Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kajian ini membahas mengenai program hibah Millennium Challenge
Account (MCA) di Indonesia yang nterupakan salah satu proyek bantuan luar
negeri Amerika Serikat (AS). Para ahli berpendapat bahwa pemberian
bantuan luar negeri selalu terkait denga motif negara donor. Studi ini
mengintevigasi motif AS dalam penberian hibah MCA ke Indonesia.
Ditemukan bahwa MCA diruuskan untuk motif politik dan ekonomi. Motif
politik terkait dengan upaya AS untuk menunjukkan komitmen dalam isu
pelestarian linqkungan globaL. Motif ekonomi terkait dengan upaya upaya AS untuk melindungi perusahaan minyak dan gas AS di lndonesia terhadap
tuntutan untuk masaLah lingkungan dan sosial, perluasan pasar AS untuk produk kesehatan dan farmasi, dan pembentukan iklim yang kondusif bagi perusahaan AS"
[, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2015
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Mahanani Pratiwi
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai program hibah Millennium Challenge Account
(MCA) di Indonesia. Pemberian bantuan luar negeri selalu terkait dengan motif
negara donor dan negara resipien. Penelitian ini menginvestigasi motif Amerika
Serikat (AS) dalam pemberian hibah MCA ke Indonesia yang dirumuskan dalam
motif politik dan ekonomi. Motif Politik pemberian MCA terkait dengan
pembuktian AS dalam isu pelestarian lingkungan global. Motif ekonomi terkait
dengan upaya AS untuk melindungi perusahaan AS di Indonesia, perluasan pasar
AS, dan pembentukan iklim yang kondusif bagi perusahaan AS.

ABSTRACT
This study discussed the Millennium Challenge Account (MCA) grant program in
Indonesia. The provision of foreign aid could be associated with the motives of
donor countries and the resipien countries. This research investigates the united
states (U.S.) motives in the provision of MCA grants to indonesia which was
formulated in political and economy motives. Political motives of MCA
associated with the U.S. proof in relation in preserving the global environment.
The economic motive associated with the attempts to protect U.S. companies in
Indonesia, the expansion of U.S. market, and the formation of conducive climate
for U.S. companies."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35030
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The adoption of the Millennium Development Goals (MDG) in
the Millennium Summit in 2000 by all 189 member of the UN
General Assembly was a defining moment for global
cooperation in the 2l" century. The MDG is global framework
to face the challenges regarding human resources development
in the world .In the Indonesian contest, the question is "do
targets and indicators contained in MDG have accorded with
domestic values?. The question is relevant because the MDG
will never be achieved if the MDG does not accommodate local
values. Localization of the MDG is very important to
synchronize the MDG and country development; hence the
localization of the MDG must be first step to take in achieving
MDG for each country. Refer to the recent condition in
Indonesia, there are several problems in achieving MDG
targets such as H) quality of [human resources, (iU
infrastructure, (HU implementation of the decentralization, (iv)
slow economy recovery, (U) low enforcement, and (VU existence
of several conflict regions. Based on those conditions,
achieving the targets and indicators of MDG in indonesia is not
easy. Collective e_U'art involving international community like
donors and national community like civil society
business/private sector and Universities is a must.
"
Jurnal Hukum Internasional: Indonesian Journal of International Law, Vol. 1 No. 1 Oktober 2003 : 60-77, 2003
JHII-1-1-Okt2003-60
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tatya Alifa
"ABSTRAK
Bantuan luar negeri, sebagai sumber pendanaan pembangunan, sampai saat ini menimbulkan dua perdebatan utama mengenai model distribusi bantuan luar negeri: kepentingan pendonor dan kebutuhan negara penerima donor. Dengan studi kasus bantuan luar negeri Jepang dan Amerika Serikat ke Indonesia tahun 2000-2016, peneliti menganalisis variasi motif dalam pemberian bantuan luar negeri yang bersifat kepentingan donor, yaitu kepentingan ekonomi dan politik-strategis. Mengacu pada operasionalisasi teori dari Degnbol-Martinussen dan Engberg-Pedersen, fokus penelitian ini akan mengonfirmasi bahwa bantuan luar negeri merupakan sebuah alat komersil dan politik bagi negara pemberi bantuan luar negeri. Tujuan dari pemberian bantuan luar negeri adalah sebagai strategi perdagangan dan investasi di negara penerima donor, juga untuk menjaga keamanan nasional dari ancaman.

ABSTRACT
Foreign aid, as a source of development funding, recently sparks some debate regarding two main models of foreign aid distribution whether it is because of the donor rsquo s interest, or the recipient need. With the case study of Japan and United States rsquo foreign aid to Indonesia 2000 2016 , this thesis analyzed the variation of motives regarding donor rsquo s interest economic interest and political and political strategic interests of donor countries. Referring to the operationalization of foreign aid motive theory by Degnbol Martinussen and Engberg Pedersen, the focus of this thesis will confirm that foreign aid is a commercial and political tool for foreign aid countries, as trade and investment strategy in donor countries as well as safeguard national security from threats.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Rizki Mulkiana
"Amerika adalah salah satu negara yang fokus memberikan bantuan kepada negara lain. Salah satu bantuan yang diberikan Amerika adalah melalui Millennium Challenge Corporation (MCC). Bantuan MCC di Indonesia dikelola oleh Millennium Challenge Account Indonesia (MCAI) yang salah satu programnya adalah Kemakmuran Hijau. Program Kemakmuran Hijau merupakan program MCC pertama yang berfokus pada upaya mitigasi perubahan iklim. Melalui program Kemakmuran Hijau, dapat dilihat bagaimana politik lingkungan yang dimainkan oleh Amerika melalui MCC di Indonesia, serta apa kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh Amerika di Indonesia. Penelitian ini mengambil contoh program yang dikelola oleh Konsorsium pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK) di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kolaka. Penelitian ini menggunakan teori politik ekologi dari Raymond L. Bryant dan teori kepentingan nasional dengan pendekatan lingkungan dari Simon Dalby. Hasil penelitian antara lain: Pertama, politik lingkungan yang dimainkan oleh Amerika melalui MCC sangat erat kaitannya dengan konsep scientific forestry. Melalui konsep scientific forestry, Amerika ingin menekankan bahwa upaya pengelolaan lingkungan yang paling tepat adalah dengan pendekatan ilmiah dan teknologi. Hal inilah yag kemudian diajarkan oleh MCC kepada para partner dan masyarakat di Indonesia. Kedua, kepentingan MCC di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu ekonomi dan keamanan nasional. Melalui kepentingan ekonomi, MCC berusaha membantu masyarakat Indonesia agar memperoleh peningkatan pendapatan dengan cara pemberdayaan lingkungan. Sedangkan kepentingan dalam bidang keamanan dilandasi pada masalah lingkungan yang tidak mengenal batas wilayah sehingga dampaknya bisa menyebar ke negara lain. Selain itu, keamanan nasional juga erat kaitannya dengan kepentingan ekonomi, yaitu untuk mencegah munculnya kelompok teroris atau separatis. Amerika percaya bahwa upaya pencegahan terorisme dapat dilakukan dengan mensejahterakan kehidupan ekonomi dari masyarakat di suatu negara. Sayangnya, pelaksanaan program MCAI Kemakmuran Hijau belum diiringi dengan kesiapan pihak MCC dan MCAI dalam mengawal pelaksanaan programnya. Sehingga hasil program Kemakmuran Hijau bisa dikatakan menjadi kurang maksimal dalam membantu pemberdayaan lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat.  

America is one of the countries that focus on providing assistances to other countries. One of the assistance provided by America is through the Millennium Challenge Corporation (MCC). In Indonesia, MCC is managed by the Millennium Challenge Account Indonesia (MCAI), and one of its programs is Green Prosperity. The Green Prosperity Program is the first MCC program to focus on climate change mitigation effort. Through the Green Prosperity program, it can be seen how environmental politics is played by America through the MCC in Indonesia, and what national interests America wants to achieve in Indonesia. This study takes the example of a program managed by a Konsorsium pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KpSHK) in North Lombok, East Lombok, and Kolaka. This research uses the theory of political ecology from Raymond L. Bryant and the theory of national interests with the environmental approach of Simon Dalby. The results of the study include: First, environmental politics played by America through the MCC is very closely related to the concept of scientific forestry. Through the concept of scientific forestry, America wants to emphasize that the most appropriate environmental management efforts are through scientific and technological approaches. MCC then taught this system to the partners and communities in Indonesia. Second, the interests of MCC in Indonesia can be divided into two main categories, which are the economic and national security. Through economic interests, MCC seeks to help the people of Indonesia to increase their income by improving the environment. On the other hand, the interests in the security sector are based on the idea that the environmental issues that know no boundaries may spread and affect national security of other countries. In addition, national security is also closely related to economic interests, which is to prevent the emergence of terrorist or separatist groups. America believes that counter-terrorism act can be done by prospering the economic life of the people in a country. Unfortunately, the implementation of the MCAI Green Prosperity program is not accompanied by the readiness of the MCC and MCAI in overseeing their programs. As a result, the Green Prosperity program is less than optimal in helping environmental and community empowerment."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reynold V. Dahlan
"Penelitian ini menggambarkan tentang relasi antara olahraga dan pembangunan, dengan memfokuskan kepada pemanfaatan olahraga sebagai katalis untyuk mempercepat pencapaian MDGs Indonesia tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengarusutamaan dalam pembangunan dan percepatan pencapaian MDGS telah dilakukan oleh pemerintah, namun baru pada tataran konseptual yang tercantum dalam dokumen kebijakan percepatan Bappenas tahun 2010. Dalam pelaksanaan dan operasionalisasi, olahraga belum menjadi prioritas, dan mengalami marjinalisasi. Dengan demikian dibutuhkan, komitmen dan political will dari pemerintah, untuk mengarusutamakan olahraga dalam pembangunan, supaya berbagai manfaat positif olahraga dapat diberdayagunakan untuk pembangunan Indonesia.

This study describes the relationship between sport and development, with a focus on the use of sport as a catalyst to accelerate the achievement of MDGs Indonesia in 2015. The results showed that mainstreaming in development and attainment of MDGs acceleration has been done by the government, but only at the conceptual level listed in the policy document of Bappenas acceleration’ in 2010. In the implementation, sport is not a priority, and experiencing marginalization. Thus it takes, commitment and political will of the government, to mainstream sport in development, in order to use positive impact of sport for Indonesia’ development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marthinus, Pierre
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat bagaimana aktor keamanan nasional Indonesia mengkonsepsikan pengaruh bantuan luar negeri Amerika Serikat terhadap kontraterorisme di Indonesia pada periode 2001-2011. Fenomena aid boom pasca 11 September 2001 menunjukkan meningkatnya besaran, jumlah negara yang menerima, urgensi serta preferensi Amerika Serikat untuk menggunakannya sebagai instrumen intervensi kepada negara-negara yang dianggap strategis dalam perang melawan teror. Penelitian kualitatif yang deskriptif analitis digunakan untuk melihat tingkat penerimaan dan tingkat kesesuaian kepentingan sebagaimana dikonsepsikan oleh aktor-aktor keamanan nasional Indonesia. Sebagian besar aktor keamanan nasional menekankan pengaruh bantuan luar negeri yang positif, namun memperlihatkan perbedaan penekanan dalam bantuan luar negeri yang diterima (material dan non-material) yang dianggap sebagai simbol prestise, keterkaitannya dengan kenaikan pangkat, serta tingkat kesesuaian kepentingan yang tidak selalu sesuai dengan negara pemberi bantuan.

ABSTRACT
This research looks into how Indonesian national security actors conceive the influence of US foreign aid on counterterrorism in Indonesia from 2001 to 2011. The aid boom phenomenon which followed the 11 September 2001 incident indicated an increase in amount, numbers of receiving countries, as well as urgency and preference of the US in using aid as an intervention instrument in countries of strategic importance in the global war on terror. The qualitative research is a descriptive and analytic effort to look into the level of acceptance and mutuality of interest as perceived by Indonesian security actors. Most national security actors have a high acceptance towards foreign aid, showing different emphasis on the assistance they received (material and non-material) seen as symbols of prestice, its association with promotions, and varying degree of mutuality of interest with the country providing foreign aid."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kaplan, Jacob J.
New York: N.Y. Frederick A. Praeger , 1968
360 KAP c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Myrdal, Gunnar, 1898-
New York, NY: Pantheon Books, 1970
339.46 MYR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rekso Grahara
"ABSTRAK
Indonesia menyukai program Peace Corps, suatu hal yang dirancang untuk memberikan pengajaran bahasa Inggris di Indonesia. Jelas sebuah kombinasi antara daya tarik dan pengaruh Amerika dalam segala aspek kehidupannya yang telah menyentuh orang Indonesia. Program ini akan semakin memikat dan diperkirakan akan tumbuh dengan sangat pesat di Indonesia. Ini adalah penelitian untuk menunjukkan bahwa program Peace Corps adalah salah satu implementasi smart power Amerika, yang secara langsung akan berpengaruh terhadap masa depan Indonesia. Studi ini akan menelusuri latar belakang inisiatif smart power ini mulai dari tempat kelahirannya di Amerika. Kemudian, mengikuti jejak relawan Peace Corps gelombang pertama serta mengungkap bagaimana program ini dapat hadir kembali di Indonesia, setelah sempat berakhir tragis pada tahun 1960-an.

ABSTRACT
Indonesia loves the Peace Corps program, wich was designed for English teaching in Indonesia. Clearly this is a combination of American attractiveness and influence in every aspect of life that has touched all Indonesians. The program will become more attractive and have the prospect to grow rapidly in Indonesia. This research is to explore to what extent the Peace Corps program constitutes an important element of American smart power implementation in Indonesia, which will directly influences Indonesia’s future. The study explores the background of this smart power initiative, from its original birth place in America. Moreover, this study has attempted to follow the first track of the Peace Corps volunteers program and discovered how this program managed to finally resume its existence among Indonesians, after ending tragically in the 1960s."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>