Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winda Nur Adli
"Tesis ini meneliti tentang intensi dalam melakukan pembelian kosmetik bersertifikat Halal berdasarkan tingkat religiusitas dan Theory of Planned Behavior. Variabel-variabel yang digunakan antara lain Awareness dan Religiosity (dibentuk dari lima dimensi yaitu Ideological, Intellectual, Ritualistic, Experiential, dan Consequential) terhadap Attitude towards Purchasing Halal Certified Cosmetics. Lalu, variabel Attitude towards Purchasing Halal Certified Cosmetics, Subjective Norm, dan Perceived Behavioral Control terhadap Intention to Purchase Halal Certified Cosmetics. Kuesioner disebarkan kepada responden wanita yang beragama Islam, baik yang menggunakan jilbab, maupun yang tidak menggunakan jilbab. Dari hasil kuesioner yang disebarkan, didapatkan 205 responden yang datanya dapat diolah lebih lanjut. Kemudian, data diolah dengan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling).
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Awareness dan Religiosity, maka semakin positif sikap dalam pembelian kosmetik bersertifikat Halal, dan semakin positif, kuat, serta tinggi ketiga faktor di dalam Theory of Planned Behavior yaitu sikap dalam pembelian kosmetik bersertifikat Halal, norma subyektif, dan Perceived Behavioral Control maka akan semakin tinggi intensi dalam pembelian kosmetik bersertifikat Halal. Oleh karena itu, penting bagi para produsen kosmetik bersertifikat Halal untuk meningkatkan awareness umat muslim terhadap produknya, menunjukkan identitas kehalalannya, membentuk sikap positif mereka terhadap pembelian produknya, membentuk image bahwa produknya dibeli oleh orang-orang yang berada di lingkungan mereka, serta meningkatkan keyakinan diri mereka terhadap pembelian produknya supaya intensi mereka dalam melakukan pembelian kosmetik bersertifikat Halal akan semakin meningkat.

This thesis examines intention in purchasing halal certified cosmetics based on level of religiosity and Theory of Planned Behavior. The variables that are used are Awareness and Religiosity (formed by five dimensions namely Ideological, Intellectual, Ritualistic, Experiential, and Consequential) with Attitude towards Purchasing Halal Certified Cosmetics. Then, Attitude towards Purchasing Halal Certified Cosmetics, Subjective Norm, and Perceived Behavioral Control toward Intention to Purchase Halal Certified Cosmetics. The questionnaires were distributed to woman respondents who are moslem, either wearing hijab or not wearing hijab. From this distribution, was obtained 205 respondents whose data can be further analyzed. Afterwards, the data was processed by using SEM method (Structural Equation Modeling).
The results from this research shows that the higher Awareness and Religiosity, the more positive attitude in purchasing halal certified cosmetics. The more positive, stronger, and higher of three factors in Theory of Planned Behavior namely Attitude towards Purchasing Halal Certified Cosmetics, Subjective Norm, and Perceived Behavioral Control, then the intention in purchasing halal certified cosmetics will be more higher. Thus, it is important for halal certified cosmetic producers to increase moslem‟s awareness toward the products, show its halal identity, form their positive attitude toward purchasing the products, form the image that the products are bought by important people in their circle, and also increase their belief toward purchasing the products in order to increase their intention to purchase halal certified cosmetics.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femi Dwi Narita Suryani
"Telah banyak penelitian tentang produk halal dikembangkan oleh beberapa peneliti, namun sangat terbatas penelitian yang mengambil objek restoran bersertifikat halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan Theory of Planned Behavior dalam menganalisis pengaruh sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku terhadap intensi pembelian di restoran bersertifikat halal dengan religiusitas sebagai variabel moderasi. Data dikumpulkan melalui self-administrated questionnaire di wilayah Jabodetabek. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku berpengaruh terhadap intensi pembelian. Moderasi religiusitas mempengaruhi norma subjektif dan persepsi kendali perilaku terhadap intensi pembelian, sedangkan moderasi religiusitas tidak mempengaruhi sikap terhadap intensi pembelian.

Numbers of research dealing with halal product have been conducted by many researchers. However, very limited numbers of research were focusing in restaurant with halal certification. The purpose of this research is to analyze application of Theory of Planned Behavior in purchase intention toward restaurant with halal certification with religiosity as moderating variable. Data was collected from self-administrated questionnaire within Jabodetabek and analyzed using multiple regression. The result of this research shows that attitude, subjective norms, and perceived behavioral control affect purchase intentiony. Moderation of religiosity significantly effects subjective norms and perceived behavioral control in purchase intention, while moderation of religiosity does not affect attitude in purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Rachma
"Studi ini bertujuan untuk menginvestigasi intensi konsumen dalam pembelian kosmetik alami produk yang tidak tersertifikasi halal. Studi ini diperluas dengan kaitan faktor halal literasi yang dimiliki dengan kaitannya pada kosmetik alami. Teori yang digunakan dalam tesis ini adalah Teori planned behavior dengan mengikut sertakan dimensi perceived value (health,safety, dan enviromental) dan religious knowledge dengan attitude terhadap intensi pembelian. Studi empiris ini bertujuan untuk mengembangkan dan memeriksa model struktural guna mengetahui faktor intensi pembelian dengan menggunakan kombinasi teori planned behavior dan perceived value (health dan safety) dan halal literasi.
Konteks peneltiaian ini akan menjadi sesuatu yang unik karna membantu dalam memprediksi perilaku masyarakat Muslim pada negara mayoritas Muslim, terhadap produk kosmetik yang memiliki asosiasi alami namun tidak tersertifikasi. Studi ini mengintegrasikan antara pengetahuan halal yang dimiliki dan perilaku pembelian pada konteks produk kosmetik diantara milennial. Studi ini menunjukan bahwa pada segmen Milenial Muslim terdapat intensi pembelian pada produk dengan asosiasi alami yang sesuai dengan syariah.

Investigate consumer intentions in purchasing natural cosmetic products for non-halal certified manufacturers. This study is broadened with the connection of religious knowledge factor which is related to alami cosmetics. The theory used in this article is theory planned behavior theory by including the dimensions of perceived value (health, safety, and environmental) and religious knowledge, attitude towards purchase intentions, subjective norms, and perceived behavioral control. This empirical study aims to develop and examine structural models to investigate purchase intentions using a combination of planned behavior theory and perceived value (health, safety, and environmental) and halal knowledge.
The context of this research will be unique because it helps in predicting the behavior of Muslim communities in Muslim-majority countries, towards cosmetic products that have alami associations but are not certified halal, in the context of cosmetic products between millennials. It shows an intention to purchase products with alami associations that comply with sharia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T55348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilma Savira Putri
"Pertumbuhan penduduk muslim terus meningkat dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga 2.2 miliar pada 2030. Hal ini menjadikan permintaan produk halal semakin meningkat. Namun, pertumbuhan permintaan tidak diikuti oleh penawaran dari produsen yang terpercaya akan kehalalannya. Dalam Islam, seluruh hubungan baik antar manusia dan Allah SWT, manusia dengan manusia, manusia dan alam telah diatur dalam Qur rsquo;an. Halal dalam Islam sangatlah penting tidak hanya pada apa yang dikonsumsi kedalam tubuh secara internal saja seperti makanan namun juga apa yang dikonsumsi secara eksternal dan menempel di tubuh seseorang seperti kosmetik dan personal care. Banyak masyarakat Indonesia yang hanya mementingkan kehalalan makanan namun belum sadar pentingnya kehalalan kosmetik dan personal care yang dapat mempengaruhi diterimanya ibadah sehari-hari. Penelitian ini juga ingin mengetahui bagaimana persepsi mengenai halal dalam Islam dapat mempengaruhi intensi pembelian seseorang yang dinilai dari tingkat religiusitas, pengetahuan, sikap dan dampaknya dalam menentukan intensi pembelian kembali terhadap produk produk kosmetik, produk personal care dan produk makanan halal di Indonesia. Penelitian ini juga menyelidiki adanya perbedaan antara sikap konsumen terhadap kosmetik halal, personal care halal, dan produk makanan halal. Pada akhir periode pengumpulan data, total data yang terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner online adalah sebanyak 844 responden berumur 18 tahun keatas dan yang melakukan pembelian produk kosmetik atau personal care atau makanan dalam 6 bulan terakhir untuk analisis lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan kuesioner self-administrated dengan close-ended question. Analisis data juga dilakukan menggunakan analisis konklusif deskriptif cross-sectional dan Structural Equation Modeling SEM dengan menggunakan software LISREL 8.51. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat dampak yang signifikan antara variabel pada hubungan tidak langsung, sedangkan pada hubungan langsung menunjukkan hubungan tidak signifikan antara pengetahuan dan niat pembelian kembali. Sementara hubungan antara religiusitas dan niat pembelian kembali menunjukkan hubungan yang signifikan dalam produk personal care halal dan produk makanan halal.

The growth of the muslim population continues to increase and is expected to continue to grow to 2.2 billion by 2030. This makes the demand for halal products is increasing. However, the demand growth is not followed by supply from a trusted manufacturer for halal product. In Islam, all relationships between human beings and Allah SWT, man and man, man and nature have been regulated in the Qur 39 an. Halal in Islam is very important, not only for what one rsquo s consumes internally but also what is consumed externally and attaches to one 39 s body such as cosmetics and personal care. Many Indonesian people are only concerned with halal food but have not realized the importance of the lsquo halalness rsquo of cosmetics and personal care that can affect the acceptance of daily worship. This study also wanted to know how the perception of halal in Islam can affect one rsquo s intention of repurchase judged from the level of religiosity, knowledge, attitude and its impact in determining the intention of repurchasing cosmetic product, personal care product and halal food product in Indonesia. This study also investigates the existence of differences between consumers rsquo attitudes towards halal cosmetics, halal personal care, and halal food products. At the end of data collection period, a total of 844 usable questionnaires from respondents over the age of 18 years old and who purchased cosmetic or personal care or halal food on the last 6 months were used for further analysis. This study used a self administrated questionnaire with closed ended questions. Also data analysis was performed using conclusive descriptive cross sectional analysis and Structural Equation Modeling SEM method using LISREL 8.51 software. The results in the study showed that there is a significant impact between variables on indirect relationship, while direct relationships shows an insignificant relationship between knowledge and the intention of repurchase. While the relationship between religiosity and the intention of repurchasing shows a significant relationship in halal personal care product and halal food products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Kusuma Maharani
"ABSTRAK
Berkembangnya ekonomi halal berasal dari konsumen muslim dunia yang memang hidup dengan gaya hidup halal (halal lifestyle). Gaya hidup yang halal yaitu meliputi makanan yang mereka makan, seputar farmasi dan obat-obatan, perawatan tubuh, kosmetik, pe- layanan perbankan, travel, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Bahkan, nilai perdagan- gan halal (halal trade) secara global diperkirakan mencapai US$2,1 triliun per tahun. Isu tentang kosmetik halal mulai berkembang tepatnya setelah pesatnya kemajuan dari industri makanan dan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Perkembangan kosmetik halal yang begitu pesat saat ini menjadi produk yang sangat mencuri perhatian kaum wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak dari tingkat pengetahuan dan religiusitas terhadap intensi atau niat seseorang untuk membeli produk kosmetik halal. Penelitian ini
menggunakan metode survey dengan instrumen berupa kuisioner. Kuisoner akan dibagikan ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Responden dalam penelitian ini wanita dengan kisaran usia 18-25 tahun dengan pertimbangan memiliki pemahaman dan mampu membeli
produk kosmetik. Penelitian ini sebelumnya diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pengetahuan menjadi faktor penting terhadap niat seseorang dalam pembelian produk kosmetik halal. sedangkan, pengaruh religiusitas bernilai positif namun tidak signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang berarti seseorang memiliki tingkat kereligiusan yang tinggi maupun rendah terhadap keinginannya membeli produk
kosmetik halal."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2019
330 AJSFI 13:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bremerina Wildawati Wardhana
"Fokus dari laporan ini adalah untuk membahas faktor faktor yang mempengaruhi intensi pembelian kembali produk kosmetik Halal dengan menganalisis faktor faktor seperti kegunaan yang dirasakan dari label Halal pada kosmetik nilai yang dirasakan kepuasan serta keagamaan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif analisis Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kegunaan label Halal pada kosmetik memiliki pengaruh positif terhadap intensi pembelian kembali produk kosmetik Halal. Selain itu kepuasan juga terbukti memediasi sepenuhnya terhadap hubungan positif antara nilai yang dirasakan dengan intensi pembelian kembali. Namun penelitian ini menemukan bahwa tingkat keagamaan tidak memiliki pengaruh terhadap intensi pembelian kembali produk kosmetik Halal.

The focus of this study is to examine the factors that influence repurchase intention of Halal cosmetics by analyzing several factors namely perceived usefulness of Halal label pereived value satisfaction and religiosity. This research is using quantitative descriptive analysis. This research finds that perceived usefulness of Halal label on cosmetics has positive influence on repurchase intention moreover satisfaction also proves to fully mediate the positive relationship between perceived value and repurchase intention. However this study finds that religiosity does not have any influences on repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S61360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Zahra Firdani
"Indonesia memiliki jumlah masyarakat muslim yang besar dan perilaku donasi yang tinggi, hal ini menjadi potensi untuk menerapkan cause-related marketing (CRM) sebagai strategi marketing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat memengaruhi intensi pembelian produk kosmetik halal dengan CRM pada konsumen muslim di Indonesia. Data yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 780 data dari responden wanita muslim. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan dua jenis ilustrasi produk kosmetik dengan CRM yang mana setiap responden akan mendapatkan satu ilustrasi yang sesuai dengan kelas kosmetik yang biasa digunakan. Pengolahan data menggunakan SEM-PLS yang menunjukan hasil bahwa altruisme, materialisme, religiositas, dan moderasi rasa bersalah (guilt) memengaruhi intensi pembelian kosmetik halal dengan CRM. Diharapkan penelitian ini dapat mengindikasikan potensi strategi pemasaran CRM untuk segmen konsumen muslim.

Indonesia has a large number of Muslim population and relatively high donation behavior which means it has the potential to implement cause-related marketing (CRM) as a marketing strategy. This study aims to determine what factors can influence the intention to purchase halal cosmetic products with CRM for Muslim consumers in Indonesia. Data obtained in this study were 780 data from Muslim female respondents. This research was conducted by providing two types of cosmetic product illustrations with CRM where each respondent would get one illustration that was in accordance with the usual cosmetic class used. Data was processed using PLS-SEM which shows the results that altruism, materialism, religiosity, and moderation effect of consumer guilt have significant effect on the intention to purchase halal cosmetics with CRM. It is hoped that this research can indicate the potential of CRM marketing strategies for the Muslim consumer segment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linggar Pratiwi
"Ibu rumah tangga merupakan salah satu agregat pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, rhodamin. Kandungan zat berbahaya pada kosmetik dapat menyebabkan gangguan pada kulit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan pengetahuan tentang kandungan zat-zat kosmetik berbahaya dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 98 wanita usia dewasa di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara terpilih dengan teknik purposive sampling.
Hasil uji menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang bahaya kosmetik dan risiko terjadinya penyakit kulit pada ibu rumah tangga (p value = 1,00; α = 0,05). Hal tersebut menunjukan ibu rumah tangga pengguna kosmetik yang mengandung zat berbahaya dengan pengetahuan rendah dapat berisiko rendah dan tinggi untuk mengalami penyakit kulit. Strategi edukasi kesehatan harus disesuaikan dengan karakteristik ibu rumah tangga untuk mengefektifkan intervensi keperawatan komunitas sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kulit.

The housewife were consideres as user of cosmetics that contain potentially harmful ingredients such as mercury, hydroquinone, rhodamin. Harmful ingredients in cosmetics could cause skin disorder. The purpose of the study was to identify the correlation between knowledge of harmful substances in cosmetics and risk to get skin disease among housewives. Cross sectional study was conducted among 98 adult women in the Kelurahan Penjaringan, North Jakarta selected by purposive sampling technique.
The test results stated there was no significant relationship between knowledge of harmful ingredients of cosmetics and risk to get skin disease in housewives (p value = 1.00; α = 0.05). The result showed, indicate that low knowledge housewives that used cosmetics which contained harmful substances could be in low or high risk to get skin diseases. Health education strategy must be adapted to the characteristics of the housewife for streamline community nursing intervention so that can prevent the occurrence of skin diseases.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fukui, Hiroshi
Tokyo: Allured Books, 2009
646.72 FUK c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Agustina
"Persediaan selalu diperlukan dalam setiap aspek kegiatan manusia, baik dalam rumah tangga maupun perusahaan. Dalam rumah tangga, persediaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari?hari; sedangkan dalam perusahaan persediaan ditujukan untuk memenuhi peri-nintaan konsumen, menghindari adanya ketidakpastian akan pengiriman bahan yang dipesan dari pemasok dan untuk mengantisipasi permintaan pasar yang tidak tetap.
Agar tujuan-tujuan tersebut tercapai, perusahaan harus memutuskan berapa banyak dan kapan persediaan dibutuhkan. Persediaan yang cukup akan memperiancar proses produksi sehingga akan memberikan kepuasan terhadap kansumen dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dari jasa. Sebaliknya, persediaan juga merupakan sumber daya yang tidak bergerak atau menganggur. Dalam hal ini merencanakan perkiraan besarnya persediaan dan saat dibutuhkannya adalah penting, sehingga biaya persediaan m^njadi minimal.
Ada banyak jenis persediaan menurut penggunaannya, tetapi pada umumnya perusahaan?perusahaan manufaktur menggolongkannya menjadi 3, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang da lam proses dan persediaan barang jadi.
Persediaan merupakan sal ah satu elemen penting dari modal kerj a . Jumlah persediaan be r LI bah dari waktu ke waktu. Untuk menyimpannya diperlukan tempat atau ruangan yang cukup besar, bahkan kadangkala lebih besar daripada pabriknya sendiri. Penyimpanan ini ditujukan untuk melindungi persediaan baik dari kerusakan maupun pencurian. Mulai dari pemesanan ke pemasok sampai barang datang dan kemudian diproduksi diperlukan biaya yang tidak sedikit. 01eh karena itu penanganan persediaan harus dilakukan dengan baik dan cermat.
Para ahli telah mengembangkan beberapa model persediaan yang ditujukan untuk mengurangi biaya, yaitu Economic Order Quantity (model jumlah pemesanan tetap), Model Pemesanan Periodik, Model Rencana Kebutuhan Bahan dan Model Pemesanan dengan metode Just-In-Time (JIT) . Metode JIT menghendaki tidak adanya persediaan dan mengganggap persediaan tidak menciptakan nilai tambah. Karena adanya pendapat ini maka menimbulkan pertanyaan "apa sebabnya persediaan harus ada ?" Tidak dapatkah persediaan dihapuskan?
Jawaban pertanyaan itu adalah, persediaan harus ada karena perusahaan tergantung pada beberapa faktor khususnya jarak dan kualitas, Seluruh faktor datang dari luar perusahaan dan selalu berfluktuasi. Jika perusahaan mampu untuk mempersingkat jarak antara pemasok dan perusahaan, serta menjamin adanya kualitas yang selalu baik maka persediaan dapat dikurangi.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perusahaan kosmetika PT International Cosmetics menangani persediaannya, serta apakah perusahaan telan menggunakan satu dari model persediaan yang ada. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>