Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinasti Pudang Binoriang
"[ABSTRAK
Lansia diabetesi sebagai populasi rentan di komunitas memerlukan dukungan. Salah satu dukungan yang ada di komunitas adalah self help group. Penelitian ini mengidentifikasi pengalaman lansia diabetesi dalam mengikuti kegiatan Rumpi Pendiam. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif, dengan metode wawancara mendalam dan catatan lapangan pada tujuh partisipan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Tema penelitian yang ditemukan adalah merasakan manfaat positif dari program, penilaian terhadap layanan, mendapat dukungan perhatian untuk mengikuti kegiatan dan fasilitasi kebutuhan, harapan agar program berlanjut, dan mengikuti kegiatan menumbuhkan nilai spiritual positif. Penelitian ini merekomendasikan perlunya evaluasi dari program Rumpi Pendiam agar program dapat berlanjut dan teratur.

ABSTRACT
Elderly with diabetics are vulnerable population in the community that need support. Self - help group is one of the existing support in the community. This study identifies the experience of elderly with diabetics who followed activities in Rumpi Pendiam. Research design used descriptive phenomenology, with in-depth interviews and field notes to seven participants. The results were analyzed by Colaizzi methode. Research themes found are positive benefit from the program, measurment of the services, the support concern to join the activities and facilitating needs, the expectation of the program to continues, and do the activities fostering positive spiritual values. The study recommends the need of evaluation for the program Rumpi Pendiam that allowing to continues regularly., Elderly with diabetics are vulnerable population in the community that need support. Self - help group is one of the existing support in the community. This study identifies the experience of elderly with diabetics who followed activities in Rumpi Pendiam. Research design used descriptive phenomenology, with in-depth interviews and field notes to seven participants. The results were analyzed by Colaizzi methode. Research themes found are positive benefit from the program, measurment of the services, the support concern to join the activities and facilitating needs, the expectation of the program to continues, and do the activities fostering positive spiritual values. The study recommends the need of evaluation for the program Rumpi Pendiam that allowing to continues regularly.]"
2015
T43673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Jaisyi Umam
"Diabetes mellitus (DM) tipe II merupakan penyakit kronis yang menjadi masalah
di Indonesia. Prevalensi DM tipe n terbesar berada pada kelompok usia lanjut.
Hal ini dapat menimbulkan berbagai risiko karena DM tipe n berkaitan dengan
teIjadinya sarcopenia; kondisi penurunan massa dan kekuatan otot. Hal ini
mendorong peneliti untuk meneliti tentang hubungan dari DM ripe II pada pasien
lanjut usia dengan Kekuatan Genggam Tangan (KGT) yang mewakili kekuatan
otot tangan. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Sebanyak 164 pasien
usia lanjut poliklinik rawat jalan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo diikutsertakan dalam penelitian ini. Variabel yang dikumpulkan meljputi penyakit DM tipe II sebagai variabel independen, kekuatan genggam tangan sebagai variabel dependen, serta status nutrisi, usia, hipertensi, dan dislipidemia sebagai
variabel perancu. Kriteria KGT menggunakan kriteria yang ditetapkan oleh Asian
Working Group for Sarcopenia (AWGS). Analisis statistik yang digunakan adalah
anal isis bivariat uji chi square dan analisis multivariat uji regresi logistik. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 40,9% pasien menderita penyakit DM tipe II sementara pasien dengan kekuatan genggam tangan rendah berdasarkan kriteria sebesar 67,1 % dari total subjek. Pasien dengan DM tipe n yang memiliki kekuatan genggam tangan rendah adalah sebesar 31,7%. Hasil uji analisis bivariat, mendapatkan adanya hubungan yang berrnakna antara penyakit DM tipe n dengan KGT yang lemah (OR, 2,331; 95% CI, 1,154-4,710; p: 0,017). Pada analisis multivariat didapatkan variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan KGT adalah DM tipe II (OR, 4,052; 95% CI, 1,776-9,245; p: 0,001), status nutrisi (OR, 2,369; 95% CI, 1,155-4,860; p: 0,019), dan usia (OR, 3,338; 95% CI, 1,547-7,203; p: 0,002)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevent Sumantri
"Latar belakang: Diabetes tipe 2 ditandai dengan resistensi dan defisiensi insulin, selain itu seiring dengan penuaan kejadian resistensi insulin juga semakin meningkat. Pada studi-studi klinis, resistensi insulin dan diabetes tipe 2 terbukti meningkatkan kejadian sindrom frailty pada usila. Obat antidiabetik oral metformin telah dikaitkan dengan penghambatan proses penuaan. Namun demikian, sampai saat ini belum ada data yang menunjukkan manfaat terapi metformin terhadap kejadian sindrom frailty. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada efek protektif metformin terhadap sindrom frailty.
Metodologi: Studi ini dilakukan secara kasus kontrol pada subyek berusia ≥60 tahun yang berobat di poliklinik Geriatri dan Diabetes FKUI-RSCM, bulan Maret-Juni 2013. Diagnosis frailty dilakukan dengan menggunakan indeks frailty-40 item (FI-40). Analisis statistik dilakukan dengan metode chi-square untuk analisis bivariat dan regresi logistik untuk analisis multivariat, semua data disertai dengan interval kepercayaan 95%.
Hasil: Sindrom frailty didapatkan pada 25% (n=59) subyek penelitian, sedangkan pre-frail pada 72% (n=170) subyek dan sisanya fit. Metformin ditemukan mempunyai hubungan dengan sindrom frailty pada usila dengan diabetes mellitus tipe 2, yang tetap bermakna setelah dilakukan analisis multivariat (adjusted OR 0,043; IK 95% 0,019 – 0,099; p<0,001).

Background: Type 2 diabetes (T2DM) was characterised with insulin resistance and deficiency, furthermore with advancing age the was also an increase in insulin resistance. Clinical studies has proven that insulin resistance and T2DM increase the incidence of frailty syndrome in the elderly. Oral antidiabetics metformin was associated with the inhibition of aging process. Eventhough, there was no data that showed the relationship of metformin therapy to frailty syndrome. This study aimed to explore the possibility of metformin protective effect on frailty syndrome.
Methodology: This was a case control study conducted in subjects ≥60 years old who visited the Geriatrics and Diabetes outpatient clinic of Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital between March and June 2013. Diagnosis of frailty was established using the FI-40 item criteria. Statistical analysis was done with chi-square method for bivariate and logistic regression method in multivariate analysis, all data was accompanied with 95% confidence interval.
Results: Frailty syndrome was found in 25% of subjects (n=59), with median age of 72 years old (SD 6.27) and median of FI-40 item score was 0.18 (SD 0.085). Metformin was found to have a significant relationship with frailty syndrome in the elderly diabetics, which retained significant value after multivariate analysis (adjusted OR 0.043; 95% CI 0.019-0.099; p<0.001).
Conclusion: Metformin was shown to have protective effect against frailty syndrome in elderly diabetics.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Kuntarti Heruyanto
"ABSTRAK
Latar Belakang: Prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) meningkat pada usia lanjut. Berdasarkan Riskesdas 2013, prevalensi PGK lebih tinggi pada usia 55-75 tahun dibandingkan usia kurang dari 55 tahun. Pada usia lanjut terjadi perubahan struktur dan fungsi ginjal, serta adanya riwayat penyakit komorbid seperti diabetes
melitus (DM), hipertensi, penyakit jantung dan pembesaran prostat, menjadi faktor risiko yang meningkatkan terjadinya PGK. Komplikasi yang dapat timbul pada penderita PGK antara lain frailty dan protein energy wasting, yang menyebabkan penurunan kapasitas fungsional dan kualitas hidup, serta peningkatan morbiditas dan mortalitas. Terapi nutrisi yang adekuat berperan penting untuk mencegah protein energy wasting dan komplikasi lain yang dapat timbul pada PGK.
Metode: Laporan serial kasus ini memaparkan empat kasus PGK pada pasien usia di atas 60 tahun. Dua pasien memiliki penyakit komorbid DM dan hipertensi, dan
dua lainnya hanya hipertensi. Keempat pasien dalam serial kasus ini termasuk PGK derajat IV dan V. Pada dua kasus dilakukan hemodialisis, sementara pada dua lainnya belum dilakukan. Masalah yang timbul pada keempat kasus adalah
terdapat gejala-gejala sindroma uremia yaitu mual, muntah, anoreksia, lemas, sesak, dan anemia sehingga asupan makanan tidak adekuat dan terjadi penurunan
kapasitas fungsional. Kebutuhan energi pasien dihitung dengan menggunakan persamaan Harris-Benedict ditambah faktor stres dan pemberian protein disesuaikan dengan sudah atau belum dilakukan hemodialisis. Komposisi
karbohidrat dan lemak disesuaikan dengan rekomendasi theurapeutic lifestyle changes (TLC) dan American Diabetes Association (ADA). Suplementasi mikronutrien diberikan sesuai dengan kondisi pasien. Pemantauan pasien
dilakukan setiap hari dengan memperhatikan perubahan gejala klinis, tanda vital, imbang cairan, kapasitas fungsional, analisis dan toleransi terhadap makanan,
serta hasil pemeriksaan laboratorium.
Hasil: Pemantauan yang dilakukan pada empat pasien selama perawatan di rumah sakit menunjukkan terjadi perbaikan gejala klinis serta peningkatan asupan makanan dan kapasitas fungsional.
Kesimpulan: Terapi nutrisi dapat mendukung terapi utama pada penderita PGK usia lanjut dalam memperbaiki keadaan klinis dan kapasitas fungsional, serta mencegah komplikasi lebih lanjut

ABSTRACT
Background: The prevalence of chronic kidney disease (CKD) increases in the elderly. Based on Riskesdas 2013, the prevalence of CKD is higher in the age of 55-75 years old compared to below 55 years of age. In the elderly, there are alterations in kidney structure and function, as well as history of comorbidities include diabetes mellitus, hypertension, heart disease and prostate hypertrophy that increase the factor CKD. Complication that may occur in patients with CKD including frailty and protein energy wasting, which can cause decreased
functional capacity and quality of life, and increased morbidity and mortality. Adequate nutrition therapy plays an important role in preventing protein energy wasting and other complications that may arise in CKD.
Methods: This case series report describes four cases of CKD in patients aged above 60 years old. Two patients have comorbid disease diabetes mellitus and hypertension and the others have only hypertension. The four patients in this case series are in CKD stage IV and V. Two cases with hemodialysis, while in the others has not done yet. Problems arising in all cases are uremic syndrome
symptoms such as nausea, vomiting, anorexia,fatigue, dypsnea, and anemia causing inadequate food intake and decreased functional capacity. Energy requirements of the patients calculated using the Harris-Benedict equation added by stress factor and the amount of protein depends on whether the hemodialysis has or has not been applied. Carbohydrate and fat composition appropriated to the
theurapeutic lifestyle changes (TLC) and the American Diabetes Association (ADA) recommendations. Micronutrients supplementation was given in
accordance to patient's condition. Patient monitoring is carried out every day by observing changes in clinical symptoms, vital signs, fluid balance, functional
capacity, dietary analysis and food tolerance, and laboratory resultsResults: Monitoring conducted in the four patients during treatment at the hospital showed the improvements in clinical symptoms, and increased in food
intake and functional capacity.
"
Ilmu Gizi Klinik, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfa
"Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mengurangi harapan hidup. Lansia tentunya mengalami proses penuaan sehingga lebih mudah terkena penyakit diabetes. Kurangnya pencegahan faktor risiko diabetes menyebabkan keparahan dan durasi hiperglikemia yang lama, berisiko terjadi komplikasi kronis seperti neuropati diabetik. Latihan senam tangan dan kaki merupakan tindakan keperawatan berbasis bukti yang dapat mengurangi gejala neuropati, serta meningkatkan sensasi dan kemampuan ADL. Penulisan ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan pada lansia dengan diabetes tipe 2 dengan gejala neuropati melalui latihan senam tangan dan kaki untuk mengurangi keluhan nyeri kronis dan menurunkan risiko kerusakan integritas jaringan pada Nenek L di PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. Nenek L berusia 64 tahun mengalami diabetes tipe 2 dengan kadar GDS saat ini 335 mg/dL. Gejala yang dirasakan berupa kesemutan, nyeri (seperti tertusuk), terasa tebal saat berjalan dan beristirahat, serta penurunan sensasi pada tangan dan kaki. Setelah dilakukan intervensi sebanyak 24 kali selama 8 hari, terjadi peningkatan sensasi pada kaki dan tangan, serta penurunan gejala neuropati. Latihan senam tangan dan kaki diharapkan dapat menjadi program harian yang dilaksanakan di PSTW Budi Mulia 4 Ciracas pada lansia dengan diabetes tipe 2 dengan gejala neuropati untuk mengurangi keluhan nyeri kronis dan mencegah risiko kerusakan integritas jaringan.

Diabetes mellitus is a chronic disease that can reduce life expectancy. The elderly experience an aging process, are susceptible to diabetic. The lack of prevention of diabetic risk factors causes the severity and long duration of hyperglycemia, the risk of chronic complications such as diabetic neuropathy. Hand and foot exercises are evidence-based nursing actions that can reduce neuropathy symptoms and improve ADL sensation and ability. This paper aims to describe nursing care for the elderly with type 2 diabetic with symptoms of neuropathy through exercise of the hands and feet to reduce complaints of chronic pain and reduce the risk of damage to tissue integrity in Nenek L at PSTW Budi Mulia 4 Ciracas. Nenek L, 64 years old, has type 2 diabetes with current GDS level of 335 mg/dL. Symptoms are tingling, pain (like being stabbed), feeling thick when walking and resting, and decreased sensation in the hands and feet. After 24 interventions for 8 days, can increase in sensation in the feet and hands, and reduce in neuropathy symptoms. Hand and foot exercises expected to become a daily program carried out at PSTW Budi Mulia 4 Ciracas in elderly with type 2 diabetes with neuropathy symptoms to reduce chronic pain complaints and prevent the risk of damage to tissue integrity."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira
"Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) sering terjadi akibat kurangnya pengontrolan pola makan dan aktivitas olahraga penderita DM di rumah sehingga menyebabkan kadar gula darah tidak normal. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pola makan dan aktivitas olahraga penderita DM di rumah di Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan sampel penderita DM di Kecamatan Turikale, Maros, Sulawesi Selatan sebanyak 111 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner tentang kesesuaian pola makan dan aktivitas olahraga penderita DM di rumah dengan anjuran (r Alpha = 0,723).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar penderita DM di rumah dalam menerapkan pola makan (62,2%) dan aktivitas olahraga (56,8%) masih belum sesuai dengan yang dianjurkan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukan program senam DM dan kampaye makanan sehat, gizi seimbang bagi penderita DM oleh Puskesmas secara berkala untuk menurunkan angka kematian akibat komplikasi DM.

Complications of Diabetes Mellitus DM are often caused by lack of dietary control and exercise activities Those situations lead to an uncontrolled increase of blood sugar level This study aimed to reveal the diet and exercise activities in outpatient DM sufferer at Turikale District Maros South Sulawesi The study design was a descriptive cross sectional approach involving 111 DM patients that were recruited by purposive sampling technique The instrument used was a questionnaire about the suitability of diet and exercise activities along with the recommendation r Alpha 0 723
Results of this study showed the majority of diabetic patients still have not implemented the diet 62 2 and sports activities 56 8 as recommended DM activity program and healthy food campaign with balanced nutrition for people with diabetes need to be programmed by the health center regularly to reduce mortality due to complications of uncontrolled diabetes
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galia Wardha Alvita
"Dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan perawatan diabetes mellitus pada lansia karena dapat meningkatkan motivasi lansia untuk bersikap dan berperilaku sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perawatan diabetes pada lansia di rumah di Kelurahan Cisalak Pasar Kota Depok dengan menggunakan metode descriptive correlational dan desain cross sectional, melibatkan sampel 81 responden dengan tekhnik total sampling. Analisis menggunakan chi-square dan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dukungan emosional, dukungan penghargaan, informasi dan instrumental dengan perawatan diabetes pada lansia (p < 0,05). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa dukungan emosional merupakan faktor yang dominan terhadap perawatan diabetes pada lansia setelah dikontrol dengan jenis kelamin dan pendapatan lansia dengan nilai OR: 14,402. Dukungan yang diberikan keluarga kepada lansia dapat meningkatkan motivasi lansia dalam melakukan perawatan DM sehingga perawat perlu meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat lansia DM khususnya dengan memberikan dukungan emosional.

Family support is needed to maintain elderly with DM because of improving encourage elderly motivation to healthy behaviour. This study aimed to determine the correlation between family support and diabetes care of elderly at Cisalak Pasar, Depok, using descriptive correlation method and cross sectional design. A total of 81 respondent participant in this study. Statistical analyzed used chi-square and multiple logistic regression.
The result showed that there was correlation between emotional, prestige, information, and instrumental with diabetes care of elderly (p < 0,05). The dominant factor is emotional support controlled by sex and financial (OR: 14,042). Nurse have to increase family role for managing DM of elderly with emotinal support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdianingseh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti dan makna pengalaman klien dalam pengendalian DM tipe 2 di Sukatani Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tujuh partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah klien DM tipe 2 yang tinggal dengan keluarganya. Data yang dikumpulkan berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan. Hasil transkrip verbatim dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu pemahaman, respon fisik, respon psikososial, penyesuaian pola hidup sehat, pemahaman terapi, kesulitan dalam pengendalian, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan terhadap DM tipe 2.

The aim of research was to explore the experience of client in controlling type 2 DM in Sukatani Depok. This research used descriptive phenomenology method. The data collected by in-depth interview with seven partisipants. Participants were client with type 2 DM selected by criterion sampling technique. The data gathered were in form of the results from the recording of indepth interview and field note. Data were transcribed and analyzed by using the Collaizi?s method. This study identified into eight themes, consist of knowing, physical responds, phycosocial responds, healthy lifestyle adaptation, understanding therapy, difficulty of controlling, family support and health care support of type 2 DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Badriah
"Populasi lansia dengan Diabetes Mellitus (DM) merupakan populasi yang rentan dengan perubahan fisik dan penyakit degeneratif yang dialaminya. Kelompok ini memerlukan bantuan atau dukungan baik secara fisik, ekonomi maupun akses terhadap pelayanan kesehatan. Bentuk dukungan dari masyarakat salah satunya adanya kelompok pendukung. Karya ilmiah akhir ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan kelompok pendukung dalam upaya pengendalian faktor risiko peningkatan gula darah pada aggregate lansia DM. Karya ilmiah akhir ini telah diaplikasikan dalam manajemen pelayanan keperawatan komunitas, asuhan keperawatan komunitas, dan keluarga melalui pengintegrasian teori dan konsep manajemen pelayanan kesehatan, community as partner model, family center nursing model, dan self care model.Hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap lansia terhadap upaya pengendalian faktor risiko gula darah yang dibuktikan adanya penurunan gula darah secara signifikan sebanyak 87,5% setelah dilakukan pembinaan oleh kelompok pendukung. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengembangan intervensi kelompok pendukung lansia dengan penyakit DM.

Elderly population with Diabetes Mellitus (DM) is a vulnerable population with physical changes and degenerative diseases is going through. These groups need help or support physically, economically and access to health services. One of forms of support from the community is a support group. The goal of this study to give an overview of the implementation of support groups in an effort to control risk factors increase in blood sugar in the aggregate of elderly with DM. This study has recently been applied in the management of community nursing services, community nursing, and families through the integration of theory and concepts of health care management, community as a partnermodel, family center nursing model, and self care model. The result is an increase in knowledge, skills and attitudes toward the effort of controlling therisk factors ofblood sugar which is proved bythe declining value ofbloodsugarsignificantlyas many as 87,5%aftertraining by a support group.The result of this study is expected to be a reference to the development of a support group intervention for elderly with DM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rahmatika Chania
"Diet merupakan salah satu tetralogi pengobatan diabetes mellitus yang paling penting. Klien diabetes mellitus perlu mempunyai pengetahuan tentang penyakit dan program dietnya agar dapat mematuhi program diet tersebut. Sikap yang positif terhadap program diet juga diperlukan sebagai motivasi klien untuk mematuhi program diet, sehingga muncul keyakinan bahwa kepatuhan akan mengontrol perkembangan penyaldtnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan klien diabetes mellitus dalam melaksanakan program diet dengan menggunakan desain deskriptif korelasional sebagai desain penelitian. Instrument dibuat dalam bentuk kuisioner dan dibagi dalam 3 bagian, yaitu kuisioner untuk mengukur pengetahuan, kuisioner untuk mengukur sikap dengan menggunakan skala Linkert dan kuisioner untuk mengukur kepatuhan dangau mengadaptasi model instrument Hays. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 88 orang dengan menggunakan convenience sampling. Populasi dari sampel pada penelitian ini adalah Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Tangerang. Berdasarkan analisa statistic korelasi Spearman pada derajat kebebasan (df) = 20 dengan diperoleh nilai r = 0,027 dan nilai p = 0,451 untuk hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan serta nilai r = 0,215 dan nilai p = 0,168 untuk hubungan sikap terhadap kepatuhan, ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah dan tidak signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan klien diabetes mellitus dalam melaksanakan program diet. Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kepatuhan klien diabetes mellitus dalam melaksakan program diet, dipandang perlu meneliti faktor 4 faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan klien diabetes mellitus dalam melaksanakan program diet selain pengetahuan dan sikap."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>