Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Rosyidah Syahbaniyah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pola dan jenis kalimat serta ragam bahasa Korea pada puisi-puisi karya Han Yongun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola dan jenis kalimat serta ragam bahasa yang digunakan Han Yongun dalam karya-karyanya. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode tinjauan kepustakaan. Puisi-puisi yang dijadikan sebagai bahan penelitian yaitu Gunmal, Nimui Chimmuk, Ibyeoreun Miui Changjo, Al Su Eopsseoyo, Naneun Itkkojeo, Gaji Maseoyo. Gojeokhan Bam, Naui Gil, dan Kkum Kkaegoseo. Hasil penelitian dari analisis ini yaitu terdapat kecenderungan penggunaan pola kalimat tunggal dengan jenis kalimat deklaratif dan ragam bahasa formal.

ABSTRACT
This thesis is to discuss about sentence pattern, type of sentence, and Korean style on poetry by Han Yongun. The purpose of this thesis is to determine the sentence pattern, type of sentence and Korean style that used by Han Yongun on his poems. This study is using literature-review method with quality approach and descriptive analysis design. The poems that used in this study are Gunmal, Nimui Chimmuk, Ibyeoreun Miui Changjo, Al Su Eopsseoyo, Naneun Itkkojeo, Gaji Maseoyo. Gojeokhan Bam, Naui Gil, dan Kkum Kkaegoseo. The result of this analysis are the sentence pattern that commonly used is single sentence pattern with declarative sentence and formal style."
2015
S59591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Nurul Sabira
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas ciri dan fungsi sastra anak yang terdapat dalam tiga buah cerpen jenaka yang berjudul ?Si Bodoh Jadi Pencuri?, ?Sura Menggala?, dan ?Mencari Orang Besar? dalam kumpulan cerpen Dua Puluh Dongeng Anak-anak karya Zuber Usman. Dari penelitian ini ditemukan bahwa ciri dan fungsi sastra anak untuk cerita jenaka tidak hanya bertumpu pada kemampuan cerita tersebut dalam memberikan pesan moral dan hiburan, tetapi juga harus memberikan rasa terwakilkan pada anak ketika membacanya. Dari tiga buah cerpen yang dianalisis, terdapat dua cerita, yaitu ?Si Bodoh Jadi Pencuri? dan ?Mencari Orang Besar? yang selain dapat memberikan pesan moral dan hiburan, juga dapat membuat anak merasa teridentifikasi dengan tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya. Sedangkan, hasil dari penelitian cerpen ?Sura Menggala? kurang dapat memberikan rasa identifikasi bagi anak-anak. Meskipun begitu, cerpen ini tetap memiliki pesan moral dan hiburan yang juga tidak kalah penting bagi bacaan anak-anak.

ABSTRACT
This thesis discusses the characteristics and functions of children?s literature present in three humorous short stories titled ?Si Bodoh Jadi Pencuri?, ?Sura Menggala?, and ?Mencari Orang Besar? in the short stories collection Dua Puluh Dongeng Anak-anak by Zuber Usman. This research found that characteristics and functions of children?s literature for humorous stories not only focus on the ability to entertain and give moral messages, but also gives the feel of representation for the children when read it. From the three short stories that were analized, there are two stories, which is ?Si Bodoh Jadi Pencuri? and ?Mencari Orang Besar?, give the sense of identification with the character inside the stories. Meanwhile ?Sura Menggala? not giving the same as the other two stories. Nevertheless, this short story still have moral messages and entertaining value which is also important for children?s literatur."
2015
S59390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Kartika
"Skripsi ini membahas mengenai jenis-jenis elipsis dan fungsinya dalam teks iklan Jepang. Pada penelitian ini, digunakan metode penelitian deskriptif analisis karena penulis bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis jenis dan fungsi elipsis dalam teks iklan Jepang. Halliday dan Hasan membagi elipsis menjadi 3 jenis, yaitu elipsis nominal, elipsis verbal, dan elipsis klausal. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ketiga jenis elipsis tersebut terdapat dalam teks iklan Jepang.

This thesis is discussing about ellipsis and its function in Japanese print advertising. On this study, research method used is descriptive analysis in order to describe and analyze the types and functions of ellipsis in Japanese print advertisement. Halliday dan Hasan devide ellipsis into 3 types; nominal ellipsis, verbal ellipsis, and clausal ellipsis. According to the result of this research, there are those three types of ellipsis on Japanese print advertising selected on this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional, 2010
899.221 ORA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Kezya Artamevia
"Rasa nasionalisme yang dipercayai Han Yong-un, seorang penyair serta tokoh kemerdekaan Korea, tidak berpusat pada kebencian terhadap pemerintah kolonial Jepang melainkan pada refleksi diri masyarakat Korea. Nilai nasionalisme Han Yong-un dapat dilihat pada puisinya yang berjudul 님의 침묵 (Nimui Chimmuk), puisi representatif dalam antologi puisi Nimui Chimmuk yang mengawali ketenaran Han Yong-un dalam dunia sastra. Penelitian ini menganalisis pandangan Han Yong-un mengenai nasionalisme yang digambarkan pada puisi Nimui Chimmuk berdasarkan perjalanan hidupnya sebagai patriot kemerdekaan Korea. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode pengumpulan data studi pustaka yang dijabarkan dalam bentuk deskriptif. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah dengan membaca dan menganalisis puisi Nimui Chimmuk dengan teori semiotika Riffaterre untuk memahami lebih dalam tentang makna dan simbol yang terdapat di dalam puisi. Makna dan simbol tersebut dianalisis dengan mengaitkannya pada latar belakang Han Yong-un sebagai tokoh perjuangan kemerdekaan Korea. Penelitian ini menyimpulkan bahwa nasionalisme yang digambarkan dalam puisi Nimui Chimmuk berbeda dengan nasionalisme pada umumnya. Puisi ini mendefinisikan nasionalisme dengan ketegaran dan penguatan diri masyarakat Korea. Berbeda dengan pandangan umum, Han Yong-un memandang nasionalisme bukan dengan perlawanan secara fisik.

The sense of nationalism believed by Han Yong-un, a poet and Korean independence figure, was not centered on hatred of the Japanese colonial government but on the self-reflection of Korean society. The value of Han Yong-un's nationalism can be seen in his poem entitled 님의 침묵 (Nimui Chimmuk), a representative poem in the poetry anthology Nimui Chimmuk which started Han Yong-un's fame in the literary world. This study analyzes Han Yong-un's view of nationalism described in poetry Nimui Chimmuk based on his life journey as a patriot of Korean independence. The research method used is a qualitative method with a literature study data collection method described in descriptive form. The research procedure was carried out by reading and analyzing the poetry Nimui Chimmuk with Riffaterre's semiotic theory to understand more deeply about the meanings and symbols contained in the poem. The meanings and symbols are analyzed by relating them to the background of Han Yong-un as a figure in the Korean independence struggle. This study concludes that the nationalism described in poetry Nimui Chimmuk is different from nationalism in general. This poem defines nationalism by the obstinacy and self-strengthening of Korean society. Contrary to popular opinion, Han Yong-un views nationalism not with physical resistance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pitria Dara Rusmawati
"Skripsi ini memaparkan persepsi warna masyarakat bahasa Sunda melalui nama_nama warna dalam bahasa Sunda. Nama-nama warna yang berhasil dihimpun melalui wawancara kepada responden penelitian menggunakan 216 kartu warna Color Safe Palette diklasifikasikan ke dalam fokus (istilah warna dasar B. Berlin dan P. Kay). Nama-nama warna dalam tiap fokus diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi warna versi Munsell untuk melihat pola penamaan warna. Hasil penelitian ini berupa dokumentasi nama-nama warna dalam bahasa Sunda dan pola penamaannya.

This undergraduate thesis describes the color perception among the Sundanese language communities through the name of colors in Sundanese. The name of colors were collected by interviewing respondents using 216 cards of Color Safe Palette classified into focus (using basic color terms of B. Berlin and P. Kay). The colors in each focus are classified in three color dimensional Munsell version to see the color naming. Results of this study are a documentation of colors in Sundanese and its pattern of naming."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11031
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Erni Farida
"Penelitian ini bertujuan mencari tahu kaitan antara perilaku sosial warga guyub Bugis di Jakarta Utara dan bahasa daerahnya, yang difokuskan. pada usaha untuk mendeskripsikan serta mengeksplanasikan tingkat pemertahanan dan penggeseran bahasa daerah guyub yang bersangkutan. Teori yang dijadikan kerangka acuan dalam tesis ini adalah teori yang dikemukakan oleh Dorian (19B1). Kajian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data-data kebahasaan yang dimanfaatkan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner.
Di dalam penelitian ini dibicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemertahanan dan penggeseran bahasa daerah guyub Bugis. Secara khusus, dalam telaah ini dipaparkan kecenderungan pemakaian bahasa Bugis yang ditinjau dan variabel-variabel seperti situasi dan topik pembicaraan, Dalam uraian tesis ini dijabarkan pula kecenderungan sikap guyub Bugis terhadap bahasa daerahnya maupun bahasa daerah yang lain. Masalah status diglosik guyub ini turut pula dipersoalkan di dalamnya.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa telah terjadi proses pemertahanan dan penggeseran bahasa di kalangan guyub Bugis di Jakarta Utara. Pemertahanan bahasa terjadi di kalangan responden usia dewasa, sementara penggeseran bahasa dialami oleh responden usia muda. Pemertahanan bahasa dan penggeseran bahasa di kalangan guyub Bugis ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tempat lahir, kawin campur, situasi, dan faktor subjektif. Melalui penelitian ini diketahui pula bahwa terdapat dua sikap yang berbeda di antara guyub Bugis terhadap bahasa daerahnya. Kelompok pria merupakan kelompok yang bersikap positif terhadap bahasa Bugis, sedangkan kelompok wanita cenderung bersikap negatif terhadap bahasa daerahnya. Sikap mereka terhadap bahasa daerah lain beragam, sebagian bersikap positif dan sebagian lagi sebaliknya. Dari penelitian ini pula terungkap bahwa guyub Bugis di Jakarta Utara berada dalam situasi diglosik versi Fishman, yakni masyarakat bilingual dengan diglosia.

The aim of this research is to find out the relation between the social behaviour of Bugis people domiciling in North Jakarta and their traditional language, which is focused on the effort to describe and to explain the level of their traditional language maintenance and language shift. The theoretical frame work offered by Dorian (1981) has been employed in this study. The study has been conducted by employing both quantitative and qualitative methods. The data used in this research comes from the questionnaires.
I have discussed the factors that influence the level of the Bugis traditional language maintenance and shift. As of previous, mainly I talked about the preference of most Bugis in using their language, viewed from some variables such as situation and topic of conversation. I also tried to explain the attitudinal tendency of Bugis about their own language and other traditional languages. Moreover, the level of diglossia of Bugis also counts here.
The result of this research has found that Bugis people in North Jakarta are in the process of both maintaining the language as well as shifting it. Those who maintain the language are mostly member of the older generation, and those who tend to shift it are of the younger generation. The factors that influence the language maintenance and language shift are place of birth, cross-cultural marriage, situation, and subjective factors. I also noticed that there are two different language attitudes among Bugis regarding their tradtional language. Male group can be assumed as those who have a positive attitude to the language, but in contrast female group are those who have a negative attitude to their traditional language. About the attitude of other languages, it seems that both groups show various preferences, some are quite positive while others are negative. Another result of this research also shows that the Bugis are in the Fishman's type of diglossic situation, namely bilingual society with diglossia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Fitria Dewi
"Land is a society?s potent symbol of wealth, social power, and culture. A long time ago, when extensive jungles and forests still abounded, there were probably no serious conflicts over land ownership. Groups were free to roam about and to open up land to extend their farming area in accordance to their needs. Groups in society marked the land they had cultivated to proclaim their ownership. These marks could be very simple and could simply be a tree, a big stone, or a piece of iron hammered into the soil, or they used the physical condition of the land itself such as rivers, lakes, hills etcetera as borders to distinguish their land from that of others. Minangkabau traditional society never recorded these borders in writing on paper, leaves, or stones or any other means as many peoples in other parts of the world do. Rather, they deemed it sufficient to use natural symbols to demarcate the important agreements they had made between them orally."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Penelitian ini membahas kata bersufiks -in dalam pembentukan klausa bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menjabarkan pola klausa yang mengandung kata bersufiks -in di dalamnya dan menjabarkan fungsi kata bersufiks -in dalam klausa.Data yang diteliti adalah 249 klausa yang mengandung kata bersufiks -in di dalamnya. Hasilnya menunjukkan dari 249 data klausa yang mengandung kata bersufiks -in, terdapat 32 pola klausa. Penulis mendapatkan empat pola golongan besar yang memiliki contoh klausa terbanyak dibanding yang lain. Kata bersufiks -in dalam suatu klausa dapat berfungsi sebagai perluasan subjek, predikat, perluasan objek, pelengkap, dan keterangan. Fungsi kata bersufiks -in yang paling dominan adalah sebagai predikat.

This study discusses -in suffixed words in Indonesian clause formation. The purpose of this study was to describe the pattern of clauses that contain the words -in suffix in it and describe the function of words suffixed -in the clause. Data studied were 249 clauses containing words -in suffix in it. The results show the data of 249 clauses containing words suffixed -in, there are 32 patterns clause. Writer gets four major categories patterns that have the highest instances than the other clauses. -in Suffixed words in a clause can serve as a extension of subject, predicate, extension of object, complement, and a description. Function words suffixed -in most dominant is a predicate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Mariati S.
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
400 JIKK 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>