Aksara Pegon adalah sistem penulisan berbasis Arab yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa, Sunda, Madura, dan Indonesia. Karena berbagai alasan, aksara ini telah diturunkan ke ranah kolektor naskah sejarah dan pesantren, sehingga perlu dilestarikan. Salah satu metode pelestarian ini adalah melalui digitalisasi; lebih tepatnya dengan mentranskripsikan isi dari naskah-naskah yang ada ke dalam bentuk teks machine encoded, dimana proses tersebut jika dilakukan secara otomatis disebut juga sebagai OCR, atau Pengenalan Karakter Optik. Sampai saat ini belum ada literatur yang dipublikasikan mengenai sistem OCR untuk aksara ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan menyediakan OCR untuk subset tertentu dari naskah Pegon, yaitu naskah Pegon yang dicetak. Penelitian ini memperkenalkan dataset yang disintesis dan yang dianotasi untuk pengenalan teks Pegon cetak. Dataset-dataset ini kemudian digunakan untuk mengevaluasi sistem OCR Arab konvensional yang sudah ada pada domain Pegon, baik versi asli maupun yang dimodifikasi, serta sistem berbasis teknik deep learning yang lebih baru dalam literatur. Hasilnya menunjukkan bahwa teknik deep learning mengungguli teknik konvensional, di mana teknik konvensional gagal mendeteksi teks Pegon sama sekali, sementara sistem yang diusulkan, khususnya menggunakan YOLOv5 untuk segmentasi baris dan arsitektur CTC-CRNN untuk pengenalan teks baris, mencapai nilai F1 sebesar 0,94 untuk segmentasi dan CER 0,03 untuk pengenalan teks.