Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Juliangga
"ABSTRAK
Mekanisme ekonomi pasar merupakan salah satu karakteristik dari globalisasi yang cenderung melakukan penekanan untuk tunduk pada rezim pasar bebas yang menciptakan gerakan komunal atas masyarakat sipil. Skripsi ini akan membahas tentang bagaimana eksploitasi mekanisme ekonomi pasar dapat berdampak pada kemunculan gerakan masyarakat sipil yang diusung oleh ForBALI bernama Gerakan Bali Tolak Reklamasi. Aliansi masyarakat sipil ini secara umum mengawali penolakan masyarakat Bali terhadap reklamasi Teluk Benoa yang dilakukan oleh swasta dan negara. Penelitian ini menggunakan tiga kerangka teori, yaitu Gerakan Sosial Baru, Mekanisme Pasar Bebas dan segitiga hubungan negara, pasar dan masyarakat sipil. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode eksplanasi. Terdapat tiga temuan dalam skripsi ini, diantaranya ForBALI sebagai pemrakasa utama terbentuknya Gerakan Bali Tolak Reklamasi, ForBali mampu menyatukan semua kepentingan masyarakat Bali atas reklamasi, dan pemerintah dan sektor swasta yang termasuk kedalam sistem ekonomi pasar melakukan deregulasi dan mengatur kembali kebijakan yang melibatkan swasta, khususnya reklamasi Teluk Benoa.

ABSTRACT
Market economic mechanism is one of the characteristics of globalization which provide a pressure to obey the free market regime and emerging the empowerment and communal civil society movement. This research will discuss about how exploitative market economic mechanism affect the emerge of civil society movement which is gerakan Bali tolak reklamasi by ForBALI. This alliance as a civil society representative to aggregate the Balineses denial of Benoa Bays reclamation by private sector and government. This paper is using three theoretical framework which are new social movement theory, market economic mechanism also the triangle of relation between negara, market and civil society. The methodology using a qualitative approach with explanative methods. There are three findings in this research. ForBALI significant as main initiator in Gerakan Bali Tolak Reklamasi (Balis Refuse Reclamation Movement), ForBALI able to aggregate all of Balinese interest about reclamation, and market economic system which include government and private to deregulate and policy adjustment with the involvement of private, especially in Benoa Bays reclamation."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Astana Yuana
"ABSTRAK
Reklamasi Teluk Benoa, adalah sebuah proyek yang direncanakan untuk menjadi solusi dari keterbatasan lahan yang diperlukan dalam rangka penyediaan fasilitas bagi kegiatan pariwisata di Bali. Namun, selayaknya reklamasi lepas pantai lainnya, maka proyek ini diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Melalui penelitian ini, akan diperoleh analisa biaya manfaat baik secara finansial maupun ekonomi dari proyek reklamasi Teluk Benoa. Berdasarkan Financial Cost and Benefit Analysis CBA maka proyek ini akan menghasilkan Net Present Value NPV yang positif sebesar Rp 21,4 Triliun. Sementara itu dalam Economic CBA proyek ini menghasilkan NPV negatif sebesar Rp. 371 Miliar dalam skenario optimis dan Rp 43,8 Triliun pada skenario pesimis. Selain itu dalam analisa sensitivitas terlihat bahwa efek reklamasi terhadap terumbu karang yang akan mengurangi industri pariwisata di Bali akan menjadi komponen yang berpengaruh besar terhadap nilai negatif dari economic CBA

ABSTRACT
Benoa Bay Reclamation, is a project planned to be a solution for the limited land, required for the provision of facilities for tourism activities, in Bali. However, like any other coastal reclamation, the project is expected to have a negative impact on the environment. This research will provide financial and economic Cost benefit Analysis CBA for this project. Based on the Financial Cost and Benefit Analysis CBA , this project will generate a positive Net Present Value NPV of Rp 21.4 trillion. Meanwhile in the Economic CBA this project will generate negative NPV of Rp. 371 billion in an optimistic scenario and Rp 43.8 trillion in pessimistic scenario. In addition, sensitivity analysis shows that the destruction of coral reefs, that will reduce tourism industry in Bali, as component that has a large contribution on the negative value of economic CBA"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Setianingrum Kenyo Handadari
"ABSTRAK
Lahan adalah salah satu sumber daya alam yang terbatas. Kebutuhan lahan yang tinggi mengakibatkan adanya rekayasa teknologi yaitu reklamasi lahan. Reklamasi seharusnya bertujuan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi kenyataannya berkontribusi pada masalah lingkungan dan konflik sosial. Riset ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di lokasi reklamasi Teluk Benoa melalui penilaian dari 4 dimensi, yaitu: Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Pemanfaatan Ruang Laut. Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Multidimensional Scaling MDS untuk menilai keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di lokasi reklamasi Teluk Benoa. Hasil penelitian menunjukan nilai keberlanjutan dari masing-masing dimensi yaitu Pemanfaatan Ruang Laut 27,05 -Kurang Berkelanjutan , Ekonomi 44,313 -Kurang Berkelanjutan , Sosial 49,79 -Kurang Berkelanjutan , Lingkungan 49,88 -Kurang Berkelanjutan . Berdasarkan 4 dimensi keberlanjutan, nilai keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di lokasi reklamasi Teluk Benoa adalah 43,15 Kurang Berkelanjutan . Diperlukan intervensi lebih lanjut apabila rencana reklamasi ini tetap dilaksanakan di Teluk Benoa.

ABSTRACT
Land is one of limited natural resources. The high requirement of land made technology develop by reclamation method. The purpose of reclamation should be for increasing the benefit of natural resources and community welfare, but in fact the reclamation contribute the environmental problem and social conflict. The aims of this research are analyzing the sustainability of marine and coastal resources in Benoa Bay Reclamation Site based on 4 dimension, there are Environmental, Social, Economic, and Marine Spatial Utilization. This research was conducted quantitative approach by Multidimensional Scaling MDS for assessing the sustainability of marine and coastal resources. The result of research shows sustainability value of each dimension in sequence starting from the lowest is Marine Spatial Utilization 44,31 Less Sustainable , Social 49,79 Less Sustainable , Environmental 49,88 Less Sustainable . The overall sustainability value of marine and coastal resource analysis in Benoa Bay reclamation site is 43,15 Less Sustainable . Further consideration is needed if the reclamation plan is to be implemented in Benoa Bay.Keywords Marine and Coastal Resources, Sustainability, Benoa Bay, Reclamation, MDS"
2018
T50900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Putu Sinta Suryani
"Penelitian ini membahas pergerakan 'Bali Tolak Reklamasi' sebagai respon atas rencana reklamasi Teluk Benoa yang tertuang dalam skema pembangunan MP3EI. Sejak bergulir pada tahun 2013, rencana ini mencuatkan kemunculan ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi). Dalam perkembangannya, pergerakan 'Bali Tolak Reklamasi' berkembang tidak hanya di Bali, namun juga di tingkat nasional dan transnasional, serta mampu melibatkan masyarakat dari berbagai sektor. Rumusan pertanyaan yang hendak dijawab adalah 'Bagaimana 'Bali Tolak Reklamasi' bergerak dalam struktur ekonomi pasar Indonesia?.
Menggunakan Teori Kritis, penelitian ini menyoroti relasi ekonomi pasar dan pergerakan sosial dalam Hubungan Internasional. Pergerakan ganda (double movement) oleh Karl Polanyi digunakan sebagai kerangka utama penelitian ini bersama dengan pemikiran lainnya. Tesis ini berargumen bahwa ekonomi pasar acapkali menghadirkan pergerakan pasar swatata dan pergerakan perlindungan - perlawanan dalam masyarakat sekaligus.

This research explains social movement 'Bali Tolak Reklamasi' (Bali Rejects Reclamation) in response to Benoa Bay reclamation plan, which is envisaged in national development scheme, MP3EI. Since its inception 2013, the reclamation plan has given birth to ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi). 'Bali Tolak Reklamasi' has been developing not only in Bali, but also in national and transnational level. Moreover, the movement also manages to involve various sectors in society. Thus, the research question is 'How does 'Bali Tolak Reklamasi' manage to move within Indonesia's market economy mechanism?.
Using Critical Theory as perspective, this research highlights the relation between market economy and social movement in International Relations. Double movement in market economy by Karl Polanyi is used as theoretical framework along with several other frameworks. This thesis argues that market economy emerges both self - regulating movement and protective - counter movement in society 'Bali Tolak Reklamasi', market economy, social movement."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Anung Kurniawan
"Reklamasi Teluk Benoa Bali dan Teluk Jakarta sama-sama menimbulkan polemik dan berbagai masalah, baik pada tatanan kebijakan maupun pelaksanaan. Namun faktanya, reklamasi Teluk Jakarta tetap berlangsung, sementara reklamasi Teluk Benoa gagal untuk diimplementasikan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan klaim terkait kedua proyek reklamasi tersebut, yaitu pada proyek reklamasi Teluk Jakarta pemerintah berhasil meyakinkan masyarakat bahwa proyek yang dijalankan akan memberikan dampak yang positif, sementara pada proyek reklamasi Teluk Benoa tidak. Penelitian ini, kemudian, akan membahas mengenai fenomena reklamasi Teluk Benoa Bali dan Teluk Jakarta tersebut, di mana terdapat perbedaan klaim kebenaran dalam proses reklamasi yang berkaitan dengan konsep episteme dari Foucault. Penelitian ini juga menganalisis relasi dan dinamika yang terjadi antara masyarakat, negara dan korporasi pada proyek reklamasi dengan perspektif Kriminologi Radikal. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus reklamasi di dua tempat, yaitu reklamasi di Teluk Jakarta dan reklamasi di Teluk Benoa Bali. Wawancara mendalam dengan berbagai narasumber yang terlibat langsung dengan proyek reklamasi dilakukan untuk mengungkap permasalahan yang ada. Penelitian ini, pada akhirnya, memberikan pengayaan pandangan terhadap Kriminologi Radikal dan konsep episteme-nya Foucault. Khususnya terkait episteme, pengayaan dalam penelitian ini adalah dengan mengkonstruksikan konsep episteme yang dikemukakan oleh Foucault dengan melihat adanya fragmentasi nilai sosial, ekonomi, dan budaya, dalam reklamasi yang terjadi di Teluk Benoa dan Teluk Jakarta, sehingga menghasilkan konsep fragmented episteme

The reclamation of Benoa Bay, Bali, and Jakarta Bay has both created polemics and problems, both in terms of policy and implementation. But in fact, the reclamation of Jakarta Bay continues, while the reclamation of Benoa Bay has failed to be implemented. This happened because of different claims regarding the two reclamation projects: in the Jakarta Bay reclamation project, the government managed to convince the community that the project being implemented would have a positive impact, while in the Benoa Bay reclamation project it did not. This research will then discuss the reclamation phenomenon of Benoa Bay in Bali and Jakarta Bay, where there are differences in truth claims in the reclamation process related to Foucault's concept of episteme. This study also analyses the relationship and dynamics that occur between society, the state and corporations in the reclamation project with the perspective of Radical Criminology. This study uses a qualitative research approach using reclamation case studies in two places, namely reclamation in Jakarta Bay and reclamation in Benoa Bay, Bali. In-depth interviews with various sources directly involved with the reclamation project were conducted to uncover existing problems. This research, in the end, provides an enrichment view of Radical Criminology and Foucault's concept of episteme. Specifically related to episteme, the enrichment in this research is to construct the episteme concept put forward by Foucault by looking at the fragmentation of social, economic, and cultural values, in the reclamation that occurred in Benoa Bay and Jakarta Bay, resulting in a fragmented episteme concept."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivon Alif Ulfalita
"ABSTRAK
Skripsi ini memberikan kajian hukum terhadap permasalahanpermasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan Reklamasi di Teluk Benoa.
Reklamasi Pantai, dengan MP3EI sebagai dasar percepatan kegiatan tersebut,
mendapat tanggapan pro dan kontra dari masyarakat. Tindakan pemerintah daerah
dalam menerbitkan Surat Keputusan mendapat respon yang buruk dari
masyarakat. Perubahan zona kawasan Teluk Benoa yang terkandung dalam
Perpres SARBAGITA, membawa dampak semakin membesarnya isu penolakan
terhadap pelaksanaan Reklamasi Teluk Benoa. Konflik antara masyarakat Bali
yang ingin mempertahankan wilayahnya sebagai wilayah konservasi, dengan
rencana pemerintah daerah yang senantiasa berupaya memajukan Bali sebagai
tujuan wisata nasional, menjadi menarik untuk diangkat sebagai bahan kajian di
dalam penelitian ini.

ABSTRACT
This thesis extends law examination in approaching problems in the
implementation of reclamation in Benoa Bay. Beach reclamation with MP3EI as a
based acceleration of the activity, creates results such as pros and cons opinions
from society. The local government action in establishing of The Verdict got bad
responses from society. The changing of Benoa Bay Regional Zone in Presidential
Degree No. 51 year 2014 gives impact in the increasing of rejection issue from
cons party in Benoa Bay Implementation. Conflict between society in Bali who
want to maintain their area as conservation area with the local government that
always make serious efforts in developing Bali as a national tourism destination
becomes interesting to be studied as an examination source in this research."
2015
S58479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayyasy Siddiq
"Hutan mangrove memiliki peran penting dalam mengurangi dampak dari pemanasan global di wilayah perkotaan dan sekitarnya, salah satunya melalui penyerapan karbon. Penyerapan karbon tersebut diperlukan untuk mengurangi gas rumah kaca di atmosfer. Kapasitas penyerapan karbon atau stok karbon hutan mangrove dapat dilihat dari nilai biomassa yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran stok karbon hutan mangrove dan hubungannya dengan kondisi fisik wilayah hutan mangrove. Persebaran stok karbon di daerah studi dianalisis dengan menggunakan kombinasi pendekatan indeks vegetasi dan analisis statistik regresi. Indeks vegetasi yang digunakan yaitu ARVI, SAVI, dan EVI yang diperoleh dari pengolahan citra satelit Sentinel 2-A. Nilai biomassa hutan mangrove didapatkan dari persamaan alometrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran stok karbon hampir di seluruh wilayah hutan mangrove Teluk Benoa mengalami peningkatan stok karbon tiap tahun. Hubungan perubahan stok karbon dengan kondisi fisik wilayah mangrove cenderung positif. Hal tersebut dibuktikan pada 3 dari 4 parameter fisik wilayah yang memiliki hubungan positif, yaitu suhu, salinitas, dan banyaknya jenis vegetasi.

Mangrove forests have an essential role in reducing the impact of global warming in urban and surrounding areas, one of which is through carbon sequestration. Carbon sequestration is needed to reduce greenhouse gases in the atmosphere. The capacity of carbon sequestration or carbon stocks of mangrove forests can be seen from its biomass value. This study aims to analyze the distribution of mangrove forest carbon stock and its relationship with the mangrove forest area's physical condition. The distribution of carbon stocks in the study area was analyzed using a vegetation index approach and statistical regression analysis. The vegetation indices used are ARVI, SAVI, and EVI obtained from processing Sentinel 2-A satellite imagery. The value of mangrove forest biomass is obtained from the allometric equation. The results showed that the distribution of carbon stocks in almost all the mangrove forests of Benoa Bay had increased carbon stocks every year. The relationship between carbon stock changes and mangrove areas' physical condition tends to be positive. The connection is evidenced by three of the four physical parameters of the site that have a positive relationship: temperature, salinity, and vegetation types."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Worabai, Meliza Sartje
"ABSTRAK
Pulau Serangan merupakan salah satu bagian dari Tahura Ngurah Rai untuk perlindungan vegetasi dan burung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman vegetasi dan burung pasca reklamasi di Pulau Serangan, Bali. Pengamatan vegetasi dilakukan pada dua wilayah besar yaitu areal pulau asli seluas 1 Ha dengan metode pengamatan plot permanen dan areal reklamasi seluas 211,109 ha dengan metode pengamatan jalur. Pengamatan burung dilakukan dengan menggunakan metode titik hitung (point count) dengan menentukan delapan stasiun pengamatan secara acak. Berdasarkan hasil pengamatan tercatat total spesies tumbuhan adalah 64 spesies yang terdiri atas 26 spesies pada areal hutan alami dan 38 spesies pada areal reklamasi. Pada petak pengamatan 1 ha di areal asli spesies yang mendominasi adalah Acacia auriculiformis A.Cunn. ex Benth. dengan INP 55,99 %, sedangkan potensi regenerasi didominasi oleh Diospyros maritima (Blume) Baill 88%, diikuti Suregada glomerulata (Blume) Baill 53 %, Calophyllum inophyllum L. 22 %, Allophylus cobbe L. 13 % , serta Trema cannabina Lour. dan Samanea saman F.Muell. 2 %. Pada areal reklamasi terdapat 6 (enam) tipe habitat yaitu habitat bebatuan, padang, pasir, kapur, serasah dan tanah. Spesies tumbuhan terbanyak yang ditemukan di areal reklamasi adalah Calophyllum inophyllum L. dan Pongamia pinnata (L.) Pierre., yang ditanam di areal reklamasi. Burung yang terdapat di Pulau Serangan berjumlah 474 individu tergolong dalam 43 spesies dari 21 famili. Dua Spesies yang menempati urutan teratas jumlah individu terbanyak adalah Numenius madagascariensis (Gajahan timur) dan Phalacrocorax melanoleucos (Pecuk padi belang). Kedua spesies burung tersebut termasuk spesies burung pantai (Burung pantai) dari Famili Scolopacidae dan Phalacrocaracidae. Angka indeks keanekaragaman burung (H? = 3.051) di Pulau Serangan menunjukkan keragaman jenis tergolong sedang, yaitu memiliki produktivitas cukup dengan kondisi ekosistem cukup seimbang serta sedikit terjadi tekanan ekologis. Spesies tumbuhan yang dijadikan tempat bertelur atau bersarang adalah Pongamia pinnata (L.) Pierre, Lannea corromandelica (Houtt.) Merr, Acacia farnesiana (L.) Willd. , Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth, Ziziphus mauritiana Lam. dan Calotropis gigantea.

ABSTRACT
Serangan Island is part of Tahura Ngurah Rai that was established for conservation of vegetation and birds. Objective of this research was to gain information regarding the diversity of vegetation and birds post-reclamation of Serangan Island, Bali. Observation on the vegetation was conducted in two large areas, they are one hectare of natural areal of the island by permanent plot method and 211.109 hectares of reclamated areal by line observation method. Observation on birds conducted in point count method by randomly asign eight observation station. According to the observation on vegetation there are 64 species in total consists of 26 species in natural forest and 38 species in the reclamation area. In the one hectare observation plot on the natural area the most dominant species was Acacia auriculiformis A.Cunn. ex Benth. with IVI value of 55.99 %, meanwhile the most dominant in terms of the potential of regeneration is Diospyros maritima (Blume) Baill 88%, followed by Suregada glomerulata (Blume) Baill 53 %, Calophyllum inophyllum L. 22 %, Allophylus cobbe L. 13 % , serta Trema cannabina Lour. and Samanea saman F.Muell. 2 %. There are six types of habitat in reclamation area rocks, savannah, sands, lime, litter and soil. Species which were founded the most in reclamation area are Calophyllum inophyllum L. and Pongamia pinnata (L.) Pierre., that are planted in the reclamation area. There are 474 individuals of bird appears on Serangan Island along the period of observation, they are categorized into 43 species and 21 families. The top two of individual counts are Numenius madagascariensis and Phalacrocorax melanoleucos. Both of them are shorebird species from Scolopacidae and Phalacrocaracidae family. Birds diversity index (H? = 3.051) in Serangan Island shows species diversity is medium, which had sufficient productivity with fairly balanced ecosystem condition and also small ecological pressure. Vegetations that been used by the birds for spawning and nesting are Pongamia pinnata (L.) Pierre, Lannea corromandelica (Houtt.) Merr, Acacia farnesiana (L.) Willd. , Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth, Ziziphus mauritiana Lam. and Calotropis gigantea."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Min, Oh Jong
"This research project is a study on transportation planning in Indonesia. Currently, there are areas with traffic problems in Indonesia. The purpose of this study is to select the area with traffic problems, analyze the existing condition of the area through the case study, find out the problem, analyze the problem and find the solution.
The case study was run in the following way. First, investigate the existing condition of the Tanjung Benoa region, the target area. The survey includes general information, land use status, geology and coastal geomorphology, regional economic development, and traffic condition. When the current status of the target area is completed, an analysis of the current status is carried out. Therefore, look at the traffic problems that the target area has with the results of the surveys. Furthermore, begin to analyze the problem in the target area. Finally, based on the analysis results, present a solution to solve the problem in the target area. The solution is based on the theory of the ring road presented before the case study and presents the solution and analyzes the solution. The solution of this case study is build a ring road which is passing through the Serangan-Tanjung Benoa.
This study analyzes the strength, weakness, opportunity, and threat of the Bali Tanjung Benoa ring road, which is presented as a solution through SWOT analysis after analyzing the solution. The analyzed results explained the validity of the target area solution. Furthermore, transportation planning in South Korea also given to analyze the SWOT. Moreover, comparative analyze of two country are done and showed difference of transportation planning between Indonesia and South Korea.

Proyek penelitian ini adalah studi tentang perencanaan transportasi di Indonesia. Saat ini, ada daerah dengan masalah lalu lintas di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih area dengan masalah lalu lintas, menganalisis kondisi wilayah yang ada melalui studi kasus, mencari tahu masalah, menganalisis masalah dan mencari solusinya.
Studi kasus dijalankan dengan cara berikut. Pertama, selidiki kondisi eksisting kawasan Tanjung Benoa, area target. Survei ini meliputi informasi umum, status penggunaan lahan, geologi dan geomorfologi pantai, perkembangan ekonomi regional, dan kondisi lalu lintas. Ketika status wilayah target saat ini selesai, analisis status saat ini dilakukan. Oleh karena itu, lihat masalah lalu lintas yang daerah target miliki dengan hasil survei. Selanjutnya, mulailah menganalisis masalah di area target. Akhirnya, berdasarkan hasil analisis, menyajikan solusi untuk memecahkan masalah di area target. Solusinya didasarkan pada teori jalan lingkar yang disajikan sebelum studi kasus dan menyajikan solusi dan menganalisis solusi. Solusi dari studi kasus ini adalah membangun jalan lingkar yang melewati Serangan-Tanjung Benoa.
Studi ini menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari jalan lingkar Bali Tanjung Benoa, yang disajikan sebagai solusi melalui analisis SWOT setelah menganalisis solusi. Hasil analisis menjelaskan validitas solusi area target. Selanjutnya, perencanaan transportasi di Korea Selatan juga diberikan untuk menganalisa SWOT. Selain itu, analisis komparatif dua negara dilakukan dan menunjukkan perbedaan perencanaan transportasi antara Indonesia dan Korea Selatan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Rasyif Hisyam
"Kawasan pesisir Indonesia juga merupakan kawasan pesisir yang memiliki keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia. Hal tersebut menggambarkan bahwa potensi sumber daya laut di Indonesia sangat besar dan berlimpah. Salah satu potensi sumberdaya laut yang besar terletak di Teluk Benoa. Namun, dilakukannya kegiatan reklamasi Teluk Benoa menyebabkan degradasi kualitas perairan di teluk ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi spatio temporal nilai paramereter dan kualitas perairan di Teluk Benoa. Perhitungan status mutu perairan menggunakan metode Pollution Index dengan parameter suhu, TSS, salinitas, dan DO. Nilai setiap parameter didapatkan menggunakan Algoritma Ali El Battay (2014) untuk DO, Supriatna (2016) untuk salinitas, Cahyono (2017) untuk suhu, dan Budhiman (2004) untuk TSS. Citra dari satelit tersebut akan dilakukan uji akurasi dan validasi menggunakan metode RMSE dan NOF serta Pearson Product Moment berdasarkan komparasi dari hasil pengukuran di lapangan. Hasilnya pola distribusi nilai suhu dengan DO berbanding terbalik. Hal serupa juga terjadi pada Salinitas dengan TSS. Perhitungan kualitas perairan pada tahun 2014 menghasilkan pola distribusi yang cenderung homogen. Hal tersebut berubah signifikan pada tahun 2020 berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan di Teluk Benoa.

Indonesia's coastal area is also a coastal area that has the largest marine biodiversity in the world. This illustrates that the potential for marine resources in Indonesia is very large and abundant. One of the great marine resource potentials is located in Benoa Bay. However, the reclamation of Benoa Bay has caused degradation of the quality of the waters in this bay. This study aims to analyze the spatio-temporal distribution of parameter values and water quality in Benoa Bay. Calculation of water quality status using the Pollution Index method with parameters of temperature, TSS, salinity, and DO. The value of each parameter was obtained using the Ali El Battay Algorithm (2014) for DO, Supriatna (2016) for salinity, Cahyono (2017) for temperature, and Budhiman (2004) for TSS. The image from the satellite will be tested for accuracy and validation using the RMSE and NOF methods as well as the Pearson Product Moment based on the comparison of the measurement results in the field. The result is the distribution pattern of temperature values with DO is inversely proportional. The same thing happened to salinity with TSS. Water quality calculations in 2014 resulted in a distribution pattern that tended to be homogeneous. This will change significantly in 2020 in line with environmental damage in Benoa Bay."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>