Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214987 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Reza Yudistira
"Latar belakang penelitian ini menanggapi dampak dari bencana banjir tiap tahunnya di Jakarta Utara khususnya di Kelurahan Marunda, terutama berkaitan dengan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB). Kondisi Kelurahan Marunda sendiri yang memiliki luas 791,69 Ha dan 9 RW ini sangat rawan banjir baik itu akibat luapan air dari kali maupun akibat rob. tercatat Siklus terpanjang pasang surut terjadi selama 18,6 tahun dan siklus pendek terjadi selama 12 jam, 24 hari, 6 bulan dan 1 tahun. selain itu ketinggian daratan yang rendah sepanjang 2 m dl serta penurunan laju muka tanah di Kelurahan Marunda yang mencapai 0,12 m per tahun, adapun penurunan ini menyebabkan total kenaikan permukaan air laut mencapai 2,28 m pada tahun 2030.
Kondisi ini menyebabkan potensi genangan di kawasan industri di Kelurahan Marunda yang sangat strategis karena dekat dengan pelabuhan mencapai 171 Ha atau tertinggi di Jakarta Utara melebihi derah lain seperti Penjaringan, Pejagalan, dan Pademangan. Hal ini tentunya dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Oleh karenanya pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Marunda bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di Kelurahan Marunda. Namun kondisi masyarakat Kelurahan Marunda yang mayoritas bekerja di sector industry menjadi tantangan tersendiri terutama dalam hal partisipasi dalam kegiatan kebencanaan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan peranan dari kepengurusan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kelurahan Marunda, terutama dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi banjir.
Metode yang disgunakan adalah wawancara mendalam, obserevasi, dan dokumentasi. Narasumber dari penelitian berjumlah 7 (Tujuh orang) dengan kriteria antara lain Pejabat di Kementerian sosial, pengurus KSB, Tagana, dan warga Kelurahan Marunda. Teori yang digunakan antara lain teori manajemen bencana, teori pengembangan masyarakat, teori partisipasi masyarakat, teori pengembangan komunitas, dan teori ketahanan sosial.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesiapsiagaan warga kelurahan Marunda dan juga komponen dari Kampung Siaga Bencana (KSB) terutama dalam berbagai tahapan kegiatan manajemen bencana (Pra Bencana, Saat Bencana, dan Pasca Bencana) sudah sangat baik. Namun jika dilihat dari dimensi ketahanan sosial baik itu partisipasi masyarakat maupun potensi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat sendiri masih sangat rendah baik itu dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan KSB maupun ketika sosialisasi keberadaan KSB itu sendiri.

The background of this study respond to the impact of floods each year in North Jakarta, especially in Marunda, especially with regard to the establishment of the village of Disaster (KSB). Marunda own condition which has an area of 791.69 hectares and 9 RW is highly prone to flooding due to overflowing water either of time or due to rob. The longest recorded cycle of ups and downs occurred during 18.6 years and shorter cycles occur for 12 hours, 24 days, 6 months and 1 year. in addition to the low level of land along the 2 m dl as well as a decrease in the rate of advance of land in Marunda which reached 0.12 m per year, while this decrease brings the total rise in sea levels reached 2.28 m in 2030.
This condition causes the potential inundation in the industrial area in Marunda very strategic because it is close to the port reached 171 hectares, the highest in North Jakarta exceed derah such as Networking, Slaughter, and Pademangan. This is certainly a tremendous impact for the community. Therefore, the establishment of the village of Disaster (KSB) in Marunda aims to increase community preparedness in Marunda in the face of floods. However condition Marunda the majority community work in industry sector is a challenge, especially in terms of participation in the activities of disaster.
This study is a qualitative research describe the role of stewardship of the village of Disaster (KSB) in Marunda, especially in improving community preparedness to face floods. Disgunakan method is in-depth interviews, obserevasi, and documentation. Speakers from research amounted to 7 (seven people) with the following criteria Officials at the Ministry of social, KSB board, Tagana, and residents Marunda. The theory used, among others, the theory of disaster management, community development theory, the theory of community participation, community development theory, and the theory of social resilience.
The results showed that preparedness Marunda village residents and also a component of the village of Disaster (KSB), especially in the various phases of disaster management activities (Pre Disasters, When Disaster, and post-disaster) has been very good. However, if viewed from either the social security dimension of community participation and community potential.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nobella Arifannisa Firdausi
"Skripsi ini menganalisis tingkat kesiapsiagaan Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta dalam menghadapi bencana. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (mix-method). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan  tinjauan dokumen. Pengumpulan data ini menggunakan pedoman dari PAHO: Evaluation of small&medium-sized health facilities series 4.  Variabel yang diteliti adalah potensi bencana di puskesmas, keselamatan struktural, keselamatan nonstruktural, dan aspek fungsional untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan bencana di puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesiapsiagaan puskesmas X adalah 0,65 dan puskesmas Y adalah 0,6. Kedua nilai tersebut masuk ke dalam tingkat kesiapsiagaan B, yang artinya puskesmas X dan Y perlu melakukan intervensi dalam jangka waktu dekat karena masih berisiko untuk menghadapi bencana. Keselamatan struktural puskesmas X dan Y mendapat nilai 0,77 yang masuk ke dalam klasifikasi “a” yang berarti kondisi struktural puskesmas memadai untuk kejadian bencana. Keselamatan nonstruktural puskesmas X mendapat nilai 0,65 dan puskesmas Y mendapat nilai 0,63, kedua nilai ini masuk ke dalam klasifikasi “b” yang artinya aspek nonstruktural puskesmas masih berisiko untuk menghadapi bencana. Aspek fungsional puskesmas X mendapat nilai  0,53 dan  nilai puskesmas Y sebesar 0,39. Aspek fungsional kedua puskesmas masuk ke dalam klasifikasi “b” yang menunjukkan bahwa aspek fungsional masih berisiko untuk menghadapi kejadian bencana. Oleh karena itu, kedua puskesmas harus terus meningkatkan kesiapan fasilitasnya, baik dari segi keselamatan struktural, nonstruktural,  dan aspek fungsional.

The focus of this study is to analyze the level of disaster preparedness of Puskesmas (community health centers) in DKI Jakarta Province. This study used mixed method design. The data were collected by interviews, and triangulated by document reviews and observations. The questionnaire used in this study was adapted from PAHO: Evaluation of small&medium-sized health facilities series 4. Variables in this study included potential disasters at puskesmas, structural safety, nonstructural safety, and fuctional aspects to determine the level of disaster preparedness at puskesmas. The result shows that the disaster preparedness value is 0,65 at puskesmas X, and 0,6 at puskesmas Y. Both of these values classifies as B in the disaster preparedness classification, which means in both puskesmas X and Y, intervention measures are required in the short term, due to the present potential disaster risk. Structural safety of puskesmas X and Y values at 0,77, which classifies as “a” in the safety index, meaning the structure of puskesmas will function appropriately in times of disasters. Nonstructural safety of puskesmas X values at 0,65, while puskesmas Y values at 0,63. Both of these values classify as “b”, which means nonstructural aspects of both puskesmas X and Y are still at risk regarding disaster preparedness. Functional aspects of puskesmas X values at 0,53, while puskesmas Y values at 0,39. Both of these values classify as “b”, which means functional aspects of both puskesmas X and Y are also still at risk regarding disaster preparedness. Therefore, puskesmas X and Y must continue to improve the level of preparedness of their facilities, both in terms of structural and nonstructural safety, and functional aspects. 

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Hadianto
"Latar belakang riset ini adalah meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir akibat perilaku masyarakat namun kurang diimbangi dengan kesiapsiagaan masyarakat terutama di hilir Sungai Ciliwung. Rumusan masalah riset menunjukkan bahwa faktor kesiapsiagaan lebih banyak berfokus pada pengetahuan dan sikap sedangkan faktor rencana darurat, peringatan dini, mobilisasi sumber daya dan pengalaman masih jarang diteliti. Riset ini bertujuan untuk membangun model kesiapsiagaan masyarakat hilir Sungai Ciliwung berbasis perilaku berwawasan lingkungan. Metode riset menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, melalui wawancara dengan otoritas setempat serta pemberian kuesioner kepada 397 kepala keluarga di Kelurahan Bidara Cina. Hasil riset menunjukkan bahwa kesiapsiagaan dipengaruhi oleh pengetahuan, rencana darurat, peringatan dini, dan sikap namun dilemahkan oleh mobilisasi sumber daya, dan pengalaman. Masyarakat merasa sudah berpengalaman dan cenderung mengandalkan mobilisasi sumber daya dari pemerintah sehingga menjadi kurang siap siaga. Kesimpulan riset adalah diperlukannya kesiapsiagaan berbasis perilaku berwawasan lingkungan di tingkat keluarga untuk meningkatkan kesiapsiagaan banjir.

The background of the research is increasing flood frequency and intensity caused by human behavior but not followed by community preparedness. The problem of the research showed that preparedness focused more on knowledge and attitude but not on emergency plan, early warning, resources mobilization and experience factor. The objective of the research was to develop flood preparedness model for the community based on environmentally responsible behavior. The method of the research was quantitative and qualitative through interviews with local authorities and distribution of questionnaires to 397 households at Bidara Cina, East Jakarta. The results indicated preparedness influenced by knowledge, attitude, emergency planning and early warning but weakened by resources mobilization and experience. The community relied on their experience having flood and resources mobilization by the governmental thus causing low preparedness. The conclusion of the research is a necessity of preparedness based on environmentally responsible behavior to improve flood preparedness."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharra Ati Kurnia Dewi
"Salah satu cara untuk menekan jumlah kerugian dan korban adalah mempersiapkan warga untuk menghadapi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana khususnya kebakaran. Penelitian cross sectional ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Ciracas tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran di pemukiman padat penduduk. Sejumlah 88 orang masyarakat Kecamatan Ciracas berusia 18-40 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengetahuan masyarakat berhubungan dengan jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pengalaman menghadapi bencana dan pernah tidaknya mengikuti peyuluhan/ pelatihan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memilki tingkat pengetahuan yang kurang tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran (46,6%). Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pekerjaan, pengalaman menghadapi bencana, dan pengalaman mendapat penyuluhan berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakat. Perawat komunitas bekerja sama dengan Pemerintah dan BNPB setempat dapat merancang program sosialisasi dan penyuluhan terkait pengelolaan bencana, jalur evakuasi serta melakukan simulasi bencana kebakaran secara berkala.

One of the ways to reduce the number of losses and victims was by preparing citizens for disasters. This study determined the level of public knowledge related to disaster preparedness, especially fire disaster. This cross-sectional study aimed to identify the level of public knowledge in Kecamatan Ciracas about fire disaster preparedness in a densely populated residential. A number of 88 people aged 18-40 years in Kecamatan Ciracas participated in this study. Public knowledge was associated by gender, occupation, education, experience of dealing with disaster and experience of joining counseling / training.
The results showed that participants have lack of knowledge about fire disaster preparedness (46.6%). This study showed that the level of education, occupation, experience of dealing with disasters, and the experience got counseling related to the level of public knowledge. Community nursing with the Government and local BNPB can make socialization and counseling programs related to disaster management, evacuation paths and also simulated the fire disaster on periodic a scale.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rahmah Fitriani
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor kesiapsiagaan yang berhubungan dengan tingkat ansietas kepala keluarga dalam menghadapi banjir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi cross sectional dan sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga sebanyak 225 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kesiapsiagaan yang berhubungan dengan tingkat ansietas kepala keluarga adalah pengetahuan, pengalaman, rencana kedaruratan dan mobilisasi sumber daya p=0,001; ?=0,05 . Hasil multivariat didapatkan bahwa faktor yang paling berhubungan adalah pengalaman. Penelitian ini merekomendasikan kesiapsiagaan perlu ditingkatkan melalui pelatihan simulasi bencana dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemerintah setempat dan Puskesmas.

This study discusses the factors preparedness related to anxiety level heads of family to cope with floods. The design of this research was descriptive correlation with cross sectional method and the sample were 225 head of family. The results indicated that factors preapredness related to anxiety level head of the family is the knowledge, the experience, the emergency plan and resource mobilization p 0,001 0,05 . Multivariate results obtained that experience of preparedness are the most associated of anxiety level head of family. This research recommends preparedness needs to be improved through simulated training disaster with the involvement of Regional Disaster Management Agency, Local Authorities and Health Centers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Wahyu Candra Widhiandari
"Tesis ini berfokus pada kesadaran petugas kantor arsip terhadap perencanaan kesiagaan bencana pada rekod vital, khususnya rekod blueprint di Universitas Indonesia. Masalah yang menjadi perhatian peneliti dalam penelitian ini adalah kesiapan dan kesadaran pengelola dalam perencanaan kesiagaan bencana pada rekod vital Universitas Indonesia untuk mendukung pengelolaan rekod vital Universitas Indonesia yang efektif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah makna rekod vital dan perencanaan kesiagaan bencana yang dipahami oleh petugas dan kepala kantor arsip lebih mendalam daripada pihak level atasan yang berperan sebagai penentu kebijakan. Faktor ancaman yang paling utama bagi rekod vital yang disimpan di kantor arsip berupa korsleting listrik yang dapat menyebabkan kebakaran karena tidak ada pengecekan terhadap kelistrikan dan AC, lokasi penyimpanan yang berada di lantai 6 juga membuat evakuasi sulit dilakukan jika ada kebakaran. Fasilitas kesiagaan bencana yang terdapat di ruang penyimpanan, yaitu water sprinkler, fire exstinguisher, lemari gantung, lemari dorong horrizontal, dan AC. Tahap pencegahan dilakukan dengan memberi aturan peminjaman dan pengawasan penggunaan rekod vital, tahap tanggapan dilakukan dengan pemilahan rekod vital yang prioritas ditangani, tahap reaksi dengan menyetrika dan menjilid rekod blueprint, tahap pemulihan dengan menargetkan program arsip vital. Kegiatan perencanaan kesiagaan bencana terhambat karena kurangnya kurangnya kesadaran dan kepedulian dari pihak atasan, kurang sumber daya manusia di ruang penyimpanan, masalah anggaran untuk pengadaan fasilitas kesiagaan bencana, dan masalah birokrasi yang terlalu panjang.

The focus of this study is awareness upon disaster preparedness plan of vital records, especially blueprint in the Archives Department Of Universitas Indonesia. Problem studied by the researcher as well as the readiness and awareness upon disaster preparedness plan of vital records in Universitas Indonesia to support the efective management of vital records of Universitas Indonesia. This is a qualitative research with a case study approach, and informations are gathered from observation, interviews, and document analysis. The outcome of this research is the meaning of vial records and disaster preparedness plan understood by the archives department is deeper than the upper level stakeholder. The disaster threat factor for vital records preserved in archives department is the electricity damage which can lead to fire. The disaster preparedness plan facilities in the storage room are water sprinkler, fire exstinguisher, hanger cabinets, horizontal cabinets, and AC. On the prevention stage, archives department provide regulation to loan and to control the use of vital records, reaction stage is done by sorting the vital records are priority to be addressed, recovery stage is done by targeting the vital records program. The disaster preparedness plan in archives department in Universitas Indonesia is hampered by the lack of awareness from upper level stakeholders, the lack of human resources in the archives department, budget issues for disaster preparedness plan, lack of facilities for disaster preparedness plan, and the bureaucratic problem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudi Nicorafferta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman pustakawan dalam penanggulangan bencana kebakaran dan banjir yang sudah dilakukan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Jakarta Barat dalam menghadapi bencana dan menganalisis faktor apa yang menjadi penghambat dalam melaksanakan penanggulangan bencana di KPAK Jakarta Barat serta menyimpulkan faktor apa yang menjadi pendukung untuk mengatasi hambatan dalam melaksanakan penanggulangan bencana di KPAK Jakarta Barat. Penelitian ini didasarkan atas asumsi keletakan lokasi dari KPAK Jakarta Barat yang rawan ancaman bencana karena lokasinya yang berdampingan dengan Kali Krukut dan asumsi upaya menghadapi potensi kebakaran yang ada. Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Juni tahun 2022 dan dilakukan selama 12 bulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan metode observasi, wawancara, dan melakukan kajian dokumen pendukung yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa KPAK Jakarta Barat, telah melakukan upaya yang baik dalam menanggulangi kebakaran dengan adanya APAR serta melakukan Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) sebagai faktor yang mendukung rencana penanggulangan kebakaran dan menjadi rencana preventive, preparedness, dan reaction. Namun dengan tidak adanya rencana recovery menjadi faktor penghambat penanggulangan bencana kebakaran di KPAK Jakarta Barat. Untuk penanggulangan banjir perpustakaan mempunyai elevasi yang tinggi dan adanya basement yang menjadi faktor pendukung penanggulangan bencana banjir sekaligus rencana preventive di KPAK Jakarta Barat, untuk rencana preparedness dan reaction perpustakaan menyerahkan semuanya ke UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang bertugas untuk mencegah terjadinya banjir di Kali Krukut. Kesimpulan yang dapat diambil adalah perpustakaan tidak terlalu memfokuskan diri menanggulangi banjir dan lebih memfokuskan diri dalam kesiapan menghadapi bencana kebakaran dikarenakan bencana banjir sudah diserahkan ke UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

This research aims to identify librarians' understanding of fire and flood disaster management that has been carried out by the West Jakarta City Library and Archives Office in dealing with disasters and analyze what factors are obstacles in implementing disaster management at CLAO West Jakarta and conclude what factors are supporting Overcoming obstacles in implementing disaster management at CLAO West Jakarta. This research is based on the assumption of the location of West Jakarta CLAO which is prone to disaster threats because of its location adjacent to the Krukut River and the assumption of efforts to deal with existing potential fires. This research was conducted in mid-June 2022 and carried out for 12 months. This research uses a qualitative approach, using observation methods, interviews, and reviewing supporting documents relevant to the research being conducted. The results of the research show that West Jakarta CLAO has made good efforts in dealing with fires with APAR and implementing Building Fire Safety Management (BFSM) as a factor that supports fire management plans and becomes a preventive, preparedness and reaction plan. However, the absence of a recovery plan is an inhibiting factor in dealing with fire disasters at CLAO West Jakarta. For flood prevention, the library has a high elevation and the presence of a basement which is a supporting factor for flood disaster management as well as preventive plans at CLAO West Jakarta. For preparedness and reaction plans, the library handed over everything to the UPK of the DKI Jakarta Environmental Service Water Agency which is tasked with preventing the occurrence of flood in Krukut River. The conclusion that can be drawn is that the library is not focusing too much on dealing with floods and is focusing more on preparing for fire disasters because the flood disaster has been handed over UPK of the DKI Jakarta Environmental Service Water Agency."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Soni Redha
"Kota Bandung memiki topografi berupa cekungan dan intensitas hujan yang tinggi sehingga berisiko terhadap terjadinya banjir. Kesiapsiagaan tenaga sanitasi lingkungan dan surveilans di lokasi bencana dipengaruhi oleh karakteristik individu, jalur dan tempat evakuasi, protap penanggulangan banjir, sistem informasi dan komunikasi dan biaya operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapsigaan tenaga sanitasi lingkungan dan surveilans pusat kesehatan masyarakat terhadap risiko kesehatan dalam bencana banjir di kota Bandung. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional , teknik pengambilan sampel adalah simple randomed sampling pada 40 Puskesmas di Kota bandung pada bulan mei tahun 2022. Hasil penelitian adalah kesiapsiagaan tenaga sanitasi lingkungan dan surveilans terhadap risiko kesehatam dalam bencana banjir sebesar sebanyak 26 orang (51%), adanya hubungan yag signifikan antara lama bekerja, pelatihan dan biaya operasional terhadap kesiapsiagaan tenaga sanitasi lingkungan dan surveilans Puskesmas terhadap risiko kesehatan dalam bencana banjir di kota Bandung .Lama bekerja dan biaya operasional merupakan faktor dominan yang paling berhubungan. Sarannya dengan memfasilitasi pelatihan terkait penanggulangan kebencanaan ,peningkatan kapasitas profesi, menyediakan tempat dan fasilitas evakuasi, membuat sistem informasi dan komunikasi yang terintegrasi, menyediakan biaya operasional.

Bandung has a topography in the form of basins and high rainfall intensity so that it is at risk of flooding. The preparedness of environmental sanitation and surveillance personnel at disaster locations is influenced by individual characteristics, evacuation routes and places, flood management procedures, information and communication systems and operational costs. This study aims to determine the preparedness of environmental sanitation workers and surveillance of public health centers against health risks in the flood disaster in the city of Bandung. This study used a cross-sectional design, the sampling technique was simple randomed sampling at 40 Public health center in Bandung in May 2022. The result of the study was preparedness environmental sanitation workers and surveillance of public health centers against health risks in the flood disaster are 26 people (51%), there is a significant relationship between length of work, training and operational costs on the preparedness of environmental sanitation workers and Public health center surveillance of health risks in flood disasters in Bandung. Length of work and operating costs are the dominant factors that are most related. Some advice are to facilitate training about disaster management and increase professional capacity , building the evacuation places and facilities, making integrated information and communication systems, also providing operational costs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammadin Razak
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
020 MUH p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>