Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitra Nurjaman, authir
"[ABSTRAK
Sukabumi yaitu 22% pada tahun 2014. Peran Pemerintah melalui Kementerian
Agama membentuk BP4 yang bertugas meningkatkan mutu perkawinan dan
menurunkan angka perceraian dianggap belum berhasil. Hal ini ditunjukan dengan
tingginya pihak istri sebagai penggugat dalam perceraian, menurut data
Pengadilan Agama Kota Sukabumi pada tahun 2014 mencapai 82%. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab tingginya angka perceraian,
mengetahui peran BP4 dan merumuskan strategi revitalisasi BP4 untuk mencegah
perceraian untuk mendukung ketahanan keluarga di Kota Sukabumi. Penelitian
kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan cara observasi
lapangan, studi pustaka, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan
ketidakharmonisan dalam keluarga sebagai faktor penyebab tingginya perceraian,
dilandasi oleh bergesernya nilai suatu perkawinan, budaya patriarki dan
kurangnya pengetahuan akan tugas dan fungsi suami isteri. Peran BP4 dalam
upaya mencegah perceraian belum berhasil, dikarenakan kurangnya
konselor/mediator profesional dan ketidakjelasan sumber anggaran. Strategi
revitalisasi peran BP4 dirumuskan melalui 3 pendekatan. Pertama, pendekatan
fokus pasar, yaitu penataan struktur organisasi dari pusat sampai daerah, sehingga
dapat menyediakan anggaran dan konselor/mediator professional. Kedua,
penciptaan bisnis baru, penguatan regulasi dalam meningkatkan posisi tawar
dengan mitra kerja. Ketiga, Pemanfaatan teknologi informasi, BP4 harus memiliki
website dan melayani konsultasi online.

ABSTRACT
The background of this study respond to the high divorce rate in the city of
Sukabumi, namely 22% in 2014. The role of the Government through the Ministry
of Religious Affairs to form BP4 in charge of improving the quality of marriage
and decrease the divorce rate is considered not successful. This is evidenced by
the high of the wife as plaintiff in a divorce, according to the Religious Court
Sukabumi city in 2014 reached 82%. The purpose of this study to analyze the
factors causing the high divorce rate, analyzes the role of BP4 and formulate
strategies to prevent divorce BP4 revitalization to support family resilience in
Sukabumi. This qualitative research uses descriptive method of analysis by field
observations, literature, and in-depth interviews. The results showed disharmony
in the family as a factor causing the high divorce, based on the shift of the value
of marriage, patriarchal culture and the lack of knowledge of the duties and
functions of husband and wife. BP4 role in efforts to prevent divorce has not been
successful, due to the lack of counselor / mediator professional and obscurity
budgetary resources. BP4 role revitalization strategy formulated through three
approaches. First, the market focused approach, ie arrangement of the
organizational structure of the center to the regions, so as to provide a budget and
counselor / mediator professional. Second, the creation of new businesses,
strengthening regulation in improving the bargaining position with partners.
Third, the utilization of information technology, BP4 must have a website and
online consultation service, The background of this study respond to the high divorce rate in the city of
Sukabumi, namely 22% in 2014. The role of the Government through the Ministry
of Religious Affairs to form BP4 in charge of improving the quality of marriage
and decrease the divorce rate is considered not successful. This is evidenced by
the high of the wife as plaintiff in a divorce, according to the Religious Court
Sukabumi city in 2014 reached 82%. The purpose of this study to analyze the
factors causing the high divorce rate, analyzes the role of BP4 and formulate
strategies to prevent divorce BP4 revitalization to support family resilience in
Sukabumi. This qualitative research uses descriptive method of analysis by field
observations, literature, and in-depth interviews. The results showed disharmony
in the family as a factor causing the high divorce, based on the shift of the value
of marriage, patriarchal culture and the lack of knowledge of the duties and
functions of husband and wife. BP4 role in efforts to prevent divorce has not been
successful, due to the lack of counselor / mediator professional and obscurity
budgetary resources. BP4 role revitalization strategy formulated through three
approaches. First, the market focused approach, ie arrangement of the
organizational structure of the center to the regions, so as to provide a budget and
counselor / mediator professional. Second, the creation of new businesses,
strengthening regulation in improving the bargaining position with partners.
Third, the utilization of information technology, BP4 must have a website and
online consultation service]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baber, Ray E.
New York: McGraw-Hill, 1953
301.42 BAB m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Goodsell, Willystine
New York: Appleton-Century, 1936
306.85 GOO p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Simon & Schuster Macmillan, 1995
R 306.803 ENC II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Simon & Schuster Macmillan, 1995
R 306.803 ENC I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Goode, William J.
New York: Free Press of Glencoe, 1963
301.423 GOO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Aprillany
"Di Indonesia angka perceraian pada pasangan suami istri mengalami peningkatan setiap tahunnya (Kompas, 2003). Walaupun yang mengalami perceraian adalah orangtua, namun anak-anak menyaksikan dan berada di tengah-tengah konflik dan ketidakbahagiaan orangtuanya. Hal ini akan menimbulkan dampak-dampak khusus pada anak-anak. Beberapa penelitian yang dilakukan pada anak-anak yang orangtuanya bercerai menunjukkan bahwa anak-anak tersebut mengalami kebingungan, sedih, ketakutan, turunnya prestasi belajar, marah dan konsep mengenai suatu hubungan yang dapat diandalkan menjadi terganggu (Committee on the Family Group forthe Advancement of Psychiatry, 1988).
Dampak yang dialami oleh anak-anak akibat perceraian orangtuanya masih memberikan pengaruh ketika mereka tumbuh besar dan memasuki masa dewasa muda (WallerSlein St Blakeslee dalam Zachra, 1999). Masa dewasa muda ialah masa dimana mereka memiliki banyak tugas perkembangan yang Salah satunya ialah mencari pasangan hidup. Disaat mereka di hadapkan pada tugas perkembangan ini, mereka juga harus menghadapi konflik-konflik dalam diri mereka akibat dari perceraiarl orangtua mereka. Beberapa penelitian mengenai kontlik-kontlik yang dialami oleh anak-anak tersebut antara Iain adalah takut mengalaml kegagalan dalam perkawinan seperti yang dlalami orangtua mereka (Papalia & Olds, 1994) serta takut membuat komitmen dan selalu merasa khawatir dikhianati (Zachra, 1999).
Salah satu tes proyeksi yang digunakan dalam setting psikologi klinis adalah Thematic Apperception Test (T.A.T). Alat tes ini adalah suatu tes proyeksi yang dapat digunakan untuk mengetahui dinamika kepribadian yang dimanifestasikan dalam hubungan interpersonal seseorang Tes ini terdiri dari satu seri gambar yang dapat memberikan data mengenai bagaimana hubungan interpersonal sesorang terhadap tigur otoritas pria atau wanita, pria dan wanita seusia dan juga hubungan dalam konteks keluarga, Penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana dinamika hubungan interpersonal subyek dewasa muda yang orangtuanya bercerai, baik terhadap lawan jenis maupun dengan tigur orangtua yang tergambar lewat respon T.A.T. Hasil yang didapat dari respon T_A_T tersebut akan dibandingkan dengan anamnesa untuk mencari kesesuaiannya dengan apa yang sebenamya dialami oleh subyek.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh subyek memproyeksikan hubungan interpersonal mereka ke dalam situasi-situasi yang terdapat dalam kartu T.A.T Analisa respon TAT dan perbandingannya dengan anamnesa juga memberikan bukti bahwa dinamika, konflik-konflik maupun pandangan mereka terhadap lawan jenls dan Hgur otorilas yang ditampilkan dalam respon TAT memiliki kesesuaian dengan yang mereka alami dalam kehidupan nyata. Penemuan ini menunjukkan bahwa penggunaan T.A.T dapat membantu dalam penanganan kasus-kasus klinis yang berkaitan dengan masalah dalam hubungan interpersonal. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti respon T_A_T pada kelompok dewasa muda yang telah meniKah atau kelompok usia dewasa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38138
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lauer, Robert H.
New York: McGraw-Hill, 2012
306.81 LAW m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Nur Hijriati
"Divorce cases in Indonesia ranks Top Asia-Pacific region, namely 200,000 couples divorced in each year. Divorce in Indonesia are in The highest ranked annually, compared to the state Other Islamic world. Included in Depok, within three (3) Last year there are divorce cases in the year 1257 2005, 1306 cases of divorce in 2006, 1322 cases divorce in 2007. The high rate of divorce can occur due to various factors, one of them is less progressed advisory role and task of the Agency Preservation coaching Marriage (BP4) in coaching family. If the divorce rate in the community continues increased and the lack of people who come BP4 to consult on issues homes ladder, it becomes less evidence of the implementation of the role and Guidance Guidance task Preservation Advisory Board Marriage (BP4).
The research method is literature by enriching information through interviews with advisers BP4, Depok Kandepag BP4 element, the element BP4 Centre, and judges in Depok Religious Court. based on data and interviews that the author got from all BP4 in KUA 6 (six) districts in the city of Depok, was BP4 yet can perform their role and their duties effectively, as (A) BP4 in Depok not well organized, especially administrative system and the credibility of advisors including picket schedule advisers. Such conditions can affect the level of public confidence in the BP4. (B) Socialization of the existence and role of BP4 is still lacking, The community do not know and can not BP4 consulting services utilizing BP4-26444.

Kasus perceraian di Indonesia menempati peringkat teratas se-Asia Pasifik, yaitu 200.000 pasangan bercerai dalam setiap tahunnya. Perceraian di Indonesia berada di peringkat tertinggi setiap tahunnya, dibandingkan negara Islam lainnya didunia. Termasuk di Kota Depok, dalam 3(tiga) tahun terakhir terdapat yaitu 1257 kasus perceraian di tahun 2005, 1306 kasus perceraian di tahun 2006, 1322 kasus perceraian di tahun 2007. Tingginya angka perceraian yang terjadi dapat disebabkan dari berbagai faktor, salah satunya adalah kurang berjalannya peran dan tugas Badan Penasihatan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4) dalam pembinaan keluarga. Apabila angka perceraian di masyarakat terus mengalami peningkatan dan minimnya masyarakat yang mendatangi BP4 untuk berkonsultasi mengenai permasalahan rumah tangganya, itu menjadi bukti kurang terlaksananya peran dan tugas Badan Penasehat Pembinaan Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4).
Metode penelitian yang dilakukan adalah kepustakaan dengan memperkaya informasi melalui wawancara dengan para penasihat BP4, unsur BP4 Kandepag Depok, unsur BP4 Pusat, dan hakim di Pengadilan Agama Depok. Berdasarkan data dan wawancara yang penulis dapatkan dari semua BP4 di KUA 6 (enam) kecamatan di Kota Depok, ternyata BP4 belum dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan efektif, karena (a)BP4 di Depok belum terorganisasi dengan baik, terutama sistem administrasi dan kredibilitas para penasihat termasuk jadwal piket para penasihat. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepada BP4. (b) Sosialisasi terhadap keberadaan dan peran BP4 masih kurang, sehingga masyarakat belum mengenal BP4 dan tidak dapat memanfaatkan pelayanan konsultasi BP401-13-26444."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S21396
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Anggun Anggraeni
"Industrialisasi yang terjadi di Indonesia sebagai perjalanan sejarah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan merupakan sebuah transisi dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya jumlah angkatan kerja perempuan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja laki-laki terjadi karena semakin terbukanya kesempatan kerja di berbagai sektor yang banyak menampung tenaga kerja perempuan. Hal ini juga berpengaruh terhadap keluarga karena semakin banyak istri yang bekerja di ranah publik. Perubahan keluarga ekstended menjadi keluarga batih menyebabkan tidak ada lagi pembagian kerja yang kaku antara laki-laki yang berada pada ranah publik dengan perempuan pada ranah domestik. Kini pembagian kerja bergeser menjadi lebih lentur, misalnya, siapapun bisa memasuki ranah domestik maupun publik.
Penelitian ini memfokuskan pada pola relasi suami istri terutama dalam aspek pembagian kerja dan pengambilan keputusan setelah terjadinya perubahan peran dalam keluarga. Untuk memahami dan menganalisa temuan lapangan, penelitian ini menggunakan konsep keluarga, pembagian kerja suami istri dalam keluarga, pengambilan keputusan antara suami istri, dan pola relasi suami istri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian ini adalah pertama, pola relasi suami istri dilihat dari aspek pembagian kerja dalam melihat kontribusi suami dan istri di ranah domestik dan publik, maka pola relasi yang terbangun berdasarkan data hasil temuan adalah headcomplement dan equal partner. Kedua, pola relasi suami istri dilihat dari aspek pengambilan keputusan berdasarkan data hasil temuan adalah senior-junior partner dan equal partner. Pada pola relasi senior-junior partner, meskipun dalam saat tertentu istri dapat mengambil keputusan, namun jika terkait dengan prinsip keluarga maka suami yang pada akhirnya mengambil keputusan tersebut. Ketiga, keluarga istri yang bekerja menunjukan bahwa terjadi perubahan dari keluarga tradisional menjadi keluarga moderen, dimana istri berada di ranah publik dan suami di ranah domestik.

Industrialization in Indonesia as the history of economic growth and development is a transition from traditional society to the modern society. It is characterized by increasing numbers of female labor force is much larger than the increase in the number of male labor force due to the opening of job opportunities in various sectors that accommodates a lot of women workers. It also affects the family as more and more wives are working in the public domain. From family ekstended Changes to family Batih, no longer causes a rigid division of labor between men who are in the public sphere by women in the domestic sphere. Now the division of work shifted to more flexible, for example, anyone can enter the domestic and public sphere.
This study focuses on patterns of husband-wife relationship, especially in the aspect of division of labor and decision-making after the change in family roles. To understand and analyze the findings is using the concept of family, marital division of labor within the family, decision-making between husband and wife, and the pattern of the relationship of husband and wife. This research is qualitative method and the data collected by interviews and observations.
The results of this study are, first husband-wife relationship pattern seen from the aspect of division of labor in the contribution of husbands and wives in domestic and public sphere, then the pattern of relationship that is built up based on the findings of the head-complement and equal partner. Second, the pattern of relationship of husband and wife be seen from the aspect of decision making based on data findings are senior-junior partner and equal partner. At the senior-junior relationship patterns partner, although in a certain moment the wife can take a decision, but if it relates to the principle of the husband's family who eventually took the decision. Third, the family of a wife who works show that there is a change from the traditional family into the modern family, where his wife was in the public domain and husbands in the domestic sphere.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>