Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Pongki Nangolngolan
"Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh implementasi Standar Keamanan Pangan Uni Eropa (EC) No.1881/2006 terhadap ekspor komoditas pala, lada, jahe, kayumanis, dan kopi Indonesia ke 6 negara tujuan ekspor Uni Eropa seperti Belanda, Jerman, Prancis, Italia, Belgia, dan Spanyol pada periode penelitian 1999-2011. Metode penelitian yang digunakan adalah gravity model panel dengan pendekatan fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dummy Implementasi Standar Keamanan Pangan berpengaruh negatif dan signifikan pada ekspor komoditas pala, lada, jahe, dan kayumanis.

The purpose of this research is to seek the impact of implementation European Union Food Safety Standard (EC) No. 1881/2006 on Indonesia?s export comodity of nutmeg, pepper, ginger, cinnamon, and coffee to 6 European Union Country (Netherland, German, France, Italy, Belgia, and Spain) during period of 1999-2011. We use gravity panel model with fixed effect approach. The results show that dummy implementation of Food Safety Standard variable has negative impact and decrease Indonesia?s export comodity of nutmeg, pepper, ginger, and cinnamon."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44169
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Triwibowo
"ABSTRAK
Penerapan kebijakan Sanitary and Phytosanitary (SPS)sebagai Non-Tariff
Measuresdi Negara-negara European Union (EU) melaluiComission Regulation
(EC) No. 1881/2006 tentang setting maximum levels for certain contaminants in
foodstuffs diduga berdampak terhadap ekspor lada dan pala Indonesia. Untuk itu
dilakukan penelitian dengan pendekatan gravity model menggunakan variabel
dummy SPS yang diberlakukan EU pada analisis ekspor komoditi tersebut.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
ekonometrika dengan data panel. Estimasi dilakukan pada model dengan periode
waktu penelitian tahun 1996-2015 dengan variabel kontrol yaitu gross domestic
product (GDP), produksi, real exchange rate (RER), dummy regulasi SPS, harga,
biaya transportasi, tarif serta interaksi antara variabel tarif dan SPS.
Hasil penelitian menunjukan bahwa diberlakukannya regulasi SPS oleh EU
berpengaruh negatif terhadap ekspor lada dan pala Indonesia masing-masing pada
tingkat kepercayaan 99%.

ABSTRACT
Implementation of sanitary and phytosanitary (SPS) as one of non-tariff measures
within European Union (EU) countries member by Comission Regulation as
ECNo. 1881/2006 about setting maximum levels for certain contaminants in
foodstuffs, is predicted influencing the export of pepper and nutmeg of
Indonesia.To prove the hypothesis, research was done using gravity model
approachment with dummy SPS as variable target which described regulation
implemented in EU, for analyzing the impact on export of these commodities.
The analytical method used in this research is the econometric analysis model
with panel data. Estimation data was made in terms of periode time on 1996 up to
2015 with control variables were gross domestic product (GDP), production, real
exchange rate (RER), dummy regulation of SPS, price, transportation cost, tariff
and interaction of variables as dummy regulation of SPS and tariff.
Result of estimations show that SPS regulation of EU is significantly had negative
impact on export of nutmeg and pepper of Indonesia to EU within 99% of
confidence level of estimation of each"
2016
T46154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada (piper nigrum L ) merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Indonesia
"
BUTEPER
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pratondo Ario Seno Sudiro
"Reaksi basa Schiff merupakan reaksi kondensasi antara aldehid dengan amina primer menghasilkan suatu imina. Reaksi ini dapat terjadi antara cinnamaldehyde dalam minyak kayu manis dengan anilin dan 4-aminophenol. Cinnamaldehyde memiliki sifat antirematik dan antioksidan secara alami. Setelah bereaksi basa Schiff, dihasilkan senyawa yang memiliki sifat antirematik dan antioksidan lebih besar. Produk C-II yang dihasilkan memiliki sifat antirematik dan antioksidan yang lebih besar daripada produk C-I maupun cinnamaldehyde. Sifat antirematiknya bahkan hampir menyamai diklofenak, obat antirematik yang banyak diperdagangka secara komersial.

Schiff base reaction is a condensation reaction between aldehyde compound with primary amine that produces an imine. This reaction can occur between cinnamaldehyde in cinnamon oil with aniline and 4-aminophenol. Cinnamaldehyde has antioxidant properties and antirheumatic properties naturally. After trough Schiff bases reaction, product compounds will have higher antioxidant and antirheumatic properties. C-II product have antioxidant and antirheumatic properties larger than C-I product and cinnamaldehyde. That antirheumatic properties even almost equal with diclofenac, antirheumatic drugs that have traded commercially.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Cabai merupakan sayuran dari famili solanaceae yang memiliki bnyak kegunaan, antara lain sebagai bumbu masak dan bahan ramuan obat-obatan . Dalam bidang farmasi , bahan obat yang berasal dari cabai besar (Capsicum annum L), disebut Capsicum fructus, sedangkan bahan obat yang berasal dari cabai rawit (Capsicum fructescens) disebut Capsici frutescentis fructus (Pitojo 2003)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Lucy Handayani
"ABSTRAK
Rimpang dari tanaman jahe (Zingiber officinale Koscoe) sering digunakan sebagal bahan obat-obatan tradisional atau pun pemberi aroma serta rasa pada makanan, minuman dan parfum. Perbanyakan tanaman ini pada umumnya menggunakan potongan rimpang, paling sedikit dengan 3 mata tunas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bibit rimpang bermata tunas 1, 2, dan 3 serta pengaruh pemberian IAA pada bibit rimpang dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, dengan kontrol akuades, terhadap kecepatan tumbuh tanaman jahe.
Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penanaman jahe dengan bibit rimpang bermata tunas 1 dan 3 ternyata lebih baik daripada menggunakan bibit bermata tunas 2. Hal ini terlihat dari perlarabahan tinggi tanaman pada umur 3 bulan dan 4 bulan. Demikian pula dari berat basah tanaman pada
umur 5 bulan. Dari perlakuan IAA pada bibit rimpang didapatkan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap kecepatan tumbuh tanaman jahe dibandihgkan kontrol, untuk semua parameter pertumbuhan yang diamati.
Dari penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menanam jahe, bibit yang paling efektif adaiah bibit rimpang bermata tunas 1, dipandang dari pemakaian jumlah bibit dan produktivitas tanaman yang dihasilkan. Selain itu dapat diketahui bahwa perendaman bibit rimpang jahe di dalam larutan IAA tidak efektif dalam memacu kecepatan tumbuh tanaman jahe."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naphatsaran Roekruangrit
"Ginger is used for treating motion sickness, nausea and vomiting. The traditional Thai method of preparation is to steam the rhizome before preparing the remedy. There is no report comparing the biological activity and quality of extracts from steamed and non-steamed rhizomes. The objective was to compare the anti inflammatory activities, cytotoxicity and quality of steamed and non-steamed ginger extracts. All extracts were tested for their potential anti-inflammatory properties via the inhibitory effect on NO and PGE2 production, and cytotoxic activity via sulforhodamine B assay. Loss on drying, total ash and acid - insoluble ash determinations were used as quantitation evaluation to standardize the ginger extracts. The results showed that the quality of all samples was within standard guidelines. The anti-inflammatory NO inhibition effect was higher in the steamed ginger ethanol extract (AZOE) than in the non-steamed ginger ethanol extract (HZOE), but lower than prednisolone as a positive control, with IC50 values of 13.47 ± 0.20, 19.64 ± 0.33 and 1.33 ± 0.02 µg/ml, respectively. The effect of PGE2 inhibition of AZOE, HZOE and positive control, had IC50 values of 0.40 ± 0.06, 0.63 ± 0.02 and 0.066 ± 0.004 µg/ml, respectively. However, the steamed and non-steamed ginger ethanol extracts were not cytotoxic to either SKOV - 3 or HeLa cells. Steamed ginger had a higher inhibition effect on NO and PGE2 release than non - steamed ginger. These results support the traditional Thai method of steaming the rhizome before preparing the medicine."
Pathum Thani: Thammasat University, 2019
670 STA 24:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Febriyanti
"Penolakan ekspor biji pala Indonesia yang terjadi secara berulang dan terus meningkat setiap tahunnya merupakan hal yang serius yang harus segera dilakukan tindak lanjut oleh pemerintah Indonesia. Pada studi ini dilakukan analisis terhadap biji pala Indonesia yang diambil dari 3 provinsi penghasil pala Indonesia yaitu Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Maluku di 3 tingkat rantai pasok yaitu eksportir, pedagang pengumpul dan petani yang dilakukan pada rentang waktu 2017-2023. Studi ini diharapkan dapat memantau tren yang terjadi serta gambaran yang terjadi terkait kontaminasi aflatoksin dan okratoksin di Indonesia. Pada studi ini juga diharapkan dapat mengetahui korelasi antara parameter fisik terhadap munculnya cemaran mikotoksin serta akan dilakukan risk assessment sehingga diharapkan dapat memberikan rekomendasi terkait mitigasi resiko. Dari studi yang dilakukan ditemukan bahwa tren positif sampel aflatoksin meningkat pada 3 tahun kebelakang sedangkan tren positif sample okratoksin menurun. Pada 3 provinsi penghasil pengambilan sampel, diketahui Maluku Utara menjadi provinsi dengan temuan sampel positif terbanyak. Sedangkan pada tingkat rantai pasok, eksportir merupakan titik dengan temuan mikotoksin terbanyak. Terdapat korelasi positif antara parameter fisik terhadap kemunculan mikotoksin meskipun sampel mikotoksin juga ditemukan pada kadar air <10%. Hasil risk assessment sampel pala didapatkan bahwa AFB1 dan AFTotal pada semua kelompok umur dianggap beresiko karena memiliki nilai MoE <10.000. Sedangkan pada kasus cemaran OTA memiliki risk yang lebih rendah atau tidak beresiko pada semua kelompok umur. Hasil uji LC50 diperoleh pala tercemar aflatoksin memiliki LC50 lebih kecil dibandingkan dengan pala tercemar okratoksin.

The repeated and escalating rejection of Indonesian nutmeg exports each year is a serious issue that requires immediate follow-up action by the Indonesian government. This study investigating Indonesian nutmeg sourced from three provinces – North Sulawesi, North Maluku, and Maluku – across three supply chain levels: exporters, collector traders, and farmers, spanning from 2017 to 2023. The aim is to monitor prevailing trends and provide an overview of aflatoxin and ochratoxin contamination in Indonesia. Additionally, the study seeks to identify correlations between physical parameters and mycotoxin contamination, and to conduct risk assessments to recommend risk mitigation strategies. The study reveals a recent upward trend in aflatoxin-positive samples over the past three years, while ochratoxin-positive samples have shown a declining trend. Among the three provinces, North Maluku has the highest contamination rate of positive samples. At the supply chain level, exporters have the highest occurrence of mycotoxin contamination. Positive correlations were found between physical parameters and mycotoxin occurrence, despite mycotoxin presence also being detected in samples with moisture content <10%. Risk assessments of nutmeg samples indicate that AFB1 and AFTotal pose risks across all age groups due to their MoE values being <10,000. Conversely, OTA contamination poses lower or negligible risks across all age groups. LC50 tests revealed that nutmeg contaminated with aflatoxin has a lower LC50 compared to ochratoxin-contaminated nutmeg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsan Santoso
"Sejak lama kopi dikenal sebagai salah satu komoditas ekspor non migas unggulan Indonesia. Perkebunan kopi di Indonesia terkait dengan kehidupan Iebih dari 2 juta kepala keluarga petani termasuk pedagang pengumpul, buruh perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi hingga eksportir. Ekspor komoditas ini mampu menghasilkan devisa Iebih dari $500 juta/tahun selama periode 1994-1998. PT. Putrabali Adyamulia adalah perusahaan swasta, bergerak dalam bidang perdagangan dan pengolahan kopi robusta, berskala menengah dan berorientasi ekspor. Sekarang perusahaan memproduksi 15.000 metric ton/tahun dan dari jumlah tersebut sekitar 7.000-8.000 metric ton/tahun diekspor ke pasar utama Eropa seperti Jennan, Belanda, Polandia, Hongaria sedangkan sisanya dijual di pasar dalam negeri.
Sejak tahun 2000 terjadi over supply kopi robusta menyebabkan harga kopi jenis ini terus menurun dibandingkan harga kopi jenis arabika yang cenderung tinggi di pasar dunia. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi robusta terbesar di dunia mengalami dampak terbesar dari rendahnya harga kopi tersebut. Harga yang rendah itu semakin menyulitkan kehidupan para petani kopi Indonesia terutama di Lampung yang dikenal sebagai penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Di tingkat petani harga biji kopi robusta hanya berkisar Rp. 3.500,- sampai Rp 4.000,-. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan prospek ekspor PT. PA ke Eropa rnengingat terjadinya kelebihan pasokan kopi dunia dan kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki perusahaan serta kondisi lingkungan ekstemal (peluang dan ancaman) yang dihadapi perusahaan. Kemudian merekomendasikan strategi bisnis yang dianggap paling sesuai untuk diterapkan PT. PA dari basil penelitian ini. Landasan teori yang digunakan adalah alasan pertunya perdagangan internasional, pengertian manajemen strategi dan pemasaran internasional. Untuk mengevaluasi lingkungan ekstemal menggunakan analisis lingkungan jauh dari Pierce dan Robinson yakni factor ekonomi, factor social, factor politik dan factor ekologi. Dan analisis lingkungan industri dari Porter yakni ancaman pendatang baru, tekanan produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeii, kekuatan tawar menawar pemasok dan rivalitas antar pesaing. Sedangkan evaluasi factor internal menggunakan analisis pendekatan fungsional yaitu fungsi pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan, operasi, SDM dan fungsi-fungsi lainnya yang ada dalam perusahaan. Dalam penelitian ini akan digunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan untuk menganalisa lingkungan industri dengan pendekatan Five Forces dari Porter dan menggunakan metode evaluasi faktor-faktor lingkungan internal dan esktemal yang mempengaruhi aktivitas bisnis eskpor perusahaan. Selanjutnya dilakukan penilaian faktor-faktor tersebut dengan pendekatan metode analisis SWOT untuk memperoleh gambaran obyektif tentang peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dengan strategi yang baik, memungkinkan perusahaan untuk dapat lebih hemat, fleksibel dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada bermacam-macam konsumen. Strategi yang benilai dan baik bagi perusahaan dapat mempertahankan keunggulan yang dimiliki seat ini dan menanamkan bibit keunggulan di masa depan. Untuk menjaga daya saing produknya di pasar Eropa selain hares memperhalikan kondisi internal perusahaan, lingkungan di dalam negeri dan negara sasaran jugs senantiasa mempertahankan keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan tumbuh di pasar intemasional dalam jangka panjang.
Analisa regresi linear sederhana memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh dad over supply kopi dunia terhadap volume ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan utama Eropa tetapi sebaliknya ada pengaruh dari over supply kopi dunia terhadap nilai ekspor kopi Indonesia ke negara tujuan utama Eropa. Berdasarkan hasil analisis SWOT disimpulkan bahwa posisi bisnis perusahaan berada dalam posisi retrenchment (pendutan) melalui captive company. Meskipun demikian karena fundamental keuangan yang cukup baik, dalam jangka pendek yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan strategi differensiasi berupa peruaahan dari cara pengolahan biji kopi robusta yang menghasilkan biji kopi komersial menjadi biji kopi specialty yang bernilai tambah lebih dan memiliki harga yang lebih baik. Dalam jangka panjang perusahaan masih mampu merubah posisi ini dengan strategi diversifikasi yang menghasilkan biji kopi arabika atau pengalihan tanaman kopi menjadi tanaman kakao/lada. Ada temuan penting dari hasil analisis bahwa walaupun perbaikan mutu biji kopi robusta dipandang merupakan prioritas utama yang harus diperhatikan dalam upaya peningkatan harga tetapi bagi perusahaan usaha tersebut tidak berarti apapun tanpa kemampuan manajerial direksi perusahaan dalam memantau perkembangan harga komoditi ini di bursa London melalui pengambilan posisi "tahan° atau "jual" stok yang dimiliki. Differensiasi maupun diversifikasi produk memerlukan proses yang cukup panjang sehingga jika strategi ini tidak dapat dilaksanakan maka strategi antisipatif terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mendiversifikasi pasar yakni berfokus pada usaha mencari pasar di negara-negara non tradisional peminum kopi.

For a long time coffee known as one of commodity export the non preeminent oil and gas of Indonesia. Plantation coffee related in Indonesia with the life more than 2 million family head of farmer of is inclusive of compiler merchant, big plantation labor and industrial labor of processing coffee till exporter. Export this commodity able to yield the foreign exchange more than $ 500 million I year during period 1994-1998. PT. Putrabali Adyamulia is private enterprise, moving in the field of commerce and have processing coffee the robusta, middle scale to and orient the exporting. Now company produce 15.000 metric ton I year and from the amount about 7.000-8.000 metric ton 1 year exported to especially Europe market like Germany, Dutch, Poland, Hungarian while the rest sold by a domestic market. Since year 2000 happened the over supply coffee the robusta cause the price coffee this type of non-stopped compared to by downhill of price coffee the type arabika which tend to high in world market. Indonesia as one of producer coffee the biggest robusta in world experience of the biggest impact from lowering the coffee price. That low price progressively complicate the life of all farmer coffee the Indonesia especially in Lampung which is known as by a producer coffee the biggest robusta in Indonesia. In storey level of farmer of seed price copy the robusia only gyrate the Rp. 3.500,- until Rp 4.000,-. This research aim to to know the growth and prospect export the PT. PA to Europe remember the happening of excess supply coffee the internal environmental condition and world (strength and weakness) owned by the environmental company also condition of external (opportunity and threat) faced by the company. Later; then recommend the business strategy assumed most appropriate to be applied by PT. PA from this research result.
Basis for theory used by is reason of the importance of international trade, congeniality of management of international marketing and strategy. To evaluate the environment external use the environmental analysis far from Pierce and Robinson namely economic factor, factor social, political factor and factor ecology and environmental Analysis is industrial the than Porter namely new corner threat, pressure of substitution product, strength drive a bargain the buyer, strength drive a bargain the supplier and rivality usher the competitor. While internal evaluation factor use the functional approach analysis that is marketing function, finance, research and development, operate for the, existing other SDM function and in company. In this research will be used by a descriptive method qualitative. Research done to analyze the industrial environment with the approach of Five Forces from Porter and use the method evaluate.the internal environmental factors and external influencing activity of business of export company. Is hereinafter done by a the factors assessment with the method approach analyze the SWOT to obtain get the objective picture about opportunity and threat and also strength and weakness owned by the company. With the good strategy, enabling company to earn more economical, flexible and more focused in providing more effective service and goods to all kinds of consumer. Valuable strategy and both for company can maintain the excellence owned in this time and inculcate the excellence seed in future. To take care of the its product competitiveness in Europe market of besides have to pay attention to the internal condition of company, environmental in country and target state also ever maintain the excellence compete so that can hold out and grow in international market on a long term. Analyze the linear regression modestly show that there no influence from over supply coffee the world to volume export the Indonesia coffee to especial target state of Europe but on the contrary there is influence from over supply coffee the world to value export the Indonesia coffee to especial target state of Europe. Pursuant to result analyze the SWOT concluded by that position of company business stay in the position retrenchment (penciutan) of through captive company. Nevertheless because good enough finance fundamental, in short-range which can be conducted by company is by applying strategy differentiation in the form of change from way of seed processing coffee the robusta yielding commercial coffee seed become the seed coffee the valuable specialty add more and own the better price. On a long term company still able to change this position with the strategy diversified yielding seed coffee the arabika or transfer of crop coffee to become the crop cocoa/peppercorn. There is important finding from result analyze that although repair of quality of seed coffee the robusta looked into to represent the especial priority which must be paid attention to in the effort make-up of price but for the effort company meaningless any without ability of managerial of board of directors of company in watching this commodity price growth in stock London through position intake " hold up" or " sell the" stock owned. Differentiation and also product diversification need the process which long enough so that if this strategy is unworkable hence best strategy anticipative which can be done by diversifying market namely focus at effort searching market in nations of non traditional drunkard coffee.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Produksi tahunan kopi dunia memperlihatkan kestabilan pada tingkat 117 juta kantong dengan rata-rata volume kantong sebesar 60 kg pada periode tahun 2004 - 2007 . Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi dunia,mulai mengenal kopi sejak tahun 1690 -an...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>