Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Waditra Rakasiwi Sunarya
"Penelitian ini membahas identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada proses uji aspal di Laboratorium Struktur dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Departemen Teknik Sipil. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi bahaya di laboratorium. Metode yang digunakan yaitu Job Hazard Analysis, dan untuk penilaian risiko dilakukan dengan mengunakan metode analisa semikuantitatif dengan kriteria penilaian risiko (consequence, likelihood, dan exposure). Hasil penilaian risiko diketahui nilai basic risk dan existing risk. Hasil penelitian dapat menjadi dasar pertimbangan program pengendalian risiko di laboratorium.

This research discusses about hazard identification and risk assessment on asphalt examination process at Structure and Material Laboratory Faculty of Engineering University of Indonesia, Civil Engineering Department. This Research is intending to discover potential of hazard in Laboratory. Job hazard analysis is used method for this research and semi-quantitative analysis with risk estimation criteria (consequence, likelihood, and exposure) method to Appraising the Risk. The result of the examination of risk to discovered basic risk and existing risk value. this research outcome can be basic consideration for risk control program in laboratory."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Maharaja
"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat ini merupakan hak asasi mendasar manusia, sehingga terdapat kecendrungan dan keharusan akan pemenuhan standar ini pada semua aspek kegiatan guna mencegah terjadinya penurunan derajat kesehatan maupun keselamatan. Dalam penerapannya, K3 membutuhkan sebuah sistem agar program nya berjalan dengan efektif. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan sebuah sistem yang mengutamakan keselamatan dalam bekerja, tidak melihat besar kecilnya pekerjaan dan tempat kerja tersebut.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan FTUI, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Control (HIRARC) pada laboratorium di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007.

Occupational Health and Safety (OHS) is one of the basics of human rights, thus it?s an obligation to fullfill these standards in every aspects of human activities to prevent the reduction of health and safety quality. In the implementation, OHS needs a system so the program will run effectively. Occupational health and safety management system is a system that prioritize safety in working without considering how small the work and also the working area.
Faculty of Engineering University of Indonesia also have a role in socializing and implementing OHS System according to OHSAS 18001:2007 standards, an international standard about the implementation of OHS Management System. Hence, to prevent the accident to happen in the Faculty of Engineering area, Hazard Identification, Risk Assesment and Control (HIRARC) will be done in the laboratories in the Faculty of Engineering University of Indonesia. HIRARC is one of the requirement to implement OHS Management System based on OHSAS 18001:2007.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Ayuwardani
"Penanganan batubara akan selalu menghasilkan debu batubara dalam jumlah yang signifikan, termasuk di dalamnya PM10. PM10 adalah partikulat respirabel yang dapat terhirup manusia dan mengendap di thoraks.Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan dengan desain studi cross sectional untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan pekerja Divisi Alat Berat di PT Z.Penelitian dilakukan di PT Z pada bulan Mei-Juni 2015.Jumlah sampel diambil dengan metode total sampling sejumlah 47 responden. Konsentrasi PM10 diukur di 6 titik sampling dengan hasil konsentrasi tertinggi 0,355 mg/m3 dan konsentrasi terendah 0,151 mg/m3.
Rata-rata pola aktivitas pekerja di divisi Alat Berat PT Z menunjukkan waktu kerja selama 8 jam/ hari, 263 hari/ tahun, selama 13,3 tahun. Hasil perhitungan asupan untuk durasi realtime adalah 0,0065 mg/kg/hari dengan RQ = 0,75. Sedangkan hasil perhitungan untuk asupan lifetime yaitu 0,012 mg/kg/hari dengan RQ = 1,38. Manajemen risiko yang paling mungkin dilakukan adalah dengan menurunkan konsentrasi menjadi 0,16 mg/m3. Pengendalian PM10 di area kerja dapat dilakukan dengan carakonstruksi jalan yang tepat, pengairan rutin di sepanjang jalan, penggunaan terpal untuk menutup muatan truk, hingga pemasangan barrier tanaman.

Coal handling will always produce significant amount of coal dust, including PM10. PM10 is a respirableparticulate that can be inhaled by human and settle in thoracic area. This research is using Environmental Health Risk Analysis with cross sectional study design to determine health risk level of workers in Heavy Equipment division in PT Z. This study was conducted in PT Z in May-June 2015. The number of samples taken by total sampling method is 47 respondents. PM10 concentrations were measured at 6 sampling points with the results of the highest concentration of 0.355 mg/m3 and the lowest 0.151 mg/m3.
The average activity patterns of Heavy Equipment workers shows a working hour of 8 hours/ day, 163 day/year for 13.3 years. The intake measurement for real-time duration in 0,0065 mg/kg/days with RQ value of 0.75, whereas the intake measurement for life-span duration is 0.012 mg/kg/days with an RQ value of 1.38. The most feasible risk management is to lower the concentration of PM10 to 0,16 mg/m3. PM10 quality control in the working area can be done by proper road construction, regular watering on haul roads, applying tarps on truckbed, and the installment of plant barrier.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnatami Nurul Azni
"Pajanan agen risiko kesehatan dari lingkungan kerja berdampak pada timbulnya risiko penyakit akibat kerja sehingga pekerja menjadi tidak produktif. Oleh karena itu, untuk mengestimasi risiko kesehatan dari pajanan agen risiko berupa PM10 dari lingkungan kerja, sebuah penelitian analisis risiko telah dilakukan pada 70 orang pekerja industri readymix PT. X Plant Kebon Nanas. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan analisis risiko. Risiko kesehatan akibat pajanan PM10 dihitung dengan membandingkan asupan PM10 dengan dosis referensi. Konsentrasi PM10 diukur pada 6 titik. Hasil konsentrasi tertinggi yaitu 0,407 mg/M3 dan terendah yaitu 0,167 mg/M3 dengan perhitungan konsentrasi rata-rata yaitu 0,289 mg/M3. Hasil perhitungan risiko yang diterima saat ini (realtime) terdapat 21,4% pekerja yang berada dalam kategori berisiko. Sedangkan hasil estimasi risiko yang diterima seumur hidup (lifetime) hanya 2 orang pekerja yang dalam kategori tidak berisiko. Manajemen risiko yang dapat dilakukan adalah dengan menurunkan konsentrasi menjadi 0,08 mg/M3. Dengan konsentrasi tersebut pekerja diestimasikan aman bekerja selama 11 jam per hari dan 362 hari per tahun.

Exposure of a risk agent from the workplace affect the incidence of occupational diseases so the workers are not able to work productively. To estimate health risk from exposure to PM10, health assessment has been conducted among 70 readymix workers of PT. X at Kebon Nanas Plant. PM10 as risk agent was measured in six points and the result of the highest concentration was 0.407 mg/M3 and the lowest concentration was 0.167 mg/M3 with the average concentration was 0.289 mg/M3. The estimations of health risks are represented by Risk Quotient (RQ), which is obtained from the comparison of the daily intake and reference dose. The calculations of the real time risk showed that 21.4 percent of workers are not safe from a health risk (RQ > 1). While only 2 workers are safe from life time risk. The result of safest concentration was 0.08 mg/M3. With that concentration, estimated workers will be safe to work for 11 hr/day and 362 days/year without adverse health effect."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esther Romanna Nadira Adjie
"Universitas Indonesia merupakan salah satu kampus yang sudah memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Penerapan SMK3 di lingkungan kampus bertujuan untuk melindungi warganya dari kecelakan maupun potensi bahaya yang ada. Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) turut berupaya mengambil peran dalam mensosialisasikan dan menerapkan SMK3 berdasarkan standar OHSAS 18001:2007, yaitu standar internasional dalam penerapan manajemen K3. Beberapa fasilitas perkuliahan seperti gedung K, gedung S, gedung Engineering Centre, kantin teknik, lapangan teknik dan area parkir merupakan beberapa fasilitas yang berada di lingkungan FTUI. Umumnya, fasilitas ini digunakan secara rutin oleh mahasiswa dan tidak luput dari potensi bahaya dan risiko yang dapat timbul jika terjadi suatu kecelakaan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan, maka akan dilakukan Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) pada fasilitas perkuliahan di FTUI. HIRARC merupakan salah satu persyaratan yang harus ada dalam penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001:2007 sesuai klausul 4.3.1. HIRARC tersebut dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi sehingga dapat segera dilakukan pengendalian yang tepat berdasarkan nilai yang telah didapatkan dari hasil perhitungan risiko dari setiap aktivitas yang dapat menimbulkan bahaya.

University of Indonesia is a campus that has implemented Occupational Health and Safety (OHS) Management System with its aim to protect the citizen from accident and potential hazard around the campus environment. Faculty of Engineering University of Indonesia also wanted to participate in socializing and implementing the OHS Management System based on OHSAS 18001:2007, an international standard to implement the OHS Management System. Some of the facilities in Faculty of Engineering are gedung K, gedung S, gedung EC, canteen, sports field and parking lot. Generally, this facilities is used regularly by the students and got some certain potential hazard and risk if accidents happen. In addition, to prevent potential hazard in Faculty of Enginnering. Hazard Identification, Risk Assessment and Control should be done. HIRARC is one of the requirements to adjust OHS Management System, in accordance to the clause 4.3.1 of OHSAS 18001:2007. HIRARC will help the campus to identify the potential hazard that can happen so the hazard control can be done immediately according to the risk rating values from each activities that can caused hazard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rahim Albadrul
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang ada di Unit Dapur Peleburan Departemen Cor Divisi Tempa & Cor PT. Pindad Persero Bandung tahun 2016. Desain penelitian ini menggunakan teknik survey dengan metode sekuensial eksplanatori (bertahap). Penilaian risiko dilakukan dengan analisis berdasarkan nilai konsekuensi, pajanan dan kemungkinan dengan menggunakan metode penilaian semi-kuantitatif W.T Fine untuk mengetahui level risiko yang ada dalam proses/tahap produksi yang mengacu pada standar AS/NZS 4360:2004. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang ada di Unit Dapur Peleburan Departemen Cor Divisi Tempa & Cor PT. Pindad Persero Bandung meliputi priority 1, substantial dan priority 3.

This study discusses the value of the existing risks in the Kitchen Melting Unit Department Of Casting Division Casting & Forging PT. Pindad Persero Bandung in 2016. The design of this study using survey techniques with explanatory sequential method (two-phased). The risk assessment carried out by the analysis based on the value of the consequences, exposure and likelihood of using a semi-quantitative assessment methods W.T Fine to determine the level of risk in the process / production stage refers to AS / NZS 4360: 2004 standard. The study states that the level of risk that exist in the Kitchen Melting Unit Department Of Casting Division Casting & Forging PT. Pindad Persero Bandung include Priority 1, Substantial, and Priority 3."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraini Pangestu Widiasih
"Penelitian ini membahas tentang penilaiain risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses kerja casting di PT. X, Cikupa Tangerang tahun 2016. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada proses kerja casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Identifikasi bahaya dan risiko dilakukan menggunakan Job Safety Analysis JSA . Analisis tingkat risiko menggunakan ukuran standard kualitatif yang dimodifikasi dari AS/NZS 4360:2004.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasi dan wawancara. Nilai risiko dihasilkan dari perkalian antara probabilitas dan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan. Hasil penelitian menyatakan terdapat 94 risiko pada proses casting di PT.X, Cikupa Tangerang. Kata Kunci : Kajian Risiko, Proses Kerja Casting.

This research discusses about occupational health and safety risk assessment on casting process in PT. X, Cikupa Tangerang on 2016. Risk assessment carried out to obtain the value of the risk inherent in the casting process in PT.X, Cikupa Tangerang. Hazard and risk identification are conducted using the Job Safety Analysis JSA .
This analysis using the qualitative standard that modified from the AS NZS 4360 2004. This research using cross sectional study design with in depth interviews and observational approach. Risk value resulting from combination between likelihood and consequences. The result showed that there are 94 risks in casting process in PT. X, Cikupa Tangerang. Keywords Risk assement, Casting process..
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Iqbal Padhanta
"Penelitian ini membahas tentang penilaian risiko keselamatan kesehatan kerja pada aktivitas structural works di PT. WIKA proyek pembangunan Hospital Teaching Universitas Indonesia tahun 2014. Penilaian risiko dilakukan untuk mendapatkan nilai risiko yang terdapat pada aktivitas structural works di PT. WIKA. Identifikasi bahaya dan risiko menggunakan Job Hazard Analisis (JHA). Analisis tingkat risiko menggunakan standar level risiko kualitatif AS/NZS 4360: 2004. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan observasional. Nilai risiko adalah hasil perkalian dari konsekuensi, dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 53 risiko yang ada pada proses structural works.

This study discusses the occupational health safety risk assessment On Structural Works Activity in PT. Wijaya Karya Project Teaching Hospital Universitas Indonesia 2014. Risk assessment carried out to obtain the value of the risks inherent in the activity of structural works in PT. WIKA. Hazard identification and risk using the Job Hazard Analysis (JHA). Analysis of the level of risk using the standard risk level qualitative AS/NZS 4360:2004. This study used a cross-sectional study design with observational approach. Value is the result of multiplying the risk of consequences and possibilities. The study states that there are 53 existing risks in the process of structural works."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Motivasi
"Masalah kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel pembuatan alas kaki diakibatkan oleh lemahnya manajemen risiko, sehingga dibutuhkan pengkajian risiko dalam rangka pengelolaan risiko. Penelitian ini berisi analisis risiko kesehatan dan keselamatan kerja di Bengkel Pembuatan Alas Kaki Tahun 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat risiko kesehatan dan keselamatan kerja pada setiap tahapan proses produksi alas kaki. Penilaian risiko menggunakan metode W.T. Fine yaitu dengan menganalisis nilai konsekuensi, pajanan dan kemungkinan.
Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap langkah kerja meliputi level very high yaitu bahaya kimia, level priority 1 yaitu bahaya ergonomi dan bahaya mekanik, level substantial yaitu desain kerja (housekeeping), level priority 3 yaitu bahaya kinetik dan acceptable yaitu bahaya psikososial.

Occupational health and safety problems in small and medium enterprises are caused by lack of risk management. This research aimed to assess the OHS risk level at five small shoes industries. Risk assessment was done by implementing W.T Fine method to analyze risk level by scoring the level of probability, exposure and consequence.
This study found that the risk of chemical hazard (solvent vapor from glue) was very high; the risk of ergonomic and mechanical hazard were categorized as priority 1, the risk of poor housekeeping was substantial; the risk of kinetic hazard was priority 3; and the risk of psychosocial hazards was acceptable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachelya Olivya Kartika
"Risiko Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan hal penting yang perlu dikendalikan, khususnya pada laboratorium. Kecelakaan kerja harus diminimalisir agar aktivitas laboratorium dapat terus dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi karakteristik bahan baku yang digunakan di Laboratorium TPL FTUI dan menganalisis potensi bahaya dan risiko berdasarkan jenis aspek risiko atau jenis kegiatan yang dilakukan di Laboratorium TPL FTUI. Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, evaluasi risiko lingkungan kerja dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu aspek fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode sampling, observasi langsung, wawancara, dan survei kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek fisika memperoleh angka 52,8 dB yang masih memenuhi standar untuk faktor kebisingan, dan 38,2 lux yang tidak memenuhi standar faktor pencahayaan. Untuk aspek biologi ditinjau masih aman dalam hal kualitas udara, namun tidak untuk faktor kelembaban. Pada aspek kimia dapat diketahui bahwa seluruh bahan kimia yang digunakan memiliki karakteristik bahaya dengan angka risiko yang tinggi. Sedangkan pada aspek ergonomi terdapat 8 dari 10 fasilitas telah memenuhi syarat ergonomi dan aspek psikologi diperoleh angka stres kerja laboran pada kategori rendah hingga sedang. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menunjukkan kategori risiko II dan III dari setiap jenis pengujian yang terpilih. Upaya pengendalian dan program K3L perlu ditingkatkan agar bahaya dan risiko dapat dikelola.

Occupational Health and Environmental Safety risk is an important things that needs to be controlled, especially in the laboratory. Work accidents must me minimized so that laboratory activities can continue to be carried out. The aim of this study was to identify the characteristics of the raw materials used in the TPL FTUI Laboratory and analyze the potential hazards and risks based on the type of risk aspects or the type of activity carried out in the TPL FTUI Laboratory. Based on Ministerial Regulation Number 5 of 2018, evaluation of work environment risks can be viewed from various aspects, namely aspects of physics, chemistry, biology, ergonomics and psychology. This research was a quantitative and qualitative study with sampling methods, direct observation, interviews, and questionnare surveys.
The results show that the physical aspect obtained a figure of 52.8 dB which still meets the standard for the noise factor, and 38.2 lux which does not meet the standard for the lighting factor. For the biological aspect, it is considered safe in terms of air quality, but not for the humidity factor. In the chemical aspect, it can be seen that all chemicals used have hazard characteristics with a high risk rate. While in the aspect of ergonomics, there are 8 out of 10 facilities that have met the requirements of ergonomics and from the psychological aspect, the number of laboratory work stress is in the low to medium category. The results of hazard identification and risk assessment indicate risk categories II and III for each type of test selected. OHSE control efforts and programs need to be improved so that hazzards and risks can be managed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>