Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Yasmi
"Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) di RSKBP berkisar antara 0,31% sampai dengan 3,01% dengan angka kematian 2,22%.IKP di RSKBP dinilai masih under reporting karena kebanyakan IKP tidak dilaporkan.Membangun budaya keselamatan pasien merupakan elemen penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSKBP tahun 2015. Penelitian dilakukan bulan Maret sd April 2015, dengan sampel 115 responden. Desain penelitian explanatory sequential.
Analisa data dilakukan dengan regresi logistic.Penelitian menunjukan budaya keselamatan pasien di RSKBP masih kurang. Faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di RSKBP adalah umpan balik laporan insiden ( p=0,021 α=0,05, OR= 15,516 ) budaya tidak menyalahkan ( p=0,019 α=0,05, OR= 14,396 ) dan budaya belajar ( p=0,006 α=0,05, OR= 0,096 ).Disarankan agar RSKBP dapat memperbaiki budaya keselamatan pasien dengan upaya yang komprehensif dan terstruktur.

Adverse even ( AE ) in RSKBP ranged from 0.31% to 3.01% with a mortality rate of 2.22%.AE in RSKBP still considered under-reporting because most AE not reported. Building a culture of patient safety is an important element to improve patient safety and quality. This research aims to know the culture of patient safety and the factors related to the patient safety culture in RSKBP 2015. The study was conducted in March to April 2015, with a sample of 115 respondents It is Sequential explanatory research design.
The data analysis with regression logistic. Patient safety culture in RSKBP still lacking. Factors related to the patient safety culture in RSKBP feedback is incident report (p = 0.021 α = 0.05, OR = 15.516) culture is not to blame (p = 0.019 α = 0.05, OR = 14.396) and a learning culture (p = 0.006 α = 0.05, OR = 0.096) .RSKBP sugest to improve patient safety culture with a comprehensive and structured efforts.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Annisa Nuraeni
"Penelitian ini membahas tentang analisis budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor menggunakan kuesioner AHRQ Assosiations of Health Care Quality. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dan pendekatan cross sectional dengan jumlah sample 75 perawat rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instalasi Rawat Inap RS AZRA Bogor memiliki budaya keselamatan baik sebesar 37,3 yang artinya budaya keselamatan ini termasuk kategori budaya keselamatan kurang. Peneliti menyarankan agar SDM RS AZRA Bogor memperhatikan kembali staffing dengan cara mengurangi tugas non core job-nya.

This study discuss the analysis of patient safety culture at Inpatient of AZRA Bogor Hospital in 2018. The purpose of this study is to get a description of the patient 39 s safety culture at Inpatient of AZRA Bogor Hospital using AHRQ Assosiations of Health Care Quality questionare. The method of this researching using quantitative with survey and cross sectional approach with total sample of 75 nurses.
The result showed Inpatient had a good patient safety culture of 37,3. It means this safety culture belongs to less safety culture category. This research recommends that the AZRA Bogor Hospital pay attention to staffing by reducing its non core job task.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emytri
"Penilaian budaya keselamatan pasien adalah satu elemen dasar dalam meningkatkan upaya keselamatan pasien. Sangat penting untuk menilai bagaimana sikap, persepsi, kompetensi individu  dan perilaku orang / kelompok sehingga menentukan komitmen dalam meminimalkan insiden. Penelitian itu bertujuan  untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan budaya keselamatan pasien. Jenis penelitian ini menggunakan metode crossectional pada populasi seluruh pegawai Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) berjumlah 649 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan besar sampel 250 orang responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisa regresi logistik .  Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien di RSPON memiliki respon positif 46,8%. dalam kategori budaya kurang kuat.  Faktor dominan yang  berhubugan dengan budaya keselamatanan pasien adalah faktor pekerjaan yaitu serah terima dan pergantian shift (p=0,03) dengan dikontrol  kerjasama antara unit kerja (p = 0,035), serta faktor organisasi yaitu : manajemen SDM/staffing (p = 0,04). Disarankan agar  RSPON memperbaiki budaya keselamatan pasien  (a) mengembangkan instrumen serah terima pasien atau pekerjaan untuk keselamatan pasien, (b) mengembangkan dan mengevaluasi prosedur informasi pada serah terima terutama  perintah lisan dan telepon, (c) mengoptimalkan pergantian kerja/shift

Patient safety culture assessment are the basic component in the patient safety improvement program. It is important to assess how attitudes, perceptions, competencies and behaviors of individuals / groups that determine the commitment to minimize the incident. The study aims to determine patient safety culture and the factors that influence it. This research used cross sectional method on the entire population RSPON numbered 649 employees to response. Sampling with simple random sampling technique and the number of sample in this research is 250 respondents. Data analysis by logistic regression. The results showed that patient safety culture in the category of culture to response less well with the positive response of 46.8%. The dominant factor affecting patient safety culture are job factor that handoff or transition and shift (p = 0.03) and control by cooperation between working units (p = 0.035), as well as organizational factors, namely:  staffing (p = 004). It is recommended to response improve patient safety culture (a) develop instruments handover of patients or work for the safety of the patient, (b) development and evaluation procedure the information on the handover mainly verbal orders and telephones, (c) optimizing the turn of the job / shift through changes in work shifts a maximum of 3 days and establish effective communication as well as their supervision in patient safety, "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko KMKPMR di RS Permata Depok tahun2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi,pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasidan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasienoleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patients safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in depthinterview, secondary data review and document review.
The results of this studyare work experience, knowledge, work load, communication, decision making andreward related to the factors of recording the incidence of patients safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factorsof reporting the incidence of patient rsquo s safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avicena Muhammad Iqbal
"Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien.
Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien.

Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety.
From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rany Wulan Agus
"Perawat dalam melaksanakan penerapan sasaran keselamatan pasien SKP dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan sebagai sistem. Penelitian inibertujuan untuk menjelaskan gambaran penerapan pasien serta hubungan antarafaktor individu, faktor kompleksitas pekerjaan, faktor lingkungan kerja, sertafaktor organisasi dan manajemen terhadap penerapan SKP di RSUD dr SlametGarut. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan metode cross sectional,dengan sampel sebanyak 286 perawat. Hasil penelitian menunjukan gambaranpenerapan sasaran keselamatan pasien lebih dari sebagian masih kurang 52,8 .Faktor individu meliputi masa kerja p=0,000 memiliki hubungan denganpenerapan SKP, sedangkan umur, status kepegawaian pelatihan dan pendidikantidak. Faktor kompleksitas pekerjaan meliputi serah terima pasien p=0,000 ,memiliki hubungan dengan penerapan SKP sedangkan beban kerja dan kerjasamatidak, ketersediaan SOP merupakan variabel komposit. Faktor lingkungan kerja P=0,000 memiliki hubungan dengan penerapan SKP. Faktor Organisasi danManajemen meliputi supervisi, budaya organisasi dan komunikasi tidak memilikihubungan dengan penerapan SKP. Faktor yang paling dominan mempengaruhiadalah lingkungan kerja Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukanpengukuran berkala dan Hazard Identification and Risk Assesment HIRA terhadap seluruh area lingkungan kerja.

Implementation of Patient Safety on Nurse was influenced by various factor arerelated each other as a system. The objective of this research was to decribe ofpatient safety implemention and relationship between individual factors, workcomplexity factors, work environment factors, organizational and managementfactors with patient safety implementation in Hospital dr Slamet Garut. Thisresearch design used a descriptive correlative with cross sectional method, thesampels were 286 nurses. The result showed the picture of patient safetyimplementation is more than some still lacking 52,8 . The influencing factorsof individual factor for patient safety implementation were length of service p 0,000 , meanwile other factors such as age, employment status, training andeducation were not influential. The influencing factors of complexity factors forpatient safety implementation were patient handover p 0,000 , meanwile otherfactors such as workload and cooperation were not influential, SOP wascomfounding variable. The influencing factors of work environment for patientsafety implementation. Factors of organizational and management such asupervision, organization culture and communication were not influencing. Themost dominant factors influencing for patient safety was work environment. Thisresearch recommend that it require periodic measurements and HazardIdentification and Risk Assesment HIRA of all working area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidarta Sagita
"Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh dokter dan Komite Mutu Keselamatan Pasien Manajemen Risiko (KMKPMR) di RS Permata Depok tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien di RS Permata Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah kualitatif menggunakan case study dengan metode wawancara mendalam, telaah data sekunder dan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja, pengetahuan tentang pencatatan pelaporan insiden keselamatan pasien, kerja rangkap, komunikasi, pengambilan keputusan dan penghargaan berhubungan dengan faktor pencatatan insiden keselamatan pasien oleh dokter, sedangkan pengalaman kerja, komunikasi dan penghargaan berhubungan dengan faktor pelaporan insiden keselamatan pasien oleh KMKPMR.

The aim of this research is to identify the supporting and inhibiting factors relating to the recording and reporting the incidence of patient's safety at Permata Depok Hospital in 2017. Type of research is qualitative using case studies with in-depth interview, secondary data review and document review.
The results of this study are work experience, knowledge, work load, communication, decision making and reward related to the factors of recording the incidence of patient's safety by the doctors, while work experience, communication and reward are related the factors of reporting the incidence of patient's safety by The Hospital Committee of Patient Safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T49293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wice Purwani Suci
"Budaya keselamatan pasien merupakan pondasi utama dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan champion keselamatan pasien terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Metode penelitian ini menggunakan pre-experiment design: pretest-posttest without control group design, sampel yang digunakan 81 perawat. Data analisis dengan menggunakan Mc Nemar.
Hasil menunjukkan terdapat peningkatan persentasi penerapan budaya keselamatan pasien setelah program pemberdayaan champion keselamatan pasien dengan pengaruh yang tidak bermakna secara statistik (p= 0,451; CI= 0.084-0.928).
Penelitian ini merekomendasikan perlunya pengembangan champion keselamatan pasien dengan memperhatikan kriteria kelayakan sebagai champion keselamatan pasien serta membangun program pemberdayaan champion keselamatan pasien berkelanjutan sesuai kebutuhan rumah sakit.

The culture of patient safety is the main foundation in the implementation of patient safety. This study aimed to determine the influence of the patient safety champion empowerment on the application of patient safety culture in Jakarta Hajj Hospital.
This research method used pre-experimental design: pretest-posttest without control group design, the sample was 81 nurses. Data were analyzed using Mc Nemar test.
The results showed there was an increase in the percentage of the implementation of a patient safety culture after the program of patient safety champions empowerment had been implemented, which was not statistically significant (p = 0.451; CI = 0084-0928).
It is recommended to develop the patient safety champions by taking into account the eligibility criteria as a patient safety champion and to build a sustainable program of patient safety champion empowerment that suitable to the needs of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Darmika
"ABSTRAK
Nama : Putu DarmikaProgram studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Determinan Faktor yang berhubungan dengan BudayaKeselamatan Pasien di RSU Dharma Yadnya Denpasartahun 2017Pembimbing : Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., M.D.MKeselamatan pasien merupakan isu global yang pencapainnya masih rendah,sehingga untuk pencapainnya perlu menerapkan budaya keselamatan pasien.Budaya keselamatan pasien diukur berdasarkan 12 elemen budaya keselamatanpasien menurut AHRQ dan penerapan 6 sasaran keselamatan pasien.Dipersepsikan penyebab masalah adalah lingkungan kerja, tim kerja,kepemimpinan, kepuasan kerja dan stress kerja. Di RSU Dharma YadnyaDenpasar, belum diketahui persepsi staf tentang budaya keselamatan pasien,namun tingkat insiden yang terjadi masih tinggi. Adapun tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan determinan faktor yang berhubungan denganbudaya keselamatan pasien. Metode penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif dengan desain cross sectional yang dianalisis menggunakan PLS,dengan sampel perawat dan bidan pelaksana yang berjumlah 72 responden. Hasilpenelitian ini menunjukkan ada hubungan signifikan antara tim kerja,kepemimpinan, dan stress kerja dengan budaya keselamatan pasien berturut-turutsebesar 3,707, 12,647, dan 3,135 > T Statistik 1,96. Sedangkan tidak terdapathubungan signifikan antara lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan budayakeselamatan pasien sebesar 1,336 dan 0,328 < T Statistik 1,96. Penelitian inimenyimpulkan bahwa kerjasama tim, penurunan tingkat stress kerja danpenerapan model kepemimpinan transformasional perlu diterapkan dalam upayameningkatkan budaya keselamatan pasien dirumah sakit.Kata kunci:Determinan faktor; Budaya keselamatan pasien

ABSTRACT
Nama Putu DarmikaStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle Determinant Factors Dealing with Patient Safety CultureIn Dharma Yadnya General Hospital, 2017Counsellor Dr. Ede Surya Darmawan, SKM., M.D.MPatient safety is a global issue where the achievement is low, so that it needs toimplement a patient safety culture. The patient safety culture is measured based on12 elements of the patient 39 s safety culture according to AHRQ and the applicationof 6 patient safety goals. Perceived causes of the problem is the workenvironment, team work, leadership, job satisfaction and job stress. At RSUDharma Yadnya Denpasar, the staff 39 s perception about patient safety culture is notknown yet, but the incident rate is still high. The purpose of this research is toknow the relation of determinant of factor which is related to patient safetyculture. This research method is quantitative research with cross sectional designwhich analyzed by PLS, with sample of nurses and midwife implementer which is72 respondent. The results of this study indicate that there is a significantcorrelation between work team, leadership, and work stress with the patient safetyculture, respectively 3.707, 12.647, and 3.135 T Statistics 1.96. While there is nosignificant relation between work environment and job satisfaction with patientsafety culture equal to 1,336 and 0,328 "
Depok: 2017
T51564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okti Eko Nurati
"Latar belakang: Budaya keselamatan pasien terbukti merupakan faktor penting dalam keselamatan pasien di pelayanan kesehatan. Kerja sama tim perawat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kerja sama tim perawat dengan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta.
Metode: penelitian kuantitatif cross sectional dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) dan The Nursing Teamwork Survey (NTS) pada 160 orang perawat di unit rawat inap, rawat jalan dan kamar bedah.
Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 57,5% perawat memiliki persepsi positif mengenai budaya keselamatan pasien dan sebanyak 51,3% perawat memiliki persepsi baik mengenai kerja sama tim. Terdapat hubungan kerja sama tim perawat dengan budaya keselamatan pasien (p value: 0,001) yang berbeda pada tiap strata pendidikan. Perawat berpendidikan sarjana/ ners dengan kerjasama baik berpeluang 10,28 kali lebih besar dalam budaya positif setelah dikontrol variabel usia, masa kerja dan pelatihan.
Kesimpulan: kerjasama tim yang baik pada perawat terbukti memiliki keterkaitan dengan peningkatan perilaku budaya keselamatan pasien.

Background: patient safety culture is an important aspect for quality in the healthcare setting. Nursing teamwork is one of the affecting factor of patient safety culture.
Purpose: this study aims to determine the relationship between nursing teamwork and patient safety culture at National Brain Centre Hospital.
Methods: a qualitative cross sectional survey used questionairre of Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) and The Nursing Teamwork Survey (NTS) were conducted. A total of 160 nurses working at inpatient, outpatient and operating room participated in the study.
Results: this research showed 57,5% of nurses have positive perception on patient safety culture while 51,3% of nurses have an adequat perception on teamwork. There was a significant correlation between teamwork and patient safety culture (p value: 0,001) in each education grade. Bachelor of Nursing Science (BSN) graduate nurses have 10,28 times of positive perception on patient safety culture.
Conclution: adequate teamwork associated with patient safety culture improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50094
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>