Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadlia Pari
"[ ABSTRAK
Penelitian ini membahas perubahan kehidupan seorang Ama di Prefektur Mie ditinjau dari aspek sosial budaya. Ama merupakan wanita yang menyelam ke dalam laut untuk mengambil tumbuhan laut dan hewan laut, seperti rumput laut dan awabi (siput laut) tanpa menggunakan tabung oksigen. Seiring dengan perubahan zaman, kehidupan Ama di Prefektur Mie juga mengalami beberapa perubahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perubahan kehidupan Ama di Prefektur Mie ditinjau dari aspek sosial budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan dalam kehidupan Ama di Prefektur Mie, seperti perubahan dalam cara berpakaian, perubahan populasi awabi, perubahan penghasilan Ama, dan perubahan populasi Ama;
ABSTRACT This study discusses about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. Ama is a woman who dives into the bottom of the sea without any special diving equipment to pick sea plants and sea animals, such as seaweed and awabi (abalone). New era resulted in some changes in Ama life in Prefecture Mie. The purpose of this study focuses on the explanation about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that there are some changes in Ama life in Prefecture Mie, such as the way of Ama dressing, awabi population, Ama income, and Ama population.;This study discusses about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. Ama is a woman who dives into the bottom of the sea without any special diving equipment to pick sea plants and sea animals, such as seaweed and awabi (abalone). New era resulted in some changes in Ama life in Prefecture Mie. The purpose of this study focuses on the explanation about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that there are some changes in Ama life in Prefecture Mie, such as the way of Ama dressing, awabi population, Ama income, and Ama population., This study discusses about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. Ama is a woman who dives into the bottom of the sea without any special diving equipment to pick sea plants and sea animals, such as seaweed and awabi (abalone). New era resulted in some changes in Ama life in Prefecture Mie. The purpose of this study focuses on the explanation about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that there are some changes in Ama life in Prefecture Mie, such as the way of Ama dressing, awabi population, Ama income, and Ama population.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Sawindra Janti
"Skripsi ini membahas mencoba untuk membahas kebudayaan Jepang dari sudut iklim, yang didasarkan atas tulisan seorang fisuf terkenal di Jepang yaitu Watsuji Tetsuro. Ia menulis tentang iklim yang terangkum dalam karangannya yang berjudul Fudo atau iklim pada tahun 1978. Setelah membaca buku tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana hubungan antara iklim dan karakter manusia dari suatu daerah tertentu"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukita Setyorini
"[ ABSTRAK
Teknologi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Teknologi tersebut tidak hanya membawa dampak positif, namun juga dampak negatif pada kehidupan manusia. Kekhawatiran akan dampak teknologi ini banyak dituangkan dalam karya sastra. Salah satu karya yang mencoba untuk menjelaskan fenomena ini adalah anime Psycho-pass. Penelitian ini membahas hilangnya kebebasan individu akibat teknologi dalam anime Psycho-pass sebagai sebuah bentuk kritik sosial terhadap masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra serta metode deskriptif analisis. Manusia memang membutuhkan teknologi untuk membantu kehidupannya, namun tidak seharusnya manusia menyerahkan semuanya pada teknologi. Hal inilah yang menjadi kritik sosial dalam animasi Psycho-pass.
ABSTRACT Technology holds an important part on human life. Technology brings not only positive effects but also negative effects like the lost of human freedom. Worry about this technological impact have been written in many literary works, and one of the work which try to explained this phenomenon is Psycho-pass animation. This research discuss the lost of human freedom because of technology in Psycho-pass animation as a part of social critics, and the theory that used in this research is a socio-literature theory and analytical descriptive as a methods. Humans do need technology to help with their life, but we must not let technology handle all of our life. This thought is the core of the social critics in Psycho-pass animation;Technology holds an important part on human life. Technology brings not only positive effects but also negative effects like the lost of human freedom. Worry about this technological impact have been written in many literary works, and one of the work which try to explained this phenomenon is Psycho-pass animation. This research discuss the lost of human freedom because of technology in Psycho-pass animation as a part of social critics, and the theory that used in this research is a socio-literature theory and analytical descriptive as a methods. Humans do need technology to help with their life, but we must not let technology handle all of our life. This thought is the core of the social critics in Psycho-pass animation, Technology holds an important part on human life. Technology brings not only positive effects but also negative effects like the lost of human freedom. Worry about this technological impact have been written in many literary works, and one of the work which try to explained this phenomenon is Psycho-pass animation. This research discuss the lost of human freedom because of technology in Psycho-pass animation as a part of social critics, and the theory that used in this research is a socio-literature theory and analytical descriptive as a methods. Humans do need technology to help with their life, but we must not let technology handle all of our life. This thought is the core of the social critics in Psycho-pass animation]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rohman
"Penelitian ini membahas mengenai kebebasan eksistensial manusia dalam teks Suluk Kasampurnan Jati yang merupakan kumpulan teks dalam Serat Suluk Warna-Warni. Teks tersebut dialihaksarakan dan diterjemahkan oleh Mohamad Wahyu Hidayat pada tahun 2020. Suluk Kasampurnan Jati memuat ajaran penyatuan dengan Tuhan melalui pemahaman manusia menggunakan rasa. Rasa atau dalam teks ini disebut sebagai “rahsa” merupakan kata kunci bagi manusia untuk dapat merasakan kebersatuan dengan Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan konsep eksistensialisme Kierkegaard (1813-1855). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika Paul Ricouer yang lebih mengutamakan keintensionalitasan teks. Kasampurnan Jati berisi tahap eksistensi religius manusia dengan mengutamakan rasa sebagai keotentikan subjektif manusia untuk memahami kebersatuan dengan Tuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam teks Suluk Kasampurnan Jati berisi tahap eksistensi religius manusia mengutamakan rasa sebagai keotentikan subjektif manusia untuk memahami kebersatuan dengan Tuhan. Ajaran Suluk Kasampurnan Jati dapat digunakan sebagai suatu pengendalian diri dari berbagai macam tren dan informasi di era modern.

This research discusses human existential freedom in the text of Suluk Kasampurnan Jati, which is a collection of texts in Serat Suluk Warna-Warni. The text was transliterated and translated by Mohamad Wahyu Hidayat in 2020. Suluk Kasampurnan Jati contains the teaching of unification with God through human understanding using rasa. Rasa or in this text referred to as "rahsa" is the key word for humans to be able to feel unity with God. This research uses a qualitative descriptive method with the concept of existentialism of Kierkegaard (1813-1855). The approach used in this research is Paul Ricouer's hermeneutics which prioritizes the intensionality of the text. Kasampurnan Jati contains the stage of human religious existence by prioritizing taste as human subjective authenticity to understand unity with God. The results of this study show that the text of Suluk Kasampurnan Jati contains the stage of human religious existence by prioritizing taste as human subjective authenticity to understand unity with God. The teachings of Suluk Kasampurnan Jati can be used as a self-control from various trends and information in the modern era."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kenanga Puspa Sari
"[ ABSTRAK
Kawaii dan karakter merupakan salah satu budaya populer Jepang yang banyak digandrungi dalam berbagai cara, gaya, dan bentuk. Perusahaan Sanrio melihat peluang ini dan menciptakan karakter-karakter kartun yang ditambahkan dengan kesan kawaii. Karakter terkenal seperti Hello Kitty sebagai pemicu keberhasilan Sanrio yang akhirnya menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan yang memproduksi banyak karakter-karakter kawaii lainnya dan mengubah kawaii menjadi komoditas dan merek dagang yang sangat populer di seluruh Jepang dan dunia. Produksi karakter kawaii dengan jumlah yang besar, cakupan pemasaran yang luas, penggunaan media massa, dan tingginya minat masyarakat terhadap keunikan karakter Sanrio menjadikan Sanrio sebagai salah satu perusahaan raksasa Jepang dalam industri karakter serta menjadikan karakter kawaii sebagai salah satu bagian dari banyaknya budaya populer di Jepang .
ABSTRACT Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan., Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Berty Soelistyowati
"Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki andil dalam mengatur rumah tangga mereka. Anak laki-laki dan perempuan juga memiliki hak yang sama dalam keluarga. Peran perempuan tidak hanya dalam rumah tangga, mereka mulai mendapat pendidikan yang tinggi dan kesempatan kerja yang luas, sehingga mereka lebih mandiri. Perubahan bentuk keluarga ini dapat menimbulkan perceraian karena laki-laki masih berpegang pada peran-peran tradisionalnya sedangkan perempuan telah menggunakan peran mereka dalam kehidupan sehari--sehari ;Berty Soelistyowati. Pengaruh perubahan keluarga terhadap perceraian di Jepang Skripsi ini membahas keluarga Japang sebelum Perang Dunia II adalah keluarga yang terdiri dari dua atau tiga generasi dan tinggal bersama dalam satu atap. Bentuk keluarganya mengambil bentuk Cokkei Kazoku yaitu , keluarga yang menekankan pada garis keturunan laki-laki. Denga demikian laki-laki memiliki peran yang dominan dan anggota keluarga lainnya harus mentaati peraturan yang dibuat kepala keluarga (kacho). Seiring dengan industrialisasi bentuk keluarga Jepang berubah menjadi keluarga yang demokratis yaitu bentuk Kakukazoku. Kakukazoku adalah keluarga yang menekankan persamaan hubungan antara suami dan istri. Sehingga istri memiliki and"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
Jakarta: Kalang, 2003
895.6 BAM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
Jakarta: Kalang , 2003
895.609 BAM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibawarta
"ABSTRAK
Fubatatei Shimei dan Tsubouchi Shoyo merupakan pelopor Kesusastraan Jepang Modern. Tsubouchi membuat teori.-teori kesusastraan baru, berdasarkan teori-teori kesusastraan Barat. Teori-teori ini kemudian berkembang dalam karya-_karya Futabatei Shimei. Futabatei juga mendalami Bahasa dan Kesusastraan Rusia di Tokyo Gaigo Gakko.
Novel Ukigumo (awan mengambang) karya Futabatei yang dibahas dalam skripsi ini merupakan novel realis yang pertama kali menggunakan gaya penulisan Genbun Ichi (gabungan bahasa lisan dan tulisan) dalam kesusastraan Je_pang.
Novel ini menggambarkan keadaan masyarakat Jepang Meiji yang belum mapan. Saat itu terdapat dualisme antara bentuk-bentuk tradisional dengan unsur-unsur baru yang datang dari Barat, yang masuk seeara besar-besaran dengan adanya Restorasi Meiji tahun 1868.
Jepang yang sebelumnya menerapkan politik Sakoku (ne_geri tertutup) merasa terkejut oleh datangnya gelombang besar Restorasi Meiji yang tiba-tiba. Orang-orang yang tidak berkepribadian kuat merasa bingung oleh keadaan tersebut. Yang dikawatirkan Futabatei adalah nilangnya bentuk-bentuk tradisional, hanyut terbawa arus restorasi Meiji yang dahsyat.

"
1989
S13507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audriane Ferdiani Sani
"Penelitian sastra dapat dilakukan dengan melihat satu jenis genre sastra, misalnya, novel, cerpen, pantun, dan lain-lain. Selain itu, penelitian sastra juga dapat dilakukan dengan melihat dua genre sastra, cerpen dan novel, puisi dan novel, film dan novel, dan lain sebagainya. Penelitian terhadap kedua genre ini, umumnya berbentuk perbandingan terhadap salah satu unsur genre. Sama halnya dengan skripsi ini, bentuk dari penelitiannya adalah perbandingan, yaitu membandingkan sebuah cerita film hasil adaptasi dengan cerita pada genre asalnya, novel. Melalui perbandingan, dapat diketahui bahwa umumnya, ketika novel difilmkan (prosesnya biasa dikenal dengan sebutan adaptasi) ditemukan perbedaan cerita. Hal ini pula, yang diangkat menjadi masalah dalam skripsi ini, yaitu bagairnana proses adaptasi yang terjadi dalam novel dan film yang dijadikan bahan penelitian dalam skripsi ini. Bagian dari proses adaptasi yang akan diteliti adalah bagian struktur cerita, yaitu tema dan sudut pandang novel dan film, Objek dari penelitian ini adalah cerita Izu no Odoriko. Novel Izu no Odoriko diterbitkan pada tahun 1925, pengarangnya adalah Kawabata Yasunari_ Novel ini diangkat menjadi objek penelitian karma memiliki cara bertutur yang nyata, sehingga setiap orang yang membacanya mendapat gambaran jelas akan hal yang diceritakan oleh pengarang. Penggambaran yang nyata ini pula yang membuat beberapa pernbuat film di Jepang ingin memfilrnkan novel ini. Terbukti, setidaknya sudah empat kali novel ini difilmkam Film Izu no Odoriko yang dijadikan objek penelitian adalah film versi 1974 yang disutradarai oleh Nishikawa Katsuki. Jika dilihat secara garis besar cerita film versi 1974 sama persis dengan cerita novelnya; ada kesamaan seluruh cerita dengan novel anal, umumnya tidak ditemukan dalam film adaptasi. Penelitian tentang adaptasi dari novel ke film Izu no Odariko ini, menggunakan teori intertekstual dalam menganalisis masalah. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa cerita film tidak seutuhnya sama dengan cerita novelnya. Perubahan cerita akibat pergantian media sebenamya tetap terjadi, hanya saja pembuat film berusaha agar perubahan cerita tidak terlalu jauh berbeda dari cerita novel. Bagian terbesar yang mengalarni perubahan (transforrnasi} adalah tema clan sudut pandang. Tema tidak berubah secara total hanya saja bergeser, yaitu tema yang awalnya menjadi tema bawahan dalam novel, berubah menjadi tema utama dalam film. Sedangkan jika dilihat berdasarkan sudut pandang, maka baru dirasakan ada perubahan. Perubahan yang tidak dapat dielakkan akibat perpindahan media. Penerapan sudut pandang 'tokoh utama' dari novel, tidak dapat dimasukkan secara keseluruhan dalam film, karena akan menimbulkan perasaan monoton bagi penonton. Menerapkan secara terus-menerus sudut pandang 'tokoh' utama dalam film berarti membuat penonton melihat cerita hanya dari sudut pandang seorang tokoh. Bahkan dari segi garnbar sekalipun, penonton hanya dapat melihat benda-benda yang dilihat tokoh. Untuk itu sudut pandang harus ciiubah menjadi sudut pandang yang lebih objektif, di mana sudut pandang lebih berpihak pada jalan cerita bukan pada salah satu tokoh. Penelitian ini tidak hanya bermaksud untuk menganalisis masalah adaptasi, tetapi juga ingin mengajak pihak-pihak pernerhati sastra untuk melihat media lain penyampai sastra Sebuah karya sastra tidak hanya terns menerus disarnpaikan melalui tulisan tetapi juga bisa dilihat melalui gambar. Jangan takut kehilangan nilai estetis dari kata-kata, karena ketika sebuah karya sastra difilmkan kata-kata tidak akan kehilangan nilai estetisnya, lebih baik lagi ditambah dengan nilai estetis gambar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>