Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65691 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Diplomasi ekonomi bukanlah merupakan kegiatan baru dalam diplomasi di kancah internasional, namun keperluan untuk menjalankannya secara terfokus dan serius semakin tinggi setelah berakhirnya perang dingin antara kedua super power dunia. Negara-negara dunia dituntut untuk meningkatkan kemakmuran dan melakukan pemerataan kesejahteraan rakyat umum serta menterjemahkan demokrasi ke dalam perbaikan hak-hak ekonomi rakyat. Sebagai negara besar dengan sumbr daya yang melimpah, hal tersebut terasa penting bagi Indonesia yang juga merupakan negara demokrasi besar dunia. Presiden Joko Widodo tidak lama setelah memegang kekuasaan langsung menuntut tanggung jawab jajaran diplomasi untuk berperan serta dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Presiden memberikan arahan kepada para duta besar untuk menjadikan diplomasi ekonomi menjadi fokus utama. Tulisan ini membahas bagaimana diplomasi ekonomi digerakkan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi Indonesia dalam kaitan kerjasama internasional di bidang perdagangan, investasi, kebijakan pembangunan dan pariwisata. Dengan melakukan pembenahan tiga masalah utama yaitu hubungan antara ekonomi dan politik, hubungan lingkungan diplomasi ekonomi dengan aneka tekanan domestik dan internasional serta hubungan antara aktor negara dan non-negara (aktor privat/swasta)"
DIPLU 7:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Davidson, Jamie S.
"Indonesia is Southeast Asia's largest economy and freest democracy yet vested interests and local politics serve as formidable obstacles to infrastructure reform. In this critical analysis of the politics inhibiting infrastructure investment, Jamie S. Davidson utilizes evidence from his research, press reports and rarely used consultancy studies to challenge mainstream explanations for low investment rates and the sluggish adoption of liberalizing reforms. He argues that obstacles have less to do with weak formal institutions and low fiscal capacities of the state than with entrenched, rent-seeking interests, misaligned central-local government relations, and state-society struggles over land. Using a political-sociological approach, Davidson demonstrates that 'getting the politics right' matters as much as getting the prices right or putting the proper institutional safeguards in place for infrastructure development. This innovative account and its conclusions will be of interest to students and scholars of Southeast Asia and policymakers of infrastructure investment and economic growth."
Cambridge: Cambridge University Press, 2015
e20527689
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Bintoro Tjokroamidjojo
Jakarta: Sekretariat Badan Pelaksana Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, 1997
338.9 BIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sayidiman Suryohadiprojo
[place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
DUINWOR
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zuma Qoyuma
"Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara selain minyak dan gas. Penurunan jumlah ekspor kopi ke Mesir pasca inisiasi pembentukan PTA merupakan sebuah anomali dalam konteks aktivitas kerja sama internasional. Dalam kurun waktu 2010 ke 2011 terdapat penurunan jumlah ekspor kopi ke Mesir pasca inisiasi pembentukan PTA. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi Pemerintah Indonesia dalam mengimplementasikan diplomasi perdagangan melalui ekspor kopi, baik melalui variabel aktor negara maupun variabel peran negosiasi para stakeholders, dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari wawancara konfirmasi secara non-tertulis dengan pihak KADIN yang diarahkan ke pihak GAEKI dan studi pustaka yang dikumpulkan dari buku, artikel, laman berita dan laman resmi sejumlah lembaga yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran aktor negara dan peran negosiasi para stakeholders saling berkaitan untuk implementasi diplomasi perdagangan oleh suatu negara.

Coffee is one of Indonesia's export commodities which is quite important as a foreign exchange earner in addition to oil and gas. The decline in the number of coffee exports to Egypt after the initiation of the establishment of PTA is an anomaly in the context of international cooperation activities. In the period 2010 to 2011 there was a decline in the number of coffee exports to Egypt after the initiation of the establishment of the PTA. This study aims to analyze the strategy of the Government of Indonesia in implementing trade diplomacy through coffee exports, both through state actor variables and the negotiation role of stakeholders, using qualitative descriptive analysis methods. Data were obtained from non-written confirmation interviews with KADIN which were directed to GAEKI and literature studies collected from books, articles, news pages and official websites of a number of institutions relevant to the research. The results show that the role of state actors and the negotiating role of stakeholders are interrelated for the implementation of trade diplomacy by a country."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Rosalina
"Neoliberalisme adalah suatu bentuk varian dari Liberalisme yang berkembang di Amerika sejak tahun I980an. Neoliberalisme muncul seiring dengan proses globalisasi sebagai pilihan terbaik dalam menjawab masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pemikiran Liberal selama ini (Embedded Liberalism).
Pemikiran Neoliberal Amerika - yang timbul dari hubungan individu, masyarakat dan negara dalam budaya Liberal Amerika - tidak hanya mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah Amerika, melainkan juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah negara-negara lain - yang disosialisasikan melalui hubungan multilateral lewat lembaga-lembaga internasional.
Tesis ini akan menunjukkan bagaimana pemikiran Neoliberalisme itu terbentuk mengikuti perkembangan kebutuhan dan kepentingan bangsa Amerika, dan akhirnya mengendalikan kebijakan ekonomi politik luar negeri Amerika yang diimplementasikan dalam kebijakan welfare Bank Dunia.
Tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dengan memusatkan pada prinsip-prinsip umum yang mendasari suatu gejala atau pola yang ada dalam penerapan kebijakan politik ekonomi luar negeri Amerika. Dan menggunakan teknik penulisan deskriptif-interpretably yang melihat gejala-gejala dari aspek sosial, budaya, politik dan ekonomi sebagai satu kesatuan yang membentuk suatu pemahaman yang holistik dan integratif- selain sebagai gejala yang berdiri sendiri.

Neoliberalism is a variant of Liberalism, which has widespread influence in the United Stated since the 1980s. Neoliberalism emerged along with globalization as the best choice in answering many questions that Embedded Liberalism is not equipped to provide.
American Neoliberalism - that grew from the relationship between the state, the community and the individual in American Liberal thoughts - affected not only the policies of United States' government, but also influenced has influenced the policies of other countries' government as well - due to their interaction with international institutions.
This thesis will attempt to show how Neoliberalism idea evolved in the effort to satisfy the interests and the needs of the United States' government. This neoliberal idea deeply impacted the international political economic policy of the United States especially those, which pertains to the World Bank's welfare programs and their implementations.
The thesis is largely based on library research with an emphasis on a qualitative approach focusing on general principles of a phenomenon or a method in analytically describing the implementation of the United States foreign policy in the area of political economic. While at the same time using a descriptive-interpretation technique to understand phenomenons from a diversity of aspects, economic, political, cultural, and social as a holistic and integrative understanding of it.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T14616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Azis Muslim
"ABSTRAK
Bagi Indonesia, Singapura telah lama dikenal sebagai negara perantara (intermediary) perdagangan untuk ekspor maupun impor. Secara umum sunk cost entry to export merupakan pertimbangan untuk masuk ke pasar ekspor, namun dalam kondisi terdapatnya perantara perdagangan apakah sunk cost entry to export tidak menjadi pertimbangan untuk masuk ke pasar ekspor?
Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menguji apakah sunk cost entry berpengaruh atau tidak untuk ekspor Indonesia ke Singapura. Model penelitian menggunakan model histerisis Baldwin-Krugman dengan pertimbangan penggunaan data aggregate dan lonjakan nilai tukar. Metode yang digunakan adalah perubahan koefisien pada saat structural break sedangkan nilainya diestimasi dengan model regresi Autoregressive Distributed Lag (ARDL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sunk cost entry tidak memengaruhi ekspor Indonesia ke Singapura atau dengan kata lain tidak menjadi pertimbangan memasuki pasar ekspor Singapura. Temuan tersebut bermanfaat bagi eksportir dengan modal terbatas untuk menggunakan Singapura sebagai intermediary. Pemerintah sebagai fasilitator dapat menyarankan kepada eksportir pemula terutama eksportir dengan modal terbatas untuk menjadikan Singapura sebagai perantara dalam perdagangan."
Jakarta: Sekretariat badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, RI, 2017
332 BILPDG 11:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper explain descriptively the relevance and the progress of the creative economy in Indonesia. This concept develops flourishingly in the recent years.The creative economy entails industries such as film,entertainment,art,craft,tourism etc...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Keanggotaan Indonesia dalam G-20 telah menempatkan Indonesia dalam posisi yang unik sekaligus strategis dalam percaturan ekonomi-politik internasional saat ini. Salah satui wakil negara-negara berkembang dan satu-satunya wakil dari kawasan Asia Tenggara dalam G-20, Indonesia memilki kesempatan untuk memperjuangkan berbagai kepentingan dari pihak-pihak yang direpresentasikannya tersebut. Tulisan ini dimaksudkan untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait keanggotaan Indonesia dalam G-20: Apa peran yang perlu Indonesia lakukan dalam proses perumusan kebijakan ekonomi-politik internasional G-20? Siapa yang Indonesia wakili dan nilai-nilai apa yang harus Indonesia perjuangkan? Bagaimana inverage (posisi tawar) Indonesia dan bagaimana Indonesia memposisikan dirinya di dalam G-20? Bagaimana Indonesia memanfaatkan posisi tawarnya sehingga dapat bermanfaat bagi Indonesia dan pihak-pihak yang diwakilinya?"
JUDIMWR
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri-Edi Swasono
"Pada kesempatan ini saya memilih bidang yang menurut pengamatan saya merupakan bidang pemikiran yang kelihatannya kurang populer di dalam ruang-ruang kuliah, yaitu mengenai sistem ekonomi Indonesia. Bidang pemikiran ini saya pilih tentu raja bukan karena kedudukannya yang kurang populer itu, dan bukan pula kemudian saya berpretensi dapat membuatnya lebih populer melalui suatu pidato singkat ini, tetapi adalah karena sesuai.-dengan konstitusi kita, perihal sistem ekonomi mempunyai kedudukan sentral bagi Indonesia. Bagi Indonesia, sistem ekonomi , berdasarkan pada demokrasi Pancasila merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari pernyataan kemerdekaan Indonesia.
Keterlibatan saya dalam pemikiran-pemikiran mengenai sistem ekonomi Indonesia kiranya diperhatikan benar oleh Saudara Dekan Fakultas Ekonomi terdahulu, Prof. Dr. Wagiono Ismangil, sehingga benar﷓benar diaturnya pidato pengukuhan saya ini jatuh pada hari ini, dikaitkan dengan Hari Koperasi ke-41. Dleh karena itu, di dalam pidato ini ditampilkan peristiwa-peristiwa yang perlu kita peringati pula.
Dengan ditetapkannya TAP MPR No. II Tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 10 tahun yang lalu, maka sejak itu BP-7 didirikan melalui Keppres No. 10 Tahun 1979 untuk memasyarakatkan P-4, baik dengan melaksanakan pengkajian-pengkajian maupun menyelenggarakan penataran-penataran.
Penataran P-4 yang bersifat nasional selama hampir 10 tahun ini, tidak dapat dibantah, telah mempunyai dampak nasional pula.
Penatar-penatar P-4 menyebar ke seluruh penjuru, hampir ke semua tingkat dan lapisan masyarakat. Tidak ketinggalan pula dunia pendidikan tinggi kita. Dunia kampus tidak saja menjadi tempat terpilih untuk melaksanakan pemasyarakatan Pancasila, tetapi sekaligus merupakan sumber bagi pengadaan manggala dan penatar.
Sebagai kelanjutannya, dunia kampus mulai dituntut untuk lebih mampu mengintegrasikan pandangan hidup bangsa dan dasar negara dalam kurikulumnya. Dunia kampus dituntut untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bukan tanpa landasan moral Pancasila. Saya melihat bahwa kemampuan dunia kampus kita dalam melakukan tugas transformasi kurikulum ini masih terbatas. Saya menaruh harapan kepada konsorsium ilmu-ilmu pengetahuan untuk secepatnya menyelenggarakan pembaharuan-pembaharuan dalam kurikulum. Secara disadari atau tidak, ilmu-ilmu sosial dan budaya yang hidup di kampus kita ini belum terbebaskan dari ide-ide dan pandangan-pandangan hidup Barat."
Jakarta: UI-Press, 1988
PGB Pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>