Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Sulistyowati
"Tesis ini membahas tentang pengimplementasian pendekatan deduktif dan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk mengajarkan struktur Pelengkap Arah (PA) bahasa Mandarin. Pendekatan deduktif adalah pendekatan yang berawal dari penalaran umum menuju penalaran khusus. Pendekatan ini dapat menghemat waktu karena mengajarkan langsung pada struktur bahasa yang sedang dibahas. Tetapi pendekatan ini tidak membuat pemelajar paham pada konteks penggunaan struktur tersebut. Sedangkan, untuk dapat memahami PA dengan baik, pemelajar harus mampu memahami di mana penutur dan apa acuannya karena PA ini amat kental dengan nuansa deiksis tempat. Oleh karena itu, peneliti memadukan pendekatan deduktif dengan pendekatan CTL untuk mengajarkan PA agar pengajaran PA berjalan lebih tepat waktu dan tepat sasaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus. Pada siklus I pengajaran PA menerapkan pendekatan deduktif dan pada siklus II menerapkan pendekatan CTL. Hasil siklus I menunjukkan adanya pemahaman struktur PA yang baik tetapi belum diiringi dengan pemahaman kontekstual PA. Setelah penerapan siklus II dengan menggunakan pendekatan CTL diperoleh hasil yang hampir sama antara pemahaman struktur dan pemahaman kontekstual PA.

The thesis discusses the implementation of a deductive approach and Contextual Teaching and Learning (CTL) to teach Complement of Direction (CD) in Mandarin. Deductive approach is an approach that begins with the general reasoning to the specific reasoning. The approach can save time because it teaches directly on the structure of the language that is being discussed. But this approach does not make the learners understand the context of the structure. Therefore, in order to be able to understand CD well, learners should understand where is the speaker and what his/her reference because CD is very thick with the feel of the place deixis. Thus, researchers combine the deductive approach with CTL approach to teach CD in order to make teaching process run more on time and on target. This research is a classroom action research, which lasted for two cycles. In the first cycle, teaching CD applying deductive approach and the second cycle applying CTL approach. Results of the first cycle shows a good understanding of the structure of the CD but have not been accompanied by contextual understanding. After application of the second cycle using CTL approach, the result shows the same results between structural and contextual understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Dimas Atmawijaya
"Tesis ini membahas efek pengajaran kosakata bahasa Inggris teks prosedur dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Sebagai pembanding, digunakan juga kelas kontrol di dalam penelitian ini. Ancangan penelitian ini adalah kuantiatif dengan jenis Post-Test Only. Data penelitian diambil dengan menggunakan Post-Test yang diberikan sehari dan tiga minggu setelah perlakuan kepada kedua kelas partisipan. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan rerata dan uji t dependen dan independen menggunakan SPSS 22.
Analisis tersebut menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan pada kelas XI IPS 1 yang menerapkan metode CTL. Selain itu, hasil temuan penelitian dari wawancara dan kuesioner menunjukkan bahwa metode Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan pengaruh positif dalam pembelajaran kosakata di kelas, yaitu meningkatnya partisipasi pemelajar, kemampuan kosakata reseptif dan produktif, dan kolaborasi di antara pemelajar.

This study aimed at investigating the effect of vocabulary teaching in procedure texts using Contextual Teaching and Learning (CTL) and traditional method at XI IPS 1 and XI IPS 2 at SMA Negeri 33 Jakarta. The research was carried out in the English classes at Social Sciences Class, which received the treatment of teaching vocabulary using Contextual Teaching and Learning (CTL). Another class used taditional method in teaching vocabulary. The study used the quantitative data collected through the Post-testafter the treatment, questionnaires, and interviews. The data collected from the Post-testwere analyzed by implementing a t-test using SPSS 22 and counting average scores of both groups.
The findings of the study indicate that teaching vocabulary using Contextual Teaching and Learning (CTL) method brings significant results. Furthermore, the results gathered from interviews and questionnaires confirmed that learners had a positive attitude towards CTL, as this method provided the students with a lot activities which created a learning environment that was fun, enjoyable, and effective for improving the students‟ vocabulary. Moreover, CTL also increased learners‟ participations, scores, and collaborations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T46569
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vera Itabiliana
"Calam penelitian oleh Suradijono, S.H. (1998), terhadap sejumlah siswa Sekolah Menengah Obiijm di Jakarta, mengidentifikasi 16 strategi, yaitu : sadar-tahu, evaluasi teks, baca-ulang, pengulangan, tanya-apa, pengartian, tanya-informasi, evaluasi pengetahuan, senjang-masalah, tanya-hipotesa, pengetahuan-baru, verifikasi, parafrase, penyircpulan, elaborasi, dan antisipasi. Perbedaan antara keenambelas strategi belajar ini dapat ditinjau dari peitiahaman bacaannya.
Menurut Perfetti (1989), pemahaman bacaan dibedakan menjadi dua, yaitu mencapai arti teks dan mencapai interpretasi teks. Berdasarkan p^hkiran Perfetti tersebut, Suradijono, S .H. (1999), mengemukakan bahwa strategi-strategi yang terrnasuk dalam mencapai arti teks adalah sadar-tahu, tanya-apa, baca-ulang, pengulangan, evaliaasi teks, pengartian, dan tanya-informasi. Di sini, siswa hanya terfokus pada simbol-sirtibol dalam teks dan kurang inferensial atau dengan kata lain, siswa kurang berusaha mengaitkan apa yang dibacanya dengan apa yang ada di luar teks, yaitu pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki. Sedangkan strategi elaborasi, penyimpulan dan antisipasi pemahaitiannya telah mencapai interpretasi teks yang sifatnya lebih luas, tidak hanya terbatas pada simbol-simbol dalam teks dan lebih inferensial. Dalam hal ini, usaha lebih besar dilakukan siswa untuk mengikutsertakan pengetahuan terdahulunya dalam menginterpretasi apa yang dibacanya dalam teks.
Strategistrategi belajar yang lain, tanya-hipotesa, verifikasi, senjangmasalah, pengetahuan-baru, evaluasi pengetahuan dan parafrase digolongkan ke dalam strategi peralihan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam dua kelortpok strategi belajar di atas. Dari penjelasan di atas, nanpak bahwa strategi belajar yang memiliki pemahaman interpretasi teks atau paling tidak strategi peralihan besar perannya untuk keberhasilan pendidikan siswa. Karena itu, alangkah baiknya jika penggunaan strategi-strategi belajar tersebut lebih dominan dibanding strategi yang hanya memiliki pemahaman arti teks. Strategi belajar ini harus diajarkan, bukan bawaan dan tidak bisa ditunggu sairpai siswa dengan sendirinya merrperoleh strategi tersebut karena akan memakan waktu lama sedangkan strategi belajar akan lebih banyak meraberikan keuntungan bagi siswa jika digunakan sedini mungkin dalam jenjang pendidikannya.
Ketika siswa duduk di kelas 6 Sekolah Dasar tarrpaknya merupakan waktu yang paling tepat untuk siswa menerima pengajaran strategi belajar ini karena pada saat ini siswa telah menpunyai kemairpuan raembaca yang balk dan kemampuan raengolah inforrtiasi yang lebih jauh daripada siswa dari kelas-kelas di bawahnya. Selain itu, siswa sebentar lagi akan menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dunana siswa akan berhadapan dengan pelajaran yang lebih banyak dan korpleks lagi. Untuk itu, perlu dicari suatu cara yang dapat mertibantu mengernbangkan strategi belajar siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Reciprocal teaching merupakan metode yang paling mungkin untuk diberikan kepada siswa kelas 6 SD karena metode ini memang disusun untuk siswa grade 1 (Moore, 1991) yang range usianya hairpir sama dengan usia siswa kelas 6 SD.
Penelitian ini bertujuan melihat seberapa jauh pelatihan dengan modul yang disusun peneliti berdasarkan metode reciprocal teaching dapat membantu siswa kelas 6 SD untuk mengernbangkan strategi belajar. Manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua segi, teoritis dan praktis. Dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya, terutama penelitian mengenai penggunaan metode-metode lain dalam pengembangan strategi belajar. Sedangkan dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat roemberikan sumbangan dalam dunia pendidikan, khususnya sumbangan metode pengajaran yang dapat menbantu siswa kelas 6 SD mengernbangkan strategi belajamya. Sebelum penerapan metode reciprocal teaching dalam pelatihan yang berlangsung sebanyak 8 kali sesi pelatihan, akan dilakukan pretest terhadap subyek dengan menggunakan tehnik think-aloud agar dapat diketahui bagaimana strategi belajar subyek sebelum mendapat metode reciprocal teaching. Tehnik yang sama akan dipakai untuk posttest setelah subyek mendapat metode reciprocal teaching.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pelatihan dengan modul metode reciprocal teaching telah membantu subyek mengernbangkan strategi belajamya dari dcminansi strategi belajar dengan pemahaman arti teks ke arah doninansi strategi belajar peralihan dan strategi belajar dengan pemahaman interpretasi teks, kecuali strategi antisipasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suparti
"Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah cenderung mengabaikan pengajaran listening (menyimak) dibandingkan keterampilan berbahasa lainnya. Padahal keterampilan ini sangat diperlukan sebagai kunci penguasaan keterampilan berbahasa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alternatif media audio pembelajaran bahasa Inggris untuk keterampilan menyimak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan belajar. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah yang terkait dengan rendahnya kemampuan menyimak siswa dan keterbatasan bahan belajar bahasa Inggris untuk pembelajaran listening yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan model ADDIE yang meliputi lima tahapanyaitu analisis, desain, produksi, implemensi, dan evaluasi. Setelah melalui tahap analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, desain model ditentukan dan diberi nama Smart English Today (SET). Tahap berikutnya yaitu penyusunan rancangan media yang diikuti dengan proses produksi yang meliputi penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) dan Jabaran Materi (JM), penulisan naskah dan bahan penyerta, serta produksi program. Hasil pengembangan produksi selanjutnya diimplementasikan pada siswa SMPN 5 Ngawen, Gunung kidul. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa SET layak dipergunakan sebagai bahan belajar bahasa Inggris untuk meningkatkan keterampilan menyimak. Namun, dalam pengembangannya hendaknya perlu diperhatikan dari sisi pengemasan program,durasi, dan tingkat kesulitan materi."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2020
371 TEKNODIK 24:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fries, Charles Carpenter
Ann Arbor: University of Michigan Press, 1951
407 FRI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jardine, David W.
New York: Routledge, 2008
371.100 1 JAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>