Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andriansyah
"Kegagalan lereng terjadi karena adanya ketidakstabilan gaya yang berlaku pada suatu massa tanah atau batuan karena perubahan internal kohesi dan juga tekanan air-pori yang dapat dipicu oleh gaya eksternal seperti curah hujan yang tinggi dan kejadian gempabumi yang mengakibatkan gaya penahan lereng menjadi berkurang dan lebih kecil dibandingkan dengan gaya pendorong longsor. Penelitian ini melakukan analisis kestabilan lereng untuk kejadian longsor dangkal, kedalaman permukaan longsor 3 meter, di platform sistem informasi geografis (SIG) untuk cakupan regional di area persegi 8 km x 6 km Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Penelitian ini bersifat deterministik dengan menggunakan metode infinite slope Jibson (2000). Data parameter tanah ditentukan dari studi jenis batuan pada peta geologi, peta dasar topografi yang digunakan adalah digital elevation model SRTM 1 arc-second dan data derajat saturasi tanah diasumsikan seragam untuk semua grid di area studi. Nilai faktor keamanan dianalisis pada keadaan completely dry dan completely saturated. Pada keadaan completely saturated, titik kejadian longsor Desember 2014 memiliki nilai faktor keamanan 1.3, angka yang relatif stabil. Hasil ini mendukung hipotesis bahwa ada kecenderungan over-estimated nilai faktor keamanan ketika menggunakan data topografi berresolusi rendah. Analisis kestabilan lereng dilanjutkan untuk pengaruh beban gempa dengan menggunakan dua data percepatan tanah puncak dari skenario gempa patahan lokal di dekat Karangkobar dan gempa zona subduksi di selatan Pulau Jawa. Dari kedua gempa ini, skenario gempa patahan lokal memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi terhadap kestabilan lereng karena dapat menghasilkan percepatan tanah puncak yang melewati percepatan ambang lereng di area studi baik pada kondisi completely dry dan completely saturated.

Slope failure occurred when the force equilibrium in the earth mass is unstable due to the change in internal cohesion and pore water pressure triggerred by rainfall or earthquake so the available shear strength for stability is less than shear strength required. This thesis focused on shallow landslide or 3 meter maximum depth landslide, analyzed on the geographical information system platform for regional scope in the 8 km x 6 km rectangular in the Karangkobar, Banjarnegara. The deterministic scenario used with implementation of infinite slope stability method from Jibson (2000). The soil parameters determined from study on geological formation, the topographical base map used was the digital elevation model from SRTM 1 arc-second and the slope’s saturation level assumed homogen for all the grid on the study area. The factor of safety analyzed for complete dry and complete saturated condition. It was calculated that the factor of safety value on the slope that failure in landslide event on December 2014 is 1.3, relatively stable factor of safety. This result in-line with hypothesis that the low resolution topographical data drive to over-estimated factor of safety resulted. This thesis also conduct an analysis for slope stablity due to earthquake load. Two set of peak ground acceleration (pga) data was generated for earthquake from local fault near Karangkobar and for earthquake from subduction zone in the south of Java. From the simulation, it was found that the slope on the study area are more vulnerable due to effect from local earthquake compared to subduction earthquake since the pga generated from local earthquake is higher than the yield acceleration of the slope in both dry and saturated condition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T43791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wachdiyaningsih
"Latar belakang : Pada gadis praremaja yang belum pernah diberi tahu dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan ketika darah keluar dari vaginanya. Penelitian di Afrika Amerika sikap terhadap menstruasi diukur dengan menggunakan tiga sub-skala yaitu senang, marah, dan dirahasiakan. Dari hasil penelitan dapat digambarkan bahwa wanita dalam penelitian ini memiliki berbagai sumber informasi menstruasi, tetapi ibu adalah sumber yang paling utama, rata-rata wanita Afrika Amerika tidak setuju dengan sikap bahwa menstruasi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan atau positif, pembelajaran biologi dari guru dan perilaku dari keluarga, membaca berkorelasi dengan sikap positif terhadap menstruasi kurang berpengaruh dibanding mendapat pengetahuan langsung dari ibunya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen dan setelah dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen.
Metode yang di gunakan adalah metode Praeksperimen. Dengan jumlah responden 80 orang di SD Negeri 1 Karangkobar dan SD Negeri 2 Slatri Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara. Dari penelitian ini didaptkan hasil bahwa ada perbedaan pengetahuan dan sikap responden sebelum dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen dan setelah dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen. Sebelum dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen rata-rata pengetahuan responden 6,11 dan setelah dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen pengetahuan responden rata-rata 8, 94, artinya program Penyuluhan Program Rani Remen berhasil meningkatkan pengetahuan responden. Sebelum dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen sikap responden rata-rata 7,76 dan sikap setelah dilakukan Penyuluhan Program Rani Remen 11,1O, artinya program Penyuluhan Program Rani Remen berhasil meningkatkan sikap responden.
Dengan demikian bagi ibu-ibu yang punya remaja putri supaya meningkatkan pengetahuan tentang seputar menstruasi supaya ibu dapat menjelaskan kepada putrinya dan menjawab pertanyaan yang diajukan putrinya. Ibu-ibu yang punya remaja putri supaya sering berdiskusi dengan putrinya sehingga ibu bisa lebih dekat dengan putrinya dan anak lebih dapat terkontrol.

Background: In the pre-adolescent girls who have never been told it may cause anxiety and fear when the blood out of her vagina. Research in African American attitudes toward menstruation were measured using three sub-scales are excited, angry, and kept secret. Prom the research results can be drawn that the women in this study has a number of sources, menstruation, but the mother is the ultimate source, the average African American women do not agree with the attitude that menstruation can be a pleasant or positive experience, leaRaning from a teacher of biology and behavior of the family, reading correlated with a positive attitude towards menstruation less influential than had direct knowledge of his mother. The study was conducted to determine differences in knowledge and attitudes of mothers before and after counseling counseling.
The method used is a method Praeksperimen. With the number of respondents 80 people in SD Negeri 1 Karangkobar and SD Negeri 2 Slatri Karangkobar District Banjarnegara. Be obtained results from this study that there are differences in knowledge and attitudes of respondents before counseling and after counseling. Prior to the extension of knowledge of respondents on average 6.11 and after the extension of knowledge of respondents on average 8.94, mean education program succeeded in increasing the knowledge of respondents. Prior to counseling attitudes of respondents on average 7.76 and attitudes after counseling 11.10, mean education program succeeded in improving the attitude of the respondent.
Thus for mothers who have young women in order to increase knowledge about menstruation so that she can explain to her daughter and answered questions posed daughter. Mothers who had a teenage daughter that is often discussed with her daughter so she could be closer to her daughter and the children can be controlled.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Aditya Nugroho
"Gerakan tanah merupakan bahaya geologi utama di dunia yang menyebabkan tingginya jumlah korban manusia hingga kerugian harta benda yang sangat besar, serta mengakibatkan kerusakan pada sumber daya alam, ekosistem, dan infrastruktur. Selama periode Januari 2020 hingga Desember 2021, bancana gerakan tanah telah menjadi bencana yang paling rawan terjadi di Kabupaten Wonosobo, yakni sebanyak 238 kejadian. Bahkan, beberapa dari kejadian tersebut memakan korban jiwa yakni satu orang meninggal dunia di Kecamatan Kaliwiro, satu orang meninggal dunia di Kecamatan Kepil, dan dua orang meninggal dunia di Kecamatan Watumalang. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan agar dapat menentukan zona kerentanan gerakan tanah yang berguna dalam membantu proses mitigasi risiko sehingga segala bentuk kerugian dapat diminimalisasi. Zona kerentanan gerakan tanah pada Kabupaten Wonosobo divisualisasikan dengan peta kerentanan gerakan tanah. Sebanyak 242 titik gerakan tanah dikumpulkan untuk menghasilkan peta inventori. Titik tersebut kemudian dibagi menjadi 168 (70%) sebagai data training dan 74 (30%) sebagai data testing. Parameter yang dipertimbangkan terdiri dari berbagai parameter penyebab seperti aspek lereng, curvature, elevasi, kemiringan lereng, jarak dari sungai, litologi, tata guna lahan dan satu parameter pemicu, yaitu curah hujan. Selain itu, dilakukan pengurangan resolusi terhadap turunan data DEM seperti aspek lereng, curvature, elevasi, kemiringan lereng menjadi 8, 17, 25, dan 40 m untuk melihat pengaruhnya terhadap akurasi model. Semua parameter diolah menggunakan piranti ArcGIS untuk mengasilkan peta parameter. Peta parameter selanjutnya digabungkan dan dianalisis menggunakan metode frequency ratio dan weight of evidence untuk menghasilkan peta kerentanan gerakan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Wonosobo memiliki kecenderungan terhadap kerentanan gerakan tanah dengan tingkatan rendah, sedang, hingga tinggi. Berdasarkan data resolusi DEM 8 m dan 17 m, tingkatan kerentanan didominasi oleh kelas sedang. Namun pada data resolusi DEM 25 m dan 40 m, tingkatan kerentanan didominasi oleh kelas rendah. Peta kerentanan masing-masing resolusi kemudian diuji nilai AUC nya menggunakan success rate curve untuk melihat keberhasilan model dan prediction rate curve untuk mengukur akurasi prediksi model. Setelah dilakukan validasi, resolusi tinggi ternyata tidak berbanding lurus dengan kualitas akurasi model. Akurasi success rate mengalami puncaknya pada resolusi DEM 25 m sedangkan prediction rate pada resolusi DEM 17 m.

Landslide is a major geological hazard in the world that causes a high number of human casualties to enormous property losses, as well as causing damage to natural resources, ecosystems and infrastructure. During the period from January 2020 to December 2021, landslide disasters have become the most prone to disasters in Wonosobo Regency, with 238 incidents. In fact, some of these incidents claimed lives, namely one person died in Kaliwiro District, one person died in Kepil District, and two people died in Watumalang District. Therefore, this research was conducted in order to determine the susceptibility zones of landslide which are useful in assisting the risk mitigation process so that all forms of losses can be minimized. The landslide vulnerability zone in Wonosobo Regency is visualized with a landslide susceptibility map. A total of 242 landslide points were collected to produce an inventory map. These points are then divided into 168 (70%) as training data and 74 (30%) as testing data. The parameters considered consist of various causal parameters such as slope aspect, curvature, elevation, slope, distance from river, lithology, land use and one trigger parameter, namely rainfall. In addition, the resolution of the DEM data derivatives was reduced, such as slope aspects, curvature, elevation, slope to 8, 17, 25, and 40 m to see the effect on model accuracy. All parameters are processed using the ArcGIS tool to produce a parameter map. Then the parameter maps are combined and analyzed using the frequency ratio and weight of evidence methods to produce a landslide susceptibility map. The results of the study show that Wonosobo Regency has a tendency towards low, moderate and high susceptibility to landslide. Based on DEM 8 m and 17 m resolution data, the susceptibility level is dominated by the moderate class. However, in DEM 25 m and 40 m resolution data, the susceptibility level is dominated by the low class. Then the susceptibility map of each resolution is tested for AUC value using a success rate curve to see the success of the model and a prediction rate curve to measure the accuracy of model predictions. After validation, it turns out that high resolution is not directly proportional to the quality of the model accuracy. Success rate accuracy peaks at DEM 25 m resolution while prediction rate at DEM 17 m resolution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irenna
"Berdasarkan statistik BNPB, Jawa Tengah menjadi Provinsi dengan bencana longsor terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2021–2023 sebanyak 1283 peristiwa, dengan 427 di antaranya terjadi di Kebumen. Pada Kampus Lapangan Geologi Karangsambung, Kab. Kebumen, Jawa Tengah sejumlah lahan telah ditimbun tanah untuk rencana pembangunan dengan longsoran rotasi yang pernah terjadi. Oleh karena itu, dilakukan identifikasi potensi longsor beserta geologinya di daerah Karangsambung pada area timbunan tanah baru. Penelitian ini melibatkan studi lapangan dengan metode geolistrik resistivitas dan data SPT untuk mengetahui kekuatan daya dukung tanah. Penelitian mencakup enam lintasan sepanjang 195–245 meter dengan spasi elektroda 5 meter dan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Keluaran yang diperoleh berupa penampang resistivitas 2D yang dikorelasikan dengan data SPT, plan map 3D, serta model resistivitas 3D. Hasil penampang resistivitas 2D menunjukkan bahwa terdapat zona resistivitas tinggi 270–13.293 Ωm di daerah timur laut penelitian. Zona resistivitas tinggi ini merupakan rekahan batulempung selebar 5–13 meter di permukaan dengan ketebalan 10–15 meter yang di bawahnya merupakan intrusi batu andesit. Selain itu umumnya daerah penelitian terdiri atas lempung lanauan padat di permukaan dengan ketebalan 3–33 meter dan resistivitas 0,5–90 Ωm, serta lempung pasiran yang sangat padat di bawahnya dengan ketebalan lebih dari 15 meter dan resistivitas 0,01–30 Ωm. Berdasarkan hasil tersebut terdapat potensi longsor di timur laut daerah penelitian yang melewati lintasan LKR01, LKR02, dan LKR03, tepatnya pada zona resistivitas tinggi. Keberadaan potensi longsor ini diharapkan dapat menjadi acuan terkait pengawasan pembangunan di Kampus Lapangan Geologi Karangsambung.

Based on BNPB statistics, Central Java is the province with the most landslide disasters in Indonesia throughout 2021-2023 with 1283 events, 427 of which occurred in Kebumen. At the Karangsambung Geological Field Campus, Kebumen Regency, Central Java, a number of lands have been stockpiled for development plans with rotational landslides that have occurred. Therefore, an identification of landslide potential and its geology in Karangsambung area in the area of new landfill was conducted. This research involved field study using geo-electrical resistivity method and SPT data to determine the bearing capacity of the soil. The research included six passes along 195-245 meters with 5 meters electrode spacing and Wenner-Schlumberger configuration. The output is 2D resistivity cross section correlated with SPT data, 3D plan map, and 3D resistivity model. The 2D resistivity cross section results show that there is a high resistivity zone of 270-13,293 Ωm in the northeast area of the study. This high resistivity zone is a fractured claystone 5-13 meters wide at the surface with a thickness of 10-15 meters under which is an andesite intrusion. In addition, the study area generally consists of dense silt loam at the surface with a thickness of 3-33 meters and a resistivity of 0.5-90 Ωm, and very dense passive loam underneath with a thickness of more than 15 meters and a resistivity of 0.01-30 Ωm. Based on these results, there is a potential for landslides in the northeast of the research area that passes through the LKR01, LKR02, and LKR03 tracks, precisely in the high resistivity zone. The existence of this landslide potential is expected to be a reference related to development supervision in Karangsambung Geological Field Campus.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
"Longsor merupakan bencana yag sering terjadi di Indonesia termasuk Kabupaten Kebumen. Sebaran potensi dan bahaya longsor dapat diidentifikasi dengan metode Indeks Storie. Tingkat potensi longsor Kabupaten Kebumen dikaji berdasarkan empat tipe curah hujan, kemiringan lereng, tekstur tanah, dan kerapatan sungai melalui penerapan metode indeks Storie dan bahaya longsor dengan penggunaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsor di Kabupaten Kebumen terbagi menjadi tiga kelas, yaitu sangat rendah, rendah dan sedang. Wilayah potensi longsor sedang mendominasi daerah Kabupaten Kebumen sekitar 60 , tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai timur. Bahaya longsor di Kabupaten Kebumen berada pada lima tingkat, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hampir separuh dari wilayah Kabupaten Kebumen tergolong sebagai wilayah bahaya longsor sangat tinggi, tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai ke timur Kabupaten Kebumen.

Landslide is a frequent disaster in Indonesia including Kebumen Regency. Potential and hazard of landslide can be identified by the Storie Index method. The potential landslide level of Kebumen Regency is assessed based on four types of rainfall, slope, soil texture, and river density through the application of Storie index method and landslide hazard with land use. The results showed that the potential of landslides in Kebumen Regency is divided into three classes, namely very low, low and medium. Potential landslide areas are dominating the area of Kebumen Regency about 60 , spread in the middle from west to east. Hazard of landslide in Kebumen Regency is at five levels, which is very low, low, medium, high, and very high. Almost half of Kebumen Regency classified as a very high landslide hazard area, spread in the middle from west to east of Kebumen Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Saptadi
"Gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Tercatat pada tahun 2020 telah terjadi bencana gerakan tanah sebanyak 1152 peristiwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang rentan akan terjadinya gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kerentanan gerakan tanah pada Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan menentukan metode yang memiliki tingkat akurasi lebih baik pada lokasi penelitian. Penentuan zona kerentanan gerakan tanah dilakukan dengan menggunakan metode Weight of Evidence (WoE) dan Logistic Regression (LR). Parameter penyebab kerentanan gerakan tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu elevasi, kemiringan lereng, aspek lereng, curvature, Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), jarak terhadap sungai, jarak terhadap jalan, jarak terhadap kelurusan, tata guna lahan, litologi, dan curah hujan pada setiap bulannya. Penelitian ini juga menggunakan data kejadian gerakan tanah yang terjadi selama tahun 2000 hingga tahun 2020. Data kejadian gerakan tanah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu data training set sebesar 70% dan data test setsebesar 30%. Kedua data tersebut digunakan untuk validasi model berupa success rate dan predictive rate. Penelitian ini menghasilkan 12 peta kerentanan gerakan tanah berdasarkan data setiap bulannya dari masing-masing metode. Peta kerentanan gerakan tanah terbagi menjadi empat zona kerentanan gerakan tanah. Hasil validasi success rate dan predictive rate pada penelitian ini menunjukkan bahwa metode WoE memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada success rate dan metode LR memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada predictive rate. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua metode tersebut dapat melengkapi satu sama lain.

Landslides are one of the most frequent natural disasters in Indonesia. It was recorded that in 2020 there have been 1152 landslides events disasters spread throughout Indonesia. West Java Province is one of the areas that vulnerable to landslides. This research aims to determine the landslide vulnerability zone in Garut Regency, West Java Province and to determine which method has better accuracy at this research. In this study, determination of landslide vulnerability zone was carried out using Weight of Evidence (WoE) and Logistic Regression methods. The parameter that causing landslide vulnerability that used in this study are elevation, slope, slope aspect, curvature, normalized differential vegetation index (NDVI), distance to river, distance to road, distance to lineament, land use, lithology, and rainfall on a monthly basis. This study also used data of landslide events that occurred from 2000 to 2020. Landslide events data divided into two groups, training set (70%) and test set (30%). Both data is used for validation model of success rate and predictive rate. This study produced 12 landslide vulnerability maps based on monthly data from each method. The landslide vulnerability map is divided into four landslide vulnerability zones. The results of the success rate and predictive rate validation show that the WoE method has a higher accuracy at success rate and the LR method has a higher accuracy at predictive rate. Based on these results, it can be concluded that the two methods can complement each other."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Nur Fitriana
"Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor merupakan salah satu desa yang rawan longsor. Upaya pencegahan longsor telah dilakukan dengan memasang tiang pancang namun tidak efisien dalam mencegah terjadinya longsor. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kondisi geomorfologi, geologi teknik, karakteristik massa batuan dan tanah, kondisi kestabilan lereng, potensi longsor, penyebab longsor dan rencana penguatan lereng yang tepat. Metode yang digunakan meliputi pemetaan geomorfologi dan geologi teknik, scanline, uji sifat fisik dan mekanika tanah, analisis kinematik, Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR) dan analisis kesetimbangan batas menggunakan metode Morgenstern – Price. Hasil pemetaan geomorfologi menunjukkan daerah penelitian terdiri dari Satuan Dataran Rendah Pedalaman Vulkanik Agak Landai dan Satuan Perbukitan Rendah Vulkanik Curam. Geologi teknik terdiri dari Satuan Pasir dan Satuan Andesit. Karakteristik massa batuan menunjukkan nilai RMR 79 (Kelas II) hingga 87 (Kelas I). Perhitungan SMR menunjukkan rentang nilai 41 (leren stabil sebagian) – 79,25 (lereng stabil). Analisis kesetimbangan batas menunjukkan bahwa lereng 5 dalam kondisi kritis dengan nilai FK 1,131. Ketidakstabilan lereng disebabkan oleh kehadiran bidang diskontinuitas pada massa batuan dan geometri lereng. Lereng lainnya seperti Lereng 3 dengan FK 3,117, Lereng 4 dengan FK 1,751 dan Lereng 6 dengan FK 2,063 tergolong lereng yang stabil. Berdasarkan nilai SMR, saran penguatan lereng batuan yang dapat dilakukan berupa pembuatan paritan pada kaki lereng dan pemasangan jala kawat, jangkar kabel baja, beton semprot atau pembuatan paritan pada kaki lereng dan beton gigi, titik baut batuan. Sedangkan penguatan lereng tanah dapat dilakukan dengan mengubahan geometri lereng dan mengendalikan air permukaan.

Cipinang Village, Rumpin District, Bogor Regency is one of the villages that are prone to landslides. Prevention efforts by installing piles are inefficient in preventing landslides. This study aims to obtain information on geomorphology and engineering geological conditions, characteristics of rock and soil masses, slope stability conditions, landslide potential, landslide causes, and appropriate slope strengthening plans applied in the research area. The methods used include geomorphological mapping, engineering geological mapping, scanline, soil physical and mechanical properties tests, kinematic analysis, Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR), and limit equilibrium analysis using the Morgenstern – Price method. The results of geomorphological mapping divide the study area into the Somewhat Gentle Volcanic Inland Lowland Unit and the Steep Volcanic Low Hill Unit. The engineering geological units of the research area divide into Sand Units and Andesite Units. Rock mass identification results show that value of RMR is 79 (Class II) - 83 (Class I). SMR calculations show a range of values of 41 (partially stable slope) – 74 (stable slope). The limit equilibrium analysis showed that Slope 5 in critical condition with an FK value of 1,131. This slope instability is caused by the presence of discontinuity of rock mass and the geometry of the slopes. The other slopes such as Slope 3 with an FK value of 3,117, Slope 4 with an FK value of 1,751, and Slope 6 with an FK value of 2,063 are classified as stable slopes. Based on the SMR value obtained, suggestions for strengthening rock slopes that can be done are the manufacture of trenches at the foot of the slope and wire mesh, the manufacture of steel cable anchors, the manufacture of spray concrete, or the manufacture of trenches on the foot of the slope and the concrete of the teeth, the manufacture of rock bolt points. Meanwhile, soil slope strengthening can be done by changing the geometry of the slope and controlling surface water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriza
"ABSTRAK
Indonesia terletak di antara pertemuan tiga lempeng tektonik yang saling berinteraksi. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu daerah yang rawan bencana geologi, salah satunya adalah gerakan tanah. Daerah yang paling rawan mengalami gerakan tanah adalah dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang terjal, salah satunya berada di kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Melihat potensi rawannya bencana geologi yang dapat terjadi, terutama gerakan tanah, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui posisi bidang gelincir dari longsoran, serta bagaimana kondisi kestabilan lereng di daerah penelitian tersebut. Metode geofisika digunakan untuk memperoleh informasi akurat mengenai posisi bidang gelincir tersebut, yang didukung oleh data mekanika tanah hasil pengujian sampel tanah dan batuan. Sampel tanah dan batuan diambil menggunakan bor tangan (hand auger), yang kemudian diuji di laboratorium mekanika tanah. Hasil pengujian berupa data mekanika tanah kemudian digunakan dalam analisis kestabilan lereng. Data yang diperoleh menunjukan terdapat lapisan dengan nilai resistivitas tinggi, dengan lapisan di bawahnya memiliki resistivitas yang lebih rendah sekitar 2 ? 20 Ω m. Berdasarkan hasil uji laboratorium, nilai resistivitas rendah mengindikasikan dominasi dari material pasir. Lapisan dengan nilai resistivitas lebih tinggi mengindikasikan dominasi dari lempung dan lanau. Bidang gelincir longsor dapat terlihat, yang merupakan batas antara lapisan permeable dengan lapisan impermeable. Peningkatan curah hujan yang terjadi di daerah penelitian dapat menyebabkan lapisan permeable menjadi jenuh, sehingga menurunkan tingkat stabilitas lereng. Penurunan tingkat stabilitas lereng akan menurunkan nilai faktor keamanan lereng, sehingga kondisi lereng yang kritis akan menyebabkan lapisan jenuh mengalir, dan terjadinya longsoran.

ABSTRAK
Indonesia is located between three tectonic plates which were actively interacting with each other. This condition has caused Indonesia to become vulnerable to the geological disaster, one of which is land movement. The most critical area for land movement occurrence is the highland with steep hillside; one of which is at Cianjur region, West Java. Looking at the critical potential of the geological disaster that could happen, especially the land movement, it?s important to study the position of the slip surface of the landslide, and how the slope stability conditions in the study area. Geophysics methods are used to collect accurate information about the position of the slip surface, and is supported by the soil mechanics data - results of sample testing of soil and rock. Soil and rock samples were taken using hand auger, which is then tested in a soil mechanics laboratory. Results of the test are in the form of data of soil mechanics, which then used in the slope stability analysis. In addition, resistivity geophysical method is used to determine the geometry and the depth of slip surface. Data from 2-D electrical resistivity tomography (ERT) shows a layer of resistivity clayey/silty materials with high resistivity value dominate the shallow subsurface of the area; while a low resistivity sandy materials with resistivity less than 20 Ω m dominate the deep subsurface of the area. According to the laboratory testing, low resistivity indicates a sandy material domination, while a high resistivity indicates a clay and silt domination. We can determine if there is a slip surface, which is the threshold between the permeable layer and the impermeable layer. With increased rainfall level, the ground becomes over-saturated - decrease the slope instability in the area, caused this over-saturated materials to flow, leading to the landslide. "
2016
S63153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Butar-Butar, Raymondito Sadatigor
"Tanah longsor merupakan bencana yang sangat berpotensi di Kabupaten Cianjur karena selama periode 2012 – 2022 terdapat 194 catatan kejadian tanah longsor yang terjadi di wilayah tersebut. Pada 21 November 2022, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang mengalami bencana tanah longsor setelah gempa bumi dengan kekuatan 5,6 SR. Penelitian dilakukan di lokasi kejadian tanah longsor, tepatnya di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Penelitian dilakukan dengan tujuan menganalisis kondisi kestabilan lereng dan menganalisis pengaruh gempa bumi terhadap kestabilan lereng di lokasi penelitian. Penelitian ini membutuhkan data berupa berat volume tanah, ukuran butir tanah, batas plastis tanah, batas cair tanah, sudut geser dalam tanah, kohesi tanah, muka air tanah, dan nilai peak ground acceleration. Metode kesetimbangan batas Morgenstern-Price, Bishop, dan Janbu digunakan guna mendapatkan variasi nilai faktor keamanan dalam kestabilan lereng. Analisis regresi linier dimanfaatkan untuk menentukan kuat atau tidaknya hubungan gempa bumi terhadap nilai faktor keamanan pada lereng. Nilai faktor keamanan statis pada Lereng Cijedil menggunakan metode Morgenstern-Price, Bishop, dan Janbu secara berturut – turut, yaitu 1.297 (stabil), 1.304 (stabil), dan 1.280 (stabil), sedangkan pada Lereng Shinta, yaitu 1.428 (stabil), 1.43 (stabil), dan 1.324 (stabil). Nilai faktor keamanan dinamis pada Lereng Cijedil dengan ketiga metode yang sama, yaitu 0.589 (tidak stabil), 0.596 (tidak stabil), dan 0.570 (tidak stabil), sedangkan pada Lereng Shinta, yaitu 0.599 (tidak stabil), 0.602 (tidak stabil), dan 0.584 (tidak stabil). Pengaruh gempa bumi terhadap kestabilan lereng diketahui melalui simulasi kenaikkan gempa bumi dalam bentuk koefisien seismik horizontal sebesar 0.05 sebanyak 20 kali. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi, dan analisis koefisien determinasi di kedua lereng penelitian, nilai koefisien seismik horizontal memiliki hubungan dan pengaruh yang kuat terhadap nilai faktor keamanan pada kedua lereng daerah penelitian.

Landslides are a significant potential disaster in Cianjur Regency, as there have been 194 recorded landslide incidents in the area from 2012 to 2022. On November 21, 2022, Cijedil Village in Cugenang Sub-district experienced a landslide following a 5.6 magnitude earthquake. A study was conducted at the landslide site, specifically in Cijedil Village, Cugenang Sub-district, aiming to analyze the stability conditions of the slopes and the impact of earthquakes on slope stability at the research location. This study required data on soil bulk density, soil grain size, soil plastic limit, soil liquid limit, soil internal friction angle, soil cohesion, groundwater level, and peak ground acceleration. The limit equilibrium methods of Morgenstern-Price, Bishop, and Janbu were used to obtain varying safety factor values for slope stability. Linear regression analysis was utilized to determine the strength of the relationship between earthquakes and the safety factor values of the slopes. The static safety factor values for the Cijedil Slope using the Morgenstern-Price, Bishop, and Janbu methods were 1.297 (stable), 1.304 (stable), and 1.280 (stable), respectively, while for the Shinta Slope, they were 1.428 (stable), 1.43 (stable), and 1.324 (stable). The dynamic safety factor values for the Cijedil Slope using the same three methods were 0.589 (unstable), 0.596 (unstable), and 0.570 (unstable), while for the Shinta Slope, they were 0.599 (unstable), 0.602 (unstable), and 0.584 (unstable). The impact of the earthquake on slope stability was determined through a simulation of increased earthquake activity in the form of a horizontal seismic coefficient of 0.05 applied 20 times. Based on simple linear regression analysis, correlation coefficient analysis, and determination coefficient analysis for both research slopes, the horizontal seismic coefficient has a strong relationship and influence on the safety factor values of both research slopes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalifah Insan Nur Rahmi
"El-Nino tahun 2019 menyebabkan penurunan curah hujan hingga kekeringan lahan yang menyebabkan puso di lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan memodelkan kekeringan meteorologi, vegetasi, dan hidrologi di daerah terdampak kekeringan yaitu di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kedua, memodifikasi model kekeringan dari Indeks Rawan Kekeringan (IRK) menjadi Indeks Rawan Kekeringan Regional (IRKR). Ketiga menganalisis spasial IRKR Kebumen dan membandingkannya degan hasil produksi padi. Tiga jenis kekeringan diekstraksi dari indeks penginderaan jauh yaitu Standardized Precipitation Index-3 (SPI-3), Vegetation Health Index (VHI), dan Soil Moisture Index (SMI) berbasis cloud computation Gooogle Earth Engine (GEE). Data yang digunakan adalah CHIRPS tahun 1981-2020, Landsat-8 tahun 2019 dan 2020, dan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) Maxar 2019 dan 2020. Metodologi untuk mengkombinasikan tiga jenis kekeringan yaitu Multiple Criteria Analysis (MCA). Kekeringan meteorologi, vegetasi, dan hidrologi merepresentasikan kekeringan dari aspek curah hujan, stress vegetasi, dan kandungan air tanah dan permukaan. Model IRKR memodifikasi model IRK dalam hal data input, proses pengolahan, dan pembobotan variabel untuk level pemetaan kabupaten/kota dengan akurasi 84,6%. El-Nino menyebabkan kekeringan lebih luas mencapai 10.997 Ha di periode Nov-Des-Jan 2019 daripada 2020. Kekeringan mendominasi wilayah pesisir dengan bentuk lahan fluvio-marine pada sawah tadah hujan. Kekeringan menyebabkan penurunan luas panen tetapi tidak mempengaruhi hasil produksi padi.

The 2019 El-Nino caused a decrease in rainfall to land drought which caused puso in agricultural land. This study aims to model meteorological drought, vegetation, and hydrology in drought areas, namely in Kebumen Regency, Central Java. Second, modifying the drought model from the Drought Hazard Index (IRK) to the Regional Drought Hazard Index (IRKR). The third is to analyze the spatial IRKR of Kebumen and compare it with the yield of rice production. Three types of drought were extracted from the remote sensing index, namely Standardized Precipitation Index-3 (SPI-3), Vegetation Health Index (VHI), and Soil Moisture Index (SMI) based on cloud computing Gooogle Earth Engine (GEE). The data used are CHIRPS 1981-2020, Landsat-8 in 2019 and 2020, and Maxar High Resolution Satellite Imagery (CSRT) 2019 and 2020. The methodology for combining three types of drought is Multiple Criteria Analysis (MCA). Meteorological, vegetation, and hydrological droughts represent drought in terms of rainfall, vegetation stress, and soil and surface water content. The IRKR model modifies the IRK model in terms of data input, processing, and weighting variables for the district/city mapping level with an accuracy of 84.6%. El-Nino caused a wider drought reaching 10,997 Ha in the period Nov-Dec-Jan 2019 than 2020. Drought dominates coastal areas with fluvio-marine landforms in rainfed rice fields. Drought causes a decrease in harvested area but does not affect rice production.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>