Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Syihan Auzani
"Pengaruh gradien medan magnet negatif terhadap nyala api aliran bahan bakar LPG-udara coaxial telah dipelajari untuk memahami interaksinya. Sebuah medan magnet gradien negatif tidak seragam yang dihasilkan oleh elektromagnet dari arus listrik searah 0 hingga 0,25 T diberikan diantara burner. Kecepatan aliran udara dan LPG serta intensitas medan magnet divariasikan untuk diketahui pengaruhnya tehadap karakteristik nyala api. Pengaruh gradien medan magnet negatif terhadap karakteristik nyala api seperti temperatur, tingkat kecerahan, panjang, luas, dan jarak lift-up yang dihasilkan dari proses pembakaran telah dipelajari. Temperatur, panjang nyala api, tingkat kecerahan dan jarak lift-up diketahui terpengaruh oleh laju aliran bahan bakar, udara dan intensitas medan magnet. Sementara itu, luas nyala api cenderung tidak berubah terhadap perubahan medan magnet. Panjang nyala api berkurang seiring dengan bertambahnya laju aliran udara dan intensitas medan magnet. Begitu pula dengan jarak lift-up yang berkurang seiring dengan bertambahnya kuat medan magnet dan bertambah seiring dengan penambahan laju aliran udara. Temperatur dan tingkat kecerahan nyala api meningkat seiring dengan bertambahnya gradien medan magnet. Korelasi tinggi nyala api terhadap parameter-parameter yang mempengaruhi diperoleh : 𝑙𝑛(𝐿𝑓𝑑)=−0,0292+ 0,5002 .ln(𝑅𝑒𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎)+0,2647 .ln(𝑅𝑒𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟)+0,1469 .ln (𝐺𝑟𝑚)

The effect of a negative gradient magnetic field on LPG-air coaxial flame has been systematically studied to comprehend its interaction. A non-uniform negative gradient magnetic field was produced in the air gap of the burner by an electromagnet which is powered by direct current power supply producing 0 to 0,25 T magnetic field. Magnetic field intensity, air and LPG flow were set in various condition to to understand its effect to flame characteristics. The influence of negative magnetic field gradient to characteristics of the diffusion flame, such as the temperature, brightness, flame length, area and lifted distance produced by the flames have been thoroughly investigated. The flame length, temperature, brightness and lifted distance were found to be influenced by air-LPG flowrate and magnetic field intensity. Meanwhile, the flame area remained constant with the presence of the vertically decreasing gradient magnetic field. The flame length and lift-up distance of the flame reduced when the magnetic field gradient increased. Meanwhile, the flame temperature and brightness increased with the increasing of magnetic field gradient. Correlation between flame length and non dimensional number obtained : 𝑙𝑛(𝐿𝑓𝑑)=−0,0292+ 0,5002 .ln(𝑅𝑒𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎)+0,2647 .ln(𝑅𝑒𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟)+0,1469 .ln (𝐺𝑟𝑚)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim Suriasugandha
"Telah berhasil dibangun generator magnet yang dapat menghasilkan medan magnet dengan bervariasi pada ruang sampel. Ruang sampel tersebut berada di inti selenoida. Keseragaman medan magnet di dalam medan magnet diukur secara tiga dimensi. Generator magnetik terdiri dari lilitan koil selenoida. Dengan tabung selenoida medan magnet terbuat dari bahan ferromagnetik untuk memperkuat induksi magnetik. Solenoida yang dibangun memiliki diameter 6 cm, panjan tabung 17 cm, dan jumlah lilitan kawaat 2.700 lilitan demgan diameter kawat 1,5 mm. Arus maksimum yang diberikan ke sistem dapat mencapai 9A dan menghasilkan hingga besar medan maksimum 788 gauss yang dapat dikendalikan melalui mikrokontroler. Generator magnet yang dikembangkan akan digunakan untuk studi instrumentasi efek Kerr.

This research was carried out to build a magnetic generator that can produce a magnetic field with a variety of samples. The sample space is in the selenoid core. The uniformity of the magnetic field in the magnetic field is measured in three dimensions. Magnetic generator consists of a coil of selenoide. With selenoids tubes the magnetic field is made of ferromagnetic material to strengthen magnetic induction. The built solenoid has a diameter of 6 cm, a length of a tube of 17 cm, and the number of winding kawaat 2,700 turns with a wire diameter of 1.5 mm. The maximum current given to the system can reach 9A and produce a maximum field size of 788 gauss which can be controlled via a microcontroller. The developed magnetic generator will be used for the Kerr effect instrumentation study."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indrastuti
"Analisa panas jenis pada temperature rendah untuk La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dilakukan dengan menggunakan PPMS (Physical Properties Measurement System) SQUID Quantum Design di Tanaka Lab, Department of Physics, Tokyo Institute of Technology Jepang. Sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ), merupakan campuran dari bahan dasar La2O3, CaCO3, MnO2 dan CuO dalam bentuk serbuk dibuat sesuai dengan perhitungan reaksi kimia. Cara membuat sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dengan penggerusan secara ball mill. Setelah di ball mill diuji dengan XRD (X-Ray Difraktometer) untuk mengetahui struktur kristalnya. Hasil dari pengujian XRD masing-masing sampel memiliki struktur kristal orthorombik dan space gro up Pnma. Panas jenis pada sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) menunjukkan suatu anomali pada temperatur 144 K ketika medan magnetik 0 dan 9 T. Untuk menganalisis panas jenis digunakan suhu kisaran 3 K - 31 K. Suhu Debye dari sampel La0,5Ca0,5Mn0,95Cu0,05O3 sebesar 364,8890 K sedangan sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0.15 dan 0,20 ) sebesar 459,7314 K. Energi fermi dari sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) masing-masing sebesar 3,5256 x 1024 /eV.mol, 1,1267 x 1025 /eV.mol, dan 1,7117 x 1025 /eV.mol tanpa medan magnetik sedangkan yang dipengaruhi medan magnetik 9 T sebesar 1,1216 x 1025/eV.mol dan 1,5457 x 1025 /eV.mol. Dengan nilai x semakin besar maka energi ferminya juga semakin besar. Dari hasil pencocokan persamaan panas jenis diperoleh bahwa kontribusi lattice sangat mempengaruhi. Di bawah 51 K, diperoleh data panas jenis untuk sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dapat diterapkan hukum exponential decay. Hasil dari exponential diperoleh energi gap sebesar 5,178 meV.

Specific heat analysis at low temperature for La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) has been done by using PPMS ( Physical Properties Measurement System) SQUID QUANTUM DESIGN in Tanaka Lab, Department of Physics, Tokyo Institute of Technology Jepang. Sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ), be mixture from base material La2O3, CaCO3, MnO2 and CuO in the form of powder is made as according to calculation of chemical reaction. The sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) is mode by Ball Mill. After that, the sample is tested with XRD ( X-Ray Diffractometer) to know the crystal structure. Result from assaying of XRD show that each sample has crystal structure of orthorhombic and space group of Pnma. Sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) shows an anomaly at 144 K when magnetic field 0 and 9 T are induced. We analyze specific heat at temperature range of 3 K - 31 K. Debye temperature of sample La0,5Ca0,5Mn0,95Cu0,05O3 is 364,8890 K of sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 015 and 0,20 ) is 459,7314 K. Fermi dissociation energy of diatomic of sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) are 3,5256 x 1024 /eV.mol, 1,1267 x 1025 /eV.mol, and 1,7117 x 1025 /eV.mol without magnetic field while influenced by magnetic field 9 T are 1,1216 x 1025 /eVmol and 1,5457 x 1025 /eV.mol. With greater x value hence the Fermi dissociation energy of diatomic is also greater. From specific heat theoretical analysis it is obtained that contribution lattice is hardly dominated. Below 51 K, specific heat of La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) show an exponential decay. Resulting from dissociation energy of diatomic 5,178 meV."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang S. Prayitno
"Telah dibuat prototipe Data Akuisisi Sistem Observatori Medan Magnet Bumi berbasis PC dengan mikrokontroler AVR Atmega32 sebagai unit akuisisi data. Tujuan dari pembuatan alat ini untuk mempermudah dalam proses pengamatan, pengambilan data Medan Magnet Bumi untuk diolah lebih lanjut oleh Data logger, komunikasi serial dengan komputer dilakukan melalui USART. Program pengendali mikrokontroler dibuat menggunakan bahasa pemograman Bascom dan C, disisi komputer menggunakan program Labview untuk menampilkan data real time. Selanjutnya data diproses untuk mendapatkan tingkat gangguan yang terjadi selama proses pengamatan Medan Magnet Bumi dinyatakan dalam K indeks, Sehingga pengamatan Observatori Medan Magnet Bumi akan lebih efisien.

It has been made Data Acquisition System of Observatory Earth Magnetic Field base on PC with microcontroller AVR ATmega32 as data acquisition unit. The purposed of this project is easily in processing for data observation and collecting of earth magnetic field for analyzing more advances by data logger. Serial communication with computer using USART. The Programming of microcontroller using Bascom and C language, other side of computer using LAB View to display real time data. The data whose stored can be processed to get degree of disturbance on going as long as observation of magnetic earth field which obviously in K index until more efficient."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yoseph Annas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Rosa Carolina
"Vortex tube adalah separator energi yang menggunakan aliran tangensial (vortex). Dengan inlet berupa jet tangensial, terjadi medan aliran vortex yang menyebabkan perbedaan temperatur diantara duo outlet. 5atu outlet di bagian peripheral mempunyai temperatur lebih tinggi, yang outlet di bagian tengah mempunyai temperatur lebih rendah dibanding inlet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mernpelajari medan aliran di dalam vortex tube dengan CFI), dengan menggunakan model turbulen RNG. Analisa medan aliran ini mencakup: flow pattern: distribusi kecepatan oksial, kecepatan total, distribusi tekanan static dan tekanan total, distribusi temperatur total. Hasii ini akan divalidasi dengan hasil pengukuran temperatur total melalui eksperimen. Proses komputasi menggunakan model komputer dengan dimensi soma dengan eksperimen, model turbulensi RNG, dengan input kecepatan yang dihitung berdasarkan pengukuran laju aliran rnassa inlet dan outlet dalam eksperimen. Keunikan model eksperimen ini terletak pada swirling generator yang mempermudah input tangensial udara kompresor, walaupun disederhanakan dalam model komputer. Selain itu, komputasi ini berhasil memadelkan katup jarum, sehingga komputasi ini memberikan hasil yang lebih akurat di daerah katup Sarum.
Hasil komputasi menunjukkan adanya daerah aliran-bolik (reversal flow) di dalam vortex tube. Aliran batik ini terjadi terutama pada daerah sumbu sampai jarak radial 0.5 RID, dan jarak aksial dari inlet sampai 7.8 XID. Hasil penting lainnya adalah bentukon duo bush vorteks, vorteks luar yang membentuk distribusi kecepatan seperti vorteks Rankine, don vorteks dalam yang membentuk distribusi kecepatan seperti vorteks bebas, dengan kecepatan di sumbu yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan pada radius yang lebih besar. Batas ke duo vorteks tersebut terletak di antar 0.4 sampai dengan 0.5 RID. Hasil komputasi juga memperlihatkon pengaruh dominan dari medan aliran terhadap temperatur total. Data eksperimen memvalidasi trend temperatur total raja, tanpa kesesuaian nilai temperatur total.

Vortex tube is energy separator using tangential inlet. The vortex flow-field created temperature differences at the two outlets. One outlet at the tube's periphery had higher temperature, and the other outlet at the center with lower temperature. The temperature differences at both outlets might be reached 80K at 6 bar pressure inlet.Computational model was built up in such way, with the same dimensions, velocity inlet and pressure outlet that counted down from the parameters that have been used in the experiment as the boundary conditions. RNG turbulence-model was used to solve the governing equations. The unique swirling generator was used in the experiment to simplify the distribution for air tangential-inlet, although it is simplified in the computer model. Besides, the needle valve has been able to be modeled. It brings more accurate of the flow field's result at the valve's area.
The results: the figures of the flow patterns: axial velocity, velocity magnitude, static and total pressure, and the distribution of total temperature. The result of total temperature distribution is validated with the experiment's result.The computational result shows a reversal flow in the certain area in the vortex tube. The reversal flow occurs in the axis until radial distance 0.5 Rib, with axial distance from inlet area until 7.8 XIS. Be-side, there is curve of two integrated vortex. The outer vortex formed like Rankine vortex, and the inner vortex with free-vortex distribution, which has higher velocity in the core than the peripheral. The flow field dominates the total temperature distribution, thus they are formed likely, with radii of both inner and outer vortex between 0.4 and 0.5 RID, as the velocity magnitude distribution curve. The experimental data figures the same trend as the computational result, but with non-suited value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Setiawan
"Pada penelitian ini telah dibuat alat untuk melihat fenomena yang terjadi pada suatu bahan magnetoelektrik yang diberikan medan magnet yang mengalami polarisasi. Pada pembuatan alat ini menggunakan kumparan solenoida untuk menghasilkan medan magnet dengan memberikan tegangan masukan AC. Untuk pendeteksian besar medan magnet yang dihasilkan menggunakan sensor pick up coil yang berbentuk kumparan kecil yang berada di dalam kumparan solenoida utama sebagai penghasil medan magnet. Besar nilai medan magnet dan polarisasi ditampilkan pada LCD dan dengan menggunakan personal komputer pada LabVIEW untuk menampilkan dalam bentuk indikator dan grafik kemudian akan tersimpan secara otomatis hasil pengukuran.

In this research, a physical instrument is designed to observe the phenomena of applying a polarizing magnetic field into magneto-electric materials. The instrument uses a solenoid coil which supplied by AC voltage to generate the magnetic field. The magnitude of the magnetic field is detected by using a pick-up coil censor (small coil) that placed inside the main solenoid coil, which is the magnetic field source. The field's magnitude and polarization will be displayed on LCD and personal computer in LabVIEW is also used for indicator and graphical display which then automatically recorded the measurement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Satiti Ayu Wulandari
"Kandungan mineral-mineral terlarut dalam suatu larutan, seperti Ca2+ dan Mg2+ memiliki kecenderungan untuk terdeposit membentuk lapisan sangat keras yang biasa disebut kerak. Pembentukan kerak akan meningkat seiring dengan semakin tingginya kandungan ion Ca2+ dalam larutan. Magnetisasi dapat menurunkan kandungan ion Ca2+ dalam larutan, sehingga mampu mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat pembentukan kerak tersebut. Percobaan dilakukan untuk mengetahui efek dari medan magnet terhadap kandungan ion Ca2+ dalam larutan dan pembentukan deposit CaC03 di permukaan. Proses magnetisasi selama presipitasi berlangsung akan dilakukan pada kondisi statis dengan tingkat kesadahan larutan, lamanya proses magnetisasi dan presipitasi sebagai variabel-variabel yang dimanipulasi dalam percobaan. Magnet yang digunakan adalah magnet batang permanen berbasis Neodymium (Nd) dengan kuat medan sebesar 950 - 3400 Gauss. Karakteristik larutan akan dibandingkan pada saat sebelum dan sesudah magnetisasi berlangsung.
Dalam percobaan ini, konsentrasi ion Ca2+ diukur dengan menggunakan titrasi kompleksometri EDTA dan elektroda ion selektif Ca2+ Vernier. Uji foto mikroskop dan karakterisasi difraksi sinar-X (XRD) dilakukan untuk mengamati distribusi dan ukuran kristal yang terbentuk di permukaan. Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa magnetisasi terhadap larutan campuran Na2CO3 dan CaCl2 memiliki efek yang berbeda, tergantung dari metode yang digunakan. Metode magnetisasi selama presipitasi berlangsung akan mendominasi tahap pertumbuhan partikel, sehingga jumlah deposit yang terbentuk di permukaan lebih banyak namun dengan ukuran. kristal yang lebih kecil. Beberapa parameter yang menentukan efektivitas dari proses magnetisasi adalah tingkat kesadahan larutan, lamanya waktu magnetisasi dan presipitasi. Proses magnetisasi berlangsung paling efektif saat diaplikasikan pada larutan campuran selama sepuluh menit dan pengaruhnya dapat bertahan hingga tiga puluh menit. Efek magnetisasi tetap terlihat dengan jelas, meskipun diaplikasikan pada larutan induk dengan berbagai konsentrasi yang berbeda."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiman Raharja Rukmana
"ABSTRAK
Pengaruh kecepatan sudut putar rata-rata swirl terhadap rasio debit nitrogen telah diteliti secara eksperimental. Propana sebagai bahan bakar disuplai dari nosel bagian bawah dan udara sebagai oksidator disuplai dari nosel bagian atas dengan diameter nosel yang sama, yang dilengkapi dengan honeycomb untuk membuat aliran udara yang seragam. Sementara aliran nitrogen dialirkan dari kedua nosel
dimana saluran tersebut koaksial dengan nosel bahan bakar dan nosel udara. Pada penelitian ini juga digunakan vortex generator untuk meningkatkan turbulensi sehingga dapat dicapai pencampuran reaktan yang optimal. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bentuk nyala api swirl yang terjadi pada setiap kondisi parameter yang ada. Penelitian menggunakan high speed video camera (Motion Xtra HG-SE).
Dua parameter utama yang diatur dalam penelitian ini adalah parameter geometri (rasio gap diameter sebesar 2,7) dan dinamika fluida (rasio debit nitrogen, fluks momentum bahan bakar dan fluks momentum udara). Data mentah yang didapat adalah video bentuk nyala api difusi tipe swirl pada setiap nilai fluks momentum
bahan bakar, yang selanjutnya dikonversi menjadi gambar-gambar bentuk nyala api. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk nyala api dan kecepatan putar swirl yang terjadi pada kondisi parameter geometri, dipengaruhi oleh rasio antara fluks momentum udara-bahan bakar dan debit nitrogen. Setiap penurunan rasio debit nitrogen terhadap bahan bakar meningkatkan kecepatan sudut putar swirl. Aliran nitrogen mengganggu aliran bahan bakar-udara sehingga menyebabkan nyala api seperti terangkat. Pada api dengan kondisi swirl, kecepatan sudutnya dapat diketahui dengan bantuan high speed video camera.

ABSTRACT
Effects of swirl angular velocity based on flow rate ratio of nitrogen have been investigated experimentally. Propane as a fuel gas was supplied upward through a nozzle, and air as a oxidant was supplied downward through a similar nozzle, which was filled with honeycomb to produce a uniform velocity in the issuing air. Then, the nitrogen coaxial flow was supplied from downward and upward where
nitrogen's outlet is located coaxial with both sides. This experiment also used vortex generator to increases turbulence, so that optimal mixing of reactants can be achieved. The major of this study is to find out the swirl type diffusion flame mode at every condition parameters. This experiment used high speed video camera (Motion Xtra HG-SE). Two main parameters that had been set up this experiment were geometry parameters (ratio of gap to diameter 2.7) and fluid dynamics (flow rate of nitrogen, momentum flux of fuel and air). Raw data that had been got in thisexperiment were videos of swirl type diffusion flame mode at every point of momentum flux of fuel. The data were converted to the flame mode images, by
using image processing software. Experiment result showed that, the swirl flame mode and swirl angular velocity at every geometry parameters, were influenced by the ratio of momentum flux of airfuel
and the flow rate of nitrogen. Every reduction of ratio gap-nozzle diameter increases the swirl angular velocity. Nitrogen flow disturbing the air-fuel flow, causing the flame to be lifted. Angular velocity can be found with high speed video camera assist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1688
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Kurnia Herlambang
"ABSTRACT
Nyala difusi tipe swirl pada medan aliran berlawanan dihasilkan dengan propana sebagai bahan bakar yang disuplai dari nosel bagian bawah dan udara kompresor sebagai oksidator disuplai dari nosel bagian atas dengan diameter nosel yang sama. Sementara aliran nitrogen dialirkan dari kedua sisi nosel tersebut. Pada penelitian ini juga digunakan vortex generator untuk meningkatkan turbulensi sehingga dapat dicapai pencampuran reaktan yang optimal. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bentuk nyala api difusi tipe swirl yang terjadi pada setiap kondisi parameter yang ada. Penelitian menggunakan high speed video camera (Motion Xtra HG-SE).
Dua parameter utama yang diatur dalam penelitian ini adalah parameter geometri (memakai rasio gap diameter 2.16) dan dinamika fluida (fluks momentum bahan bakar, fluks momentum udara, dan debit nitrogen). Data mentah yang didapat adalah video bentuk nyala api pada setiap nilai fluks momentum bahan bakar, yang selanjutnya dikonversi menjadi gambar-gambar bentuk nyala api.
Dari hasil penelitian diketahui bentuk nyala api swirl yang terjadi untuk kecepatan sudut putar pada masing-masing rasio debit berbeda. Pada rasio debit kecil mempunyai sudut putar yang tinggi, sedangkan pada rasio debit besar kecepatan sudut putarnya rendah. Nyala api swirl pada rasio debit kecil tidak terlihat jelas karena kecepatan putarnya yang tinggi. Aliran nitrogen mengganggu aliran bahan bakar-udara sehingga menyebabkan nyala api seperti terangkat. Pada api dengan kondisi swirl, kecepatan sudutnya dapat diketahui dengan bantuan high speed video camera.

ABSTRACT
Swirl type diffusion flame in a counter flow field was generated by propane as a fuel. Propane was supplied upward through a nozzle, and air as an oxidant was supplied downward through a similar nozzle. Then nitrogen was supplied from the both sides. This experiment also used vortex generator to increase turbulence, so that optimal mixing of reactants can be achieved. The major of this study is to find out the swirl type diffusion flame mode at every condition parameters. This experiment used high speed video camera (Motion Xtra HG-SE).
Two main parameters that had been set up in this experiment were geometry parameters (used ratio of gap to diameter 2.16) and fluid dynamic (momentum flux of fuel and air, and flow rate of nitrogen). Raw data obtained in this experiment were videos of swirl type diffusion flame mode at every point of momentum flux of fuel, and then the data were converted to the flame mode images by using image processing software.
Experiment result showed that swirl type diffusion flame mode which happen at an angular velocity which depends on ratio of flow rate. Low ratio of flow rate had higher angular velocity than the high ones. Swirl type diffusion flame modes on a low ratio of flow rate are not clearly visible because of the high angular velocity. Nitrogen flow disturbs the air-fuel flow and causes the flame to be lifted. Angular velocity can be found with high speed video camera assistanee.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1690
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>