Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bisamz Novtiandi
"ABSTRAK
Peredaan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran mencerminkan pergeseran perilaku eksternal Amerika Serikat yang mengedepankan politik domestik (ideologi dan moralitas) kepada perilaku eksternal yang lebih ?normal? dan perhitungan strategis global. Peredaan tercapai setelah Amerika Serikat bersedia mengambil peran aktif dalam perundingan P5+1. Disisi lain, Iran kembali menyatakan kesiapan untuk berdiskusi dengan Amerika Serikat. Peredaan ini merupakan indikasi keberhasilan kompromi yang dicapai kedua negara terutama dalam permasalahan nuklir serta isu strategis di kawasan. Penelitian ini melihat bahwa Amerika Serikat meredakan ketegangan karena kemunculan Iran sebagai kekuatan regional merupakan pertimbangan penting bagi Amerika Serikat dalam persaingan strategis terhadap China dan Rusia. Amerika Serikat terlihat kembali menjadi offshore balancer untuk mencapai biaya rendah dalam hubungannya dengan Iran, maupun negara di kawasan Timur Tengah dan global.

ABSTRACT
The U.S.-Iran lowering tension reflect a shift of U.S.? external behavior from domestic politic (ideology and morality) oriented toward more ?normal? and global strategic calculation. Thanks to U.S.? active role in P5+1 and its counterpart ?Iran- readiness to discuss, so these lowering tension happened. The lowering tension indicate the success of compromised between both countries particularly to nuclear issue and other regional strategic issues. This reseach discern that U.S. lowering the tension in a way because the emerging Iran as regional power is key consideration for US? strategic competition against China and Russia. U.S obviously back to its role as offshore balancer to gain a low cost for its relations toward Iran, regional middle east countries and global."
2015
S59388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misyel
"Sejak runtuhnya kabinet Rutte IV, partai politik kembali menjadi sorotan oleh media di antaranya NOS dan NOS Stories. Kedua media tersebut berasal dari satu organisasi media yang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan cara penyajian berita. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis wacana media NOS dan NOS Stories terkait berita Tweede Kamerverkiezingen. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan alur dan membandingkan struktur mikro wacana, yaitu sintaksis dan stilistik berdasarkan teori analisis wacana oleh Teun A. van Dijk dengan metode analisis deskriptif sehingga dapat diketahui gaya penulisan wacana kedua media. Data penelitian ini menggunakan 10 berita terkait Tweede Kamerverkiezingen oleh NOS dan NOS Stories yang memiliki kesamaan topik sejak 7 Juli hingga 21 November 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur berita NOS disajikan melalui potongan video dari narasumber, sedangkan NOS Stories lebih banyak menambahkan pernyataan. NOS tidak banyak menggunakan ragam bahasa lisan dan cenderung melakukan komunikasi satu arah. Sebaliknya, NOS Stories lebih banyak menggunakan ragam bahasa lisan dan membangun kedekatan dengan penontonnya. Pemilihan leksikon oleh NOS Stories banyak menggunakan bentuk kata yang disederhanakan, bersifat umum dan adanya penekanan informasi dibandingkan NOS.
Since the collapse of the Fourth Rutte cabinet, political parties have again been in the spotlight by media including NOS and NOS Stories. Both media come from the same media organization, but they have different ways of presenting the news. This research discusses the discourse analysis of the NOS and NOS Stories regarding the Dutch House of Representatives elections news. The purpose of this study is to describe the scheme and compare the microstucture, syntax and stylistics based on discourse analysis theory by Teun A. van Dijk with a descriptive analysis method so that the writing style of news for adults and teenagers can be known. The data for this study used 10 news articles related to House of Representatives elections by NOS and NOS Stories that had similar topics from 7 July to 21 November 2023. The results show that NOS news is presented through video clips from sources, while NOS Stories adds more statements. NOS does not use many varieties of colloquial language and tends to have one-way communication. In contrast, NOS Stories uses more colloquial varieties and builds closeness with the audience, NOS used more common words and emphasis information compared to NOS."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Naibaho, Monica Selestina
"Pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling berdampak akibat pandemi Covid-19. Hal ini mengakibatkan adanya pengalihan pembelajaran offline menjadi online atau yang kerap disebut PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Guru sebagai aktor utama pendidikan dituntut untuk mampu mengemas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi agar sedemikian rupa bisa diakses dan diterima secara optimal oleh peserta didik (Satariyah, 2020). Maka dari itu, penggunaan teknologi yang digunakan oleh guru menjadi salah satu indikator syarat kesuksesan strategi pembelajaran di Indonesia (Silaen, 2021). Kebutuhan akan banyaknya kompetensi pedagogik dan teknologi mendorong munculnya berbagai platform pendidikan guru. Pelatihan guru bersertifikat atau program diklat telah menjadi suatu trend yang cukup digemari oleh guru-guru di Indonesia. “Lokaraya” menjadi salah satu platform pelatihan bersertifikat yang memiliki misi untuk meningkatkan mutu pendidikan guru sepanjang hayat. Sayangnya, “Lokaraya” masih tergolong baru di industri ini sehingga belum mampu menjangkau khalayak seluas para pesaingnya. Padahal, terdapat kecocokan antara produk layanan Lokaraya dan kebutuhan para guru, yakni adanya interaktivitas yang tinggi antara pemateri dan guru sebagai partisipan dalam pelaksanaan sebuah pelatihan bersertifikat. Tugas Karya Akhir ini dirancang untuk menjangkau khalayak guru yang lebih luas guna menyampaikan interaktivitas sebagai selling point utama Lokaraya melalui program komunikasi pemasaran terpadu bertajuk “Lokaraya: Teman Belajar Setia Anda” yang disusun berdasarkan kerangka kerja AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share). Terdapat empat elemen dalam IMC yang akan dilakukan dalam serangkaian program meliputi interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, serta event and experience. Keempat elemen IMC tersebut diterapkan melalui empat kegiatan mencakup Konten Kreatif Lokaraya, Cerita Sahabat Loka, Festival Guru Nasional Lokaraya, dan Promo Hari Guru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness Lokaraya dengan target khalayak berfokus pada guru berusia 25 hingga 44 tahun yang memiliki keinginan tinggi untuk meningkatkan keterampilan serta kompetensi dalam mengajar, melakukan pengembangan karier, dan mengikuti gaya pembelajaran baru dari waktu ke waktu. Program ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dari September hingga November 2022 dengan anggaran sebesar Rp15.237.000,- yang pada akhir program akan dilakukan evaluasi input, output, dan outcome untuk mengukur keberhasilan program pada setiap kegiatan secara keseluruhan.

Education is one of many sectors that were affected the most by the COVID-19 pandemic. This resulted in the transition of offline learning to online learning. As the main actors in education, teachers are required to be able to organize the learning system by using technology so that learning can be accessed and accepted optimally by students (Satariyah, 2020).Therefore, the use of technology used by teachers has become an indicator of the success of learning strategies in Indonesia (Silaen, 2021). The need for many pedagogical and technological competencies encourages the emergence of various teacher education platforms. Certified teacher training or training programs have become a trend that is quite popular with teachers in Indonesia. “Lokaraya” is one of the certified training platforms whose mission is to improve the quality of lifelong teacher education. Unfortunately, “Lokaraya” is still relatively new in this industry so it has not been able to reach an audience as wide as its competitors. In fact, there is a match between Lokaraya's service products and the needs of the teachers, especially the high interactivity between the speakers (mentor) and teachers as participants in the implementation of certified training. This Final Project is designed to reach a wider audience of teachers to convey interactivity as the main selling point of Lokaraya through an integrated marketing communication (IMC) program titled “Lokaraya: Your Loyal Learning Companion” which was arranged based on the AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share) framework. There are four IMC tools that will be implemented in a series of programs including interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, as well as events and experiences. The four IMC tools will be implemented through four activities, including Lokaraya's Creative Content, Sahabat Lokaraya’s Story, Lokaraya’s National Teacher Festival, and Teacher's Day Promo. This program aims to increase Lokaraya's brand awareness with target audiences that focus on teachers aged 25 to 44 years who have a high desire to improve their skills and competencies in teaching, carry out career development, and follow new learning styles from time to time. This program will be implemented for three months from September to November 2022 with a budget of Rp.15,237,000.- At the end of the program, input, output, and outcome evaluations will be carried out to measure the program's success in each activity as a whole campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valina Singka Subekti
2010
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Khoirul Umam
"Komitmen politik dari pemimpin politik tertinggi dalam suatu negara merupakan kunci kesuksesan sekaligus kegagalan dari lembaga antikorupsi. Di era pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo, KPK menghadapi roller coaster agenda pemberantasan korupsi. Berbagai ancaman yang menghadirkan ketidakpastian masa depan KPK, telah dilakukan oleh kekuatan eksternal maupun internal KPK. Hal itu berdampak signifikan pada efektivitas mesin antikorupsi KPK. Artikel ini mencoba menjelaskan dan mengevaluasi kualitas dukungan pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo (2014-2019) terhadap KPK dan bagaimana dampaknya terhadap kelangsungan agenda antikorupsi di Indonesia. Artikel ini menyimpulkan, target pembangunan ekonomi yang mensyaratkan adanya stabilitas sosial-politik, membuat kerja-kerja antikorupsi kurang diperhatikan secara memadai. Akibatnya, KPK digempur oleh serangan balik dari berbagai kelompok kepentingan politikbisnis. Merespon situasi itu, Presiden Joko Widodo memilih bermain aman dan tidak menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada KPK. Di periode ini pula, belum tampak kerja sama kolektif yang mengakar dan menjadikan pemberantasan dan pencegahan korupsi sebagai agenda utama yang sistematis dan berkelanjutan."
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2019
364 INTG 5:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Khoirul Umam
"ABSTRACT
The political commitment of the highest political leader in a country is the key to the success and failure of an anti-corruption institution body. In the first era of President Joko Widodo's leadership, the KPK faced a roller coaster of the agenda of eradication corruption. Various threats that present uncertainty about the future of the KPK has been carried out by external and internal forces of the KPK. This had a significant impact on the effectiveness of the KPK anti-corruption engine. This article tries to explain and evaluate the quality of President Joko Widodo's first-period government support (2014-2019) to the KPK and how it impacts on the continuation of the anti-corruption agenda in Indonesia. This article concludes that economic development targets that require socio-political stability make anti-corruption work is less adequately addressed. As a result, the Corruption Eradication Commission was hit by a counterattack from various political-business interest groups. Responding to the situation, President Joko Widodo chose to play it safe and did not show a precise alignment on the KPK. In this period also, there was no visible cooperation that took root and made the eradication and prevention of corruption as the main agenda that was systematic and sustainable."
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2019
364 INTG 5:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat sedjarah Angkatan Bersenjata R.I, 1965
324.2 EMP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Politic is not a simple word. Aristotle identifies it with human togetherness. In line with this identification, Hannah Arendt suggests that politics is not a kind of dominating actions, but the way in which the human beings promote freedom of actions in the public sectur. The essence of politics, then is communication. In this line of thought, power can be understood as one' ability to act/behave with and within others / in togetherness with others on base of a given mandate."
300 RJES 14:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Assuming that violence can be found in many our life, this article proposes the logic of violence in the story of Job. It shows us how Job suffers in his life. His surffefing was absurd in his eyes. He didn't understand why be should suffer...."
300 RJES 14:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan Saeful Rijal
"Skripsi ini akan memberikan kajian terkait dinamika politik internal pada saat Jusuf Kalla memimpin Partai Golkar. Pada periode ini, lahir dua partai politik baru yaitu Partai Hanura dan Partai Gerindra yang didirikan oleh Wiranto dan Prabowo yang mempunyai hubungan erat dengan Partai Golkar. Pada masa ini, menjadi awal dari penguasaan Partai Golkar oleh para saudagar. Di sisi lain, sebagai partai pendukung pemerintah, Partai Golkar juga mengalami penurunan perolehan suara di Pemilu 2009 dibanding Pemilu 2004. Ketiadaan mekanisme manajemen konflik yang baik membuat partai ini akan selalu dibayangi perpecahan. Partai politik lain akan kembali lahir dari Partai Golkar. Setidaknya sudah ada tiga partai besar yang lahir dari Partai Golkar, yaitu Partai Demokrat, Partai Hanura dan Partai Gerindra.

This thesis will provide the internal political dinamic in the time of Jusuf Kalla lead Golkar Party. In this period, two political parties (Hanura and Gerindra) were born established by Wiranto and Prabowo that had close relation with Golkar Party. We can say that in this time Golkar Party by merchants. Golkar party had decreased for election in 2009 if compared with 2004. The bad management of risk makes this party always be shadowed by divisions. Al least, three new parties had born by Golkar, they are Democtrat Party, Hanura Party, and Gerindra Party.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>