Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wieke Ridhawaty
"[ABSTRAK
Penyajian program pendidikan tidak semudah menyajikan program televisi lainnya, seperti program televisi komersial. Diperlukan keakuratan terutama untuk menentukan format yang sesuai dengan mata pelajaran, agar bisa memberikan edukasi, informasi, tetapi menghibur. Ada tiga tahap yang harus dilalui untuk menghasilkan program pendidikan, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Untuk mengetahui hal itu, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian studi kasus tunggal dengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan teknik in-depth interview atau wawancara mendalam dengan informan Program Director, Technical Director, key informan Eksekutive Producer. Penulis juga melakukan pengumpulan data. Kemudian dari keseluruhan data yang diperoleh dilakukan kategorisasi, diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan.

ABSTRACT
Presentation of educational programs is not as easy as presenting other television programs, such as commercial television programs. Accuracy is required primarily to determine the appropriate format to the subjects, in order to provide education, information, but still entertaining. There are three stages to go through to produce educational programs, there are pre-production, production and post- production. To know it, the authors conducted a study using single case study methodology with a qualitative approach. The authors use the technique of in- depth interviews with informants such as Program Director, Technical Director, and the Executive Producer as the key informants as well as data collection., Presentation of educational programs is not as easy as presenting other television programs, such as commercial television programs. Accuracy is required primarily to determine the appropriate format to the subjects, in order to provide education, information, but still entertaining. There are three stages to go through to produce educational programs, there are pre-production, production and post- production. To know it, the authors conducted a study using single case study methodology with a qualitative approach. The authors use the technique of in- depth interviews with informants such as Program Director, Technical Director, and the Executive Producer as the key informants as well as data collection.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Kuswita
"ABSTRAK
Program pendidikan melalui televisi merupakan suatu bentuk aplikasi teknologi pendidikan dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan jika diiihat dari segi teknologi pendidikan dan merupakan bentuk dan wujud dari proses komunikasi massa jika ditinjau dari segi komunikasi massa.
Tesis ini membahas format sajian bagaimana yang menjadi pilihan warga belajar Paket B yang akan menggunakan program televisi sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar pada tahun anggaran 1998.
Direncanakan untuk tahap pertama akan dibuat 48 buah program meliputi 4 jenis mata pelajaran yaitu Fisika, Matematika, Biologi dan Bahasa Inggris masing-masing 12 program untuk setiap mata pelajaran. Teori-teori dan konsep yang digunakan dalam tesis ini antara lain konsep teknologi pendidikan, media televisi pendidikan komunikasi massa dan teknologi instruksional:
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Data primer diperoleh dengan tehnik survai yaitu melakukan pengumpulan data dari para responden dengan menyebarkan daftar pernyataan tertulis, bersifat tertutup yang telah disiapkan, untuk mengetahui preferensi responden terhadap format sajian program televisi pendidikan luar sekolah untuk mata pelajaran fisika. Responden adalah Warga Belajar Paket B Cilandak Jakarta Selatan.
Dari hasil penelitian diketahui format sajian yang menurut Warga Belajar Paket B Cilandak menjadi preferensi mereka, untuk program televisi pendidikan, mata pelajaran fisika.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran dan masukan kepada pembuat program-program pendidikan melalui televisi, sehingga bisa membuat format sajian yang tepat untuk mata pelajaran fisika, dengan target audience, Warga Belajar Paket B (setara SLTP)."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Onong Uchjana Effendy
Bandung: Mandar Maju, 1993
371. 335 8 ONO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Onong Uchjana Effendy
Bandung: Alumni, 1984
371.335 8 ONO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
JPK 16:3(2010 )edkkusus
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Setiawan
"ABSTRAK
Tujuan dari skripsi yang berjudul Pembangunan Pendidikan Dasar dan Kesehatan Melalui Film Serial Si Unyil (1981 ? 1993) adalah mengkaji usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan standar pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia dengan menggunakan media film Si Unyil. Selain itu, penelitian ini juga berusaha mengkaji respon yang timbul di masyarakat akan penayangan film Si Unyil yang disisipkan pesan-pesan pembangunan. Akibat perubahan mata acara pada TVRI, Si Unyil pun lahir untuk memenuhi kebutuhan akan tayangan yang cocok ditonton oleh keluarga.
Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip film yang diperoleh di Perusahaan Film Nasional, koran dan majalah sezaman, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha-usaha pembangunan yang tertuang dalam Pembanguan Jangka Panjang I (PJP I) telah mendorong untuk dilakukan perbaikan pada bidang pendidikan dasar dan kesehatan. Dua aspek ini menjadi aspek penting dalam usaha pembangunan tersebut sebab keduanya dianggap sebagai modal utama pembangunan. Maka dari itu, pemerintah pun mendukung segala usaha untuk meningkatkan dua aspek tersebut, salah satunya dengan mendanai pembuatan film serial Si Unyil. Sehingga pada beberapa episode Si Unyil dapat ditemukan pesan-pesan yang mendukung usaha pembangunan pendidikan dasar dan kesehatan.

ABSTRACT
The purposes of this thesis titled The Development of Basic Education and Health Through Unyil Movies (1981 - 1993) is to assess the efforts that conducted by the government to improve the standard of education and public health in Indonesia using the Unyil movies as the media. In addition, this study also examined the response about development messages in the Unyil movies that arose in society whom be the main audience of this movie. Since there was a change in the TVRI broadcasting schedule, Unyil was born to meet the demand an impression that was proper to be watched by every member of family.
Methods and sources used in this study is the historical method, namely: through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are movies which gained from National Film Company, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a supportive source.
This research was aimed to show that every establishment that is included in the Long-Term Development I has encouraged many improvements in Education and Health aspects. These aspects became the most important aspect in the delepoments because both of them was considered as the main assets of development. Therefore, the government also supported every efforts commited to increase the development of those aspects. One of the efforts was to fund the making process of Si Unyil series. Thus, several episodes of the series were contained by values that support the development of education and health itself."
2016
S65204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Qudrat Nugraha
"Stasiun televisi di Indonesia, sampai saat ini sudah ada 6 (enam) stasiun, yaitu TVRI, TPI, RCTI, SCTV, AN TV dan Indosiar yang baru setahun mengudara (on air). Ada sisi positifnya dan ada sisi negatifnya. Positifnya pemirsa alam diberi suguhan hiburan dan informasi edukasi semakin bervariasi. Stasiun televisi tayangannya harus makin bermutu, agar tidak ditinggalkan pemirsanya. Sisi negatifnya adalah membanjirnya sinetron dan/film televisi asing yang mengurangi peluang pasar sinetron dan/film produk lokal yang dianggap lebih mahal. Sementara budaya bangsa dipertaruhkan, karena tidak sedikit yang alur cerita dan perilaku kehidupan dari asal negara pengekspor kurang cocok dengan budaya Indonesia. Misalnya adegan kekerasan yang berlebihan (sadis), pemujaan terhadap kebendaan (tamak), pornografi dan yang bermuatan politik tertentu.
Pembahasannya penulisan ini berkaitan dengan Pustekkom Dikbud yang diantara salah satu fungsinya memproduksi sinetron dan/filem televisi, stasiun televisi sebagai konsumennya, dan Production House sebagai pesaing sekaligus pembandingnya. Adapun pokok temuannya ialah, temuan pertama; melalui analisis SWOT diketahui peluang pasar sinetron dan/film televisi dapat dihitung kondisinya sangat terbuka lebar. Pustekkom Dikbud salah satu satuan kerjanya sangat potensial untuk dijadikan unit kerja usaha swakelola yang dapat menciptakan benefit ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Pokok temuan kedua; kecenderungan bisnis sinema elektronik bergerak semakin menggairahkan sejalan dengan kebutuhan pasar yang semakin tinggi. Peluang bisnis seperti saat ini siklusnya sangat jarang atau bisa mencapai 25 tahun sekali.
Pokok temuan ketiga; Pustekkom Dikbud perlu mengundang consultant atau membentuk "task force" untuk merumuskan ulang tujuan jangka panjangnya; Dengan semakin terbatasnya kemampuan anggaran pemerintah, kebutuhan akan peralatan teknik VTR agar selalu mutakhir tidak bisa terus menerus mengharapkan subsidi pemerintah. Beberapa pengalaman pada titik tertentu pemerintah tidak sanggup mensubsidi secara berkesinambungan.
Pokok temuan keempat; sumber daya manusia yang dirniliki Pustekkom pada sisi akademiknya potensial untuk dikembangkan agar lebih profesional. Sementara kondisi sumber daya peralatan teknik yang dimiliki kondisinya sangat mendukung yaitu kuantitatif jumlahnya cukup dan kualitatif variasinya lengkap dan mutakhir.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif meskipun ada beberapa angka-angka sekedar membantu agar mudah dipahami. Tetapi pendekatan yang dominan adalah kualitatif. Dilihat dari segi tujuannya penelitian ini bersifat penelitian kebijakan (policy research) atau penelitian terapan. Sedang sampel penelitiannya menggunakan teknik sampling secara purposive disertai beberapa rasionainya. Sementara teknik pengumpulan data dan informasi yang digunakan adalah studi kepustakaan, pengamatan, dan wawancara mendalam, serta dilengkapi angket atau daftar isian. Untuk analisis datanya dilakukan deskriptif kualitatif yang disajikan dalam bentuk narasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, B. Biskes
"Dalam pendidikan modern, pemanfaatan program media televisi pendidikan merupakan bagian dari penerapan konsep teknologi instruksional yang disebut konsepsi pengajaran visual, yang perlu disebarluaskan karena memiliki keuntungan relatif, manfaat, kesamaan dan kemudahan untuk proses belajar mengajar.
Selain daripada itu penggunaan alat bantu visual dalam program pengajaran dimaksudkan untuk memperkenalkan, membentuk dan memperkaya serta memperjelas pengertian yang abstrak kepada anak didik serta mengembangkan sikap yang diinginkan dan mendorong kegiatan anak didik lebih lanjut. Istilah konsepsi pengajaran visual inilah yang disebut audio visual instruction.
Pemanfaatan audio visual seperti media televisi pendidikan sangat dimungkinkan apabila mampu menyajikan pesan dengan jelas kepada anak didik tentang hal-hal yang berguna dan pantas ditiru.
Tesis ini membahas pemanfaatan program kaset media televisi pendidikan produksi Pustekkom di Kotamadya Bandung, karena selama ini frekuensi pemanfaatannya disekolah Lanjutan Tingkat Pertama sangat rendah, padahal telah diproduksi 547 (lima ratus empat puluh tujuh) buah judul program media televisi pendidikan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Terdapat dua masalah yang diidentifikasikan dalam penelitian ini, pertama kurangnya pemahaman guru-guru tentang inovasi pendidikan, kedua rendahnya kualitas program kaset media televisi pendidikan Pustekkom Sehingga kedua hal ini di duga mempengaruhi tingkat pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Untuk membuktikan dugaan permasalahan tersebut diatas, maka dibutuhkan sebuah penelitian. Karena dalam penelitian ini ingin melihat hubungan antara pemahaman inovasi pendidikan dan kualitas program dengan pemanfaatan program di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, baik itu secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama, maka untuk membuktikan hipotesis digunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, regresi dan korelasi ganda, dengan syarat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data, uji homogenitas data dan uji linieritas data. Hasil pengujian membuktikan bahwa ketiga hasil uji data tersebut memenuhi syarat. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis, ternyata hipotesis pertama, kedua dan ketiga terbukti yaitu :
1. terdapat hubungan yang positip antara pemahaman inovasi pendidikan dengan pemanfaatan program kaset media televisi pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
2. Terdapat hubungan yang positip antara persepsi mengenai kualitas program kaset media televisi pendidikan dengan pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
3. Terdapat hubungan yang positip antara pemahaman inovasi pendidikan dan persepsi mengenai kualitas program media pendidikan produksi Pustekkom secara bersama-sama dengan pemanfaatannya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk hal tersebut di atas, maka perlu diterapkan teori difusi inovasi, dan peranan Sanggar Tekkom sebagai agen pembaharuan di daerah memegang peranan penting untuk penyebarluasan pemahaman inovasi.
Pustekkom sebagai lembaga pembaharuan dan yang sekaligus bertindak sebagai unit produksi harus dapat menyediakan program-program yang berkualitas, yang sesuai dengan kebutuhan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa sebelum program kaset media televisi pendidikan ini diproduksi terlebih dahulu dilakukan penelitian. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T5680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Sari Indrayani
"Maraknya program acara anak di televisi swasta yang tidak aman untuk anak-anak usia 5-14 tahun menjadi kekhawatiran orang tua, pakar pendidikan. Kekhawatiran ini siapa yang harus bertanggung jawab, televisi, pemerintah, atau kembali lagi kepada orang tua, keluarga dan lingkungan?
Anak-anak suka sekali menonton televisi, dalam tiap harinya anak-anak dapat menghabiskan waktu untuk menonton televisi selama 3-7 jam dalam sehari. Anak-anak menonton televisi selama 3-7 jam bukan acara khusus untuk anak-anak, karena khusus untuk mereka sangat kurang terutama untuk program acara anak lokal.
Dalam seharinya televisi swasta dapat memberikan program acara anak lebih dari dua jam, dimana anak-anak menjadi penonton setia dan anak-anak tidak mengetahui apa yang anak-anak tonton aman untuk anak-anak atau tontonan untuk orang dewasa. Setelah anak-anak menonton apa yang mereka tonton seharian, sikap anak akan seperti apa yang baru saja mereka lihat, jika mereka melihat tontonan kekerasan, anak-anak akan melakukan tindakan kekerasan dan jika anak-anak melihat yang bukan program acara untuk anak-anak, maka anak-anak akan bersikap j auh dari usia mereka.
Dengan adanya sebuah kebijakan pada kebijakan siaran khusus kebijakan siaran untuk televisi diharapkan para pengelola televise dapat melihat dan mengikuti aturan yang berlaku. Pada Undang-Undang No 32 tahun 2002 pasal 36 ayat 3 mengatakan Isi siaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada khalayak khusus, yaitu anak-anak dan remaja, dengan menyiarkan mata acara pada waktu yang tepat, dan lembaga penyiaran wajib mencantumkan dan atau menyebutkan klasifkasi khalayak sesuai dengan isi siaran.
Di dalam teori ekonomi politik mengatakan bahwa ekonomi-politik merupakan studi mengenai relasi-relasi sosial terutama relasi kekuasaan yang secara bersama-sama mendasari produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya. Pada ekonomi politik liberal mengatakan bahwa, liberal political economy mengartikan ekonomi-politik dalam perubahan seosial dan transformasi sejarah tadi, sebagai suatu doktrin dan seperangkat prinsip untuk mengorganisir dan menangani ekonomi pasar, guna tercapainya suatu efisiensi yang maximum, pertumbuhan ekonomi dan kesehjateraan individu
Ekonomi politik media yang dijalankan televisi swasta untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Televisi menayangkan program yang menjadi kebutuhan pasar tanpa memperhatikan aturan siaran dan etika pertelevisian. Program yang banyak ditonton oleh banyak orang, maka rating dan sharenya altar tinggi, rating dan share tinggi mengakibatkan pengiklan, memasang iklan-iklan pada acara tersebut, iklan yang banyak menghasilkan keuntungan yang menjadi keinginan dan tujuan dari televisi bisnis untuk dapat hidup.
Penelitian ini menggunakan paradigma postivistik yang berpendapat bahwa asumsi adalah suatu realitas sosial yang objektif. Karena itu suatu peneliti juga harus objektif, yakni untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu objek atau realitas sosial sebagaimana adanya. Untuk itu seorang peneliti harus menjaga jarak dengan objek yang diteliti, mencegah agar tidak terjadi interaksi antara subjektivitas dirinya dengan objek yang diteliti dan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang sebenarnya menunjuk dan menekankan pada proses dimana realitas yang diteliti dipahami dengan pendekatan meyeluruh, melakukan pengamatan menyeluruh dan mendalam dari sebuah keadaan nyata.
Yang menjadi penelitian pada tesis ini adalah tiga stasiun televis swasta yaitu pada RCTI, Trans TV dan TV7. Alasan dari pemilihan ketiga stasiun swasta tersebut dikarenakan, RCTI merupakan televisi swasta pertama dengan sembilan program acara, Trans TV dengan dua program acara lokal dan TV7 dua belas program acara anak yang terdiri dari program acara lokal dan dari luar. Dari hasil penelitian yang didapatkan dari peneliti maka RCTI menjadi peringkat satu, Trans TV peringkat dua dan TV7 menjadi peringkat tiga."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grob, Bernard
Jakarta: Erlangga , 1999
621.388 GRO bt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>