Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151998 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Aldi Prambudiansyah
"Penggunaan sistem manajemen produksi kapal sangatlah berpengaruh terhadap keseluruhan proses produksi kapal. Keterbatasan modal untuk memodernisasi teknologi serta pengembangan lahan menjadi permasalahan utama bagi galangan menengah dan galangan kecil. Salah satu cara peningkatan efisiensi produksi adalah melalui pemilihan sistem manajemen produksinya itu sendiri. Metode multi industri menawarkan peningkatan efisiensi dan produktifitas tanpa memerlukan modal besar sehingga galangan kecil dan menengah dapat berpartisipasi didalam pasar yang lebih luas.

Ship production management system is very influential to the overall ship production process. Limited capital cost to modernize technology and land development becomes a major problem for medium and small shipyard. One way to increase the efficiency of production is through the selection of the production management system itself. Multi-industry method offers improved efficiency and productivity without the need for large capital cost of small and medium-sized shipyards so that they can participate in the broader market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Deandra Pramesti
"Rendahnya daya saing Industri Galangan Kapal Nasional dipicu oleh tingginya angka impor kapal ke Indonesia yang bahkan tidak mencapai 2% per Oktober 2021. Hal ini terjadi karena membangun kapal di Indonesia relatif lebih lama dan mahal. Kendala yang dihadapi adalah tingginya komponen kapal impor yang mencapai 70%-80%. Melihat pengaruh komponen kapal impor terhadap daya saing Industri Galangan Kapal Nasional, maka penting untuk meminimalisir dan mengendalikan risiko agar proses pengadaan efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab risiko prioritas dan mitigasi risiko prioritas. Penelitian ini menggunakan metode SCOR (Supply Chain Operations Reference) dan HOR (House of Risk). Hasil penelitian menunjukan bahwa risk agent prioritas adalah kualifikasi SDM galangan tidak memadai, perencanaan terkait tidak akurat, dan komitmen supplier kurang; PA (Preventive Action) prioritas adalah membuat database komponen kapal impor untuk internal galangan dan rutin diperbarui, membangun hubungan yang erat dengan menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang terlibat, melakukan pemilihan SDM yang berkompeten dibidangnya.

The low competitiveness of the National Shipbuilding Industry is caused by the high number of imported ships to Indonesia which doesn’t even reach 2% as of October 2021. This is because building ships in Indonesia is relatively longer and more expensive. The constraint faced is the high percentage of imported ship components, which reach 70%-80%. Considering the influence of imported ship components on the competitiveness of the National Shipbuilding Industry, it is important to minimize and control risks for an effective and efficient procurement process. The purpose of this study is to identify priority risk agents and preventive actions. This study uses the SCOR (Supply Chain Operations Reference) and HOR (House of Risk) methods. The results of the study show that the priority risk agents are the inadequate qualification of shipyard human resources, inaccurate related planning, and the lack of supplier's commitment; priority preventive actions are creating database of imported ship components for the shipyard's internal use and regularly updated, building close relationships by establishing good communication with all parties involved, and selecting competent human resources in their respective fields."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Bahreisy
"ABSTRAK
Industri kapal Indonesia pada kurun waktu ini mengalami kesulitan untuk memperoleh pesanan terutama dari perusahaan pelayaran swasta yang cenderung membeli kapal baru maupun bekas di luar negeri. Pesanan yang banyak diterima pada umumnya adalah pengadaan kapal program pemerintah misalnya sari "Caraka Jaya? , kapal penumpang , kapal peti-kemas sari "Palwa Buwana? atau kapal tanker untuk PERTAMINA.
Keadaan ini terutama disebabkan oleh lamanya waktu pembangunan serta mahalnya harga kapal yang tidak bersaing dengan produk industri kapal negara tetangga sekalipun misalnya : Singapura, Malaysia, dan R.R. Cina. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan pengkajian atas keadaan tersebut serta untuk mencari pemecahan masalah dari segi produktivitas. Karena lamanya waktu pembangunan dan mahalnya harga kapal diduga disebabkan karena rendahnya tingkat produktivitas karyawan.
Dibeberapa negara maju industri kapal akan memasuki masa surut terutama karena semakin mahalnya upah buruh serta semakin sulitnya mencari tenaga kerja yang bersedia bekerja dengan kondisi kerja fisik. Sebaliknya di Indonesia tenaga kerja masih cukup murah serta pasaran tenaga kerja untuk industri kapal masih memberi peluang. Dengan adanya kecenderungan globalisasi maka industri kapal Indonesia dapat memanfaatkan peluang pasar yang ditinggalkan industri kapal negara maju. Hal ini dapat terwujud apabila daya saing industri kapal Indonesia dapat ditingkatkan melalui peningkatan produktivitas karyawan.

ABSTRACT
Shipyards Performance Improvement Through Productivity Improvement Cases Of PT."Bikinkapal" dan PT."Bangunkapal"Indonesian shipbuilding industry in the mean time get difficulties to get firm orders mainly from Indonesian private shipping company where their tendency is to buy new or second hand ship from abroad. Firm shipbuilding orders are government program such as "Caraka Jaya" series, passenger ships, "Palwa Buwana? container ships series.
This condition is mainly caused by its long building duration and its high price which is not competitive with the same product of the neighboring countries such as Singapore, Malaysia and The P.R.China. Objectives of this thesis is to asses that condition and find a solution from productivity aspect. There is an indication that the mean time condition is caused by the low productivity of its labor.
In some developed countries such as Japan and Europe, shipbuilding industries are facing its difficult era caused by high labor cost and employment in shipbuilding industries are not popular anymore. The opposite condition is in Indonesia with cheap labor cost and unemployment problems. This condition and globalization trend could forced Indonesian shipbuilding industry to take over the market share which is left by the shipbuilding industries in developed countries. This could be realized if Indonesia shipbuilding industries could improve it's labors productivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Semyonov-Tyan-Shansky, V.
Moscow: Peace Publishers, [19?-]
623.82 SEM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carmichael, A.W.
London : Hill Publishing, 1919
623.8 CAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carmichael, A.W.
London : Hill Publishing, 1919
623.8 CAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Quartermaine, Peter
London: Academy Group and National Maritime Museum, 1996
623.81 QUA b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hifzi Nurfahma
"Industri farmasi merupakan salah satu industri strategis yang memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 14% per tahun. Namun pertumbuhan tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan belanja kesehatan yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terlebih lagi pada tahun 2015 Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu perlu diketahui tingkat efisiensi dan produktivitas industri farmasi Indonesia. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat efisiensi teknis industri farmasi Indonesia masih relatif rendah. Selama periode 2008-2011 tingkat efisiensi rata-rata industri farmasi sebesar 61,1%. Disamping itu tingkat total faktor produktivitas industri farmasi mengalami peningkatan sebesar 15,2% selama periode penelitian. Sumber utama peningkatan TFP adalah peningkatan perubahan efisiensi, sementara perubahan teknologi justru mengalami penurunan.

Pharmaceutical industry is one of the strategic industries that have an average growth of 14% per year. However, this growth has not been able to meet the needs of health expenditure which is also increased every year. Moreover, in 2015 Indonesia will face the ASEAN Economic Community (AEC). For that it is important to know the level of efficiency and productivity of the pharmaceutical industry in Indonesia. The study found that the level of technical efficiency of Indonesian pharmaceutical industry is still relatively low. During the period 2008-2011 the average efficiency rate of pharmaceutical industry was only 61.1%. However, the level of total factor productivity of the pharmaceutical industry has increased by 15.2% during the study period. The main source of the increase in TFP is an increase in efficiency change, while technological change has decreased eventually."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Kurniawan
"Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lautan yang terbentang diantara daratan. Kontribusi kapal sebagai alat transportasi utama penghubung antar pulau, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta kemajuan pembangunan nasional merupakan salah satu alasan perlunya pedoman peningkatan kemampuan galangan untuk menghasilkan pembangunan kapal-kapal baru. Peneliti menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) untuk menentukan faktor Internal yang mempengaruhi Produktivitas Galangan selanjutnya untuk menentukan strategi digunakan Metode SWOT, dimana setiap Indikator diantaranya Efektivitas, Efisiensi dan Inferensial serta Ratio yang sudah ditetapkan dalam faktor produksi dapat di kembangkan dengan mengetahui permasalahan disetiap indikatornya. Sehingga dapat memberikan masukan dalam proses produksi untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam peningkatan Industri Kapal Nasional. Dengan menggunakan Metode OMAX didapatkan nilai Index Produktivitas pada tahun 2013 hingga 2018 dengan nilai berturut turut 102.82%, 97.74%, 107.63% 92.66%, 70.62%, 59.04%, dengan menggunakan Metode SWOT didapatkan bahwa Industri tersebut terdapat pada Kuadran I Progresif yang bernilai Positif dengan nilai IFE sebesar 0.64 dan EFE sebesar 0,96.

Indonesia is the worlds biggest archipelagic country with oceans spreading across the nation. The contribution of ships as the main transportation between islands, means to enhancing living standards and advancing national development is one of the reasons for the need to have guidelines for shipyard capability improvement to produce new ships. The researcher used the Objective Matrix (OMAX) method to determine the internal factors that influence the next Shipyard Productivity, to determine the strategy used the SWOT Method, where each Indicator including Effectiveness, Efficiency and Inferential and the Ratio set in the production factor can be developed by knowing the problems in each indicator. In order to be able to provide feedback in the manufacturing process to enhance the competitiveness of businesses in enhancing the National Ship Industry. Using the OMAX Method, the productivity index values obtained in 2013 to 2018 with values respectively 102.82%, 97.74%, 107.63% 92.66%, 70.62%, 59.04%, using the SWOT Method discovered that the Industry is in Progressive Quadrant I which has Positive value with an IFE value of 0.64 and EFE of 0.96.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T53838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Hanif Jufri
"Konservasi energi listrik adalah penggunaan energi listrik dengan efisiensi tinggi melalui langkah-langkah penurunan berbagai kehilangan (loss) energi listrik pada semua taraf pengelolaan, mulai dari pembangkitan, pengiriman (transmisi), sampai dengan pemanfaatan.
Di Indonesia, bidang industri termasuk industri baja merupakan konsumen energi listrik yang besar karena menggunakan lebih kurang 30% energi listrik yang dibangkitkan. Oleh karena jumlah sektor industri yang relatif sedikit, konservasi energi listrik pada sektor industri lebih mudah dilakukan dan memberikan peran yang cukup signifikan sebagai usaha penghematan energi. Efisiensi penggunaan energi pada industri baja dapat dilihat dari nilai Konsumsi Energi Spesifik (KES) untuk energi listrik, yaitu perbandingan antara konsumsi energi listrik per hasil produksi.
Skripsi ini meneliti peluang-peluang konservasi energi listrik pada sisi konsumen (industri baja). Data-data pada skripsi ini diperoleh dari survey lapangan pada tiga pabrik baja yang ada di Indonesia, yaitu, PT X, PT Y dan PT Z. Kemudian dilakukan analisa untuk mencari peluang-peluang peningkatan efisiensi dan peningkatan kualitas daya listrik sebagai usaha konservasi energi listrik. Peluangpeluang yang dihasilkan disertai dengan studi kelayakan dari segi ekonomi dengan menggukanan Life-Cycle Costing Analysis sehingga konservasi yang membutuhkan biaya tinggi atau investasi dapat diketahui waktu balik modalnya. Dengan melakukan konservasi energi listrik, maka dapat dihasilkan penurunan KES sakitar 7%-13%.

Electrical energy conservation is electric energy usage with high efficiency by minimize losses at all production process, start from generation, transmission, distribution, and consumption.
In Indonesia, industry sectors included steel industries are large electrical energy consumers because use about 30% electrical energy generated. Because of industry sectors consist of with a small number, electrical energy conservation easier to do and give a significant role to thrift electrical energy. Electrical energy efficiency on steel industries is showed by Specific Energy Consumption (SEC) for electrical energy, which meant ratio between electrical energy consumption to total product yield.
This paper did some research for electrical energy conservation on demand side, focused on steel industries. The data get from survey at three steel industries, that is PT X, PT Y, and PT Z. Then, the data were analyzed to find some opportunity for increasing efficiency and electrical power quality as the efforts to conserve electrical energy. The opportunities obtained were followed by feasibility study from economical side using Life-Cycle Costing Analysis so that pay back period from conservation with high investment could be known. The result is that SEC can be decreased about 7%-13% by doing electrical energy conservation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40421
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>