Ditemukan 9973 dokumen yang sesuai dengan query
Simons, Robert
Harlow : Pearson Education, 2014
658.151 1 SIM p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Simons, Robert
Upper Saddle River Prentice Hall 1999,
658.4 Sim p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
London: HMSO, 1993
004.24 PER
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Morgan, Richard
London : Sweet & Maxwell, 2012
343.099 9 MOR d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kevin Liong
"Industri konstruksi dikenal memiliki risiko tingkat perubahan dan ketidakpastian yang tinggi. Kompleksitas proyek ini menimbulkan tantangan bagi pendekatan manajemen keselamatan tradisional. Sebagai alternatif, digunakan pendekatan ketahanan terhadap manajemen keselamatan tradisional, yang dirancang untuk menghadapi ketidakpastian dalam lingkungan kerja berisiko tinggi dalam bentuk resilience safety culture. Penelitian ini akan melihat hubungan antara variabel resilience safety culture dan kinerja keselamatan pada perusahaan konstruksi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan partial least squares structural equation modeling. Hasil pengujian PLS-SEM menunjukkan bahwa dari 12 variabel resilience safety culture, satu-satunya yang memiliki implikasi langsung terhadap kinerja keselamatan adalah variabel safety awareness. Oleh karena itu, variabel penentu utama dalam meningkatkan kinerja keselamatan perusahaan ini adalah variabel safety awareness. Disarankan bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan safety awareness salah satunya melalui safety awareness workshop setiap tiga bulan dengan menyediakan informasi yang komprehensif terkait item dan risiko pekerjaannya serta peralatan yang akan digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan safety performance yang dianjurkan untuk diikuti oleh para pekerja. Hal ini akan berkontribusi pada kedalaman dan keluasan pemahaman pekerja tentang keselamatan. Selain itu perusahaan juga disarankan menerapkan rekomendasi lain yang diberikan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keselamatannya.
The construction industry is known to have a high level of risk of change and uncertainty. The complexity of this project poses a challenge to traditional safety management approaches. As an alternative, a resilience approach to traditional safety management is used, which is designed to deal with uncertainty in a high-risk work environment in the form of a resilience safety culture. This research will look at the relationship between resilience safety culture and safety performance in construction companies in Indonesia using the partial least squares structural equation modeling approach. The results of the PLS-SEM test show that of the 12 variables of resilience safety culture, the only one that has direct implications for safety performance is safety awareness. Therefore, the main determining variable in improving the company's safety performance is the variable safety awareness. It is recommended for companies to be able to increase safety awareness, one of which is through safety awareness workshops every three months by providing comprehensive information regarding items and work risks and equipment to be used as a way to improve safety performance which is recommended for workers to follow. This will contribute to the depth and breadth of workers' understanding of safety. In addition, companies are also advised to implement other recommendations given in this study. The results of this study are expected to be used as a guideline for companies in improving their safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Poll, Roswitha
Munchen : K.G. Saur, 2007
028.7 POL m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Garner, K.C.
Oxford : Pergamon Press, 1968\
629.8 GAR i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2004
658.401 BUS;658.401 BUS (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Masagus Mochamad Ivans
"Penelitian ini berberfokus untuk mengukur kinerja dan pengentbangan strategi menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan analisanya secara deskriptif analisis. Betdasarkan basil penelitian yang diketahui bahwa tingkat kinerja Diijen Imigrasi dengan pendekatan Balanced Scorecard berada di level cukup baik dengan total skor 27. Perincian pengukuran ini adalah sebagai berikut: Kinelja Pembelajaran dan Fertumbuhan organisasi berada di kondisi cukup baik dengan skor 10, kineija proses bisnis internal berada pada posisi san gat baik dengan skor 9, kinerja pelanggan berada pada posisi yang kurang baik dengan skor 5 dan kinerja keuangan berada pada posisi yang baik dengan skor 3 dengan tingkat penyerapan anggaranya sebesar 82,0 1%. Guna meningkatkan kinerja organisasi maka Ditjen Imigrasi perlu untuk melakukan pengembangan strategis berdasarkan hasil penelitian dengan pendekatan Balanced Scorecard yaitu: Aspek Pembelajaran dan pertumbuhan yang perlu diperhatikan adalah penggunaan sistem informasi keimigrasian guna mencegah tetjadinya peianggaran keimigrasian, mengadakan pelatihan bagi para pegawai tentang aplikasi e?Office, mengadakan sosialisasi visi dan misi kepada pegawai dalam rangka pemahaman bersama untuk mencapai sasaran. Aspek Ptoses Bisnis lnternal yang perlu diperhatikan, menciptakan inovasi dalam proses pelayanan guna meningkatkan pelayanan, Mengadakan kegiatan Pengawasan Orang Asing dalam rangka mengatasi keberadaan imigran illegal dan pelanggaran keimigrasian di Indonesia dan Aspek Pelanggan yang perlu dilakukan adalah melakukan penyederhanaan prosedur pelayanan. Pembangunan sarana dan prasarana dalam meningkatkan pelayanan dan pengawasan keimigrasian.
The research focuses on measuring performance and developing strategies using the Balanced Scorecard approach, This research is using a quantitative method supported by qualitative data, and it is analyzed descriptively Based on the result of this research. it is identified that the level of Directorate General of immigration performance with the Balance Scorecard approach is in a good level with total score 27. The details of this measurement are as follows: Learning and Growth Performance of the organization are in fairly good condition with score 10, the performance of internal business processes are at excellent condition with score 91 the performance of its customers are in a poor position with score 5 and financial performance Is in good position with score 3 with the level of budget absorption is 82,01 %. In order to improve performance of organization. so the Directorate General of Immigration should make strategic development based on research results with the Balanced Scorecard approach which is: Learning and growth aspects which is to be noted is the use of immigration information systems in order to prevent the occurrence of immigration violations, conduct training for employees about the application of e-Office, held a socialization vision and mission for employees in order to achieve a common understanding. The Internal business process aspect which is have to be considered in creating innovation of the service process in order to improve service, conducting foreigners control activities in order to overcome the pressure of illegal immigrants and immigration violations in Indonesia and Customer Aspect needs to be done is to simplify procedures for services, facilities and infrastructure development in order to improve services and control immigration."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T33691
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Widia Istianah Saputri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan peta strategi dan analisis indicator yang tepat pada pengukuran kinerja di PT. XYZ menggunakan Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard telah mengalami peningkatan popularitas sebagai sistem pengukuran kinerja untuk menerjemahkan misi organisasi menjadi gol, menyelaraskan individu dan tujuan organisasi, tindakan dan langkah-langkah kinerja, dan mengukur proses yang terkait dengan pencapaian tujuan.
Balanced Scorecard menunjukkan bahwa pandangan organisasi dari empat perspektif adalah perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. The peta strategi memberikan kerangka visual untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Pada akhirnya, PT. XYZ akan meningkatkan manajemen strategis melalui penciptaan Strategi Peta dengan menggunakan empat perspektif Balance Scorecard.
The purpose of this study is intended to know how to develop strategy map and analysis the right indicator the performance measurement of Company XYZ under Balanced Scorecard. Balanced Scorecard method has experienced an increase in popularity as a performance measurement system for translating an organization?s mission into goals, aligning individual and organizational goals, actions and performance measures, and measuring processes related to goal achievement.The Balanced Scorecard suggests that the views of organization from four perspectives are the learning and growth perspective, the business process perspective, the customer perspective, and the financial perspective. The strategy map provides the visual framework for integrating the organization?s objectives in four perspective of a Balanced Scorecard. In the end, Company XYZ would improved the strategic management through creating the Strategy Map by using four perspectives Balanced Scorecard."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66333
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library