Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fika Ramandha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menangkap pengaruh tingkat kompetisi antar bank
serta tingkat suku bunga PUAB memengaruhi pertumbuhan jumlah kredit yang
disalurkan oleh perbankan. Penelitian ini menggunakan data panel dari 58 bank
komersil di Indonesia selama periode 2007-2014. Hasil penelitian menemukan
bahwa di Indonesia suku bunga PUAB memiliki hubungan yang negatif terhadap
jumlah penyaluran kredit, serta bank yang memiliki derajat kekuatan pasar yang
tinggi (berada dalam pasar yang tidak kompetitif) memiliki hubungan negatif
terhadap jumlah penyaluran kredit. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa
semakin tidak kompetitif industri perbankan di Indonesia, maka kebijakan
perbankan dengan tingkat suku bunga PUAB akan menjadi lebih efisien

ABSTRACT
This study examines how the level of competition among banks and the influenced
of interbank interest rate the amount of bank lending. This study uses panel of 58
Indonesian commercial banks during the 2007-2014 period. The study finds that in
interbank rates has a negative correlation to the amount of lending. In addition,
banks with high degree of market power have a negative correlation to the amount
of lending. The study also finds that the less competitive banking industry, more
efficient the inter-bank rate policy."
2015
S59093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Indonesia, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan,
332 SEKI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Rahadian
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat intermediasi bank, khususnya bank umum konvensional di Indonesia. Ukuran tingkat intermediasi bank dalam penelitian ini menggunakan loan to deposit ratio LDR. Data yang digunakan adalah data perbankan antara tahun 1995-2008 dengan menggunakan sampel 58 bank. Model ekonometrik data panel dinamis yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan model bank risk taking behaviour dari Mitchell 1986, simple theory of banking dari Kam dan Smithin 2011 dan simple model of bank intermediation dari Moore 1989.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat intermediasi bank adalah i tingkat suku bunga simpanan, ii spread intermediasi bank, iii pendapatan selain dari aktivitas kredit, dan iv struktur dana bank. Pengaruh faktor-faktor tersebut berdasarkan hasil estimasi menggunakan panel least squares, least squares dummy variables dan estimator generalized method of moments dari Arellano dan Bond 1991 menunjukan pengaruh yang signifikan dan konsisten. Tingkat suku bunga simpanan dan pendapatan selain dari aktivitas kredit berpengaruh positif, sementara spread intermediasi bank dan struktur dana bank berpengaruh negatif terhadap tingkat intermediasi bank.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat intermediasi bank LDR diantara jenis bank yang ada di Indonesia. Bank BUMN, BUSN Devisa, BUSN Non Devisa dan Bank Asing memiliki rata-rata tingkat intermediasi yang tidak jauh berbeda. Baik BPD dan Bank Campuran memiliki rata-rata tingkat intermediasi yang berbeda dibandingkan dengan bank-bank lainnya. Hasil analisis kovarian juga menunjukkan bahwa krisis ekonomi dapat mempengaruhi rata-rata tingkat intermediasi bank LDR.

The research is purposed to analyse the factors that influence a bank intermediation level, particularly conventional Bank in Indonesia. The dimension of bank intermediation level in the research use a loan to deposit ratio LDR . The usage data is the Banking data that is occurred in year of 1995 2008 with 58 banks for sampling. Econometric model of dynamic panel data that is developed in this research using a bank rsquo s model of risk taking behaviour approach introduced by Mitchell 1986 , simple theory of banking introduced by Kam and Smithin 2011 and simple model of intermediation bank introduced by Moore 1989.
The outcome of the research shows the factors that influence Bank Intermediation level comprising of i deposit rate, ii bank intermediation spread, iii income except from lending activities, iv bank deposit structure. The impacted factors are based on estimation result using least squared panel, least squares dummy variables, and estimator generalized method of moments introduced by Arellano and Bond 1991 prove a significant and consistent impact. A deposit rate and income except from lending activities has a positive impact, on the other hand the bank intermediation spread and bank deposit structure have a negative impact against bank intermediation level.
The outcome of the research also shows differences of the mean of bank intermediation level LDR among bank types in Indonesia. Bank intermediation level of State Owned Bank, BUSN Bank, Bank BUSN Non Devisa and Foreign Bank have no much significant differences for the mean of bank intermediation level comparing to both BPD and mixed bank. The outcome of covariant analysis also demonstrates that economy crisis has implication to the mean of intermediation level LDR.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D2372
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintya Aurora Dyah Nastiti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor kondisi bank yang dilihat dari tingkat modal, likuiditas, dan market funding terhadap tingkat kredit bank. Penelitian ini mengambil sampel triwulanan dari 93 bank umum konvensional di Indonesia pada periode 2006 hingga 2015, yang mana terjadi krisis finansial global pada 2008-2009. Dengan menggunakan Fixed Effect Model, ditemukan bank dengan tingkat modal dan likuiditas tinggi akan menyalurkan kredit lebih banyak pada periode normal. Sementara itu, ketika periode krisis diperhitungan, ditemukan bahwa yang mempengaruhi tingkat kredit pada periode krisis adalah likuiditas dan market funding. Semakin tinggi likuiditas dan semakin sedikit jumlah market funding yang digunakan, maka semakin baik kemampuan bank dalam menyalurkan kreditnya.

This study aims to analyze the effect of capital, liquidity, and market funding on bank lending. This study uses a sample of quarterly observations of 93 commercial banks in Indonesia from year 2006 to 2015. The global financial crisis 2008 2009 happened within the period of study, which is taken into account in the analysis. Using Fixed Effect Model, the results show that high capital and liquidity has a significantly positive effect on lending on normal period. On the other hand, this study also find that bank lending is affected by liquidity and market funding during the crisis period. It indicates that holding more liquid asset and lower reliance on market funding help banks better sustained credit growth during the global financial crisis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imran Eko Rusdianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suku bunga SBI terhadap jumlah kredit yang disalurkan perbankan. Penelitian ini menggunakan data sekunder kredit, suku bunga kredit, suku bunga SBI, modal bank dan PDB periode 2007-2010. Pendekatan penelitian yang digunakan adalan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode Vector Autoreggresion (VAR). Hipotesis yang akan diuji adalah variabel apa saja yang mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran kredit yang disalurkan perbankan pada periode tersebut. Hasil yang dari penelitian ini adalah penawaran kredit dipengaruhi secara signifikan oleh suku bunga SBI, suku bunga kredit dan modal bank itu sendiri. Sedangkan jumlah penawaran kredit dipengaruhi signifikan oleh suku bunga kredit dan PDB di Indonesia.

This study aims to analyze the effect of SBI on the amount of bank lending. The studies using secondary data of credit, interest rate credit, interest rate of SBI, the bank's capital and the GDP of the period 2007-2010. The research approach used is a quantitative approach using Autoreggresion Vector (VAR). Hypotheses to be tested is what are the variables that affect the demand and supply of banking loans extended during the period. Results of this study is the supply of credit is significantly affected by the SBI rate, mortgage interest ratesand bank capital itself. While the amount of credit supply significantly affected bymortgage interest rates and GDP in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hartanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Total Aset terhadap Pertumbuhan Simpanan Nasabah (DPK) dan Tingkat Suku Bunga Yang Dibayarkan Oleh Bank (Cost of Fund). Obyek penelitian adalah seluruh Bank Umum Konvensional yang beroperasi di Indonesia selama tahun 2009-2012. Sampel diambil dari hasil laporan publikasi Bank Umum Konvensional di Indonesia yang dilaporkan ke LPS selama tahun 2009- 2012. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda.
Dari hasil uji F pada Model 1 menunjukkan bahwa variabel CAR, NPL, ROA, LDR dan Total Aset secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap Pertumbuhan Simpanan Nasabah (DPK). Sedangkan dari hasil uji F pada Model 2 menunjukkan bahwa variabel CAR, NPL, ROA, LDR dan Total Aset secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap Tingkat Suku Bunga Yang Dibayarkan Oleh Bank (Cost of Fund).

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Total Assets financial ratio to Growth Rate of Third-Party Funds and Cost of Funds. The object of this research is the commercial banks which operated in Indonesia during the years 2009-2012. All samples is taken from the published reports of Commercial Bank publication reports in Indonesia were reported to LPS during the years 2009-2012. The analysis technique used is multiple regression analysis.
From the results of the F test in Model 1 shows that variables of CAR, NPL, ROA, LDR and Total Assets simultaneously affect significantly to Growth Rate of Third- Party Funds. Whereas from the results of the F test in Model 2 shows that variables of CAR, NPL, ROA, LDR and Total Assets simultaneously affect significantly to Cost of Funds.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Ramadhani
"Adanya akuisisi ataupun merger oleh bank asing dapat mempengaruhi kinerja dari bank tersebut, bank asing dinilai memiliki kinerja yang lebih baik sehingga kredit yang disalurkan lebih tinggi. Selain itu bank asing juga dianggap memiliki backup dari parent bank. Namun bank asing dinilai lebih sensitif terhadap kondisi ekonomi host country, sehingga kredit yang diberikan kurang stabil dibandingkan dengan bank lokal.
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh adanya kepemilikan asing pada perbankan terhadap penyaluran kredit bank di Indonesia. Jenis bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum konvensional yaitu bank asing, bank campuran, bank persero, BUSN devisa, BUSN nondevisa, dan BPD.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang diberikan oleh bank per tahun sebagai variabel independen, struktur kepemilikan yang terdiri dari asing dan lokal sebagai variabel independen, karakteristik bank, suku bunga kredit rata-rata, dan BI rate sebagai variabel kontrol. Data-data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan masingmasing bank, website Bank Indonesia, dan website Badan Pusat Statistik.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah panel data analysis menggunakan model pooled least square dengan cross section weight. Hasil yang dapat disimpulkan dari peneliitan ini adalah bahwa kredit yang disalurkan oleh bank asing lebih tinggi dibandingkan dengan lokal, tetapi tidak ada perbedaan perilaku antara bank asing yang melakukan greenfield dengan yang melakukan takeover. Selain itu, faktor lain yaitu karakteristik bank dan kondisi ekonomi juga mempengaruhi ketersediaan kredit bank.

Many researches show that foreign ownership of banks influence their performance, thus it give impact to their supply of credit. Foreign banks tends to have better performance than local banks, as a result, they tend to have higher credit supply than local banks. In addition, foreign subsidiary banks in host country also have backup from their parent banks in home country. However, many researchers believe that foreign banks are sensitive to the economic condition of host country; therefore, foreign bank credit supply is less stable than local bank.
The aim of this research is to gain a banking profile, whether the foreign ownership of banks have an impact to their credit supply or not. This research studies about conventional banks in Indonesia which are Bank Asing, Bank Campuran, Bank Persero, BUSN Devisa, BUSN Nondevisa, and BPD.
Variables that use in this research are amount of credit as a dependent variable, ownership structure which is foreign bank and local bank as an independent variable, and bank characteristic, lending rate, and BI rate as control variables. The data are taken from bank financial annual report, Bank Indonesia website, and BPS website.
The research use panel data analysis as an estimation method in pooled least square model with cross section weight. The analysis result shows that foreign ownership bank give higher credit supply than local bank, but there isnt any difference in attitude between greenfield bank and takeover bank. Furthermore, beside the ownership structure, bank characteristic and economic condition in host country which is Indonesia, affect the foreign bank supply of credit.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Novta Budiati
"Perkembangan perbankan syariah pada tahun 2000 an ini membawa perubahan bagi dunia perbankan di Indonesia. Awal kemunculan Bank Syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991, telah membuktikan eksistensinya terutama pada saat krisis tahun 1997. Ada hal utama yang membedakan antara perbankan syariah dengan konvensional. Perbedaan tersebut adalah return yang diperoleh nasabah. Pada perbankan konvensional, return yang diperoleh adalah tingkat suku bunga. Sedangkan pada perbankan syariah return yang diperoleh adalah tingkat bagi hasil. Penelitian ini kemudian akan meneliti Bank Muamalat Indonesia sebagai Bank Syariah Pertama di indonesia. Sehingga akan dilihat, pertama, pengaruh tingkat bagi hasil dan tingkat suku bunga terhadap tabungan mudharabah; kedua, pengaruh tingkat bagi hasil dan tingkat suku bunga terhadap deposito mudharabah untuk semua jangka waktu.
Dengan menggunakan metode S-VAR, ditemukan bahwa, pertama tingkat bagi hasil dan tingkat suku bunga memiliki pengaruh terhadap jumlah tabungan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia. Kedua, tingkat bagi hasil dan tingkat suku bunga memiliki pengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah di Bank Muamalat Indonesia untuk jangka waktu 1 dan 3 bulan. Ketiga, tingkat kekayaan dan pendapatan masyarakat memiliki pengaruh yang kuat terhadap jumlah tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Kuatnya pengaruh tersebut mengindikasikan bahwa jumlah dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia berhubungan positif dengan kekayaan dan pendapatan masyarakat. Sementara itu, pengaruh return terhadap jumlah tabungan dan deposito mudharabah mengindikasikan bahwa nasabah BMI masih mempertimbangkan profit ketika menyimpan uangnya baik dalam bentuk tabungan mudharabah maupun deposito mudharabah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S26364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliansah Andrias
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dan lamanya waktu pengaruh kebijakan suku bunga terhadap kredit perbankan di Indonesia. Penelitian dengan metode Distribusi Lag Poissons menggunakan data bulanan yang terdiri dari BI rate sebagai pendekatan kebijakan suku bunga Bank Indonesia, kredit konsumsi, kredit produktif yang meliputi kredit modal kerja dan kredit investasi, output perekonomian dan inflasi untuk periode bulan Juli 2005 sampai dengan Desember 2013 atau setelah penerapan Inflation Targeting Framework oleh Bank Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan BI rate secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kredit perbankan dengan lamanya waktu pengaruh 7 bulan. Sedangkan inflasi dan output perekonomian secara signifikan berpengaruh positif dengan lag tertentu. Pengaruh BI rate terhadap kedua jenis kredit yaitu konsumsi dan produktif juga negatif meski terdapat perbedaan lamanya waktu pengaruh yang mengindikasikan adanya perbedaan respon.

This study analyzes the effect and lag optimum of interest rate policy by central bank in Indonesia on banking loan. It applies Poissons Lag Distibution using monthly data consist of BI rate as a interest rate policy approach, consumer loan, productive loan which includes working capital and investment, output and inflation for the the period of July 2005 to December 2013, after the implementation of Inflation Targeting Framework by Bank Indonesia. The results show that BI rate have significantly negative impact on bank loans with lag 7 month, while inflation and economic output variables are significantly positive effect with certain lags. The effect of BI rate on both types of bank loans are consumer and productive loan are also negative effect, despite their effect on the differences lags that indicate a difference in responses."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosman Bustaman
"Marjin intermediasi bank dikenal dengan sebutan net interest margin (NIM) yaitu selisih pendapatan bunga pinjaman dan bunga tabungan. NIM masih merupakan sumber utama pendapatan bank di kawasan ASEAN. Marjin yang tinggi akan berdampak pada tingginya biaya sosial bagi masyarakat, bahkan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sebaliknya marjin bunga yang rendah diharapkan memberikan efek positif bagi semua pihak, namun marjin bunga juga merupakan sumber pendapatan yang menjadi buffer bagi bank dalam menghadapi risiko. Kecendrungan penurunan marjin bunga dikawasan ASEAN-4 paralel dengan peningkatan market power bank, peningkatan aktifitas diversifikasi income dan peningkatan penetrasi bank asing.
Untuk mengkaji fenomena tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari diversifikasi pendapatan, diversifikasi portofolio kredit, tingkat kompetisi dan penetrasi bank asing terhadap marjin bunga perbankan di kawasan ASEAN-4. Model bank sebagai dealer dari Ho dan Saunders (1981) dan pengembangan terakhir dari Maudos dan Solis (2009) di aplikasikan dalam kajian ini. Selanjutnya juga dilakukan investigasi pengaruh penurunan marjin intermediasi yang dipengaruhi oleh kompetisi pasar, diversifikasi, terhadap risiko kegagalan bank atau stabilitas perbankan seperti teori yang diajukan oleh Martinez-Miera & Repullo (2008, 2010). Estimasi model menggunakan panel data statis dan juga panel data dinamis dengan System Generalized Method of Moment (GMM).
Hasil estimasi model NIM menunjukkan bahwa kecendrungan penurunan marjin intermediasi pada perbankan konsisten dengan peningkatan penjualan produk tradisional berbasis fee income, yang memberikan indikasi bahwa terdapat subsidi silang dari pendapatan produk non-tradisonal terhadap penurunan pendapatan dari produk tradisional. Penetrasi bank asing secara langsung ikut meningkatkan kompetisi dan berkontribusi pada penurunan marjin bunga. Namun laju penurunan NIM diperlambat oleh meningkatnya market power perbankan dan kecendrungan bank untuk menjadi spesialis (less diversified) dalam pemberian kredit pada sektor bisnis. Hasil estimasi model risiko menunjukkan bahwa tingginya marjin bunga merupakan buffer bagi perbankan dalam peningkatan stabilitas.
Penetrasi bank asing, strategi diversifikasi bank pada penjualan produk non tradisional dan fokusnya (less diversified) perbankan dalam penyaluran kredit pada jenis kredit tertentu berkontribusi pada peningkatan stabilitas. Estimasi dampak kompetisi terhadap risiko menunjukkan bahwa semakin tinggi market power (less competitive) semakin meningkatkan stabilitas perbankan (competition fragility). Berbeda dengan MMR (2008, 2010), hasil estimasi regressi tidak memberikan bukti adanya hubungan yang tidak linear antara tingkat kompetisi dan risiko. Sementara itu agresivitas bank besar dalam pengambilan risiko untuk berekspansi dan merasa nyaman dengan garansi too big to fail diduga kuat berdampak pada penurunan stabilitas perbankan di kawasan ini.

Bank intermediation margin, well known as net interest margin (NIM) is the main source of bank?s revenue in the ASEAN region. On the positive side, high NIM will increase income that would provide a buffer for risk of bank failure. However, higher intermediation margin also cause bigger impacts on the social costs to society, even worse slower economic growth of a country. Decreasing trend in bank interest margin in ASEAN-4 is parallel with the increase in the market power of banks, the rise of revenue diversification as well as high penetration of foreign banks.
To examine this phenomenon, this study aims to analyze the effect of income diversification, loan portfolios diversification, market competition and the penetration of foreign banks on banks' interest margins in ASEAN-4. The diversification of the credit portfolio is divided into lending to the business sector and the types of credit financing. This study models bank as a risk averse dealer (Ho and Saunders, 981) and the latest development of Maudos and Solis (2009). It also investigates the impact of intermediation margins affected by market competition and diversification on the risk of bank failure as proposed by Martinez- Miera & Repullo - MMR (2008, 2010). The models are estimated using static panel data as well as dynamic panel data applying the System of Generalized Method of Moment (GMM).
The estimations of NIM model indicate that the declining trend of banking intermediation margin is consistent with an increase in sales of traditional products that generate fee-based income. It suggests that there is cross-subsidization of revenues from non-traditional products to the decline in revenues from traditional products. Penetration of foreign banks is directly boosted competition and contributed to the decline in interest margin. However, the rate of decline of NIM is slowed down by increased of market power and bank tendency to become specialists (less diversified) in lending to the business sector. Meanwhile, the estimation of risk model shows that higher interest margin is a buffer for banks to increase stability.
In addition, penetration of foreign banks, bank diversification strategy on the sale of non-traditional products and focused bank (less diversified) in lending to certain types of credit contribute to banking stability. The impact of competition on the risk indicates that more market power (less competitive) may result in higher banking stability (competition fragility view). Unlike MMR (2008, 2010), the results do not provide evidence of a non-linear relationship between the level of competition and risk. While the aggressiveness of bigger banks in taking risks to expand their market and feel comfortable with the warranty too big to fail allegedly impact on banking instability in the region.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
D2159
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>