Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nerisa Nurul Bulan
"Reaksi Knoevenagel merupakan salah satu reaksi yang sangat berguna untuk membuat ikatan C=C dalam suatu sintesis organik. Reaksi ini umumnya dikatalisis oleh basa piperidin dalam benzena atau toluena yang membuat reaksi kondensasi ini tidak ramah lingkungan karena pelarut dan katalis yang digunakan bersifat berbahaya dan karsinogen. Diketahui bahwa enzim papain dan CaO yang ramah lingkungan dapat menjalan reaksi kondensasi Knoevenagel namun belum pernah digunakan pada substrat salisilaldehid dan etil asetoasetat. Papain murni (2,8 U/mg) yang digunakan dari Sigma dan CaO dibuat dari kalsinasi kulit telur ayam atau disebut sebagai CES (Calcined Eggshell). Katalis CES yang dihasilkan dikarakterisasi dengan uji pH, FT-IR, XRD, SEM, PSA dan BET. Dari hasil kalsinasi diperoleh CaO dengan ukuran 17 μm. Terhadap CaO tersebut selanjutnya dilakukan upaya memperkecil ukuran partikel dengan metode kopresipitasi menggunakan asam oksalat sebagai agen pengendap dan polietilen glikol 1450 sebagai pelarutnya dan dihasilkan CaO berukuran 11 μm. Dari uji pendahuluan diketahui bahwa dengan papain dihasilkan rendemen produk sebesar 29,33 %. Kemudian reaksi optimasi dilakukan terhadap katalis CES agar didapatkan rendemen yang lebih baik dari katalis papain. Pelarut etanol dengan katalis CES sebanyak 5 %mol dipilih untuk mendapatkan hasil yang optimum yaitu didapatkan rendemen produk sebesar 87,68 %. Senyawa hasil sintesis diidentifikasi menggunakan spektroskopi UV/Vis, FT-IR, GC-MS, dan FT-NMR. Senyawa yang dihasilkan dari kedua katalis tersebut adalah ethyl 2-(2-hydroxybenzylidene)-3-oxobutanoate dengan LC50 28,51 ppm pada uji aktivitas biologis terhadap Brine shrimp

Knoevenagel reaction is a reaction which is very useful to make the C = C bonds in an organic synthesis. This reaction is usually catalyzed by bases piperidine in benzene or toluene that makes this condensation reaction is not environmentally friendly because of solvents and catalysts used are dangerous and carcinogenic. It is known that the enzyme papain and CaO that are environmentally friendly can run Knoevenagel condensation reaction, but has never been used on substrates salisilaldehid and ethyl acetoacetate. Pure papain (2.8 U / mg) were used from Sigma and CaO is made from chicken or the egg shell calcination called the CES (Calcined Eggshell). CES catalyst produced is characterized by a pH test, FT-IR, XRD, SEM, PSA and BET. From the results obtained calcined CaO with a size of 17 μm. The CaO against further efforts to reduce the particle size coprecipitation method using oxalic acid as a precipitating agent and polyethylene glycol 1450 as a solvent and produced CaO is 11 μm. From the preliminary test in with papain resulting product yield of 29.33%. Then the reaction optimizations made to the CES catalyst in order to get a better yield than the papain catalyst. Ethanol with a catalyst CES as much as 5% mol selected to obtain optimum results are obtained yield of product by 87,68 %. The compounds synthesized were identified using UV/Vis, FT-IR, GC-MS, and FT-NMR. The resulting compound of both catalyst is ethyl 2- (2-hydroxybenzylidene) -3-oxobutanoate with LC50 28,51 ppm against Brine shrimp on bioassay."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44339
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudis Ananda Putra
"ABSTRAK
Katalis dibentuk dengan cara metode impregnasi KCl terhadap cangkang kerang hijau yang kemudian akan di karakterisasi dengan alat instrumen seperti FTIR, XRD,FESEM, dan EDAX. seperti pada data FTIR yang dimana terdapat adanya serapan pada bilangan gelombang sebesar sekitar 900 cm-1 masing-masing puncak dihasilkan dari vibrasi ulur C-O tunggal. Terdapat perlakuan dekomposisi termal menyebabkan vibrasi C=O menjadi hilang sesuai dengan reaksi transformasi CaCO3 menjadi CaO. Selain itu juga dengan alat XRD terdapat puncak pada sudut 2 sebesar 33.33o dengan ukuran partikel 41.57 nm menandakan sudut CaCO3 dan setelah di lakukan proses kalsinasi terdapat puncak pada 2 sebesar 37.45o dengan ukuran partikel 29.81 nm ini menandakan sudut dari CaO. Dan ditandai juga dengan data EDAX terdapatnya persen rata-rata berat unsur Ca 48.79 ; O 27.34 ;Cl 11.56 dan K 12.31. Selanjutnya katalis ini digunakan untuk proses sintesis kimia organik melalaui reaksi kondensasi Knoevenagel antara benzaldehid dengan etil asetoasetat didapatkan keadaan optimum dengan persen yield sebesar 74.1 dengan suhu reaksi sebesar 60oC dan waktu reaksi selama 90 menit. senyawa hasil sintesis diidentifikasi menggunakan spektroskopi FTIR dan GC-MS.

ABSTRACT
Catalysts in the form of impregnation method KCl against green shells that would then be in characterization with instruments such as FTIR, XRD, FESEM, and EDAX. As in the FTIR data in which there is an absorption at a wave number of about 900 cm 1 each peak is produced from a single C O vibration. There is a thermal decomposition treatment causing the vibration C O to disappear in accordance with the transformation reaction of CaCO3 to CaO. Also with XRD tool there is a peak at 2 angle of 33.33o with a particle size of 41.57 nm indicating the angle of CaCO3 and after doing the calcination process there is a peak at 2 of 37.45o with a particle size of 29.81 nm this indicates the angle of CaO. And also marked with EDAX data in the presence of percentage mean weight of Ca element 48.79 O 27.34 Cl 11.56 and K 12.31 . Furthermore, this catalyst is used for organic chemical synthesis process through Knoevenagel condensation reaction between benzaldehid with ethyl acetoacetate obtained optimum condition with yield percentage of 74.1 with reaction temperature of 60oC and reaction time for 90 minutes. the synthesis compounds were identified using FTIR and GC MS spectroscopy."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Haryanto
"Reaksi Knoevenagel merupakan reaksi kondensasi yang terjadi antara senyawa aldehida maupun keton dengan gugus metilen aktif, membentuk ikatan karbon-karbon. Reaksi ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan senyawa intermediet, bahan baku obat, parfum, maupun kosmetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim papain dapat mengkatalisis reaksi Knoevenagel untuk 3 macam senyawa benzaldehida tersubstitusi (p-hidroksibenzaldehida, m-hidroksibenzaldehida, dan vanilin) dengan malononitrile, sebagai senyawa metilen aktif, yang dilangsungkan dalam pelarut air. Kondisi terbaik, yang menghasilkan rendemen produk sekitar 80%, diperoleh pada penggunaan papain sebanyak 25 mg/mmol substrat (atau setara 0,1% mol). Reaksi ini dilangsungkan pada kondisi lunak (suhu dan tekanan ruang) selama 30 menit. Tiga produk yang diperoleh berbentuk kristal jarum berwarna kekuningan hingga kuning dan telah berhasil dikarakterisasi melalui penentuan titik leleh, spektrum UV-Vis, IR, nilai m/z, serta 13C dan 1H-NMR. Produk 1 yaitu 2-(4-hydroxybenzylidene)-malononitrile memiliki potensi sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 38,8 μM, dibandingkan dengan vitamin C dengan IC50 sebesar 16 μM. Produk 2, 2-(3-hydroxybenzylidene)-malononitrile, berpotensi sebagai bahan tabir surya (sunscreen) dengan nilai SPF 21,6, yang tergolong ke dalam moderate sun protection, namun tingkat kestabilannya masih perlu dipelajari. Selain itu, produk 3, 2-(4-hydroxy-3-methoxybenzylidene)-malononitrile, juga memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kecil dibandingkan produk 1.

Knoevenagel reaction is condensation reaction, occur between aldehydes or ketones and active methylene compounds, form a Carbon-Carbon bond. This reaction has been widely used in the synthesis and production of intermediates, drug substances, parfum, and cosmetical product. This research showed that papain can be used as catalyst for Knoevenagel reaction for 3 kinds of substituted-benzaldehyde (p-hydroxybenzaldehyde, m-hydroxybenzaldehyde, and vanillin) with malononitrile, as active methylene compound, in aqueous medium. The best reaction condition with 80% yield was reached by utilizing of 25 mg papain/ mmol substrate (or about 0.1 mol%). Reaction was conducted at ambient temperature and pressure for 30 min. Three products formed as yellowish to yellow needle crystals and successfully characterized by melting point, UV-Vis, IR, mass spectra, and 13C & 1H-NMR. Product 1, 2-(4-hydroxybenzylidene)-malononitrile has a good potency as antioxidant with IC50 38.8 μM, compared with vitamin C as antioxidant standard with IC50 16 μM. Product 2, 2-(3-hydroxybenzylidene)-malononitrile, has a good potency as sunscreen material with SPF value 21.6, classified as moderate sun protection, but the stability of product should be studied further. Moreover, product 3, 2-(4-hydroxy-3-methoxybenzylidene)-malononitrile, has a lower potency as antioxidant, compared with product 1."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonitatur Rifdah Tristiyana
"Diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan dua penyakit utama yang dapat disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih serta infeksi bakteri. Senyawa turunan kumarin, pada umumnya digunakan sebagai agen antibakteri, terutama yang berhubungan dengan diare dan infeksi saluran pernapasan akut. Infeksi ini mendorong para peneliti untuk menemukan agen antibakteri berbasis kumarin sebagai antibakteri yang paling umum digunakan dalam obat terapeutik di seluruh dunia. Dalam penelitian ini, berbagai metilen aktif digunakan untuk sintesis kumarin tersubstitusi-3 melalui reaksi kondensasi Knoevenagel dengan metode MAOS. Telah berhasil disintesis dua senyawa turunan kumarin, 3-asetilkumarin (1) dan etil 3-kumarin karboksilat (2). Senyawa 1 berhasil disintesis dengan mereaksikan salisilaldehida dan etil asetoasetat (EAA) dengan katalis dietilamina dengan optimasi rasio mol reaktan, waktu reaksi, persentase katalis, dan pelarut. Kondisi optimum dalam sintesis senyawa 1 diperoleh pada perbandingan mol 1,2:1 (salisilaldehida:EAA), katalis 30% mol, kondisi bebas pelarut, dan waktu iradiasi 60 detik (43,65 ± 0,50%). Senyawa 2 (16,33% yield) berhasil disintesis dalam kondisi optimum senyawa 1 dengan mengganti metilen aktif menjadi dietil malonat dan modifikasi waktu iradiasi, 900 detik. Kedua senyawa telah diidentifikasi KLT serta dikarakterisasi strukturnya menggunakan instrumen FTIR, UV-Vis, dan NMR (1D dan 2D). Namun, 3-siano kumarin (3) tidak berhasil disintesis menggunakan metilen aktif etil sianoasetat dan malononitril dalam kondisi optimum senyawa 1. Hal ini memperkuat bahwa etil asetoasetat merupakan metilen aktif yang paling aktif dibandingkan metilen aktif lainnya. Ulasan potensi aktivitas antibakteri dari senyawa 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa ketiga senyawa turunan kumarin tersebut memiliki potensi aktivitas antibakteri terhadap bakteri S.aureus dan E. coli.
Diarrhea and Acute Respiratory Infection (ARI) are the two main diseases that can be caused by unclean environments and bacterial infections. Coumarin-derived compounds are generally used as antibacterial agents, especially those associated with diarrhea and acute respiratory infections. This infection drived researchers to find coumarin-based antibacterial agents as the most commonly used therapeutic drugs worldwide. In this research, various active methylene is used for the synthesis of 3-substituted coumarin through the Knoevenagel condensation reaction with the MAOS method. Two coumarin-derived derivatives have been synthesized, 3-acetylcumarin (1) and ethyl 3-coumarin carboxylate (2). Compound 1 was successfully synthesized by reacting salicylaldehyde and ethyl acetoacetate (EAA) with diethylamine catalyst by optimizing the mole ratio of reactants, reaction time, percentage of catalyst, and solvents. Optimum conditions in compound 1 synthesis were obtained at 1.2:1 mole ratio (salicylaldehyde: EAA), 30% mol catalyst, solvent free condition, and irradiation time of 60 (43.65 A± 0.50%). Compound 2 (16.33% yield) was successfully synthesized under optimum conditions of compound 1 by replacing active methylene to diethyl malonate and modification at 900 seconds irradiation time. The two compounds were identified by TLC and their structure was characterized using FTIR, UV-Vis, and NMR instruments (1D and 2D). However, 3-cyano coumarin (3) was unsuccessfully synthesized using methylene active ethyl cyanoacetate and malononitrile under optimum conditions of compound 1. This reinforces that ethyl acetoacetate is the most active active methylene compared to other active methylene. A review of the potential antibacterial activity of compounds 1, 2, and 3 shows that the three coumarin-derived compounds have the potential for antibacterial activity against S.aureus and E. coli."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Produk emulsifier lesitin merupakan agen penstabil yang baik digunakan untuk industri makanan, farmasi dan kosmetik. Dalam industri makanan, sebagain besar egen pengemulsi yang digunakan merupakan tipe emulsi minyak dalam air. Dalam penelitian ini, lesitin yang telah diekstrak dari kuning telur, dimodifikasi melalui reaksi hidrolisis enzimatik menggunakan enzim papain. Modifikasi ini akan merubah struktur molekulnya yang menjadikan lesitin lebih stabil dalam tipe emulsi minyak dalam air O/W.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kondisi reaksi hidrolisis yang optimum, meliputi waktu reaksi dan jumlah enzim papain yang digunakan. Penentuan hasil lesitin termodifikasi dilakukan dengan beberapa pengujian seperti uji stabilitas, bilangan saponifikasi, bilangan asam, tegangan permukaan dan zeta potensial.
Dari hasil uji yang telah dilakukan, diperoleh yield lesitin tertinggi sebesar 10,42 melalui ekstraksi menggunakan pelerut etanol absolut. Stabilitas emulsi untuk jenis O/W dicapai pada lesitin dengan waktu reaksi selama 40 menit yang mampu stabil hingga 43 jam dan lesitin dengan pemakaian enzim papain sebanyak 4 yang stabil hingga 31 jam. Tegangan permukaan terendah dicapai pada lesitin hasil hidrolisis selama 40 menit dengan nilai sebesar 48,52 dyne/cm serta lesitin hasil hidrolisis dengan 2 enzim papain dengan nilai tegangan permukaan sebesar 48,68 dyne/cm. Nilai zeta potensial dari lesitin hasil hidrolisis selama 40 menit memiliki nilai 99,2 mV dan pada lesitin hasil hidrolisis dengan 2 enzim papain memiliki nilai 94,8 mV. Hasil tersebut diperoleh sebagai akibat dari putusnya rantai asam lemak tunggal pada struktur senyawa lesitin yang dapat ditunjukkan dengan instrumentasi FTIR.

The lecithin emulsifier product is a good stabilizer agent used for food, pharmaceutical and cosmetic industries. In the food industry, most of the emulsifying emulsifier used is a type of oil in water emulsion. In this study, lecithin extracted from egg yolk was modified by enzymatic hydrolysis reaction using papain enzyme. This modification will change the molecular structure which makes lecithin more stable in the type of oil in water emulsion O W.
This study was conducted to determine the optimum hydrolysis reaction conditions, including reaction time and amount of papain enzyme used. Determination of modified lecithin yield was performed by several tests such as stability test, saponification number, acid number, surface tension and potential zeta.
From the results of tests that have been done, obtained the highest lecithin yield of 10,42 through extraction using absolute ethanol solvent. Emulsion stability for the O W type was achieved in 40 minute hydrolyzed lecithin which stable up to 43 hours and hydrolyzed lecithin using 4 papain enzyme with stable up to 31 hours. The lowest surface tension was achieved in 40 minute hydrolyzed lecithin with value of 48,52 dyne cm and hydrolyzed lecithin using 4 papain enzyme with surface tension value 48,68 dyne cm. The potential zeta value of 40 minute hydrolyzed lecithin has a value of 99.2 mV and on hydrolyzed lecithin using 4 papain enzyme has a value of 94,8 mV. The results are obtained as a result of the breaking of a single fatty acid chain from the structure of lecithin which can be demonstrated by FTIR instrumentation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Alfa Wezy Anugrah
"Infeksi bakteri telah menjadi masalah kesehatan publik yang signifikan secara global. Oleh sebab itu, kebutuhan akan agen antibakteri baru terus dikembangkan untuk mencegah penyebaran bakteri. Kumarin dan turunannya dikenal memiliki aktivitas biologi yang luas, termasuk antibakteri. Dalam penelitian ini, telah berhasil disintesis senyawa turunan 4-metilkumarin yaitu 3-asetil-4-metilkumarin (1), etil-4-metil-kumarin-3-karboksilat (2), dan 3-siano-4-metilkumarin (3) melalui reaksi kondensasi Knoevenagel yang dikatalisis oleh NaOH menggunakan metode MAOS. Senyawa 1 (43,54%) berhasil disintesis dalam kondisi bebas pelarut dengan mereaksikan 2-hidroksi asetofenon dan etil asetoasetat (1:1, mol/mol) dengan katalis NaOH 30% mol pada suhu 80oC selama 7 menit. Dengan memodifikasi waktu dan suhu reaksi pada kondisi optimum sintesis senyawa 1, senyawa 2 (28,00%) dan 3 (51,56%) berturut-turut berhasil disintesis menggunakan dietilmalonat dan etil sianoasetat sebagai pengganti metilen aktifnya. Penggunaan malononitril sebagai metilen aktif menghasilkan senyawa 3 dalam bentuk campuran berbagai turunan heterosiklik sebagai produk samping. Senyawa hasil sintesis diidentifikasi menggunakan KLT dan uji titik leleh, serta dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-Vis, NMR, dan LC-MS. Evaluasi aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram terhadap produk sintesis menunjukkan senyawa 1, 2, 3, dan campuran 3 memiliki aktivitas penghambatan lemah terhadap bakteri gram negatif, E. coli. Sementara hanya senyawa campuran 3 yang memberikan aktivitas penghambatan lemah terhadap bakteri S. aureus.

Bacterial infections have become a significant public health issue globally. Therefore, the need for new antibacterial agents continues to emerge to prevent the spread of bacteria. Coumarins and their derivatives are known to have a wide range of biological activities, including antibacterial. In this study, 4-methyl coumarin derivatives afforded, including 3-acetyl-4-methyl coumarin (1), ethyl-4-methyl-coumarin-3-carboxylate (2), and 3-cyano-4-methyl coumarin (3). through the Knoevenagel condensation reaction catalyzed by NaOH using the MAOS method. Compound 1 (43.54%) was formed under solvent-free conditions by reacting 2-hydroxy acetophenone and ethyl acetoacetate (1:1, mol/mol) with 30% mol NaOH catalyst at 80oC for 7 minutes. Modification of reaction time and temperature of optimum condition shows the formation of compounds 2 (28.00%) and 3 (51.56%). The use of malononitrile as active methylene induces compound 3 in the form of a mixture with various heterocyclic derivatives as a by-product. The synthesized compounds were identified using TLC and melting point tests and characterized using FTIR, UV-Vis, NMR, and LC-MS. Evaluation of antibacterial activity by disc diffusion method shows that compounds 1, 2, 3, and mixtures 3 showed weak inhibitory activity against gram-negative bacteria, namely E. coli. Meanwhile, only mixtures compound 3 showed weak inhibitory activity against S. aureus bacteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Suryana
"Senyawa kalkon merupakan salah satu senyawa flavonoid yang mempunyai bermacam-macam aktivitas biologi diantaranya sebagai antibakteri dan kanker. Sintesis kalkon banyak dilakukan karena isolasi langsung senyawa dari bahan alam kurang menguntungkan dan dibutuhkan banyak tumbuhan untuk mendapatkannya, sehingga sintesis merupakan alternatif yang terbaik untuk mendapatkan kalkon dalam jumlah besar. Pada penelitian ini, kalkon disintesis dengan reaksi katalitik heterogen menggunakan padatan basa NaOH/Al2O3, dengan rasio impregnasi 1:3. Reaksi kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetofenon dilakukan pada suhu 70 oC dan 80 oC dengan rasio molar antara benzaldehida dan asetofeon 3:2, katalis yang digunakan sebesar 7 % dan 10 % (% berat total reagen) kemudian dilakukan variasi waktu reaksi. Katalis yang telah disiapkan dikonfirmasi dengan metode XRD dan FTIR. Produk reaksi dianalisis dengan FTIR, UV-Vis dan GC-MS. Persentase yield terbesar yang diperoleh yakni 21,4 % untuk hasil sintesis kalkon dengan katalis 10% pada suhu 80 oC dan waktu reaksi 12 jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Wiyo
"Proses hidrodeoksigenasi minyak nabati memiliki potensi yang sangat besar dalam memproduksi bahan bakar bio. Pada penelitian ini disintesis bahan bakar bio jenis renewable diesel dari senyawa model asam oleat melalui proses hidrodeoksigenasi dalam reaktor tangki berpengaduk menggunakan katalis Pd/zeolit. katalis Pd/zeolit-1 dan Pd/zeolit-2 telah berhasil disintesis menggunakan metode microwave polyol dengan perlakuan yang berbeda. Katalis hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan PSA, XRD, SEM-EDAX dan BET.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kedua katalis belum berukuran nano tetapi katalis Pd/zeolit 1 merupakan jenis katalis yang memiliki kristalitas, luas permukaan dan pori yang tinggi. Aktivitas katalis diuji dalam reaksi hidrodeoksigenasi pada tekanan 15 bar dengan suhu 375 dan 400 oC.
Dari hasil pengujian diperoleh spesifikasi renewable diesel seperti densitas, viskositas dan indek setana yang lebih bagus dari biodiesel dan sesuai dengan standard diesel komersial (ASTM D-975). Nilai selektivitas dan yield tertinggi diperoleh pada suhu reaksi 375 oC menggunakan katalis Pd/Zeolit 1 yaitu sebesar 42,70 % dan 34,87 %. Selain itu, pada kondisi ini reaksi dekarboksilasi lebih dominan dengan sisa oksigenat sebesar 39,19%.

Hydrodeoxygenation process of vegetable oil has a big potential to produce biofuel. This experiment focuses to synthesis of renewable diesel from oleic acid as a model compound through hydrodeoxygenation in stirrer tank reactor using Pd/zeolite as catalyst. Pd/zeolit 1 and Pd/zeolit 2 has been successfully prepared by using microwave polyol method with differ in treatment. The synthesized catalysts were characterized by means of PSA, XRD, SEM-EDAX and BET.
The results show that both of catalysts not become nano size yet but Pd/zeolite 1 has high crystalline and large surface and high pore area. The activity of catalyst tested in hidrodeoxygenation at 15 bar with temperature 375 and 400 oC.
The result of the test obtained specification of renewable diesel like density, viscosity and cetane index are better than biodiesel and suitable to commercial diesel standard (ASTM D-975). The highest selectivity and yield obtained at temperature 375 oC using Pd/zeolit 1 catalyst there are 42,70 % and 34,87 %. Beside that, decarboxylation reaction is dominant in this condition with number of oxigenated residue is 39,19 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Sulistianingrum
"Senyawa turunan β-merkapto karbonil adalah senyawa yang mengandung ikatan C-S yang menunjukkan berbagai aktivitas biologis, seperti anti-bakteri, anti-mikroba, anti-jamur, anti-kanker, anti-trombotik, anti-oksidan, efek anti-diabetes dan agen potensial sitotoksik. Sintesis senyawa turunan β-merkapto karbonil dapat ditingkatkan efisiensi waktunya dengan menggunakan katalis heterogen berbasis air berupa Bis[Prolinate-N,O]Zn atau Zn[Prolin]2. Dalam penelitian ini, modifikasi sinamaldehid telah dilakukan dengan sintesis kalkon dan turunannya dan mereaksikannya dengan reagen merkaptan seperti 2-merkaptoetanol. Berdasarkan hasil optimasi reaksi, diperoleh kondisi optimum dengan menggunakan pelarut etanol. Yield yang didapatkan dalam kondisi optimum pada senyawa 2 sebesar 59,44%, senyawa 3 sebesar 66,22%, senyawa 4 sebesar 66,22%, dan senyawa 5 sebesar 59,88%. Produk hasil sintesis dan katalis Bis[Prolinate-N,O]Zn dikarakterisasi menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Spektrofotometer FT-IR, Spektrofotometer UV-Vis, dan GC-MS. Kalkon dan turunannya, serta produk hasil sintesis diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Aktivitas antioksidan yang ditandai dengan nilai IC50 untuk kalkon sebesar 9614,32 ppm, senyawa 2 sebesar 1378,25 ppm, 2-hidroksi kalkon sebesar 2569,74 ppm, senyawa 3 sebesar 581,47 ppm, 4-hidroksi-3-metoksi kalkon sebesar 1094,37 ppm, dan senyawa 5 sebesar
The β-mercapto carbonyl derivative is a compound containing C-S bonds which shows a variety of biological activities, such as anti-bacterial, anti-microbial, anti-fungal, anti-cancer, anti-thrombotic, anti-oxidant, anti-diabetic effects and potential cytotoxic agents. Synthesis of β-mercapto carbonyl derivative compounds can be increased in time efficiency using a water-based heterogeneous catalyst in the form of Bis [Prolinate-N, O] Zn or Zn[Proline]2. In this study, chalcone and cinnamaldehyde were modified with mercaptan reagents such as 2-mercaptoethanol. Based on the results of the optimization of the reaction, the optimum conditions are obtained by using ethanol as a solvent. Yield obtained in optimum conditions at compound 2 was 59.44%, compound 3 was 66.22%, compound 4 was 66.22%, and compound 5 was 59.88%. The Zn[Proline]2 catalysts and the product were characterized using Thin Layer Chromatography (TLC), FT-IR spectrophotometer, UV-Vis spectrophotometer, and GC-MS. Chalcone and derivatives, as well as synthesized products were tested for antioxidant activity by the DPPH method. Antioxidant activity is characterized by IC50 values for chalcone of 9614.32 ppm, compound 2 of 1378.25 ppm, 2-hydroxy chalcone of 2569.74 ppm, compound 3 of 581.47 ppm, 4-hydroxy-3-methoxy chalcone of 1094.37 ppm, and compound"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indo Aribinuko
"Sinamaldehida merupakan salah satu produk bahan alam yang paling melimpah yang ditemukan pada kulit kayu spesies Cinnamomum dan terkenal karena aplikasinya dalam medis, pemberi cita rasa, industri parfum, dan sebuah intermediet berharga untuk banyak produk organik sintesis. Pada penelitian ini, sinamaldehida disintesis dengan reaksi katalitik homogen dan heterogen. Reaksi katalitik homogen dilakukan menggunakan larutan NaOH, sedangkan reaksi katalitik heterogen dilakukan menggunakan beberapa katalis padatan basa, yang mana katalis NaOH/Al2O3 yang dipreparasi dengan mencampur dan menggerus padatan NaOH dan Al2O3 (14 % berat Al2O3) telah sukses menampilkan reaksi kondensasi aldol silang dalam menghasilkan sinamaldehida. Katalis yang telah disiapkan dikonfirmasi dengan metode XRD. Reaksi kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetaldehida dilakukan pada 70 oC dengan memvariasikan waktu reaksi. Produk reaksi dianalisis dengan GC dan GC-MS. Konsentrasi katalis = 3,5 % (% berat total reagen); rasio molar antara benzaldehida dan asetaldehida = 1,1:1; dan waktu reaksi 6 jam; distribusi produk sinamaldehida yang didapat 8,06 %.

Cinnamaldehyde is one of the most abundant natural product found in Cinnamomum sp. bark and is well known for its application in medicine, flavor, perfumery, and also a valuable intermediate compound for many synthesized organic products. In this research, cinnamaldehyde was synthesized by homogeneous and heterogeneous catalytic reactions. The homogeneous catalytic reaction was conducted using solution of NaOH, where as the heterogeneous catalytic reaction were conducted using some solid base catalysts, in which the catalyst NaOH/Al2O3 prepared by mixing and grinding solids of NaOH and Al2O3 (14 % of Al2O3 weight) has succeeded to perform the cross aldol condensation reaction of benzaldehyde and acetaldehyde in producing cinnamaldehyde. The catalyst prepared was confirmed by XRD method. The aldol condensation reaction of benzaldehyde and acetaldehyde were conducted at 70 oC by varying the reaction times. Reaction product was analyzed by GC and GC-MS. The catalyst concentration was 3,5 % (% weight of total reagents); molar ratio between benzaldehyde and acetaldehyde was 1,1:1; and time reaction was 6 hours; the distribution product cinnamaldehyde obtained was 8,06 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>