Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhitya Satria Pratama
"Untuk melakukan diagnosa dan evaluasi penanganan kasus medis, paramedis perlu melakukan pemindaian tubuh manusia. Beberapa teknologi pemindaian tubuh manusia yang telah ada di antaranya adalah CT-Scan dan MRI. Walaupun resolusi dan akurasi citra yang dihasilkan sangat baik, namun biayanya yang relatif mahal bagi masyarakat Indonesia dan kompleksitas peralatan CT-Scan dan MRI cukup menjadi isu yang penting. Salah satu alternatif teknik pemindaian tubuh manusia yang non-intrusif, non-invasif, dan relatif lebih murah adalah teknologi pencitraan kepala menggunakan gelombang mikro (microwave imaging).
Teknik pencitraan gelombang mikro memanfaatkan sifat gelombang mikro yang dapat menembus atau terhambur jika dihadapkan pada suatu objek dan karakteristik dielektrik sel tumor yang jauh berbeda dibandingkan sel yang sehat. Pada tesis ini dirancang bangun suatu perangkat pencitraan gelombang mikro yang terdiri dari perangkat keras berupa sistem antena, mikrokontroler, dan motor stepper serta perangkat lunak berupa pemrograman algoritma rekonstruksi citra proyeksi balik. Sistem antena ini berfungsi sebagai pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik untuk mendapatkan parameter S21. Sistem antena, yang terdiri dari antena beserta network analyzer, terintegrasi dengan motor stepper dan mikrokontroler dalam pemrograman berbasis LabVIEW. Objek pengujian yang berupa model phantom yang terdiri dari dua lapisan dan daging sapi diletakkan di antara antena pengirim dan penerima pada frekuensi 3 GHz. Hasil pengujian berupa magnitudo koefisien atenuasi dari parameter S21 yang direkonstruksi untuk memperoleh citra objek menggunakan perangkat lunak MATLAB ®.
Kedua antena yang digunakan diukur untuk mendapatkan kinerja pada frekuensi 3 GHz meliputi parameter S11 dan pola radiasi. Pola radiasi antena dipol adalah omnidireksional, sedangkan antena tapered slot memiliki pola radiasi direktif. Berdasarkan hasil pengujian, sistem antena telah terintegrasi dengan perangkat lunak berbasis LabVIEW dan telah mampu mengambil data secara otomatis. Hasil pencitraan yang diperoleh menunjukkan bahwa antena dengan pola radiasi yang direktif relatif lebih terlihat jelas dibandingkan antena omnidireksional. Fluktuasi magnitudo koefisien atenuasi terjadi di setiap titik tertentu pada objek karena adanya perbedaan permitivitas relatif objek. Sistem pencitraan gelombang mikro telah berhasil diuji validitasnya meskipun hasil citramasih terdapat derau dan artifact yang timbul akibat interpolasi pada algoritma proyeksi balik.

MRI, PET, and CT are widely used modalities for human body scanning, which they can provide accurate and high resolution image. However, their costs are still relatively high particularly in developing countries with high population like Indonesia. Hence, it is desirable to develop a new imaging system that is affordable, easy to operate (portable), non-ionization (safe radiation) and use a non-invasive technique. Microwave imaging is considered as a suitably matched modality to those requirements.
The imaging system using microwave utilizes the microwave properties that can penetrate and be scattered when it is exposed to an object and the tumor cell?s dielectric characteristics, which usually has much different dielectric constant compared with the healthy cell. The microwave imaging system that is proposed in this thesis, consists of a set of hardware (an antenna system, microcontroller and network analyzer) and own-developed back projection-based image reconstruction algorithm. The antenna system uses either a pair of dipole antennas or pair of tapered slot microstrip antenna as a transmitter and a receiver of microwave in order to measure the S21 parameter. The antenna system, consisting of antennas and network analyzer, is integrated with the stepper motors and microcontroller by using LabVIEW program. Either a dual layer phantom or a slice of beef meat as the object is located between the transmitter and the receiver that are operated at 3 GHz. The magnitudes of attenuation coefficients obtained from the measured S21 are then reconstructed into an image using MATLAB® program.
Both tapered-slot and dipole antennas are measured to evaluate the S11 parameters and radiation pattern at frequency of 3 GHz. The dipole antenna has an omnidirectional radiation pattern while the tapered slot has a directive radiation pattern. The antenna systems has been evaluated and successfully integrated with LabVIEW program to automatically obtain the data. The reconstructed images show that the tapered-slot antenna provides clearer image rather than the dipole due to its directive pattern characteristics. Moreover, the magnitude of attenuation coefficients from both antennas are discussed, where the fluctuation occurs due to the relative permittivity differences of the object. The proposed microwave imaging system has been successfully evaluated for the validity on performing image reconstruction, although some of the reconstructed images still contain noise and artifacts due to interpolation algorithm process.
"
2015
T42926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Nurmaida
"ABSTRAK
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering didiagnosis di kalangan
wanita. Teknik microwave imaging khususnya pencitraan radar UWB (Ultra
Wideband) adalah teknik yang mempunyai gelombang mikro yang non-pengion,
lowcost, dan efisien untuk wanita yang lebih muda.
Antena yang dirancang adalah antena printed wide slot ukuran 24 × 24 ×
1,6 (mm) dengan frekuensi kerja 3,1 GHz – 10,6 GHz, lebar pita > 7,5 GHz.
Bahan substrat FR4 dengan tebal 1,6 mm, sedangkan bahan untuk feed, patch dan
ground nya adalah cooper, relative permitivity 4,3 dan loss tangent 0,025. Antena
dirancang berdasarkan tiga kondisi yaitu antena tunggal, antena tunggal
konfigurasi 2 (dua) tanpa phantom dan antena tunggal konfigurasi 2 (dua) dengan
phantom. Phantom yang digunakan adalah phantom homogen berbentuk setengah
bola dengan diameter 10 cm. Nilai konstanta dielektrik (εr) dan konduktivitas (σ)
phantom pada frekuensi 6 GHz.
Berdasarkan hasil pengukuran dari ketiga kondisi yaitu antena tunggal, antena
tunggal konfigurasi 2 (dua) tanpa phantom dan antena tunggal konfigurasi 2 (dua)
dengan phantom mampu pada frekuensi 3,1 - 10,6 GHz. Antena tunggal memiliki
bandwidth 2,63 – 10,77 GHz. Antena tunggal konfigurasi 2 (dua) tanpa phantom
memiliki bandwidth 2,62 – 10,82 GHz. Antena tunggal konfigurasi 2 (dua)
dengan phantom memiliki bandwidth 2,51 – 10,6 GHz. Antena memiliki dimensi
24 x 24 x 1,6 [mm]. Nilai VSWR dari ketiga kondisi < 2. Nilai Mutual Coupling
dari ketiga kondisi < -20. Berdasarkan hasil pengukuran, besarnya nilai impedansi
masukan antena di frekuensi kerja 6 GHz untuk pencitraan kanker payudara
adalah 27,55 – j2,09, berdasarkan nilai impedansi tesebut antena lebih bersifat
kapasitif. Pola radiasi diukur pada dua bidang yaitu bidang xz dan bidang yz. Nilai
gain hasil pengukuran pada frekuensi kerja 6 GHz untuk pencitraan kanker
payudara untuk ketiga kondisi yaitu antena tunggal, antena tunggal konfigurasi 2
(dua) tanpa phantom dan antena 2 (dua) dengan phantom berturut-turut sebesar
2,42 dBi, 3,05 dBi dan 1,27 dBi.

ABSTRACT
Breast cancer is the most frequently diagnosed cancer among women.
Microwave imaging technique specifically radar imaging UWB (Ultra Wideband)
is a technique that has a microwave non-ionizing, lowcost, and efficient for
younger women.
Designed antenna is printed wide-slot antenna size of 24 × 24 × 1.6 (mm)
with a frequency of 3.1 -10.6 GHz, bandwidth > 7.5 GHz. FR4 substrate material
with 1.6 mm thick, while materials for feeds, patch and ground is cooper, relative
permitivity 4.3 and loss tangent 0.025. The antenna is designed based on three
conditions, there are single antenna, two single antenna configuration without
phantom and two single antenna configuration with phantom. Homogeneous
phantom used is hemispherical with a diameter of 10 cm. Value of the dielectric
constant (εr) and conductivity (σ) at a frequency of 6 GHz.
Based on the results of measurements of the three conditions, there are
single antenna, two single antenna configuration without phantom and two single
antenna configuration with phantom able to work in the frequencies 3.1 to 10.6
GHz. Single antenna has a bandwidth of 2.63 to 10.77 GHz. Two antenna single
configuration without phantom has a bandwidth of 2.62 to 10.82 GHz. Two
single antenna configuration with phantom has a bandwidth of 2.51 to 10.6 GHz.
Antenna has dimensions of 24 × 24 × 1.6 [mm]. VSWR values of the three
conditions < 2. Mutual coupling values of three conditions < -20. Based on the
measurement results, the value of the input impedance of the antenna at 6 GHz for
breast cancer imaging is 27.55 - j2.09 Ω, antenna is capacitive. Radiation pattern
is measured at two field there are xz-plane and yz-plane. Gain vaulues of the
antenna at 6 GHz for breast cancer imaging for tree condition, there are a single
antenna, two single antenna configuration without phantom and two single
antenna configuration with phantom, respectively for 2.42 dBi, 3.05 and 1.27 dBi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pramono
"Tesis ini membahas desain Linear Tapered Slot Antena dengan teknik pencatuan Saluran Mikrostrip (Microstrip Feed Line) untuk mendukung aplikasi IEEE 802.22 Wireless Regional Area Network (WRAN) pada band televisi UHF frekuensi 470 - 698 MHz. Antena ini terbuat dari substrat dielektrik FR4 epoxy. WRAN IEEE 802.22. sebagai skema alternatif untuk akses broadband dengan memanfaatkan kanal TV VHF/UHF yang tidak digunakan, dengan tetap menjaga bahwa tidak ada interferensi yang merugikan terhadap operasional incumbent ( siaran TV digital dan TV analog) dan perangkat berijin yang lainya dengan daya rendah. WRAN memerlukan antena dengan bandwidth yang lebar (wideband) untuk sistem komunikasinya. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan, akan tetapi jenis antena ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya bandwidth sempit. Salah satu teknik untuk melebarkan bandwidth yaitu menggunakan desain antena Linear Tapered Slot Antena. Dari hasil pengukuran, nilai impedance bandwidth dari pengukuran antena adalah 204 MHz (492-696MHz) atau sebesar 34,63 % terhadap frekuensi kerja antena (594 MHz) pada VSWR ≤ 1,9. Pola radiasi yang dihasilkan adalah directional dan polarisasinya linear. Gain yang dihasilkan antena mencapai maksimum pada frekuensi 662MHz sebesar 8,92 dBi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Irawan S.
"Banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh antena mikrostrip membuat jenis antena ini semakin populer dan banyak digunakan untuk berbagai aplikasi. Antena mikrostrip memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Namun antena mikrostrip masih memiliki beberapa kekurangan, satu diantaranya adalah bandwidth yang sempit. Karena itu dibutuhkan suatu desain khusus untuk meningkatkan bandwidth. Salah satu desain yang dapat meningkatkan bandwidth adalah teknik antena slot. Pada skripsi ini, antena slot akan didesain dengan menggunakan konsep tapered linier sehingga sering disebut dengan Linearly Tapered Slot Antenna (LTSA). Sedangkan untuk pencatuannya digunakan teknik pencatuan Coplanar Waveguide yang lebih mudah dalam matching impedansi. Antena LTSA ini memiliki bandwidth yang cukup lebar sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Ultra Wideband. Proses simulasi antena dengan menggunakan software Microwave Office 5.5.3 menunjukkan bandwidth impedansi antena LTSA hasil rancangan mencapai 58,43% diukur dari VSWR ? 2. Dengan demikian antena LTSA hasil perancangan ini memiliki karakteristik antena Ultra Wideband. Hasil pengukuran antena LTSA memperoleh bandwidth sebesar 55,78% dengan frekuensi kerja antena pada 3,159 GHz - 5,603 GHz. Pola radiasi yang dihasilkan berbentuk bidirectional dan gain rata-rata yang diperoleh sebesar 3,147 dB. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan antena LTSA dapat meningkatkan bandwidth antena, sehingga antena LTSA ini dapat digunakan untuk aplikasi ultra wideband."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnanto Franseda P.
"Kebutuhan akan komunikasi nirkabel dengan kecepatan tinggi semakin meningkat. Salah satu jawaban atas kebutuhan ini adalah dengan teknologi Ultra-Wide Band (UWB) yang digunakan untuk jarak pendek. Teknologi UWB tidak terlepas dari teknologi antena yang digunakan. Antena UWB harus memiliki fractional bandwidth minimum sebesar 20 % sesuai peraturan FCC part 15.503. Salah satu antena yang mendukung teknologi UWB adalah Linearly Tapered Slot Antenna. Antena ini memiliki kelebihan karena bentuknya yang sederhana, ringan, mudah untuk di-array-kan, cocok untuk aplikasi rangkaian terintegrasi dan banyak kelebihan lainnya. Pada skripsi ini didesain LTSA dengan pencatuan microstrip line yang dimodifikasi. Pencatuan microstrip line dipilih karena bentuknya yang sederhana sehingga memudahkan matching impedansi. Performa antena tapered sangat dipengaruhi oleh mekanisme kopling gelombang elektromagnetik. Mekanisme kopling berhubungan dengan saluran catu. Dengan menggunakan microstrip line yang telah dimodifikasi sebagai saluran catu didapatkan antena yang memenuhi kriteria sebagai antena UWB yang ditunjukkan oleh hasil simulasi dan pabrikasi. Bandwidth yang didapatkan mencapai 51% dengan dimensi antena yang relatif kecil (6 cm x 3 cm)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Satria Pratama
"Perkembangan zaman telah banyak mengubah gaya hidup manusia saat ini sehingga menimbulkan banyak permasalahan penyakit degeneratif. Tumor otak merupakan salah satu penyakit degeneratif yang perlu diwaspadai. Dalam penanganan kasus tumor otak, diperlukan pemindaian kepala menggunakan MRI, CT-Scan, dan beberapa metode pencitraan lainnya. Namun demikian, biaya penggunaan perangkat ini dirasakan cukup mahal bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, perangkat MRI dan CT-Scan cukup besar dan membutuhkan perlakuan khusus. Oleh karena itu, perlu dikembangkan teknologi pencitraan tumor otak yang mudah dan murah, salah satunya menggunakan gelombang mikro. Penggunaan antena untuk transmisi dan penerimaan gelombang mikro pada aplikasi pencitraan tumor otak ini bekerja pada rentang frekuensi yang sangat panjang, yaitu 3,1 - 10,6 GHz. Pemilihan rentang frekuensi ini bertujuan untuk meningkatkan resolusi citra yang dihasilkan, ukuran yang efektif, dan efisiensi daya. Antena yang akan dirancang bangun adalah antena dipol tercetak dengan teknik pencatuan pandu gelombang koplanar. Untuk mengetahui karakteristik antena pada saat diaplikasikan pada tubuh manusia, digunakan media phantom model kepala manusia. Antena telah disimulasikan pada ruang bebas dan phantom model kepala manusia di rentang frekuensi 3,1-10,6 GHz. Berdasarkan hasil pengukuran pada ruang bebas dan kepala seorang sukarelawan, antena telah bekerja dengan baik pada rentang frekuensi 3,1-10,6 GHz tersebut. Pola radiasi diukur pada tiga bidang utama pola radiasi antena, yaitu bidang-xy, -yz, dan -xz pada frekuensi-frekuensi tertentu, yakni 3,1 GHz, 5,8 GHz, 7,5 GHz, dan 10,6 GHz.

The times have changed people’s lifestyle so there are so many degenerative disease cases around the world. Brain tumour is one of degenerative diseases that have been concerned by doctors and researcher to be investigated. In case of brain tumours, the doctors usually do head scanning on the patient using MRI, CT-Scan, and other common techniques. Even though those techniques provide accurate and high resolution result, however cost of the MRI or CT-Scan is still high for Indonesian people generally. Therefore it is necessary to develop new brain imaging techniques that is easy to operate, inexpensive and non-invasive by using microwaves. The use of antenna for transmitting and receiving microwaves on brain imaging application is working at ultra wide band frequency range, which is at 3.1 to 10.6 GHz. The selection of this ultra wide band is aimed to increase the image resolution, to minimize the antenna’s size and to make the power efficiently. The proposed antenna is a printed dipole with coplanar waveguide feeding. This research uses head equivalent phantom to investigate characteristics of the antenna when exposed to head. The antenna has been simulated in free space and head equivalent phantom at 3.1 GHz to 10.6 GHz. Based on measurement results in free space and on a volunteer’s head, it can be investigated that the antenna has worked properly at 3.1 GHz to 10.6 GHz as desired. The radiation patterns have been measured on three main planes, they are -xy, -yz, and -xz at selected frequencies 3.1 GHz, 5.8 GHz, 7.5 GHz and 10.6 GHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuaji Prasetyo
"Antena sebagai salah satu komponen penting dalam dunia telekomunikasi telah berkembang dengan pesat sesuai dengan banyak aplikasi-aplikasi di dunia telekomunikasi. Antena mikrostrip adalah jenis antena yang mempunyai banyak keunggulan, sehingga banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Antena mikrostrip memilild bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Dalam beberapa aplikasi dibutuhkan antena dengan bandwidth yang sangat lebar atau disebut dengan antena Ultrawideband (UWB) seperti pada aplikasi Ground Penetrating Radar. Tipikal dari antena mikrostrip masih memiliki bandwidth yang sempit, sehingga dibutuhkan suatu desain khusus yang dapat memperiebar bandwidth. Salah satu desain yang dapat meningkatkan bandwidth adalah teknik antena slot.
Pada skripsi ini, teknik slot yang digunakan adalah teknik V-shaped Linear Tapered Slot Antenna (V-LTSA). Sedangkan untuk pencatuannya digunakan teknik pencatuan Coplanar Waveguide yang lebih mudah dalam matching impedansi. Antena V-LTSA ini memiliki bandwidth yang lebar sehingga cocok dalam aplikasi antena UWB. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan sebelumnya, dilakukan fabrikasi V-LTSA. Pada saat pengukuran antena tersebut dapat menghasilkan bandwidth sebesar lebih dari 4 GHz dan mempunyai gain maksimum 5,36 dB pada frekuensi 5,6 GHz, sehingga antena V-LTSA yang difabrikasi telah memenuhi karakteristik sebagai antena UWB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhani Elevani
"Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Deteksi dini memungkinkan dilakukannya penanganan yang lebih baik, diantaranya menggunakan teknologi Computed Tomography (CT) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Akan tetapi, teknologi tersebut masih memiliki permasalahan terkait biaya, ukuran, serta kompleksitas peralatan. Salah satu modalitas alternatif pencitraan obyek untuk diagnosa medis adalah gelombang mikro yang relatif aman, murah, mudah dalam penggunaan, serta portable.
Dalam tesis ini dilakukan rancang bangun sistem pencitraan gelombang mikro sebagai alternatif bagi teknologi deteksi dini kanker yang telah ada. Sistem terdiri atas sepasang antena dipol dengan frekuensi kerja 3 GHz sebagai antena pengirim dan antena penerima. Pemindaian obyek dirancang dengan dua konfigurasi. Pertama, hanya antena penerima yang bergerak secara translasi sementara gerak rotasi dilakukan oleh pasangan antena. Ke-2, pasangan antena bergerak secara translasi maupun rotasi. Proses selanjutnya adalah rekonstruksi citra dengan algoritma Algebraic Reconstruction Technique (ART). Validasi kinerja sistem pencitraan dilakukan dengan pengujian terhadap 3 jenis phantom. Pertama, phantom matriks berupa Shepp-Logan phantom berukuran 270x270 piksel. Phantom ke-2 dan ke-3 berupa silinder dua lapis dengan diameter dalam sebesar 6 cm yang merepresentasikan jaringan tumor dan diameter lapisan luar sebesar 14 cm yang merepresentasikan jaringan otak. Phantom ke-2 merupakan phantom numerik yang dirancang menggunakan perangkat lunak CST Microwave Studio dengan permitivitas relatif lapisan dalam sebesar 78 dan lapisan luar sebesar 52. Phantom ke-3 merupakan phantom fisik semisolid dengan permitivitas relatif lapisan dalam sebesar 78.63 dan lapisan luar sebesar 51.72. Proyeksi irisan melintang berupa sinogram pada phantom matriks dan matriks parameter S21 hasil pemindaian pada phantom numerik dan phantom fisik, menjadi input bagi sistem rekonstruksi citra.
Analisis terhadap citra hasil rekonstruksi dilakukan secara kualitatif meliputi tampilan citra hasil rekonstruksi secara visual dan histogram tingkat keabuan citra, serta secara kuantitatif meliputi parameter faktor koreksi, Mean-Squared Error (MSE), dan Structural Similarity Index (SSIM). Tampilan visual citra hasil rekonstruksi ketiga phantom tersebut menunjukkan bentuk dan pola yang serupa citra asli, dengan tingkat keabuan citra yang semakin homogen seiring bertambahnya iterasi. Histogram citra rekonstruksi menunjukkan kelompok tingkat keabuan dominan sesuai jenis jaringan dalam phantom. Pada phantom numerik dan phantom fisik hasil rekonstruksi dari pemindaian dengan konfigurasi pertama menunjukkan bentuk obyek yang serupa citra asli, dengan batas antara lapisan dalam dan lapisan luar tampak samar akibat penggunaan antena dipol yang memiliki pola radiasi omnidireksional. Hasil rekonstruksi dari pemindaian dengan konfigurasi ke-2 menunjukkan batas lebih jelas antara lapisan dalam dan lapisan luar akibat perubahan nilai parameter S21 yang lebih drastis pada perbatasan kedua lapisan phantom. Secara kuantitatif, faktor koreksi semakin kecil dengan bertambahnya iterasi dan mendekati nol pada iterasi ke-100.
Nilai Mean-Squared Error pada phantom matriks masih cukup besar akibat proses pembobotan, sementara nilai Structural Similarity Index pada ketiga phantom masih jauh lebih kecil dari 1, akibat proses pembobotan pada phantom matriks dan asumsi citra referensi untuk phantom numerik dan phantom fisik. Secara umum, sistem pencitraan gelombang mikro telah berhasil diuji validitasnya secara kualitatif dengan tampilan visual citra rekonstruksi yang serupa dengan citra asli.

Cancer is one of the leading cause of death worldwide, and an early detected cancer is likely to get better treatment. Widely used modalities for scanning the presence of cancer such as Computed Tomography and Magnetic Resonance Imaging still have problems related to the cost, size and equipment complexity. Microwave imaging is considered as an alternative modality due to its low health risk, low cost, ease of use, and portability.
In this thesis, a microwave imaging system is developed as an alternative for early cancer detection technologies that already exist. The system consists of a pair of dipole antenna with the operating frequency of 3 GHz as the transmitting antenna and the receiving antenna. Object scanning is designed with two configurations, first, only the receiver antenna moved translationally and both transmitter and receiver antennas moved rotationally. Second, both antennas moved translationally and rotationally. The next process is the image reconstruction using Algebraic Reconstruction Technique (ART) algorithm. The performance of the imaging system is validated using three types of phantom. First, the matrix phantom in the form of a 270x270 pixels Shepp-Logan phantom. The second and the third phantoms are two layered cylindrical phantom with an inner diameter of 6 cm representing tumorous tissue and the outer layer diameter is 14 cm representing brain tissue. The second phantom is a numerical phantom designed using CST Microwave Studio with relative permittivity of the inner layer and the outer layer is 78 and 52, respectively. The third phantom is a semisolid physical phantom with relative permittivity of the inner layer is 78.63 and the outer layer is 51.72. The projection of the cross-sectional view in the form of sinogram of the matrix phantom, and the matrices of S21 parameter phantom obtained from object scanning results of numerical and physical phantom, become the input to the image reconstruction system.
The qualitative results are analyzed from the visual display and grayscale histogram of the reconstructed images, while the quantitative results are analyzed from the values of iteration correction factor, Mean-Squared Error (MSE), and Structural Similarity Index (SSIM). The visual display of reconstructed images show similar shape and pattern with the original images. The homogeneity of the graylevels increase with increasing iterations. The histograms show dominant gray levels representing types of tissue in the phantoms. In numerical and physical phantoms, reconstructed images from object scanning using the first configuration show similar shapes with the original ones, with blurred display at the boundary between the outer layer and the inner layer. It is caused by omnidirectional radiation pattern of dipole antenna. Results obtained from the second configuration show clearer boundary due to drastical change of S21 parameter value measured at the boundary area. Quantitatively, iterative correction factor is getting smaller with increasing iterations and approaching zero in the 100th iteration.
Mean-Squared Error value of the matrix phantom is still quite large due to weighting process while the Structural Similarity Index value of the three phantoms are still much smaller than 1 due to weighting process of the matrix phantom and reference image assumptions of the numerical phantom and the physical phantom. In general, the validity of the microwave imaging system has been successfully tested qualitatively by the visual display similarity of the reconstructed image to the original image."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46080
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufal Hidayat
"Kebutuhan akan antenna yang bersifat murah, ringan dan low profile namun dapat menghasilkan performansi berupa Gain yang besar dan Half Power Beamwidth (HPBW) yang kecil semakin tinggi. Untuk mencapai spesifikasi tersebut salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan merancang antena mikrostrip array menggunakan teknik pencatuan berupa aperture coupled dengan slot berbentuk jam pasir. Dengan jenis antena ini berhasil diperoleh antena array yang berkerja pada frekeuensi 2.85 GHz- 2.9 GHz dengan gain array 8 element sebesar 13 dB serta dengan HPBW sebesar 110 .Dengan meningkatkan jumlah array, maka Gain yang diperoleh dapat lebih tinggi serta dengan HPBW yang lebih kecil.

Requirement for low cost, light and low profile antenna but with high gain and very small half power beam width (HPBW) is increasing nowadays. One method to achieve these specification is using microstrip array design using aperture coupled feeding technique with hour glass slot. With this method, an array antenna with eight element has been designed. This antenna works at band frequency 2.85 GHz -2.9 GHz with gain about 13 dB and HPBW about 110. By increasing the number of array element, the gain can be higher with smaller HPBW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43325
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anshari Akbar
"Pengembangan satelit saat ini mengarah pada pengembangan satelit kecil. Jumlah misi luar angkasa yang menggunakan satelit kecil dengan ukuran berbeda terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini LAPAN mengembangkan satelit mikro LAPAN-A4 dengan misi pengamatan bumi sumber daya alam, pemantauan maritim dan misi riset. Kapasitas data yang besar memerlukan sistem transmisi kecepatan tinggi untuk mengirimkan data hasil observasi ke stasiun bumi. Salah satu cara yg dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan bandwidth. Dalam penelitian tesis ini antena didesain pada frekuensi 2220 MHz dengan metode DGS (defected ground structure). Metode ini mampu meningkatkan bandwidth antena dan memiliki efek miniaturisasi sehingga cocok untuk desain untuk aplikasi satelit. Antena dirancang dengan polarisasi melingkar untuk mengatasi loss polarisasi yang besar dalam mentransmisikan data payload satelit ke stasiun bumi.
Untuk meningkatkan bandwidth antena, digunakan metode DGS dengan pola dual slot yang berbentuk huruf X. Dimensi DGS seperti panjang slot (Ls), Lebar slot (Ws), dan jarak antar slot (d) DGS dioptimasi untuk mendapatkan bandwidth yang lebih lebar dengan melakukan simulasi pada software CST. Antena didesain pada dua jenis bahan yang berbeda yaitu bahan Roger 5880 dan Roger 4350 untuk mendapatkan efek miniaturisasi dan peningkatan beamwidth. Antena dipabrikasi menggunakan mesin CNC (computer numeric control).
Dari hasil pengukuran pada bahan Roger 4350 dengan permittifitas (r=3.4) diperoleh bandwidth antena sebesar 97 MHz atau sebesar 4.3% dengan rentang frekuensi antena diperoleh dari 2157 – 2254 MHz. Gain antena sebesar 3.63 dB pada frekuensi 2220 MHz dan beamwidth sebesar 90 derajat. Sementara hasil pengukuran menggunakan radom diperoleh bandwidth 107 MHz dari 2146 – 2253 MHz, dengan gain sebesar 3.28, dan beamwidth sebesar 80 derajat. Hasil pengukuran antena dengan bahan Roger 5880 dengan permitifitas (r=2.2) diperoleh bandwidth sebesar 92 MHz atau sebesar 4.1%. Rentang frekuensi dari 2171-2262 MHz. Gain antena diperoleh sebesar 5.85 dB pada frekuensi 2220 MHz dan beamwidth sebesar 85 derajat. Sedangkan pada antena menggunakan radom diperoleh bandwidth 105 MHz, dari 2160-2265 MHz, gain sebesar 4.94 dB dan beamwidth sebesar 75 derajat. Antena dengan bahan Roger 4350 memiliki efek miniaturisasi 35.3% terhadap bahan Roger 5880. Sedangkan dengan penggunaan DGS pada bahan Roger 4350 efek reduksi yang dihasilkan 4.8% dan bahan Roger 5880 efek reduksi sebesar 1.84%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan metode DGS dengan pola dual slot berbentuk huruf X mampu meningkatkan bandwidth antena. Sedangkan efek miniaturisasi yang dihasilkan masih relatif kecil.

Currently satellite development has led to the development of small satellites. Number of space missions using small satellites of different sizes continues increase every year. Currently LAPAN is developing the LAPAN-A4 micro satellite with missions of earth observation of natural resources, maritime monitoring and research missions. Large data capacities require high speed transmission systems to transmit observational data to earth stations. One way that can be done is by increasing bandwidth. In this study, the antenna is designed at a frequency of 2220 MHz using the DGS method. This method is able to increase the antenna bandwidth and has a miniaturization effect making it suitable for the design of satellite applications. The antenna is designed with circular polarization to overcome polarization losses in transmitting satellite payload data to earth stations.
To increase the antenna bandwidth, the DGS (defected ground structure) method is used with X shape dual slot. DGS dimensions such as slot length (Ls), slot width (Ws), and distance between slots (d) DGS are optimized to obtain wider bandwidth by simulating in CST software. The antenna is designed on two different types of materials, namely Roger 5880 and Roger 4350 to obtain a miniaturization effect and an increase in beamwidth. The antenna is manufactured using a CNC (computer numeric control) machine.
From the antenna measurement results of Roger 4350 material with permittivity (r = 3.4) obtained 97 MHz bandwidth or 4.3% with frequency range from 2157 - 2254 MHz. The antenna gain is 3.63 dB at 2220 MHz frequency and 90 degrees beamwidth. The results of antenna measurements using radom obtained 107 MHz of bandwidth from 2146 to 2253 MHz, with 3.28 dB of gain, and 80 degrees of beamwidth. The result of antenna fabrication with Roger 5880 material and permitivity (r = 2.2) obtained bandwidth of 92 MHz or 4.1%. frequency range from 2171 to 2262 MHz. The antenna gain is 5.85 dB at2220 MHz frequency and 85 degrees of beamwidth. Meanwhile, when antenna using the radom, 105 MHz of bandwidth is obtained, from 2160 to 2265 MHz, gain 4.94 dB and beamwidth 75 degrees. The antenna with the Roger 4350 material has a miniaturization effect of 35.3% against the Roger 5880 material. Whereas with the use of DGS on the Roger 4350 material reduction effect obtained is 4.8% and the Roger 5880 material has 1.84% reduction effect. The results obtained indicate that the DGS method with a dual slot with X shape pattern is able to increase the antenna bandwidth. Meanwhile, the miniaturization effect obtained is relatively small.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>