Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174591 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arie Santy Atmaja
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Program Aftercare Dalam Upaya Mengurangi Eks Residen Yang Relapse: Studi Kasus Di Rumah Dampingan Jakarta pada Direktorat Pasca Rehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi BNN serta mengidentifikasi upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi residen yang relapse pada Rumah Dampingan Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan analisis data deskriptif yang diperoleh melalui hasil wawancara mendalam dengan para informan, pengamatan, studi kepustakaan dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektifitas Program Aftercare Dalam Upaya Mengurangi Eks Residen Yang Relapse sudah cukup efektif terbukti dengan adanya komunikasi dan hubungan kerja Rumah Damping terhadap masyarakat dan lembaga pemerintah/ masyarakat sudah terlaksana dengan baik dan efektif juga SDM yang dimiliki sudah cukup untuk memenuhi dan memfasilitasi residen dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pasca rehabilitasi selama mereka berada di Rumah Damping. Namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala/hambatan diantaranya capaian atas sasaran/ tujuan yang ingin dicapai belum sesuai yang diharapkan oleh karenanya dibutuhkan koordinasi yang baik antara pihak-pihak pelaksana, baik dari tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota juga terhadap orang tua klien (eks residen) demi keberlangsungan pelaksanaan kegiatan yang efektif. Peningkatan kualitas Rumah Damping agar lebih ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan serta terhadap pelatihan vokasional agar lebih variatif untuk meningkatkan keterampilan sesuai dengan minat bakat residen dan sebagai upaya pemulihan yang berkelanjutan.

This study aimed to analyze the Effectiveness of Aftercare Program Efforts to Reduce Ex-Resident in the Relapse : Case Study at Rumah Dampingan Jakarta on Direktorat Pasca Rehabilitasi Deputy of Rehabilitation BNN as well as identify efforts that have been made in overcoming relapse resident in Rumah Dampingan Jakarta. This study used a qualitative method that relies on the analysis of descriptive data obtained through in-depth interviews with informants, observation, literature study and review documents.
The results showed that the Effectiveness of Aftercare Program Efforts to Reduce Ex-Resident in the Relapse proved effective with an communication and working relationships of Rumah Dampingan Jakarta to the community and government agencies/ community already implemented properly and effectively also has sufficient human resources to fulfill and facilitate resident in a whole series of aftercare activities during their stay in Rumah Dampingan Jakarta. However, in practice there are still some obstacles and barriers including achievement of targets/ objectives have not been as expected therefore required good coordination between the implementing parties, both from the national level, provincial, district/ city as well as to the client`s parent (ex-resident) for the continuation of the implementation of effective activity. Half Way House quality improvement is enhanced in accordance with the needs and to be more varied vocational training to improve the skills according to their interests and talents resident as a sustainable recovery.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destarina Sari Indarti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S7730
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat optimalisasi program pascarehabilitasi di BNNP DKI Jakarta tahun 2016 dengan melihat kondisi klien pascarehabilitasi tersebut, sesudah tidak terhubung lagi dengan program pascarehabilitasi. Kondisi klien pascarehabilitasi dalam penelitian ini dinilai dari regulasi emosi mereka dan kondisi-kondisi lainnya, seperti lingkungan sosial, dukungan keluarga dan status pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data didapatkan melalui focus group discussion FGD , observasi dan wawancara mendalam kepada delapan partisipan dan dua informan, yaitu konselor pendamping dan Deputi Rehabilitasi BNN. Hasil penelitian menunjukkan, enam orang partisipan memiliki regulasi emosi yang tinggi dengan kondisi pemulihan yang baik, satu partisipan masih dalam kondisi pulih tapi memiliki regulasi emosi yang tidak baik, sehingga memiliki risiko relapse yang tinggi, satu partisipan dengan regulasi emosi yang buruk dan sedang relapse. BNNP DKI Jakarta harus memantau terus kondisi klien pascarehabilitasi untuk mencegah kekambuhan mereka.

This research aims to notice the optimization of aftercare program initiated by BNNP DKI Jakarta in 2016 by seeing the client rsquo s condition upon completing the rehabilitation program. In this research the aftercare client rsquo s condition is assessed by their emotion regulations and other related conditions such as social environment, family support and work status. This research applies the qualitative approach, data collections obtained from the focus group discussion FGD , observations and depth interviews to eight participants and two informants, namely assistant counselors and Deputy of Rehabilitation of BNN National Narcotics Boards. The result of this research indicates that six participants have high emotion regulations with good recovery, one participant is recovering but has unstable emotion regulation with high relapse risk, one participant has a bad emotion regulation and relapsing. BNNP DKI Jakarta should constantly supervising the aftercare client rsquo s condition for avoiding them from relapse."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Prihadi
"Fokus penelitian ini adalah menggali unsur praktek cerdas dari keberhasilan praktek permodelan ASCA (Accumulating Savings and Credit Association) yang diinisiasi Wahana Visi Indonesia di Kecamatan Kramat Jati dan Jatinegara dengan konteks perkotaan. Penerapan praktek permodelan ASCA ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dengan menciptakan akses permodalan di kelompok kecil. Jenis penelitian merupakan deskriptif menggunakan data kualitatif dengan didukung data kuantitatif dengan studi kasus sebagai strategi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan kemunculan unsur praktek cerdas di hampir seluruh mekanisme simpan pinjam yang dilakukan kelompok-kelompok permodelan ASCA tersebut maupun pada lembaga penyelenggara. Walaupun terjadi kendala pada setiap proses pelaksanaan baik di kelompok maupun lembaga penyelenggara, kelompok terbukti mampu bertahan hingga kini. Penelitian ini menyampaikan bahwa keberhasilan kelompok untuk berlanjut dan berdampak positif dikarenakan adanya unsur-unsur praktek cerdas dalam mengimplementasikan permodelan ASCA.

This research focuses on identifying best practice elements of the practice of ASCA (Accumulating Savings and Credit Association) modelling initiated by Wahana Visi Indonesia in Kramat Jati and Jatinegara district which located in urban area. The practice aim to solve poverty issue by creating an access to savings and loan in small group. This study is descriptive type of research using qualitative approach supported by quantitative data and case study as the strategy.
The result shows that the best practice elements are in almost all savings and loan mechanisms in the groups and also implementing organisation as well. Although challenges occur in every step of process in the groups and the implementing organisation, the groups survive and continue running. This research reveals that the groups likely to sustain and show positive impact in implementing ASCA modelling by adding best practice elements.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Sasmitaningsari
"Meski populasi anak Indonesia menempati sepertiga dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia, kenyataan menunjukkan bahwa selama ini pemerintah lebih memusatkan pembangunan pada bidang ekonomi dan infrastruktur tanpa mempertimbangkan unsur kepentingan terbaik anak dalam pengambilan keputusan. Ini disebabkan rendahnya akses anak-anak terhadap pengambilan keputusan. Padahal suara anak berpotensi mengubah masa depan Indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode perolehan data berupa FGD dan in-depth interview. Melalui teori komunikasi partisipatif, partisipasi dan pemberdayaan anak, penelitian ini menggali dampak komunikasi partisipatif yang diimplementasikan dalam setiap fase program pembangunan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) Kembangan terhadap pemberdayaan anak.
Hasil temuan menunjukkan bahwa meski pola komunikasi partisipatif ideal (Pemberdayaan) tidak terjadi di setiap fase program, namun potensi pemberdayaan anak tetap terjadi pada tataran ideal, yakni Youth-Adult Shared Control Participation Types: Pluralistic. Kualitas keterlibatan serta konsistensi pengambil kebijakan dan NGO pendamping untuk selalu menerapkan "kesetaraan" menjadi faktor kunci dalam pemberdayaan anak, yang terepresentasikan lewat kepercayaan diri untuk berani memutuskan solusi terbaik suatu persoalan sosial serta komitmen untuk melakukan aksi nyata bagi persoalan tersebut.

Although the population of Indonesian children occupied one-third of the entire population in Indonesia, the fact shows that the government focuses more on the development of the economy and infrastructure all this time, without examining the best interests of the children?s element in decision making. This is due to lack of children's access toward decision making. Whereas potentially, the voice of children changes the future of Indonesia. This is a qualitative research by using data acquisition methods such as Focus Group Discussions and in-depth interview. These studies explore the impacts of participatory communication toward children's empowerment which are theoretically assessed in Participatory Communication and Youth Participation and Empowerment. The analysis is conducted on the participatory communication's approach pattern that comes to pass between the Government of DKI Jakarta (as the policy maker) and the Jakarta Children Forum (as the most affected party) in each phase (assessment, strategy design, implementation, and evaluation) of the RPTRA (Ruang Publik Terpadu Rumah Anak) Kembangan's development program.
The findings show that despite the ideal participatory communication patterns do not occur in every phase of the program, however the possibilities of children?s empowerment still occur at the ideal level, namely Youth-Adult Shared Control Participation Types: Pluralistic. The quality of the involvement with consistency of policy makers and NGO companion to always apply "equality" become the key factors in the children empowerment, which is represented through the confidence to be courageous to decide the best solution of a social issue and a commitment to perform concrete action toward the issue.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jolan Tedjokoesoemo
"Tesis ini membahas tentang standarisasi kompetensi konselor adiksi -dan rancangan Unit Pelaksana Teknis (UP1) aftercare daiam upaya efektifitas pelayanan aftercare pecandu narkoba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan faktor operasionalisasi penelitian sudah ditentukan dfawal. Data primer diperoleh dari informan yang merupakan konselor adiksi UPT Terapi & Rehabilitasi (UPT T&R) BNN Lido, direktur program dan manajer program UPT T&R BNN serta lembaga swadaya masyarakat yaitu Yayasan Sababat Rekan Sebaya (SRS), Data selrunder didapatkan dati data yang telab tersodia dan dilakukan studi data. Peneliti melaknkan anaJisis melalui pemetaan job desription dan job specification berdasarkan level konselor, guna melihat kesenjangan antara teori dan praktik pada peranj fungsi dan keablian konselor odiksi di UPT T&R BNN. Setelab itu disusun standar kompetensi konselor adiksi aftercare yang didukung oleh masukan-masukan dati praktisi, direktur progrnm dan manajer program UPT T&R BNN , SRS dan basil dati stodi literatur.
Hasil yang didapatkan standar kompetensi konselor adiksi aftercare serta rancangan UPT aftetcare agar lebih efektif dan untuk meningkatkan pemuJihan pada pecandu. Saran yang diberikan oleh penulis yaitu guna mengurangi kesenjangan yang ada pada konselor adiksi di UPT T&R BNN perlu diadakannya pelatihan.pelatihan untuk menlngkatkan peran, fungsi. dan keahlian yang belum tercapai agar dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi konselor adiksi aftercare. Diharapkan dengan rneningkatnya kemampuan dan keahlian para konselor, nantinya konseJor yang ada di UPT T&R Bl-iN dapat menjadi konselor odiksi aftercare. Peneliti juga menyarankan segera dibentuk UPT aftercare agar pemulihan pecandu dapat terus terjaga.

This thesis discusses the addiction counselor competency standarization and design of Aftercare Unit (UPT) in order to ensure service effectiveness in treating drug addicts. This study used a qualitative approach with pre-determined research operative factors. Primary data was obtained from sources who are currently work as addiction counsellors in Therapy & Rehabilitation Unit (UPT T&R) BNN Lido, program director and program manager for UPT T&R BNN as well as non-governmental organizations, such as Sahabat Rekan Sebaya Foundation (SRS). Secondary data was obtained from data which has already been available and has been examined for its validity. The author condocted the analysis by mapping job descriptions 1md job specifications based on the level of counselors, in order to see the gap between theory and practice in the role. functions and skills of addiction counselors in the UPT T&R BNN. The next step is to design the aftercare addiction counselor competency standards which were supported by input from practitioners, program director and program manager UPT T&R BNN, SRS and many other literature sources.
The result obtained is a competency standard as a requirement for addiction counselors and a design of Aftercare UPT to enhance the recovery of the addicts then. Author would like to recommend that more training courses to the addiction counsellors in the UPTT&RBNN are to be provided to meet the gap and enhance the rolefunctions, and expertise that have not been fulfilled so that they can be promoted into aftercare addiction counsellor. It is expected that with the increased capabilities and expertisethe counselors in UPT T&R BNN will have sufficient qualification to act as addiction aftercare counselors. Authors aiso suggests that an Aftercare UPT should be immediately established thus recovery progress of the addicts can be sustained.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T20964
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Nurdiah
"ABSTRAK
Meskipun sudah tidak menggunakan narkoba, mantan pecandu narkoba masih memiliki
sejumlah permasalahan, diantaranya adalah relapse (kekambuhan) dan reintegrasi. Studi
ini melihat adanya agen sosial yang berperan penting, yaitu komunitas. Penelitian ini
berlokasi di sebuah komunitas mantan pecandu Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS),
Kalibata Jakarta TImur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi.
Pemilihan informan dilakukan secara snowball. Hasil penelitian memperlihatkan
bagaimana modal sosial bekerja dalam membantu permasalahan mantan pecandu. Nilai
dan norma komunitas SRS berperan sebagai kontrol sosial terhadap pencegahan relapse.
Nilai dan norma yang diajarkan komunitas mengarahkan pada proses diterima kembali
mantan pecandu di masyarakat. Jaringan sosial komunitas SRS membantu mantan pecandu
memiliki pekerjaan. Sedangkan kepercayaan dalam komunitas terlihat sangat tinggi
sehingga mampu merekatkan hubungan para anggotanya. Modal bonding yang begitu kuat
menjadi modal sosial paling menonjol di komunitas ini. Modal bridging yang dimiliki
komunitas juga telah banyak membuka kesempatan bagi mantan pecandu untuk mengakses
pendidikan informal dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.

ABSTRACT
Although no longer using drugs, former drugs addicts still have some problems such as
relapse and reintegration. This study focus on the existance of community that play an
important role to help their problems. This study is located in community of ex-drugs addict
community Sahabat Rekan Sebaya (SRS) foundation, Kalibata, East Jakarta. This study used
a qualitative method with case-study approach. Data collected through in-depth interviews
and field observation. Informants selected by snowball. The research shows how social
capital works in helping ex-drugs addict problems. The norms of the community as a social
control agent to their relapse prevention. Values and norms of the community taught to
reintegration process. Social network of SRS community help ex-drugs addicts to have a job,
which is an indicator of the successfull reintegration in society. While trust in the SRS
community is very high between members. SRS community has strong bonding capital.
Brigding capital of SRS community also provide opportunities for ex-drugs addicts in
accessing to informal education and directly interact with the society."
2015
S60955
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dewi Sartika
"Klien ketergantungan heroin yang menjalani Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) beresiko terjadinya masalah kekambuhan dan ketidakpatuhan, sehingga diperlukan upaya pencegahan untuk meningkatkan keterampilan strategi koping untuk mengatasi faktor dan situasi beresiko terjadi ketidakpatuhan dan kekambuhan. Penelitian quasi experimental dengan pendekatan pre-post test with control group ini ditujukan untuk mengidentifikasi pengaruh relapse prevention training (RPT) terhadap kekambuhan dan kepatuhan klien ketergantungan heroin yangmenjalani program terapi rumatan metadon di DKI Jakarta.
Hasil penelitian terhadap 56 responden yang terdiri dari 28 orang kelompok kontrol dan 28 orang kelompok intervensi menunjukan peningkatan kepatuhan secara bermakna (p=0,000) pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan RPT. Kejadian kekambuhan terjadi 3,75 % pada kelornpok kontrol. Relapse prevention training ini direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai bentuk pelayanan kesehatan/keperawatan jiwa bagi klien ketergantungan heroin- yang menjalani PTRM.

Clients heroin addiction who undergo maintenance therapy Methadone Program (MMP) incompliance and relapse risk, so that prevention efforts are needed to improve the skills of coping strategies to remain obedient and recurrence can be prevented. The _research aims to find out the effect of relapse Relapse prevention training and compliance with heroin dependency clients who are undergoing methadone maintenance therapy program in Jakarta. Quasi-experimental research design approach with pre-post test control group.
The results showed a significant increase in compliance in the group that conducted the RPT of S6 respondents consisted of 28 men and 28 control group the intervention group showed a significant increase in adherence (P = 0.000) in the intervention group before and after RPT. 3.75% incidence of recurrence occurred in the control group. Relapse prevention training is recommended to be developed as a form of health care I nursing soul for clients who undergo MMP heroin dependence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Palupi, Endah
"ABSTRAK
Perjanjian sewa tanah seringkali menimbulkan konflik manakala seorang penyewa
tanah menyatakan dirinya sebagai pemilik bangunan yang berdiri diatasnya. Demikian
halnya hubungan sewa menyewa rumah dengan Surat Ijin Perumahan yang
menimbulkan sengketa oleh karena baik pihak yang menyewakan maupun pihak
penyewa mengaku sebagai pemilik bangunan rumah tinggal. Hal ini mengakibatkan
masing-masing pihak mengalihkan bangunan rumah tinggal dan hak sewa atas tanahnya
kepada pihak lain, yang berujung pada diajukannya sengketa tersebut ke pengadilan.
Permasalahan hukum tersebut menjadi ketertarikan bagi penulis untuk membahasnya
dalam tesis ini dengan judul Analisis Yuridis Sengketa Rumah Dengan Surat Ijin
Perumahan Yang Didirikan Diatas Sewa Tanah Eks Kotapraja Jakarta (Studi Kasus
Putusan Mahkamah Agung Nomor 2437 K/PDT/2009).

ABSTRACT
The Land Leasing Agreement often creates conflicts whenever one party claiming
as the owner of the building built there on. The same thing occurs with the house
leasing and the housing license which create a conflict between the leasee and
lessor who claim as the owner of the house building. This issue leads into each
party to transfer the rights over the house building and lhe leasing right over the
land to other party, which eventually the issue is now being submitted to the court.
These legal isuues are interesting for the writer to be discussed and elaborated
more in the Thesis, with title :
“ Legal Analysis on The Dispute of Housing with Housing License Built on The
Land Leasing Ex Jakarta Regency”
(Case Study of Supreme Court Decision No. 2437 K/PDT/2009."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>