Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45573 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kunto Aribowo
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efisiensi relatif antara kapal
PT.PELNI dan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi. Objek penelitian
adalah 21 kapal pada periode 2009-2012. Variabel input yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dana untuk subsidi PSO, dan kapasitas kursi kelas ekonomi.
Variabel output adalah jumlah penumpang kelas ekonomi, jumlah voyage, dan
jumlah hari operasi. Penelitian ini menerapkan model Data Envelopment Analysis
( DEA ). Hasil penelitian: hanya ada 4 kapal yang konsisten relatif efisien pada
periode 2009-2012. Penyebab utama dari inefisiensi kapal adalah jarak rute terlalu
jauh, dan terlalu banyak kursi di kelas ekonomi. Dengan demikian, disarankan
untuk membuat beberapa perbaikan dalam operasional kapal, terutama untuk
memperpendek rute dan mengurangi jumlah kursi di kelas ekonomi.

ABSTRACT
This research is aimed to identify the relative efficiency among of PT. PELNI's
ships and the factors that cause the inefficiency. The object of study are 21 ships at
period 2009-2012. The input variables used in the study are fund for subsidy PSO,
and seat capacity of economy class. The output variables are number of economy
class passengers, number of voyages, and number of operating days. The study
applied the model of Data Envelopment Analysis (DEA). The research result: there
are only 4 ships that consistently relatively efficient at period 2009-2012. The main
cause of a ship inefficiency were the distance route is too far, and too many seat in
economy class. Thus, it's suggested to make some improvement in operating of
ships, especially to shorten the length of routes and to decrease the seat in economy
class., This research is aimed to identify the relative efficiency among of PT. PELNI's
ships and the factors that cause the inefficiency. The object of study are 21 ships at
period 2009-2012. The input variables used in the study are fund for subsidy PSO,
and seat capacity of economy class. The output variables are number of economy
class passengers, number of voyages, and number of operating days. The study
applied the model of Data Envelopment Analysis (DEA). The research result: there
are only 4 ships that consistently relatively efficient at period 2009-2012. The main
cause of a ship inefficiency were the distance route is too far, and too many seat in
economy class. Thus, it's suggested to make some improvement in operating of
ships, especially to shorten the length of routes and to decrease the seat in economy
class.]"
2015
T44175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Cahyani
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irpan Sejati Tassakka
"Aktivitas pelayaran di Indonesia terus meningkat sehingga diperlukan tindakan pencegahan pencemaran laut melalui pengolahan air limbah secara on-site di setiap kapal penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air limbah domestik kapal penumpang dan waktu detensi optimum penyisihan konsentrasi COD dan TN yang akan dijadikan kriteria desain unit MBBR. MBBR merupakan unit pengolahan kombinasi pertumbuhan biomassa terlekat dan tersuspensi yang efisien untuk diterapkan di kapal penumpang karena membutuhkan ruang yang minim. Kinerja MBBR diketahui melalui eksperimental menggunakan sistem bacth pada reaktor anoksik dan aerob dengan waktu detensi 2, 4, 6, dan 8 jam.
Hasil penelitian memperoleh konsentrasi COD dan TN air limbah domestik kapal penumpang sebesar 550-760 mg/l dan 51-88 mg/l yang melebihi baku mutu MEPC 227.64 tahun 2012 masing-masing sebesar 125 mg/l dan 20 mg/l sehingga perlu diolah. Waktu metabolisme optimum sehingga menghasilkan efluen yang memenuhi baku mutu adalah 8 jam masing-masing reaktor dengan total efisiensi penyisihan COD sebesar 81,2% dan TN sebesar 87,3%. Perancangan STP MBBR memiliki volume sebesar 80,25 m3/unit yang menghemat ruang sebesar 107,0 m3; berat sebesar 118,3 ton/unit yang meningkatkan daya tampung KM Sinabung sebesar 92,4 DWT; dan energi sebesar 7,7 kW/unit yang menghemat penyediaan energi sebesar 21,2 kW.

Sailing's activities in Indonesia are increasing, hence on-site wastewater treatment at each passenger ship(s) is needed to avoid sea pollution. This study aims to determine the characteristics of domestic wastewater from the passenger ship(s) and optimum detention time of COD removal and TN concentrations that will be used as a design criterion of MBBR unit. MBBR is a combination of attached and suspended growth biomass treatment which is efficient for application in passenger ships, because it required minimal space. MBBR's performance was acknowledged through experimental process using batch system on anoxic and aerobic reactors with 2, 4, 6, and 8 hours detention time.
Results of this study showed COD and TN concentrations of domestic wastewater from passenger ship(s) of 550-760 mg/l and 51-88 mg/l respectively. These values exceeded the quality standard stated on 227.64 MEPC in 2012 which the standard COD and TN concentrations are 125 and 20 mg/l, so the wastewater needs to be treated. The optimum metabolisme time needed to produce effluent that meets the quality standard is 8 hours for each reactor with total COD removal efficiency of 81.2% and TN of 87.3%. The STP MBBR's design had volume of 80.25 m3/units which saved the space of 107.0 m3; weight of 118.3 tons/unit which increased the KM Sinabung's Death Weight Tonnage (DWT) of 92.4 DWT; and energy of 7.7 kW/unit which saved the energy supply of 21.2 kW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwedi
"Pelayanan publik di Indonesia termasuk pelayanan BUMN oleh sebagian masyarakat dirasakan masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya kesenjangan (gap) yang masih sangat lebar antara kwalitas pelayanan yang diharapkan oleh pengguna jasa dengan kwalitas pelayanan yang disediakan oleh penyedia jasa pelayanan. Perbedaan antara kwalitas pelayanan yang diharapkan dengan yang dirasakan oleh pengguna jasa tersebut dapat berasal anatara lain dari kurangnya kemampuan penyedia jasa untuk memaharni harapan para pemakai jasa, kurangnya standar pelayanan, lemahnya kemampuan petugas pelayanan dan kurang berhasilnya komunikasi antara penyedia jasa dan pengguna jasa.
Agar kesenjangan kwalitas pelayanan antara kwalitas yang diharapkan dengan yang dirasakan semakin kecil maka perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan kwalitas pelayan baik ditingkat manajemen, pelaksana maupun peralatan kerja yang diguanakan untuk memberi pelayanan. Pemahaman yang baik tentang pelanggan khususnya mengenai harapan-harapannya akan sangat membantu penyedia jasa pelayanan dalam meningkatkan kwalitas pelayanan. Bagaimana dengan kwalitas pelayanan jasa angkutan penumpang kapal laut yang diselenggarakan oleh PT Pelni ?. sejauh mana kesenjangan kwalitas pelayanan antara yang tersedia dengan yang dirasakan oleh pengguna jasa ?. untuk menganalisis kesenjangan kwalitas pelayanan ini dapat menggunakan analisa kesenjangan (gap analisys) yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeuithmal dan Berry yang disertai dengan rnélakukan penelitian baik terhadap penyedia jasa pelayanan maupun pemakai jasa pelayanan, maka penilaian terhadap kwalitas pelayanan dapat dilakukan lebih komprehensip.
Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan cara memberikan kuessioner yang berkaitan dengan dimensi pelayanan kepada pengguna jasa angkutan penumpang kapal lut dan karyawan PT Pelni melalui wawancara yang dilanjutkan dengan pengamatan lapangan terutama yang menyangkut fasilitas pelayanan. Kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pelayanan jasa angkutan penumpang kapal laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang diselenggarkan PT Pelni cukup baik dan kesenjangan kwalitas pelayan relative kecil. Namun masih ada beberapa keluhan pemakai jasa yang masih menonjol antara lain pelayanan untuk memperoleh ticket dan kenyamanan mang tunggu sebelum pemberangkatan serta kenyamanan di atas kapal. Untuk itu hal-hal yang demikian akan lebih mendapat perhatian manajemen PT Pelni.

Public services in Indonesia which include that of State- Owned Enterprises are stil far from meeting the expectations of many people. This shows that there is a big gap between the expected service quality and the available service quality. The difference between the service quality expected and received by the service users may result tram the incapability af the service providers to understand the service users' expectations. low service standard, weak work force, and lack of communication between the service providers and the users.
To minimize the gap between them, it is necessary to make serious efforts to improve the service quality both at management and operational levels. and equipment used for service provision. Better understanding of customers particularly their expectations will be of great help lor the service providers in improving the service quality. ln connection with the service quality questions such as: how is the service quality provided by PELNI ltd., one of the State- Owned Enterprises dealing with sea tra nsporlation services. like? How big is the gap between the available service quality and the one felt by the service users? To analyse these the writer uses service theory approach especially to the gap and to the service quality developed by parasuraman, zeithmal and Berry. To obtain truer picture of the gap and service quality the research has been conducted that covers 5 service dimension, i.e., tangible. realibility, responsiveness. assurance and empathy both to PELNI ltd as the service provider and to the passangers as service users.
The method ot the research used is through distributing questionnaires related with service dimension to the management of PELNI ltd and to the operational staff who are directly involved in the day -to-day service provision. To complete the data and to get additional information, interview proceeded by field observation especially in relation with service dimension has been conducted as well. The results ot the research show that the services provided by PELNI ltd. are relatively good and the gap is relatively small. However. partially several distinctive complaints from service users were found. Among other things are things like licketting service and waiting room comfort prior to departure and comfort on board. To improve the service quality such matters need to be paid attention to either by PELNI ltd. management and operational staff who are at the forefront in service provision.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardyansyah
"ABSTRAK
Gangguan kamtibmas baik yang bersifat umum maupun terkait dengan ketidaktertiban
penumpang dan barang pada saat proses embarkasi ? debarkasi di Terminal Penumpang Nusantara
Pura Pelabuhan Tanjung Priok telah berlangsung selama kurang lebih 30 (tiga puluh) tahun. Hal ini
terjadi karena komponen atau stakeholder di Pelabuhan Tanjung Priok yang terkait dengan kegiatan
proses embarkasi ? debarkasi penumpang dan barang belum memahami tugas dan tanggung jawab
yang akan dilakukan oleh masing-masing stakeholder, serta adanya kesan bahwa para petugas
melakukan pembiaran terhadap penumpang, barang dan masyarakat yang tidak berkepentingan di
areal Terminal Penumpang Nusantara Pura Pelabuhan Tanjung Priok.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang
bagaimana pola penanganan ketidaktertiban proses pelayanan embarkasi - debarkasi penumpang dan
barang di Terminal Penumpang Nusantara Pura Pelabuhan Tanjung Priok dan diharapkan akan dapat
memberikan masukan kepada Polri dan pihak-pihak yang terkait (stakeholder) di wilayah Pelabuhan
mengenai pola penanganan ketidaktertiban yang terjadi pada proses pelayanan embarkasi ? debarkasi
penumpang dan barang di seluruh Terminal Penumpang kapal laut yang ada di Indonesia.
Teori dan konsep yang digunakan adalah Teori komunikasi, Konsep manajemen, Teori
Peran dan Teori Broken Windows.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus dan
teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi. Dalam melakukan
analisa data penulis menggunakan tahap reduksi data, sajian data dan tarik kesimpulan.
Temuan penelitian, Penyebab ketidaktertiban pada saat proses embarkasi ? debarkasi kapal
penumpang, karena pembiaran yang dilakukan oleh petugas ( PT.Pelni,Syahbandar, Polri,
PT.Pelindo II, dan security ), harga pengiriman barang lebih murah menggunakan kapal penumpang
dibandingkan dengan kapal barang ( kargo ), kelebihan barang ( over bagasi ) dari penumpang
dititipkan kepada ABK ( anak buah kapal ) dengan terjadinya kolusi, bebasnya masyarakat yang
tidak berkepntingan keluar masuk ( asmoro dan buruh liar ) diareal terminal sampai dengan diatas
kapal, ketidakpahaman penumpang tentang aturan pengiriman / barang bawaan penumpang dan
jadwal kapal tidak diinformasikan secara luas.
Saran, dalam rangka membenahi sistem pengamanan dan pelayanan pada proses embarkasi ?
debarkasi kapal penumpang, Otoritas Pelabuhan selaku regulator agar membentuk struktur organisasi
yang menangani pengamanan dan pelayanan embarkasi ? debarkasi kapal penumpang, dengan
melibatkan seluruh instansi terkait yang terlibat langsung ( petugas security, syahbandar, Polisi dan
PT. Pelindo II Cabang Tanjung Priok ) yang sesuai dengan fungsi dan perannya masing - masing,
dengan tujuan agar para pihak yang bertanggung jawab atas pengamanan tersebut agar selalu dapat
berkoordinasi dengan baik. Dan dalam membangun integritas petugas instansi terkait yang terlibat
langsung dalam pengamanan dan pelayanan pada proses embarkasi ? debarkasi kapal penumpang,
hal ini sangat penting diadakan pelatihan bersama untuk meningkatkan sumber daya manusia agar
dapat memahami tugas pokok dan tanggung jawab masing ? masing instansi

ABSTRACT
Disorders of security and public order, both general and disorder associated with
passengers and goods at the time of embarkation - disembarkation process at Passenger Terminal
Nusantara Pura port of Tanjung Priok has been held for more than 30 years. This occurs because
the components or stakeholders at port of Tanjung Priok associated with the activities of the
embarkation - disembarkation process of passengers and goods not understand the duties and
responsibilities to be performed by each stakeholder, as well as the impression that the officers be
taken over the passengers, goods and people who are not interested in the area of the Passenger
Terminal Nusantara Pura Port of Tanjung Priok.
This research was conducted with the objective of identifying and analyzing how patterns of
disorder treatment services embarkation - disembarkation process of passengers and goods in the
Passenger Terminal Nusantara Pura Port of Tanjung Priok and are expected to provide input to the
National Police and related parties (stakeholders) in the region of Port regarding the handling of
disorder patterns that occur in the process of embarkation - disembarkation service of passengers
and goods across the ship Passenger Terminal in Indonesia.
Theories and concepts used are Communication Theory, Concept Management, Role Theory
and the Broken Windows Theory.
This study used a qualitative approach with case study methods and techniques of data
collection through interviews, document review and observation. In analyzing the data the writer
uses phase data reduction, data and deduced.
The findings of the study, causes disorder at the time of embarkation - disembarkation
process of passengers aboard, because omission committed by the officer (PT.Pelni, harbor master,
Police, PT.Pelindo II, and security), the price of shipping goods cheaper than the passenger ship
freighter (cargo), the excess goods (over trunk) of passengers entrusted to the crew (ABK) with
collusion, independent people who are not interested in and out (Asmoro and illegal workers) to the
area under the terminal on the vessel, passengers misunderstanding about the rules of delivery /
passenger luggage and ship schedules are not made available widely.
Suggestion, in order to improve system security and service on embarkation -
disembarkation process of passenger ships, the Port Authority as the regulator in order to establish
an organizational structure that handles the security and services of embarkation - disembarkation
of passenger ships, involving all relevant agencies involved directly (security officers, harbormaster,
police and PT.Pelindo II) in accordance with the functions and roles - each, in order that the parties
responsible for the security in order to always be able to coordinate well. And in building integrity
officer related agencies directly involved in securing and servicing the embarkation -
disembarkation process of passengers aboard, it is very important held joint training to improve
human resources in order to understand the basic duties and responsibilities of each agency"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Eka Aditya
"Indonesia sebagai negara maritim membutuhkan sarana transportasi laut untuk mendorong pertumbungan ekonomi di Indonesia. Mobilitas penumpang dan barang yang terjadi merupakan peluang PT PELNI (Persero) untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan melalui optimalisasi trayek kapal penumpang. Namun saat ini PT PELNI (Persero) belum dapat menentukan rute-rute potensial sehingga trayek yang ditetapkan belum dapat mengoptimalkan margin keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil penjualan tiket penumpang dan barang pada kapal penumpang PT PELNI (Persero) dengan mempelajari pola rute-rute yang sering dilalui penumpang maupun barang pada waktu tertentu dan sebaran penumpang/barang berdasarkan daerah atau pelabuhan di Indonesia agar dapat membantu Manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mengoptimalkan trayek perjalanan kapal dan meningkatkan penghasilan perusahaan.
Penelitian ini merupakan quantitative research menggunakan experimental strategy dengan pengumpulan data kuantatitatif dari data transaksi penjualan tiket penumpang dan barang pada kapal penumpang untuk dilakukan pengujian hubungan antar variabel dengan pemodelan data mining. Kemudian dilakukan tahapan-tahapan pada data mining menggunakan Cross-Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM) untuk menemukan pola rute-rute yang sering dilalui oleh penumpang kapal maupun muatan barang. Penelitian ini menggunakan teknik data mining, yaitu clustering dengan algoritma K-Means dan classification dengan algoritma Na�ve Bayes, Decision Tree dan Random Forest. Berdasarkan hasil clustering yang dievaluasi dengan metode Elbow, cluster terbaik yang digunakan adalah cluster dengan nilai k=4 untuk menjadi label pada pemodelan classification. Dari hasil classification, Algoritma yang memiliki tingkat akurasi paling baik adalah algoritma Random Forest dengan nilai accuracy sebesar 99,70% dan accuracy meningkat setelah diseimbangkan dengan SMOTE upsampling menjadi 99,85%. Dari pemodelan data mining yang dilakukan dihasilkan rute-rute potensial untuk angkutan penumpang, potensial untuk angkutan barang, cukup potensial dan kurang potensial untuk penumpang atau muatan barang, sehingga PT PELNI (Persero) dapat mengatur stategi pemasaran untuk mengoptimalkan trayek dengan menyesuaikan rute, mengatur alokasi seat dan frekuensi pelayaran kapal penumpang pada saat peak season maupun low season.

As a maritime country, Indonesia needs sea transportation to encourage economic growth in Indonesia. The mobility of passengers and cargo is an opportunity for PT PELNI (Persero) to increase revenue by optimizing passenger ship routes. But currently, PT PELNI (Persero) has not been able to determine the potential ship routes, so the route set has not been able to optimize the profit margin. This study aims to analyze the cargo and passenger ticket sales of PT PELNI (Persero) passenger ships by studying the pattern of routes that passengers and cargo often travel at a particular time as well as the distribution of passengers and cargo by region or port in Indonesia to assist Management in making decisions to optimize ship routes and increase company revenue.
This research uses the experimental strategy with quantitative data from transaction data on sales of cargo and passenger tickets on passenger vessels to test the relationship between variables with data mining modeling. Then the steps are done on data mining using Cross-Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM) to find the pattern of routes that ship passengers and cargo often pass. This research uses data mining techniques: clustering with the K-Means algorithm and classification with Na�ve Bayes, Decision Tree, and Random Forest algorithm. Based on the clustering results evaluated using the Elbow methods, the best cluster to use is a cluster with a value of k=4 to be a label in classification modeling. From the classification results, the algorithm with the best accuracy level is the Random Forest algorithm, with an accuracy value of 99.70%. The accuracy increases after being balanced with SMOTE upsampling to 99.85%. The data mining modeling produces potential routes for passenger transportation, freight transportation, and enough and less potential for passengers or cargo. So that PT PELNI (Persero) can set a marketing strategy to optimize routes by adjusting routes, managing allocation seats, and frequency of passenger ships during peak and low seasons.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Christian
"PT PELNI sebagai suatu perusabaan yang dimiliki pemerintah berusaha untuk lebih rnengoptimalkan kualitas pelayanan yang dlberikan kepada pelanggan­ pelanggannya, Masyarakat sebagai konsurnen mulai beralih menjadi masyarakat dengan tingkat pengetahuan lebih baik yang semakin kristis, dan akan lebih banyak menuntut terbadap pelayanan yang berkualitas, Keberbasilan pelayanan merupakan lrunci sukses suatu bidang usaba, karena itu peningkatan kualitas pelayanan barus menjadi perhatian manajemen PT PELNI dalam menjalankan usaha. Servqual merupakan suatu ala! atau metode yang digunakan untuk mengulrur kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan dengan menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidak sesuaian antara kepentingan dan kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey yang menggunakan alat uknr kuesioner terstruktur yang disebarkan di Pelabuhan Tanjung Prink, Hasilnya adalah berupa skor nilai rata-rata kepentingan, kepuasan dan gsp seluruh item pernyataan kuesioner yang diperoleh dari 173 responden, Hasil akhirnya adalah berupa prioritas perbaikan dimensi pelayanan, dimensi pelayanan yang mendapatken prioritas portama adalah perbaikan dimensi bukti fisik.

PT PELNI as government owned company trying to optimalize quality of service given to its customer. Public as conswner start to change over becoming public with better knowledge level which progressively crilieal and will be more many claining to services with quality. Efficacy of service representing successful key of business, in consequence improvement quality of service have to become attention of top level management PT PELNI in running business. Servqual represent a method or appliance used to measuring the quality of service based on five dimension quality of service with analyzing difference (gap) that happened effect of inappropriateness among importance aed satisfiction of customer to accepted quality of service. This research conducted with survey method using measuring instrument structure questionnaire distributed in Roadstead of Tanjung Priok. Its result is in the form of average value score of importance,. satisfaction an gap of entire question item :from questionnaire obtained from 173 respondent. Its end result is in the form of improvement priority of service dimension. Service dimension getting first priority is improvement tangible dimension."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintha Estria
"Kebakaran merupakan salah satu risiko yang dapat terjadi kapan saja dan dimana saja dalam kegiatan pelayaran kapal laut, risiko terjadinya kebakaran di kapal laut cukup besar karena jumlah kasus kebakaran menduduki peringkat kedua setelah jumlah kasus tenggelamnya kapal. International Maritime Organization (IMO) mengeluarkan beberapa peraturan yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan polusi, salah satunya yaitu SOLAS ?74 (Safety of Life at Sea). Terkait dengan tingginya tingkat risiko kebakaran yang dapat terjadi di kapal laut dan menyebabkan kerugian finansial yang cukup besar bahkan sampai menelan korban jiwa yang jumlahnya tidak sedikit, maka diperlukan suatu sistem penanggulangan kebakaran khususnya pada kapal penumpang.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif dengan pendekatan observasional dan wawancara. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di KM Lambelu dengan membandingkan faktor-faktor didalam sistem penanggulangan kebakaran yang meliputi: sarana proteksi aktif (berupa: detektor dan alarm, hidran dan fire pump, sprinkler dan APAR), sarana proteksi pasif (berupa: escape (pintu, tangga, petunjuk arah dan jalan keluar darurat) emergency lighting (penerangan darurat), muster station (tempat berkumpul), fire door (pintu tahan api), lifebuoy (pelampung), lifejacket (jaket pelampung) dan survival craft (lifeboat, rescue boat dan liferaft)) dan manajemen penanggulangan kebakaran (berupa: organisasi penanggulangan kebakaran, prosedur penanggulangan kebakaran dan latihan penanggulangan kebakaran) dengan standar dalam SOLAS ?74.
Berdasarkan hasil penelitian, KM Lambelu mempunyai risiko kebakaran berat namun kapal sudah diproteksi baik secara desain konstruktif dan sarana proteksi kebakaran kapal yang lulus standar IMO. Untuk sarana proteksi kebakaran aktif dan pasif sudah dilengkapi dengan semua persyaratan sebuah kapal penumpang hanya saja kondisi dari sarana proteksi kebakaran tidak terjaga dengan baik. Sedangkan manajemen penanggulangan kebakaran di KM Lambelu sudah berjalan baik. Adapun saran yang dapat penulis berikan yaitu mengintegrasikan sistem yang ada di kapal dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 demi berjalannya keselamatan dan kesehatan kerja di atas kapal, melakukan identifikasi sumber bahaya kebakaran di kapal lebih mendalam serta memelihara sarana proteksi kebakaran aktif maupun pasif."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Wiranto
"Untuk menjaga keseimbangan penawaran dan permintaan jasa angkutan laut, Pemerintah harus komitmen dalam menetapkan tarif. Untuk menjaga kelangsungan perawatan, tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah idealnya harus mampu menutup biaya pokok, sedangkan untuk memenuhi permintaan penggunaan jasa tarif harus terjangkau oleh mereka, apabila kemampuan pembiayaan (budget), maka bagi pelayanan jasa angkutan penumpang kelas ekonomi, selisih antara daya beli pengguna jasa dengan biaya pokok seyogyanya dapat ditanggung atau menjadi tanggung jawab Pemerintah yang dapat diwujudkan dalam bentuk subsidi.
Perhitungan elemen biaya pengoperasian kapal penumpang dapat dilakukan sesuai dengan sifat masing-masing biaya. Pendekatan yang dilakukan Departemen Perhubungan yang pertama adalah dengan cara menghitung biaya setiap voyage atau round trip, pendekatan kedua adalah dihitung secara langsung dan beruntun setiap tahun karena sifat biaya tersebut sangat sulit dipisah-pisah ke dalam setiap perjalanan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional salah satu caranya adalah meningkatkan kinerja pelabuhan yaitu meningkatkan produktivitas bongkar muat dan efektivitas penggunaan dermaga berupa pengurangan waktu tambat. Dari beberapa variasi pengurangan waktu tambat yaitu 60 menit, 50 menit, 40 menit dan 30 menit maka laba terbesar adalah bila pendekatan waktu tambat 60 menit dengan laba sebesar Rp. 299.383.119.052;
Dari berbagai variasi waktu tambat perpendekan waktu tambat maka pengaruh terhadap perhitungan biaya pokok kapal adalah berpengaruh kepada biaya BBM, biaya pelumas, biaya ke pelabuhan dan biaya penumpang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>