Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7974 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hemberg-stahl, Elizabert
"Abstract:
This authoritative and comprehensive book makes the reader familiar with the processes of bringing orphan drugs to the global market. There are between 5,000 and 7,000 rare diseases and the number of patients suffering from them is estimated to be more than 50 million in the US and Europe."
Cambridge, UK: Biohealthcare Pub, 2012
615.19 HEM o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Brooke, Margaret
New York: Dorling Kindersley Publishing, INC, 2000
813 Bro
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Many infectious diseases of recent concern, including malaria, cholera, plague, and Lyme disease, have emerged from complex ecological communities, involving multiple hosts and their associated parasites. Several of these diseases appear to be influenced by human impacts on the environment, such as intensive agriculture, clear-cut forestry, and habitat loss and fragmentation; such environmental impacts may affect many species that occur at trophic levels below or above the hostcommunity. These observations suggest that the prevalence of both human and wildlife diseases may be altered in unanticipated ways by changes in the structure and composition of ecological communities. Predicting the epidemiological ramifications of such alteration in community composition will require strengthening the current union between community ecology and epidemiology."
Oxford: Oxford University Press, 2006
614.5 DIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Surrey: IEPRC , 1995
070.5 ELE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kontaro, Tsuru
Tokyo: LCTB International Library Foundation, 1996
658.8 KOT j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan jilid pertama dalam seri tiga jilid (CW.10-12), memuat saduran ceritera wayang purwa. Judul seri ini Serat Pandhawa Rare. Teks diawali dengan ceritera Palasara sejak bertahta sebagai raja di Astina, dan berakhir dengan Prabu Kurupati di kerajaan. Astina yang melamar Dewi Surtikanti, putri Mandaraka. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) pucung; (3) asmarandana; (4) mijil; (5) kinanthi; (6) sinom; (7) asmarandana; (8) gambuh; (9) durma; (10) pucung; (11) kinanthi; (12) asmarandana; (13) dhandhanggula; (14) pangkur; (15) sinom; (6) pucung; (17) asmarandana; (18) gambuh; (19) kinanthi; (20) asmarandana; (21) pucung; (22) sinom; (23) pangkur; (24) durma; (25) asmarandana; (26) kinanthi; (27) sinom; (28) durma; (29) dhandhanggula; (30) asmarandana; (31) gambuh; (32) dhandhanggula; (33) kinanthi; (34) sinom; (35) mijil; (36) pucung; (37) asmarandana; (38) sinom; (39) megatruh; (40) gambuh; (41) mijil; (42) asmarandana; (43) pangkur; (44) sinom; (45) megatruh; (46) pucung; (47) dhandhanggula; (48) kinanthi; (49) maskumambang; (50) mijil; (51) pangkur; (52) gambuh; (53) asmarandana; (54) sinom; (55) pucung; (56) kinanthi; (57) pangkur; (58) dhandhanggula; (59) asmarandana; (60) gambuh; (61) pangkur; (62) durma; (63) asmarandana; (64) mijil; (65) pucung; (66) sinom; (67) kinanthi; (68) megatruh; (69) asmarandana; (70) pucung; (71) dhandhanggula. Penulisan teks oleh RNg. Nitipura (abdidalem kaliwon anon-anon Mataram) antara 4 Rejeb, Jimawal 1789 (16 Januari 1861) dan 14 Ramelan, Be 1792 (22 Februari 1864). Lihat Florida 1993:177 tentang SMP/KS.327,1 dan KS.327,2, ialah dua karya berupa saduran cerita wayang gedhog oleh pengarang yang sama, bertarikh 1868. Pemrakarsa penulisan teks (penyalinan naskah?) adalah G.K.P.H. Cakradiningrat. Bandingkan pula dengan Serat Kandha Pandhawa Rare pada KITLV Or 1, yang dikaitkan dengan seorang Cakradiningrat (Panembahan Adipati Cakradiningrat, Madura), tetapi susunan pupuhnya sama sekali berbeda dengan karya Nitipura. Informasi penyalinan naskah tidak ada, tetapi diduga sekitar waktu penulisannya. Sebagian kertas dalam naskah ini memakai kertas gendhong. Naskah diperoleh Pigeaud di Surakarta pada bulan Februari 1939 dari Mundisura."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.10-NR 353
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid kedua dalam set tiga jilid Serat Pandhawa Rare karangan R.Ng. Nitipura. Lihat deskripsi naskah FSUI/CW.10 untuk keterangan selanjutnya. Teks diawali dengan cerita Prabu Kurupati di kerajaan Ngastina menikah dengan putri Mandaraka (Banuwati), dan berakhir dengan Raden Setija bertahta sebagai raja menguasai negara Trajutrisna. Pada h.348 terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah ini mempunyai lanjutan berjudul Lakon Parta Krama. Dalam keterangan ini terdapat enam bait tembang asmarandana yang dikarang oleh Sindusastra, patih di Kapurbayan. Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) duduk; (3) sinom; (4) pangkur; (5) asmarandana; (6) kinanthi; (7) pangkur; (8) durma; (9) pucung; (10) mijil; (11) sinom; (12) pucung; (13) asmarandana; (14) kinanthi; (15) duduk; (16) gambuh; (17) dhandhanggula; (18) pangkur; (19) durma; (20) asmarandana; (21) pangkur; (22) durma; (23) pucung; (24) maskumambang; (25) asmarandana; (26) durma; (27) pucung; (28) pangkur; (29) durma; (30) sinom; (31) mijil; (32) asmarandana; (33) pangkur; (34) pucung; (35) kinanthi; (36) asmarandana; (37) dhandhanggula; (38) durma; (39) sinom; (40) mijil; (41) pucung; (42) asmarandana; (43) kinanthi; (44) gambuh; (45) jurudemung; (46) durma; (47) pangkur; (48) durma; (49) dhandhanggula; (50) asmarandana; (51) pucung; (52) sinom; (53) sinom; (54) pangkur; (55) kinanthi; (56) durma; (57) pangkur; (58) asmarandana. Serat Parta Krama (awal); (1) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.11-NR 354
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Jilid ketiga dalam set tiga jilid Serat Pandhawa Rare karangan RNg. Nitipura. Lihat deskripsi naskah FSUI/CW.10 untuk keterangan selanjutnya. Cerita diawali dengan Prabu Jungkung Mardeya melamar (putri) di negara Cempalareja sampai Raden Abimanyu menikah dengan Dewi Siti Sundari seorang putri di Dwarawati dan diteruskan bertapanya prabu Kalasiya di Batubarang. Pada h.393 terdapat keterangan yang menjelaskan bahwa naskah ini berisi cerita Serat Sembadra Larung, dan berasal dari Cakradiningratan di Surakarta. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) megatruh; (3) pangkur; (4) durma; (5) pangkur; (6) asmarandana; (7) durma; (8) pangkur; (9) durma; (10) asmarandana; (11) kinanthi; (12) sinom; (13) asmarandana; (14) sinom; (15) pucung; (16) kinanthi; (17) pangkur; (18) durma; (19) dhandhanggula; (20) sinom; (21) asmarandana; (22) pucung; (23) dhandhanggula; (24) pangkur; (25) durma; (26) pangkur; (27) durma; (28) asmarandana; (29) maskumambang; (30) durma; (31) pangkur; (32) asmarandana; (33) sinom; (34) kinanthi; (35) dhandhanggula; (36) pangkur; (37) durma; (38) pucung; (39) asmarandana; (40) pangkur; (41) asmarandana; (42) megatruh; (43) kinanthi; (44) asmarandana; (45) pangkur; (46) sinom; (47) kinanthi; (48) dhandhanggula; (49) sinom; (50) dhandhanggula; (51) asmarandana; (52) sinom; (53) kinanthi; (54) pucung; (55) asmarandana; (56) sinom; (57) kinanthi; (58) sinom; (59) durma; (60) asmarandana; (61) dhandhanggula; (62) pangkur; (63) kinanthi; (64) sinom; (65) asmarandana; (66) durma; (67) pangkur; (68) kinanthi; (69) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CW.12-NR 364
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh B. Irawan
Jakarta: International Labour Office, 2000
331.12 PUG l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Ikral Pamungkas
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi geologi, karakteristik granit, dan distribusi unsur tanah jarang (UTJ) di wilayah Tapaktuan dan Samadua, Aceh Selatan, yang memiliki potensi sumber daya mineral strategis. Wilayah ini berada dalam sistem tektonik busur vulkanik Woyla dengan sejarah geologi kompleks mencakup deformasi akibat kompresi arah ENE-WSW hingga N-S, intrusi granit Samadua terkait magmatisme subduksi, dan dinamika tektonik akibat Sesar Transform Sumatra. Penelitian ini dilakukan melalui observasi lapangan, analisis petrologi, petrografi, dan geokimia menggunakan XRF dan ICP-MS untuk mengidentifikasi mineral pembawa UTJ dan distribusinya secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Granit Samadua adalah granit tipe-I dengan karakteristik abu-abu kemerahan, tekstur porfiritik-faneritik, dan komposisi kuarsa, k-feldspar, plagioklas, dan biotit. Analisis petrografi menunjukkan transisi dari monzogranite di utara ke syenogranite di selatan, disertai pengayaan unsur alkali di selatan yang mencerminkan diferensiasi magmatik. Mineral pembawa UTJ utama adalah titanit, apatit, zirkon, dan monasit, dengan dominasi unsur tanah jarang ringan (LREE) seperti Cerium (Ce), Lanthanum (La), dan Neodymium (Nd). Korelasi spasial menunjukkan konsentrasi UTJ lebih tinggi di wilayah utara dengan nilai koefisien determinasi R² = 0,43 untuk LREE dan R² = 0,42 untuk HREE, mencerminkan hubungan erat antara distribusi UTJ dan proses magmatisme. Temuan ini mempertegas potensi wilayah Tapaktuan dan Samadua sebagai zona mineralisasi UTJ yang signifikan dengan implikasi untuk eksplorasi sumber daya mineral strategis.

This study aims to examine the geological conditions, granite characteristics, and distribution of rare earth elements (REE) in the Tapaktuan and Samadua regions, South Aceh, which have significant potential as strategic mineral resources. The area is located within the Woyla volcanic arc tectonic system, with a complex geological history that includes ENE-WSW until N-S compression deformation orientation, Samadua granite intrusion associated with subduction magmatism, and tectonic dynamics driven by the Sumatran Transform Fault. The research was conducted through field observations, petrological, petrographic, and geochemical analyses using XRF and ICP-MS to identify REE-bearing minerals and their spatial distribution. Results show that Samadua Granite is classified as I-type granite with grayish-pink color, porphyritic-phaneritic texture, and composed of quartz, k-feldspar, plagioclase, and biotite. Petrographic analysis reveals a transition from monzogranite in the north to syenogranite in the south, accompanied by alkali enrichment in the south, indicating significant magmatic differentiation. The main REE-bearing minerals include titanite, apatite, zircon, and monazite, with a dominance of light rare earth elements (LREE) such as Cerium (Ce), Lanthanum (La), and Neodymium (Nd). Spatial correlation shows higher REE concentrations in the northern region, with determination coefficients of R² = 0.43 for LREE and R² = 0.42 for HREE, reflecting a strong relationship between REE distribution and magmatic processes. These findings highlight the potential of Tapaktuan and Samadua as significant zones for REE mineralization with implications for strategic mineral resource exploration. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>