Ditemukan 191736 dokumen yang sesuai dengan query
Rizky Bagus Sampurno
"
ABSTRAK Online marketplace merupakan sebuah format e-commerce yang cukup populer di Indonesia dan memiliki karakteristik yang berbeda dibanding dengan online store pada umumnya. Karakteristik jual-beli dapat dipahami melalui pendekatan relational exchange menggunakan variabel transaction cost. Transactional cost merupakan salah satu komponen penting kegiatan pertukaran baik online maupun offline dan sudah cukup sering di diskusikan dalam berbagai penelitian ilmiah terkait dampaknya terhadap perilaku konsumen. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari information searching cost, moral hazard cost, dan specific asset investment yang merupakan komponen dari transactional cost terhadap perceived value dan repurchase intention dari konsumen online marketplace Forum Jual Beli Kaskus. Sampel penelitian yang digunakan adalah pengguna FJB Kaskus di kota-kota besar di Jawa, dan data yang didapat diolah dengan menggunakan metode structural equation modelling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa information searching cost dan moral hazard cost berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan perceived value yang dirasakan konsumen dalam proses jual-beli, sedangkan specific asset investment tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perceived value konsumen. Selanjutnya dalam kaitannya terhadap intensi pembelian ulang, hasil penelitian menunjukan bahwa information searching cost dan specific asset investment memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendorong repurchase intention konsumen.
ABSTRACT Online marketplace is a fairly popular e-commerce format in Indonesia which has different characteristic compared to the common online stores. Transaction characteristics can be well-explained by relational exhchange approach, using transaction cost variables. Transaction cost is one of the most important component for both online and offline exchange activity and frequently discussed on scientific research related to consumer behavior. This study will analyze the impact of information searching cost, moral hazard cost, and specific asset investment which are the components of transaction cost to perceived value and repurchase intention of consumer of popular online marketplace; FJB Kaskus. Data on this study collected from FJB Kaskus user which live in Java Island’ biggest cities. The data analyzed using two-step approach structural equation modelling. The results indicates that information searching cost and moral hazard cost significantly influence to the consumer perceived value, while specific asset investment has no significant influence to the perceived value. Related to consumer repurchase intention, the result indicates information searching cost and specific asset investment has significant influence on consumer repurchase intention. However, moral hazard cost has no impact on consumer repurchase intention."
2014
S59941
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Saffanah Fausta Lamis
"Online marketplace menerapkan berbagai bentuk promosi penjualan untuk menarik pembeli di mana salah satunya adalah flash sale. Flash sale merupakan penjualan produk dengan harga lebih murah dalam jumlah dan waktu terbatas. Pembelian impulsif merupakan perilaku pembelian online yang dapat terjadi di mana pembelian dilakukan secara tiba-tiba serta tanpa perencanaan sebelumnya. Flash sale dapat menjadi peluang bagi online marketplace untuk merangsang dilakukannya pembelian impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi pembelian impulsif pada flash sale. Teori Stimulus-Organism-Response (SOR), Competitive Arousal Model, Pleasure-Arousal-Dominance (PAD) serta konsep scarcity digunakan untuk merepresentasikan hubungan faktor-faktor pada flash sale terhadap pembelian impulsif. Penelitian dilakukan dengan 1.093 responden dan analisis menggunakan metode PLS-SEM. Wawancara juga dilakukan untuk mendukung hasil penelitian. Hasil menunjukkan bahwa pembelian impulsif dipengaruhi rangsangan untuk membeli dan perasaan senang. Waktu dan jumlah terbatas memengaruhi rangsangan untuk membeli. Informasi, perasaan terhibur, dan keuntungan ekonomis memengaruhi rangsangan untuk membeli dan perasaan senang. Rangsangan untuk membeli berpengaruh terhadap perasaan senang. Sikap terhadap flash sale dipengaruhi oleh informasi, ketertarikan pada tampilan visual, perasaan terhibur, dan keuntungan ekonomis. Pihak online marketplace dapat memerhatikan keuntungan ekonomis dan pengalaman berbelanja yang menghibur untuk meningkatkan peluang pembelian impulsif pada flash sale.
Online marketplaces use various sales promotions to attract buyers, one of the promotions is flash sale. Flash sale offers products at lower prices in limited quantity and limited time. Impulse buying is an online buying behavior that can occur which purchases are made suddenly and without prior planning. Flash sale can be an opportunity for online marketplaces to stimulate impulse buying. This study aims to examine factors that influence impulse buying on flash sale. Stimulus-Organism-Response (SOR) theory, Competitive Arousal Model theory, Pleasure-Arousal-Model (PAD) theory and scarcity concept are used to represent the relationship of flash sale factors toward impulse buying. This study was conducted with 1.093 respondents and PLS-SEM is used for analysis. Interviews were also conducted to support the result. Results show impulse buying is influenced by arousal and pleasure. Limited quantity scarcity and limited time scarcity affect arousal. Information, entertainment, and economic benefits affect arousal and pleasure. Arousal affects pleasure and attitude towards flash sale influenced by information, visuality, entertainment, and economic benefits. Online marketplace can give more attention to economic benefits and entertaining shopping experience to increase the chance of impulse buying occurs."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Desi Triyana
"Chatbot merupakan salah satu aplikasi berupa sarana yang dapat mengoptimalkan distribusi layanan kepada pelanggan dengan meminimalkan komunikasi dengan agen manusia langsung di tingkat pertama. Percakapan chatbot dapat diterapkan melalui teks atau text-to-speech atau suara. Pertumbuhan pasar itu sendiri meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk mempertimbangkan platform chatbot terbaik menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk pasar di Indonesia. Dengan demikian, pasar dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan mencapai kepuasan pelanggan dengan pengiriman layanan responsif yang didukung oleh platform chatbot terpilih.
A chatbot is one of applications which can optimize service distribution to the customer by minimizing the communication with live human agents in the first level. Chatbot’s conversation could be applied via text or text-to-speech or voice. The marketplace growth itself is mounting in past years. The main purpose of this paper is to consider the best chatbot platform using Analytic Hierarchy Process (AHP) combined with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods for the marketplace in Indonesia. Thus, the marketplace could gain a competitive advantage and achieve customer satisfaction with responsive service delivery supported by a selected chatbot platform."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hansto Ruben Gusti Oscar
"Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara oleh orang atau badan yang dipungut berdasarkan Undang-Undang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan negara untuk mencapai tujuan negara. Terdapat salah satu jenis pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam masyarakat, yaitu Pajak Pertambahan Nilai. Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak. di dalam Pajak Pertambahan Nilai pajak yang diterima menjadi pajak masukan yang kemudian dikreditkan dengan pajak keluaran untuk suatu masa yang sama. Pajak Pertambahan Nilai dapat dipungut dalam transaksi online marketplace. oleh karena itu, setiap pengusaha dalam transaksi online marketplace yang telah memiliki peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto sesuai dengan batasan minimal yang ditetapkan undang-undang wajib mengukuhkan diri sebagai PKP. Selama Pengusaha tersebut masih belum memenuhi batasan minimal untuk dikukuhkan sebagai PKP maka ia disebut sebagai pengusaha kecil. Untuk membuktikan bahwa PKP telah memungut Pajak Pertambahan Nilai, PKP diwajibkan untuk membuat Faktur Pajak dan diberikan kepada pembeli. dalam pembuatan faktur pajak, PKP wajib untuk mengikuti tata cara dan bentuk faktur pajak yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Namun dalam prakteknya, masih banyak PKP yang belum melaksanakan kewajibannya untuk membuat faktur pajak yang sesuai dengan ketentuan undang- undang. Apabila dilihat dari faktur penjualan yang diberikan oleh situs online marketplace, faktur tersebut masih belum memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal ini dapat dilihat dalam pihak yang memberikan faktur pajak dan bentuk faktur penjualan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tax is a compulsory contribution to the state by a person or body collected under the Act and used to carry out state activities to achieve state goals. There is one type of tax imposed on consumption in society, namely Value Added Tax. Value Added Tax is imposed on the delivery of taxable goods and/or taxable services carried out by Taxable Entrepreneurs. in Value Added Tax the tax received becomes input tax which is then credited with the output tax for the same period. Value Added Tax can be collected in online marketplace transactions. Therefore, every entrepreneur in an online marketplace transaction that has gross circulation and/or gross receipts in accordance with the minimum limit stipulated by the law must establish itself as a PKP. As long as the Entrepreneur still does not meet the minimum limit to be confirmed as PKP, he is referred to as a small businessman. To prove that the PKP has collected Value Added Tax, PKP is required to make a Tax Invoice and is given to the buyer. in making tax invoices, PKP is obliged to follow the procedures and forms of tax invoices regulated in legislation. But in practice, there are still many PKPs that have not carried out their obligations to make tax invoices in accordance with the provisions of the law. When viewed from the sales invoice provided by the online marketplace site, the invoice still does not meet the statutory provisions. This can be seen in those who provide tax invoices and sales invoices that are not in accordance with the provisions of the Regulation."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Josefina Naomi Daniela
"Meski telah memberikan kemudahan bagi masyarakat, namun transaksi di Online Marketplace dapat meningkatkan ambiguitas, terutama dalam hal pertanggungjawaban produk. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen tidak memisahkan penjual dan perusahaan Pasar Online sebagai dua entitas yang berbeda, sehingga tidak memberikan kepastian hukum bagi konsumen mengenai pihak mana yang dapat dimintai pertanggungjawaban. Melalui penelitian yuridis-normatif, tulisan ini membahas mengenai kewajiban produk dan batasan tanggung jawab penyelenggara sistem elektronik di Indonesia dan luar negeri. Penelitian ini juga akan melihat kebijakan internal dari Online Marketplace. Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penjual bertanggung jawab atas produk yang dijual, sedangkan operator sistem elektronik bertanggung jawab atas sistem. Namun masih ada perusahaan Online Marketplace yang mengabaikan hal tersebut sehingga diperlukan pengawasan yang lebih ketat.
Although it has provided convenience for the public, transactions in the Online Marketplace can increase ambiguity, especially in terms of product accountability. Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection does not separate sellers and Online Market companies as two different entities, so that it does not provide legal certainty for consumers regarding which parties can be held accountable. Through juridical-normative research, this paper discusses product liability and limits on the responsibilities of electronic system operators in Indonesia and abroad. This research will also look at the internal policies of the Online Marketplace. It can be concluded that overall the seller is responsible for the products sold, while the electronic system operator is responsible for the system. However, there are still Online Marketplace companies that ignore this, so stricter supervision is needed."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rezaryano Yahdiyan
"
ABSTRAKPerkembangan teknologi membawa kegiatan bisnis turut berkembang. Salah satu teknologi yang menjadi fenomena dan membawa banyak perubahan pada zaman globalisasi sekarang ini adalah internet. Teknologi internet pada dewasa ini banyak dimanfaatkan sebagai salah satu media untuk kegiatan bisnis. Kemunculan e-commerce atau yang dikenal juga dengan online shop merupakan salah satu dampak dari hal tersebut. Pada kegiatan bisnis dalam dunia online pihak penjual juga perlu untuk membangun dan menjaga pelayanannya. Hal tersebut tentunya dilakukan untuk memelihara konsumennya. Terlebih lagi pada dunia digital (e-commerce) konsumen dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya hanya dengan meng-klik saja.
Tesis ini meneliti mengenai penengaruh dari pelayanan elektronik (e-service quality) yang terdiri dari tujuh dimensi melalui online shopping satisfaction terhadap online repurchase intention dan intention to buy at other online channel. Setelah menyusun hipotesis, data dikumpulkan dari 214 responden yang merupakan orang yang pernah berbelanja di Tokopedia sebagai objek penelitian. Data kemudian diolah dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dimensi efficiency pada e-service quality yang mempengaruhi kepuasan pelanggan online, selain itu kepuasan pelanggan online memiliki pengaruh pada pembelian kembali di toko online dan kepuasan pelanggan online tidak memiliki pengaruh pada intensi untuk berpindah tempat atau channel toko online lainnya (intention to buy at other online channel).
ABSTRACTTechnological developments bring and helped business activity to develop. One technology that became a phenomenon and brought many changes in the time of globalization nowadays is the internet. Internet technologies nowadays is widely used as a medium for business activities. The emergence of e-commerce (also known as the online shop) is one of the effects of it. On the online business activities the sellers also need to build and maintain their services. It must be taken to maintain its customers. Moreover, in the digital world (e-commerce) consumers can easily move from one place to another just by clicking.This thesis examines the effect of electronic services (e-service quality) that consists of seven dimensions through online shopping satisfaction to online repurchase intention and intention to buy at other online channel. After preparing the hypothesis, data were collected from 214 respondents who have shopped at Tokopedia as the object of the study. The data is then processed by using SEM (Structural Equation Modeling).The results showed that the only dimension in the e-service quality that affecting online customer satisfaction is efficiency, in addition the satisfaction of online customers have an influence on the repurchase at the online store and customer online satisfaction don‟t have an influence on intention to move to other place or other online channel (intention to buy at other online channel)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rendra
"Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti perbedaan perceived risk antara online shoppers dan non-online shoppers pada jual beli online. Non online shoppers adalah responden yang belum memiliki pengalaman sama sekali dalam berbelanja online. Sedangkan online shoppers adalah responden yang sudah memiliki pengalaman dalam berbelanja secara online.Dalam penelitian ini penulis mengkhususkan objek penelitiannya yaitu jual beli melalui media internet dalam bentuk forum jual beli. Dimensi-dimensi perceived risk yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial risk, psychological, time risk, privacy risk, fraud risk, product risk, information risk, dan delivery risk. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa terdapat perbedaan perceived risk antara online shoppers (pada forum jual beli kaskus.us) dan nononline shoppers pada jual beli online di internet. Responden non-online shoppers mempunyai nilai rata-rata perceived risk yang lebih tinggi dari online shoppers yang artinya responden non-online shoppers merasakan risiko lebih tinggi daripada responden online shoppers.
The main purpose of this study was to examine the perceived risks diferent between online shoppers and non-online shoppers at e-commerce. Non-online shoppers is respondent's cattegory who had no experience at all in online shopping. While online shoppers is the respondents who already had experience in in online shopping. This study specialize the form of buy and sell forum as research object. In this study also elaborated the dimentions of perceived risk in online shopping at pervious research. Those the dimensions of perceived risk used in this study is financial risk, psychological, time risk, privacy risk, fraud rsik, product risk, information risk, and delivery risk. The results of this study, it is known that there are differences between online shopper's perceived risk (in the buy and sell forum kaskus.us) and non-online shopper's perceived risk in online shopping. As expected, non-online shoppers viewed online shopping riskier than did online shoppers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rizki Nugroho
"Penelitian ini mencoba menguji faktor apa saja yang mempengaruhi perceived value, dan transaction cost terhadap repurchase intention. Analisis dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, dan diolah dengan metode analisis SEM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perceived value dan transaction cost berpengaruh secara negatif terhadap repurchase intention dalam studi kasus Lazada.co.id di Indonesia.
This study tries to examine what factors affect perceived value and transaction cost to the repurchase. Analyses were performed using data obtained through questionnaires, and processed using SEM analysis method. This study concludes that perceived value and transaction cost have negative impact to the repurchase intention in the case study of Lazada.co.id in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60705
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Farhan Ali
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari dimensi-dimensi kenyamanan berbelanja online terhadap niat membeli kembali melalui perceived value pada pengguna online marketplace Bukalapak. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei berdasarkan purposive sampling terhadap populasi. Responden dalam penelitian ini didapatkan melalui online questionnaire. Data yang didapatkan diolah menggunakan SPSS melalui path analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang dimiliki dalam model penelitian signifikan. Pada penelitian ini ditemukan hasil bahwa search convenience dan transaction convenience pada kenyamanan berbelanja online berpengaruh terhadap perceived value secara positif dan signifikan. Kemudian, diketahui bahwa search convenience dan perceived value memiliki pengaruh niat membeli kembali secara positif dan signifikan. Selain itu penelitian ini menemukan hasil bahwa perceived value berhasil menjadi mediator untuk variabel search convenience, dan transaction convenience.
This study aims to analyze the effect of online shopping convenience dimensions on repurchase intentions through perceived value for users of the online marketplace Bukalapak. The study used a quantitative approach through a survey method based on purposive sampling of the population. Respondents in this study were obtained through an online questionnaire. The data obtained were processed using SPSS through path analysis. The results of this study indicate that the relationship in the research model is significant. In this study, it was found that search convenience and transaction convenience on the convenience of online shopping had a positive and significant effect on perceived value. Then, it is known that search convenience and perceived value have a positive and significant effect on repurchase intention. In addition, this study found that perceived value succeeded in being a mediator for search convenience and transaction convenience variables."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nuruli Khotimah
"Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi Internet memudahkan sosial media untuk mengekspresikan diri dalam urusan jual beli online-khususnya Forum Jual Beli Kaskus. Kurangnya kepercayaan serta maraknya kasus cybercrime memang menjadi penghambat terbesar dalam transaksi online Maka penting dibutuhkan performative competence penjual dalam melakukan komunikasi dengan pembeli agar dapat membangun trust pengguna Kaskus. Dengan membangun trust maka dapat mengantisipasi adanya cybercrime. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan performative competence yang dimiliki penjual pada Forum Jual Beli kaskkus dalam membangun trust pengguna Kaskus. Penelitian ini menggunakan Paradigma Konstruktivis, Pendekatan Kualitatif, Sifat Deskriptif, Strategi Etnografi Virtual, Wawancara Mendalam dan Pengamatan. Hasil penelitian menemukan bahwa setiap penjual memiliki performative competence yang berbeda-beda dalam upaya membangun kepercayaan pengguna Kaskus seperti membangun relationship, bersikap jujur, dan mendengarkan serta menjawab apa yang menjadi kebutuhan calon pembeli.
Nowadays, the advance of Internet's technology makes the social media easier expressing buying and selling via online-specifically, Forum Jual beli Kaskus. However, the lack of trust and cybercrimes are the main obstacles in online transaction. So, it is very important for the buyers to gain the perfomative competences in communication in order to build Kaskus users trusts that can anticipate it from cybercrime. The purpose of this research is to describe the buyers performative competences in Forum Jual Beli Kaskus to get the Kaskus users trusts. The methodology in this research uses constructivist paradigm, qualitative approach, the descriptive type of research, virtual ethnography strategic, in depth interview also observing technique. The finding of the research is that every buyer has different performative competence to build the trust of Kaskus users by maintaining the relationship, being honest also listening and answering what the prospective buyers need."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library