Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kenanga Puspa Sari
"[ ABSTRAK
Kawaii dan karakter merupakan salah satu budaya populer Jepang yang banyak digandrungi dalam berbagai cara, gaya, dan bentuk. Perusahaan Sanrio melihat peluang ini dan menciptakan karakter-karakter kartun yang ditambahkan dengan kesan kawaii. Karakter terkenal seperti Hello Kitty sebagai pemicu keberhasilan Sanrio yang akhirnya menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan yang memproduksi banyak karakter-karakter kawaii lainnya dan mengubah kawaii menjadi komoditas dan merek dagang yang sangat populer di seluruh Jepang dan dunia. Produksi karakter kawaii dengan jumlah yang besar, cakupan pemasaran yang luas, penggunaan media massa, dan tingginya minat masyarakat terhadap keunikan karakter Sanrio menjadikan Sanrio sebagai salah satu perusahaan raksasa Jepang dalam industri karakter serta menjadikan karakter kawaii sebagai salah satu bagian dari banyaknya budaya populer di Jepang .
ABSTRACT Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan., Kawaii and characters is one of the most popular culture in Japan which so much beguiled in many ways, styles and forms. Sanrio company see this opportunity and created cartoon characters with adding kawaii image Famous character such as Hello Kitty was prompt in Sanrio's success that in the end made this company as a company that produced many other kawaii characters and changed kawaii into commodity and trade mark that really popular in Japan and all over the world. The production of this kawaii characters in big scale, large scope of marketing, utilization of mass media, and the great interest of society towards the uniqueness of Sanrio's characters made Sanrio as the one of giant company in Japan in character industry and also making kawai character as a part of many popular culture in Japan.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Driska Dianisari
"[ ABSTRAK
Dalam budaya populer terdapat berbagai contoh istilah metode, salah satunya parodi. Parodi adalah sebuah karya yang diciptakan untuk menyindir suatu karya asli yang sudah ada sebelumnya. Parodi dapat ditemukan dalam karya seni, diantaranya adalah manga. Dalam manga Saint Oniisan, terdapat unsur parodi yang tergambar melalui dua karakter utamanya, yaitu Iesu dan Budda. Iesu merujuk kepada ‗Yesus? sedangkan Budda merujuk kepada ‗Gautama Buddha? sebagai tokoh agama besar dunia. Penulis menganalisis parodi manga Saint Oniisan berdasarkan teori Simon Dentith yang menyebutkan bahwa parodi dapat dibuat untuk tujuan meniru suatu tokoh/ sosok terkenal. Dalam manga, parodi muncul melalui tampilan fisik karakter utama, perisiwa historis dalam cerita, dan penggambaran sifat karakter utama. Selain itu, dalam beberapa chapter ditemukan sinkretisme yang termasuk sebagai bentuk kelucuan/ komedi cerita. Sinkretisme dalam manga tidak ditampilkan secara filosofis melainkan sangat pragmatis.
ABSTRACT When we are talking about the populer culture, there are many methods to define popular culture itself. One of them called as parody. Parody is an art creation whom created to satizire the real art creation that existed before it. Therefore parody can be found in art creation like manga. In Saint Oniisan manga, there is a parody that being visualised by the manga which refer to Iesu as ‗Jesus Christ? and Budda as ‗Gautama Buddha?. Writer analyzes the parody contents of Saint Oniisan manga which refer to Simon Dentith theory which said that parody is created to make copy a famous figure. On Saint Oniisan manga, the parody context can be found in the physical of the protagonist, historical content of the story, and character of the protagonist on the countrary. Also, we can find a syncretism concept on any chapter from this manga as a comedy pattern which involved to the story. Syncretism on manga is not performed in a philosophical manner but very pragmatic., When we are talking about the populer culture, there are many methods to define popular culture itself. One of them called as parody. Parody is an art creation whom created to satizire the real art creation that existed before it. Therefore parody can be found in art creation like manga. In Saint Oniisan manga, there is a parody that being visualised by the manga which refer to Iesu as ‗Jesus Christ‘ and Budda as ‗Gautama Buddha‘. Writer analyzes the parody contents of Saint Oniisan manga which refer to Simon Dentith theory which said that parody is created to make copy a famous figure. On Saint Oniisan manga, the parody context can be found in the physical of the protagonist, historical content of the story, and character of the protagonist on the countrary. Also, we can find a syncretism concept on any chapter from this manga as a comedy pattern which involved to the story. Syncretism on manga is not performed in a philosophical manner but very pragmatic.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Arista Putri
"[ ABSTRAK
Karya tulis ini membahas hubungan Jepang dengan dunia internasional melalui International Drama Festival
in Tokyo. Penulis memilih acara ini untuk diteliti karena serangkaian acara yang termasuk di dalamnya
termasuk ke dalam bentuk diplomasi kebudayaan, yang dilakukan dengan pendekatan yang berbeda pada setiap
acaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana Jepang melakukan diplomasi kebudayaan
melalui beberapa rangkaian acara yang ada dalam International Drama Festival in Tokyo. Selain itu, juga untuk
mengetahui karakteristik diplomasi kebudayaan Jepang dan apakah International Drama Festival in Tokyo
mewakili karakteristik tersebut. Serta faktor apa yang menyebabkan penyebaran nilai secara tidak kentara dapat
dilakukan Jepang melalui drama produksinya. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif,
dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumen, baik dari sumber primer maupun sekunder. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Jepang melakukan diplomasi kebudayaan melalui serangkaian acara di
International Drama Festival in Tokyo dengan cara kompetisi, eksibisi, dan penetrasi. International Drama
Festival in Tokyo juga mewakili karakteristik diplomasi Jepang, sehingga merupakan media yang tepat untuk
memasukkan nilai-nilai yang ada pada Jepang ke dunia internasional demi mencapai kepentingan nasionalnya
ABSTRACTThis paper examines Japan?s international relations through International Drama Festival in Tokyo. This event
had been chosen as subject of the research because Japan had been implementing cultural diplomacy in various
content in International Drama Festival in Tokyo, and it?s conducted in different approaches. This research
intend to find out how Japan implement cultural diplomacy through various events in International Drama
Festival in Tokyo. Writer also try to find out Japan?s cultural diplomacy characteristics and whether this
event represent it. Furthermore, to know what makes Japan able to spread their values through their drama
production, subtly. This research use qualitative data collection method, involve collecting some amount of
data, including primary and secondary data. Result showed that Japan implement cultural diplomacy through
various events in International Drama Festival in Tokyo in three different forms: exhibition, competition, and
penetration. International Drama Festival in Tokyo also represent Japan?s cultural diplomacy characteristics,
and expected to help Japan to spread their values through their drama production among foreign audiences,
which in turn is useful to achieve their national interests.;This paper examines Japan?s international relations through International Drama Festival in Tokyo. This event
had been chosen as subject of the research because Japan had been implementing cultural diplomacy in various
content in International Drama Festival in Tokyo, and it?s conducted in different approaches. This research
intend to find out how Japan implement cultural diplomacy through various events in International Drama
Festival in Tokyo. Writer also try to find out Japan?s cultural diplomacy characteristics and whether this
event represent it. Furthermore, to know what makes Japan able to spread their values through their drama
production, subtly. This research use qualitative data collection method, involve collecting some amount of
data, including primary and secondary data. Result showed that Japan implement cultural diplomacy through
various events in International Drama Festival in Tokyo in three different forms: exhibition, competition, and
penetration. International Drama Festival in Tokyo also represent Japan?s cultural diplomacy characteristics,
and expected to help Japan to spread their values through their drama production among foreign audiences,
which in turn is useful to achieve their national interests., This paper examines Japan’s international relations through International Drama Festival in Tokyo. This event
had been chosen as subject of the research because Japan had been implementing cultural diplomacy in various
content in International Drama Festival in Tokyo, and it’s conducted in different approaches. This research
intend to find out how Japan implement cultural diplomacy through various events in International Drama
Festival in Tokyo. Writer also try to find out Japan’s cultural diplomacy characteristics and whether this
event represent it. Furthermore, to know what makes Japan able to spread their values through their drama
production, subtly. This research use qualitative data collection method, involve collecting some amount of
data, including primary and secondary data. Result showed that Japan implement cultural diplomacy through
various events in International Drama Festival in Tokyo in three different forms: exhibition, competition, and
penetration. International Drama Festival in Tokyo also represent Japan’s cultural diplomacy characteristics,
and expected to help Japan to spread their values through their drama production among foreign audiences,
which in turn is useful to achieve their national interests.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Widiarti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk terjemahan metafora bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia dan mengungkapkan perpadanan metafora bahasa sumber dengan unsur bahasa sasaran melalui prosedur penerjemahan berupa pergeseran baik berupa transposisi maupun modulasi. Analisis penerjemahan metafora dalam Tsu ke dalam Tsa dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap awal telah dikumpulkan data dari sumber data yang berupa novel dan terjemahannya. Data seluruhnya dikumpulkan dari Novel Yukiguni karya Kawabata Yasunari dan terjemahannya Daerah Salju oleh Ajip Rosidi.
Data tersebut diperoleh dengan mengenali unsur kebahasaan yang tak berterima secara harfiah dan dengan menggunakan teori pembandingan. Ditemukan unsur kebahasaan yang diidentifikasi sebagai metafora. Setelah itu, metafora dalam Tsu dikelompokkan berdasarkan tipe pembandingan yang membentuknya. Sebagian besar metafora bahasa sumber dan terjemahannya memiliki tipe pembandingan tak penuh dan citra yang sama. Jumlah terjemahan dalam bentuk metafora tipe pembandingan penuh dengan citra yang sama adalah 10 (19,23%), tipe pembandingan tak penuh dengan citra sama adalah 35 (67,31%) serta tipe pembandingan tak penuh dengan citra yang berbeda sejumlah 7 (13,46%). Jumlah terjemahan dalam bentuk simile dengan pembandingan tak penuh sebanyak 6 (40%), dalam bentuk non figuratif dengan pembandingan penuh sebanyak 1 (6,67%) dan pembandingan tak penuh sebanyak 8 (53,33%).
Berdasarkan analisis terhadap penerjemahan metafora Tsu ke dalam Tsa, disimpulkan bahwa prosedur penerjemahan yang sangat berpengaruh pada pencapaian kesepadanan dinamis dalam penerjemahan sebuah metafora adalah prosedur modulasi dan transposisi. Pergeseran sudut pandang terjadi pada citra metafora tersebut, sedangkan eksplisitasi terjadi pada titik kemiripannya. Pergeseran bentuk diperlukan untuk menghasilkan terjemahan yang wajar dalam bahasa sasaran.
Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar metafora Jepang dan terjemahannya berbentuk tipe pembandingan tak penuh. Hal ini sesuai dengan hipotesis Quintilian yang menyatakan tipe pembandingan tak penuh adalah versi yang paling baik dari teori pembandingan. Dan segi terjemahan telah tercapai kesepadanan dinamis dalam penerjemahan metafora Jepang ke dalam bahasa Indonesia. Amanat yang terdapat dalam metafora bahasa Jepang dapat tersampaikan dalam bahasa sasaran."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Jakarta: Erlangga, 1989
895.6 AJI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Mutiara
"Skripsi ini membahas mengenai perubahan karakter pada beberapa tokoh dalam kumpulan cerita pendek Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru melalui pendekatan psikologi sastra, khususnya menggunakan metode telaah karakterisasi fiksi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis perubahan karakter yang dialami oleh beberapa tokoh dalam setiap cerita dan menjabarkan berbagai pemicu yang mempengaruhi perubahan tersebut. Upaya mengamati perubahan karakter dapat ditunjukkan melalui dialog antar tokoh, sudut pandang pencerita, tuturan pengarang, tingkah laku, dan penampilan tokoh. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya ada beberapa tokoh dari keenam cerita yang mengalami perubahan karakter setelah adanya suatu pemicu, baik yang berupa bencana maupun keadaan yang tak terduga.

The focus of this study is the transformation of character in the short story Kami no Kodomotachi wa Mina Odoru through approach of psychology literature, especially using fictional characterization method. This study aims to analyze the transformation of some characters in each story and describe the various triggers that influence these transformation. To observe the transformation in the character can be shown through dialogue among characters, the viewpoint of the narrator, the author’s speech, behavior, and appearance of characters. The analysis shows that there are only a few characters of the six stories that are changing the character after the triggers, either in the form of a disaster or unforeseen circumstances.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58229
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Sawindra Janti
"Skripsi ini membahas mencoba untuk membahas kebudayaan Jepang dari sudut iklim, yang didasarkan atas tulisan seorang fisuf terkenal di Jepang yaitu Watsuji Tetsuro. Ia menulis tentang iklim yang terangkum dalam karangannya yang berjudul Fudo atau iklim pada tahun 1978. Setelah membaca buku tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana hubungan antara iklim dan karakter manusia dari suatu daerah tertentu"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Satriaji Rowi
"Metafora diutarakan penutur untuk menyampaikan suatu gagasan melalui perbandingan ranah konseptual dengan ranah yang berbeda. Penggunaannya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Penelitian ini membahas klasifikasi metafora bahasa Jepang berdasarkan kategori makna asosiatif yang diusungkan Geoffrey Leech. Metafora asosiatif yang diamati sebagai data penelitian berasal dari lirik lagu karya Yoasobi dalam kurun waktu 2019-2021. Data berupa lirik lagu yang mengandung metafora dibedah menggunakan teori analisis metafora oleh Knowles dan Moon. Hasil analisis metafora akan mengidentifikasikan makna asosiatif macam apa yang dikandung dalam metafora tersebut. Melalui klasifikasi data, penulis berupaya untuk memperlihatkan komponen makna dan karakteristik masing-masing metafora asosiatif.

Metaphors used by a speaker as a way to convey an idea through the comparison of conceptual vehicle alongside with its different vehicle. Its usage frequency is no longer a foreign term both in everyday lives and literature works. This study discusses the classification of Japanese metaphors based on its associative meaning categories implemented by Geoffrey Leech. Associative metaphors used as this study’s data are compiled from song lyrics of Yoasobi which were released between 2019 and 2021. Metaphors found in song lyrics are being dissected using the theory of proper way of analysing metaphors by Knowles and Moon. The result of analysed metaphors will identify which associative meaning they bear. By acknowledging the data’s classifications, the author tries to show the component of the meaning and characteristics of each associative metaphors."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadlia Pari
"[ ABSTRAK
Penelitian ini membahas perubahan kehidupan seorang Ama di Prefektur Mie ditinjau dari aspek sosial budaya. Ama merupakan wanita yang menyelam ke dalam laut untuk mengambil tumbuhan laut dan hewan laut, seperti rumput laut dan awabi (siput laut) tanpa menggunakan tabung oksigen. Seiring dengan perubahan zaman, kehidupan Ama di Prefektur Mie juga mengalami beberapa perubahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perubahan kehidupan Ama di Prefektur Mie ditinjau dari aspek sosial budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan dalam kehidupan Ama di Prefektur Mie, seperti perubahan dalam cara berpakaian, perubahan populasi awabi, perubahan penghasilan Ama, dan perubahan populasi Ama;
ABSTRACT This study discusses about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. Ama is a woman who dives into the bottom of the sea without any special diving equipment to pick sea plants and sea animals, such as seaweed and awabi (abalone). New era resulted in some changes in Ama life in Prefecture Mie. The purpose of this study focuses on the explanation about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that there are some changes in Ama life in Prefecture Mie, such as the way of Ama dressing, awabi population, Ama income, and Ama population.;This study discusses about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. Ama is a woman who dives into the bottom of the sea without any special diving equipment to pick sea plants and sea animals, such as seaweed and awabi (abalone). New era resulted in some changes in Ama life in Prefecture Mie. The purpose of this study focuses on the explanation about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that there are some changes in Ama life in Prefecture Mie, such as the way of Ama dressing, awabi population, Ama income, and Ama population., This study discusses about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. Ama is a woman who dives into the bottom of the sea without any special diving equipment to pick sea plants and sea animals, such as seaweed and awabi (abalone). New era resulted in some changes in Ama life in Prefecture Mie. The purpose of this study focuses on the explanation about the changes of Ama life in Prefecture Mie based on its social and cultural aspect. This study uses descriptive qualitative method. The result of this study indicates that there are some changes in Ama life in Prefecture Mie, such as the way of Ama dressing, awabi population, Ama income, and Ama population.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sa idah Harma Putri
"Penelitian berjudul Keteladanan Karakter Dasar Tiga Dewi merupakan penelitian yang berisi tentang pemaparan beberapa karakter dasar tiga dewi di zaman Purwa, yaitu Dewi Erawati, Dewi Surtikanti, dan Dewi Banuwati dalam Naskah Dhadhasaring Putri Titiga NB 1091 yang dapat diteladani khususnya perempuan Jawa. Pembahasan mengenai keteladanan karakter berdasarkan karakter dasar ketiga dewi pada naskah DPT dipilih karena melalui keteladanan dapat membangun karakter perempuan Jawa dalam meningkatkan kualitas diri serta membangun kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan yang akan terus berlangsung. Tujuan penelitian ini menggali serta memaparkan beberapa karakter dasar dari Dewi Erawati, Dewi Surtikanti, dan Dewi Banuwati yang dapat menjadi keteladanan karakter bagi perempuan Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dan langkah kerja filologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki oleh Dewi Erawati, Dewi Surtikanti, dan Dewi Banuwati merupakan karakter dasar yang dapat menjadi keteladanan karakter bagi perempuan Jawa. Kebaharuan yang dihasilkan oleh penelitian ini berupa kajian isi teks naskah mengenai keteladanan karakter yang dimiliki oleh ketiga dewi pada teks naskah Dhasaring Putri Titiga NB 1091, sedangkan pada penelitian sebelumnya dilakukan hanya sebagai kebutuhan pembuatan katalog naskah.

The research entitled Exemplary Basic Characters of the Three Goddesses is a research that contains the presentation of some of the basic characters of three goddesses in the Purwa era, namely Dewi Erawati, Dewi Surtikanti, and Dewi Banuwati in the Dhadhasaring Putri Titiga NB 1091 Manuscript which can be exemplified, especially Javanese women. The discussion about character exemplary based on the basic characters of the three goddesses in the DPT script was chosen because through example it can build the character of Javanese women in improving their quality and building harmony and harmony in life that will continue. The purpose of this study is to explore and explain some of the basic characters of Dewi Erawati, Dewi Surtikanti, and Dewi Banuwati who can be role models for Javanese women. . This research is qualitative research using philological methods and work steps. The results showed that the habits possessed by Dewi Erawati, Dewi Surtikanti, and Dewi Banuwati are basic characters that can be role models for Javanese women. The novelty produced by this study is in the form of a study of the content of the manuscript text regarding the example of the characters possessed by the three goddesses in the manuscript text of Dhasaring Putri Titiga NB 1091, while in the previous research it was carried out only as a need for making a manuscript catalog."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>