Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi F. Nurmansyah
"[ABSTRAK
Deregulasi dalam bidang energi minyak melalui UU No. 22 tahun 2001
Tentang Minyak dan Gas Bumi mengakibatkan dicabutnya subsidi BBM bagi industri dan beberapa BBM jenis tertentu untuk utnum serta kebijakan konversi energi lainnya. Regulasi itu sekaligus menghilangkan eksklusifitas Pertamina sebagai satu-satunya riteler bahan bakar minyak SPBU di Indonesia. Munculnya SPBU-SPBU swasta di kota-kota besar di Indonesia mengindikasikan mulai tnunculnya persaingan bebas di sektor niaga dan ritel BBM yang memberikan ancaman perpindahan dari SPBU Pertamina. "Loyalitas pelanggan" yang dahulu didapatkan melalui monopoli hanya tinggal sejarah dan Pertamina melakukan banyak marketing strategi untuk dapat mempertahankan loyalitas konsumennya.

ABSTRACT
Deregulation in energy from oil and gas through UU No. 22 tahun 2001
Tentang Minyak dan. Gas Bumi resulted in re1noval of fuel subsidies for industry and some specific types of fuel from public and energy conversion policy. The new regulation also eliminates the exclusivity of Pertamina as the sole retailer of fuel filling station (SPBU) in Indonesia. The emergence of private fuel station retail outlets in addition to Pertamina owned in nzajor cities of Indonesia indicates the beginning of free competition in fuel/gas conzmercial sector and exposes threat to switch jro1n Perta1nina 's .fuel station. "Customer Loyalty" which was obtained because of the monopoly of sale and distribution fuel by Pertamina is now histo1y. Pertamina now is doing a lot of marketing strategy to maintain the loyalty of consumers.
, Deregulation in energy from oil and gas through UU No. 22 tahun 2001
Tentang Minyak dan. Gas Bumi resulted in re1noval of fuel subsidies for industry and some specific types of fuel from public and energy conversion policy. The new regulation also eliminates the exclusivity of Pertamina as the sole retailer of fuel filling station (SPBU) in Indonesia. The emergence of private fuel station retail outlets in addition to Pertamina owned in nzajor cities of Indonesia indicates the beginning of free competition in fuel/gas conzmercial sector and exposes threat to switch jro1n Perta1nina 's .fuel station. "Customer Loyalty" which was obtained because of the monopoly of sale and distribution fuel by Pertamina is now histo1y. Pertamina now is doing a lot of marketing strategy to maintain the loyalty of consumers.
]"
2011
T44140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhardiansyah Dwitama
"Customer relations adalah salah satu alat dari public relations yang dapat membentuk kepercayaan pelanggan pada merek (brand trust) SPBU Pertamina di era persaingan pasar bebas yang ditandai dengan masuknya SPBU asing ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh customer relations terhadap brand trust SPBU Pertamina termasuk melihat dimensi dari dari customer relations yaitu reliability responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles yang memiliki mengaruh paling signifikan terhadap brand trust. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Survey dilakukan kepada pelanggan di dua SPBU besar di Jakarta Selatan.
Penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikansi antara customer relations SPBU Pertamina terhadap brand trust. Selain itu, juga ditemukan dimensi customer relations yang berpengaruh signifikan dalam meraih brand trust yaitu responsiveness, assurance dan tangibles.
Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa SPBU Pertamina telah memiliki customer relations yang baik dan brand trust yang cukup baik, juga terdapat pengaruh yang cukup baik dan signifikan dari customer relations terhadap brand trust. Penelitian ini dapat menjadi dasar dalam meningkatkan brand trust melalui customer relation khususnya bagi SPBU Pertamina.

Customer relations is one of public relations tool that can establish customer confidence in the brand (brand trust) Pertamina gas stations in the era of free market competition that marked the entry of foreign retail outlets to Indonesia. This study aims to see the effect of brand trust on customer relations, including Pertamina gas station to see the dimensions of the reliability of customer relations responsiveness, assurance, empathy, and tangibles that have the most significant mengaruh brand trust. This study uses a quantitative approach and are explanative. Survey carried out to customers in two major retail outlets in South Jakarta.
This study found that there effect of significance between Pertamina gas station customer relations to brand trust. It also found that the dimensions of customer relations have a significant effect in achieving the brand trust responsiveness, assurance and tangibles.
From the research, concluded that Pertamina gas stations already have good customer relations and brand trust are quite good, there is also a pretty good effect and significantly from customer relations to brand trust. This research may be fundamental in increasing brand trust through customer relations, especially for Pertamina gas stations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Selvi Rama
"Penelitian ini bermaksud untuk mengukur pengaruh kinerja bauran pemasaran terhadap kesetiaan konsumen pada perusahaan pembiayaan. Variabel penelitian tercliri atas: produk, hargafbiaya, lokasi, promosi, orang, bukti Bsik dan proses. Sampel penelitian sejumlah 300 responden dengan metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda (multi regression). Hasil penelitian menunjuklcan bahwa kinerja bauran pernasaran secara simultan berpengaruh 42.1% terhadap kesetiaan konsumen pada peiusahaan pembiayaan dan falctor yang secara signiiikan berpengaruh adalah faktor produk, diikuti oleh faktor proses, harga dan promos
The focus of this study is to measure the influence of marketing mix performance on customer loyalty in the multiiinance company. The independent variables in this research are : product, price, place, promotion, people, physical evidence and process. To collect data, we use survey method and depth interview to 300 respondents and as a mcthode analysis, we use multiple regression analysis. The result of the research shows that marketing mix perfonnancc has 42.1% influence on customer loyalty in multifmance company, and the factors that significantly influence are: product, followed by process, price then promotion."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Yasin Rizki Pratama
"Pertamax merupakan produk bensin beroktan 92 yang dimiliki oleh Pertamina. Pertamax merupakan market leader di pasar BBM beroktan 92. Pertamax menguasai pangsa pasar tersebut dengan mencapai 60%. Seiring dengan masuknya kompetitor SPBU yang berasal dari luar negeri maka banyak konsumen yang mulai berpindah ke perusahaan minyak lainnya. Tetapi setelah hampir 8 tahun SPBU asing masuk pertamina tetap menjadi market leader. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk Pertamax terhadap kepuasan konsumen di SPBU Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sample purposive. Pada penelitian ini sample yang diambil sebanyak 100 responden. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kualitas produk pertamax memiliki pengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Pertamax is a 92 octane fuel product owned by Pertamina. Pertamax is a market leader in the fuel of 92 octane. Pertamax has 60% market share. Along with several foreign countries Fuel Stations competitors entering the market, a lot of consumers begin to change sides to other oil companies. Even though it is already 8 years foreign countries General Fuel Filling Stations entering the market, Pertamina is still the market leader. This research aimed to explain the quality effects of Pertamax products towards customers satisfaction in Pertamina Fuel Stasions Customers in South Jakarta. This research was using the quantitative method and purposive sample technique. In this research, there were 100 respondents. The result of this research showed that the quality of the Pertamax fuel has influence towards customers satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Rachmawati
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, konsep pemasaran (marketing) sudah berkembang sangat cepat. Sejak mass marketing muncul pada tahun 1950-an dengan strategi produksi massal untuk menekan biaya produksi seminimal mungkin, kemudian target market pada tahun 1980-an, dan customize marketing pada tahun 1990-an sampai era globalisasi tahun 2000-an ini, dimana konsep pemasaran telah berkembang menjadi one to one marketing dengan salah satu strategi yang paling popular adalah customer relationship marketing yaitu strategi pemasaran yang berbasis hubungan jangka panjang atas dasar win win solution.
Sukses sebuah perusahaan tidak terlepas dari peranan para pelanggan, oleh karena itu perusahaan harus dapat mempertahankan pelanggan agar terus menerus dan berulang-ulang menggunakan atau memanfaatkan produk dan layanan kita, akan tetapi mempertahankan pelanggan bukanlah pekerjaan yang mudah.
Kendala utama sulitnya mempertahankan pelanggan adalah customer cost yang mahal dan cenderung meningkat. Survei membuktikan bahwa retensi pelanggan didasarkan atas nilai unik (Unique Value) yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Nilai unik ini diciptakan dalam benak pelanggan. Karena itu, benak pelanggan hares menjadi titik tolak dalam pembuatan strategi pelanggan yang efektif. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah dengan membetkan nilai yang lebih dart produk dan jasa yang kita tawarkan sehingga hubungan antara pelanggan dan perusahaan terus berkelanjutan.
Pada penelitian ini akan dianalisis bagaimana nilai pelanggan berpangaruh terhadap kepuasan dan kesetiaan pelanggan dalam perspektif pemasaran relasional. Sampel yang diteliti adalah para pengguna produk mobil Toyota yang berjumlah 125 orang. Sampel ini diambil dengan metode non probability sampling. Data yang terkumpul kemudian diolah dengan tehnik analisis factor dan analisis regresi dengan SPSS 11.5.
Hasil penelitian menyunpulkan bahwa kepuasan pelanggan secara signifikan dapat dijelaskan oleh nilai pelanggan, dimana nilai pelanggan itu sendiri sebelumnya dijelaskan oleh lima variabel yaitu after sales service, resale value, insurance, warranty & price. Selanjutnya pada penelitian ini kesetiaan pelanggan secara signifikan juga dapat dijelaskan dengan baik oleh kepuasan pelanggan yang dilengkapi dengan variabel-variabel seperti feature product, engine output, safety dan economy. Sedangkan kesetiaan pelanggan itu sendiri dapat diindikasikan melalui variabell-variabel seperti word of mouth, repeat purchase, dan willingness to recommend
Faktor nilai pelanggan ini memilild kontribusi terhadap kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Hal ini berimplikasi kepada proses pembentukan kesetiaan yang dilakukan oleh PT.Toyota Astra Motor ketika menciptakan strategi pemasaran relasionalnya.
Dengan berbagai keterbatasan yang ada, maka disarankan agar penelitian selanjutnya dikembangkan dengan mengembangkan tehnik pengambilan sampel yang lebih proporsional untuk setiap outlet bengkel Toyota yang ada.
Bagi Toyota disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih jauh dart pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini Toyota juga dapat menambahkan variabel after sales service sebagai variabel yang mempengaruhi secara langsung bagi terbentuknya nilai pelanggan.

In a few years later, concept of marketing had been growth up so fast. Since mass-marketing was came up on 1950s with mass-production strategy which to push down and minimizing some costs of production, then the target market on 1980s and the customize marketing on 1990s up to era of globalization on 2000s, whereas the concept of marketing has been growth become one-to-one marketing with the most popular strategy is customer-relationship marketing that is marketing strategy based on long-term relationship with win-win solution.
A successful company depends on customers' role, by means of some company has to retain customer to make use of their product or service continuously and repeatedly, but on the other hand retaining customer is not an easy job.
An important thing that creates some obstacles on retaining customer is an expensive customer-cost and increasingly tendencies. Survey had been proof that customer retention based on an unique-value which can be given by the company. Therefore, customers' mind has to become starting point in making some effective customer strategy. One of way to retain customer is giving more value of product and service that we are offered so that the relationship between customer and company can get along with.
In this research would be analyzed how customer value influence with customer satisfaction and loyalty in a relational-marketing perspective. Sample researched are Toyota cars user amount of 125 persons. Those samples are taken by non-probability sampling method. Then some data collected are cultivated by factor-analysis and regression technics with SPSS 11.5
Result of this research conclude that customer satisfaction significantly can be described by customer value, whereas its customer value has been described by 5 variables that are after sales service, resale value, insurance, warranty and price. On this research customer loyalty is also can be described by customer satisfaction, which fully completed by some variables such as feature product, engine output, safety and economy. But then, its customer loyalty has been indicated through some variables such as word of mouth, repeat purchase, and willingness to recommend.
Factor of customer-value have contribution to customer satisfaction and loyalty. These are implicated on a formation of customer loyalty process that had been done by PT.Toyota Astra Motor when creating their relational marketing strategy.
With some limitations, it is recommended for next research would be better using more proportional sample technic for each outlet that Toyota has.
Toyota recommended to has sequel research that research some influence factors that are more influenced. In this research Toyota also can add after sales service variable as a variable that influenced directly on creating customer value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Faridi, editor
"Elita Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis hubungan bauran pemasaran terhadap kepuasan pengguna PITI dan pelanggan FII di PDII-LIPI, berdasarkan latar belakang adanya berbagai jenis layanan informasi yang disajikan oleh PDII-LIPI, diantaranya adalah layanan jasa PITI yang sudah lama beroperasi dan FII yang relatif masih baru. Kedua jenis layanan tersebut selama ini dipasarkan berdasarkan konsep pemasaran 4P (product, price, place, promotion). Akan tetapi kenyataannya pemanfaatan kedua jenis layanan tersebut cenderung menurun. Oleh karena itu daiam penelitian ini akan dianalisis menggunakan bauran pemasaran berdasarkan konsep 4C (client, cost, convenience, communication). Penelitian ini ditujukan untuk melihat karakteristik pengguna/pelanggan jasa PITI/FII. Juga untuk melihat besarnya hubungan antara kepuasan pengguna/pelanggan jasa PITI/FII dengan metode bauran pemasaran berdasarkan konsep 4C. Dengan kerangka berpikir bahwa kegiatan pemasaran jasa baik itu PITT maupun FII, harus dapat mendekatkan pengguna/pelanggan, mengkaji peluang-peluang pasar dan menetapkan posisi jasa pada segmen pasar atas dasar kebutuhan akan jasa tersebut, serta merumuskan bauran pemasaran yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pengguna/pelanggan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan antara kebutuhan pengguna PITI/pelanggan FII (client) dengan kepuasan.
2. Ada hubungan antara harga (cost) dengan kepuasan.
3. Ada hubungan antara kenyamanan (convenience) dengan kepuasan.
4. Ada hubungan antara komunikasi (communication) dengan kepuasan.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna PITI dan pelanggan FII, dengan menggunakan total sampling diperoleh data dari responden sebanyak 34 orang untuk pengguna PITI dan 31 orang untuk pelanggan FII. Metode pengumpul data primer yang digunakan adalah kuesioner, dan dilengkapi dengan dokumen sebagai alat pengumpul data tambahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi dari rho Spearman pada tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengguna PITI maupun pelanggan FII mayoritas: dari kalangan pria, berusia antara 36-45 tahun, pendidikan sarjana, berlangganan antara 1-2 tahun, bidang ilmu yang paling banyak digunakan adalah kimia. Sedangkan berdasarkan pekerjaan pengguna PITIterbanyak dari kalangan industri dan untuk FII bekerja sebagai closer. Pemesanan informasi paling banyak ditujukan untuk keperluan pekerjaan (PITI dan FII} dan untuk menambah wawasan (FII). Umumnya pengguna mendapat tingkat kepuasan sebesar 70% (PITT) dan 70,29% (FII).
Dari hasil uji hipotesis diperoleh hasil sebagai berikut:
- Ada hubungan yang kuat antara kebutuhan pengguna PITI /pelanggan FII dengan kepuasan.
- Ada hubungan (yang cukup ) antara harga dengan kepuasan pengguna PITI.
- Tidak ada hubungan antara harga dengan kepuasan pelanggan FII
- Ada hubungan yang kuat antara kenyamanan dengan kepuasan pengguna PITl/pelanggan FII
- Tidak ada hubungan antara komunikasi dengan kepuasan pengguna PITl/pelanggan FII.

Marketing Mix Analyses to User Satisfaction Who Made Use of Services Provided by PDII-LIPI called Paket Informasi Teknologi Industri and Fokus Informasi IndonesiaThis research describes and analyzes marketing mix of the user satisfaction who made use of services provided by PDII-LIPI called Paket Informasi TeknoIogi Industry (PITI) and Fokus Informasi Indonesia (FII) using marketing mix method which is based on 4C Concepts (client, cost, convenience, and communication). The rationale of this research is that there are many services provided by PDII-LIPI among others are PITI and FIT which are marketed using 4 P Concept (Product, Price, Place and Promotion) but the utilization of these services decreased. In this research these two services will be analyzed using 4 C Concepts. The purpose of the research is to measure correlation between marketing mix and user satisfaction. The frame of reference of the research is that the marketing activity of the aforementioned services should be close to the users, should analyze market opportunity, and to post the service in the market segment and to formulate marketing mix to fulfill the user needs and satisfaction.
The hypotheses of this research are as follows:
1. There is correlation between PITI/FII clients' need and satisfaction;
2. There is correlation between cost and satisfaction;
3. There is correlation between convenience and satisfaction;
4. There is correlation between communication and satisfaction.
The samples of the PITI users are 34 persons and 31 persons for FIT. Questionnaire is used to collect primary data, and relevant documents are used for secondary data.
Analyses descriptive are used for research design. Spearman Analyses Technique is used to measure correlation among variables at the level of significance 95% (cc 0,05). From the research it is found that most of PM and FIT users are male, between 36 - 45 years old, with Sarjana Degree, using PITI and FIT services between 1 - 2 years, working in the industrial sector (for PM) and teaching staff (for FII). The reason of using the service is to support their working activities (for PITT and FII}, and to widen their knowledge (for FII). The average level of their satisfaction is 70% (for PITT) and 70.29% (for FII).
The result of hypotheses test is:
- For both PITI and FII users there is strong correlation between clients' need and satisfaction
- For PITT users there is adequate correlation between cost and satisfaction
- For FII users there is no correlation between cost and satisfaction
- For both PITI and FII users there is strong correlation between convenience and satisfaction
- For both PITI and FII users there is no correlation between communication and satisfaction
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T1628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kwon Yeonsang
"ABSTRAK
Pasar kedai kopi berkembang secara global di Indonesia. Saat ini pasar kedai kopi di Indonesia didominasi oleh merek terbesar dan ternama yaitu Starbucks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran dan citra merek kedai kopi terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Survei dilakukan dengan responden terpilih yang telah mengunjungi kedai kopi setidaknya sekali dalam seminggu. Analisis regresi dilakukan dengan data yang dikumpulkan dari 174 responden. Temuan mengungkapkan bahwa faktor produk dan factor harga merupakan faktor penting yang mempengaruhi citra merek. Faktor orang dan faktor proses memiliki pengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan. Loyalitas pelanggan sangat terpengaruh oleh faktorharga. Studi ini memberikan dasar untuk strategi pemasaran bagi perusahaan yang akan meluncurkan atau menjalankan merek coffee shop di Jakarta, Indonesia.

ABSTRACT
Coffee shop market is growing globally and in Indonesia as well. Currently coffee shop market in Indonesia is dominated by a giant global chain coffee shop brand, Starbucks. The current study aims to find out the effect of marketing mix and brand image of coffee shop on customer satisfaction and customer loyalty. The survey was conducted with the purposively chosen customers who have visited coffee shop at least once a week. The regression analysis was performed with the data collected from 174 respondents. The findings revealed that product factor and price factor are important factors affecting the brand image. People factor and process factor had big effect on customer satisfaction. Customer loyalty was affected highly by price factor. This study provides the base for marketing strategy for companies that would launch or run coffee shop brand at Jakarta, Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Fauzi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas bagaimana penerapan teori store atmosphere, service quality dan kelengkapan produk pada SPBU Pertamina baik itu Pasti Pas maupun Pasti Prima terhadap purchase intention. Metode yang digunakan adalah non-probability sampling, purposive sampling, dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap purchase intention dan variabel apa yang memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap purchase intention. Hasil penelitian menyatakan bahwa service quality memiliki pengaruh paling besar terhadap purchase intention pada SPBU Pertamina yang diikuti dengan kelengkapan produk. Sedangkan store atmosphere pada SPBU Pertamina walaupun sudah mendapat penilaian baik oleh konsumen, tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap purchase intention, melainkan dimediasi melalui service quality.

ABSTRACT
This thesis discussed how the implementation of store atmosphere, service quality and product variety theory in Pertamina?s gas station both Pasti Pas and Pasti Prima towards the purchase intention of the customer. By using non-probability sampling, purposive sampling method with a questionare, the objective of this thesis is to know how significance of the influence from those three variables towards the purchase intention. The result stated that service quality is the most significance variable influencing purchase intention at Pertamina?s gas station followed by product variety variable. However, although customer have good appraisal on the store atmosphere variable, it doesn?t have a direct significant influence towards the customer purchase intention, instead it is mediated by service quality"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Seftiariski, Author
"ABSTRAK
Pertumbuhan produk di pasar begitu besar sehingga menyebabkan tingkat persaingan begitu tinggi. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen dengan berbagai strategi dan program pemasaran guna meningkatkan profitabilitas. Tiap perusahaan harus bisa menciptakan ekuitas merek yang kuat agar bisa menghadapi pesaing. Aktifitas bauran pemasaran yang terintegrasi dipercaya oleh para ahli dapat meningkatkan ekuitas suatu merek.
Pada industri minuman ringan, tingkat persaingan begitu tinggi dan terdiri dari begitu banyak pelaku yang mengeluarkan banyak varian produk. Pasar minuman berkarbonat sangat berpotensi. Nilai pertumbuhan rata-rata mencapai 28,5% dengan nilai pasar Rp. 2.682,3 milyar. Potensi pertumbuhan industri dan nilai pasar yang begitu besar mendorong setiap pelaku usaha pada industri untuk meraih pangsa pasar yang sebesar-besamya.
PT X merupakan salah satu pelaku pada industri minuman ringan. Perusahaan ini merupakan multinational company dengan cabang perusahaan yang tersebar di 170 negara dan produk minuman ASD yang tersebar di 200 negara diseluruh dunia. Selain penghasil minuman perusahaan ini juga memiliki produk makanan ringan yang menjadi pemimpin pasar pada kategorinya. PT X termasuk 5 besar perusahaan dunia pada industri makanan dan minuman.
Tingginya ekuitas merek ASD secara dunia serta kreativitas pelaksanaan bauran pemasaran PT X pusat menjadi stimulus diadakannya penelitian ini. Para ahli mengatakan bahwa aktifitas bauran pemasaran terbukti efektif dalam membentuk dan membangun ekuitas merek suatu produk.( Bonghee Yoo, Naveen Donthu dan Sungho Lee, 2000). Pada penelitian ini akan diteliti pelaksanaan aktifitas bauran pemasaran yang dilakukan PT X Indonesia serta dampaknya terhadap ekuitas merek ASD. Elemen bauran pemasaran yang diteliti meliputi persepsi harga, persepsi intensitas iklan, persepsi intensitas distribusi, dan persepsi price deals. Sedangkan elemen persepsi brand equity yang diteliti meliputi persepsi perceived quality, persepsi brand awareness/ brand association dan persepsi brand loyalty. Elemen brand equity yang digunakan berdasarkan pengembangan konsep brand equity yang ditetapkan oleh Aaker
(1991).
Metode penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Modelling. Dengan metode ini akan dilihat pengaruh setiap elemen variabel endogen (marketing mix) terhadap variabel eksogen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif verikatif artinya penelitian dilakukan melalui proses pengamatan dilapangan dan melakukan pengujian hipotesis sebanyak 16 buah. Sampel yang diambil sebanyak 200 responden dengan wilayah penelitian hanya pada kota Jakarta. Pengambilan jumlah sampel dengan menggunakan structural sampling (Taroyame, 1994:38) disesuaikan dengan proporsi jumlah penduduk kota Jakmia yang dikalikan dengan jumlah total sampel. Pemilihan responden akhir dengan menggunakan screening terlebih dahulu bahwa responden pemah mengkonsumsi produk ASD dan selanjutnya dengan menggunakm1 judgemental sampling dimana responden dipandang layak oleh peneliti untuk memberikan pendapatnya dalam penelitian ini. Responden yang diambil adalah para remaja dan dewasa muda dengan kisaran umur 17-30 tahun. Pemilihan ini disesuaikan dengan target market yang dituju oleh perusahaan.
Pada penelitian ditemukan bahwa persepsi intensitas iklan tidak supported dalam menciptakan loyalitas merek. Hal ini sejalan dengan rendahnya aktifitas periklanan yang dilakukan oleh PT X. Selain itu pada penelitian ini terdapat 3 buah hipotesis yang ditolak yakni semua hipotesis yang berhubungan dengan persepsi price deals. Jika teori yang diungkapkan obh para ahli mengatakan bahwa price deals berkorelasi negatif terhadap perceived quality, brand awareness dan brand equity pada kasus merek ASD di Indonesia, seluruh aktifitas price deals temyata memiliki korelasi positif terhadap variabel-variabel tersebut. Pacta penelitian ini juga ditemukan bahwa persepsi intensitas distribusi memiliki nilai pengaruh paling besar dibanding dengan variabel elemen pemasaran lainnya. Hal ini sejalan dengan tingginya aktifitas penyebaran produk yang dilakukan oleh perusahaan.
Rekomendasi yang dibangun berdasarkan hasil penelitian meliputi variabel persepsi intensitas iklan, persepsi price deals, dan persepsi intensitas distribusi. Intensitas iklan yang rendah perlu ditingkatkan efektifitasnya agar bisa memaksimal penyampaian pesan pada konsumen. Perusahaan perlu mensiasati dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi yang lebih segmented dibanding media televisi sepetii event, radio, internet, maupun media cetak untuk segmen remaja. Pada varibel persepsi price deals, perusahaan disarankan untuk menggunakan bentuk-bentuk sales promotion lainnya yang lebih kreatif seperti game, undian, atau hadiah langsung guna menghindari persamgan harga dengan pesaing. Pada variable persepsi intensitas distribusi direkomendasikan pada perusahaan untuk menerapkan horizontal marketing system maupun multichannel marketing system. Penggunaan kedua sistem distribusi ini akan membantu perusahaan untuk meningkatkan availability produk di pasar sehingga dapat meningkatkan utilitas konsumen dari sisi waktu dan tempat."
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Program to improve performance of small industries of ground coffee processing intends to empower their competitive advantage. It ultimate aim is at increasing revenues from agricultural export for the province. The objective of the study is to analyze the effect of small business marketing mix in improving competitive advantage of the company. The study employs survey method involving 38 small scale ground coffee industries in Lampung Province. A survey method with marketing management science approach has been applied. Observation was carried out on small business of ground coffee in Lampung with 38 respondent sample sizes as owner/manager of the company. Data collection was carried out with interview technique using questioner to the selected respondent, using cluster random sampling method. Path analysis has been applied to analyze the collected data. The study shows that the competitive Advantage of ground coffee small business was affected by the performance of marketing mix appeared to be combination of product, price, promotion, and distribution."
330 JSE 12:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>