Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2183 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This volume contains 22 chapters by renowned experts, grouped in five parts. In Part I fundamental processes and acclimation strategies of seaweeds towards the abiotic environment are covered. Part II focuses on the multitude of biotic interactions in seaweed communities, and in Part III the reader is introduced to the structure and function of the main seaweed systems of the world. The chapters of Part IV highlight and discuss the effects of global and local environmental changes on seaweeds and their communities. In the final Part V a comprehensive overview of developments in seaweed aquaculture, industrial applications and the overall economic importance of seaweeds is provided. Summarizing the advances in seaweed biology achieved within the last few decades, this book also identifies gaps in the present knowledge and needs for future research."
Berlin: Springer, 2012
e20417700
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2015
579.817 7 HUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Qisthi Sugiarto
"Rumput laut merupakan sumber daya hayati laut yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai budidaya. Kecamatan Sumur adalah satu-satunya tempat yang membudidayakan rumput laut di Kabupaten Pandeglang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi Wilayah Budidaya Rumput Laut dan pengaruhnya terhadap peningkatan pendapatan penduduk di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan survei (wawancara). Karakteristik wilayah budidaya rumput laut yang jumlah produksinya tinggi di Kecamatan Sumur adalah wilayah yang memiliki keterlindungan perairan, jumlah tenaga kerja banyak, jarak yang dekat dengan jalan, dan modal yang besar dibandingkan dengan metode budidaya dan pemasaran. Rata-rata petani rumput laut mendapatkan peningkatan pendapatan sekitar dua hingga delapan kali lipat dari pekerjaan sebelumnya.

Seaweed is a marine biological resources that have a high economic value that has great potential to be developed as a cultivation. Kecamatan Sumur is the only place that cultivating seaweed in Kabupaten Pandeglang. The purpose of this research is to provide information on seaweed farming region and its influence on increasing income residents in the Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. Methods of this research is descriptive analysis methods and survey (interview). Result of this research is the characteristic of cultivation region of seaweed with high production has a protected waters, has a lot of labor, easy accessibility, has the ability to big budget as compared of cultivation method and marketing. An average of seaweed farmers get increased revenue about two up to eight fold from the previous job. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S975
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Ellya
"Fukoidan dikenal sebagai polisakarida sulfat dengan senyawa penyusun utama fukosa dan sulfat, dapat dimanfaatkan sebagai antikoagulan dalam proses pembekuan darah. Fukoidan umumnya diperoleh dari rumput laut coklat, namun penelitian mengenai fukoidan ini belum banyak dilakukan, khususnya di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat fukoidan mempunyai banyak bioaktivitas. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi fukoidan yang ada dalam rumput laut coklat Sargassum crassifolium serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan. Metode isolasi fukoidan dilakukan dengan ekstraksi asam lemah dan diendapkan dengan etanol. Untuk memisahkan fukoidan dengan alginat ditambahkan CaCl2. Ekstrak fukoidan dimurnikan dengan resin penukar anion Sephadex A-25 dan eluen NaCl. Fukoidan dikarakterisasi dengan FT-IR, penentuan berat molekul, penentuan sulfat, analisa unsur dan monosakarida penyusun fukoidan serta uji aktivitasnya sebagai antikoagulan.
Berdasarkan pemisahan kolom diperoleh 5 fraksi, dengan rendemen tertinggi pada fraksi kedua. Hasil total rendemen fukoidan diperoleh 1,46% dari berat awal tepung rumput laut, terdapat gugus sulfat pada bilangan gelombang 820 cm-1, berat molekul (5,8 ? 7,71) x 104 Dalton, analisa komposisi unsur (C 22%; H 4,4 %; N 0,18%; S 0,78%), monosakarida penyusun fukoidan yang ditemukan fukosa dan galaktosa dengan rasio mol 1: 1,5. Hasil uji aktivitas fukoidan yang diperoleh dilihat dari perpanjangan nilai APTT nya mempunyai perbedaan signifikan antara kontrol dengan darah yang mengandung fukoidan pada konsentrasi 100 µg/mL (berbeda 25 detik), hal ini menunjukkan bahwa fukoidan berpotensi sebagai antikoagulan.

Fucoidan is group of marine sulfated polysaccharides containing large proportions of L-fucose and sulfate, can be used as an anticoagulant on blood coagulation. Fucoidans from brown seaweed in Indonesia has not received much attention, this research was conducted to isolate and characterize fucoidan in brown algae, Sargassum crassifolium., and also to test its activity as anticoagulant. Method used to isolate the fucoidan was extraction by weak acid which followed by precipitation in ethanol. To separate the fucoidan and alginate, CaCl2 was used. Extract containing fucoidan was purified using anion ? exchange chromatography Sephadex A-25 and eluent NaCl. Fucoidan was characterized using FT ? IR, molecular weight determination, sulphate determination, organic compounds and monosaccharide of composition, and activity test as anticoagulant.
Based on column chromatography, 5 fractions were obtained with the highest yield at second fraction. Total yield of fucoidan was 1.46% (w/w), sulphate group was found on 820 cm-1 wave number, molecular weight (5.8 ? 7.71) x 104 Dalton, elementel analysis (C 22%; H 4.4%; N O, 18%; S O, 78%). The fucoidan was composed of fucose and galactose with an approximately ratio of 1.0 : 1.5. Based on APTT test, there is significant difference between activities of controlled fucoidan and treated at concentration 100 µg/mL. Therefore this fucoidan has potential candidate for an anticoagulant as alternative to heparin.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28807
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Soleh
"Usaha peningkatan produksi garam nasional belum berkembang, termasuk dalam usaha peningkatan kualitasnya. Peningkatan kualitas garam rakyat dapat dilakukan dengan pengendalian air laut sebagai bahan baku garam melalui teknik bioabsorbsi bahan pengotor berupa kalsium dan magnesium. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan Gracilaria sp. sebagai bioabsorben kalsium dan magnesium. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan Gracilaria sp. tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan kandungan kalsium dan magnesium pada perairan tambak. Kandungan rata-rata kalsium pada tambak kontrol ±878,26 mg/liter dan tambak perlakuan ±977,41 mg/liter. Namun demikian terdapat korelasi positif yang signifikan (sig.=0,814) antara lama waktu penanaman dan kandungan kalsium dalam rumput laut dengan kandungan kalsium tertinggi ±1.306,5 mg/100g terjadi pada hari ke-75. Adapun lama waktu penanaman dan kandungan magnesium dalam Gracilaria sp. terjadi korelasi negatif yang kuat (sig.= -0,673) yaitu ±36,10 mg/100g pada hari ke-75. Terdapat juga korelasi positif secara kuat antara kandungan kalsium pada Gracilaria sp. dengan salinitas dan pH perairan. Disimpulkan bahwa pemanfaatan rumput laut jenis Gracilaria sp. sebagai bioabsorben mampu menyerap kalsium sebagai pengotor dari air bahan baku garam, dan belum mampu secara optimal untuk penyerapan magnesium pada perairan tambak garam. Atas hasil penelitian disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan manfaat dari Gracilaria sp. secara optimal sebagai bioabsorben pada tambak garam. Penelitian lanjutan di antaranya melalui teknik penanaman Gracilaria sp. sebagai bioabsorben paling efektif sehingga mendapatkan kualitas air bahan baku garam yang paling tepat.

The efforts to increase the national salt production has not been growing, including to improve its quality. To increase the quality of traditional salt can be done by controlling the sea water quality as raw material through bioabsorbtion salt impurities techniques, such as calcium and magnesium. The study was conducted by utilizing bioabsorbent Gracilaria sp.. The results showed the presence of Gracilaria sp. did not significantly influence the changes of calcium and magnesium content in the water of salt pond. The average content of calcium in the control pond was 878.26 mg/liter and the treatment ponds 977.41 mg/liter. However, positive correlations significantly occurred (sig. = 0.814) between duration of planting and calcium content in Gracilaria sp. with the highest calcium content that was 1306.5 mg/100g occurred in the 75th day. The duration of planting and the content of magnesium in Gracilaria sp. showed negative correlation (sig. = -0.673) that was 36.10 mg/100g on the 75th day. There was a strong positive correlation between calcium content in Gracilaria sp. with salinity and pH of the water. The research concluded that the use of Gracilaria sp. as bioabsorbent was able to absorb calcium as impurities from salt pond water. Contrary, it was unable to optimize the absorption of magnesium in the water of salt pond. It is recommended to continue research to get the optimal benefits of Gracilaria sp. as a bioabsorbent in the brackishwater ponds. It is suggested to alter the seaweed cultivation techniques as bioabsorbent to get the most appropriate quality of raw material salt water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Safira Fakhraini
"Sekuestrasi karbon pada makroalga melalui fotosintesis dapat berkontribusi terhadap permasalahan perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sekuestrasi karbon pada makroalga Kappaphycus striatum dengan umur pemeliharaan yang berbeda; usia bibit (25 hari) dan usia panen (60 hari). Sampel diambil secara acak pada sistem budidaya lepas dasar, di Desa Alaang, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Parameter yang diamati ialah kadar karbon melalui analisis gravimetri. Pengukuran laju pertumbuhan dan eksperimen botol gelap-terang juga dilakukan untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sekuestrasi karbon pada lahan budidaya rumput laut seluas 1,552 m2 ialah sebesar 13.28 ton C/siklus tanam untuk makroalga usia bibit dan 26.23 ton C/siklus tanam untuk makroalga usia panen. Nilai ini secara berturut-turut setara dengan 66.07 ton C/ha/siklus tanam dan 125.51 ton C/ha/siklus tanam. Berdasarkan hal ini, potensi sekuestrasi karbon pada makrolaga usia panen 32.78 % lebih besar daripada makroalga usia bibit. Hasil juga menunjukkan bahwa potensi sekuestrasi karbon dapat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan dan produktivitas primer. Selanjutnya, manajemen kawasan budidaya rumput laut dengan mengintegrasikan nilai ekologi dan nilai ekonomi, dapat berpotensi untuk menyediakan berbagai manfaat baik bagi masyarakat maupun lingkungan.

Carbon sequestration on macroalgae through photosynthesis can contribute to the mitigation of climate change problem. This research aimed to analyse carbon sequestration potential on macroalgae Kappaphycus striatum with different harvested ages; i.e. young (25 days) and adult (60 days). Samples were collected randomly from off-bottom seaweed aquaculture system, at Alaang Village, Alor Island, East Nusa Tenggara. The parameter observed was carbon content determined by using gravimetric analysis. Growth rate measurement and light-dark bottle experiment were also conducted to be further analysed. Results showed that total area of seaweed aquaculture in Alaang Village was 1,552 m2. According to our analysis, it was estimated that the carbon sequestration potential of macroalgae Kappaphycus striatum was 13.28 tonnes C/cycle for young and 26.63 tonnes C/cycle for adult. These results were equal to 66.07 tonnes C/ha/cycle and 125.51 tonnes C/ha/cycle, respectively. Therefore, the carbon sequestration potential of adult was higher about 32.78% than that of young. It can be concluded that the carbon sequestration potential was influenced by growth rate and primary productivity. Further study on sustainable management of seaweed aquaculture sites, by considering ecological and economic values, could potentially provide multiple
functions both for human and ecosystem.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regi Zaky Utama
"Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Oleh sebab itu Indonesia memiliki potensi dalam pemanfaatan sumber daya kelautan. Rumput laut merupakan salah satu komoditas sumber daya laut yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Di Pulau Tidung dapat dimanfaatkan tidak hanya dari sektor pariwisata, melainkan dapat dimanfaatkan dari sektor sumberdaya lautnya. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan wilayah potensi pengembangan budidaya rumput laut dengan metode skoring. Berdasarkan data-data dari variabel kondisi perairan, budidaya, dan objek wisata ditumpangtindihkan dan kemudian dianalisis secara spasial. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dari segi kondisi fisik perairan di pesisir utara Pulau Tidung pada segmen U1, U2, U3, dan U4 merupakan wilayah yang sesuai. Potensi pengembangan budidaya rumput laut berada di segmen U2 yang didukung oleh jumlah produksi yang tinggi, jarak objek wisata yang jauh, dan jumlah penginapan yang rendah membuat di wilayah tersebut menjadi berpotensi untuk dikembangkan.

Indonesia is geographically an archipelagic country with two thirds of the oceans larger than the mainland. Indonesia has the potential in the utilization of marine resources. Seaweed is one of the marine resources commodities that have great potential to be developed. In Tidung island can be utilized not only from the tourism, even can be utilized from the marine resources. In this study aims to determine the potential areas of seaweedcultivation development by the scoring method. Based on data from the variables oceanography, cultivation, and tourist objects overlapped and then analyzed spatially. The results of this study show that in terms of oceanography in the north coast of Tidung island in U1, U2, U3, and U4 segments are the suitable areas. Potential development of seaweed cultivation in Tidung island is in U2 segment, which is support by high production quantities, long distance from tourism object, and low number of accommodation makes it potentially to be developed area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Agung Satria, athor
"ABSTRAK
Indonesia kaya akan sumber daya laut terutama yang dapat dikelola dan dapat meningkatkan potensi ekonomi seperti rumput laut. Namun, sebagai negara kepulauan, potensi budidaya rumput laut dapat berkembang ketika nelayan mampu berinovasi. Salah satunya adalah pengembangan budidaya rumput laut di Pulau Tanakeke. Pulau Tanakeke memiliki potensi komoditas rumput laut Agrobisnis mencapai lebih dari 200 ton. Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan untuk menganalisis kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dalam budidaya rumput laut. Dengan menggunakan metode kualitatif seperti studi literatur, observasi dan wawancara mendalam dengan nelayan, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah, penelitian dilakukan dalam jangka waktu dua bulan mulai dari September sampai dengan Oktober 2016, berfokus pada wawancara mendalam dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pelaku ekonomi atau nelayan, dan masyarakat setempat sebagai sumber data primer. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa potensi budidaya rumput laut di pulau Tanakeke dapat meningkatkan sosio-ekonomi bagi penduduk pulau. Diharapkan intervensi sosial dan peningkatan pengetahuan nelayan, terutama dalam cara pengolahan rumput laut menjadi produk jadi, seperti makanan ringan atau barang setengah jadi, potensi masa depan budidaya rumput laut bisa mendukung ketahanan ekonomi daerah di pulau Tanakeke, sambil meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat pulau.at, Ketahanan Ekonomi.

ABSTRACT
Indonesia is rich in marine resources especially those that can be managed and can increase the economic potential such as seaweed. However, as an Archipelago nation, the potential of seaweed cultivation can develop when the fishermen were able to innovate. One of the development of seaweed cultivation in the island Tanakeke. Tanakeke Island has reached more than 200 ton potential of seaweed Agribusiness commodities. This is the result of field research aimed to analyze the social and economic life of society in seaweed cultivation. By using qualitative methods such as literature studies, observations and interviews with fishermen, community leaders, and local governments, research carried out within a period of two months from September to October 2016, focusing on in depth interviews with local governments, community leaders, economists or fishermens, and the local community as the primary data source. The results of this study found that the potential of seaweed cultivation in Tanakeke island can improve the socio economic for the islanders. Expected social intervention and increased knowledge of fishermen, especially in the way seaweed processing into finished products, such as snacks or semi finished goods, the future potential of seaweed farming could support local economic resilience in the island Tanakeke, while increasing prosperity for the people of the island."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Arya Adiputra
"Rumput laut merupakan komoditas perairan yang memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu jenis rumput laut yang banyak dimanfaatkan karena bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomis tinggi adalah jenis Euchema Cottoni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wilayah potensi yang dapat digunakan sebagai kawasan budidaya rumput laut di perairan pantai utara Cirebon, Jawa Barat.
Penentuan wilayah potensi ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa parameter oseanografi berupa salinitas, suhu permukaan laut, muatan padatan tersuspensi, klorofil-a, arus permukaan laut, dan kedalaman perairan. Nilai salinitas, suhu permukaan laut, klorofil-a, dan muatan padatan tersuspensi diperoleh berdasarkan pengolahan data satelit penginderaan jauh Landsat 8 OLI. Data arus permukaan laut diperoleh berdasarkan pengolahan data OSCAR.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis keruangan dan deskriptif. Penentuan wilayah potensi budidaya rumput laut dilakukan berdasarkan hasil kesesuaian budidaya rumput laut pada musim barat dan musim timur dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan di sekitar perairan laut Cirebon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum wilayah penelitian sesuai sebagai lokasi budidaya rumput laut. Hasil kesesuaian antara musim barat dan musim timur menunjukkan luas wilayah kesesuaian yang tidak jauh berbeda. Dari luas wilayah perairan sebesar 79,23 km2, potensi budidaya rumput laut di wilayah perairan pesisir Cirebon memiliki persentase luasan sebesar 9,86 pada musim barat dan 13,85 pada musim timur, serta berada pada wilayah perairan Kecamatan Lemahwungkuk, Kecamatan Mundu, sebagian Kecamatan Kejaksan, dan sebagian Kecamatan Astanajapura.

Seaweed is known as a water resource that contains various benefits for human life. One species of seaweed that is widely used because of its benefits in health and economy is the Euchema Cottoni. The goal of this research is to identify potential sea areas that can be used as a site to cultivate seaweed.
Determining potential areas is done by considering several oceanographic parameters such as salinity, sea surface temperature, total suspended solids, clorophyll a, sea surface currents, and bathymetry. All the mentioned oceanographic parameters will be acquired by remote sensing data processing of Landsat 8 OLI. Variations in sea surface current values are obtained according to OSCAR data processing.
Analysis in this research uses spatial anlaysis and descriptive analysis. The identification of potential seaweed cultivation areas are done according to the results of seaweed feasibility during west and east seasons by considering environmental conditions around Cirebon seawaters.
Results of this research show that generally, the study area is feasible as seaweed cultivation areas. The results of west and east season feasibility show that feasible areas and the whole measured areas do not display much differences. Based on water area of 79.23 km2, potential of seaweed cultivation in coastal areas of Cirebon has a percentage of 9,86 in the wet season, and 13,85 in the east season, and is located in water bodies of Lemahwungkuk District, Mundu District, part of Kejaksan District, and part of Astanajapura District.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davianda Bagus Hendaru
"Dalam sistem perpipaan, energi yang digunakan dalam pentransportasian fluida terdapat kerugian yang disebabkan oleh adanya friksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak rumput laut dalam pengurangan friksi di dalam pipa. Variasi konsentrasi ekstrak rumput laut yang digunakan sebesar 100 ppm hingga 400 ppm. Metode pencampuran yang digunakan secara mechanical steering dengan perbedaan waktu pencampuran yaitu 15 menit dan 60 menit. Terdapat 3 pipa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2 pipa geometri bulat dengan diameter yang berbeda dan 1 pipa geometri spiral. Penelitian ini menghasilkan pengurangan hambatan terbesar sebesar 34,15 di pipa spiral pada konsentrasi 400 ppm 60 menit.

In piping system, the energy was used for transport the fluid have a losses caused by friction. This study was conducted to determine the effect of seaweed extract that where used for reducing friction in pipeline. Concentration variations of seaweed extract was used about 100 ppm until 400 ppm. Mechanical steering was used as mixing method with differences in mixing time about 15 minutes and 60 minutes. There are 3 pipes that used in this study, 2 circular pipe with different diameter and 1 spiral pipe. This study conducted the result in maximum drag reduction is about 34,15 in spiral pipe with concentration variation of 400 ppm 60 minutes."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>