Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Puspitorini
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks naskah Serat Buddha Gotama koleksi dari Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Serat Buddha Gotama ditulis dengan aksara Jawa dan berbahasa Jawa. Naskah ini mengandung ajaran Agama Buddha Mahayana dan menceritakan kehidupan tokoh Sidharta dari lahir sampai wafat. Naskah ini juga memuat ajaran dari Kyai Ngabdul Syukur dari Yogyakarta yang menjelaskan tentang ajaran agama Islam kejawen. Objek penelitian dimulai dari halaman satu sampai halaman 152. Metode penelitian yang digunakan adalah metode filologi. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi diplomatis.

This undergraduate thesis presents an edited text of Serat Buddha Gotama Javanese manuscript, collection of Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B from Faculty of University Indonesia. The texts of Serat Buddha Gotama write in modern Javanis script and modern Javanis language. The Serat Buddha Gotama is a manuscript containing the teaching of Buddha Mahayana beliefs and talking about the life of Sidharta from the cradle to the grave. This manuscript also contains the teaching of Kyai Ngabdul Syukur from Yogyakarta which explains about the teaching of Islam kejawen beliefs. A object of the research started from the first page up to pages 152. A method of the research that is used is philological method. The research conducted by implementing diplomatic edition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arba`I Yusuf
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iik Idayanti
"Penelitian dilakukan pada Naskah Serat Samud yang merupakan saduran versi Jawa dari Hikayat Seribu Masail yang berasal dari sastra Melayu. Naskah bercerita tentang Ki Samud Abdul Salam, seorang pendeta Yahudi, yang bertanya jawab dengan Nabi Muhammad, sehingga akhirnya masuk Islam. Korpus naskah Serat Samud sebanyak duapuluh naskah. Tiga buah naskah terdapat di perpustakaan FIB UI, tujuh buah naskah terdapat di perpustakaan PNRI, satu buah naskah terdapat di perpustakaan Keraton Pura Pakualaman, dua buah naskah terdapat di Museum Sonobudoyo, satu buah naskah terdapat di Keraton Kacirebonan, dan enam buah naskah yang tersimpan di perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Keduapuluh naskah tersebut akan menjadi objek penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan suntingan teks Serat Samud. Tujuan umum penelitian memberikan masukan bagi disiplin ilmu filologi serta ikut melestarikan tradisi tulis Jawa yang berupa teks Serat Samud. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah inventasisasi naskah-naskah Serat Samud yang sekorpus, naskah itu dideskripsikan, setelah itu ditentukan naskah dasar suntingan berdasarkan tujuan penelitian. Teks naskah akan disunting dengan edisi standar. Metode kritik teks yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode standar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S11680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Rahmanto
"Penelitian filologi mengenai Serat Doraweca menghasilkan suntingan teks. Doraweca adalah nama lakon dalam pewayangan ringgitpurwa. Teks Doraweca merupakan teks wayang yang dikategorikan sebagai sastra wayang, terdapat tiga naskah yang mengandung teks sastra wayang. Tiga naskah ini dikategorikan menjadi dua versi. Perbedaan antar kedua versi tersebut yaitu pada pupuh pertama, Pupuh pertama pada versi naskah ?A? yaitu dhandhanggula, sedangkan pupuh pertama pada versi ?B? yaitu sinom.
Metode penyuntingan teks menggunakan metode landasan, sedangkan alih aksara dikerjakan dengan menggunakan edisi suntinganstandar.Naskah SeratDoraweca ini taat akan asas persajakan macapat terlihat dari sedikitnya perbaikan pada naskah yang disunting. Pada skripsi ini terdapat ringkasan adegan dalam naskah.

In these philological research about Serat Doraweca, researcher makes an edited text from its content. Doraweca is the name of character in Javanese traditional puppetry, Ringgit Purwa. Doraweca itself classified as a puppetry literature. In its body text, there are three scripts classified as a puppetry literatures. There are two version of this scripts. The differences of both version can be identified from its first Pupuh. In ?A? version of this scripts, the first pupuh is dhandhanggula. Whereas the first pupuh in ?B? version is sinom.
A comparative based method are used to editing text, while a standard editing method are used to letter-translate process.Serat Doraweca script obey the principle of macapat?s rhyme, proved by its minimum correction that researcher done for its edited text. In this thesis, researcher makes a synopsis for every scene in the script.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka.
Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Wicaksono
"Serat Prantaka adalah suatu karya sastra yang berasal dari lingkungan Islam. Berangkat dari pernyataan tersebut dalam penelitian ini saya ingin mengungkapkan unsur-unsur Islam, dengan harapan dapat ditemukan sesuatu yang khas dari usnur-unsur Islam itu. Setelah mengadakan perbandingan teks sehingga didapat satu naskah landasan, penelitian selanjutnya menganalisa edisi teks naskah Prantaka. Dari analisa teks Prantaka, dengan memusatkan perhatian pada unsur-unsur Islam ternyata teks Prantaka mengandung sesuatu yang khas yaitu unsur Syiah. Masuknya unsur Syiah dalam teks Prantaka berkaitan dengan proses penyebaran Islam di Jawa, dan lingkungan ini yang akan mempengaruhi jenis kepustakaan. Berdasarkan suatu kriteria tertentu seperti apakah teks tersebut terikat erat dengan syariat atau sedikit mengungkapkan tentang syariat, dapat disimpulkan bahwa teks Prantaka adalah jenis kepustakaan Islam kejawen."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S11635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazar Fathan Prawira
"Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah suntingan teks Serat Asmaradanam Naskah yang disunting adalah naskah NR 118 koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia Penelitian dilakukan berdasarkan metode kerja filologi Alih aksara dilakukan dengan menggunakan metode edisi naskah tunggal yakni edisi standar Suntingan teks dilakukan dengan menggunakan metode intuitif Serat Asmaradanam adalah cerita fabel yang mengisahkan sepasang burung Cicit Kemladheyan Cabean Dicaeum Trochileum yang sejatinya merupakan keturunan dewa Kemladheyan jantan menjelaskan kepada istrinya tentang Agama Pangiwa dan Panengen serta tentang ajaran hidup yang terdapat pada sebuah naskah rontal berjudul Asmaradanam

The purpose of this study is to publish a text edition of Serat Asmaradanam The manuscript which was made into the text edition is manuscript NR 118 collection of the Library of the University of Indonesia This study is conducted by following the philological method Transliteration are done using the standard edition Text edit are done using the intuitive method Serat Asmaradanam is a fable story about a couple of Kemladheyan bird Dicaeum Trochileum which is originally a descendant of gods The male bird explain to his wife about Agama Pangiwa and Agama Panengen and also about a manuscript called Asmaradanam which is about the way of life "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusro Edy Nugroho
"Wulang Putri (WP) adalah nama salah satu teks didaktik moralistik bagi wanita dalam kesusastreraan Jawa klasik. Dari sejumlah teks piwulang wanita, WP karya Nyi Adisara adalah salah satu dari sedikit teks didaktik yang yang lahir dari tangan wanita. Teks WP ditulis dalam bentuk fembcmg mencapai yang berisi tuntunan hidup bagi wanita yang hidup di lingkungan kraton Jawa khususnya pada kurun waktu akhir abad XIX. Karya yang ditulis oleh Nyi Adisara ini terbukti cukup banyak diminati pembaca sehingga banyak dilakukan penyalinan terutama oleh kerabat raja dan tersebar hingga ke kraton-kraton Jawa yang Iain di luar kraton Surakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memahami dan mengerti eksistensi karya sastra piwuiang karya seorang wanita Jawa pada kurun waktu kurang lebih satu abad yang lalu. Memahami sebuah teks yang lahir pada masa lalu, dengan bahasa dan latar belakang sosial yang berbeda, tentu saja tidak semudah memahami teks yang lahir pada dunia kekinian. Usaha untuk mengerti sebuah teks sastra Jawa klasik dengan segala latar belakang sosialnya selanjutnya dicoba dilakukan melalui pendekatan hermeneutika.
Tujuan penelitian ini yang mula-mula adalah menghadirkan suntingan teks WP karya Nyi Adisara dan selanjutnya mencoba mengerti isi ajarannya dengan cara membuka tabir maknanya dalam dua tingkat pemahaman, yaitu interpretasi gramatikal dan interpretasi psikologis.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teks WP yang pada mulanya beljumlah 13 naskah, namun karena adanya perbedaan versi naskah yan cukup jauh maka hanya 9 naskah saja yang dikaji dalam penelitian ini. Kesembilan naskah itu meripakan naskah yang diyaldni dapat dikelompokkan ke dalam satu versi dan diberi nama WP versi Nyi Adisara
Hasil penelitian terhadap teks WP karya Nyi Adisara menunjukkan bahwa secara gramatikal teks piwulang itu dapat diinterpretasikan sebagai sebuah wacana nasihat yang dituturkan dalam sebuah kalimat panjang tentang sikap hidup yang harusnya dimiliki oleh wanita, khususnya para putrl kraton Surakarta yang hidup di akhir abad XIX. Sementara secara psikologis gagasan Nyi Adisara dalam teks WP dapat ditafsirkan sebagai produk pengajaran bagi wanita yang tidak semata-mata menonjolkan ketrampilan mempercantik diri secara fisik saja, namun lebih dari im seorang wanita, putri kraton tentunya, harus marnpu rnengendalikan did terhadap sifat-sifat buruk manusia dan menjalankan rapabrata hingga dilimpahi rahrnat oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran yang disampaikan oleh pengarang Iebih rnenekankan pada usaha pembentulckan kepribadian wanita secara ideal untuk menyikapi situasi dan zaman yang sangat tidak memihak pada kepentingan wanita_ Nyi Adisara menyarankan agar wanita seialu cermat dalam hidup, bemsaha selalu berintrospeksi, Serta mampu mengendalikan hati dari dorongan-dorongan nafsu indrawi. Teks WP merupakan kata hati seorang wanita Jawa yang berusaha menyikapi zaman dengan bahasa batin yang sangat halus, menyiapkan generasi penerusnya agar mampu meredarn nafsu indrawi dan mendekatkan did kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Wulang Putri (Teachings for Women) is one of didactic moralistic texts, in Javanese classical literature, for women. Out of many texts of teachings for women, WP written by Nyi Adisara was born from a female?s hands. WP texts are written in the form of macapat (a specific kind of song) which contain guidance for life for women living in Javanese Palaces, particularly during the period of late 19 century. This work of Nyi Adisara attracts a fairly big number of readers that it had been copied quite considerably by royal families and had also spread over Javanese Palaces other than Surakarta palace.
The main issue in this study was how the existence of a work of teachings written one century ago by a Javanese woman can be understood. Understanding a text which was born in an ancient time and which has different language and social background is certainly not as easy as understanding texts born in present time. To understand this
Javanese classical work with all of its social background, then a hermeneutic approach had been used.
This study was intended first to present a Nyi Adisara?s WP text and then to disclose their meanings in two types of understandings, i.e. grammatical and psychological interpretations.
The data source used for this study was initially 13 WP texts. However, because there were quite significant differences in the versions of' the texts, only 9 texts were reviewed in this study. These nine texts can be conceived as having properties that allow the grouping of them into one single version called Nyi Adisara?s version of WP.
The review on these WP texts of Nyi Adisara. shows that grammatically these texts of teachings can be interpreted as advises presented in a long sentence illustrating the attitudes in life that should be adopted by women, particularly the royal females of Surakartan palace of late 19 century. Psychologically, Nyi Adisara?s ideas contained in her WP texts can be interpreted as the products of teachings for women. According to Nyi Adisara, women should not just emphasize the skills in showing OE their bodily beauties, but should also be able to refrain themselves from bad conducts and undergo tapabrata (a hermeneutic conduct), in order that the God will always bless them. The teachings conveyed by Nyi Adisara emphasize more on attempts that should be made by women for establishing ideal personalities suitable for acting on the situations and eras not favorable for the interests of women, Nyi Adisara recommends that women should always be careful in life, sensible, introspective and able to refrain from the temptations of sensory desires. WP texts constitute the voices of the deepest heart of a Javanese woman trying to act on her era by using the finest inner body language and to prepare her younger generations who should be able to control their sensory desires and to keep close to the God.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T4916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Lestari Mandiri
"Penulisan skripsi ini berangkat dari ciri khas yang dimiliki oleh naskah Serat Seh Jangkung yang merupakan naskah pesisiran dan keistimewaan berupa isi cerita yang secara tidak langsung ditulis untuk melegitimasi Sultan Agung dengan meminjam tokoh Seh Jangkung. Agar teks ini memiliki nilai pragmatik, maka dilakukan suntingan teks.
Naskah yang disunting dalam penelitian ini hanya ada satu dan tidak ada naskah pembanding, yaitu naskah Serat Seh Jangkung dengan kode naskah NR 98. Suntingan teks dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip kerja filologi dengan menggunakan metode intuitif dan asas standar. Hasil penelitian yaitu menerbitkan suntingan teks yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan prinsip kerja filologi sehingga memiliki nilai pragmatik.

The reason why the researcher took the manuscript of Serat Seh Jangkung as her object is because Serat Seh Jangkung as an old manuscript written in Pesisiran region is very special as a Pesisiran text. It also unique because it contents a story which undirectly legitimated the reign of Sultan Agung through the character of Seh Jangkung, beside its Pesisiran signs. In order to add the pragmatic value to the text, the researcher made the text edition of the manuscript of Serat Seh Jangkung.
The manuscript which was made its text edition consists of only one manusript with code number NR 98 and it has no other comparative manuscripts. The making of the text edition has done by considering the philological principals, using the intuitive method and standard transliteration method. The result of the research is to publish the text edition which could be responsible based on the philology working principals so that it has a pragmatic value."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R.B. Soelardi
"Serat Riyanta adalah sebuah novel Jawa yang oleh para pengamat kesustraan jawa seperti J.J. Ras dan Suripan S. Utomo dianggap sebagai novel Jawa modern yang pertama. Novel ini tidak lagi berorientasi pada keraton. Masalah yang disajikan pada novel Riyanta, berkisar pada masalah tokoh yang sangat manusiawi."
Weltevreden: Papyrus, 1920
BKL.0839-CL 52
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>