Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Falah Herdino
"Tailing (residu) bauksit hasil pencucian pada pengolahan bijih bauksit telah menumpuk sebanyak 3 ton di Indonesia salah satunya di Dareah Wacopek, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Penimbunan residu tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga perlu pemanfaatan dari residu tersebut yaitu dengan ekstraksi logam tanah jarang (LTJ). Peningkatan logam tanah jarang ini dengan proses mekanokimia dengan penambahan NaOH sebanyak 0%, 33.33%, dan 50%. Kemudian diberi proses pemanggangan pada temperatur 400°C, 500°C, 1000°C dan 1100°C. Diperoleh hasil nilai recovery yang variatif terhadap yttrium, cerium, neodymium, lanthanum dan samarium. Morfologi dari residu bauksit sebelum dan setelah proses mekanokimia juga diamati pada studi ini.

Bauxite residue as the result of ore dressing of bauxite mining has stickpiled as much as three tons in Indonesia one of them in the Wacopek, Bintan Island, Riau Province. The residue causes environmental pollution that needs to utilization of the residue. One of them is the extraction of rare earth metals (REEs). Rare earth metal was increased with mechanochemical process with the addition of NaOH as much as 0%, 33.33% and 50%. Then given a roasting process at a temperature of 400°C, 500°C, 1000°C and 1100°C. The results varied recovery value of the yttrium, cerium, neodymium, lanthanum and samarium. Morphology of the bauxite residue before and after mechanochemical process was also observed in this study.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tryatmaja Matari
"Studi terhadap perlakuan mekanokimia kering pada arang batok untuk mengembangkan material penyimpan karbon dengan adsorpsi hidrogen yang lebih tinggi. Karbon aktif yang telah digiling selama 30 jam, dicampur dengan activating agent KOH dengan rasio 1:1 lalu dicuci dengan HCL 5M dan dibilas dengan akuades selanjutnya dibentuk menjadi pelet ( 5 mm) dengan pengikat gula cair. Karbon aktif yang telah dibentuk pelet diuji kemampuan adsorbsinya pada temperatur -5°C dan 25°C dengan metode volumetrik. Tekanan yang diberikan berupa 250, 500, 1000, 1500, 2000, 3000, dan 4000 kPa masing-masing selama 1 jam. Hasil pengujian dibandingkan dengan sampel awal terjadi peningkatan kapasitas adsorbsi 1,20 %wt untuk suhu -5°C dan 1,13 %wt untuk suhu 25°C pada tekanan 4000kPa.

Study about dry mechanochemical treatment on coconut charcoal to develop a better material for hydrogen storage. After being milled for 30 hours, activated carbon was milled using KOH as activating agent with ration of 1:1. After that, the sample was washed by HCl 5M and cleaned using aquades. After that, the sample was ( 5 mm) with a commercial liquid sugar binder. Adsorpstion test is performed to charcterize the sample adsorption capability with volumetric method. The pressuress were set at 250, 500, 1000, 1500, 2000, 3000, and 4000 kPa for 1 hour of adsorption period respectively. Reactivated sample compared to granular has a larger adsorption capability 1,20 %wt at 5°C and 1,13 #wt at 25°C on 4000 kPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1856
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Stress Induced Leakage C urren! (SILC) telah menjadi suatu fenomena tersendiri dalam perkembangan divais MOSFET. SILC yang lbih dikenal dengan nama arus bocor ini, hadir setting dengan berkembangnya teknologi mikron dalam sebuah divais MOSFET. Berbagai penelitian telah dilakukan demi memperoleh suatu pengertian baku yang mampu menjelaskan keseluruhan fenomena SILC ini, Diharapkan dari pengetahuan dan penelitian yang ada, arus SILC dapat diatasi, walaupun sebenarnya hal ini masih menjadi tanda tanya besar. Sejauh ini SI]_.C dqelaskan dalam bebempa model, di antaranya adalah model _field enhancement dan model trap-assisted.
SILC juga dimsakan mengganggu proses kenja sebuah divais memori. Dalam proses write dan erase sebuah divais memori, SILC seringkali menyertai perpindahan muatan yang disimpan dalam sebuah divais memori. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya besar muatan yang disimpan oleh divais tersebut_ Divais memori dalam proses kerjanya menggunakan fenomena Fowler-Nordheim (FN) tunneling, sebagai fenomena penyimpanan muamn.
Dalam skripsi ini dilakukan penelitian perbandingan antara arus SILC dan arus FN. Hasil perbandingan tersebut memberi hasil bahwa, antara arus SI]..C dan ams FN terdapat sam buah titik potong, yang kemudian dinamakan titik balik. Pada saat nilai pembengkokan pita energi bemilai % dari smj`aee potential, titik balik terletak pada tegangan gate -1.633 V dan -1.733 V untuk hasil LOGEST. Pada saat nilai pembengkokan pita energi bemilai % dari surface potential, titik balik terletak pada tegangan gate -1_524 V dan -1.575 V untuk hasil LOGEST_
Berdasarkan analisa yang dilakukan, juga diperoleh bahwa saat tegangan gate belum menqapai nilai titik balik, maka ants yang mengalir melalui lapisan gme-oksida-
silikon, sama besar dengan nilai arus SILC.itu sendiri."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aghni Ulma Saudi
"Unsur Logam Tanah Jarang (LTJ) ditemukan pada bijih monasit yang merupakan produk sampingan dari pengolahan bijih timah di Pulau Bangka, yang kadarnya dapat ditingkatkan melalui proses mekanokimia dan pemanggangan. Proses mekanokimia dilakukan dengan menambahkan NaOH padat dengan variasi penambahan 0%, 33% dan 50% pada umpan bijih monasit. Bijih kemudian dipanggang pada temperatur 400, 500, 600 dan 1000o C. Hasil kemudian dicuci, dikeringkan, lalu diamati morfologi dan nilai grade serta recovery-nya.
Hasil akhir menunjukkan morfologi bijih setelah diberikan perlakuan menjadi lebih halus dalam hal struktur permukaan maupun ukuran butir. Sedangkan nilai recovery paling baik didapatkan pada variasi penambahan NaOH 33% dan temperatur pemanggangan 400o C, yaitu mencapai 91,3%. Proses mekanokimia dan pemanggangan dinilai efektif dalam meningkatkan kadar LTJ pada bijih monasit.

Rare earth elements (REE) is found in monazite ore that is the by-product from tin ore extraction in Bangka Island, which the grade can be upgraded through mechanochemical and roasting process. Solid NaOH was added to monazite ore in mechanochemical process with addition that variates from 0%, 33% and 50%. The ore was roasted in 400, 500, 600 and 1000o C afterwards, to examine the most optimal temperature for roasting. And the results were washed, dried and then characterized by its morphology, grade and recovery value.
The final results showed that the ore morphology became finer by its surface structure as well as the grain size that reduced. The best recovery value is obtained by the sample with 33% NaOH addition and 400o C roasting temperature which was 91,3%. Mechanocehemical dan roasting process was successfully upgrading REE content in monazite ore.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Budidarma Pratama
"Logam berat dan beracun seperti timbal, arsenik, kadmium, kromium, tembaga, dan seng mencapai lingkungan tanah dengan dua proses, proses geogenik dan antropogenik. Di antara logam berat di dalam tanah, timbal adalah racun paling sistemik yang mempengaruhi beberapa organ dalam tubuh manusia Tchounwou et al., 2012. Timbal dapat mencemari udara, air, dan tanah, namun, sektor yang paling penting di lingkungan kita adalah tanah karena tanah memainkan peran penting dalam rantai makanan. Ini adalah alasan mengapa banyak jenis penelitian dan inovasi sedang dipelajari untuk mengembangkan teknik untuk meremediasi tanah, terutama dengan cara yang efisien. Perlakuan tanah yang terkontaminasi timbal secara umum diklasifikasikan menjadi dua prinsip utama; mobilisasi dan imobilisasi timbal pada tanah yang terkontaminasi timbal. Prinsip dasar mobilisasi melibatkan teknik mobilisasi yaitu melepaskan logam loid ke dalam larutan tanah. Namun, metode ini memiliki kerugian besar. Ini karena kecenderungan besar logam berat untuk meluruh. Selain itu, kerugian lain dari metode ini adalah proses yang rumit, biaya sangat tinggi dan tidak aman secara ekologis. Imobilisasi sebagai metode pengobatan untuk tanah yang terkontaminasi timah tampaknya menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan mobilisasi karena beberapa keuntungan. Salah satu manfaat utama metode imobilisasi adalah timbal Pb karena kontaminan tidak dapat dijangkau oleh makhluk hidup lain.

Heavy and toxic metals such as lead, arsenic, cadmium, chromium, copper, and zincreach the soil environment by two processes, geogenic and anthropogenic process. Among the heavy metals inside soil, lead is the most systemic toxicant that affects several organs in the human body Tchounwou et al., 2012 . Lead can contaminate the air, water, and soils, however, the most critical sector in our environment is soil because soil plays a vital role in the food chain. This is the reason why many types of research and innovation are being studied to develop techniques to remedy the soils, especially in an efficient way. The treatment of lead contaminated soils is generally classified into two main principles mobilization and immobilization of lead in lead contaminated soils. The basic principle of mobilization involves the mobilization technique which is to release the metal loid s into the soil solution. However, this method has a big disadvantage. This is because of the big tendency of heavy metals to leach. Besides that, other disadvantages of this method are a complex process, cost very high and not ecologically safe. Immobilization as a treatment method for lead contaminated soil seems to be a better option compared to mobilization due to several advantages. One of the major benefits of immobilization methods is thatlead Pb as the contaminants are unreachable by other creatures.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Rachman
"Formulasi elemen triangular dan quadrilateral Free Formulation (FF) oleh Bergan dkk., yang terdiri dari elemen pelat lentur dengan 3 d.k. per nodal dan elemen membran dengan 3 d.k. per nodal, dikembangkan untuk analisis pelat FGM. Pengembangan elemen dilakukan dengan menggabungkan formulasi elemen pelat FF dengan elemen membran FF untuk memperoleh elemen dengan 6 d.k. per nodal, serta menggabungkan formulasi elemen pelat FF dengan elemen membran konvensional untuk memperoleh elemen dengan 5 d.k. per nodal. Elemen yang diperoleh dinamakan Triangular Free Formulation (TFF) yaitu TFF15 dan TFF18, serta Quadrilateral Free Formulation (QFF) yaitu QFF20 dan QFF24. Analisis tekuk pelat (buckling) dilakukan dengan Metode Elemen Hingga dengan model pelat square dan rectangular untuk kasus tekuk mekanik (mechanical-buckling) dan tekuk termal (thermal-buckling) pada pelat FGM sandwich 3 lapis. Kasus tekuk mekanik terdiri dari pembebanan uniaksial dan biaksial, dan kasus tekuk termal menggunakan asumsi kenaikan temperatur seragam, linear, dan nonlinear di sepanjang ketebalan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa seluruh elemen triangular dan quadrilateral FF memberikan hasil yang konvergen dan mendekati nilai referensi.

The formulation of triangular and quadrilateral Free Formulation (FF) elements by Bergan et al., consist of plate elements with 3 dof per node and membrane elements with 3 dof per node, was developed for FGM plate analysis. The element development was carried out by combining the FF plate element and the FF membrane element to obtain elements with 6 dof per node, also by combining the FF plate element and the conventional membrane element to obtain elements with 5 dof per node. The elements obtained are called Triangular Free Formulation (TFF) consist of TFF15 and TFF18, and Quadrilateral Free Formulation (QFF) consist of QFF20 and QFF24. Plate buckling analysis was carried out using the Finite Element Method with square and rectangular plate models for mechanical-buckling and thermal-buckling case in 3-layer FGM sandwich plates. The mechanical-buckling case consists of uniaxial and biaxial loading, and the thermal-buckling case uses uniform, linear, and nonlinear temperature rise across the thickness. The results show that all the triangular and rectangular elements of FF give convergent results and are close to the reference value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Prawesti Kusumawardhani
"Penelitian ini sendiri dilakukan dengan membakar sekam padi pada temperatur 700oC sampai berubah menjadi abu sekam padi. Selanjutnya, abu sekam padi diberikan perlakuan mekanokimia ayng bertujuan untuk mengurangi ukuran partikel. Proses mekanokimia menggabungkan proses mekanik dengan menggunakan planetary ball mill dan proses kimia dengan menambahkan asam klorida 1M. Pada penelitian ini proses mekanokimia dilakukan selama 15 menit dan 30 menit sebagai variasi. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan abu sekam padi hasil proses mekanokimia tersebut ke dalam beton sebagai material pengganti semen. Beton dibuat menggunakan cetakan 10 cm x 10 cm dan uji tekan beton akan dilakukan setalah curing selama 28 hari. Beton dengan abu sekam padi hasil proses mekanokimia 30 menit mempunyai kekuatan tekan sebesar 15,15 MPa dan beton dengan abu sekam padi hasil proses mekanokimia 15 menit mempunyai kekuatan tekan sebesar 14,8 MPa.

This research was carried out by burning the rice husk at 700oC until it turned into grayish white ash. After that, rice husk ash was given a mechano-chemical treatment to reduce the partikel size. Mechano-chemical process combines the mechanical process using planetary ball mill and chemical process by adding the hydrochloric acid 1M. In this research, mechano-chemical process was conducted for 15 minutes and 30 minutes as variation. Next step was used the rice husk ash from mechano-chemical process as cement replacement. Concrete was made on 10 cm x 10 cm mold and compressive test will was carried out after 28 days of curing process. The compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash from mechano-chemical process is 15,15 MPa and the compressive strength of concrete with the addition of rice husk ash from mechano-chemical process is 14,8 MPa.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ismail
"Kerusakan jalan umum terjadi karena beberapa faktor diantaranya oleh buruknya drainase sehingga menyebabkan terjadinya genangan air di jalan yang dapat menurunkan kualitas bitumen. Upaya meningkatkan performa bitumen dilakukan yaitu dengan menambahkan bahan polimer dan membuat permukaan jalan memiliki sifat superhidrofobik sehingga suatu permukaan memiliki sifat anti adesif dan anti basah. Salah satu material yang dapat digunakan sebagai material superhidrofobik adalah silika nanopartikel. Silika nanopartikel superhidrofobik dapat disintesis dari pasir silika. Penelitian ini dilakukan dengan gabungan metode mechanical milling dan sol–gel. Pada Mechanical milling, digunakan rasio pasir silika dan bola zirconia sebanyak 1:20 dengan variasi waktu bertujuan untuk mengecilkan ukuran partikel dan sol–gel untuk membuat silika nanopartikel dengan ukuran 100-200 nm. pH pada sistem reaksi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi perolehan hasil sintesis sehingga dilakukan kontrol medium reaksi menggunakan asam (HNO3) dan basa (NH3) yang juga berfungsi sebagai katalis untuk menghindari terjadinya aglomerasi. Untuk mendapatkan silika nanopartikel dengan sifat superhidrofobik, maka dilakukan modifikasi permukaan menggunakan asam stearat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran partikel pada silika nanopartikel yang dihasilkan dalam metanol, etanol dan propanol memiliki ukuran berturut-turut 149,1 ± 10,7 nm, 170,3 ± 14,3 nm, dan 198,6 ± 19,5 nm. Hasil zeta potensial juga menunjukkan bahwa silika nanopartikel yang disintesis dalam pelarut etanol memiliki zeta potensial tertinggi yaitu -50,4 ± 0,3 mV, diikuti dalam metanol (-72,2 ± 1,6 mV) dan propanol (- 67,5 ± 0,2 mV). Proses modifikasi permukaan silika nanopartikel dari hidrofilik menjadi hidrofobik optimal dilakukan dengan perbandingan massa 1:5 antara silika nanopartikel dengan asam stearat. Pengujian yang dilakukan pada substrat kaca, menghasilkan sudut kontak air sebesar 137,9 ± 1,2˚, 153,7 ± 2,9˚, dan 135,7 ± 1,0˚ untuk pelarut alkohol metanol, etanol, dan propanol. Hasil pengujian sifat hidrofobik pada bitumen memberikan hasil sudut kontak air yang dilapisi dan bercampur dengan nanopartikel silika termodifikasi berturut-turut 149,2˚ dan 148,1˚, sedangkan bitumen tanpa silika nanopartikel termodifikasi memberikan nilai sudut kontak air sekitar 89,80˚. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi silika nanopartikel dalam bitumen mendekati sifat superhidrofobik

Road damage is common due to several factors including poor drainage causing puddles on the road that can decrease the quality of bitumen. Efforts to improve the performance of bitumen are carried out by adding polymer materials and to make the road surface has superhydrophobic properties so that a surface has anti-adhesive and anti-wet properties. One of the materials that can be used as a superhydrophobic material is silica nanoparticles. Superhydrophobic nanoparticle silica can be synthesized from silica sand. This research was conducted by a combination of mechanical milling and sol-gel methods. In Mechanical milling, silica sand and zirconia balls ratio is used as much as 1:20 with a time variation aimed at shrinking the particle size and sol–gel to synthesize silica nanoparticles about 100-200 nm. pH in the reaction is also an important factor that affects the acquisition of synthesis results so that the control of reaction medium using acids (HNO3) and bases (NH3) which also serve as a catalyst, in order to avoid the occurrence of agglomeration. To obtain silica nanoparticles with superhydrophobic effect, surface modification is carried out using stearic acid.
The results of this research showed that particle sizes in silica nanoparticles produced in methanol, ethanol and propanol had consecutive sizes of 149.1 ± 10.7 nm, 170.3 ± 14.3 nm, and 198.6 ± 19.5 nm. Potential zeta results also showed that silica nanoparticles synthesized in ethanol solvents had the highest potential zeta of about -50.4 ± 0.3 mV, followed in methanol (-72.2 ± 1.6 mV) and propanol (-67.5 ± 0.2 mV). The process of modifying the surface of silica nanoparticles from hydrophilic to hydrophobic is done with a ratio of 1:5 between silica nanoparticles with stearic acid. Superhydrophobic test was conducted on the glass substrate resulted with water contact angle of 137.9 ± 1.2°, 153.7 ± 2.9°, and 135.7 ± 1.0° for methanol, ethanol and propanol alcohol solvents, respectively. The results of hydrophobic properties on bitumen resulted in water contact angles coated and mixed with modified silica nanoparticles at 149.2° and 148.1°, while bitumen without modified silica nanoparticles gave a water contact angle value of about 89.80. These results showed that the combination of modified silica nanoparticles in bitumen is close to superhydrophobic properties.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armizon
"ABSTRAK
Flange FCD 50 pada umumnya dibuat dengan proses pengecoran, keberhasilan membuat produk coran lebih banyak ditentukan oleh penguasaan teori pengecoran sekaligus pengalaman dilapangan. Salah satu faktor yang turut menentuken juga adalah perhitungan penambah atau riser. Penambah yang tepat adaleh penambah yang berfungsi dengan baik dan menghasilkan yield yang maksimum

"
2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merisa Aulia
"Ekstraksi padat cair logam tanah jarang dari limbah tailing bauksit dengan menggunakan asam sulfat telah diteliti. Dalam studi ini, limbah tailing bauksit digunakan karena kandungan logam tanah jarang yang terdapat didalamnya tinggi dan ketersediaanya yang melimpah di Indonesia. Limbah tailing bauksit didalamnya masih terdapat pengotor sehingga perlu dilakukan pre-treatment berupa pencucian, pengeringan dan grinding untuk memperkecil ukuran partikel, sehingga luas kontak antara asam sulfat dengan logam tanah jarang meningkat. Ekstraksi padat cair dengan asam sulfat dilakukan setelah pre-treatment dengan pemberian panas untuk mempercepat reaksi dan pengadukan untuk menghindari terjadinya penggumpalan. Untuk mendapatkan logam tanah jarang hidroksida dilakukan pengendapan dengan reagen garam natrium sulfat dan natrium posfat dengan penyesuaian pH dari leachate. Feed awal tailing bauksit dan hasil leachate pada tahap ekstraksi diuji dengan ICP-OES untuk mengetahui nilai konversi dari logam tanah jarang yang didapatkan dan juga analisis energi aktivasi reaksi kimia dan difusi pada proses ekstraksi. Logam tanah jarang hidroksida terbentuk dalam bentuk endapan sebanyak 9,8 gram dengan yield 90,75 melalui kondisi optimum sebagai berikut: pelarut asam sulfat 3M, suhu ekstraksi 60oC dan waktu ekstraksi 30 menit.

The rare earth liquid element solid extraction of bauxite tailing waste using sulfuric acid has been investigated. In this study, bauxite tailing waste is used because of the rare earth element content contained in it 39 s high and abundant availability in Indonesia. The bauxite tailings waste therein still contains impurities which require pre treatment in the form of washing, drying and grinding to minimize particle size, so the contact area between sulfuric acid and rare earth metals increases. The liquid solid extraction with sulfuric acid is carried out after pre treatment with heat to accelerate the reaction and stirring to avoid precipitation. To obtain a rare earth element hydroxide was carried out a precipitation with a sodium sulfate salt reagent and sodium phosphate with a pH adjustment of the leachate. Initial feed of bauxite tailings and leachate at the extraction stage was tested with ICP OES to determine the conversion value of the rare earth elements obtained and also the energy activation analysis of chemical reaction and diffusion in the extraction process. The rare earth metal hydroxide formed in the form of sediment as much as 9.8 gram with 90.75 yield through the following optimum conditions 3M sulfuric acid solvent, 60oC extraction temperature and 30 minutes extraction time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>