Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193175 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meyrisca Fatmarani
"Meski tren penggunaan kontrasepsi terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, angka unmet need atau kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi masih tinggi. Total persentase unmet need pada wanita berstatus kawin umur 15-49 tahun di Indonesia adalah 11,4 persen, di mana 4,5 persen untuk menunda kelahiran, dan 6,9 persen untuk membatasi kelahiran. Meski demikian, pemilihan kontrasepsi mantap pada Wanita Usia Subur (WUS) yang bertujuan untuk membatasi kelahiran masih tetap rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi mantap pada WUS di Indonesia tahun 2012. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder SDKI 2012. Sampel pada penelitian ini dibatasi pada WUS yang sedang menikah (currently in union), sedang menggunakan alat kontrasepsi modern (current use modern contraception) MOW/Tubektomi, IUD, suntikan, susuk KB, dan pil KB, dan datanya tersedia lengkap sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 16.385 responden. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square.
Hasil analisis menunjukkan umur (≥33 tahun; OR=17,827, 95% CI: 13,142-24,182), pendidikan (tinggi; OR=2,189, 95% CI: 1,295-3,699), status pekerjaan (bekerja; OR=1,256, 95% CI: 1,087-1,452), daerah tempat tinggal (perkotaan; OR=2,229, 95% CI: 1,933-2,570), status ekonomi (teratas; OR=4,452, 95% CI: 3,525-5,622; menengah atas; OR=2,408, 95% CI: 1,878-3,039; menengah; OR=2,048, 95% CI: 1,592-2,634; menengah bawah; OR=1,372, 95% CI: 1,052-1,790), paritas (>5 anak; OR=12,579, 95% CI: 9,944-15,912; 3-4 anak; OR=8,944, 95% CI: 7,324- 10,922), biaya pelayanan KB (mahal; OR=2,225, 95% CI: 1,928-2,566), sumber pelayanan KB (pemerintah; OR=4,380, 95% CI: 3,803-5,044), dan keputusan ber-KB (bersama; OR=1,859, 95% CI: 1,596-2,165) berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi mantap.

Although the trend of contraceptive use continued to increase over the years, the number of unmet need in Family Planning (FP) remain high. The total percentage of unmet need among married women aged 15-49 in Indonesia is 11.4 percent; 4.5 percent for delaying births and 6.9 percent for limiting births. However, the permanent contraceptive choice in Women of Reproductive Age (WRA) which is to limit births remains low. This study aims to determine factors associated with permanent contraceptive choice among WRA in Indonesia 2012. This study used a cross-sectional study design using secondary data IDHS 2012. The sample in this study is limited on currently married WRA, who are using modern contraception (female sterilization/tubectomy, IUD, injection, implant, and birth control pills), and have complete data according to the variables studied. The number of samples is 16.385 respondents. Bivariate analysis using Chi Square test.
The analysis showed that age (≥33 years; OR = 17.827, 95% CI: 13.142 to 24.182), education (higher; OR = 2.189, 95% CI: 1.295 to 3.699), employment status (employed; OR = 1.256, 95% CI: 1.087 to 1.452), area of residence (urban; OR = 2.229, 95% CI: 1.933 to 2.570), economic status (richest; OR = 4.452, 95% CI: 3.525 to 5.622; richer; OR = 2.408, 95% CI: 1.878 to 3.039; middle; OR = 2.048, 95% CI: 1.592 to 2.634; poorer; OR = 1.372, 95% CI: 1.052 to 1.790), parity (>5 children; OR = 12.579, 95% CI : 9.944 to 15.912; 3-4 children; OR = 8.944, 95% CI: 7.324 to 10.922), cost of FP services (expensive; OR = 2.225, 95% CI: 1.928 to 2.566), source of FP services (public; OR = 4.380, 95% CI: 3.803 to 5.044), and FP decisions (together; OR = 1.859, 95% CI: 1.596 to 2.165) are associated with the permanent contraceptive choice.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanya Anindya
"Kontrasepsi suntikan merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di tahun 2012. Meski memiliki beberapa keuntungan, kontrasepsi suntikan memiliki berbagai efek samping bagi kesehatan akseptor KB. Penelitian dilakukan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu dan pelayanan KB dengan penggunaan kontrasepsi suntikan pada akseptor KB di Indonesia tahun 2012. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012.
Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa seluruh variabel dari faktor karakteristik individu dan pelayanan KB memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan kontrasepsi suntikan. Diketahui pula bahwa biaya kontrasepsi yang tinggi di pelayanan swasta adalah faktor yang paling dominan yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi suntikan (OR=9,7; nilai p=0,000).

Contraceptive injection is the most popular contraception method in 2012. This method offers several advantages, but on the other hand, it also has many side effects for acceptors’s health. The study purpose is to analyze the relationship between individual characteristics and family planning services with the use of injectable contraceptives in family planning acceptors in Indonesia in 2012. This study uses cross sectional study design and secondary data analysis of 2012 Indonesia Demographic Health Survey.
The results of multivariable analysis showed that both individual characteristics and family planning services factors have a significant association with the use of contraceptive injection. It also found that the high cost of contraceptives in private services is the most dominant factor that affecting the use of contraceptive injections (OR=9,7; p-value=0,000).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S61057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loli Adriani
"Salah satu usaha pengendalian penduduk, adalah dengan meningkatkan kontrasepsi modern pria. Akan tetapi berdasarkan Laporan SDKI 2012, partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi modern masih sangat rendah, dan belum mencapai target RPJMN 2010-2014. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan determinan partisipasi penggunaan kontrasepsi modern pada pria kawin usia 15-54 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SDKI 2012 modul pria, dengan jumlah sampel 5812 pria kawin usia 15-54 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kondom dan masa subur, pengetahuan vasektomi, persepsi KB merupakan urusan wanita, persepsi kondom, jumlah anak hidup, dan diskusi KB dengan tenaga kesehatan berhubungan signifikan dengan partisipasi penggunaan kontrasepsi modern pada pria kawin. Faktor dominan yaitu pengetahuan kondom dan masa subur (sedang: OR=5,1; 95%CI: 2,5-10,2 ; baik: OR=9,2; 95%CI: 4,2-20,9), dan terdapat interaksi antara persepsi kondom dengan diskusi dengan tenaga kesehatan. Disarankan penggalakan program KB pada pria, serta memberikan KIE terkait kontrasepsi pria oleh tenaga kesehatan.

One attempt to control the population is increasing modern contraceptive use among men. However, IDHS 2012 reported that participation of men in modern contraceptive use is still very low, and haven’t rich the target of RPJMN 2010-2014. This study examined the determinants of modern contraceptive use in married men aged 15-54 years in Indonesia. This study used Indonesia Demographic and Health Survey - Men Module 2012 (IDHS 2012) data, with a sample of 5812 married men aged 15-54 years old. Findings indicated that knowledge of condoms and ovulatory cycle, knowledge of vasectomy, perception; contraception is a woman’s bussiness, perception of condoms, the number of living children, and family planning discussions with health worker were most significantly associated with modern contraceptive use among married men. The dominant factor is the knowledge of condoms and ovulatory cycle (middle: OR = 5.1; 95% CI: 2.5 to 10.2; good: OR = 9.2; 95% CI: 4.2 to 20.9), and there is an interaction between the perception of condoms with discussions with health worker. Suggested promotion of family planning programs in men, as well as providing IEC related male contraception by health worker."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Adhani Pasundani
"ABSTRAK
Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat akan mendatangkan
berbagai permasalahan dikemudian hari, selain itu angka kematian ibu (AKI) masih
tinggi yang diakibatkan salah satunya oleh terlalu dekat jarak kelahiran sehinga perlu
dilakukan pengendalian atau pengontrolan pertumbuhan penduduk melalui program
keluarga berencana..Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-fakor yang
berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi pada pengguna metode kontrasepsi jangka
panjang non permanen di Indonesia analisis SDKI tahun 2017. Desain yang digunakan
dalam peneltian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 8.238,
sampel yang diambil berdasarkan total sampling data yang termasuk kriteria inklusi dan
eklusi penelitian. Analisis bivariate dan multivariate menggunakan regresi logistic.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 58,4% menggunakan implan, 41,6%
menggunakan IUD. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi
pada penggunaan MKJP non permanen adalah faktor umur, pendidikan,status ekonomi,
wilayah tempat tinggal, dan jumlah anak. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan
secara statistik adalah faktor status bekerja, diskusi KB dengan suami, kunjungan
petugas lapangan, dan informasi media masa.

ABSTRACT
The increasing number of Indonesias population will continue to cause various
problems in the future, besides that the maternal mortality rate (MMR) is still high due
to one of them being too close to birth spacing so that it is necessary to control or
control population growth through family planning programs. is to find out the factors
related to the selection of contraception among users of long-term non-permanent
contraception methods in Indonesia. The 2017 IDHS analysis. The design used in this
study was cross sectional with a research sample of 8,238, samples taken based on total
sampling data included study inclusion and exclusion criteria. Bivariate and
multivariate analysis using logistic regression. The results of this study showed that
58.4% used implants, 41.6% used IUDs. Factors related to the choice of contraception
in the use of long-term non-permanent contraception methods are age, education,
economic status, area of residence, and number of children. While factors that are not
statistically related are work status, family planning discussions with her husband, field
officer visits, and mass media information"
2019
T55325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riky Marizal
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh langsung dan tidak langsung faktor karakteristik wanita, faktor suami/pasangan dan faktor program terhadap pilihan metode kontrasepsi pil/suntik, melalui keinginan wanita punya anak lagi berdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Hasil analisis jalur menunjukan terdapat pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, melalui keinginan wanita punya anak lagi antara faktor karakteristik wanita, faktor suami/pasangan dan faktor program terhadap pilihan metode kontrasepsi pil/suntik. Pendidikan wanita tidak sekolah atau tidak tamat SD mempunyai pengaruh total tertinggi, diikuti oleh pengambilan keputusan untuk ber-KB dan umur wanita 25-34 tahun.

The objective of this research is to study direct and indirect effect of women characteristic factors, husband factors, and program factors to the preference on contraceptive injection or pill through women desire for more children based on Indonesia Demographic and Health Survey 2012 data. Pathway analysis show that women characteristic factors, husband and program factors have direct and indirect effect to the preference on contraceptive injection or pill. Women who have no education have the highest total effect, followed by women decide to family planning and women age between 25-34 years old."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr Weni Kusumaningrum
"Dalam mengatasi permasalah kependudukan, seperti peningkatan jumlah penduduk, kematian ibu dan kematian bayi, pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana KB pada pasangan usia subur PUS . Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang MKJP yang terbukti lebih efektif dan cost efficient merupakan salah satu upaya strategis dalam program KB yang tertuang pada Renstra BKKBN tahun 2015-2019. Di Indonesia, penggunaan MKJP dari tahun ke tahun mengalami penurunan sehingga diperlukan upaya strategis untuk meningkatkan penggunaannya. Ideation terdiri dari 3 aspek yaitu kognisi, emosi dan interaksi sosial yang didefinisikan sebagai ide atau cara pandang seseorang terhadap sesuatu, telah digunakan untuk memprediksikan baik secara individual ataupun senergis hasil dari program kesehatan termasuk kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen dari ideation dan mengetahui bagaimana elemen tersebut berhubungan dengan penggunaan MKJP reversible yang mencakup IUD dan implant di Provinsi NTB.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaf dengan desain studi Cross-sectional. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Survei Improving Contraceptive Mix Method ICMM yang dilakukan pada tahun 2015. Subyek penelitian adalah 6.384 wanita usia 14-49 tahun, menikah dan pernah menggunakan KB yang berasal dari Kabupaten Bima, Lombok Tengah dan Lombok Utara, Provinsi NTB. Confirmatory factor analysis digunakan untuk mengidentifikasi elemen yang sesuai dari 19 variabel yang digunakan. Analisis bivariat dan multivariat kemudian dilakukan untuk melihat hubungan ideation yang terbentuk dengan penggunaan MKJP reversible yang terdiri dari IUD dan implan.Berdasarkan hasil Confirmatory factor analysis, dari 19 variabel terbentuk 3 elemen ideation yaitu sikap mengenai MKJP reversible, pengetahuan mengenai MKJP dan komunikasi interpersonal.
Hasil dari regresi logistik menunjukkan bahwa elemen sikap posistif mengenai MKJP reversible dan komunikasi interpersonal berhubungan kuat dengan penggunaan MKJP reversible setelah dikontrol dengan variabel jumlah anak hidup dan kabupaten yang merupakan variabel confounding. Wanita dengan sikap positif terhadap MKJP reversible memiliki odds 7 kali lebih besar untuk menggunakan MKJP reversible dibandingkan wanita dengan sikap yang negatif AOR: 7.11, 95 CI, 6.11-8.27 dan wanita dengan frekuensi komunikasi interpersonal yang tinggi memiliki odds 2.45 kali lebih tinggi untuk menggunakan MKJP reversible dibandingkan wanita dengan frekuensi komunikasi yang rendah AOR: 2.45, 95 CI, 1.97-3.03 .Penelitian ini memperlihatkan relevansi dari model ideation dalam penelitian dan program kontrasepsi khususnya MKJP reversible. Program untuk meningkatkan penggunaan MKJP reversible di NTB harus memprioritaskan pada peningkatan sikap positif terhadap MKJP reversible yaitu IUD dan implan dan mempromosikan komunikasi interpersonal mengenai KB pada PUS.

In addressing population issues, such as population growth, maternal mortality and infant mortality, Indonesia has implemented Family Planning FP programs. Promoting the use of Long Acting contraception that proven to be effective and cost efficient is one of the strategic efforts in the FP program stated in Indonesian National Family Planning Coordination Board Strategic Plan 2015 2019. The use of Long Acting Contraception has decreased from time to time and indicating the need of strategic effort to increase it. Ideation consist of cognition, emotion and social interaction defined as an idea or a person rsquo s perspective on something has been used to predict individually or senergically a result of a health program including contraception. This analysis aimed at identifing the elements of ideation and find out how the elements relate to the use of long acting contraception, especially Long Acting Reversible Contraception LARC that include IUD and implant in West Nusa Tenggara Province.This study uses a quantitative approach with cross sectional study design. The data was a secondary data derived from the Improving Contraceptive Mix Method ICMM Survey conducted in 2015. The research subjects were 6,384 women aged 14 49 years, married, had used FP and originating from Bima, Central Lombok and North Lombok district, West Nusa Tenggara province. Confirmatory analysis factor was use to identify the appropriate elements from 19 variables. Bivariate and multivariate analyzes were then performed to see the relationship of ideation element and the use of LARC.
The result shows that 19 variables formed three dimentions of LARC ideation attitude about LARC, knowledge about long acting contraception and interpersonal communication. Positive attitude regarding LARC and interpersonal communication was found strongly associated with the use of LARC after controled by number of children and district. The odds of using LARC was 7 times higher among women with a positive attitude compare to women with negative attitudes AOR 7.11, 95 CI, 6.11 8.27 , and the odds of using LARC was higher among women with high frequency of interpersonal communication AOR 2.45, 95 CI, 1.97 3.03 compared to women with low frequency of communication.This study reveals the relevance of the ideation model in contraceptive specially LARC use reasearch and program. Programs to improve the use of LARC in West Nusa Tenggara should prioritize on improving positive attitudes towards LARC and promoting interpersonal communication to couples of reproductive age.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sora Yullyana
"Penggunaan kontrasepsi merupakan strategi untuk menunda dan mengontrol kelahiran dengan mengurangi kemungkinan terjadinya fertilitas ovum oleh spermatozoa. Namun, cakupan penggunaan kontrasepsi di Provinsi Papua masih jauh dari target yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi penggunaan kontrasepsi pada 15-49 tahun berdasarkan faktor predisposisi dan faktor pendukung di Provinsi Papua tahun 2012. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Sampel penelitian ini adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun yang tercatat sebagai responden pada data SDKI 2012 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi penggunaan kontrasepsi pada WUS 15-49 tahun di Provinsi Papua adalah 14,6 persen.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara distribusi penggunaan kontrasepsi pada WUS dengan usia >35 tahun (PR: 7,823; CI 95% 3,210-19,067), pendidikan tinggi (PR: 4,751; CI 95% 2,884-7,827), bekerja (PR: 0,435; CI 95% 0,318-0,595), jumlah paritas 3-4 anak (PR: 3,254; CI 95% 2,286-4,633), tinggal di perkotaan (PR: 2,694; CI 95% 1,960-3,703), ekonomi menengah (PR: 2,666; CI 95% 1,798-3,953), pengetahuan tinggi (PR: 3,970; CI 95% 2,863-5,507), dan pernah terpapar informasi KB (PR: 3,091; CI 95% 2,255-4,236) dengan nilai p value <0,005. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan secara intensif dan penyebarluasan informasi oleh tenaga kesehatan mengenai manfaat akan pentingnya penggunaan kontrasepsi pada WUS, memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dalam memperoleh alat/metode KB.

The use of contraception is a strategy to delay pregnancy and to do birth control, with the possibility of reducing fertility of ovum by spermatozoa. However, coverage of the use of contraceptive in Papua is still far from the target set. This study aims to determine the distribution of contraceptive use based on WUS 15-49 years predisposing factors and enabling factors in Papua Province in 2012. This research used cross sectional design method with secondary data analysis of Demographic Health Survey of Indonesia 2012. This study sample were women age is 15-49 years, listed as respondents in the data IDHS 2012, and meet the inclusion and exclusion criteria.
The results showed that the distribution of contraceptive use on WUS 15-49 years in Papua province was 14.6 percent. The results of analysis showed there is a significant relationship between the distribution of contraceptive use on WUS with age >35 years (PR: 7.823; 95% CI 3.210 to 19.067), higher education (PR: 4.751; 95% CI 2.884 to 7.827), employment status (PR: 0.435; 95% CI 0.318 to 0.595), number of parity 3-4 children (PR: 3.254; 95% CI 2.286 to 4.633), urban residence (PR: 2.694; 95% CI 1.960 to 3.703), middle income (PR: 2.666; 95% CI 1.798 to 3.953), higher knowledge (PR: 3.970; 95% CI 2.863 to 5.507), and have been exposed to family planning information (PR: 3,091; 95% CI 2.255 to 4.236) with a p value <0.005. Therefore, an increase in the effort required of health promotion, intensive counseling and dissemination of information by health professionals about the benefits of the importance of contraceptive use on WUS, providing quality contraceptive services in obtaining the tools/methods of family planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miske Ratnasari
"ABSTRAK
Peningkatan populasi dan tingginya angka kematian ibu AKI terjadi secara global termasuk di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi modern di wilayah perkotaan Indonesia lebih kecil dari pada di perdesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi suami istri , status dan otonomi wanita dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pasangan usia subur di daerah perkotaan di Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dan pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian dengan chi square test didapatkan ada hubungan antara komunikasi suami istri diskusi 6 bulan terakhir p=0.017, OR=1.283 , diskusi 1 tahun terakhir p=0.043,OR=1.187 , persetujuan KB p=0.000, OR=2.117 , mengetahui jumlah anak yang diinginkan p=0.003,OR=0.664 , status wanita pendidikan p=0.000,OR=0.437 , pekerjaan p=0.000,OR=0.688 , perbedaan usia dengan pasangan p=0.038,OR=0.736 , keterpaparan media p=0.001,OR=0.774 , otonomi wanita sikap pada pemukulan istri p=0.008,OR=0.806 , mendapat izin mencari pengobatan p=0.048, OR=0.842 dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pasangan usia subur di daerah perkotaan di Indonesia.

ABSTRACT
The increasing population and high maternal mortality MMR occurs globally even in Indonesia. The use of modern contraception in urban areas of Indonesia is smaller than in rural areas. The purpose of this study is to determine the relationship of husband and wife communication, status and autonomy of women with the use of modern contraceptives in couples of child bearing age in urban areas in Indonesia. The design of this research is cross sectional and sampling with saturated sample technique. The results of the study with chi square test showed that there was a relationship between husband and wife communication discussion last 6 months p 0.017, OR 1.283 , last 1 year discussion p 0.043, OR 1.187 , FP approval p 0.000, OR P 0.000, OR 0.437 , employment p 0.000, OR 0.688 , age difference with spouse p 0.003, OR 0.664 P 0.038, OR 0.736 , media exposure p 0.001, OR 0.774 , women autonomy attitudes to wife beatings p 0.008, OR 0.806 , got treatment seeking permission p 0.048, OR 0.842 with the use of modern contraceptives in couples of child bearing age in urban areas of Indonesia. "
2017
S67909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Febriana
"Pemahaman yang baik tentang peran pria dalam pembentukan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang ideal dapat berdampak baik dalam program keluarga berencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediktor penggunaan kontrasepsi modern dan preferensi fertilitas pada pria yang aktif secara seksual di Indonesia. Sumber data merupakan data gambaran nasional Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 pria kawin usia 15-54 tahun. Analisis dibatasi pada 9.277 pria yang dilaporkan aktif secara seksual dalam 12 bulan terakhir sebelum survei dilakukan, berstatus menikah, dan tinggal bersama istri. Penelitian ini menggunakan uji bivariat dan regresi logistik multinominal untuk mendapatkan prediktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi modern dan preferensi fertilitas pada pria yang aktif secara seksual. Signifikansi uji statistik dari analisis bivariat dan regresi logistik multinomial ditetapkan pada nilai p-value<0,05. Dari total 9.277 pria aktif seksual di Indonesia, 309 (3,3%) pria menggunakan metode kontrasepsi modern dan 8.970 (96,7%) tidak menggunakan kontrasepsi modern. Selain itu, dari jumlah sampel sebanyak 4.384 (47,2%) merupakan pria yang tidak menginginkan anak lagi dan 4.895 (52,8%) pria bimbang atau masih menginginkan anak lagi. Temuan dari regresi logistik bivariat dan multinominal menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (OR=3,02; 95% CI: 1,72-5,31 ), tempat tinggal (OR=1,75; 95% CI: 1,18-2,58), indeks kekayaan (OR=3,57; 95% CI: 1,87- 9,50), status pekerjaan (OR=15,85; 95% CI: 1,83-96,76), jumlah anak hidup (OR=2,1; 95% CI: 1,35-3,24), istri menggunakan KB (OR=0,07; 95% CI: 0,05-0,11), keterpaparan melalui media (OR=1,83; 95% CI: 1,23-2,72), diskusi dengan petugas kesehatan (OR=0,47 ; 95% CI: 0,30-0,72), diskusi bersama istri (OR=2,71; 95% CI: 1,94-3,79), pengetahuan (OR=1,69; 95% CI: 1,23-2,32), dan preferensi fertilitas (OR=1,72; 95% CI: 1,22-2,43) berhubungan secara bermakna dengan penggunaan kontrasepsi modern pada pria yang aktif secara seksual. Hasil lain ditemukan bahwa usia (OR=4,55; 95% CI: 3,87- 5,34), tingkat pendidikan (OR=0,77; 95% CI: 0,67-0,89), tempat tinggal (OR=1,26; 95% CI: 1,10-1,45), jumlah anak hidup (OR=13,2; 95% CI: 10,45-16,68), istri menggunakan KB (OR=1,32; 95% CI: 1,15-1,51), keterpaparan melalui media (OR=0,83; 95% CI: 0,72- 0,96), diskusi bersama istri (OR=0,86; 95% CI: 0,75-0,98), dan pengetahuan (OR = 1,28; 95% CI: 1,11-1,48) secara signifikan berhubungan dengan preferensi fertilitas pada pria yang tidak menginginkan anak lagi. Studi ini menunjukkan bahwa kebijakan dan program masa depan harus fokus pada intervensi dan mempromosikan kontrasepsi pria di media, mengatasi kesenjangan wilayah dalam aksesibilitas dan ketersediaan kontrasepsi modern, dan intervensi keluarga berencana di tingkat pendidikan menengah.

A good understanding of the role of men in the formation of an ideal family and reproductive health planning can have a good impact in a family planning program. This study seeks to the predictors of modern contraceptive use and fertility preference among sexually active men in Indonesia. The data source is the nationally representative 2017 Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) of men aged 15-54 years. The analysis is restricted to 9,277 men who reported being sexually active in the past 12 months prior to the survey, have a married status, and living with his wife. This research use bivariate and multinominal logistic regression to access predictors that influence modern contraceptive use and fertility preference among sexually active men. Bivariate and multivariable multinomial logistic regression analysis was conducted and statistical significance was set at p-value<0.05. From a total of 9,277 sexually active men in Indonesia, 309 (3,3%) used male modern contraception methods and 8,968 (96,7%) didn't use modern contraception. Besides that, from the total sample, 4,383 (47,2%) is the fertility preference of male that didn't want another child and 4,894 (52,8%) men indecisive or still want another child. Findings from the bivariate and multinominal logistic regression indicate that education (OR=3,02; 95% CI: 1,72-5,31 ), residence (OR=1,75; 95% CI: 1,18-2,58), wealth index(OR=3,57; 95% CI: 1,87-9,50), currently working (OR=13,32; 95% CI: 1,83-96,76), living children (OR=2,1; 95% CI: 1,35-3,24), istri menggunakan KB (OR=0,07; 95% CI: 0,05-0,11), access to media (OR=1,83; 95% CI: 1,23-2,72), disscuss with health worker (OR=0,47 ; 95% CI: 0,30-0,72), disscuss with wife (OR=2,71; 95% CI: 1,94-3,79), knowledge (OR=1,69; 95% CI: 1,23-2,32), dan fertility preference (OR=1,72; 95% CI: 1,22-2,43) were all significantly associated with modern contraceptive use among sexually active men. Other result finding that age (OR=4,55; 95% CI: 3,87-5,34), education level (OR=0,77; 95% CI: 0,67-0,89), residence (OR=1,26; 95% CI: 1,10-1,45), living children (OR=13,2; 95% CI: 10,45- 16,68), wife using contraceptive (OR=1,32; 95% CI: 1,15-1,51), access to media (OR=0,83; 95% CI: 0,72-0,96), disscuss with wife (OR=0,86; 95% CI: 0,75-0,98), and knowledge (OR = 1,28; 95% CI: 1,11-1,48) were all significantly assosiated with fertility preference in a men who didn't want another child. These findings suggest that future policies and programs should focus on interventions and promoting men's contraception in media, addressing regional disparities in accessibility and availability of modern contraceptive, and interventions family planning in the middle of level education."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Theresia Rhabina Noviandari
"Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) efektif dalam mengendalikan fertilitas tetapi angka penggunaannya cukup rendah jika dibandingkan metode lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap karakteristik MKJP dengan penggunaan MKJP di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Penelitian menggunakan data Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Kontrasepsi di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PPK UI) dengan besar sampel 1.370 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terhadap karakteristik MKJP memiliki hubungan dengan pengambilan MKJP pada WUS di Kabupaten Tuban (p= <0,005 POR= 4,64 CI 95%= 2,74-7,86). Uji regresi logistik menunjukkan bahwa persepsi terhadap karakteristik MKJP berhubungan dengan penggunaan MKJP setelah dikontrol dengan pengambilan keputusan dan interaksi antara pengambilan keputusan dengan persepsi terhadap karakteristik MKJP.

Long term contraceptive method effective in controlling fertility but the usage is lower than other methods. This study aims to determine the relationship between perception of the characteristic of long term contraceptive method and using of long term contraceptive method in Tuban, East Java. This research used the data of Operational Research on Family Planning to Improve Contraceptive Method Mix in East Java and West Nusa Tenggara Province held by Center for Health Research University of Indonesia, with sample size of 1.370 subjects. Statistical test used was multiple logistic regressions. The subject is women of childbearing age who used contraception method. Perception of long term contraceptive method associated with using of long term contraceptive method among women of childbearing age in Tuban (p= <0,005 POR= 4,64 CI 95%= 2,74-7,86). Logistic regression analysis showed that perception associated with the use of long term contraceptive method after controlled by decision-making and interaction between decision making and perception of long term contraceptive method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>