Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Hidayanti
"Suami menjadi orang terdekat bagi ibu postpartum usia remaja. Peran suami diperlukan dalam melakukan perawatan bayi karena ibu postpartum usia remaja memerlukan adaptasi dalam menjalankan peran barunya sebagai ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap tentang perawatan bayi pada suami ibu postpartum usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas dan Sukmajaya. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, cross sectional secara consecutive sampling dengan sampel sebanyak 43 responden. Hasil penelitian dengan analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 60,5% responden memiliki pengetahuan baik, sedangkan pada variabel sikap sebanyak 60,5% responden memiliki sikap yang tidak mendukung terhadap perawatan bayi. Peningkatan peran tenaga kesehatan dalam memberikan informasi mengenai perawatan bayi khususnya bagi suami perlu ditingkatkan kembali.

A husband is the closest person to an adolescent postpartum mother. The role of the husband is crucial in performing infant care because adolescent postpartum mother needs to adapt to her new role as a mother. This study aims to describe the knowledge and attitudes about infant care of the husbands of postpartum adolescent mothers in Puskesmas Pancoran Mas and Sukmajaya?s working area. This study uses a descriptive cross sectional design where the sample amounting 43 respondents were taken by consecutive sampling method. Results of research using univariate analysis showed that 60.5% of respondents had adequate knowledge about infant care, and 60.5% of them had unfavorable attitudes that were counterproductive in the context of infant care. It is crucial for health professionals to provide more information regarding infant care, especially to husbands.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Frances
Jakarta : Erlangga, 2002
613.043 2 WIL bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziyah Dwi Utami
"Gastroenteritis akut merupakan peradangan pada saluran cerna yang dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri. Adanya infeksi bakteri ini harus ditangani dengan
penggunaan antibiotik spesifik terhadap bakteri penyebab secara tepat. Penelitian
ini dilakukan untuk memperoleh data penggunaan antibiotik pada pasien
gastroenteritis akut di Ruang Perawatan Anak RSAL Dr. Mintoharjdo pada Tahun
2014. Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik dinilai dari ketepatan pasien,
ketepatan indikasi, ketepatan obat, ketepatan dosis dan tanpa interaksi obat.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data penggunaan antibiotik
empiris dari rekam medis, laporan harian dan buku resep pasien gastroenteritis
akut dengan metode pengambilan data retrospektif. Pengambilan data dilakukan
dengan teknik total sampling. Sejumlah 120 pasien diterima sebagai sampel. Pada
penelitian terdapat pasien yang menerima terapi antibiotik 100% tepat pasien;
2,50% tepat indikasi; 1,67% tepat obat; 70,83% tepat dosis dan 99,17% tanpa
interaksi obat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Diah Permatasari
"Latar Belakang: ASI eksklusif telah terbukti memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk ibu, keluarga, dan masyarakat. Pemberian ASI eksklusif juga memberikan manfaat di bidang sosial ekonomi. Meskipun demikian, cakupan ASI eksklusif masih rendah. Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, persentase bayi berusia di bawah 6 bulan di Indonesia yang mendapat ASI eksklusif baru mencapai 52%, persentase tersebut masih di bawah target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024, yaitu 60%. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, ibu yang memiliki frekuensi kunjungan antenatal care (ANC) lebih banyak cenderung lebih berpeluang untuk memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi kunjungan ANC terhadap pemberian ASI eksklusif di Indonesia berdasarkan hasil analisis data SDKI tahun 2017.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dengan data sekunder yaitu SDKI tahun 2017. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak terakhir berusia 4-6 bulan dan tinggal bersama yang menjadi responden dalam SDKI 2017. Analisis multivariabel digunakan untuk mengetahui pengaruh frekuensi kunjungan ANC terhadap pemberian ASI eksklusif dengan beberapa variabel kovariat, yaitu usia ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, status perkawinan, jenis tempat tinggal, kesejahteraan, dan paritas.
Hasil: Ibu yang melakukan kunjungan ANC minimal 8 kali memiliki nilai odds pemberian ASI eksklusif yang lebih besar 1,60 kali dibandingkan nilai odds pemberian ASI eksklusif pada ibu yang melakukan kunjungan ANC kurang dari 8 kali setelah dikontrol oleh variabel confounder.
Kesimpulan: Cakupan ASI eksklusif yang masih di bawah target menjadi salah satu tantangan kesehatan di Indonesia. Adanya pengaruh dari frekuensi kunjungan ANC terhadap pemberian ASI eksklusif dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi institusi kesehatan untuk mengemb angkan program kesehatan di Indonesia.

Background: Exclusive breastfeeding has been proven to have many benefits, not only for the baby, but also for the mother, family, and society. Exclusive breastfeeding also gives benefits in socioeconomics. However, the coverage of exclusive breastfeeding is still low. Based on the results of the Indonesian Health Demographic Survey (IDHS) in 2017, the percentage of infant under 6 months of age in Indonesia who received exclusive breastfeeding has only reached 52%, this percentage is still below the Ministry of Health's Strategic Plan target for 2020-2024, that is 60%. Based on several previous studies, mothers who had more antenatal care (ANC) visit frequency were more likely to give exclusive breastfeeding. The aim of this study is to determine the effect of ANC visits frequency on exclusive breastfeeding in Indonesia based on the results of the 2017 IDHS data analysis.
Method: This study is using cross-sectional method, with secondary data, 2017 IDHS. The sample of this study was mothers who had their last child aged 4-6 month and lived together who were respondents in 2017 IDHS. Multivariable analysis will be used to determine the effect of ANC visits frequency on exclusive breastfeeding with several covariate variables, which is mother's age, mother's education level, mother's employment status, marital status, type of residence, wealth index, and parity.
Result: Mothers who made ANC visits at least 8 times had an odds value of exclusive breastfeeding that was 1.60 times greater than the odds value of exclusive breastfeeding for mothers who had ANC visits less than 8 times after controlling for the confounder variable.
Conclusion: Exclusive breastfeeding coverage which is still below the target is one of the health challenges in Indonesia. The influence of ANC visits frequency on exclusive breastfeeding can be one of the considerations for health institutions to develop health programs in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratomo Hadi
"This book will elaborate different practices for a newborn care."
Jakarta: UI-Press, 2011
649.1 HAD c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Khannah Suryaningtyas
"Pada periode awal postpartum, wanita cenderung mengalami perubahan mood atau perubahan psikologis. Sebagian besar wanita di Indonesia diperkirakan akan mengalami baby blues pada hari ke empat sampai dengan sepuluh setelah melahirkan. Penyebab kejadian tersebut yaitu adanya perubahan hormon yang berdampak pada perubahan mood, cemas, dan nyeri yang apabila tidak diberikan intervensi dengan baik mampu memberikan dampak negatif bagi kondisi kesehatan ibu setelah melahirkan. Salah satu intervensi yang mampu menangani cemas dan nyeri yaitu terapi komplementer aromaterapi. Karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada klien yang cemas dan nyeri postsectio dengan metode relaksasi aromaterapi. Karya tulis ini menggunakan metode case study pada salah satu pasien puskesmas Kecamatan Matraman. Hasil evaluasi pemberian relaksasi aromaterapi menunjukan bahwa klien post sectio cenderung lebih rileks dan nyeri berkurang sehingga klien merasa lebih nyaman. Oleh karena itu, karya tulis ini menganjurkan adanya pemberian intervensi relaksasi aromaterapi pada ibu postpartum.

Within day following birth, most womens are showing signs of mood changes, commonly named baby blues. Most women in Indonesia are predicted to experience baby blues on the fourth day up to ten after giving birth. This is due to hormonal changes that occur from prenatal phase until postnatal phase. Hormonal changes that occur in the mother after childbirth have an impact on mood changes, anxiety, and pain. This condition can give negative impacts on maternal health conditions after childbirth if the healthcare do not give appropriate intervention. One of the intervention that can handle anxiety and pain is complementary therapy aromatherapy. This paper aims to analyze nursing care in anxious clients and postsectio pain with the method of aromatherapy relaxation. This paper uses case study method in one of Matraman District Health Center patients. The results of evaluation of aromatherapy relaxation showed that post sectio clients tend to be more relaxed and less pain so that clients feel more comfortable. Therefore, this paper recommends giving aromatherapy relaxation intervention in postpartum mother.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Andriani
"Malnutrisi sejak pembuahan hingga usia 2 tahun dapat menimbulkan gangguan otak, yang memengaruhi kemampuan kognitif, kesehatan fisik dan produktivitas anak di masa depan. Pada bayi malnutrisi umumnya disebabkan kesalahan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). Peran Dokter terutama dokter spesialis anak untuk memberikan edukasi kepada ibu mengenai praktik pemberian MPASI yang benar sangat diperlukan. Perlu modul edukasi yang dapat digunakan untuk memberikan konseling kepada ibu.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian mixed method dengan model eksploratori sekuensial yang terdiri atas tiga tahap penelitian. Tahap pertama studi kualitatif untuk penyusunan modul ABC-MPASI, diikuti dengan studi kuantitatif tahap I dan II. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019–Juli 2021. Studi kualitatif penyusunan modul dilakukan dengan studi pustaka dan telaah pakar I, II dan III. Telaah pakar I menggunakan metode Delphi 2 putaran, wawancara mendalam, dilanjutkan dengan telaah pakar II menggunakan metode diskusi grup. Telaah pakar III dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan ahli dan target audiens. Dari studi kualitatif dihasilkan modul ABC-MPASI-Press dan ABC-MPASI- Vid. Selanjutnya modul yang dihasilkan diujicobakan dalam penelitian tahap I. Penelitian tahap I dilakukan dengan desain Randomized Control Trial, terdiri atas 3 kelompok subjek penelitian. Digunakan metode cluster sampling untuk membandingkan efektivitas modul yang dihasilkan (modul ABC-MPASI-Vid dan ABC-MPASI-Press) dibandingkan dengan kontrol (hanya mendapatkan buklet KIA). Penelitian tahap II menggunakan desain one group eksperimental pre dan post untuk menilai efektivitas modul ABC-MPASI-Vid dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu, asupan makan bayi dan pertumbuhan bayi.
Didapatkan hasil modul ABC-MPASI-Vid dan ABC-MPASI-Press dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai praktik MPASI lebih baik dibandingkan buklet KIA, namun modul ABC-MPASI-Vid lebih efektif dalam meningkatkan perilaku ibu. Intervensi dengan modul ABC-MPASI-Vid tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu. Peningkatan pengetahuan dan perilaku ibu meningkatkan asupan makan bayi berdasarkan perbaikan parameter Minimum Di- etary Diversity (MDD), Minimum Meal Frequency (MMF) dan Minimum Acceptable Diet (MAD) serta perbaikan asupan kalori, protein dan lemak pada kunjungan akhir pasca edukasi. Peningkatan antropometri secara bermakna dilihat dari tren pertumbuhan bayi dengan menilai weight increment dan length increment bayi pasca edukasi selama 3 bulan pemantauan.
Disimpulkan intervensi dengan modul ABC-MPASI-Vid dan ABC-MPASI-Press dapat meningkatkan pemahaman materi MPASI dan pengetahuan ibu mengenai praktek MPASI yang benar. Modul ABC-MPASI-Vid lebih efektif dalam meningkatkan perilaku ibu dalam praktek pemberian MPASI yang benar dan dapat digunakan oleh ibu dengan berbagai latar belakang tingkat pendidikan. Intervensi dengan modul ABC-MPASI-Vid dapat meningkatkan asupan MPASI bayi dari segi jumlah asupan protein dan energi, perbaikan komposisi asupan MPASI terutama pemberian lemak dan zat besi, dan peningkatan persentase bayi yang memenuhi krite- rian MDD, MMF dan MAD. Bayi yang diasuh oleh ibu yang mendapatkan intervensi edukasi dengan modul ABC-MPASI-Vid memiliki perubahan bermakna tren pertumbuhan normal yang dinilai dengan weight increment dan length increment (nilai p = 0,015) dan penurunan bayi dengan nilai WI dan LI abnormal sebesar 22,9% pada periode sebelum intervensi ke periode setelah intervensi.

Malnutrition occurring during the critical period of children's growth may contribute to disturbances in the brain, affecting their future cognitive abilities, physical health, and productivity; and is generally caused by errors in complementary feeding practice. The role of physicians, especially pediatricians, is to provide education to mothers regarding the correct complementary feeding practice to overcome this problem. This research assessed the need for a practical educational module for complementary feeding practice to provide counseling to mothers from various backgrounds.
This study was carried out from February 2019–July 2021, utilizing a mixed-methods design and a sequential exploratory model consisting of three research stages. The first research stage is a qualitative study for the preparation of the complementary feeding practice module, followed by two quantitative studies. The qualitative study was carried out using a literature study, preliminary research, and three experts panels; with the latter applying the 2-round Delphi method, focus group discussion, and in-depth interviews with experts and the target audience. From the qualitative study, a booklet (ABC-MPASI-Press) and video (ABC-MPASI- Vid) modules were formulated, which were further studied during phase I of the quantitative research using a randomized control trial design with 3 intervention groups. This study aimed to determine the effectiveness of the formulated modules in comparison with the control group (only receiving the Maternal and Child Health (MCH) booklet. Phase II of the quantitative research utilized a one group experimental pre-post-test design to assess the effectiveness of the education modules in increasing mothers’ knowledge and behavior, and in turn, infants’ feeding intake and growth.
Both the ABC-MPASI-Vid and ABC-MPASI-Press modules resulted in a higher increase of mothers’ knowledge in complementary feeding practice compared to the MCH booklet, with the video module being more effective in improving mothers’ behavior. This increase of knowledge and behavior in mothers, in turn, increased their infants’ food intake, as shown by the improvements of the Minimum Dietary Diversity (MDD) and Minimum Acceptable Diet (MAD) parameters, as well as improvements in calorie, protein, fat and iron intakes during their final visit. A significant increase in weight increment (WI) and length increment (LI) was found after intervention.
It was concluded that the intervention with the ABC-MPASI-Vid and ABC-MPASI-Press mod- ules could improve mother's understanding of the complementary feeding material and mother's knowledge regarding the correct complementary feeding practice. The ABC-MPASI-Vid mod- ule is more effective in improving the behavior of mothers in correct complementary feeding practice and can be used by mothers with various educational backgrounds. Interventions with the ABC-MPASI-Vid module can increase complementary food intakes in terms of the amount of protein and energy intake, improve the composition of complementary foods, especially fat and iron intakes, and increase the percentage of infants who meet the criteria for MDD and MAD. Babies raised by mothers who received educational intervention with the ABC-MPASI- Vid module had a significant change in the normal growth trend, as assessed by weight incre- ment and length increment (p value = 0.015), with a decrease in infants with abnormal W1 and L1 values of 22.9% after the intervention.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah
"ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sampai sekarang masih tetap tinggi. Salah satu penyebabnya karena komplikasi pada masa nifas. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh paket pendidikan kesehatan perawatan ibu nifas (PK-PIN) yang telah dimodifikasi dengan desain quasi eksperimental post test only design with control group yang diukur dengan melihat tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku merawat diri ibu postpartum primipara. Hasil riset menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok non intervensi pada pengetahuan, sikap dan perilaku responden. Pelayanan keperawatan di rumah sakit hendaknya menggunakan paket PK-PIN yang dimodifikasi sebagai program intervensi keperawatan mandiri bagi ibu postpartum.

ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is still high. One of the cause this situation is a complication during postpartum period. The aim of research is to know the effect of health education package for mother in postpartum period (PK-PIN) which have been modified. Research design was quasi experimental with post test only control group to measured the knowledge, attitude and behavior of self care of postpartum primipara mother's. Sample number were 68 mother for each group control and intervention. The result showed there is significant difference between intervention group and control group on knowledge, attitudes and behavior of self care. Nursing service in hospital should be used PK-PIN which have modified a health education package as an independent nursing intervention program for postpartum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28416
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purnamasari
"Remaja mengalami perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Kehamilan remaja merupakan fenomena pada usia remaja yang disebabkan faktor individu, orang tua, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan ibu hamil usia remaja tentang kehamilan dan alasan hamil pada usia remaja. Penelitian menggunakan desain deskriptif sederhana. Subjek penelitian adalah 96 ibu hamil usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Bruno menggunakan teknik non-probability sampling pendekatan quota sampling. Instrumen merupakan hasil pengembangan teori dan dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil usia remaja memiliki pengetahuan kurang 44,8%, pengetahuan cukup 35,4%, dan pengetahuan baik 19,8%. Alasan hamil mayoritas berurutan karena faktor lingkungan (37,55%), faktor diri sendiri (36,6%), dan faktor orang tua (25,85%). Kehamilan remaja akibat pengetahuan yang kurang diperkuat kondisi lingkungan yang mendukung merupakan penyebab tingginya kasus tersebut. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat untuk lebih memahami kehamilan remaja dan alasannya sehingga mampu memberikan intervensi berupa edukasi untuk menurunkan angka kehamilan remaja.

Adolescent undergo biological changes, psychological, and social. Adolescent pregnancy is a phenomenon in adolescence due to individual factors, the elderly, and the environment. This study aimed to describe knowledge of adolescent mothers about pregnancy and the reasons of pregnancy in adolescence. This study using simple descriptive design. These subjects are 96 maternal adolescent in Puskesmas Bruno using non-probability sampling technique through a quota sampling approach. The instrument used was the results of theory development and analyzed using univariate analysis. The results showed maternal adolescent have less knowledge about pregnancy are 44,8%, 35,4% of sufficient knowledge, and good knowledge are 19,8%. The majority reason of pregnancy sequentially due to environmental factors 37,55%, followed by self factor 36,6%, and parental factors 25,85%. Adolescent pregnancy due to lack of knowledge reinforced by environmental conditions that support the cause of the high case. This study provides recommendations to nurses for better understand adolescent pregnancy and the reasons, so it can provide intervention in the form of education to reduce adolescent pregnancy rates.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanti Darsono
"Karya tulis ini berusaha membahas masalah kesehatan yang merupakan.subkebudayaan suatu masyarakat. Pada dasarnya setiap masyarakat memiliki pengetahuan, nilai, aturan ategi masing-masing yang sifatnya unik dan terwujud berdasarkan pengalaman dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S12797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>