Ditemukan 109624 dokumen yang sesuai dengan query
Ageng Rahmadi
"Universitas Indonesia merupakan sebuah kampus yang memiliki karakteristik menyerupai kota kecil. Variasi penggunaan tanah menentukan adanya variasi suhu udara. Variasi suhu udara yang terjadi akan menghasilkan variasi tempat yang memiliki kenyamanan yang berbeda bagi civitas akademika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola distribusi spasial suhu udara harian dan hubungannya dengan penggunaan tanah. Data suhu udara diperolah dari hasil pengukuran langsung menggunakan alat hygro-thermometer sederhana pada 17 titik yang tersebar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan untuk menganalisis distribusi spasial suhu udara harian yang dipengaruhi oleh penggunaan tanah di sekitarnya. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pola distribusi spasial suhu udara mengikuti pola penggunaan tanah dan tingkat aktivitas manusia di sekitarnya. Semakin dekat dengan area lahan terbangun semakin tinggi suhu udaranya, sebaliknya semakin dekat dengan area hutan semakin rendah suhu udaranya.
University of Indonesia is a campus that has characteristics resembling a small city. Variation of land use determine the variation of the air temperature. Air temperature variations that occur will result in variations in a place that has a different comfort for the academic community. This study aims to determine the spatial distribution pattern of daily air temperature and its relationship with land use. Air temperature data obtained from the results of field measurement using a simple hygro-thermometer at 17 point spread. This study uses a spatial approach to analyze how the spatial distribution of the daily air temperature is affected by land use. The results showed that the spatial distribution pattern of air temperature to follow the pattern of land use and the level of human activity. The closer to the land area will awaken the higher the air temperature, on the contrary closer to the forest area, the lower the air temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62185
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prasetyo Abdillah Adriansyah
"Perubahan tutupan lahan tentu memberikan manfaat bagi sektor sosial dan ekonomi. Namun, tidak jarang perubahan lahan memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Seringkali dalam proses perubahan lahan banyak lahan-lahan hijau yang berkurang tergantikan dengan bangunan. Salah satu dampak nyata dan besar adalah pengaruh perubahan lahan terhadap kualitas air dan udara pada lingkungan. Kabupaten Sumedang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami pembangunan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan dan suhu udara permukaan, pengaruh NDVI dalam membuat model suhu udara permukaan serta melihat hubungan model tersebut terhadap tutupan lahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini dihasilkan melalui pengolahan Citra Landsat 8 dan 9 OLI/TIRS dan survei lapangan, hasil tersebut dianalisis menggunakan alat spasial dan statistik. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model yang dibuat menggunakan nilai suhu permukaan daratan dan NDVI mampu mengurangi kesalahan yang dapat terjadi untuk membuat model suhu udara permukaan sehingga hasil model yang menggunakan nilai NDVI lebih baik dibandingkan model yang dibuat tanpanya. Hasil model juga menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun suhu terus meningkat, terlihat dari kelas yang mendominasi 29,1-34,3â mengalami penurunan luas dan terjadi peningkatan luas pada kelas suhu yang lebih tinggi. Perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Sumedang mempengaruhi suhu permukaan daratan juga suhu udara permukaannya.
Changes in land cover undoubtedly bring benefits to the social and economic sectors. However, it is not uncommon for changes in land cover to have negative impacts on the environment. Often in the process of land cover change, many green areas are reduced and replaced with buildings. One of the significant and tangible impacts is the influence of land cover changes on the quality of water and air in the environment. Sumedang Regency is one of the areas in Indonesia undergoing development. This research aims to understand changes in land cover and surface air temperature, the influence of NDVI in creating a model of surface air temperature, and to observe the relationship of this model to land cover. The data used in this research is generated through the processing of Landsat 8 and 9 OLI/TIRS images and field surveys. The results are analyzed using spatial and statistical tools. The findings of this research indicate that the model created using land surface temperature values and NDVI is capable of reducing errors that may occur in creating a model of surface air temperature. Thus, the model using NDVI values is better than the one created without it. The model results also show that the temperature continues to increase year by year, as seen from the class dominating 29.1-34.3â experiencing a decrease in area, and an increase in the area of higher temperature classes. The changes in land cover in Sumedang Regency affect both land surface temperature and surface air temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizki Ya`Qubara Arridha
"Pesatnya perkembangan kawasan perkotaan turut berperan dalam meningkatkan gejala urban heat island (UHI). Ada hubungan fisik yang kuat antara suhu udara permukaan (air surface temperature, atau AST) dan suhu permukaan tanah (LST). Teknologi penginderaan jauh sudah dapat dimanfaatkan untuk memperoleh gambaran tutupan lahan berdasarkan nilai kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan. Universitas Gadjah Mada (UGM) dipilih karena telah merencanakan pembangunan ruang terbuka hijau di desa-desa sekitar sejak tahun 2014. Metode analisis spasial digunakan untuk mengetahui pola perubahan tutupan lahan, temperatur permukaan daratan, dan model temperatur udara permukaan. Analisis statistik dilakukan untuk melihat hubungan antara model tutupan lahan dengan suhu udara permukaan. Tutupan lahan di dalam dan sekitar kawasan kampus UGM dari tahun 2013, 2017, dan 2021 terus mengalami perubahan. Pola perubahan suhu permukaan daratan mengikuti perubahan tutupan lahan yang terjadi di daerah penelitian. Peningkatan suhu permukaan tanah berbanding lurus dengan peningkatan luas bangunan. Peningkatan suhu permukaan tanah yang paling besar cenderung terjadi pada daerah yang menunjukkan perubahan dari tutupan lahan bervegetasi menjadi tutupan lahan terbangun. Suhu udara permukaan tertinggi 30,37 °C pada kelas tutupan lahan terbangun, sedangkan suhu udara permukaan terendah 28,91 °C pada kelas tutupan lahan vegetasi pertanian. Peningkatan suhu udara permukaan lebih dari 1°C disebabkan oleh perubahan tutupan lahan dari vegetasi menjadi kawasan terbangun. Suhu udara permukaan berhubungan erat dengan tutupan lahan. Semakin berkembang tutupan lahan, semakin tinggi suhu udara permukaan.
The rapid development of urban areas has played a role in increasing the symptoms of urban heat islands (UHI). There is a strong physical relationship between surface air temperature (air surface temperature, or AST) and land surface temperature (LST). Remote sensing technology can already be utilized to obtain an overview of land cover based on the values of vegetation density and building density. Gadjah Mada University (UGM) was chosen because it has planned to build green open spaces in the surrounding villages since 2014. Spatial analysis methods are used to determine patterns of land cover change, land surface temperature, and surface air temperature models. Statistical analysis was carried out to see the relationship between the land cover model and surface air temperature. Land cover in and around the UGM campus area from 2013, 2017, and 2021 continues to change. The pattern of changes in land surface temperature follows changes in land cover that occur in the study area. The increase in land surface temperature is proportional to the increase in built-up area. The greatest increase in land surface temperature tends to occur in areas showing a change from vegetated to built-up land cover. The highest surface air temperature was 30.37 °C in the built-up land cover class, while the lowest surface air temperature was 28.91 °C in the agricultural vegetation land cover class. An increase in surface air temperature of more than 1°C is caused by changes in land cover from vegetation to built-up areas. Surface air temperature is closely related to land cover. The more developed the land cover, the higher the surface air temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rakhmat Hadikusumah
"Rencana pengembangan fasilitas di Kampus UI Depok pada tahun 2025 untuk menunjang sarana pendidikan mengakibatkan perubahan jenis penutup lahan dan pengurangan lahan lulus air. Pengelolaan limpasan hujan yang tepat dan berwawasan lingkungan di Kampus UI Depok dibutuhkan untuk menjaga kondisi hidrologis pra-pengembangan.
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan rekomendasi pengelolaan limpasan hujan terpadu untuk menjaga kondisi hidrologis tahun 2011 dalam bentuk luasan Best Management Practice (BMP) yang dibutuhkan. Metode perhitungan penentuan luasan BMP yang dibutuhkan untuk menjaga kondisi hidrologis pra-pengembangan fasilitas pada tahun 2011 dengan menggunakan metode Low Impact Development (LID) yang memiliki tujuan untuk menyerupai kondisi hidrologis pra-pengembangan dengan menggunakan sarana BMP yang dapat menyimpan, menyerap, dan menahan limpasan hujan.
Hasil yang didapat yaitu penentuan Curve Number (CN) dan luasan BMP di daerah tangkapan hujan Kampus UI pada tahun 2011 dan 2025. Rekomendasi hasil penelitian adalah pemasangan sarana BMP sesuai dengan ketersediaan lahan yang ada.
Facility development plans on Campus UI Depok in 2025 to support educational facilities resulting in changes in land cover types and reduction of pervious area. Proper management of rainfall runoff and environmentally sound in the Campus UI Depok required to maintain pre-development hydrological conditions. The goal of research is done is to provide an integrated rain runoff management recommendations for maintaining the hydrological year 2011 in the form of an area of Best Management Practice (BMP) is needed. Calculation method of determining the extent of BMP required to maintain pre-development hydrological conditions of the facility in 2011 using the Low Impact Development (LID) which has the purpose to resemble pre-development hydrological conditions by means of BMPs that can store, absorb, and retain runoff. The results of the determination of the Curve Number (CN) and the extent of BMP in the catchment of rain on the UI campus in 2011 and 2025. Recommendations of research results is the installation of BMP facilities in accordance with the availability of existing land."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S111
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Yusuf Ibrahim
"Meningkatnya laju pembangunan dan pertumbuhan penduduk di Kota Depok, telah mendorong terjadinya perubahan penutup lahan. Lahan yang paling rentan terhadap perubahan tersebut yaitu lahan permukiman karena posisi Kota Depok yang cukup strategis untuk pembangunan perumahan, sehingga diprediksi akan terjadi perkembangan kawasan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model prediksi perkembangan kawasan permukiman di kota Depok serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spasial dinamik dengan metode Cellular Automata CA dan metode Rantai Markov Markov Chain untuk prediksi perkembangan serta metode Multi Layer Perceptron Neural Network MLPN untuk menguji nilai transisi potensial dari setiap variabel dan faktor penggerak driving factor. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu koleksi data sekunder, ekstraksi data dan interpretasi citra penginderaan jauh, dan pengecekan lapangan. Analisis data meliputi perubahan penutup lahan, faktor penggerak driving factor, dan RTRW Kota Depok Tahun 2012-2032.
Secara spasial perubahan penutup lahan di Kota Depok menunjukan hasil yang cukup signifikan bahwa selama kurun waktu 15 tahun mulai dari periode tahun 2000-2015 diketahui bahwa telah terjadi perubahan penutup lahan antara Daerah Bervegetasi dengan Permukiman dan Bangunan yang berbanding terbalik dimana luas lahan Permukiman dan Bangunan semakin bertambah sedangkan luas lahan Daerah Bervegetasi semakin menurun di Kota Depok. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan permukiman di Kota Depok adalah Jarak ke Jalan, Jarak ke Fasilitas Pendidikan, dan Jarak ke Kantor Pemerintah, sedangkan faktor lain yaitu Kelerengan dan Daerah Rawan Longsor tidak mempengaruhi perkembangan kawasan permukiman di Kota Depok. Model spasial yang dibangun untuk memprediksi perkembangan kawasan permukiman di Kota Depok hingga tahun 2032 menunjukan bahwa kawasan permukiman di Kota Depok berkembang luas dengan persentase 73,12 dari seluruh luas wilayah yang ada dan dengan nilai validasi Kappa sebesar 87,73.
The increasing pace of development and population growth in Depok, has led to the change in land cover. Land most vulnerable to these changes, namely land settlement for the position of Depok strategic for the construction of housing, which is predicted to occur the development of residential areas. This research aims to create a predictive model development of residential areas in the city of Depok and analyzes the factors that influence these developments. The approach used in this study is a model of spatial dynamics method Cellular Automata CA and the method of Markov Chain Markov Chain for the prediction of the development as well as methods of Multi Layer Perceptron Neural Network MLPN to test the value of the transition potential of each variable and the drivers driving factor. Methods of data collection in this research is secondary data collection, data extraction and interpretation of remote sensing imagery, and field inspections. Data analysis included changes in land cover, driving forces driving factor, and the RTRW Kota Depok Year 2012 2032. Spatial changes in land cover in Depok showed a significant result that over a period of 15 years starting from the period 2000 to 2015 is known that there have been changes in land cover between Vegetated Regions with settlements and buildings are inversely where the vast land and building more settlements increased while the area of land Vegetated Regions declined in Depok. Factors that influence the development of residential areas in Depok is the distance to the road, distance to the Educational Facilities and Distance to the Office of the Government, while another factor is the Slope and landslide prone regions does not affect the development of residential areas in Depok. The spatial model built to predict the development of residential areas in Depok until 2032 showed that residential areas in Depok widespread with a percentage of 73.12 of the entire area of the existing and the validation value Kappa amounted to 87.73 ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T51248
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sinaga, Yohana
"Kota Bogor merupakan salah satu daerah dengan perkembangan yang di tinggi di Jawa Barat. Kota Bogor mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun dan kemudian memberikan tekanan terhadap lingkungan yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal. Hal ini membuat Kota Bogor mengalami perubahan tutupan lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun. Perubahan tutupan lahan akan mempengaruhi tingkat suhu permukaan daratan akibat konversi permukaan bervegetasi ke permukaan kedap air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perubahan suhu permukaan daratan serta keterkaitannya dengan indeks spektral MNDWI, NDBI, NDVI, dan NMDI di Kota Bogor. Perubahan suhu permukaan daratan diamati melalui data citra satelit Landsat 8 OLI-TIRS tahun 2013 dan Landsat 9 OLI/TIRS tahun 2022. Data yang dikumpulkan kemudian di analisis secara spasial-temporal untuk pemantauan suhu permukaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tahun 2013-2022 terjadi peningkatan suhu permukaan daratan dengan pola perubahan mengikuti perubahan tutupan lahan di Kota Bogor ke arah utara yang sejalan dengan arah pembangunan Kota Bogor. Sedangkan, hubungan yang dibangun suhu permukaan daratan dengan indeks spektral bervariasi mulai dari sedang negatif pada LST-MNDWI dan LST-NDVI, kuat positif LST-NDBI, dan korelasi kuat negatif pada LST-NMDI. Sehingga penelitian menyimpulkan bahwa perubahan tutupan lahan berdampak pada peningkatan suhu secara spasial-temporal di Kota Bogor.
Bogor City is one of the areas with high development in West Java. The city of Bogor has experienced an increase in population from year to year and then put pressure on the environment which has resulted in an increase in the need for housing. This has made Bogor City experience a change in vegetated land cover into built-up land. Changes in land cover will affect the temperature level of the land surface due to the conversion of the vegetated surface to a watertight surface. This study aims to analyze the pattern of land surface temperature changes and their association with the MNDWI, NDBI, NDVI, and NMDI spectral indices in Bogor City. Changes in land surface temperature were observed through satellite imagery data from Landsat 8 OLI-TIRS in 2013 and Landsat 9 OLI/TIRS in 2022. The data collected was then analyzed spatially-temporally to monitor surface temperature. The results of the study show that during 2013-2022 there was an increase in land surface temperature with a change pattern following changes in land cover in Bogor City to the north which is in line with the development direction of Bogor City. Meanwhile, the relationship established by land surface temperature with spectral indices varies from moderately negative at LST-MNDWI and LST-NDVI, strong positive LST-NDBI, and strong negative correlation at LST-NMDI. So the research concluded that changes in land cover had an impact on increasing spatial-temporal temperatures in the city of Bogor."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Benaso
"Berdirinya sebuah kampus mempengaruhi harga tanah disekitarnya atau ada faktor faktor lain yang mempengaruhi harga tanah. Harga tanah setiap tahun semakin meningkat dan jumlah luas tanah tidak bertambah. Harga tanah yang berada di dekat jalan utama, stasiun dan pusat perdagangan memiliki harga tinggi. Kampus menjadi pusat kegiatan perkuliahan. Kampus memberikan pengaruh terhadap pusat kota. Harga tanah tertinggi berada pada jarak sangat dekat dari kampus dan pusat kota. Penggunaan tanah dengan harga tertinggi adalah penggunaan tanah perdagangan dan jasa. Jarak yang dekat dari kampus memungkinkan tanah dapat diakses dengan waktu yang singkat, sehingga tidak memerlukan biaya tambah dan biaya perjalanan dapat berkurang. Jarak semakin jauh memerlukan waktu dan biaya yang semakin bertambah untuk mengakses suatu tanah. Tanah yang berada pada jarak yang sangat jauh dari kampus dan pusat pusat lainnya memiliki harga tanah yang rendah.
The establishment of a campus affects the price of land around it or there are other factors that affect the price of the land. Result shows that land price increases every year, yet the land area does not. For example, the land price near the main road , train station, and market center have indeed high price. Campus, therefore, becomes the center of student activities, thus it gives affects to center city area. Result shows that the highest land price is located very near from campus and center city. The land use with the highest price is in forms of land use for trades and service. A short distance from the campus allow the land can be accessed with a short time, so it does not require the added cost and travel expenses can be reduced. Distance farther requires time and increasing costs for accessing a land. lands are at a great distance from the campus and other centers have low land prices."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62512
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Akhmad Safik
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T23030
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Berat isi tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sering ditetapkan karena berkaitan erat dengan perhitungan penetapan sifat-sifat fisik tanah lainnya seperti retensi air (pF), ruang pori total (RPT) , coefficient of linier extensibility (COLE) dan kadar air tanah...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Achmad Fathony
"Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahun, dengan Indonesia sebagai negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak. Pertumbuhan populasi yang cepat mengakibatkan masalah kurangnya ketersediaan lahan. Perubahan pemanfaatan ruang terutama di wilayah perkotaan mengakibatkan alih fungsi lahan dan perubahan tutupan lahan. Perubahan tutupan lahan mempengaruhi suhu permukaan darat. Penelitian ini mengamati perubahan tutupan lahan di Kabupaten Sumedang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengamati perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Sumedang tahun 2012, 2017, dan 2022, serta pengaruhnya suhu permukaan darat terhadap tingkat kenyamanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit dari Landsat-7 ETM+, Landsat-8 OLI/TIRS, dan Landsat-9 OLI-2/TIRS-2 untuk memperoleh tutupan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan, dan suhu permukaan darat; dan untuk data survey lapangan berupa suhu udara dan kelembaban relatif untuk mendapatkan tingkat kenyamanan. Pada penelitian ini pengolahan data yang dilakukan dengan metode random forest, NDVI, NDBI, dan Discomfort Index (DI). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan yang terjadi pada lahan terbangun menyebabkan peningkatan suhu permukaan darat sekitar 2-4 per tahun di Kabupaten Sumedang. Kenaikan suhu tersebut mempengaruhi pada tingkat kenyamanan yang semakin menurun.
The world's population continues to increase every year, with Indonesia being the fourth most populous country. Rapid population growth leads to a lack of available land. Changes in land use, especially in urban areas, result in land conversion and land cover changes. Changes in land cover affect land surface temperature. This study examines land cover changes in Sumedang Regency. The objective is to observe the changes in land cover that occurred in Sumedang Regency in 2012, 2017, and 2022, as well as their influence on land surface temperature and comfort levels. Satellite imagery from Landsat-7 ETM+, Landsat-8 OLI/TIRS, and Landsat-9 OLI-2/TIRS-2 was used to obtain land cover, vegetation density, building density, and land surface temperature data. Field survey data, including air temperature and relative humidity, were collected to assess comfort levels. The data were processed using random forest, NDVI, NDBI, and Discomfort Index (DI) methods. The results of the study indicate that land cover changes in built-up areas have led to an annual increase in land surface temperature of approximately 2-4â in Sumedang Regency. This temperature rise effects decreasing comfort levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library