Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Herning Suari
"Struktur bangunan tinggi lebih beresiko terkena efek gempa sehingga dibutuhkan sistem penahan gempa yang andal. Sebagai contoh, gedung World Trade Center yang menggunakan gabungan antara core wall dan viscoelastic damper yang diletakkan pada bresing baja di struktur atas. Mengacu pada model tersebut, pada penelitian ini dimodelkan struktur bangunan sebagai sistem ganda yang terdiri dari SRPMK baja dan core wall. Berbeda dengan gedung WTC, kedua struktur tersebut dihubungkan oleh isolator elastomeric. Sebagai variasi pemodelan, isolator diletakkan pada beberapa lantai yang beresiko menahan beban lateral yang besar. Selain itu, variasi kekakuan dan gaya leleh juga dimodelkan guna mendapat spesifikasi elastomeric yang efektif. Untuk simulasi gempa, dilakukan proses penyesuaian antara data rekaman gempa yang sesuai dengan respons spektrum target, yakni hasil matching antara gempa Chi-Chi dan respons spektrum daerah DKI Jakarta. Analisa gempa yang digunakan yaitu respon spektrum dengan beban gempa MCER dan time history nonlinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan elastomeric dengan spesifikasi dan lokasi yang tepat akan meningkatkan periode getar dan displacement struktur secara keseluruhan, serta memperkecil gaya geser dasar bangunan.

High rise building have large risk due to earthquake load which requires an adequate earthquake resistance system. As an example, World Trade Center building which is combination between core wall and viscoelastic damper which is located in steel brace of upper structure. Based on that model, in this research, structure simulated as dual system which consist of moment resisting steel frame and core wall. Different with WTC building, both structures connected by elastomeric bearing type. As a variant, isolation put on some location which have large risk due to large lateral load. Beside that, variant of stiffness and yield force are simulated to obtain an effective isolation. Earthquake simulation using adjusted accelerogram and response spectrum target, which is matching output between Chi-Chi accelerogram and spectrum response of DKI Jakarta. Earthquake analysis is using spectrum response MCER and time history nonlinear. Based on research, using of elastomeric with exact spesification and location will increase period and displacement of structure and decrease the base shear of structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Riris Putrianti
"ABSTRAK
Studi Perbandingan Analisa Riwayat Waktu Dan Respons Spektrum Untuk Bangunan Tinggi Dengan Denah Berbentuk U Berdasarkan SNI 1726-2012 Pada saat ini gedung bertingkat tinggi semakin banyak diminati karena jumlah lahan yang tersedia semakin terbatas. Salah satu bentuk denah gedung yang sering digunakan adalah denah gedung berbentuk huruf U. Denah berbentuk U ini sering digunakan pada gedung apartemen dan hotel karena dianggap efektif dalam menampung luas area bangunan yang diinginkan pada tanah yang tidak terlalu luas namun semua sisi ruang pada gedung tetap mendapatkan akses pemandangan ke arah luar. Gedung yang dianalisa pada tesis ini adalah gedung yang memiliki denah berbentuk U yang memiliki ketidakberaturan horizontal yang divariasikan terhadap perbandingan panjang dan lebar denah gedung serta juga terhadap ketinggiannya, yaitu H:D = 5:5, 4:5 dan 2,25:5 dengan ketinggian 20 dan 30 lantai. Variasi sudut dalam panjang dan lebar denah dibuat lebih dari 15 dari ukuran terbesar denah struktur gedung dalam arah sisi yang ditinjau. Evaluasi studi perbandingan bangunan tinggi dengan denah berbentuk U dengan metode analisa riwayat waktu dan analisa respons spektrum, dimana analisa riwayat waktu memberikan hasil yang lebih kecil dalam segi rasio penulangan dan presentase berat tulangan, story drift, story shears, base reaction, jika dibandingkan dengan analisa respons spektrum.Efek ketidakberaturan sudut yang terjadi akibat bentuk denah yang digunakan memberikan pengaruh terhadap elemen kord dan kolektor yang digunakan dalam analisa riwayat waktu yang lebih kecil daripada analisa respons spektrum. Bangunan yang dianalisa dengan analisa dinamik Time History menghasilkan berat tulangan yang lebih sedikit rata-rata hampir 10 dibandingkan dengan analisa dinamik Respons Spektrum pada semua model. Untuk berat tulangan shear wall pada analisa Time History kurang lebih hampir sama dengan berat tulangan pada analisa Respons Spektrum, hanya lebih kecil 3 dari analisa Respons Spektrum.

ABSTRACT
Study Comparison of Time History Analysis and Spectrum Responses Analysis to High Rise Building with a U Shaped Plan Based On SNI 1726 2012 Multistories building is now become popular since the available space of land is being limited. One type of shape are often used is U shapped plan.U shapped plan usually applied for apartement and hotel building that considered effective to accommodate required building are on limited land space without reducing access to obtain landscape for all room on building. Building that will be analyzed on this thesis has horizontal irregularities of U shapped plan which is varying in term of length and with of plan and building hight, that is H D 5 5, 4 5 and 2,25 5 and height of 20 and 30 floor.Variation of reentrant corner in term of length and width of plan is 15 of greather plan dimension of building on considered side. Evaluation of high rise comparative studies with U shaped plan with time history analysis and spectrum response analysis, where time history analysis gives smaller result in terms of repeatability ratio and weight percentage of reinforcement, story drift, story shears, base reaction, when compared with analysis response spectrum.The corner irregularity effect due to the shape of the floor plan used to influence the chord and collector elements used in the time history analysis is smaller than the spectrum response analysis. Buildings analyzed by Time History dynamic analysis resulted in fewer reinforcement weight averaging nearly 10 compared to dynamic analysis of Spectrum Response on all models. For shear wall weights in Time History analysis approximately equal to the reinforcement in Spectrum Response analysis, only less than 3 of Spectrum Response analysis."
2017
T49761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moningka, Yushak
"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan respon antara struktur fixed base dan struktur yang menggunakan base isolation High Damping Rubber Bearing yang dianalisa menggunakan analisa riwayat waktu nonlinear. Struktur fixed base didesain dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus SRPMK dengan R=8, sedangkan struktur dengan base isolation didesain menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa SRPMB dengan R=2.
Dari hasil penelitian menunjukkan penggunaan base isolation dapat meningkatkan periode getar. Dengan menggunakan base isolation, dapat mereduksi gaya geser, displacement, kecepatan, dan percepatan pada struktur atas jika dibandingkan dengan struktur fixed base. Struktur yang menggunakan base isolation memiliki respon yang lebih baik dan sendi ndash; sendi plastis yang terbentuk lebih sedikit dari struktur fixed base. Dari kurva histeretik isolator yang dihasilkan menunjukkan bahwa pada isolator yang digunakan tidak mengalami degradasi kekakuan dan degradasi kekuatan.

This study discusses the response comparison between fixed base structure and base isolation structure High Damping Rubber Bearing using nonlinear time history analysis. Fixed base structure is designed with Special Moment Resisting Frame SMRF with R 8, while structure with base isolation is designed with Ordinary Moment Resisting Frame OMRF with R 2.
The results shows that the use of base isolation can increase the natural period of structure. By using base isolation, it can reduce the shear forces, displacement, velocity, and acceleration on the upper structure if compared with fixed base structure. Structure with base isolation has better response and the plastic hinges that formed are lesser than conventional structure. From the hysteretic curve of isolator shows that there is no stiffness degradation and strength degradation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T49658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Tasmica Izzatudina
"ABSTRAK

Bentuk struktur bangunan tinggi yang terus berkembang menuntut keberadaan loncatan bidang muka untuk meningkatkan efisiensi dan estetika bangunan. Loncatan bidang muka dapat dicapai dengan menggunakan sistem balok kantilever lepas yang tidak saling terhubung satu sama lain, atau sistem balok transfer di mana setiap balok kantilever di setiap tingkat dihubungkan dengan kolom transfer. Penelitian ini membahas perbandingan respons seismik dari variasi sistem dan panjang bentang kantilever, jumlah tingkat dan kelengkungan yang dianalisis menggunakan ETABS v16.2. Selanjutnya akan disimpulkan signifikansi sistem kantilever dan kelengkungan berdasarkan periode getar, gaya geser tingkat, drift dan displacement, serta gaya dalam kolom dan balok.


ABSTRACT
The development of highrise building structural shape requires vertical setback in order to enhance building efficiency and aesthetics. In this case, vertical setback can be achieved by using a system in which the cantilever beams are either not connected or connected to each other with a transfer column. The discussions of this study compare every seismic response of cantilever length and system, the number of stories and curvature to be varied. After being analyzed using ETABS v16.2, the significance of different cantilever system and curvature is concluded based on the vibration period, story shear force, drift and displacement, also the internal force of columns and beams.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond
"Pada perkembangan infrastruktural, pengaplikasian loncatan bidang muka (Setback Building) sudah lazim digunakan untuk meningkatkan estestika pada struktur bangunan tinggi. Salah caranya yaitu dengan menerapkan  beberapa jenis dari sistem balok kantilever, yaitu  sistem balok kantilever lepas (terpisah satu sama lain), terhubung satu sama lain, atau terhubung sampai ke podium sehingga muncul sistem balok transfer. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan berfokus pada respon seismik terhadap modelisasi struktur bangunan tinggi dengan memvariasikan ketinggian bangunan, struktur dan bentang kantilever pada tower dengan menggunakan software structure ETABS V.17.0.1, untuk mengetahui perilaku dari masing-masing strukturnya. Kemudian akan dibahas hasil perbandingan dari setiap model yang meliputi periode getar, gaya geser tingkat, drift dan perpindahan, serta gaya dalam dinding geser, kolom, maupun balok.

In the part of infrastructure development, the application of vertical setback is commonly used to increase esthetics in high-rise structures. It can be achieved by using kinds of cantilever beam systems, such as loose cantilever beam systems (separated from each other), connected from each other, or connected to the podium so that beam beam system transfers appear. Therefore, this paper will be focus in seismic response to the modelization of high-structure buildings by varying the height of buildings, cantilever structures and spans of the cantilever on the tower using the ETABS V.17.0.1 software structure, to find out the trait of each structure. Then the results of each model will be analyze which includes the vibration period, story shear, story drift and displacement, and the force in the shear walls, columns, and beams."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Leviyani
"Di dalam perancangan bangunan tinggi, pondasi biasanya dimodelkan sebagai perletakan jepit. Akibatnya, perbedaan jenis pelat lantai dasar yang digunakan tidak mempengaruhi respons struktur dan gaya geser dasar dianggap bekerja serentak. Padahal, terdapat dua jenis pelat lantai dasar (suspended slab dan slab-on-ground) yang dapat memberi kekakuan yang berbeda pada perletakan bangunan. Ditambah lagi, kekakuan perletakan berperan besar dalam memberi kekakuan pada bangunan tinggi. Dengan demikian, pengaruh pemodelan perletakan terhadap respons seismik struktur perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respons bangunan tinggi akibat beban gempa dan menganalisis pengaruh variabel-variabel yang ada (tinggi bangunan, Ly/Lx bangunan, asumsi diafragma lantai tingkat, jenis diafragma lantai dasar, dan pemodelan perletakan) terhadap karakteristik dinamik dan respons struktur dengan analisis spektrum respons menggunakan ETABS berlisensi Laboratorium Struktur UI. Hasilnya, suspended slab memperbesar gaya geser dasar dinding geser. Selain itu, perbedaan jenis diafragma lantai dasar menyebabkan perbedaan distribusi: gaya geser tingkat gedung dan dinding geser, drift antarlantai, gaya tarik cord, serta gaya tekan kolektor. Perbedaan gaya tarik cord tersebut membesar jika Ly/Lx bangunannya membesar. Kemudian, perletakan lentur memperbesar gaya geser dasar gedung, sedangkan perletakan kaku memperbesar gaya geser dasar dinding geser. Selain itu, perbedaan jenis perletakan, khususnya perbedaan kekakuan pegas, menyebabkan perbedaan distribusi: gaya geser tingkat gedung, dinding geser, dan portal, drift antarlantai, gaya tekan kolektor, serta gaya tarik cord.

In design of high-rise building, foundations are usually modeled as fixed supports. As a result, different type of ground slabs does not affect structure response and base shear is assumed to work together. In fact, there are two types of ground slabs (suspended slab and slab-on-ground) which can give different stiffness to the supports. In addition, supports’ stiffness have a big role in giving stiffness to high-rise building. Therefore, effects of supports modelling to structure’s seismic response need to be investigated. This research aims to analyze high-rise building’s response due to seismic load and analyze effects of variables (building’s height, Ly/Lx of building, assumption of story diaphragm, types of ground slabs, and supports modelling) on structure’s dynamic characteristic and response using response spectrum analysis by ETABS with a license belonging to Universitas Indonesia Laboratory of Structure. The result is that suspended slabs increase shearwalls’ base shear. Furthermore, different type of ground slabs cause differences of distribution of: building and shearwalls’ story shear, story drift, cords’ tension force, and collectors’ compression force. The differences of distribution of cords’ tension force will increase if Ly/Lx of building increase. Then, flexible supports increase building’s base shear whreas rigid supports increase shearwalls’ base shear. Furthermore, different type of supports, especially different stiffness of springs, cause differences of distribution of: building, shearwalls, and frames’ story shear, story drift, cords’ tension force, and collectors’ compression force."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldi Othanius Hardymulia
"Terdapat kenaikan permintaan terhadap mobil baru di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Hal ini tentunya sejalan dengan kenaikan permintaan terhadap showroom mobil, sehingga konstruksi showroom mobil menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Dalam desain showroom mobil diperlukan suatu sistem struktur yang memiliki bentang lebar pada ruang pertemuan, hall, lobby, dan ruang display. Disinilah post-tensioned (PT) flat slab hadir menyelesaikan permasalahan tadi, karena jenis pelat ini dapat digunakan untuk bentang yang lebih panjang dari struktur beton konvensional sehingga lebih cocok untuk digunakan pada bangunan showroom mobil yang membutuhkan bentang lebar. Pada penelitian ini digunakan studi kasus bangunan showroom mobil dua lantai yang berlokasi di Depok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FEM (finite element method) dengan bantuan software ETABS V20 untuk memodelkan struktur bangunannya. Struktur akan dibandingkan respon gempanya menggunakan dua metode analisa gempa dinamik yaitu respon spektrum dan linear time history. Ditemukan bahwa untuk semua respon gempa (story drift, story displacement, story shear, overturning moment), metode respon spektrum memberikan respon yang lebih besar pada kedua arah X dan Y. Untuk perbandingan antara struktur konvensional dan PT flat slab ditemukan bahwa struktur PT flat slab memberikan respon gempa yang lebih besar, dan harga (biaya) material yang lebih murah dibandingkan dengan struktur konvensional.

There has been an increase in demand for new cars in Indonesia in recent years. This trend correlates with the rising demand for car showrooms, making the construction of these showrooms crucial. The design of car showrooms requires a structural system with wide spans for meeting rooms, halls, lobbies, and display areas. This is where post-tensioned (PT) flat slabs come in to solve the aforementioned issues, as these slabs can be used for longer spans compared to conventional concrete structures, making them more suitable for wide-span showroom buildings. In this study, a two-story car showroom located in Depok was chosen as a case study. The analytical method employed in this research is the Finite Element Method (FEM) using ETABS V20 software to model the building structure. The structure's seismic response will be compared using two dynamic earthquake analysis methods: response spectrum and linear time history analysis. It was found that for all seismic responses (story drift, story displacement, story shear, overturning moment), the response spectrum method yields larger responses in both X and Y directions. Comparing conventional structures with PT flat slabs, it was found that PT flat slabs exhibit larger seismic responses but offer cheaper material costs compared to conventional structures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Dwiadhiputri
"Pemanfaataan ruang di bawah menara masjid sebagai area parkir basemen dapat menjadi alternatif permasalahan kebutuhan lahan parkir yang semakin meningkat akibat bertambahnya pengunjung masjid yang menggunakan kendaraan. Penggalian untuk area parkir ini akan memengaruhi respons seismik menara masjid yang dibangun di atas tanah lunak sehingga dibutuhkan penahan lateral seperti elastomeric rubber untuk menambah kekakuan struktur. Perilaku seismik struktur menara, pondasi, dan elastomeric rubber akan dievaluasi menggunakan metode analisis riwayat waktu nonlinier.
Hasil menunjukkan bahwa penambahan basemen meningkatkan plastifikasi pada struktur menara dan tiang pondasi, serta menyebabkan terjadinya perpindahan permanen. Penggunaan elastomeric rubber dapat mengembalikan kinerja struktur menara masjid menyerupai kondisi struktur eksisting, namun penghubungan dasar menara dengan platform masjid lebih efektif karena dapat memperbaiki kondisi eksisting struktur menara dan mampu meniadakan sendi plastis pada tiang pondasi.

The use of space under the minarets of the mosque as a basement parking area can be an alternative for the increasing needs of parking spaces due to the increasing number of mosque visitors who use vehicles. Excavations for the parking area will affect the seismic response of minarets built on soft soils thus lateral restraints such as elastomeric rubber is needed to increase the stiffness of the structure. Seismic behavior of the minaret, foundation, and elastomeric rubber will be evaluated using nonlinear time history analysis method.
The results show that additional basement increase plastification on minaret and foundation piles, also causes permanent displacement. The use of elastomeric rubber can restore the performance of the minaret structure to resemble structural conditions prior to the addition of basement. However, connecting minaret pile cap and the mosque platform directly is more efficient than using elastomeric rubber due to eliminate plastic hinge on pile foundation and improvement the existing condition of the minaret.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Achmad
"Kebanyakan perencana struktur bangunan cenderung memodelkan struktur atas dengan menganggap pondasi sebagai sistem yang sangat kaku sehingga pada umumnya menghasilkan respon struktur yang lebih konservatif, sementara perencana pondasi memodelkan pondasi tanpa mempertimbangkan pengaruh dari struktur atas. Kenyataannya, struktur atas dan struktur bawah saling berinteraksi tergantung pada kekakuan dari kedua sistem struktur ini.
Penelitian ini membahas tentang pengaruh jenis perletakan struktur bangunan yaitu perletakan jepit, sendi, dan fleksibel terhadap karakteristik dinamik struktur, respon seismik struktur serta berat tulangan yagn diperlukan oleh komponen utama struktur dengan bantuan software ETABS 9.7. Sistem struktur atas menggunakan sistem ganda yang merupakan kombinasi sistem dinding geser dan sistem struktur portal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinding geser pada tingkat-tingkat bawah bangunan dengan perletakan jepit atau sendi menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih besar (overdesign) dibandingkan terhadap bangunan dengan perletakan fleksibel, sebaliknya struktur portal pada tingkat-tingkat bawah bangunan akan menghasilkan gaya geser dan berat tulangan yang lebih kecil (underdesign).

In modeling the upper structure, most of the building structure engineers tend to assume the foundationas a very rigid systemthat produces more conservative structural responses while in modeling the foundation, the foundation modeled without considering the effect of the upper structure. In fact, upper and lower structures are interacting depend on the stiffness of both the upper and lower structures system.
This research discusses the influence of the type of building structures supports namely fixed support, hinged support and flexible support to the dynamic characteristics of the structure, the seismic response of the structure and the weight of the reinforcement needed by the main structure`s components using ETABS 9.7.The upper structure use a dual system which is a combination of shearwall system and the frame system.
The results show that the shearwall at the lower levels of fixed support building or hinged support buildingprovide larger shear force and heavier reinforcement (overdesign)compared to the flexible support building. Otherwise, the frame structuresat lower levels of the building providesmaller shear force and lighter reinforcement (underdesign).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56115
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penny Dwiadhiputri
"Kebutuhan lahan parkir bertambah seiring bertambahnya pengunjung masjid yang menggunakan kendaraan, sehingga muncul pemikiran untuk melakukan penambahan basemen. Penambahan basemen akan memengaruhi respons seismik menara masjid khususnya jika bangunan memiliki kondisi tanah yang lunak, sehingga diperlukan penahan lateral seperti elastomeric rubber untuk menambah kekakuan struktur.
Metode respons spektrum yang mengacu pada SNI Gempa 1726 Tahun 2012 digunakan untuk menganalisis karakteristik dan respons seismik menara dengan lantai dasar terjepit, tanah dimodelkan sebagai pegas, variasi kedalaman galian untuk keperluan basemen, variasi kekakuan elastomeric rubber, variasi galian dan elastomeric rubber pada lantai dasar menara, serta apabila lantai dasar menara dihubungkan dengan lantai di sekitarnya.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan elastomeric rubber terhadap struktur dengan galian mengakibatkan penurunan periode getar, gaya dalam aksial tiang pondasi dan reaksi vertikal pegas tanah namun peningkatan gaya dalam menara, gaya dalam lintang dan momen tiang pondasi, serta reaksi horizontal pegas tanah. Selain itu, penggunaan elastomeric rubber lebih efisien dibandingkan dengan penyambungan lantai dasar menara dengan lantai di sekitarnya.

The need for parking spaces increases with the increasing number of mosque visitors who use vehicle, thus came the idea to make an additional basement. The additional basement will affect the minaret seismic responses especially if it stands on soft soils, thus lateral restraints like elastomeric rubber needed to increase structural stiffness.
Response spectrum method with Indonesian Seismic Standard (1726:2012) will be used to analyze characteristic and seismic response among the building with clamped base, soil modeling as springs, variation of the excavation depth for the basement, variation of elastomeric rubber stiffness, variation of the excavation with elastomeric rubber on the base floor of minaret, also if the base of the minaret connected with the mosque platform.
The results show that the used of elastomeric rubber towards structure with excavation reduce the vibration period, pile foundation axial internal forces, and vertical soil spring reaction, but can increase minaret internal forces, pile foundation shear and moment internal forces, and horizontal soil spring reaction. Besides, the used of elastomeric rubber more efficient than connecting minaret base with the mosque platform.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>