Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dodid Murdohardono
"Retakan tanah telah terjadi di Dusun Retes, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Dusun Tretes menempati lereng perbukitan dan mempunyai kemiringan lereng 3-20° dengan penggunaan lahan sebagai pemukiman dan sawah tadah hujan, sedangkan di perbukitannya merupakan tanah kehutanan yang di beberapa tempat dimanfaatkan oleh penduduk untuk kebun jagung. Batuan penyusun berupa napal yang mudah luruh air..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lindyastuti Setiawati
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
304.56 LIN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fatwa Hidayah Purwarini
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai latar belakang dari konflik agraria yang terjadi di Bongkoran, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Konflik yang dimulai di era pemerintahan Orde Baru ini berlatar belakang pencaplokan perkampungan warga Bongkoran yang tergabung dalam Organisasi Petani Wongsorejo OPWB oleh PT.Wongsorejo yang memiliki HGU atas tanah bekas hak erfact dan tanah Kampung Bongkoran. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa penerbitan HGU PT. Wongsorejo sarat akan tindakan manipulatif dan diskriminatif. Temuan penulis yang berupa riwayat sejarah tanah Bongkoran ini dianalisa dengan kerangka pemikiran Bourdieu mengenai interaksi antara habitus, capital, dan field untuk memberikan penjabaran yang komprehensif terkait dengan konflik agraria tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang datanya berupa data primer wawancara dan observasi dan data sekunder penelusuran dokumen dan penjabaran Film Dokumenter . Tulisan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai latar belakang konflik agraria yang terjadi di Bongkoran, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.

ABSTRACT
This thesis discusses the backround of agrarian conflict in Bongkoran, Wongsorejo, Banyuwangi, East Jawa. The conflict that began in the era of ldquo Orde Baru rdquo goverment was an impact of PT. Wongsorejo who had HGU of land erfact rights and Bogkoran resident land aquisition toward Bongkoran resident which incorporate with Wongsorejo Farmer Organizations OPWB . Based on thir reseach HGU of PT. Wongsorejo posses manipulative and discriminative action. History of Bongkoran land has been discovered analyzed by the reseacher with Bourdieu concept of interaction between habitus, capital and field to give an comprehensive explanation about agrarian conflict in this places. This is an qualitative research using primer data deep interview and observation and secondary data documents and documentary film . This thesis expected to give and explanation of agrarian conflict backround in Bongkoran, Wongsorejo, East Jawa."
2017
S69816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dimana pada wilayah ini telah terjadi gempa bumi yang berkekuatan 7.5 Mw pada 28 September 2018 yang mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah di banyak titik sehingga perlu dilakukan pemetaan kerentanan pergerakan tanah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang rentan akan terjadinya pergerakan tanah. Penelitian menggunakan dua metode yaitu metode Frequency Ratio dan Random Forest. Metode Frequency Ratio dapat mengidentifikasi kejadian tanah longsor di masa depan dengan menggunakan kondisi yang sama dengan kejadian tanah longsor di masa lalu sedangkan metode Random Forest merupakan algoritma pembelajaran mesin yang digunakan dalam penginderaan jauh serta bersifat non-parametrik. Penelitian menghasilkan dua jenis peta kerentanan dengan hasil yang hampir sama dimana wilayah Kinovaro, dan Banawa Selatan. Jika dikaitkan dengan titik-titik kejadian longsor dan parameter hal telah bersesuaian dimana wilayah dengan tingkat kerentanan paling tinggi banyak terjadi kejadian longsor dan juga wilayah ini memiliki tingkat kemiringan dan elevasi yang tinggi.

The research was conducted in Palu City, Central Sulawesi, where in this area there was an earthquake measuring 7.5 Mw on 28 September 2018 which resulted in ground movement at many points so it is necessary to map the vulnerability of ground movement to find out locations that are vulnerable to movement. soil. The study used two methods, namely the Frequency Ratio and Random Forest methods. The Frequency Ratio method can identify future landslide events using the same conditions as past landslides, while the Random Forest method is a machine learning algorithm used in remote sensing and is non-parametric. The study produced two types of vulnerability maps with almost the same results in the areas of Kinovaro and South Banawa. If it is associated with the points of landslide occurrence and the parameters of the event, it is appropriate where the area with the highest level of vulnerability has the most occurrences of landslides and also this area has a high level of slope and elevation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfirda Zahra Cesarah
"Indonesia sebagai salah satu negara yang terletak di pertemuan lempeng tektonik aktif dan jalur pegunungan aktif mengakibatkan Indonesia memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana, salah satunya adalah tanah longsor. Salah satu wilayah yang memiliki potensi longsor tinggi yaitu Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak karena lokasinya berada di wilayah perbukitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerawanan Desa Sukakersa terhadap bencana tanah longsor dengan memperhatikan unsur penggunaan lahan yang berfokus pada wilayah permukiman serta menganalisis lokasi-lokasi yang memiliki tingkat kerentanan tinggi akan bencana tanah longsor dengan memperhatikan aspek sosial seperti karakteristik penduduk di Desa Sukakersa.
Data yang digunakan untuk menganalisis kerawanan dan kerentanan Desa Sukakersa terhadap bencana longsor adalah data primer berupa titik-titik longsor pada tahun 2021 dan data sekunder berupa data lereng, curah hujan, jenis batuan, jenis tanah, usia penduduk rentan, tutupan lahan, dan lokasi permukiman. Data-data tersebut diskoring dan dioverlay sehingga menghasilkan peta potensi longsor menggunakan Indeks Storie dan peta bahaya longsor. Peta hasil pengolahan tersebut dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui lokasi yang memiliki tingkat kerentanan dan kerawanan tinggi terhadap bencana longsor.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data didapatkan bahwa tingkat rawan longsor di Desa Sukakersa terdiri atas tingkat rawan sedang dan rawan tinggi dengan didominasi oleh tingkat kerawanan tinggi. Desa Sukakersa memiliki tingkat kerentanan yang terdiri atas kerentanan tinggi dan sedang. Tingkat kerentanan tinggi lebih mendominasi jika dibandingkan dengan tingkat sedang. Wilayah rentan longsor terletak terpusat di bagian tengah dan Selatan, dikarenakan wilayah bagian Utara merupakan kawasan Hutan Lindung Halimun Salak yang memang tidak diperuntukkan sebagai lokasi permukiman.

Indonesia, as one of the countries located at the meeting point of active tectonic plates and active mountain ranges, is highly vulnerable to disasters, one of which is landslides. One area with a high potential for landslides is Sukakersa Village, Parakansalak Subdistrict, due to its hilly location. This study aims to analyze the vulnerability of Sukakersa Village to landslide disasters by focusing on land use elements in residential areas and analyzing locations with high vulnerability to landslide disasters, considering social aspects such as the characteristics of the population in Sukakersa Village.
The data used to analyze the vulnerability of Sukakersa Village to landslide disasters are primary data consisting of landslide points in 2021 and secondary data, including slope data, rainfall, rock types, soil types, age of vulnerable population, land cover, and settlement locations. These data are scored and overlaid to produce a landslide potential map using the Storie Index and a landslide hazard map. The processed map is analyzed descriptively to identify locations with high vulnerability and susceptibility to landslide disasters.
Based on the data processing and analysis results, it is found that the susceptibility to landslides in Sukakersa Village consists of moderate and high susceptibility levels, dominated by high vulnerability levels. In terms of distribution, the lowest potential level is mostly located in the northern part, while areas with moderate and high potential are mostly found in the central and southern parts of Sukakersa Village. Additionally, Sukakersa Village indicating a combination of high and moderate vulnerability. High vulnerability dominates over moderate vulnerability. The landslide-prone areas are concentrated in the central and southern parts because the northern part is a protected forest area, Halimun Salak Forest Reserve, which is not designated for settlement.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahmi Ilyas
"Penelitian ini membahas tentang penyembuhan tradisional pada Orang Osing di Banyuwangi, Jawa Timur yang berbicara mengenai bagaimana penyembuhan tradisional Osing dilakukan, dipahami dan dikonstruksi. Fokus akan tertuju pada praktik penyembuhan tradisional Osing yang dilakukan oleh wong tuo serta bagaimana orang yang terlibat di dalamnya sebagai ‘pasien’. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi partisipan dan wawancara mendalam yang dilakukan di Desa Balak, Kabupaten Banyuwangi. Orang Osing memahami bahwa penyembuhan tradisional adalah suatu hasil campur tangan dari kekuatan spiritual yang tak kasat mata. Tulisan mengenai antropologi medis ini yang menggunakan pendekatan fungsional untuk melihat peran wong tuo dan sihir pada Orang Osing. Wong tuo dalam konteks ini, memiliki peran sebagai praktisi sihir dalam penyembuhan maupun ritual adat Osing. Orang Osing memilih metode penyembuhannya berdasarkan hasilnya, terlepas dari penyembuhan biomedik maupun penyembuhan tradisional. Orang Osing membandingkan langsung metode penyembuhan biomedik dan tradisional. Berdasarkan temuan penelitian, Orang Osing memilih metode penyembuhan tradisional melalui pengalaman, pengetahuan dan kepercayaan.

This research discusses traditional healing in the Osing People in Banyuwangi, East Java which talks about how traditional Osing healing is carried out, understood and constructed. The focus will be on the traditional healing practices of Osing performed by wong tuo as well as how the people involved in it as 'patients'. Data collection in this study was carried out using the participant observation method and in-depth interviews conducted in Balak Village, Banyuwangi Regency. The Osing people understood that traditional healing was an intervention of invisible spiritual power. This paper on medical anthropology uses a functional approach to see the role of wong tuo and magic in the Osing People. Wong tuo, in this context, has a role as a practitioner of magic in healing as well as osing traditional rituals. The Osing people chose the method of healing based on its results, regardless of biomedical healing or traditional healing. Osing people directly compare biomedical and traditional healing methods. Based on the research findings, the Osing people chose traditional healing methods through experience, knowledge and belief."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto
"Relief gana mulai muncul pada candi-candi masa klasik tua di Jawa Tengah, seperti Dieng dan Gedong Songo. Pada candi candi tertua di Jawa Tengah ini, gana hanya muncul sangat sedikit. Penggambaran relief gana mulai berkembang pesat pada candi_-candi di Jawa Tengah selatan sekitar abad ke-8-10 M. Ketika pusat kerajaan berpindah ke Jawa Timur, tradisi penggambaran gana dalam bentuk relief masih juga muncul meski dengan frekuensi yang tidak terlalu banyak. Gana, tidak hanya digambarkan dalam bentuk relief di candi-candi melainkan dipahatkan pula pada yoni, dengan posisi menyangga carat Yoni. Berdasarkan bahan dasar pembuatannya, relief gana ada yang dibuat dari batu dan ada pula dari tanah liat. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis. Relief gana ditelaah dari segi variasi bentuk hingga makna penggambarannya. Penyelusuran relief gana di Jawa Timur meliputi l3 candi di Jawa Timur, relief gana yang ada di Museum serta relief gana pada yoni yang masih in sitar, di Jebuk, Kediri, Sementara sebagai data banding, sekitar 15 candi di yogyakarta dan Magelang juga dikunjungi. Penelusuran makna penggambaran gana meliputi literatur tentang candi-candi di India, naskah Jawa kuna, prasasti dan literatur sejarah eni dan kebudayaan Jawa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa relief gana pada masa klasik tua di Jawa Tengah, umumnya digambarkan dengan sikap khas, yakni posisi tangan menyangga, naturalis, ekspresi biasa atau tersenyum, alat kelamin tidak diperlihatkan. Pada masa kemudian, yakni klasik muda di Jawa Timur. Frekuensi penggambaran gana pada candi tidak sebanyak di Jawa Tengah. Relief gana juga digambarkan berbeda dengan masa Jawa Tengah, yakni dengan ciri khas, penggambaran relief secara kaku dan pipih dengan sudut pandang meyamping, ekspresi menyeramkan dan alas kelamin yang selalu diperlihatkan. Bentuk relief gana yang pipih dan kaku di Jawa Timur merupakan pengaruh dari seni wayang kulit yang tengah berkembang pesat. Agaknya pengaruh seni Indonesia lama sangat kuat mempengaruhi tradisi penggambaran relief. Pada relief gana, selain digambarkan kaku dan pipih, juga digambarkan ekspresi wajah yang menyeramkan. Tradisi penggambaran wajah gana yang menyeramkan dan alat kelamin yang diperlihatkan, tidak popular di India maupun di Jawa Tengah. Ekspresi wajah yang scram dan penggambaran alat kelamin, mengingatkan pada tradisi prasejarah yang menganggap bahwa wajah seram dan alat kelamin merupakan simbol penolak bala yang utama, terutama mengusir roh-roh jahat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992
R 915.982 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kumala Ratri
"ABSTRAK
Tayub merupakan tradisi lisan yang diciptakan sebagai penghormatan kepada Dewi Padi. Tarian ini dikenal sebagai tari pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Sampai saat ini, tarian ini masih dipertunjukkan dalam upacara bersih desa, pernikahan, khitanan, dan nazar. Hal ini berasal dari kepercayaan masyarakat bahwa keseimbangan alam dimulai dari hubungan laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dalam gerakan yang dibawakan waranggana dan pengibing. Tari ini dikenal di masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur umumnya, dan Kabupaten Ngawi, khususnya. Akan tetapi, di Kabupaten Ngawi tarian ini sudah jarang ditemukan. Terdapat satu desa yang masih mempertahankan dan mentransmisikan tradisi ini, yaitu Desa Sekarputih, Kabupaten Ngawi. Penelitian ini berfokus pada minat generasi muda dan transmisi tradisi Tayub. Penelitian ini bertujuan menganalisis transmisi yang dilakukan dalam keluarga penyaji Tayub, khususnya waranggana. Sumber data diperoleh dari studi pustaka dan penelitian lapangan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat kaderisasi dalam keluarga penyaji Tayub.

ABSTRACT
Tayub is an oral tradition created as a tribute to Dewi Padi. This dance is known as a sexual intercourse dance between men and woman. Untiil now, this dance still performed in bersih desa a ritual done to clean up a village from evil spirit , weddings ceremony, circumcisions, and vows. This is derived from the belief of the comunity that the balance of nature starts from the relationship of men and woman embodied in the movement brought waranggana and pengibing. This dance is known in the Central Jawa and East Java in general, and the Disctrict of Ngawi, in particular. However, in Ngawi Disctrict this dance is rarely found. There is one village that still maintains and transmits this tradition, namely Sekarputih Village, Ngawi Disctrict. The research focuses on the interest of the young generation and the transmission of the Tayub tradition. This study aim to analyze the transmission performed in the Tayub actor family, especially waranggana. Source of data obtained from literature study and field research indocate that there is a framework in the Tayub actor family. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1979
499.2 KED
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>