Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170878 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Suryamah
"Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Di Kota Cimahi tahun 2013 kejadian diare merupakan peringkat ketiga (10,69%) setelah ISPA dan Nasofaringitis akut pada penderita rawat jalan golongan umur 0 hingga kurang dari 1 tahun. Jumlah penderita diare bayi usia kurang satu tahun pada tahun 2014 yang datang ke puskesmas di Kota Cimahi sebesar 19,53% dan balita 1-4 tahun sebesar 13,41%. Banyak faktor yang berperan penting terhadap kesakitan balita terutama kejadian diare diantaranya adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Beberapa cara pemberian ASI antara lain dengan cara memberikan langsung kepada bayinya dan memberikan secara tidak langsung melalui ASI Perah (ASIP).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan cara pemberian ASI terhadap kejadian diare pada bayi 6-11 bulan di puskesmas Kota Cimahi tahun 2015 sebelum dan setelah dikontrol terhadap variabel pendidikan ibu, pekerjaan ibu, status sosial ekonomi, hygiene makanan dan minuman, jenis kelamin, usia bayi, makanan pendamping ASI, dan status gizi.
Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol dimana kasus adalah bayi usia 6-11 bulan yang datang ke puskesmas dan di diagnosa sebagai kasus diare sementara kontrol diambil di puskesmas yang sama dan pada minggu yang sama serta tidak menderita diare atau bayi yang berkunjung untuk imunisasi. Perbandingan kasus kontrol yaitu 1:1 dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 154 untuk masing masing kelompok. Analisis multivariate menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian diketahui terdapat hubungan yang bermakna antara cara pemberian ASI perah dengan kejadian diare pada bayi (p=0.019). Cara pemberian ASI perah mempunyai efek proteksi/perlindungan 0.546 kali lebih kecil terhadap penyakit diare dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI langsung. Sementara pada cara pemberian bukan ASI/susu formula diketahui tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian diare (p=0.858). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara cara pemberian ASI dengan kejadian diare pada bayi setelah dikontrol variabel hygiene makanan minuman dengan p value sebesar 0.055 (95%CI 0.360-1.011) dan 0.875 (95%CI 0.360-1.011).
Diharapkan agar Dinas Kesehatan dan puskesmas dapat meningkatkan upaya promosi kepada calon ibu dan ibu bayi terutama pada hygiene makanan minuman yang digunakan bayi termasuk didalamnya Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), peningkatan upaya promosi kesehatan mengenai makanan pendamping ASI, dan perlunya sosialisasi mengenai pemberian ASI perah pada bayi untuk mendukung gerakan pemberian ASI hingga usia dua tahun.

Diarrhea disease is still a public health problem in developing countries such as Indonesia because of morbidity and mortality which is still high. On Cimahi City in 2013 the incidence of diarrhea was on third place (10.69%) after acute respiratory infection and acute nasopharyngitis on patients age group 0 to less than one year. Number of less-one-year infants with diarrhea disease who came to the public health center in Cimahi City was 19.53% and the number of 1-4 years old toddlers was 13.41% in 2014.. Many factors play an important role against children under five's illness especially diarrhea which among its are breastfeeding (breast milk). Some ways of breastfeeding are by giving directly to the baby or give it indirectly through expressed breast milk.
The purpose of this study was to determine the relationship between the way of breastfeeding and the incidence of diarrhea in infants 6-11 months in public health centers Cimahi City in 2015 before and after controlling for variables maternal education, maternal occupation, socio economic status, hygiene of food and drink, sex, age infant, complementary feeding, and nutritional status.
The study design using casecontrol study in which cases were infants aged 6-11 months who come to the public health center and was diagnosed as a case of diarrhea while control is taken at the same public health center and in the same week and do not suffer from diarrhea or infants who visit for immunizations. Case control comparative is 1: 1 with 154 chosen samples from each group. Multivariate analysis using logistic regression.
The survey results revealed significant correlation between expressed breast milk with the incidence of diarrhea in infants (p = 0.019). The expressed breast milk has a protective effect 0.546 times less protection against diarrhea compared with infants fed breast milk directly. While the not breast milk/ formula milk is known that there are no significant relationship with the occurrence of diarrhea (p = 0.858). There was no significant relationship between how breastfeeding by the incidence of diarrhea in infants after the controlled variable hygiene of food and drinks with p value of 0.055 (95% CI 0.360-1.011) and 0.875 (95% CI 0.360-1.011).
It is hoped that the department of health and public health centers can increase promotional efforts to expectant mothers and mothers of infants, especially on hygiene of food and drink for use by infants including handwashing, increased promotional efforts health on complementary feeding, and the need for socialization of giving expressed breast milk to the baby to support the movement of breastfeeding until the age of two years.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Budi Santoso
"Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya diestimasikan sekitar 18% kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh pneumonia. Faktor risiko pasti yang berkontribusi diantaranya yaitu balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia balita usia 12 -23 bulan setelah dikontrol terhadap confounder. Studi kasus kontrol ini dilakukan di tiga wilayah puskesmas Kota Cimahi berdasarkan angka insidens kasus pneumonia balita yang tertinggi di tahun 2012. Kasus adalah balita usia 12 - 23 bulan yang berkunjung ke sarana puskesmas penelitian periode Januari - Desember 2012 dan didiagnosa sebagai kasus pneumonia. Kontrol merupakan tetangga dari kasus, dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol yaitu 1:1. Besar sampel minimal sebanyak 133 untuk masing - masing kelompok. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Besar asosiasi balita yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki OR untuk terjadinya pneumonia sebesar 3,58 kali (95% CI: 2,08 - 6,19) dibandingkan yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol terhadap confounder.
Penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang membuktikan kekuatan hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia pada balita. Berfokus pada daerah dengan angka insiden kasus penumonia yang tinggi, pihak dinas kesehatan dan puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya promosi dan fasilitasi ASI eksklusif, menciptakan kawasan tanpa asap rokok di tingkat rumah tangga, pengurangan adanya paparan asap pembakaran di dalam rumah, peningkatan pengetahuan ibu berkaitan faktor risiko pneumonia.

Pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide. Each year approximately 18% of estimated deaths of children under five worldwide are caused by pneumonia. Definite risk factors that contribute to them are children under five who are not exclusively breastfed.
The purpose of this study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia children under five age 12 -23 months after controlling for confounders.Case-control study was conducted in three areas of public health centers Cimahi City based incidence rates were highest children under five cases of pneumonia in 2012. Cases were children aged 12-23 months who visited the research public health centers means the period of January to December 2012 and was diagnosed as a case of pneumonia. Control is a neighbor of the case, the ratio of the number of cases and controls is 1:1. Minimum sample size for each of as many as 133 - each group. Multivariate analysis using logistic regression. Major association children under five who are not exclusively breastfed for the occurrence of pneumonia had an OR of 3.58 (95% CI: 2.08 to 6.19) than those who are breastfed exclusively after controlling for confounders.
This study reinforces previous research that proves the strength of association of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants. Focusing on areas with a number of high incidence of cases of pneumonia, the health department and public health center could further enhance the promotion and facilitation of exclusive breastfeeding, creating a smoke-free area at the household level, reduction in exposure to combustion fumes in the house, increasing maternal knowledge of risk factors associated pneumonia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Apriyana
"Skripsi ini dilatar-belakangi oleh pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Pasir Angin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 80 orang yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, dengan analisis data univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 77,5% tidak ASI eksklusif. Variabel yang memiliki hubungan bermakna secara statistik adalah pendidikan, pengetahuan dan ASI segera.

The thesis was based on the importance of exclusive breastfeeding with the purpose of the study to knowing the description and relationship factors that influence the exclusive breastfeeding behavior in Pasir Angin Health Center Bogor District Cileungsi.
The design study is a cross sectional study was done in May-June 2012 with a sample of mothers that have a infants aged 6-12 months, as many as 80 people who obtained the accidental sampling technique. The instrument was used questionnaire, with univariate and bivariate data analysis.
The results showed 77.5% were exclusively breastfed. Variables that have statistically significant relationships are education, knowledge and Immediate breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Galina Prastia Risti
"Berbagai studi telah menunjukkan manfaat ASI Eksklusif akan tetapi angka pemberian ASI eksklusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri menyusui dan perilaku memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional dan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan dengan melibatkan 160 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p value:0,001), IMD (p value:0,001), rawat gabung (p value:0,035), dan informasi ASI eksklusif saat prenatal (p value:0,010). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan dan informasi ASI eksklusif saat prenatal dengan nilai OR sebesar 7,2 (95% CI:3,0-17,3). Ibu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki efikasi rendah Seseorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui dan akan melakukan usaha-usaha agar dapat tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimiliki seorang ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan, dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal agar tercipta keberhasilan ASI eksklusif.

Various studies have demonstrated the benefits of exclusive breastfeeding but the numbers of exclusive breastfeeding has not been satisfactory. Self-efficacy is one of the psychosocial factors that may affect the intention to give exclusive breastfeeding. This study was conducted to determine the relationship between breastfeeding self efficacy and exclusive breastfeeding behavior. The study design used is cross-sectional and implemented in the Kecamatan Cimahi Selatan, involving 160 respondents mothers with babies aged 6-24 months. Based on bivariate analysis, the variables associated with exclusive breastfeeding is self-efficacy (p value: 0.001), IMD (p value: 0.001), rooming in(p value: 0.035), and exclusive breastfeeding information when antenatal care (p value: 0.010). Self-efficacy associated with exclusive breastfeeding after being controlled by the variable of occupation and exclusive breastfeeding information with OR of 7.2 (95% CI: 3.0 to 17.3). Mothers who have high self-efficacy will give exclusive breastfeeding 7 times higher compared with mothers who have low efficacy. One mother who has high self-efficacy has a strong commitment to breastfeeding and will make efforts in order to remain able to successfully provide exclusive breastfeeding. Related confidence breastfeeding should have owned a breastfeeding mother before the start of the process so that every health worker should provide support, knowledge, and information on breastfeeding to build self-efficacy breastfeeding during prenatal to create the success of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Irma Rachmatika
"Persentase cakupan pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0 ? 6 bulan mengalami peningkatan sampai sekarang di Kecamatan Sawangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi ibu menyusui dengan pemberian ASI predominan.Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian sebanyak 135 ibu yang memiliki bayi usia 6 - 12 bulan yang berlokasi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Penelitian ini menemukan faktor yang berhubungan adalah: asupan energi bulan pertama dengan nilai OR sebesar 5,342 (95% CI: 2,352 - 12,132) dan asupan energi bulan keenam dengan nilai OR sebesar 2,429 (95% CI: 1,054 - 5,598) dengan pemberian ASI predominan setelah dikontrol dengan variabel konfonding, berupa usia dan kondisi fisik ibu.Penelitian ini merekomendasikan perlunya upaya kerja sama antara dinas terkait dalam meningkatkan cakupan pemberian ASI predominan kepada bayi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

The percentage of coverage of exclusive breastfeeding in infants age 0-6 months has increased in Sawangan. The objective of this study to determine the relationship between energy intake of breastfeeding mothers with predominant breastfeeding.This study used cross sectional design with a sample of 135 mothers with babies age 6-12 months who are located in Sawangan, Depok. This study found factors associated are: energy intake at first month with OR of 5.342 (95% CI: 2.352 to 12.132) and energy intake at sixth month with OR of 2.429 (95% CI: 1.054 to 5.598) with predominant breastfeeding after controlled by confounding variables, such as age and physical condition of the mother. The study recommends the need for cooperative efforts among relevant agencies in enhancing the scope predominant breastfeeding to infants in Sawangan, Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Puji Astuti
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Pada tahun 2014 cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo adalah 66,2%, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan yaitu 80%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan ibu dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikososial yaitu intensi pemberian ASI. Intensi pada masa prenatal merupakan prediktor yang kuat dan penting terhadap durasi dan intensitas pemberian ASI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan intensi pemberian ASI eksklusif pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap (p=0,001;OR=28,5; 95% CI: 4,8-168), self eficacy ibu (p=0,043;OR=3,75; 95% CI: 1,02-13,8), persepsi tentang hambatan dalam menyusui (p=0,008;OR=5,83; 95% CI: 1,52-22,4) dan pengetahuan (p=0,007;OR=6,37; 95% CI: 1,56-26,1) dengan intensi pemberian ASI eksklusif.
Perlu adanya pemberian informasi dan edukasi tentang pentingnya manfaat ASI dan cara mengatasi hambatan-hambatan dalam menyusui.

Breastfeed is the best food for baby in the first six years of his life. In year 2014, the scope of exclusive breastfeeding in Pasar Rebo Public Health Center is 67.2%, which is lower than the pre-assumed target of 80%. One of the factors affecting the success of mothers in giving exclusive breastfeeding is the psychosocial factor, namely the breastfeeding intention. The intention of breastfeeding during the prenatal period is a strong and important predictor of the duration and intensity of breastfeeding.
This research aims to know the related factors toward the intention of exclusive breastfeeding on pregnant mothers in Pasar Rebo Public Health Center East Jakarta Municipality in year 2015. This research is a quantitative research with a cross-sectional design. The subject of this research is all the pregnant mothers in Pasar Rebo Public Health Center.
The result of this research shows that there is a significant relationship between attitude (p=0.001;OR=28.5; 95% CI: 4.8-168), mothers? self-efficacy (p=0.043;OR=3.75; 95% CI: 1.02-13.8), mothers? perception about the obstacles in breastfeeding (p=0.008;OR=5.83; 95% CI: 1.52-22.4) and mothers? knowledge (p=0.007;OR=6.37; 95% CI: 1.56-26.1) with the intention of exclusive breastfeeding.
The writer suggests to give more information and education about the importance of breastfeeding and the way to overcome the obstacles in breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S61968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesy Wijayanti
"Menyusui adalah perilaku kesehatan multidimensional yang dipengaruhi dari faktor predisposing, enabling maupun reinforcing. Masalah menyusui kerap hadir pada minggu pertama kelahiran yang dapat mengakhiri proses pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui determinan pemberian ASI eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran. Cross sectional study dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kaliabang Tengah pada Mei 2015. Sebanyak 132 ibu dari anak berusia ≤1 tahun dilibatkan sebagai sampel penelitian dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan dengan bantuan instrumen kuesioner dilakukan uji Chi-Square.
Hasil menunjukkan angka ASI eksklusif pada tujuh hari pertama kelahiran sebesar 55,3%. Pengetahuan (p=0,02), IMD (p=0,005), cara persalinan (p=0,01), dukungan suami (p=0,02), dan dukungan petugas kesehatan (p=0,003) memiliki hubungan yang bermakna dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi, khususnya Puskemas Kaliabang Tengah untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif.

Breastfeeding is a multidimensional health behavior influenced by factors predisposing, enabling, and reinforcing. Breastfeeding problems often present in the first seven days after birth that can end the process of exclusive breastfeeding. This research aims to identify determinant factors that influence exclusive breastfeeding within first seven days after birth. Cross sectional study conducted at health centers Kaliabang Tengah working area on May 2015. Research subjects are 132 mothers of children aged ≤ 1 year chosen with purposive sampling method. Questionnaire used as research instrument then tested with Chi-squre test.
The result showed exclusive breastfeeding in the first week of birth is 55,3%. Knowledge (p=0.02), breastfeeding initiation (p=0.005), mode of delivery (p=0.01), husband?s support (p=0.02), health workers support (0.003) had a significant association with the success of exclusive breastfeeding within first seven days after birth. It is hoped that the result of this research is usefull for Bekasi City Public Health Department, in particular health center Kelurahan Kaliabang Tengah can improve the giving of exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmala Hayati, aurhor
"Pembahasan skripsi ini mengenai hubungan karakteristik ibu (pendidikan, pengetahuan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, kenaikan berat badan selama kehamilan), karakteristik bayi (berat badan lahir, jenis kelamin), praktik pemberian makan (praktik pemberian ASI dan MP ASI) dengan status gizi bayi 6- 11 bulan di Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 77 bayi usia 6- 11 bulan. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga dan praktik pemberian ASI. Penulis menyarankan agar meningkatkan kegiatan pendidikan gizi bagi ibu, melalui penyuluhan di posyandu terutama yang berkaitan dengan pemberian ASI Eksklusif, PUGS (Panduan Umum Gizi Seimbang), serta meningkatkan pengawasan menganai sosialisasi terkait ASI Eksklusif.

This research is about the correlation maternal characteristics (educational level, level of knowledge, employment status, family income, the weight gain during pregnancy), infant characteristics (gender and birth weight), feeding practices (breastfeeding practices and complementary feeding) with nutritional status of infants aged 6 until 11 months in Jatinegara, Cakung Subdistrict, in 2012. The design of this research is cross sectional. The sampel of this research is 77 infants aged 6 until 11 months. The independent variabels are maternity education, maternity knowledge of nutrition, the family income, and the practice of breastfeeding. Based on the result of this research improving the activities about maternity knowledge of nutrition by attending illuminations at Posyandu especially related to exclusive breastfeeding and improving the control of socialization related to exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Fitri
"Kecamatan Limo merupakan kecamatan di Kota Depok dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah keraja UPT. Puskesmas Kecamatan Limo tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data laporan KP-ASI yang dikumpulkan oleh kader masing-masing posyandu sepanjang tahun 2017 dan register kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Kecamatan Limo sejak tahun 2015 - 2017.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ibu yang melaksanakan IMD 5,03 kali lebih berpeluang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dibandingkan ibu yang tidak melaksanakan IMD OR = 5,03 : 95 CI 2,8 ndash; 8,4. Serta terdapat perbedaan peluang pada masing-masing kategori variabel usia ibu, wilayah tempat tinggal, paritas, kunjungan ANC dan penolong persalinan dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Dimana peluang terendah pada ibu berusia < 20 tahun OR = 2,7 : 95 CI 0,28 ndash; 26,6 dan peluang tertinggi pada ibu yang tinggal di Kelurahan Limo OR= 6,5 : 95 CI 2,2 ndash; 19,4, ibu primipara OR= 5,7 : 95 CI 1,6 ndash; 9,8 , ibu dengan kunjungan ANC ge; 4 kali OR= 8,5 : 95 CI 2,1 ndash; 33,8, dan ibu dengan persainan di tolong oleh Dokter OR= 36,8 : 95 CI 3,4-396,7.

Limo sub district is a sub district in Depok City with the lowest coverage of exclusive breastfeeding in 2015 and decreased by 2016. The purpose of this study was to examine the relationship of early breastfeeding initiation IMD to exclusive breastfeeding in the Heath Center District of Limo in 2017. This study used cross sectional study design with data source of KP ASI report collected by each posyandu cadre during 2017 and mother cohort register collected by Limo District Health Center since 2015 2017.
The result of this research found that mother who carried out IMD 5,03 times more likely to give exclusive breastfeeding to her infant for 6 months than mother who did not implement IMD OR 5,03 95 CI 2,8 8,4. There was also difference of opportunity in each category of variable maternal age, residence area, parity, ANC visit and birth attendant by initiation u early IMD against exclusive breastfeeding 6 months. Where the lowest probability was for mothers aged.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allisya Aurelia
"Pemberian ASI eksklusif memiliki dampak positif baik bagi ibu maupun bayinya, namun persentase cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-5 bulan di Nusa Tenggara Barat berdasarkan data Riskesdas 2018 hanya sebesar 20,3%. Hal ini masih dibawah target pencapaian indikator ASI Eksklusif yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-23 bulan di NTB. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel 802 bayi usia 0-23 bulan yang tinggal di NTB. Data yang digunakan bersumber dari Riskesdas 2018. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil menunjukan bahwa, 56,7% diberikan ASI eksklusif. Analisis bivariat juga menunjukan antara paritas dan IMD dengan pemberian ASI eksklusif (p-value < 0,05). Analisis multivariat menu that parity and early initiation of breastfeeding (EIBF) were significantly associated with EBF (p-value < 0,05). Parity was the most dominant risk factor of EBF (p-value = 0,002 ; OR : 1,6 ; 95% CI : 1,1 – 2,1)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>