Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54464 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fanie Warfanie
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh korupsi terhadap ekspor ASEAN. Analisis dilakukan dengan menggunakan data panel dari enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) periode 2003-2012 dan diestimasi dengan Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk total ASEAN, korupsi di negara eksportir dan negara importir menurunkan ekspor intra-ASEAN. Sementara untuk masingmasing negara anggota ASEAN: (1) Korupsi di negara eksportir menurunkan ekspor Malaysia, Singapura dan Vietnam, namun korupsi di negara eksportir menaikkan ekspor Indonesia dan Filipina. (2) Korupsi di negara importir menurunkan ekspor Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.

This research aims to examine the effect of corruption on ASEAN export. The analysis is conducted by using panel data from six ASEAN countries (Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam) during 2003-2012 and estimated by using Fixed Effect Model (FEM). The results show that corruption in exporting country and importing country decreases intra-ASEAN export. While for each ASEAN member country (1) Corruption in exporting country decreases Malaysia, Singapore and Vietnam export but promotes Indonesia and Philippines export. (2) Corruption in importing country decreases Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and Vietnam export."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penerapan ACFTA terhadap ekspor Indonesia sub sektor pertambangan, pertanian, dan industri ke negara-negara ASEAN dan China. Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya mengenai ACFTA. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ekspor Indonesia sub sektor pertambangan, pertanian, dan industri ke negara-negara ASEAN dan China selama 15 tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2014. Pengujian dilakukan dengan model data panel fixed effect.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ACFTA meningkatkan ekspor Indonesia sub sektor pertanian ke negara-negara ASEAN dan China. Namun, tidak berpengaruh terhadap ekspor pertambangan dan industri. Variabel pendapatan dan produksi berpengaruh positif terhadap ekspor Indonesia sub sektor pertambangan, pertanian, dan industri. Variabel harga hanya berpengaruh terhadap ekspor sub sektor industri.

The purpose of this study is to determine the effect of ACFTA on Indonesia 39 s export of mining, agriculture, and industry to the ASEAN countries and China. This study complements previous research regarding the ACFTA. The data used in this research is Indonesian export data mining, agriculture, and industry sub sector to the ASEAN countries and China for 15 years from 2000 until 2014. The tests were conducted with fixed effect panel data model.
The results of this study indicate that ACFTA increase Indonesian exports agricultural sub sector to the ASEAN countries and China. However, no effect on export of mining and industry. Income and production have positive effect on export of mining, agriculture, and industry. Variable prices only affect export of industry sub sector.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jascha Prakoso Hadi Ramba Santoso
"Walaupun telah memiliki sejarah yang cemerlang terkait dengan ekspor manufaktur, negara – negara ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) pada satu dekade terakhir masih belum dapat meningkatkan tingkat ekspor manufaktur ke tingkat yang lebih tinggi. Sementara itu, pentingnya ekspor manufaktur bagi negara – negara ASEAN 5 membutuhkan adanya dukungan dari sektor yang memegang peranan sangat penting bagi pertumbuhan ekspor manufaktur maupun ekspor manufaktur secara keseluruhan, yaitu sektor finansial. Perkembangan sektor finansial di perekonomian ASEAN 5 sangatlah pesat dan memiliki potensi yang besar. Oleh sebab itu, melalui financial deepening, atau peningkatan kedalaman sektor keuangan melalui diversifikasi sumber modal finansial, maka diharapkan bahwa sektor produktif dapat berkembang lebih baik di masa yang akan datang. Dengan menggunakan metode regresi fixed effects dan menggunakan aspek financial deepening dari sektor perbankan, pasar saham, dan pasar obligasi pada periode 2001 – 2017 dalam ruang lingkup ASEAN 5, analisis mengenai dampak financial deepening terhadap ekspor manufaktur dapat dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bukti bahwa financial deepening dari sektor perbankan dan pasar obligasi telah berhasil memberikan dampak positif yang positif terhadap ekspor manufaktur, namun tidak dengan pasar saham. Oleh sebab itu, kebijakan – kebijakan yang dapat meningkatkan dampak positif sektor perbankan dan pasar obligasi, serta membuat dampak dari pasar saham signifikan secara positif terhadap ekspor manufaktur penting untuk dilakukan oleh negara – negara ASEAN 5. Rekomendasi kebijakan dalam penelitian ini berfokus pada keseimbangan antara sektor finansial dan sektor riil, terutama dalam aspek – aspek yang terkait dengan ekspor manufaktur.

Even though that ASEAN 5 economies (Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapore, and Thailand) have undergone through a remarkable achievement in the past regarding manufacturing export, they have not been able to successfully upgrade the level of their manufacturing export recently. Meanwhile, manufacturing export and manufacturing sector as a whole still plays a major role for ASEAN 5, and it requires support from another essential sector, which is the financial sector. The current development of the financial sector in ASEAN 5 economies are rapid and possess a massive potential to be unleashed in the future. Therefore, through financial deepening, or an increase in depth of the financial sector through diversification of financial capital allocation, it is expected that productive sector within the economy could develop further in the future ahead. By using fixed effects regression method and using financial deepening from the banking sector, stock market, and bond market as parameters for financial deepening during the period of 2001 – 2017 for ASEAN 5 economies, analysis regarding the impact of financial deepening to manufacturing export clear to proceed. Based on the research, it is discovered that financial deepening from the banking sector and bond market have successfully generated positive and significant impact to manufacturing export, but not for the stock market. Hence, analyzing implications related to results of this research should be delivered, which cover implications for academic, policies, and business. Furthermore, key implication analysis delivered in this research mainly focus on maintaining balance between financial sector and real sector, especially in terms of aspects that related to manufacturing export."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmad Ridho Sadoyo
"Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas pengaruh dari korupsi terhadap kinerja perusahaan yang telah dipelajari selama beberapa tahun terakhir, khususnya pada perusahaan-perusahaan di kawasan ASEAN. Pada penelitian ini, hubungan antara korupsi dan kinerja perusahaan dikaji secara linier menggunakan 125 perusahaan publik di empat negara ASEAN, dengan Corruption Perception Index (CPI) sebagai alat ukur korupsi, dan Tobin’s Q dan Return on Assets (ROA) sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Hasil dari model linier dengan menggunakan metode regresi data panel menunjukkan bahwa korupsi memiliki pengaruh yang bervariasi berdasarkan sudut pandang yang digunakan. Pada perspektif nilai pasar, korupsi memiliki pengaruh yang positif, sedangkan pada perspektif nilai buku, korupsi memiliki hubungan yang negatif dengan kinerja perusahaan.

This study aims to clarify the influence of corruption on company performance that has been studied over the last few years, especially in companies in the ASEAN region. In this study, the relationship between corruption and company performance is studied linearly using 125 public companies in four ASEAN countries, with the Corruption Perception Index (CPI) as a measure of corruption and Return on Assets (ROA) as a measure of company performance. The results of the linear model using the panel data regression method show that corruption has varying effects based on the point of view used. In the market value perspective, corruption has a positive influence, while in the book value perspective, corruption has a negative relationship with company performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Pontas Ojahan
"Penelitian tentang Analisa Pengaruh Pemberian Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Terhadap Nilai Ekspor Indonesia.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk : (1) melakukan uji apakah pemberian fasilitas KITE mempengaruhi secara signifikan terhadap jumlah nilai ekspor Indonesia dengan memperhitungkan faktor (variabel) nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika dan faktor (variabel) jumlah uang beredar; (2) melakukan uji apakah pemberian fasilitas KITE telah dlmanfaatkan secara optimal dengan memperhitungkan faktor (variabel) nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika dan faktor (variabel) jumlah uang beredar di Indonesia.
Manfaat secara teoritis diharapkan dapat memberikan kontribusi, manfaat dan sumber bagi : (1) Pengambil kebijakan, guna meningkatkan fungsi dan manfaat pemberian fasilitas KITE dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dan sebagai sumber pembiayaan sektor perekonomian; (2) Dunia akademis dalam rangka memperluas wacana dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data realisasi jumlah nilai ekspor Indonesia yang bersumber dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta data jumlah uang beredar dan nilai tukar ruoiah terhadap dolar amerika yang diperoleh dari situs Bank Indonesia dan Departemen Perdagangan.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan pemebrian fasilitas KITE terhadap jumlah nilai ekspor Indonesia. Tingkat signifikan dan manfaat pemberian fasilitas KITE ini masih dapat memberikan kontribusi yang lebih besar apabila pemberian fasilitas tidak hanya terhadap bahan baku. Pemberian fasilitas akan lebih mendorong naiknya nilai ekspor Indonesia apabila diberlakukan juga terhadap sarana atau peralatan industri pengolahan bahan impor tersebut sehingga mampu menaikkan daya saing produk ekspor Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut diatas, sebagai upaya peningkatan nilai ekspor Indonesia, disarankan hal-hal sebagai berikut : (1) pemberian fasilitas yang diperluas terhadap kernudahan pemasukan mesin-mesin produksi yang pemanfaatannya untuk memproduksi produk ekspor; (2) memberikan bantuan tehnis dan ketrampilan dalam pengolahan bahan menjadi produk yang siap diekspor bagi produsen yang memanfaatkan fasilitas KITE; (3) melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap pemanfaatan fasilitas KITE sehingga tidak terjadi kecurangan-kecurangan yang mengakibatkan tidak tercapainya maksud dan tujuan pemberian fasilitas. Dalam hal ini perlu dilakukan pengawasan melalui tehnik audit dan verifikasi terhadap pembukuan dan pengelolaan barang; (4) mensosialisasikan perangkat hukum dan peraturan yang jelas dan tepat serta mendukung, sehingga pengguna fasilitas tidak mengalami keraguan dan memiliki pengetahuan yang benar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defy Oktaviani
"

Rantai nilai global (GVC) diasumsikan menyebabkan pelemahan hubungan nilai tukar dan ekspor. Dengan menggunakan data spesifik industri, studi ini bertujuan menyelidiki dampak GVC pada hubungan Nilai Tukar Efektif Riil (REER) dan ekspor di empat negara ASEAN. Estimasi dilakukan menggunakan Least Square Dummy Variable (LSDV) dari tahun 2009-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Indonesia dan Malaysia, integrasi ke GVC dengan berbagai pengukuran akan menurunkan elastisitas ekspor terhadap REER Sebaliknya, koefisien elatisitas dan partisipasi GVC untuk Filipina tidak signifikan secara statistik. Selanjutnya, estimasi terhadap Thailand dan kelompok empat negara ASEAN mengimplikasikan partisipasi pada GVC mengubah nilai dan tanda elastisitas ekspor terhadap REER.


Global Value Chain (GVC) is assumed as the source of the weakening link between exchange rates and export. By employing industry-specific data, this study aims to investigate the impact of GVC on the relationship of the Real Effective Exchange Rate (REER) and exports in four ASEAN countries. The estimations are conducted using Least Square Dummy Variable (LSDV) from 2009 to 2015. The findings of this study suggest that for Indonesia and Malaysia, integration to GVC, with various measurements, will reduce the REER elasticity of exports. Conversely, the coefficients of elasticity and participation to GVC are not statistically significant for the Philippines. Furthermore, the estimation on Thailand and a group of four countries implies that the presence of GVC changes both the value and the sign of REER elasticity of exports.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaliful Azhar
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh temuan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan terhadap tingkat korupsi serta pengaruh tingkat korupsi dan tindak lanjut hasil pemeriksaan terhadap jumlah temuan audit pada Kementerian/Lembaga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel dengan sampel 24 Kementerian/Lembaga yang terindikasi terdapat korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama periode tahun 2010-2013. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa jumlah temuan audit berpengaruh positif terhadap tingkat korupsi dan tingkat keparahan korupsi juga berpengaruh positif terhadap jumlah temuan audit.Tindak lanjut hasil pemeriksaan terbukti berpengaruh negatif terhadap tingkat korupsi. Hal ini menunjukan bahwa hasil audit dapat digunakan sebagai deteksi awal terjadinya tindakan korupsi di Kementerian/Lembaga dan juga keparahan tingkat korupsi dapat mengindikasikan banyaknya temuan audit di instansi tersebut. Selain itu, upaya dalam melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi auditor secara signifikan dapat menurunkan tingkat korupsi.

, The purpose of this research is to analyze the influence of findings and follow-up audit results to level of corruption and the influence of level of corruption and follow-up audit result to the number of audit findings in the ministry / Agency in Indonesia. This research uses panel data with a sample of 24 Ministries / Agency in Indonesia indicates that there is corruption handled by the Corruption Eradication Commission (KPK) over the period 2010-2013. Results of this research showed that the number of audit findings has a positive influence on the level of corruption and the degree of severity of corruption is also positively related to the audit findings. And follow-up audit results has negative influence on the level of corruption. Results of this research showed that audit result can be used as an early detection of the occurrence of acts of corruption in the Ministry / Agency and also the severity of corruption levels can indicate the number of audit findings in the institution. In addition, efforts to make improvements in accordance with the auditor's recommendations can significantly lower the level of corruption]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifa Starlika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak volatilitas nilai tukar efektif riil REER terhadap ekspor jasa riil Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina ke dunia pada periode 2005 ndash; 2014 dalam periode waktu per kuartal dan per tahun. Dengan menggunakan standar deviasi sebagai pengukuran volatilitas nilai tukar efektif riil dan regresi panel fixed effects dalam estimasinya, hasil penelitian menunjukkan perbedaan dampak volatilitas REER terhadap sektor jasa dalam periode per kuartal dan tahunan. Dalam periode kuartal, volatilitas nilai tukar efektif riil tidak signifikan mempengaruhi ekspor jasa riil kelima negara ASEAN ke dunia. Hal ini dapat dikarenakan dalam periode kuartal yang pendek, eksportir sulit dalam melakukan penyesuaian barang modal dan tenaga kerja untuk ekspor. Dalam periode tahunan, volatilitas REER secara signifikan mempengaruhi ekspor jasa riil secara positif. Ekspor jasa riil tetap menujukkan peningkatan meskipun terdapat peningkatan risiko yang tercermin dalam volatilitas REER. Hal ini dapat dikarenakan oleh eksportir yang memiliki tingkat risk aversion yang rendah, terdapat tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi untuk menyesuaikan volume ekspor, dan eksportir yang memiliki akses terhadap fasilitas keuangan lindung nilai hedging sehingga ekspor jasa dapat meningkat meskipun volatilitas naik.

This study attempts to assess the impact of real effective exchange rate REER volatility on real services exports of ASEAN 5 member states including Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapore, and Philippines to the world, with the period of analysis from 2005 ndash 2014. The analysis is divided into two time period, yearly and quarterly analysis. A standard deviation method of calculation is used to measure real effective exchange rate REER volatility. In addition, this study applies fixed effects panel regression for its estimation to verify the impact of REER volatility on services exports. The result finds a difference in its quarterly and yearly estimation result. In the quarterly period, result shows that real effective exchange rate volatility has no statistically significant on the real export of ASEAN 5 countries to the world. The result in yearly period however provides an evidence that real effective exchange rate volatility has an economically and statistically positive impact on services export. Exporter rsquo s low risk aversion, higher flexibility to adjust export rsquo s volume in a longer period, and sufficient access to financial instruments, such as hedging, to guard exporters from risk arising from real effective exchange rate volatility can explain the positive impact of REER volatility on services exports. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Fitrotul Mu Arofah
"ABSTRAK
Permasalahan korupsi menjadi hambatan serius di tengah kondisi perekonomian yang sedang melaju pesat di negara-negara ASEAN. Oleh sebab itu sangat penting untuk mendeteksi faktor apa saja yang berpengaruh terhadap korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel yang menjadi determinan korupsi Indeks Persepsi Korupsi . Variabel ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB , Pendapatan Per Kapita, Globalisasi dan Keterbukaan Perdagangan, sedangkan variabel kontrol yang digunakan berasal dari dimensi politik yakni Stabilitas Politik dan Demokrasi. Penelitian ini menggunakan data panel negara ASEAN pada 2012-2015 dengan menggunakan model Pooling Least Square PLS atau Common Effect sebagai alat analisisnya. Hasil penelitian menemukan bahwa seluruh variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Persepsi Korupsi, artinya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB , Pendapatan Per Kapita, Globalisasi, Keterbukaan Perdagangan, Stabilitas Politik dan Demokrasi dapat digunakan sebagai determinan korupsi.

ABSTRACT
Corruption becomes a serious obstacle in the midst of conditions are being developed rapidly in ASEAN countries. Therefore, detecting what factors are affecting corruption is very important. This study aims to analyze the variables that become determinant of corruption Corruption Perceptions Index . Economic variables used are growth rate of gross domestic product GDP , income per capita, globalization and trade openness, while the control variables used from the political dimension are political stability and democracy. This study uses data panel of ASEAN countries in 2012 2015 by using Pooling Least Square PLS model or Common Effect as its analysis tool. The results of the study found that all variables had significant influence on CPI, meaning that growth rate of gross domestic product GDP , income per capita, globalization, trade openness, political stability and democracy can be used as a determinant of corruption."
2018
T51481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>