Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183120 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Endah Janitra
"[ABSTRAK
Stroke merupakan penyakit dengan tingkat disabilitas yang tinggi sehingga
diperlukan rehabilitasi yang efektif. Efikasi diri merupakan konsep yang sangat
berguna dalam rehabilitasi stroke agar dapat mencapai kemandirian dalam activity
daily living (ADL). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh
intervensi vicarious experience dan persuasi verbal terhadap efikasi diri ADL
pasien pasca stroke di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Desain penelitian ini adalah
quasi-experimental pre-test and post-test with control group dengan jumlah sampel
sebanyak 32 pasien pasca stroke. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, uji
t tidak berpasangan, Mann-whitney, Wilcoxon, dan korelasi Pearson. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh intervensi vicarious experience dan
persuasi verbal terhadap efikasi diri pasien pasca stroke (p<0,001). Tidak ada
hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan tingkat efikasi diri
ADL pasien pasca stroke. Hasil ini merekomendasikan perawat untuk dapat
mengkaji tingkat efikasi diri ADL pasien pasca stroke dan melakukan intervensi
vicarious experience dan persuasi verbal sebagai intervensi mandiri perawat.

ABSTRACT
Stroke is a disease with a high degree of disability indeed need an effective
rehabilitation. Self-efficacy is a very useful concept in stroke rehabilitation in order
to achieve independence in activity daily living (ADL). This study aimed to identify
the effect of the vicarious experience and verbal persuasion intervention towards
ADL self efficacy in post-stroke patients in Gatot Subroto Army Hospital Jakarta.
This study was using quasi-experimental design with pre-test and post-test with
control group approach with a total sample of 32 post-stroke patients. Data analysis
were using paired t-test, unpaired t-test, Mann-whitney, Wilcoxon, and Pearson
correlation. The results showed that there is an effect of vicarious experience and
verbal persuasion interventions towards ADL self-efficacy in post-stroke patients
(p <0.001). This study found a non-significant relationship between the
respondent?s characteristics with the level of ADL self-efficacy in post-stroke
patients. These results recommend nurses to be capable to assess the level of ADL
self-efficacy in post-stroke patients and implement nursing intervention especially
vicarious experience and verbal persuasion, Stroke is a disease with a high degree of disability indeed need an effective
rehabilitation. Self-efficacy is a very useful concept in stroke rehabilitation in order
to achieve independence in activity daily living (ADL). This study aimed to identify
the effect of the vicarious experience and verbal persuasion intervention towards
ADL self efficacy in post-stroke patients in Gatot Subroto Army Hospital Jakarta.
This study was using quasi-experimental design with pre-test and post-test with
control group approach with a total sample of 32 post-stroke patients. Data analysis
were using paired t-test, unpaired t-test, Mann-whitney, Wilcoxon, and Pearson
correlation. The results showed that there is an effect of vicarious experience and
verbal persuasion interventions towards ADL self-efficacy in post-stroke patients
(p <0.001). This study found a non-significant relationship between the
respondent’s characteristics with the level of ADL self-efficacy in post-stroke
patients. These results recommend nurses to be capable to assess the level of ADL
self-efficacy in post-stroke patients and implement nursing intervention especially
vicarious experience and verbal persuasion]"
2015
T44470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Maulida Rachmi
"ABSTRAK
Latar Belakang. Peternak sapi perah terpajan faktor risiko besar untuk mengalami nyeri lutut. Posisi kerja berjongkok memberikan tekanan pada lutut dapat menyebabkan cedera dan penyakit degeneratif sendi lutut. Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan nyeri lutut pada peternak sapi perah di Jawa BaratMetode. Penelitian potong lintang dilakukan pada 117 orang di Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak BPT-SP HPT Cikole, Lembang pada Mei-Juni 2017 dengan jumlah sampel total populasi. Dilakukan wawancara, pengisian kuesioner KOOS Knee Injury and Osteoarthritis Outcome Score dan observasi posisi kerja. Analisis data dilakukan dengan program statistik SPSS Statistics 20.0Hasil. Sebanyak 88 subjek mengalami nyeri lutut dengan keluhan terbanyak nyeri lutut ringan 84 . Didapatkan hubungan nyeri lutut dengan posisi berjongkok ORc=7.36 . Faktor risiko determinan adalah masa kerja 6-10 tahun dengan ORA sebesar 7.35 95 CI 1.25-42.95, p=0.027 dan masa kerja >10 tahun dengan ORA sebesar 26,09 95 CI 1.24-547.59, p=0.036 .Simpulan. Prevalensi nyeri lutut pada peternak sapi perah sebesar 88 . Terdapat hubungan nyeri lutut dengan posisi kerja berjongkok. Faktor risiko determinan berhubungan nyeri lutut adalah masa kerja lebih dari 5 tahun. Saran. Memperbaiki kondisi kerja pemerah sapi untuk mengurangi paparan terhadap faktor-faktor risiko selama masa kerja.
ABSTRACT
Background. Dairy farmers have been identified having high risk for knee pain. Squatting position when milking cows create awkward knee posture and high compression on knee joint that could lead to knee injury and degenerative diseases on knee joint. This study aims to identify the prevalence of knee pain among dairy farmers and the association of squatting position and other factors with knee pain among Dairy Farmers in West JavaMethod. A cross sectional study on 117 respondents was conducted at Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Balai Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Hijauan Makanan Ternak BPT SP HPT Cikole, Lembang from May through June 2017 with total population sampling. Instruments used were standardized inteview form and KOOS Knee Injury and Osteoarthritis Outcome Score questionnaire. Working position was observed. SPSS Statistics 20.0 program was used to analyze the data.Result. In this study, 88 dairy farmers had knee pain, mostly with mild knee pain. Association was found between knee pain and squatting ORc 7.36 . Determinants for knee pain are working period 6 10 years with ORA 7.35 95 CI 1.25 42.95, p 0.027 and working period 10 tahun with ORA 26,09 95 CI 1.24 547.59, p 0.036 .Conclusion. Prevalence of knee pain among dairy farmers was 88 . The study suggest that knee pain among dairy farmers had association with squatting position. Working period 5 years was identified as determinant factor.Recommendation. Improve dairy farmers working condition to reduce exposure of risk factors during working period. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafyanka Cinta Arizaputri
"Latar Belakang: Pertumbuhan populasi lansia di Indonesia diiringi oleh peningkatan prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, kanker, dan stroke, yang dapat memengaruhi kemampuan lansia dalam menjalankan Activities of Daily Living (ADL). Status ADL yang rendah berdampak pada kualitas hidup individu dan meningkatkan beban kesehatan nasional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara PTM (jantung, kanker, stroke) dan status ADL pada lansia di Indonesia, serta mengevaluasi pengaruh faktor sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi, lokasi tempat tinggal) terhadap hubungan tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analisis data sekunder dengan pendekatan cross-sectional, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Analisis data dilakukan menggunakan regresi logistik multinomial untuk mengeksplorasi hubungan antara PTM dan status ADL, dengan mempertimbangkan variabel sosiodemografi. Hasil: Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara PTM dengan ketergantungan ADL pada lansia. Stroke memiliki pengaruh terbesar terhadap ketergantungan ADL (OR = 35,9; CI 35,520–36,199; p < 0,000), diikuti oleh kanker dan penyakit jantung. Faktor sosiodemografi seperti usia lanjut, pendidikan rendah, dan status ekonomi rendah juga meningkatkan risiko ketergantungan ADL secara signifikan. Kesimpulan: PTM, terutama stroke, merupakan faktor risiko utama ketergantungan ADL pada lansia di Indonesia. Diperlukan intervensi kesehatan yang terfokus pada pencegahan dan pengelolaan PTM, serta kebijakan yang memperhatikan faktor sosiodemografi untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.

Background: The growing elderly population in Indonesia is accompanied by an increasing prevalence of non-communicable diseases (NCDs) such as heart disease, cancer, and stroke, which can impact the ability of older adults to perform Activities of Daily Living (ADL). Low ADL status adversely affects individuals' quality of life and places a significant burden on the national healthcare system. Objective: This study aims to analyze the relationship between NCDs (heart disease, cancer, stroke) and ADL status among the elderly in Indonesia, while also evaluating the influence of sociodemographic factors (age, gender, education, economic status, and place of residence) on this relationship. Methods: This study employs a secondary data analysis design with a cross-sectional approach, utilizing data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). Logistic regression analysis was conducted to explore the relationship between NCDs and ADL status, considering sociodemographic variables. Results: The analysis revealed a significant relationship between NCDs and ADL dependence among the elderly. Stroke was identified as having the strongest impact on ADL dependence (OR = 35.9; CI 35.520–36.199; p < 0.000), followed by cancer and heart disease. Sociodemographic factors, such as advanced age, low educational attainment, and low economic status, were also significantly associated with higher risks of ADL dependence. Conclusion: NCDs, particularly stroke, are major risk factors for ADL dependence among the elderly in Indonesia. Focused health interventions targeting the prevention and management of NCDs, along with policies that address sociodemographic disparities, are essential to improving the quality of life for the elderly."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Talitha Rahma
"ABSTRAK
Pasien pasca stroke saat kembali ke rumah, mereka mengalami masa transisi untuk mengembangkan fungsi fisik dalam aktivitas harian, kemandirian dalam fungsi sehari-hari dan kembali ke kehidupan komunitas. Mereka dihadapkan dengan hambatan kogntif, dependensi, kehilangan identitas, isolasi, kepercayaan diri, dan ketakutan akan kematian. Seluruh isu ini melibatkan persepsi seseorang mengenai self efficacy dalam aktivitas harian mereka. Self efficacy yang rendah dalam aktivitas harian dapat meningkatkan stres dan resiko depresi. Pasien pasca stroke perlu memegang kendali dan mengembangkan kemampuan dalam mengatur self control untuk adaptasi kondisi pasca stroke. Program self control merupakan salah satu penerapan modifikasi perilaku, yang dimana pasien pasca stroke diminta untuk memantau aktivitas harian, melakukan evaluasi, serta memberikan konsekuensi yang mengikuti kemunculan aktivitas harian secara mandiri. Desain penelitian ini termasuk dalam one group pretest-posttest design (before and after) yang diawali dengan pretest dan asesmen awal. Sebagai hasilnya pemberian 6 sesi program self control dapat meningkatkan self efficacy aktivitas harian pada partisipan, dimana secara kuantitatif terjadi peningkatan skor DLSES. Selain itu partisipan juga mengalami peningkatan dalam aktivitas harian. Partisipan merasa yakin akan kemampuan serta potensi yang dimiliki untuk menjalankan aktivitas harian. Partisipan mampu menetapkan tujuan, merencanakan aktivitas harian, serta solusi dalam menghadapi hambatan terkait kondisi pasca stroke. Untuk memperkuat komitmen dalam mempertahakan aktivitas harian diperlukan intervensi lanjutan berupa terapi keluarga atau support group.

ABSTRACT
When post-stroke patients come back to their homes, they endure a transition phase for developing their physical function in daily activities, independence in everyday function and returning to their community lives. They are faced with cognitive boundary, dependency, identity loss, isolation, self-trust, and fear of death. All of these issues involve other people?s perception about self-efficacy in their daily activities. Low self-efficacy in daily activities can increase both stress and risk of depression. Post-stroke patients need to hold control and develop their ability in adjusting self-control to adapt post-stroke condition. Self-control program is one of the applications behavior modification, in which post-stroke patients are asked to observe daily activities, evaluate, and give consequences which follows the emergence of independent daily activities. With the one group pretest-posttest design (before and after) in which it starts with a pretest and early assessment. As a result, giving six session of self-control program may improve self-efficacy in the daily activities of the participants, in which quantitatively there is an increase in DLSES score. Other than that, participants also experience an increase in daily activities. Participants feel assured with the ability and potential they have to do daily activities. Participants are able to establish a goal, plan daily activities, and give solution in facing obstacle related to post-stroke condition. To strengthen the commitment in maintaining daily activities, they need further intervention in the form of family therapy or support group.;"
2016
T46584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Ruth Berlian Medi Pricilia
"ABSTRAK
Kondisi pasca stroke tidak hanya menimbulkan kecacatan fisik tetapi juga psikologis seperti depresi pasca stroke dan isolasi sosial yang dapat menyebabkan penurunan efikasi diri (self-efficacy) dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh intervensi Stroke Self Management Education  (SSME) berbasis audiovisual terhadap self efficacy dan kualitas hidup pasien pasca stroke. Penelitian quasi eksperimen ini melibatkan 36 responden yang dipilih dengan tehnik concecutive sampling yang dibagi menjadi kelompok intervensi (18 responden) dan kelompok kontrol (18 responden). Hasil uji  independent t test menunjukkan adanya perbedaan selisih skor self efficacy (pvalue < 0.0001;α 0,05)  dan kualitas hidup (pvalue = 0,001; α 0,05) yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol. SSME berbasis audiovisual berpengaruh terhadap self efficacy dan kualitas hidup pada pasien pasca Stroke. SSME ini dapat digunakan untuk meningkatkan self efficacy dan kualitas hidup pada pasien pasca Stroke.

 


Post-stroke condition can lead to depression and social isolation that significanlly decrease self efficacy and quality of life among stroke patient. This study aimed at identifying the effects of Audiovisual-based Stroke Self Management Education (SSME) on self efficacy and quality of life of post-stroke patients. The method applied is quasi-experimental with total of 36 respondents. Concecutive sampling techniques was implemented when choosing the research subject and divided into two groups (intervention group and control group). The results of independent t-test showed there is significant mean differences of self efficacy (p value <0.0001; α 0.05) and quality of life scores(p value = 0.001; α 0.05) between the intervention and control groups.  To conclude, Audiovisual-based SSME affect significantly on self efficacy and quality of life among post-stroke patients. Audiovisual based SSME is recommended to improve self efficacy and quality of life among post-stroke patients.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lanjut usia (lansia) mengalami berbagai penurunan fungsi tubuh. Penurunan
fungsi tubuh ini memberi pengaruh pada kemampuan lansia untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Keluarga merupakan kelompok sosial yang unik yang diikat
bersama oleh ikatan generasi, emosi, saling memberi, punya tujuan, orientasi
altruistik dan ada kepemimpinan (Bentler et. al, 1989). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh intensitas kunjungan keluarga terhadap peningkatan
motivasi melakukan aktivitas harian pada lansia yang tinggal di panti werda.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan
mengambil responden sebanyak 24 orang lansia yang diambil dengan cara simple
random sampling di Sasana Tresna Werda Yayasan Karya Bakti Ria
Pembangunan Jakarta Timur. Setelah data dianalisa dengan uji Fisher Exact
diperoleh nilai P =1,45 dan ini lebih besar dari nilai a, yang digunakan yaitu 0,05.
Hasil analisa data ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh intensitas
kunjungan keluarga terhadap peningkatan motivasi lansia melakukan aktivitas
harian. Dari penelitian ini diharapkan muncul penelitian lebih lanjut yang akan
meneliti tentang faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan motivasi lansia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5085
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Daniel Mustopo
"Stroke merupakan salah satu penyebab disabilitas terbanyak di dunia. Stroke dapat mempengaruhi kemandirian penderita, termasuk dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Beberapa skala telah digunakan untuk menilai kemandirian penderita stroke, termasuk Indeks Barthel. Indeks Barthel Modifikasi Shah merupakan modifikasi Indeks Barthel yang lebih sensitif terhadap perubahan kondisi pasien, sehingga ideal digunakan dalam setting rehabilitasi. Thesis ini bertujuan untuk melakukan adaptasi transkultural Indeks Barthel Modifikasi Shah ke Bahasa Indonesia, dan kemudian menilai kesahihan dan keandalannya dalam menilai kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari pada penderita stroke. Proses adaptasi terdiri dari dua tahap, di tahap pertama dilakukan adaptasi transkultural dari Indeks Barthel Modifikasi Shah sesuai metode dari ISPOR. Hasil dari adaptasi transkultural kemudian diuji di tahap kedua pada 30 pasien stroke fase sub-akut hingga kronis, untuk mendapatkan kesahihan konstruksi, keandalan test-retest, dan keandalan interrater. Dari uji kesahihan konstruksi didapatkan korelasi kuat dari masing- masing domain terhadap total skor (0.788-0.949). Dari keandalan test-retest didapatkan Alpha Cronbach 0.988 (0.942-1.000 untuk masing- masing domain), dan dari keandalan interrater didapatkan Alpha Cronbach 0.999 (0.963-1.000). Dapat disimpulkan bahwa Indeks Barthel Modifikasi Shah versi Bahasa Indonesia memiliki kesahihan dan keandalan yang baik, dan dapat digunakan sebagai suatu skala alternatif untuk menilai kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari pada penderita stroke

Stroke is one of the biggest causes of disability worldwide. Stroke might affect patient’s independence, including in Activities of Daily Living. Many scales have been used to measure Activity of Daily Living, including Barthel Index. Shah’s Modified Barthel Index is a modification of Barthel Index that is more sensitive to change in patient’s condition; which may be ideal in rehabilitation setting. The purpose of this paper to do transcultural adaptation of Shah’s Modified Barthel Index to Indonesian language. The adaptation process was divided into two stages; in the first stage, transcultural adaptation was done according to method by ISPOR. In the second stage, the scale was tested in 30 subacute and chronic stroke patients for construct validity, test-retest reliability, and interrater reliability. From construct validity test, strong correlation was made, correlation of each domain to total score ranging from 0.788-0.949. In test-retest reliability, Alpha Cronbach of 0.988 of total score, and for each domain ranging from 0.942-1.000 was found. In interrater reliability, Alpha Cronbach of 0.999 of total score, and 0.963-1.000 for each domain was found. In conclusion, the Indonesian adaptation of Shah’s Modified Barthel Index has good reliability and validity and may be used as an alternative scale in measuring a stroke patient’s independency in doing activities of daily living."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darma Muda Setia
"Patofisiologi penuaan pada lansia dan penurunan status fungsional pada kanker akan memberikan dampak terhadap kejadian efek samping yang ditimbulkan karena pemberian kemoterapi. Penilaian penapisan awal dengan instrumen Barthel ADL dan ECOG PS merupakan pemeriksaan penilaian status fungsional dalam praktek sehari hari. ECOG PS dari beberapa konsensus masih belum dapat memberikan kondisi status fungsional sebenarnya yang berdampak terhadap kejadian efek samping hematologi. Untuk itu penelitian ini dilakukan karena belum ada yang penelitian yang membandingkan Barthel ADL dan ECOG PS dalam penilaian status fungsional sebagai penapisan awal untuk memprediksi kejadian efek samping hematologi pada pasien lansia dengan kanker padat pasca kemoterapi.
Tujuan: Mengetahui pengaruh Barthel ADL dan ECOG PS pada pasien kanker padat lanjut usia sebagai prediktor kejadian efek samping hematologi pasca kemoterapi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif menggunakan data primer dari wawancara dan sekunder dari rekam medis pasien Poliklinik Hemato-Onkologi Medik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling. Data dilakukan analisis secara deskriptif dan inferensial. Data deskriptif ditampilkan dalam mean ± standar deviasi jika data terdistribusi normal atau median (Rentang Interkuartil) untuk data tidak terdistribusi normal. Untuk skor Barthel ADL dan ECOG PS akan dicari nilai titik potong berdasarkan grafik ROC sehingga didapatkan sensitifiti dan spesifisiti serta dilanjutkan dengan analisis bivariat dengan uji chi square. Untuk variabel perancu dilakukan analisis multivariat regresi logistik.
Hasil: Sebanyak 71 subjek yang menjalani kemoterapi, didapatkan proporsi kejadian efek samping hematologi sebesar 84,5%. Kejadian yang paling sering adalah derajat 1 anemia 57,7%, derajat 1 trombositopenia 25% dan derajat 2 ANC 15,38%. Barthel ADL menunjukkan performa yang lebih baik dalam sensitifiti 59.33% dan accuracy 24,24 % dengan p 0.074 bila dibandingkan dengan ECOG PS sensitifiti 6,67% dan accuracy 16,42 % dengan p 0,676.
Simpulan: Performa Barthel ADL dibandingkan dengan ECOG PS sebagai prediktor lebih baik dalam memprediksi kejadian efek samping hematologi pasca kemoterapi pada pasien lansia dengan kanker padat.

Background: The pathophysiology of aging in the elderly and decreased functional status in cancer will impact the incidence of side effects. The Barthel ADL and ECOG PS as predictor are examinations assessing functional status in daily practice. ECOG PS examinations are still unable to provide functional status, especially in the elderly, which is associated with chemotherapy side effects. For this reason, this research was carried out because no one has compared Barthel ADL and ECOG PS in assessing functional status to predict the incidence of hematological side effects in elderly patients with solid cancer after chemotherapy.
Objective: To determine the effect of Barthel ADL and ECOG PS in elderly solid cancer patients as predictor for post-chemotherapy hematological side effects.
Methods: This research is a prospective cohort study using primary data from interviews and secondary data from medical records of patients at the Hemato-Medical Oncology Polyclinic, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Samples were taken using the consecutive sampling method. Data were analyzed descriptively and inferentially. Descriptive data is displayed as mean ± standard deviation if the data is normally distributed or median (Interquartile Range) for data not normally distributed. For the Barthel ADL and ECOG PS scores, the cut point value will be searched based on the ROC graph to obtain sensitivity and specificity, and bivariate analysis will be continued with the chi-square test. A multivariate logistic regression analysis was carried out for confounding variables.
Results: Of 71 subjects, the proportion of hematological side effects was 84,5%. The most frequent occurrence was grade 1 anemia, 57,7%, grade 1 thrombocytopenia, 25%, and grade 2 ANC 15,38%. Barthel ADL showed a significant relationship sensitivity of 58,33%, accuracy of 59,49%, and p 0,074 more batter than ECOG PS, which had a significant sensitivity of 20,00%, accuracy of 17,24%, and p 0,676.
Conclusions: Screening of Barthel ADL comparison with ECOG PS showed a better in predicting the incidence of post-chemotherapy hematological side effects in elderly solid cancer patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Holiness Berti
"ABSTRAK
Kejadian stroke berulang semakin meningkat dan menjadi penyumbang kematian utama kecacatan dan kematian pada pasien stroke. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran diri (self awareness) pasien stroke terhadap faktor-faktor risiko stroke yang dimilikinya, diperlukan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi stroke terstruktur berbasis audiovisual terhadap self awareness stroke berulang pada pasien stroke. Desain penelitian ini quasi eksperimen dengan pre test and post test non equivalent control group pada 32 responden (n intervensi = n kontrol = 16) yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan setelah diberikan edukasi stroke terstruktur berbasis audiovisual terhadap peningkatan self awareness stroke berulang dengan p value <0,0001. Penelitian ini merekomendasikan bahwa edukasi stroke terstruktur berbasis audiovisual dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan mandiri dalam upaya preventif dan promotif pencegahan stroke berulang.

 


The incident of recurrent stroke is increasing and is a major contributor to disability and death in stroke patient. This is caused by the lack of self awareness of stroke patients about the risk factors they have, so efforts are needed to overcome them, including by providing education. This study was aimed to determine the effect of Audiovisual-Based Structured Stroke Education on recurrent Stroke self awareness in stroke patients. Design of this study was quasi-experimental with a pre-test and post-test non equivalent control group with 32 respondents (n intervention = n control = 16) taken by consecutive sampling technique. Result of analysis shows significant effect of audiovisual-based structured stroke education on recurrent stroke self-awareness with p value < 0,0001. This study recommends that audiovisual-based structured stroke education can be one of independent nursing interventions in preventive and promotive efforts to prevent recurrent strokes.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52477
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengidentiflkasi Iama waktu yang diperlukan pemberian Iatihan
fisik rehabilitasi jantung sudah dapat meningkatkan kemampuan melakukan aktifitas
kehidupan sehari-hari pada penderita pasca CABG. Pcnelitian dilakukan di Pusat Jantung
Nasional Harapan Kita, Sampel diambil secara random dengan kriteria sampel berusia antara 40-60 tahun, kondisi penyakit dalam stratifikasi rendah- sedang dan sudah dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri tampa keluhan angina, sesak napas, cepat lelah. Sampel diperoleh sebanyak 30 responden yang memenuhi kriteria dan sudah diberikan penjelasan tentang maksud, tujuan serta sara pengisian kuesioner yang merupakan alat pengumpul data. Kuesioner berisi lembar persetujuan responden, data demografi 8 item meliputi : nama(inisial), usia, jenis kelamin, pendidikan, suku bangsa, agama, pekerjaan dan status perkawinan. Sedangkan pertanyaan setelah berapa hari diberikan latihan fisik rehabilitasi penderita pasca CABG sudah dapat melakukan aktifitas sebanyak 10 item, berupa kemampuan membaca, menulis, bergerak pindah dari tempar tidur, toileting, makan sendiri, mandi sendiri, berwudhu, bersholat, barpakaian dan naik tangga. Data yang terkumpul diteliti, ditabulasi dan diolah dengan menggunakan metode statistik tendensi sentral yaitu mean, median dan modus. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan
prosentase mean dan modus."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5258
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>