Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194393 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeski Putri Utami
"[ABSTRAK
Tesis berupa kritik terjemahan audiovisual ini membandingkan kesepadanan
makna kesantunan berbahasa dalam subtitle serial TV Sherlock, A Scandal in
Belgravia versi VCD dan Internet. Jenis kesantunan berbahasa yang dianalisis
terbatas pada politeness markers, play-downs dan committers. Penelitian ini
dilakukan dengan ancangan sosiopragmatik dan terjemahan fungsional. Temuan
dari penelitian yang telah dilakukan adalah (1) situasi komunikasi TSu berbeda
dengan TSa sehingga kesenjangan tidak dapat dihindari. Sementara itu, motif
komunikasi antara kedua penyusun subtitle juga berbeda. Penyusun subtitle versi
VCD didasari motif komersial sedangkan versi Internet didasari motif hobi. (2)
penyusun subtitle menggunakan berbagai strategi dan prosedur penerjemahan
untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skopos penerjemahan,strategi
skopos yang didominasi oleh strategi komunikatif merupakan strategi yang paling
tepat digunakan dalam penerjemahan audiovisual, (3) struktur tuturan TSu
berubah dalam TSa demi menyampaikan makna kesantunan yang antara TSu dan
TSa. (4) berdasarkan perhitungan keakuratan subtitle versi Internet adalah 99,02%
dan versi internet adalah 96,91% dan persentase tuturan dengan tingkat
keterbacaan tinggi versi Internet adalah 66,70% dan versi VCD adalah 39,70%.
Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas subtitle serial TV Sherlock, episode A
Scandal in Belgravia versi internet lebih baik daripada versi VCD.

ABSTRACT
This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version;This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version, This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence
within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal
in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed
was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was
conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings
of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT
producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of
communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD
version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The
suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos
strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used
in audiovisual translation, (3) the utterance’s structure changed in the TT in order
to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy
calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on
the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In
Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal
in Belgravia was better than VCD version]"
2015
T43489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinik Eko Kapti
"Pengetahuan dan sikap ibu akan membantu penyembuhan balita diare. Media sudiovisual merupakan media penyuluhan yang menarik dan merangsang lebih banyak indera. Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya efektifitas audiovisual sebagai media penyuluhan terhdap perubahan pengetahuan dan sikap ibu. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan jumlah sampel 60 orang. Pengambilan sampel melalui non probability sampling dan pengumpilan data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan independent t test. Peningkatan pengetahuan dan sikap setelah penyuluhan kontrol dan intervensi terhdap perbedaan yang bermakna (pengetahuan p=0.01 a=0.05; sikap p= 0.036 a=0.05) Peneliti merekomendasikan penggunaan media audiovisual dalam kegiatalan penyluhan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu.

Mother's knowledge and attitude will likely assist the healing of children suffering from diarrhea. The aim of this research was to identify the effectivity of audiovisual as a mean for health teaching in changing mother's knowledge and attitude. The design for this research was quasi experimental with 60 respondents. The sample was chosen with non probability sampling, specifically consecutive sampling. Questionnaire was given all respondents and then analyzed with independent t test. There were significant difference in knowledge and attitude improvement between control and intervention groups after the health teaching (knowledge; p=0,01;α=0.05; attitude: p=0,036;α=0.05). This research recommended the use of audiovisual as a means for health teaching in order to increase mother's knowledge and attitude in health."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28421
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dipo Wicaksono
"Penelitian untuk memperoleh informasi tentang pengembangan dan uji coba media audio-visual MP-ASI terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi usia 6- 24 bulan pada kelompok 'Audio Visual dan Booklet' tentang MP-ASI di wilayah Puskesmas Kelurahan Johar Baru. Penelitian ini menggunakan desain Research & Development (R&D) untuk pembuatan dan pengembangan medianya dan Quasi Experimental untuk desain penelitiannya. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selam 3 bulan (Oktober-Desember 2013). Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kelurahan Johar Baru dengan membagi menjadi 3 Puskesmas, yaitu Puskesmas Johar Baru 1, Puskesmas Johar Baru 2 dan Puskesmas Johar Baru 3. Pembagian wilayah kerja Puskesmas ini karena banyaknya orang tua yang memiliki bayi usia 6- 24 bulan yang tinggal di Kelurahan Johar Baru, selain itu belum adanya media pembelajaran yang baik tentang MP-ASI. Sampel penelitian ini adalah ibu Baduta yang rutin sebulan sekali untuk datang ke Posyandu untuk mengambil MP-ASI. Materi yang digunakan dalam penelitian ini berupa audiovisual tentang MP-ASI dan booklet dari Kementrian Kesehatan RI. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan menggunakan uji t-test, ANOVA dan regresi linear.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa terdapat 6 cara dalam pengembangan media audio-visual. Selain itu penggunaan audio visual merupakan media yang paling baik untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dan umur ibu Baduta serta pendidikan ibu Baduta merupakan faktor dominan pada terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang MPASI. Media audio visual ini dapat dijadikan promosi kesehatan dalam menilai pengetahuan, sikap dan perilaku di masing-masing puskesmas. Selain itu menampilkan audio-visual ini di berbagai pelayanan kesehatan, membuat suatu kebijakan media guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu mengenai MP-ASI dan membuat beberapa media untuk promosi kesehatan dengan production house untuk dijadikan bahan ekperimental yang lain.

Research has been conducted concerning the Influence of short presentation on audio visual media and booklet concerning MP-ASI (Side Food-Mother's Own Milk)/(Infant Child Fedding) on knowledges, attitude and behavior of infant's mother aged 6-24 months at Puskesmas Kelurahan Johar Baru working area. The objective of the research is to obtain informations about development and test-and-trial audio visual media and booklet concerning MPASI on knowledge and attitude of the infant's mother aged 6-24 months on 'Audio Visual and Booklet' group about MP-ASI at Puskesmas Kelurahan Johar Baru area. This research applies Research & Development (R&D) design for establishment and development its media and Quasi Experimental uthe research design . Puskesmas Kelurahan Johar Baru is divided into 3 Puskesmas, which are Puskesmas Johar Baru 1, Puskesmas Johar Baru 2 and Puskesmas Johar Baru 3. The division of Puskesmas working area due to the lot of parents number having infants aged 6- 24 months living at Kelurahan Johar Baru, besides the absent of good learning media concerning MP-ASI. Hence this research is entitled 'The influence of short presentation on audio visual media and booklet concerning MP-ASI on knowledge, attitude and behavior of infant's mother aged 6-24 months at Puskesmas Kelurahan Johar Baru working area , Jakarta Pusat 2013'
This research is divided into 4 groups, by comparing between 'Audio visual and booklet' group with 'Audio visual' group, 'Booklet' group and 'Control' group. Based on the research result it is found that applying audio visual is the best media for increasing knowledge , attitude and behaviour. Based on this research it is hoped that audio visual media can be used as a health promotion or guidance to asses knowledge , attitude and behavior at the each Puskesmas, either at the kecamatan or kelurahan. As well as to educate by presenting this audio visual in the waiting room at various health service anywhere , establishing a policy or similar media to increase knowledge, attitude and behavior concerning MP-ASI and establish some other media in conducting health promotion and work together with production house to make audio visual material with more attracting performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhira Henrisen Sikoko
"Di era kemajuan teknologi yang pesat, pembelajaran daring semakin populer terutama setelah COVID-19. Namun, tunarungu sering menghadapi kesenjangan dalam memahami video pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat membantu adalah dengan menyediakan subtitle dalam bahasa isyarat, khususnya Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Untuk mengembangkan subtitle ini, diperlukan teks input dari video pembelajaran. Namun, teks input seringkali terlalu panjang dan mengandung banyak kata yang tidak ada dalam kamus bahasa isyarat SIBI. Metode yang ada sekarang pun menghasilkan animasi SIBI secara kata demi kata, yang mengakibatkan animasi bergerak cepat dan sulit diikuti oleh pengguna tunarungu. Penelitian ini membahas integrasi translasi teks dalam pengembangan subtitle animasi isyarat SIBI untuk aplikasi Moodle, menggunakan machine learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan solusi yang lebih efektif dengan menerapkan terjemahan teks. Penelitian ini mengusulkan penggunaan dua model pretrained, yaitu mBART50 dan NLLB200 sebagai baseline model dan model yang akan di-finetuning. Eksperimen ini menggunakan dataset yang dikumpulkan dari 12 video pembelajaran. Kemudian data ini diproses, dianotasi oleh guru Sekolah Luar Biasa (SLB), dan digunakan untuk training, validation, serta testing dan dataset ini dinamakan SIBIVID-MP12. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan model baseline dengan model yang sudah di-finetuning. Finetuning dilakukan dengan dan tanpa custom loss function yang merupakan inovasi pada penelitian ini. Custom loss function menambahkan SIBIDictLoss pada total loss model, sehingga akan memaksa model untuk hanya menggunakan kata yang ada pada kamus SIBI. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan adanya finetuning, model mBART50 dan NLLB200 mengalami peningkatan performa dibandingkan model baseline-nya tanpa finetuning dalam melakukan terjemahan teks Bahasa Indonesia ke dalam SIBI. Model NLLB200 FT+CL dengan varian batch size 4, penggunaan weighting varian kedua, ukuran weight 0,2, dan besaran penalti 0,1 menjadi varian dengan nilai evaluasi tertinggi dengan peningkatan nilai sacreBLEU sebesar 71% , nilai chrF++ sebesar 9,79% , nilai METEOR 22,92% , dan nilai ROUGE-L 14,55% dibandingkan dengan model baseline. Ini menunjukkan bahwa mengintegrasikan model terjemahan teks dapat meningkatkan inklusivitas dan aksesibilitas platform pembelajaran daring bagi komunitas tunarungu di Indonesia.

In the era of rapid technological advancement, online learning has become increasingly popular, particularly following the COVID-19 pandemic. However, the deaf community often faces challenges in comprehending educational videos. One potential solution is to provide subtitles in sign language, specifically the Indonesian Sign Language System (SIBI). Developing these subtitles requires text input from educational videos. However, the input text is often too lengthy and contains many words that do not exist in the SIBI dictionary. Current methods generate SIBI animations word by word, resulting in fast-moving animations that are difficult for deaf users to follow. This research discusses the integration of text translation in the development of SIBI animated subtitles for the Moodle application, using machine learning. The study aims to develop a more effective solution by implementing text translation. The research proposes the use of two pretrained models, mBART50 and NLLB200, as baseline models and models for fine-tuning. The experiment utilizes a dataset collected from 12 educational videos. This data is processed, annotated by Special Education (SLB) teachers, and used for training, validation, and testing, and is named SIBIVID-MP12. Experiments were conducted by comparing the baseline models with the fine-tuned models. Fine-tuning was performed with and without a custom loss function, which is an innovation in this study. The custom loss function adds SIBIDictLoss to the total model loss, thereby compelling the model to use only words present in the SIBI dictionary. The experimental results show that with fine-tuning, both mBART50 and NLLB200 models demonstrated improved performance compared to their baseline models in translating Indonesian text into SIBI. The NLLB200 FT+CL model, with a batch size variant of 4, the second weighting variant, a weight size of 0.2, and a penalty size of 0.1, achieved the highest evaluation scores, with an increase in sacreBLEU score by 71%, chrF++ score by 9.79%, METEOR score by 22.92%, and ROUGE-L score by 14.55% compared to the baseline model. This indicates that integrating text translation models can enhance the inclusivity and accessibility of online learning platforms for the deaf community in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Miracellia Bo
"ABSTRAK
Saat ini, para pemerhati isu-isu sosial dan budaya memilih untuk mengekspresikan kepedulian mereka melalui berbagai produk audiovisual, seperti video, film pendek, dan film dokumenter. Sayangnya, perbedaan bahasa sering kali membatasi kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan jumlah penonton yang lebih besar. Di sinilah peran penerjemah dan subtitle yang berkualitas diperlukan. Terjemahan beranotasi ini disusun untuk 1 memperlihatkan berbagai masalah yang muncul dalam proses menerjemahkan dialog video, dan 2 menjelaskan strategi pengalihan pesan yang tepat agar tercapai terjemahan yang berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua masalah utama yang muncul dalam proses penerjemahan yang dilakukan. Masalah pertama terkait aspek kebahasaan, seperti ekspresi idiom, metaforis, istilah slang, kata umpatan, kata budaya, dan kata-kata berkonotasi seksual. Masalah kedua terkait aspek nonlinguistik, seperti keterbatasan waktu dan karakter, keselarasan subtitle dengan visual, serta ketepatan pemahaman pragmatis. Masalah-masalah tersebut diselesaikan dengan menerapkan metode dan prosedur penerjemahan yang relevan, serta dengan merujuk pada teori-teori penerjemahan audiovisual.

ABSTRACT
Nowadays, social cultural activists prefer to express their concerns through a variety of audiovisual products, such as video, short movie, and documentary. Unfortunately, the language barrier often hinders their ability to interact with audience in larger number. This is where a good translator places an important role, and a good subtitle is required. This article aims to 1 show various issues in subtitling, and 2 give plausible solutions to the issues. The finding revealed two main issues that arose in the subtitling process. The first issue is related to linguistic aspects, such as idiomatic and metaphorical expressions, slang terms, swearing terms, cultural terms, and terms that have sexual connotations. The second issue is related to nonlinguistic aspects, such as the limitation of time and space, the congruence between subtitle and visual image, and the accuracy of pragmatic understanding. Those problems were solved by applying relevant theories of English Indonesian language, translation, and subtitling."
2016
T47442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Mardiyah
"Di tengah gempuran teknologi yang dahsyat, berbagai media cetak berusaha mempertahankan eksistensi dirinya. Selain konvergensi media sebagai upaya perluasan digital, beberapa media cetak pun menggunakan strategi crossmedia untuk melengkapinya. Pada saat beberapa media lain tidak menerapkan strategi tersebut secara utuh dan konsisten, majalah Harper’s Bazaar Indonesia mampu menerapkan strategi crossmedia secara utuh dan konsisten hingga saat ini. Crossmedia yang baik adalah crossmedia yang tidak hanya sekadar menggunakan banyak media, tetapi juga menyesuaikan konten dengan karakteristik medianya. Berdasarkan hasil analisis, Harper’s Bazaar Indonesia telah mempersiapkan dengan baik upaya perluasan digital yang dilakukan. Majalah tersebut pun cukup baik dalam menyesuaikan konten dengan berbagai media yang dimiliki, yaitu majalah cetak, e-magz, media online, dan media sosial. Jurnal ini akan membahas bagaimana upaya perluasan digital Harper’s Bazaar Indonesia, penerapan strategi crossmedia oleh Harper’s Bazaar Indonesia, dan penyesuaian konten terhadap karakteristik tiap media yang dimiliki

Amidst the onslaught of technology, several printed media manage to maintain their existence. Besides media convergence as their digital expansion, some printed media use the crossmedia strategy to complement it. When many media don’t apply that strategy completely dan consistently, Harper’s Bazaar Indonesia magazine is capable to apply it completely and consistently until now. A good crossmedia strategy is a crossmedia that not only expand their media, but also adjust the content with the characteristics of each media or medium. Based on the outcome of the analysis, Harper’s Bazaar Indonesia has prepared the digital expansion well. The magazine is also quite good at adjusting content with every media they have, such as printed magazine, e-magz, online media, and social media. This journal will discuss how Harper’s Bazaar Indonesia expand their digital, apply the strategy of crossmedia, and adjust the content with every media they have"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Masmuri
"Edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual merupakan upaya promosi kesehatan yang sering digunakan untuk mencapai perilaku hidup sehat. Penggunaan media ini mempunyai kelebihan antara lain bisa memberikan gambaran yang lebih konkrit serta meningkatkan retensi memori karena lebih menarik dan mudah diingat. Berbeda dengan media yang hanya melibatkan salah satu penginderaan, seperti media audio. Anak hanya dapat mendengarkan informasi yang disampaikan, tanpa mendapatkan gambaran yang konkrit tentang informasi tersebut. Begitu juga dengan penggunaan media visual, perhatian anak hanya terpusat pada tulisan, tidak pada esensi dari tulisan tersebut. Dari ketiga media tersebut, media audivisual menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini, mengingat sasaran edukasi adalah anak usia sekolah dasar yang masih berpikiran konkrit dalam menerima informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan sikap anak usia sekolah dengan gizi lebih di sekolah dasar Kota Pontianak. Metode penelitian menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post with control group design. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Analisa data menggunakan uji t-test dependen dan independen. Hasil penelitian menunjukkan edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan (p=0,015) dan sikap (p=0,042) anak usia sekolah dengan gizi lebih.

Audiovisual media is often used in health promotion effort to obtain healthy life behaviour. The use of this media is more beneficial compared to other material since it can improve the retention of memory band is more interesting and easy to remember. Different from other media that only involve one sensing, such as the audio, children can only hear information provided, without getting a whole information. Similar to the use of visual media, children can only focus on writing, not on the essence of the writing. Of the three these forms of media, audivisual media be an adequate choice to use in this research. This is considering the target of education is primary school age children who are still think concrete in receiving information.
This research aimed to determine the effect of health education using the media audiovisual on the level of knowledge and attitude of school-aged children with overweight in primary school of Pontianak city. A method of the research used quasi experimental design with pre and post control group. Simple random sampling was used with a total number of 38 respondents. Data was Analyzed using t-test dependent and independent .The results showed health education useing the audiovisual media have significantly influenced the level of knowledge (p = 0.015) and the attitude (p = 0,042 ) of school-aged children with overweight.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalin Fira Sayyidina Chang
"Penelitian ini mengkaji potensi empat episode pertama serial Extra auf Deutsch dalam mendukung kompetensi bahasa Jerman tingkat pemula, terutama dalam hal kosakata dasar, frasa sederhana, dan struktur kalimat dasar. Fokus utama penelitian adalah pemanfaatan serial Extra sebagai media audiovisual dalam pengajaran bahasa Jerman. Analisis mengacu pada teori Hör-Sehverstehen oleh Camilla Badstübner-Kizik (2016) serta kriteria penggunaan media audiovisual menurut Protzner (1977). Data diambil dari video serial Extra auf Deutsch (Episode 1-4) yang diakses melalui kanal YouTube Katrina Senpai. Penelitian ini mengikuti model analisis data yang dikemukakan oleh Caspari dan Schmelter (2016), yang melibatkan tahap pengumpulan, pengkodean, dan interpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serial Extra auf Deutsch dapat mendukung penguasaan keterampilan bahasa dasar melalui penyajian situasi kehidupan sehari-hari yang humoris, meskipun terdapat tantangan terkait kebaruan dan kompleksitas budaya. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai potensi penggunaan serial Extra sebagai media audiovisual dalam pembelajaran bahasa Jerman untuk pemula.

This study examines the role of the first four episodes of the Extra auf Deutsch series in supporting German language proficiency at the beginner level, particularly in terms of basic vocabulary, simple phrases, and basic sentence structures. The main focus of this research is the use of the Extra series as audiovisual media in teaching German. The analysis refers to the Hör-Sehverstehen theory by Camilla Badstübner-Kizik (2016) and the criteria for using audiovisual media according to Protzner (1977). The data was obtained from videos of the Extra auf Deutsch series (episodes 1-4) accessed through the Katrina Senpai YouTube channel. This study follows the data analysis model proposed by Caspari and Schmelter (2016), involving stages of data collection, coding, and interpretation. The results show that the Extra auf Deutsch series can support the mastery of basic language skills through the presentation of humorous everyday situations. However, there are challenges related to novelty and cultural complexity. This research provides insights into the potential use of the Extra series as audiovisual media in teaching German to beginners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Aemilia Widyadhana
"Ketersediaan takarir berbagai bahasa asing pada film Indonesia merupakan cara untuk menarik penonton internasional. Salah satu film Indonesia yang menyediakan takarir bahasa asing termasuk Jerman adalah June & Kopi (2021). Penelitian ini membahas prosedur penerjemahan modulasi yang digunakan dalam takarir bahasa Jerman film tersebut. Modulasi dikenal sebagai proses pergeseran sudut pandang dan cakupan makna ketika menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa sasaran. Penelitian ini ditulis menggunakan teori prosedur penerjemahan modulasi Dewi dan Wijaya (2021) dan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini ditulis dengan tujuan mengidentifikasi prosedur penerjemahan modulasi yang digunakan penerjemah takarir untuk mengalihkan bahasa lisan Indonesia pada film June & Kopi ke dalam takarir bahasa Jerman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 67 telop yang mengalami prosedur penerjemahan modulasi. Telop-telop tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam dua jenis modulasi menurut Dewi dan Wijaya (2021), yaitu modulasi sudut pandang sebanyak 30 telop dan cakupan makna sebanyak 37 telop. Berdasarkan kesamaan ciri-ciri, telop-telop modulasi sudut pandang dapat dibagi ke dalam lima kelompok lebih kecil, yaitu pergeseran fokus, perubahan bentuk pasif ke aktif, perubahan bentuk aktif ke pasif, perubahan bentuk pertanyaan ke pernyataan, dan perubahan bentuk pernyataan ke pertanyaan, sedangkan modulasi cakupan makna dapat dikelompokkan menjadi modulasi cakupan makna dari luas ke sempit, dari sempit ke luas, dan campuran. Secara keseluruhan, prosedur penerjemahan modulasi membuat takarir bahasa Jerman pada film June & Kopi (2021) lebih aksesibel untuk target sasaran.

The availability of foreign language subtitles in Indonesian films is a way to attract international audiences. One of the Indonesian films that provides foreign language captions including German is June & Kopi (2021). This research discusses the modulation translation procedure used in the German subtitle of the movie. Modulation is known as the process of shifting the point of view and scope of meaning when translating the source language into the target language. This research is written using Dewi and Wijaya's (2021) modulation translation procedure theory and descriptive qualitative method. This study is written with the aim of identifying the modulation translation procedure used by the translator to transfer the Indonesian spoken language in June & Kopi into German subtitle. The results show that there are 67 telopes that undergo modulation translation procedures. The telopes are then grouped into two types of modulation according to Dewi and Wijaya (2021), namely modulation of point of view (30 telopes) and scope of meaning (37 telopes). Based on the similarity of characteristics, the viewpoint modulation telopes can be divided into five smaller groups, namely focus shift, passive to active form change, active to passive form change, question to statement form change, and statement to question form change, while meaning scope modulation can be grouped into broad to narrow, narrow to broad, and mixed. Overall, the modulation translation procedure makes the German subtitle in June & Kopi (2021) more accessible to the target audience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gufran Pribadi
"Penelitian ini mengenai penyebaran informasi koleksi audio-visual yang terdapat di Pusat Dokumentasi dan Penelitian Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Penyebaran informasi dilakukan untuk pemenuhan fungsi informasi (Sulistyo-Basuki, 1991:27) perpustakaan terhadap pemakainya. Aspek terpenting dalam manajemen perpustakaan adalah interaksi antara layanan perpustakaan terhadap pemakainya. Secara umum, perpustakaan dipandang sebagai suatu institusi yang terlibat dalam penyebaran informasi (the dissemination of information)_perpustakaan menjadi penghubung antara pengguna dan informasi yang diciptakan. Penyebaran informasi memiliki cara dalam proses terjadinya yakni melalui penyaluran informasi. Saluran informasi dalam proses penyebaran informasi yakni melalui perpustakaan, industri tercetak, radio, telepon, industri pangkalan data, serta televisi. (Rubin, 1998:10) Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusat Dokumentasi dan Penelitian (Pusdoklit) Audio-Visual (AV) Departemen Berita (biasa disebut Redaksi atau News Departement) RCTI dapat melalui saluran informasi (1) tatap muka, (2) telepon, (3) faksimili, (4) surat, (5) intramail, (6) internet, (7) downlink, dan (8) tapeless. Masalah penelitian ini adalah penyebaran informasi koleksi audio-visual yang dilakukan di Pusdoklit AV Redaksi RCTI melalui saluran informasi yang digunakan. Masalah ini muncul dari pertanyaan penelitian, mengapa penyebaran informasi di Pusdoklit AV Redaksi RCTI dilakukan melalui saluran informasi tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian tentang penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusdoklit AV RCTI adalah untuk memahami penyebaran informasi koleksi audio-visual yang berlangsung di Pusdoklit AV Redaksi RCTI. Metode penelitian ini dengan analisis semiosis yakni analisis yang menginterpretasikan penyampaian tanda (signs) berupa pesan kebutuhan informasi audio-visual dari pihak yang ditandai (signified) yakni pengguna kepada penanda (signify) yakni petugas. Diadaptasi dari Aart van Zoest (1992:3) dalam Serba-serbi Semiotika. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini tentang penyebaran informasi koleksi audio-visual di Pusdoklit AV Redaksi RCTI adalah penghubung antara interpretasi petugas yang menerima pesan berupa kebutuhan informasi audiovisual pengguna dengan saluran informasi yang digunakan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>