Ditemukan 102476 dokumen yang sesuai dengan query
Ika Prahasti Nuriana
"Mata air merupakan salah satu jenis sumber air utama yang dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air domestik penduduk Desa Cibadak. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan intensitas perubahan penggunaan tanah, kebutuhan air penduduk di Desa Cibadak semakin meningkat. Namun, pemenuhan kebutuhan air tetap menggunakan sistem pedesaan, salah satunya adalah mata air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran mata air serta pola keruangan pemanfaatan mata air berdasarkan wilayah potensial dan wilayah aktual pemanfaatannya di Desa Cibadak. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dan metode analisis spasial.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 12 mata air di Desa Cibadak yang tersebar di lereng-lereng pada DA Ci Sarua dan pada ketinggian 464-966 mdpl. Pola spasial wilayah aktual pemanfaatan mata air di Desa Cibadak tidak sesuai dengan wilayah potensialnya. Wilayah aktual pemanfaatan mata air Cisarua melampaui wilayah potensialnya, sedangkan wilayah aktual pemanfaatan kesebelas mata air lainnya meliputi wilayah yang lebih sempit dari wilayah potensialnya.
Spring is one of the main water source that is occupied to fulfill domestic water demand of the community in Cibadak Village. The increasing of population and intensity of land use changing come along with community?s water demand in Cibadak Village. However, water demand fulfillment stil uses rural systems, one of which is springs. This research aimed to know the distributions of springs and spatial pattern of springs utilization based on its potential utilization region and its actual utilization region in Cibadak Village. Methods used in this research were descriptive quantitative analysis and spatial analysis. The result of this research shows that there are 12 springs in Cibadak Village that spread in Ci Sarua Watershed at 464-966 m.a.s.l. Spatial pattern of actual utilization of springs in Cibadak Village is not in accordance with its potential utilization region. The actual utilization of Cisarua spring surpasses its potential region whereas the actual utilization of the other eleven spring regions cover an area that is narrower than its potential area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61201
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cholida Firdaus Muhandasa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi kelembaban tanah di Daerah Aliran Ci Leungsi Hulu menggunakan pengukuran tidak langsung dari interpretasi citra Landsat 8 pada bulan April 2014 dan dilakukan validasi dengan pengukuran in situ oleh alat Soil Moisture Meter. Penelitian ini juga melihat faktor- faktor yang memengaruhi kelembaban tanah seperti kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan tanah, dan jenis tanah. Hasil yang diperoleh, kelembaban tinggi berada di bagian Selatan DA Ci Leungsi Hulu. Penggunaan tanah hutan memiliki rata-rata kelembaban 0,77. Ketinggian lebih dari 1000 mdpl memilki rata-rata kelembaban 0.99. Berdasarkan analisis regresi linier perbedaan estimasi citra Landsat dan Soil Moisture Meter diperoleh angka 0,88 yang artinya kedua metode saling berhubungan cukup kuat.
This study purpose of this study is to estimate soil moisture in Ci Leungsi Hulu watershed using interpretation of Landsat imagery on April 2014 and then validated with in situ measurement using Soil Moisture Meter. This research also find influence factors; soil moisture slope, land use, elevation, and soil type. The high distribution soil moisture measurement generally can be found in Southern Ci Leungsi Hulu watershed. Land use highest average soil moisture can be found in forest (0,77). Elevation higher than 1000 mdpl shows average 0,99. Based on linier regression analysis, correlation value between both measurement is 0,88 which means both are significantly correlated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60889
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Oryza Sativa
"Air tanah dangkal masih menjadi sumber utama bagi masyarakat untuk memenuhi sumber daya air. Skripsi ini membahas tentang ketersediaan airtanah dangkal yang diukur dengan kedalaman muka airtanah, kualitas, dan ketersediannya sepanjang tahun. Penelitian ini melihat bagaimana hubungan ketersediaan tersebut dengan kondisi fisik dan sosial, yaitu geologi dan penggunaan tanah. Selain itu, dilihat juga bagaimana masyarakat di wilayah ini memanfaatkan airtanah tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah ketersediaan airtanah dangkal di wilayah penelitian memiliki kaitan dengan geologi pada kedalaman dan penggunaan tanah pada kualitas. Sedangkan dalam pemanfaatannya, masyarakat akan memanfaatkan airtanah sesuai dengan ketersediannya. Bila ketersediaan baik, maka masyarakat akan menggunakannya untuk semua kebutuhan. Pemanfaatan akan menurun seiring dengan menurunnya ketersediaan.
Shallow groundwater still be the main resources for society to comply water resources. Focus of this study is about shallow groundwater availability which is measured by depth of groundwater level, its quality, and its availability year around. This study observe how is correlation between groundwater availability with its physical and social condition, they are geology and landuse. Moreover, observation also about how the society in that area utilize the groundwater itself. Result of tfrom this study is groundwater availability in that area have relations with its geology in depth into groundwater and landuse in water quality. Meanwhile for its usage, society will utilize in accordance with its availability. If the availability is good, the society will utilize for all domestic usage. This usage will decrease if the availability decrease too."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58106
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adriansyah
"Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu DAS di Provinsi Jawa Barat. Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu sungai yang masuk dalam program kali bersih BPLHD Jawa Barat dikarenakan kondisi sungai yang sudah tercemar. Penggunaan tanah yang beragam di Daerah Aliran Sungai menyebabkan terganggunya keseimbangan kimia air sungai sehingga menyebabkan pencemaran kualitas air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan tanah di Daerah Aliran Sungai mempengaruhi kualitas air Ci Leungsi. Analisis secara kuantitatif-deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan peneltian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah permukiman mempengaruhi konsentrasi kimia berupa nitrat, amonia, deterjen serta minyak dan lemak. Pertanian tanah basah dan tanah kering mempengaruhi konsentrasi nitrat dan amonia.
Hasil perhitungan metode Storage and Retrieval (STORET) didapatkan bahwa dari bagian hulu sampai tengah daerah aliran sungai termasuk kategori cemar sedang, sementara di bagian hilir termasuk cemar berat.
Ci Leungsi watershed is one of the watershed are located in the Province of West Java. Ci Leungsi watershed is one of the rivers that enter the clean river program by BPLHD of West Java due to the condition of the river that has been polluted. Diverse land use in the watershed causes disruption of the chemical balance of the water of the river, causing pollution of water quality. This study aims to determine whether the use of the land along the watershed affects water quality of Ci Leungsi. Quantitative-descriptive analysis will be used to answer the purpose of the present study. The results showed that the use of land in the form of settlements affected the concentration of chemicals in the form of nitrate, ammonia, detergent and oil and grease, while agricultural land wet and dry soil affects the concentration of nitrate and ammonia. The results of STORET method of calculation showed that from the upstream to the middle of the watershed in the category of pollutants being while at the downstream entrance heavy polluted."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64930
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Awal Setiawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S33784
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ismiyanah
"Kekeringan yang dialami Kecamatan Babakan Madang pada tahun 2015 memberikan dampak pada sektor pertanian padi yang mengakibatkan keringnya lahan pertanian hingga petani melakukan pergeseran waktu tanam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan aktivitas petani padi akibat dampak kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 sehubungan dengan bentuk medan. Data penelitian diperoleh dari petani dengan menggunakan kuesioner dan FGD. Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif dan analisis spasial, bahwa kekeringan menyebabkan aktivitas petani untuk tanam padi pertama bergeser 1 sampai 3 dasarian dari kondisi untuk sawah irigasi maupun tadah hujan. Terjadinya diversifikasi mata pencaharian selama musim kemarau tahun 2015 yang dilakukan oleh petani pemilik yaitu dengan berjualan sembako sedangkan petani penggarap dan buruh tani bekerja sebagai buruh perkebunan. Pergeseran waktu tanam yang terjadi pada lahan sawah irigasi untuk wilayah berbukit curam dan terjal mengalami pergeseran yang lebih panjang sebanyak 2 dasarian. Wilayah landai yang hanya mengalami pergeseran 1 dasarian. Lahan sawah tadah hujan di wilayah bentuk medan dataran tinggi, berbukit curam, berbukit terjal dan bergunung curam mengalami pergeseran waktu tanam sekitar 2-3 dasarian, sedangkan pada wilayah landai dan bergelombang hanya mengalami pergeseran waktu tanam sekitar satu dasarian.
Drought in Babakan Madang sub-district on 2015 impacted on rice farming's field dryness which changed the farmers planting time. The aims of the research is to examine changes in the activity of paddy rice farmers due to the effects of 2015 drought under the influences of area landforms. Data for this research is gotten from farmers for data gathering though questioner and FGD (Focus Group Discussion). According to descriptive analysis and spatial analysis, Drought that occurred has delayed first paddy planting season for 10-30 days in irrigated and rainfed paddy field. On the other hand, the land ownershifted work to grocer and the peasants shifted work to become plantation laborer. Planting season shift in irrigated paddy fields of steep and precipitious hills regions experienced longer shifts of 20 days. Flat terrain regions only experienced 10 days shift. Rainfed paddy field in high elevation regions, steep mountain regions experienced 20-30 days, meanwhile in flat and rugged regions only experienced 10 days shift in planting season."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64640
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zaenal Mutaqin
"Besarnya erosi yang terjadi pada daerah aliran sungai bagian hulu akan menyebabkan infiltrasi terbatas, terjadi degradasi lahan serta pendangkalan sungai pada badan dan muara sungai. Salah satu DAS yang telah mengalami degradasi akibat perubahan penggunaan lahan adalah DA Ci Liwung Hulu. Tingginya degradasi yang terjadi di DA Ci Liwung Hulu diindikasikan oleh semakin tingginya tingkat erosi pada wilayah tersebut terutama pada wilayah budidaya pertanian. Dalam hal ini budidaya pertanian yang dimaksud adalah lahan pertanian yang sudah diterapkan teknik konservasi. Penelitian ini dilakukakn untuk mengetahui besaran laju erosi dengan mengkaji Hidrologic Response Unit (HRU) pada lahan budidaya pertanian yang terdapat di DA Ci Liwung Hulu dengan menggunakan Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Teknik konservasi yang diterapkan di DA Ci Liwung Hulu antara lain terassering, agroforestry dan teras gulud. Didapatkan kesimpulan bahwa teknik konservasi agroforestry menunjukkan nilai erosi paling baik (paling rendah) dibandingkan teknik konservasi lainnya dengan kontribusi erosi sebesar 25,22 ton/ha/tahun. Hasil kalibrasi antara debit model dengan debit observasi yaitu R² = 0,9014 dan NS = 0,79 menunjukan bahwa model ini dapat diterima dan layak diaplikasikan pada DA Ci Liwung Hulu.
The level of erosion that occurs in the upsteam watersheed will lead to limited infiltrattion, land degradation and river trivialisation and estuaries in the body. One of the watesheed that has been degraded caused by using land is the DA Ci Liwung Upstream. The high degradation that occurs in the DA Ci Liwung upstream is indicated by the hugher rate of erosion on the region, especially in the area of agriculture. In this case, agriculture cultivation intent to the agricultural land that has been applied conservation techniques. This study is applied to determine the quantity of erosion by reviewing Hidrologic Response Unit (HRU) in agricuktural cultivation land which is contained in DA Ci Liwung upstream by using the Soil and Water Assessmen Tool (SWAT). Conservation techniques applied are terracing, agroforestry and gulud terrace. It was concluded that agroforestry conservation techniques show the best value of erosion (lowest) compared with other conservation techniques with the contribution of erosion of 25.22 tonnes / ha / year. The results of the calibration between the discharge flow models with the observation that R² = 0.9014 and NS = 0.79 indicates that this model is acceptable and feasible applied to the Ci Liwung Hulu watershed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65257
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anindita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S33625
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kusuma Bambang Wijanarko
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S33927
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agus Eko Setyobudi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S34094
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library