Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Fadli Rahman
"Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang besar dimana kapal menjadi transportasi yang paling baik dalam berbagai kegiatan yang melibatkan penyebrangan. Galangan kapal sebagai pihak pembuat kapal diharapkan dapat memproduksi kapal tak hanya dalam kuantitas yang banyak tetapi juga kualitas yang baik. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan manajemen galangan yang baik dimana dalam setiap proses harus dilakukan secara terencana dengan pengawasan teratur dalam hal ini kesiapan desain adalah salah satu faktor penentu dimana desain adalah hal yang fundamental dalam proses pembangunan kapal proses desain yang baik dan terencana serta pengawasan yang cermat akan mencegah terjadinya keterlambatan kesiapan seluruh desain yang juga akan mencegah terjadinya keterlambatan dalam proses pembangunan kapal.

Indonesia is a country with great territorial waters where vessels transport most well be in range of activities that involve crossing. Shipyard as the builders is expected to produce ships not only in quantity but also the quality that a lot of good to achieve. This the management needs a good shipyards where in each process should be well planned with regular supervision in this case the readiness of the design is a determining factor where the design was fundamental in the develpoment process vessel good design and planned and supervised properly will prevent delays in readiness throughout the design will also produce no delays in the construction of ships process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Febby Ardhani
"Kapal merupakan sarana transportasi yang paling efisien di Indonesia. Faktor muatan yang banyak dengan harga yang murah adalah keunggulan utamanya. Maka dari itu permintaan kapal di Indonesia terus meningkat seiring dengan waktu. Galangan kapal sebagai produsen diharapkan dapat membuat kapal dengan kualitas yang baik. Fenomena yang terjadi pada galangan kapal dalam negeri saat ini adalah seringnya terjadi keterlambatan proses pembangunan kapal. Tentu ini merupakan suatu masalah yang harus dibenahi secepat mungkin. Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya manajemen produksi galangan yang baik dimana setiap proses pembangunan harus direncanakan terlebih dahulu agar dapat terlaksana dengan baik. Faktor ketersediaan dan penempatan sumber daya manusia adalah salah satu hal utama dalam proses pembangunan kapal. Dengan adanya perencanaan kebutuhan sumber daya manusia yang tepat dan berkualitas maka akan membuat proses pembangunan kapal dapat terlaksana dengan baik dan selesai dengan tepat waktu.

Ship is the most efficient transportation in Indonesia. High amount of load and cheap price are the main advantages of using ship as a transportation. Because of that, the demand number of ship are always increase by the time. The phenomena that occur at shipyard in Indonesia now are often happening delay construction of the ship. Certainly this is an issue that must be fixed as soon as possible. To achieve this, we need a good shipyard production management where each process of development must be planned in advance. So the process goes well. The availability and placement of human resources is one of the main things in this process. With the right planning of human resources needs and quality, it will make the building process of ship finish on time and good."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S61292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husnoel
"Kebutuhan Indonesia sebagai negara kemaritiman akan perkembangan dan kemajuan dibibang kemaritiman khususnya dibidang teknologi perkapalan memicu para ilmuan indonesia untuk mengembangkan teknologi perkapalan. Kapal pelat datar merupakan hasil pengembangan riset dibidang teknologi perkapalan yang dilakukan oleh salah satu dosen Teknik Perkapalan Universitas Indonesia yaitu Ir. Hadi Tresno Wibowo. Kapal pelat datar memiliki keunggulan dalam hal proses produksinya yang cepat, mudah dan menghemat banyak cost production. Kelebihan dalam bidang produksi itulah yang membuat teknologi kapal pelat datar ini sangat mungkin untuk diproduksi secara massal untuk masyarakat bahari indonesia, dari alasan itulah penulis mencoba meneliti dengan mempelajari lebih lanjut mengenai proses produksi kapal pelat datar pada perusahaan pembuat kapal pelat datar ukuran 13.5 meter sehingga dapat menghasilkan sebuah sistem produksi kapal pelat datar yang dapat diproduksi secara sistematis dalam waktu 52 hari kerja. Sehingga dapat digunakan sebagai rujukan dalam produksi kapal pelat datar selanjutnya.

Indonesia 39 s need as a maritime country for the development and progress in maritime ships especially in the field of shipbuilding technology has trigger Indonesian scientists to develop shipbuilding technology. Flat hull ship is the result of research development in the field of shipbuilding technology conducted by one lecturer of Shipping Engineering University of Indonesia that is Ir. Hadi Tresno Wibowo. Flat hull ship has the advantage in terms of its production process is fast, easy and save a lot of cost production. The advantages in the field of production that makes this flat plate technology is very possible to be mass produced for the maritime community of Indonesia, from the reason that the author tries to research by learning more about the process of producing flat plates on shipbuilding companies so as to produce a flat plate production system that can be produced systematically within 52 working days. So it can be used as a reference in the production of the next flat plate vessel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Sidiq Fanani
"Dalam dunia perkapalan kemajuan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar termasuk dalam proses reparasi dan pembangunan kapal. Dalam lingkup penyedia jasa pembangunan kapal, tentunya hal ini sangat membantu termasuk dalam efisiensi produksi kapal. Bila dilihat pada umumnya bahwa proses pembuatan kapal (konstruksi) perlu dilakukan di galangan, maka konsep pembangunan kapal yang diusung di skripsi ini mengenai proses pembangunan kapal di non galangan ( workshop ). Hal ini tentunya memberikan keuntungan karena pembangunan kapal menjadi lebih efisien, meminimalisir tempat, waktu serta pengerjaan kapal yang tentunya menguntungkan baik bagi pihak produksi maupun pihak owner. Terobosan dalam ide pembangunan kapal di tempat non galangan ini tidak lepas dari konsep pembuatan konstruksi kapal yang menghindarkan proses bending dan rolling. Tentunya hal tersebut dipenuhi dengan menggunakan profil plat yang lebih sederhana ( profil L welding, profil T, Knuckle, Ron Bar) namun tetap mengacu pada standar klasifikasi yang telah ditentukan BKI. Jenis kapal tentunya cukup dibatasi disini dengan tipe kapal plat datar seperti katamaran plat datar, barge dan kapal ikan plat datar. Tentunya panjang dan berat total akan dibatasi agar sesuai dengan prosedur pembuatan yang memungkinkan dalam workshop. Dengan inovasi ini tentunya proses pembuatan kapal bisa dilakukan dimanapun di seluruh pelosok Indonesia tanpa perlu di galangan.

Technological advances in the shipping world has a profound effect included in the process of repair and ship building. Within the scope of ship construction services provider, you are incredibly helpful, including the production efficiency of the ship. When viewed in general that the shipbuilding process (construction) needs to be done in the shipyard, the ship that brought the concept of development in this thesis about the development process in non dock ship (workshop). This course provides an advantage because the construction of ships to be more efficient, minimizing the place, time and workmanship of course the ship is mutually beneficial to the production as well as the owner. Breakthrough in the development of ideas in non dock ship is not separated from the concept of construction of ships to avoid the bending process and Rolling. Of course it is filled with a simpler plate profile (profile L welding, profile T, Knuckle, Ron Bar) but still refers to a predetermined classification standard BKI. Type of vessel must be quite limited here to the flat plate type of vessel such as a flat plate catamaran, barge and boat fishing a flat plate. Course length and total weight will be limited to match-making procedures that allow the workshop. With this innovation certainly the shipbuilding process can be done anywhere throughout Indonesia without in dry dock."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42931
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tashia Ega Maharani
"Network Planning atau juga yang biasa disebut dengan jaringan kerja, merupakan salah satu metode perencanaan untuk pembangunan atau sebuah proyek. Metode perencanaan ini diterapkan pada proses pembangunan kapal tugboat jenis harbour tug. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa lama waktu proses produksi konstruksi lambung kapal dan mengetahui jalur kritis yang ada, agar dapat mengantisipasi keterlambatan pembangunan kapal. Data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan lapangan, wawancara kepala proyek dan juga mempelajari proses pembangunan pada master schedule yang telah ada. Data yang telah ada diolah menggunakan diagram network dan menggunakan metode jalur kritis. Sehingga data yang diperoleh adalah proses pengerjaan proses konstruksi kapal untuk waktu pengerjaannya selama 141 hari dan terjadinya jalur kritis mulai pada proses pembangunan konstruksi lambung kapal untuk proses blok DB1. Pada proses pembangunan proyek DB1, Jalur kritis ini adalah sebagai salah satu antisipasi keterlambatan untuk pengerjaan kegiatan selanjutnya seperti pada proses pengerjaan erection,bilge keel, dan welding check parsial.

Abstract Network Planning or also commonly referred to as a network, is one method of planning for a development or a project. This planning method is applied to the development process of harbor tug type. The purpose of this study is to find out how long the production process of hull construction and to know the critical path time, in order to anticipate the delay of ship building. Data obtained by conducting field observations, project head interviews and also studying the development process on existing master schedule. Existing data is processed by using a network diagram and the critical path method. So, the data which obtained is the process of ship contruction for during time of 141 days. And the critical path occur at the process of hull construction for DB1 process. At the DB1 process, critical path is as one of delay anticipation for the futher activity such as erection,bilge keel, and welding check partial.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raymond Bonakapvi S.
"Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas peti kemas setiap tahun di Indonesia, diperlukan suatu reaksi berupa peningkatan produktivitas dari terminal peti kemas. Penelitian ini membahas mengenai algoritma yang dapat digunakan dalam pembuatan rencana penempatan peti kemas di kapal peti kemas (stowage planning) yang sangat berpengaruh terhadap waktu bongkar dan muat dari dan ke atas suatu kapal peti kemas. Dengan pembuatan stowage plan (rencana penempatan peti kemas) yang baik maka kegiatan bongkar dan muat barang di terminal peti kemas dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Beberapa masalah yang sering dialami dalam pembuatan stowage plan adalah masalah mengenai keseimbangan kapal peti kemas serta masalah mengenai reshuffle akibat overstow yang merupakan waste dalam kegiatan operasi terminal peti kemas. Seorang perencana penempatan peti kemas harus memperhatikan aspek keseimbangan kapal dan juga mengusahakan agar kejadian reshuffle akibat overstow dapat dihindari. Hasil dari penelitian ini adalah suatu algoritma heuristik yang dapat diaplikasikan dengan sederhana dalam menyelesaikan permasalahan dari stowage planning sehingga didapat suatu stowage plan yang menjaga aspek stabilitas kapal dengan baik dan tanpa overstow.

As the traffic flow of containers in Indonesia keep increasing each year, the container terminal need to react with the container terminal productivity improvement. This research study about algorithm that can be used to make a container ship stowage plan that affect the container loading and unloading time. With a good stowage planning, container loading and unloading process could be faster and more efficiently. Some problems on stowage planning include the ship's stability aspect and the container overstow related reshuffle which is a waste in container terminal operation. A stowage planner must consider the ship stability to ensure the ship safety and in the same time to avoid overstow. The result of this research is a heuristic algorithm that can be applied to solve the stowage planning problem by making a stowage plan with good stability aspect and without overstow."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noverdo Saputra
"Pembebanan Jam Orang ( JO ) merupakan hal yang sangat penting dalam suatu produksi kapal, karena sangat mempengarui biaya produksi yang seekonomis mungkin, mutu produksi yang baik, dan ketepatan waktu. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan suatu analisa untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengestimasi pembebanan jam orang sehingga didapatkan suatu perencanaan pembebanan jam orang yang optimal dalam proses produksi kapal. Analisa yang dilakukan, mempelajari sejumlah informasi dalam mengestimasi pembebanan jam orang dalam suatu proses produksi kapal serta melakukan pencatatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
Metode yang dilakukan adalah studi kasus pada PT. X. Data-data tersebut meliputi berapa besarnya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pada tahap fabrikasi, sub-assembly, assembly, erection, outfitting, machinery dan kelistrikan serta data-data yang berhubungan dengan variabel - variabel terpilih pada tahap tersebut. Data tersebut diolah dan dianalisa mengunakan s-curve diagram, dengan menggabungkan grafik jam orang perencanaan dan realisasi sehingga kita dapat mengetahui tingkat performanya. Dengan mengunakan metode DMAIC, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembebanan jam orang. Sehingga menjadi acuan untuk merumuskan estimasi pembebanan jam orang dalam suatu proses produksi kapal yang efektif dan efesien.

Man hour loading is matter which of vital importance in ship production, because very influence production cost which was possible economically, good production quality, and accuracy of time. Relating to the mentioned hence in this research will be done by an analysis to know factors influencing in estimating man hour loading so that got a planning of optimal man hour loading in ship process production. For analysis, studying a number of information's in estimating man hour loading in ship production and doing direct record in the field to get needed data.
Method that I have done is case study at PT X. The Data cover is how big time that required to finish work at phase of fabrication, sub-assembly, assembly, erection, outfitting, machinery and electrical and also data that related with chosen variables that phase. The data is processed and analysed by s-curve diagram, with join planning graph and realization so that we able to know level of process production performance. With use the DMAIC method, able to know factors that influencing man hour loading. So become reference to formulate man hour loading estimation at effective ship process production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nunu Nuramanu
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang terdiri atas pekerjaan Engineering, Procurement, Construction dan Manajemen Proyek, dilaksanakan dengan melibatkan banyak pihak dan menggunakan berbagai sumber daya serta menghadapi berbagai masalah ketidakpastian dan risiko, yang bila terjadi akan memberikan dampak terhadap kinerja proyek, terutama terhadap kinerja waktu. Proyek pembangunan untuk fasilitas lepas pantai merupakan suatu proyek yang sangat sensitif terhadap waktu, dimana semua faktor risiko harus termitigasi dengan baik untuk menghindari keterlambatan penyelesaian, bahkan mencari potensi percepatan dengan mengusahakan semaksimal mungkin. Penentuan faktor risiko dominan baik negatif yang berimpak pada keterlambatan, maupun faktor positif yang berimpak pada percepatan, merupakan suatu tantangan yang signifikan, terutama dalam konteks penelitian ini, proyek dilakukan pada fasilitas yang masih berproduksi aktif di lokasi lepas pantai yang cukup jauh (90-150 km) dari daratan (shore base), kedalaman laut (80-100 meter) dan tinggi gelombang di Laut Cina Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko dominan yang mempengaruhi kinerja waktu proyek pembangunan migas lepas pantai di Indonesia, dari sisi owner. Proses di dalam manajemen risiko proyek yaitu mengidentifikasi faktor-faktor risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan tindakan mengelola risiko, dikembangkan dalam penelitian ini dalam rangka upaya mencapai tujuan. Identifikasi faktorfaktor risiko (hipotesis) disusun dari literatur-literatur relevan, yang kemudian dipilah melalui validasi pakar. Selanjutnya faktor-faktor risiko terpilah ini diteliti melalui pengambilan data secara survei-kuesioner dengan responden para manajer proyek, dan tim inti yang memiliki pengalaman dalam proyek EPC migas lepas pantai. Responden-responden ini dianalisis kehomogenannya untuk mendapatkan pembacaan yang valid melalui tes 2 Sampel Bebas (Mann-Whitney U) dan K-Sampel Bebas (Kruskal-Wallis H) dengan program SPSS. Pada awal proses analisis data, dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan SPSS untuk memastikan apakah data yang diambil valid dan dapat dipercaya. Selanjutnya data diolah dengan standar AS/NZ 4360 untuk mendapatkan prioritas faktor risiko. Kemudian dilakukan evaluasi tes korelasi nonparametris Kendall-Tau untuk mengetahui hubungan antara variabel risiko dan dampaknya terhadap kinerja waktu. Di tahap akhir, dilakukan validasi pakar kembali terkait tindakan mengelola risiko, yaitu tindakan preventif dan korektif bila faktor-faktor dominan ini terjadi di masa depan.

The process of construction projects which handles Engineering, Procurement, Construction and Project Management are being held by a lot of personnel and departments, where complex problems, uncertainty, risks are mostly occur, and if happened will impact to work performance specially to timeline. Construction projects for offshore facilities are very vulnerable in matter of time, where every risk must be well mitigated to prevent delay, even targeting acceleration opportunities in maximum effort is a must. Defining dominant risk factors, both negative that effecting project delay and positive that giving acceleration is very challenging, specially based on the context of this research, where the construction is held in live facility located on offshore (90-150 km from shore base), with sea depth of 80-100 metres and the high wave of South China sea. The objective of this research is to point out dominant risk factors which effecting time performance of oil and gas offshore construction projects in Indonesia, from owner side. Steps in risk management project which are identifying risk factors, risk analysis, risk evaluation and risk response planning are developed in this research to gain the objective. Identification of risk factors (hypothesis) are arrayed from relevant literatures, and then are sorted by expert validation. Next, these will be examined through collecting data by survey-questionnaire of project manager and project core team respondents who are well experienced in offshore oil and gas EPC projects. The homogeneity of respondents needs to be checked to get valid reading through 2 Free Samples (Mann-Whitney U) and KFree Samples (Kruskal-Wallis H) tests with SPSS program. In the first step of data analysis, validity and reliability tests are conducted to guarantee that the data are valid and trusted. Then, they will be analyzed by AS/NZ 4360 standard to gain risk factors priority. Next, the data are evaluated by Kendall-Tau nonparametric correlation test for determining relation between risks and their effect to time performance. In the end, continued to another expert validation related to risks management, to identify preventive and corrective actions for assurance in future."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurun Ala
"Dalam dunia perkapalan kemajuan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar termasuk dalam proses reparasi dan pembangunan kapal. Dalam lingkup penyedia jasa pembangunan kapal, tentunya hal ini sangat membantu termasuk dalam efisiensi produksi kapal. Bila dilihat pada umumnya bahwa proses pembuatan kapal (konstruksi) perlu dilakukan di galangan, maka konsep pembangunan kapal yang diusung di skripsi ini mengenai proses pembangunan kapal di non galangan ( workshop ). Hal ini tentunya memberikan keuntungan karena pembangunan kapal menjadi lebih efisien, meminimalisir tempat, waktu serta pengerjaan kapal yang tentunya menguntungkan baik bagi pihak produksi maupun pihak owner.
Terobosan dalam ide pembangunan kapal di tempat non galangan ini tidak lepas dari konsep pembuatan konstruksi kapal yang menghindarkan proses bending dan rolling. Tentunya hal tersebut dipenuhi dengan menggunakan profil plat yang lebih sederhana (profil L welding, profil T, Knuckle, Ron Bar) namun tetap mengacu pada standar klasifikasi yang telah ditentukan BKI. Jenis kapal tentunya cukup dibatasi disini dengan tipe kapal plat datar seperti katamaran plat datar, barge dan kapal ikan plat datar. Tentunya panjang dan berat total akan dibatasi agar sesuai dengan prosedur pembuatan yang memungkinkan dalam workshop. Dengan inovasi ini tentunya proses pembuatan kapal bisa dilakukan dimanapun di seluruh pelosok Indonesia tanpa perlu di galangan.

Technological advances in the shipping world has a profound effect included in the process of repair and ship building. Within the scope of ship construction services provider, you are incredibly helpful, including the production efficiency of the ship. When viewed in general that the shipbuilding process (construction) needs to be done in the shipyard, the ship that brought the concept of development in this thesis about the development process in non dock ship (workshop). This course provides an advantage because the construction of ships to be more efficient, minimizing the place, time and workmanship of course the ship is mutually beneficial to the production as well as the owner.
Breakthrough in the development of ideas in non dock ship is not separated from the concept of construction of ships to avoid the bending process and Rolling. Of course it is filled with a simpler plate profile (profile L welding, profile T, Knuckle, Ron Bar) but still refers to a predetermined classification standard BKI. Type of vessel must be quite limited here to the flat plate type of vessel such as a flat plate catamaran, barge and boat fishing a flat plate. Course length and total weight will be limited to match-making procedures that allow the workshop. With this innovation certainly the shipbuilding process can be done anywhere throughout Indonesia without in dry dock.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42932
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Nur Fauzan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi kapal pinisi pelat datar dengan membandingan proses produksi kapal tersebut dengan kapal pinisi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka analisis yang akan dilakukan perbandingan dari desain kapal phinisi, proses produksi, material, SDM, dan biasa. . Dari perhitungan diatas maka didapatkan proses produksi kapal pelat datar yang sudah di plot yaitu 72 hari,-. Alasan itulah penulis mencoba meneliti mengenai pembuatan proses produksi kapal phinisi pelat datar ukuran 17 meter sehingga dapat menghasilkan sebuah sistem produksi kapal pelat datar. Sehingga dapat digunakan sebagai rujukan dalam produksi kapal pelat datar selanjutnya.

The purpose of this research is to know the process of production of flat hull ship by comparing the production productivity of the ship with the other phinisi. To achieve these objectives then the analysis will be done comparison of phinisi ship design, production productivity, materials, human resources, and ordinary. From the above calculation then got how many days of comparison of production productivity that is 72 days. That reason the author tries to investigate the making of the production process of 17 meter flat plate ship so as to produce an efficient flat plate vessel production system. So it can be used as a reference in the production of the next flat plate vessel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S70074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>