Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhandis Azzuhri
Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2015
305.8 MUH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
One Herwantoko
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh identitas etnis dan faktor-faktor sosio-demografis terhadap peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Dengan menggunakan data IFLS 2014, hasil regresi logistik biner menunjukkan bahwa faktor identitas etnis dan sosio-demografis-ekonomi signifikan dalam menentukan peluang mengalami informalitas kerja di sektor formal. Kebijakan yang dapat ditempuh yaitu refocusing kebijakan ketenagakerjaan kepada pekerja dengan karakteristik sebagai berikut: etnis non-lokal, etnis lokal di sektor sekunder, pekerja berpendidikan dasar dan menengah, pekerja laki-laki, pekerja perempuan usia muda atau perempuan yang telah menikah, pekerja di perkotaan di regional Jawa yang bergerak di sektor sekunder dan tersier.

This study aimed to analyze the influence of ethnic identity and factors sociodemographic toward tendency to experience informality of work in the formal sector. By using IFLS 2014 data, logistic binary regression results indicate that ethnic identity and socio-demographic-economic factors are significant in determining the tendency to experience informality of work in the formal sector. The policy that can be suggested is by refocusing manpower policies to workers with the following characteristics: non-local ethnic, local ethnic in the secondary sector, workers with basic and intermediate education background, male workers, young female workers and married women, workers in urban areas in the Java region that engaged in the secondary and tertiary sectors."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Tama Sintaria
"Studi mengenai pemilihan pasangan hidup di kalangan pemuda perkotaan menujukkan terjadinya perubahan tren. Saat ini, pemilihan pasangan cenderung didasarkan pada faktor inklusif yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi serta penampilan fisik dibandingkan dengan kesamaan etnisitas. Berbeda dengan pemuda suku Batak perkotaan, disamping faktor inklusif terdapat pula faktor eksklusif yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan pasangan. Faktor eksklusif yang dimaksud adalah kesamaan etnisitas yang berasal dari dorongan keluarga luas. Artikel ini membahas mengenai bagaimana pandangan pemuda suku Batak perkotaan terhadap pemilihan pasangan hidup yang bersifat inklusif dan eksklusif. Dalam mengkaji fenomena ini, penulis menggunakan pendekatan pertukaran. Pemuda suku Batak perkotaan terbagi menjadi dua tipologi dalam pemilihan pasangan. Pertama, memilih pasangan berdasarkan faktor inklusif dan eksklusif. Kedua, pemilihan pasangan berdasarkan faktor inklusif saja. Artikel ini menggunakan metode kualitatif, data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara mendalam.

The study of the mate selection among urban youths shows a shift in trends. The current selection of mates tends to be based on inclusive factors such as age, education, employment, socio-economic status, and physical appeareance compared to the similarity of ethnicity. In contrast to the urban Batak youth, in addition to the inclusive factor there is also an exclusive factor that needs to be considered in the selection of mate. The exclusive factor in this article is the common ethnicity derived from the family’s encouragement. This article discusses how the views of urban Batak youth against the inclusive and exclusive factors on mate selection. Urban Batak youth is divided into two typologies in the selection of mate. First, choose a mate based on inclusive and exclusive factors. Second, choose a mate based on inclusive factor only. In examining this phenomenon, the author uses exchange theory as an approach. This article uses qualitative method, colletected data obtained thorugh in-depth interviews.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Wieldan Akbar
"ABSTRAK
Perpindahan Etnis Kenyah Badeng dari Long Beta?o, Apo Kayan (Kalimantan
Timur) menuju Long Busang (Sarawak) membuka babak baru dalam sejarah
kehidupan mereka. Tidak hanya bertemu dengan negara yang baru, mereka juga
bertemu dengan agama baru. Bertemu dan bersentuhan dengan Islam, yang
notabene agama resmi di Malaysia, membuat mereka mengalami dinamika
identitas. Kehadiran Islam dan Kristen di Kampung Long Busang memberikan
sebuah cerita tentang bagaimana identitas sebuah sukubangsa mengalami
perubahan oleh karena proyek pendisiplinan beragama. Skripsi ini
menggambarkan bagaimana modernitas berkerja pada segmentasi agama untuk
menghilangkan ambivalensi dalam identitas etnis Kenyah Badeng melalui
national schooling sebagai proses pendisiplinan beragama.

ABSTRACT
The Migration of Ethnic Kenyah Badeng from Long Beta'o, Apo Kayan (East
Kalimantan) to Long Busang (Sarawak) opened a new chapter in the history of
their life. Not only met the new state, but they also met with the new religion. Met
and got in touch with Islam, which was actually the official religion in Malaysia,
made them walked through the dynamic identity. The presence of Islam and
Christian in Kampung Long Busang gave a story of how an ethnic identity change
because of project religious discipline. This thesis illustrated how modernity
works on religious segmentation to eliminate ambivalence in Kenyah Badeng
ethnic identity through national schooling as a process of religious discipline"
2015
S60979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rissa Desyriadi
"Keberhasilan usaha biasanya dapat dilihat dari inovasi, kerja keras, komitmen pelayanan dan kualitas. Selain itu sistem manajemen seperti keuangan, image perusahaan yang juga dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Argument dalam artikel ini faktor keberhasilan bukan saja dilihat secara ekonomi dan manajemerial, tapi juga melalui unsur budaya. Yang dimaksud unsur budaya dalam penelitian ini adalah adanya bentuk perlindungan dalam mempertahankan etnisitas dengan cara melakukan strategi social closure berbasis etnisitas. Argumen ini berbeda dengan studi sebelumnya yang belum menyebutkan keberhasilan usaha disebabkan adanya social closure pada tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses social closure berbasis etnisitas pada tempat kerja dan bagaimana keterkaitan social closure berbasis etnisitas dengan keberhasilan usaha tahu di wilayah Utan Kayu dengan menggunakan metode kualitatif.
The success of a business is commonly can be seen from innovation, commitment of service, and quality. Other than that, management system such as accounting and company image can also affect the success of a business. The argument in this article is that factors of success are not exclusively determined by economic and managerial circumstances, but also determined by cultural aspects. Cultural aspects in this research refers to a form of protection of ethnicity by an ethnicity-based social closure strategy. This argument differs from previous studies that did not establish success of business as a result of social closure in the workplace. This study aims to uncover the process of ethnicity-based social closure in the workplace and how it's related to the success of tofu factory in Utan Kayu, by using qualitative methods."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rudolf Rahabeath
"Penelitian dengan subjek etnisitas ini hendak menegaskan bahwa isu etnisitas merupakan subjek yang penting dan urgen dalam studi antropologi. Selain fakta merebaknya konflik antar etnis di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, namun studi-studi tentang relasi antar etnik mesti keluar dari jebakan romantisme dan atau pesimisme. Saya berargumen bahwa tiap-tiap etnis memiliki kekuatan dan kelemahannya, juga terdapat potensi transformatif dan destruktif dari struktur dan aktor di bidang keagamaan, ekonomi, pendidikan, dan sosial politik. Relasi dan interaksi antar etnis turut memperkuat rasa keterhubungan sebagai salah satu elemen utama dalam merawat integrasi sosial. Melalui studi ini saya menunjukan bahwa relasi antar etnik yang terjadi di Maluku antar etnis Bugis dan etnis Ambon turut memberi pengayaan terhadap konsep teoretik relasi etnis juga memberi kontribusi signifikan bagi kebijakan sosial budaya dalam konteks masyarakat plural.
Guna memperoleh data dan informasi yang valid terkait subjek penelitian ini maka observasi partisipatif, wawancara mendalam serta life history digunakan sebagai metode pengumpulan data. Riset dilakukan di pulau Ambon ditambah penelitian singkat di Bone dan Makasar yang bertujuan mengkonfirmasi data-data dan temuan riset di Ambon. Adapun subjek penelitian mencakup aktor negara, tokoh adat dan agama, pelaku ekonomi, pendidik serta masyarakat awam. Selain itu, riset ini diperkaya pula dengan telaah pustaka, khususnya sumber-sumber sejarah dan historitas etnis Bugis dan Ambon.
Penelitian ini menemukan adanya diversitas kekayaan tiap-tiap etnis dalam interaksi dan relasinya pada ruang sosial. Etnis Bugis maupun masyarakat setempat (etnis Ambon) memiliki kemampuan artikulasi dan adaptasi serta strategi untuk menjadikan perjumpaan antar-etnis itu saling menguntungkan, walau bukan berarti tanpa ketegangan dan konflik sama sekali. Penelitian ini juga menemukan fenomena melemahnya pranata budaya lokal seperti Pela, peran negara yang ambigu serta kontribusi masyarakat sipil dalam transformasi sosial. Pada tataran masyarakat bawah (grassroots) terdapat dinamika kreatif yang berperan mentransformasi relasi antar etnis sehingga turut memperkuat kohesi sosial dan rasa keterhubungan antar etnis. Selain itu, studi ini berkontribusi teoretik terhadap konsep kelenturan relasi antar etnis dan menguatnya rasa keterhubungan antar-etnis di ruang pluralitas.

This research on ethnicity aims to highlight that the issue of ethnicity is an important and urgent subject in anthropological studies. Apart from the fact that inter-ethnic conflicts have spread in various parts of the world, including in Indonesia, studies on inter-ethnic relations need to get out of the trap of romanticism and/or pessimism. I argue that each ethnic group has its strengths and weaknesses, as well as the transformative and destructive potential of structures and actors in the religious, economic, educational, and socio-political areas. Relationships and interactions between ethnic groups also strengthen the sense of connectedness as one of the main elements in maintaining social integration. This study shows that the inter-ethnic relations that occur in Maluku between the Bugis and Ambonese ethnic groups also contribute to the enrichment of the theoretical concept of ethnic relations and also make a significant contribution to socio-cultural policies in the context of a plural society.
In order to obtain valid data and information on the subject of this study, participatory observation, in-depth interviews and life history were used as data collection methods. The research was carried out on the Ambon island, as well as a short study in Bone and Makassar aimed at confirming the data and research in Ambon. The research subjects include state actors, traditional and religious leaders, economic actors, educators, and common people. In addition, this research is also enriched with a literature review, especially historical sources and the history of the Bugis and Ambonese ethnic groups.
This study finds the diversity of wealth of each ethnic group in their interactions and relationships in social space. Ethnic Bugis and local communities (ethnic Ambon) have articulation, adaptation capabilities, and strategies to benefit inter-ethnic encounters mutually. However, that does not mean without tension and conflict at all. This research also finds the phenomenon of the weakening of local cultural institutions such as Pela, the ambiguous role of the state, and the contribution of civil society in social transformation. At the grassroots level, there are creative dynamics that play a role in transforming inter-ethnic relations to strengthen social cohesion and a sense of inter-ethnic connectedness. Through this study, I show that the interethnic relationships that occur in Maluku between the Bugis and Ambonese ethnic groups have contributed to enriching the theoretical concept of ethnic relationships and contributing significantly to socio-cultural policies in the context of a plural society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idianto M.
"Tesis ini membahas etnisitas guru yang hadir bersama-sama dengan kolegalitas dan kolaborasi guru sebagai bentuk interaksi sosial assosiatif di lingkungan sekolah. Fokus penelitian adalah bagaimana identitas etnik berperan dalam relasi¬relasi sosial antar guru sebagai komunitas profesional yang teramati pada aktifitas kolegalitas dan kolaborasi di lingkungan sekolah dan kontribusi identitas etnik dalam konstruksi budaya sekolah. Kolegalitas dan kolaborasi merupakan aspek penting dalam menumbuhkan profesionalisme guru dewasa ini sehingga dengan memperhatikan hal ini akan tercipta budaya kolaboratif pada guru-guru khususnya guru SMA.
Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Bekasi, sebuah sekolah standar nasional yang gurunya berasal dari beberapa kelompok etnik yang ada di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian deslariptif kuantitatif yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner observasi dan wawancara mendalam.
Kesimpulan studi adalah bahwa dalam komunitas guru sebagai profesional identitas etnik tetap saja merupakan identitas sosial yang penting dan seeara bergantian dengan identitas sebagai guru diaktifkan dalam relasi-relasi sosial di lingkungan sekolah. Sebagai konsekuensi dari tingginya derajad keterikatan guru dengan kelompok etniknya maka kolagelitas dan kolaborasi yang terbangun di antara guru juga didasarkan pada kesamaan identitas etnik tersebut. Begitupun klik yang muncul dalam kelompok formal guru juga didasarkan pada kesamaan etnisitas meskipun kemunculan awalnya lebih disebabkan oleh faktor kelas sosial.
Sebagai elite di lingkungannya kepala sekolah memiliki modal sosial untuk mempengaruhi pola-pola hubungan antar guru dengan membangun ruang fisik yang memberikan lebih banyak kesempatan para guru untuk berinteraksi tatap muka dan menyediakan waktu-waktu luang untuk memperkenalkan norma-norma kolegalitas dan kolaboratif serta mempraktekannya dalam aktifitas sehari-hari sebagai pimpinan sekolah.

This thesis is discussed teacher's ethnicity which come along with teacher collaboration and collegiality as a form of associative social interaction around school's neighborhood. Focus of this research is how ethnic identity taking part in social relation among teacher as professional community found in schools collaboration and collegiality and contribution ethnic identity in a schools cultures construction. Collaboration and collegiality are significant aspect in evolving teacher's professionalism nowadays therefore by notice this matter wick create collaborative culture to teachers particularly high school teacher.
The location of this research was at SMA Negeri 2 Bekasi, a national standard schools where the all their teacher are derived from various ethnic groups throughout Indonesia. This research is a quantitative descriptive research in which the data collection using an observation questionnaire and in-depth interview.
The conclusion of this study is that during teacher's community as professional ethnics identity yet still a significant social identity and shifted with identity as teacher would be activated in social relation around schools neighborhood. As consequent of highly degree teacher's bind with their ethnic groups thus collaboration and collegiality which is formed among teacher also based on ethnic identity equality. So as emerged in teachers formal groups that are based on ethnic equality despite of initiate emergence was more caused by social factor class.
As an elite in his neighborhood The principal has a social asset to influence in pattern of relationship among teachers by establishing physical space which provide more opportunity to them to be interacted face to face and spend more time to introduce a collaboration and collegiality norms and apply it in daily activity as master of school."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Semiarto Aji Purwanto
2013
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Dyah Kusumastuti
"ABSTRAK
Lebanon adalah negara sektarian dengan banyak kultur dan agama yang berbeda-beda. Latar belakang perbedaan agama tersebut adalah sejarah pergantian kekuasaan yang menguasai Lebanon seperti Ottoman dan Prancis. Perbedaan yang terjadi di Lebanon membuat permasalahan dan perang saudara yang berangsur-angsur. Hingga akhirnya terbentuklah kesepakatan konfesional pakta nasional 1943 dan perjanjian Thaif untuk meredakan permasalahan tersebut, namun kedua jalan tersebut justru menimbulkan perang berkepanjangan. Dalam jurnal ini membahas tentang etnisitas negara Lebanon sebagai negara sektarian dan kesepakatan pakta nasional 1943 yang justru membuat keadaan negara Lebanon memanas. Dalam jurnal, peneliti menggunakan metode studi pustaka yaitu dengan mencari sumber buku atau jurnal ilmiah yang dianggap valid kemudian menginterpretasikan informasi-informasi yang tersebut menjadi satu kesatuan yaitu penulisan ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi masyarakat Lebanon sebagai negara sektarian dan proses berhentinya perang saudara yang terjadi berangsur-angsur pasca pakta nasional 1943. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi masyarakat Lebanon saat ini dan jalan yang ditempuh untuk mengakhiri perang saudara di Lebanon. Kesimpulan penelitian ini adalah negara Lebanon sangat menjungjung tinggi hak-hak individu dan sangat bersikap toleransi walaupun memiliki latar belakang agama dan suku yang berbeda-beda.

ABSTRACT
Lebanon is a sectarian country with many cultures and different religions. The background of the religious difference is a change of power that dominate the history of Lebanon as the Ottoman and French. Differences that occurred in Lebanon makes matters and civil war that gradually. Until finally forming a national pact confessional agreement in 1943 and the Taef agreement to ease the problem, but the road is actually cause a prolonged war. In this paper discusses about the ethnicity of the Lebanese state as a sectarian state and national pact agreement in 1943 that would make the state of the Lebanese state heats up. In the journal, the researchers use the method of literature study is to find the source of a book or journal that is considered valid then interpret the information into a single entity that is writing. The purpose of this study to determine the condition of the people of Lebanon as a state and the cessation of sectarian civil war that occurs gradually after the national pact of 1943. The results of this study was to determine the current condition of Lebanese society and the way in which to end the civil war in Lebanon. It is concluded that the Lebanese state is very high uphold individual rights and so be tolerant despite having religious and ethnic backgrounds are different. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>