Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irza Nisrina Afifah
"ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan pada lansia yang
menyebabkan kebutuhan mereka lebih spesifik, sehingga berimplikasi kepada
huniannya. Sementara itu, peningkatan jumlah lansia di Indonesia pada saat ini
mendorong berkembangnya hunian khusus lansia, baik berupa institusi (panti
werdha) yang bersifat pelayanan sosial, maupun hunian yang bersifat komersil.
Tulisan ini membahas bagaimana usia tua mempengaruhi kebutuhan lansia serta
melihat bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi di dalam huniannya. Disamping
melalui studi literatur, dalam tulisan ini juga dilakukan studi kasus pada dua jenis
hunian khusus lansia, yaitu PSTW Budhi Dharma dan Senior Living
D?Khayangan serta wawancara dengan tiga orang lansia yang menghuni kedua
hunian tersebut. Hasil menunjukkan bahwa kedua jenis hunian tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam memenuhi kebutuhan
penghuninya. Walaupun begitu, ketiga responden tetap merasakan ketenangan dan
kebahagian seperti yang diinginkan selama menghuni hunian tersebut.

ABSTRACT
As get older, some changes occur in the elderly that cause to their needs become
more specific, also related to their house. Meanwhile, the increasing number of
elderly people in Indonesia nowadays affecting the development of specialized
housing for elderly, whether it be institutional (panti werdha) that are social
services based, as well as specialized housing for elderly that are commercial
based. This study discusses how old age affects the needs of elderly and to
observes how those needs met in their house. This study is not only based on
study of literature, but also case studies on two types of specialized housing for
elderly, PSTW Budhi Dharma and Senior Living D?Khayangan, and also
interviewed with three elderly people who inhabited those housing. Result showed
that each types of those housing have plus and minus points in order to meet the
needs of its inhabitants. However, the three respondents still feel serenity and
happiness as they desired during inhabited their house."
2015
S60613
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belly Hardi Lawira
"Material bekas dapat menjadi bahan alternatif sebagai material membangun rumah. Namun, keterlibatannya belum tentu disetujui atau disukai semua kalangan masyarakat. Skripsi ini saya tulis untuk mengenalkan keterlibatan material bekas dalam rumah: penanganan desain dengan material bekas agar dapat menjadi indah dan optimal, menelusuri sejauh mana material bekas ini dapat terlibat dalam rumah, dan dampaknya terhadap pemilik rumah. Rumah yang dijadikan model studi kasus adalah Rumah Puzzle, rumah yang didesain oleh Arsitek Yu Sing, dengan melibatkan banyak material bekas.

Reclaimed materials can become an alternative in building a house. However, the involvement of this kind material has not been approved or preferred by all societies. I wrote this thesis to introduce the involvement of reclaimed materials at home design effort for reclaimed material to show its beauty and its best exploring how far the materials can be involved in a house and its impact on homeowners. I choose ldquo Rumah Puzzle rdquo as my case study model. The house was designed by architect Yu Sing, involving a lot of reclaimed materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belly Hardi Lawira
"Material bekas dapat menjadi bahan alternatif sebagai material membangun rumah. Namun, keterlibatannya belum tentu disetujui atau disukai semua kalangan masyarakat. Skripsi ini saya tulis untuk mengenalkan keterlibatan material bekas dalam rumah: penanganan desain dengan material bekas agar dapat menjadi indah dan optimal, menelusuri sejauh mana material bekas ini dapat terlibat dalam rumah, dan dampaknya terhadap pemilik rumah. Rumah yang dijadikan model studi kasus adalah Rumah Puzzle, rumah yang didesain oleh Arsitek Yu Sing, dengan melibatkan banyak material bekas.

Reclaimed materials can become an alternative in building a house. However, the involvement of this kind material has not been approved or preferred by all societies. I wrote this thesis to introduce the involvement of reclaimed materials at home: design effort for reclaimed material to show its beauty and its best; exploring how far the materials can be involved in a house; and its impact on homeowners. I choose “Rumah Puzzle” as my case study model. The house was designed by architect Yu Sing, involving a lot of reclaimed materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S67892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untermann, Richard
Bandung: Intermedia, 1984
728.3 UNT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Untermann, Richard
Bandung: Intermedia, 1986
728.3 UNT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Wahyuni
"Pekerjaan arsitektur merupakan bagian pekerjaan yang dilakukan pada proyek bangunan bertingkat rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Pekerjaan arsitektur menjadi perhatian khusus karena tingkat kompleksitas pekerjaan dan juga risiko yang dapat ditimbulkan. Dengan semakin banyaknya proyek bangunan bertingkat rusunawa, akan semakin besar pula kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat terjadi akibat rendahnya kinerja keselamatan konstruksi di Indonesia pada umumnya dan di DKI Jakarta pada khususnya. Penelitian ini terfokus pada pekerjaan arsitektur bangunan bertingkat rusunawa sehingga batasan penelitian ini adalah pekerjaan arsitektur pada bangunan bertingkat rusunawa dan kinerja keselamatan konstruksinya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi pekerjaan arsitektur bangunan bertingkat rusunawa berbasis Permen PUPR No.10 Tahun 2021. Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi aktifitas pekerjaan arsitektur berdasarkan standar work breakdown structure. Hasilnya diperoleh 44 aktifitas pekerjaan arsitektur yang teridentifikasi menjadi 201 potensi bahaya dan risiko penyebab kecelakaan kerja dan cara pengendaliannya. Dari 201 variabel potensi bahaya dan risiko tersebut, ditemukan 6 variabel dengan risiko besar, 174 variabel dengan risiko sedang dan 21 variabel dengan risiko kecil. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam program safety induction, safety precaution, safety talk, safety meeting, safety patrol dan penggunaan alat pelindung diri sehingga disetujui dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

Architectural work is part of the work carried out on a multi-storey building project for rented simple flats (rusunawa). Architectural work is of particular concern because of the level of complexity of the work and also the risks that may arise. With the increasing number of rusunawa-rise building projects, the greater the possibility of work accidents that can occur due to the low performance of construction safety in Indonesia in general and in DKI Jakarta in particular. This research focuses on the architectural work of flatrise buildings so that the limitations of this research are architectural work on high-rise flats and their construction safety performance. Therefore, this study aims to improve construction safety performance by developing a safety plan for the construction of high-rise flats buildings based on PUPR Regulation No.10 of 2021. This research begins by identifying architectural work activities based on standard work breakdown structures. As a result, 44 architectural work activities were identified into 201 potential hazards and risks that cause work accidents and how to control them. Of the 201 potential hazard and risk variables, 6 variables with high risk were found, 174 variables with moderate risk and 21 variables with low risk. The results of this study can be applied to programs for safety induction, safety precaution, safety talk, safety meetings, safety patrols and the use of personal protective equipment so that it is approved to improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Ma`rifah
"Tugas akhir ini membahas konsep dasar arsitektur dan program kontrol OCS (Distributed Control System). Kemudian aplikasi pemrograman kontrol DCS dari sebagian proses di pabrik kertas SPM 3/4 yaitu pengendalian level tangki couch broke pulper, lalu menguji proses tersebut dengan metode kurva reaksi, serta menganalisanya dengan perbandingan tuning kontroler level antara parameter perhitungan metode respon quarter decay ratio dengan parameter basil akhir sistem pakar. Pengujian proses dengan mclodc kurva reaksi didapatkan Iungsi alih sistem proses orde satu dengan dectd time, dengan parameter yaitu: penguatan (gain) K = 2,6 , konstanta waktu 7 = 32 detik dan dead time t,, = 3 detik. Kemudian Iungsi alih sistem proses tersebut dianalisa dengan melakukan tuning pada kontroler level. Dengan parameter perhitungan respon quarter decay ratio yaitu penguatan proporsional Kp = 3,69 dan waktu integral Ti = 10 detik, maka didapatkan waktu untuk mencapai set point / kestabilan adalah 324 detik dan overshoot pertama adalah 13%. Sedangkan dengan parameter hasil akhir sistem pakar yaitu : penguatan proporsional Kp = 1,3 dan waktu integral Ti = 16 dctik, maka didapatkan waktu untuk mencapai set point / kestabilan adalah 202 detik dan overshoot pertama adalah 3%. Ternyata tuning dengan sistem pakar lebih baik dari tuning dengan perhitungan respon quarter decay ratio. Tapi tuning dengan perhitungan respon quarter decay ratio diperlukan sebagai parameter atau standar awal, untuk menghindari ketidakstabilan yang biasanya timbul pada saat awal tuning dengan sistem pakar."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S39847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Kamala
"Terdapat suatu polemik yang mengatakan bahwa : Setelah tersedia sarana aksesibilitas pada suatu bangunan umum, apakah penyandang cacat akan banyak berdatangan? Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa selama ini penyandang cacat tidak datang ke bangunan itu karena tidak adanya sarana aksesibilitas. Membahas polemik itu sama saja seperti membahas pertanyaan, "Mana yang lebih dahulu, telur atau ayam?", jawaban seorang akan selalu saja berbeda dengan yang lainnya.
Selain itu ada pula pendapat yang mengatakan bahwa untuk menghadirkan fasilitas-fasilitas yang memadai bagi manusia normal saja sudah cukup sulit dan belum semuanya terpenuhi, apalagi untuk fasilitas yang dapat di akses penyandang cacat. Begitu banyak kendala yang akan ditemui, baik dari segi biaya, tenaga, ruang, serta pemikiran.
Kendala terbesar yang terjadi adalah dari segi pemikiran. Yang dimaksud dengan pemikiran di sini adalah kurang adanya kesadaran moral dari pihak-pihak terkait untuk rnemperhatikan kepentingan penyandang cacat. Padahal, walaupun jumlah komunitas penyandang cacat ini tidak terlalu besar, justru bagian dari masyarakat inilah yang sangat membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari sesamanya untuk dapat menutupi kekurangan yang mereka miliki."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dishongh, Burl E.
Jakarta: Erlangga, 2003
624 DIS et (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>