Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ki Gransang Suryomentaram
Jakarta: Pasinaon Kawruh Jiwa, 2015
181.19 GRA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhaji Fikriono
Serpong: Javanica, 2018
181.19 MUH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarto
"Di dalam diri manusia terdapat "rasa keakuan" atau "rasa pribadi" yaitu rasa individualitas atau "rasa aku" sebagai individu. Rasa yang menyatakan bahwa diri sendiri itu adalah "aku", dan orang lain itu adalah "kamu". "Rasa keakuan" ini disebut oleh Ki Ageng Suryomentaram sebagai kramadangsa. Kramadangsa adalah istilah yang merujuk "rasa namanya sendiri", untuk menggantikan nama setiap individu. Yang dimaksudkan sebagai "rasa namanya sendiri" itu identik dengan "rasa pribadi"nya sendiri misalnya: orang namanya Suto, Krama, Narto dll. Jadi rasa "aku-kramadangsa" itu sama dengan "rasa-aku-Suto" atau "rasa aku-Krama" atau "rasa aku-Narto".
Rasa itu menandai hidup orang. Kalau hanya badan saja tanpa rasa, disebut bangkai. Mempelajari tentang rasa adalah mempelajari tentang orang. Mempelajari tentang orang berarti mempelajari tentang manusia. Jadi mempelajari tentang orang, dapat dikatakan mempelajari diri sendiri, sehingga mampu memahami diri sendiri, yang disebut Pangawikan pribadi. Struktur kepribadian menurut konsep rasa, dijelaskan Ki Ageng Suryomentaram melalui gambar kramadangsa. Kramadangsa ini bersifat unik, berbeda dengan yang lain, yang menunjukkan eksistensi manusia sebagai pribadi.
Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal pada eksistensi. Eksistensi mendahului esensi. Eksistensi adalah cara manusia berada di dalam dunia. Manusia itu menentukan keberadaannya, dengan perbuatan-perbuatannya, tindakannya dan bahkan pikirannya. Heidegger menempatkan Angst (rasa cemas) menjadi pusat pemikirannya, sedangkan Ki Ageng Suryomentaram menempatkan "rasa hidup" dan sifat keinginan yang mulur mengkret serta akukramadangsa sebagai pusat kajian dan pemahamannya.
Manusia itu terdiri badan dan jiwa. Jiwa adalah bagian manusia yang tidak kelihatan. Walau jiwa itu tidak kelihatan, akan tetapi menurut Ki Ageng, jiwa itu ada. Adanya jiwa itu ditunjukkan adanya rasa. Mempelajari rasa itu akan menghasilkan "kesadaran akan identitas manusia yang sejati" atau "rasa aku sejati" di satu pihak, dan identitas manusia atau "rasa aku kramadangsa" di pihak lain.
Tema-tema yang berhubungan dengan manusia, dibahas dan dikaji serta dihayati oleh Ki Ageng Suryomentaram yaitu tentang hakekat manusia, hubungan antar manusia, rasa takut, kematian, rasa bebas dan senang-susah pada manusia, aku-kramadangsa serta manusia tanpa ciri. Manusia itu merasakan senang-susah silih berganti, pada dasarnya karena aku-kramadangsa mempunyai keinginan, bila aku kramadangsa mati, akan muncul manusia tanpa ciri, yang menurut penulis merupakan "puncak pemikiran eksistensialisme Ki Ageng Suryomentaram.""
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T14789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi ajaran Ki Ageng Sela kepada anak cucunya tentang cara memperoleh keselamatan hidup, yaitu dengan selalu berbuat baik (pratelan II:305). Naskah merupakan salinan ketik tembusan karbon dari KBG 669. Penyalinan dilakukan oleh staf Pigeaud (Mandrasastra?) pada September 1928, sebanyak dua eksemplar. Satu eksemplar tersimpan dikoleksi FSUI ini, sisanya tidak diketahui keberadaannya. Naskah yang disalin terdiri dari sejumlah karya piwulang, diantaranya: serat papali Ki Ageng Sela, wulangreh, serat sewaka, kidung lelembut, sajarah para empu, dan lain-lain."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.50-L 7.10
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini meceritakan tentang kawruh jiwa dari Ki ageng suryomentaram mengajak kita untuk merasakan rasa-rasa kehidupan, meneliti setiap rasa, dan meraih makna sesungguhnya atas rasa bahagia."
yogyakarta: Dinas kebudayaan daerah istimewa Yogyakarta, 2015
113.8 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grangsang Suryomentaram
Jakarta : Haji Masagung , 1989
181.19 GRA k I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grangsang Suryomentaram
Jakarta : Haji Masagung , 1989
181.19 GRA k III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Suwadi
"Buku ini dibuat oleh pengarangnya khusus ditujukan bagi orang Jawa yang masih perlu memperoleh pencerahan. Isinya merupakan petunjuk untuk memperoleh kemuliaan. Mulai dari penjelasan mengenai istilah kemuliaan hingga menjaga dan melestarikannya."
Weltevreden: Indonesische drukkerij, 1917
BKL.0025-PW 25
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Pujaharja
"Buku ini berisi mengenai terbukanya suatu pemikiran sampai pada sebuah penalaran. Adapun rincian isi dari buku ini adalah: 1. Ada, sesuatu barab=ng dapat dilihat dan terwujud, seperti meja, kursi dan lain-lain. Keadaan, lebih kepada sifat sesuatu, seperti kaya, gedebug, wangi dan lain-lain; 2. Dahulu, menunjuk pada keadaan waktu; 3. Langgeng atau lestari; 4. Perbedaan atau perbandingan; 5. Keperluan; 6. Tanda yang mempergunakan hitungan/bilangan; 7. Pengetahuan; 8. Kekuasaan; 9. Keinginan; 10. Kehidupan; 11. Pendengaran dan pengelihatan; 12. Perkataan/pembicaraan; 13. Keterangan secara ringkas."
Kediri: Tan Khoen Swie, 1924
BKL.0049-PW 49
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Grangsang Suryomentaram
Jakarta : Haji Masagung , 1993
181.19 GRA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>