Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Misch, Carl E
St. Louis: Missouri Elsevier Mosby, 2015
617.693 MIS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Faiza Maheswari
"Latar belakang : Kasus kehilangan gigi seringkali menjadi masalah bagi kebanyakan orang. Salah satu perawatan yang dapat dilakukan pada kasus kehilangan gigi adalah dengan penggunaan implan gigi. Tingkat keberhasilan implan salah satunya yaitu dilihat dari osseointegrasi. Berbagai macam modifikasi permukaan implan yang ada merupakan strategi yang telah dilakukan dan dikembangkan untuk mempercepat osseointegrasi. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan permukaan implan terhadap proses osseointegrasi. Tujuan: Mengetahui permukaan implan yang paling umum ditemukan pada pasien 40 – 65 tahun, serta hubungan permukaan implan terhadap osseointegrasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik untuk menganalisis korelasi dengan metode pendekatan retrospektif dimana sampel berasal dari data IPKGII sebanyak 3629 pasien pemasangan implan. Sesuai tujuan penelitian, permukaan yang diambil adalah permukaan yang paling umum ditemukan yaitu SLA (merk: Alpha Bio, Dentium, Dentium Superline, TRI, TRI TV), SA (merk: Osstem, Osstem GS, Osstem TS, dll), SLActive (merk: Straumann RN, Straumann WN, dll). Berdasarkan data yang tersedia, osseointegrasi diukur dari rentang waktu tanggal pemasangan implan hingga pemasangan protesa pada pasien. Hasil: Dalam penelitian ini, terdapat hubungan yang bermakna signifikan antara kelompok permukaan implan yang paling banyak ditemukan pada pasien usia 40 – 65 tahun, yaitu permukaan SLA, SA, dan SLA Active (p < 0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian sejalan dengan teori bahwa permukaan implan, dalam penelitian ini seperti jenis permukaan SLA, SA, dan SLActive memiliki hubungan dengan proses osseointegrasi melalui stabilitas implan.

Background : Tooth loss often becomes an issue for most people. One of the treatments that can be done in case of tooth loss is the use of dental implants Implant success rate is measured by osseointegration. Various designs and modifications of existing implant surfaces are evidence of strategies that have been undertaken and developed to accelerate osseointegration. Thus, researcher is interested in discovering the effect of implant surface modification on the osseointegration process. Objective: Discovering the most common implant surfaces found in patients 40 – 65 years old, as well as the correlation between implant surface and osseointegration process. Metode: This study used a descriptive analytical research design to analyze correlation using a retrospective approach method in which sample was from IPKGII data of 3629 implants in patients According to the research objectives, the surfaces taken are the most commonly found surfaces, namely SLA (brands: Alpha Bio, Dentium, Dentium Superline, TRI, TRI TV), SA (brands: Osstem, Osstem GS, Osstem TS, etc.), SLActive (brands: Straumann RN, Straumann WN, etc.). Based on available data, osseointegration was measured from the date of implant placement to the patient's prosthesis installation. Result: In this study, there was a significant correlation between the most common group of implant surfaces used in patients aged 40 – 65 years the length of time until osseointegration occurs (p < 0.05). Conclusion: The research results are parallel with the theory that the implant surface, such as SLA, SA, and SLAactive in this research, has a correlation with the osseointegration process through implant stability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranisha Calluella Rachmat
"Kehilangan gigi telah menjadi salah satu permasalahan yang umum untuk ditemukan di Indonesia, dengan angka sekitar 19% kasus gigi hilang akibat dicabut ataupun tanggal sendiri. Untuk mengatasi permasalahan kehilangan gigi, implan gigi merupakan alternatif yang banyak digunakan karena sudah terbukti dapat memberikan hasil yang baik secara jangka panjang. Keberhasilan pemasangan implan gigi dinilai berdasarkan tingkat stabilitasnya, yang terbagi kembali menjadi stabilitas primer dan stabilitas sekunder. Kedua jenis stabilitas tersebut saling berkaitan. Kekhawatiran akan pemasangan implan gigi banyak ditemukan pada kasus dimana pemasangan dilakukan pada pasien dengan tulang berkepadatan rendah. Tulang tempat terpasangnya implan gigi yang memiliki kualitas dan kepadatan yang kurang baik memiliki risiko kegagalan implan yang lebih tinggi. Untuk dapat meningkatkan tingkat stabilitas implan, banyak dilakukan proses modifikasi desain dan permukaan implan gigi, seperti penambahan fitur self-tapping dan peningkatan kekasaran permukaan badan implan. Fabrikasi dilakukan untuk menghasilkan purwarupa implan gigi dengan variasi sudut kemiringan dan panjang cutting flute, sebagai bagian dari fitur self-tapping. Purwarupa akan melalui proses surface treatment untuk mendapatkan tingkat kekasaran yang optimum untuk penggunaannya pada tulang berkepadatan rendah. Purwarupa akan diuji dengan uji torsi insersi dan uji pull-out test. Purwarupa 1 menunjukkan performa terbaik dengan nilai kekasaran permukaan sebesar 1,0636 μm, serta nilai insertion torque value dan pull-out load sebesar 22,4415 Ncm dan 317,068 N.

Tooth loss has become a common health issue in Indonesia, with approximately 19% of cases resulting from extraction or natural loss. Dental implant are widely used as an alternative due to their proven long-term effectiveness. The success of dental implant placement is evaluated based on its stability, which can be categorized as primary stability and secondary stability. Both types of stability are interrelated with one another. Concerns about dental implant placement are often encountered when dealing with patients with low bone density. Poor quality and low-density bone in the implant insertion site might result in a higher risk of implant failure. To improve implant stability, various modifications are made to the design and surface of the implant body, such as adding self-tapping features and increasing the surface roughness of the implant body. Fabrication is done to produce dental implant prototypes with variations in in angulation and length of the cutting flute, as a part of the self-tapping feature. These prototypes will undergo surface treatment to achieve an optimal level of surface roughness for use in low bone density. Each prototypes are then tested using insertion torque test and pull-out tests. Prototype 1 showed the best performance with a surface roughness value of 1,0636 μm, as well as an insertion torque value of 22,4415 Ncm and a pull-out load of 317,068 N."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torabinejad, Mahmoud
St. Louis, Mo. : Elsevier Saunders, 2014
617.69 TOR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2013
617.93 DEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sethi, Ashok
"Practical Implant Dentistry offers a practical and pragmatic approach to implant dentistry for the discerning practitioner involved in this very exciting field. The second edition of this book describes in detail the clinical procedures required to carry out a broad range of treatments available in implant dentistry today, illustrated by updated full-colour images. Topics addressed range from the management of the failing single tooth to the replacement of hard and soft tissues requiring multiple implants. The book has a methodical and comprehensive approach addressing the diagnostic."
London: Quintessence, 2012
617.693 SET p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Block, Michael S.
St. Louis: Elsevier/Saunders, 2015
617.693 BLO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Block, Michael S.
Maryland Heights: Saunders Elsevier, 2011
R 617.693 BLO c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: Wiley-Blackwell, 2010
617.692 DEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kasus implan sederhana dalam bidang kedokteran gigi umum. Implan kedokteran gigi telah menjadi bidang yang berkembang cepat dan dinamis dalam praktek sehari-hari. Hal ini diakui sebagai modalitas perawatan yang dapat diprediksi dengan tingkat keberhasilan klinis yang tinggi. Gigi tiruan cekat konvensional tidak lagi dianggap sebagai pilihan perawatan utama untuk menggantikan gigi yang hilang. Meskipun jumlah pasien yang meminta perawatan implan meningkat, namun dokter gigi yang menawarkan perawatan implan dalam praktek sehari-hari masih terbatas. International Team for Implantology (ITI) atau tim implantologi internasional mendeskripsikan kasus straightforward segai kasus sederhana. Dinyatakan bahwa penempatan implan dilakukan pada jaringan lunak dan keras yang memadai, dan restorasi gigi tunggal di zona non-estetika. Tinjauan pustaka saat ini banyak membahas tentang penerapan implan kedokteran gigi di perguruan tinggi seluruh dunia dan dimasukkan ke dalam kurikulum mereka untuk program sarjana maupun pascasarjana dalam bidang kedokteran gigi umum. Konsensus Eropa tentang pendidikan implan kedokteran gigi menyimpulkan bahwa sebaiknya pendidikan teknik bedah untuk penempatan implan kasus straightforward disertakan ke dalam kurikulum. Berbagai tingkat dan keterbatasan implan kedokteran gigi dan keterampilan terkait harus diajarkan dan ditentukan oleh para staf pengajar. Malah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para praktisi kedokteran gigi dan lembaga terkait di Indonesia terhadap pergeseran paradigma perawatan dalam penatalaksanaan kehilangan gigi. Dengan demikian para praktisi akan dapat menyertakan implan kedokteran gigi dalam perencanaan dan perawatan pasien.

Dental implant has become a fast developing and dynamic field in dental practice. It is acknowledged as a predictible treatment modality with high clinical success rates. Conventional fixed prostheses are no longer considered to be the first choice treatment for replacing a missing tooth. Despite the increasing number of patients requesting dental implant treatments, there are only some clinicians who are offering implant therapy in their daily practice. The international Team for implantology described a straightforward case as a simple case such as implant placements in adequate soft and hard tissue conditions and single-tooth restoration in a non-aesthetic zone. A review of the current literature discussed the implementation of implant dentistry in universities worldwide into their curriculum for both undergraduate and postgraduate programs in general dentistry. The European consensus in implant dentistry education concluded that it is desirable to include the surgical technique for implant placement for straightforward cases into the dental curriculum. The levels and limitations to which the various aspects of implant dentistry and related skills are to be taught are determined by the academic community. This review aimed at promoting awareness amongst dental practitioners and institutions in Indonesia of the shifting treatment paradigm in the management of a missing tooth. Hence clinicians with able to include implant dentistry in the treatment planning of their patients and also undertake a significant part in the execution of such treatments."
General Practitioner, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, 2011
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>