Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mita Hapsari Kartikaningsih
"Masyarakat merupakan mitra pemerintah dalam penataan ruang. Melibatkan masyarakat mulai dari penyusunan Rencana Tata Ruang merupakan hal penting yang tidak dapat dilepaskan dalam penyelenggaraan penataan ruang. Penelitian ini menggunakan teori faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dengan pendekatan positivis. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat baik faktor internal maupun faktor eksternal. Hasil penelitian ini adalah analisa factor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Berdasarkan hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat.

Public is government's partner in spatial planning. Engaging the community since the beginning of the preparation of the Spatial Plan is an important thing that cannot be released in the implementation of spatial planning. This study uses the theory of the factors that affect public participation with positivist approach. Data analysis techniques that used is descriptive analysis of the factors that affecting public participation either internal factor or external factors. The result of this study is analysis about factors that affect public participation in the preparation of spatial plan. Based on the research result those factors affect the low degree of public participation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S60793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Triyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Depok Tahun 2012-2032. Teori yang digunakan adalah konsep perencanaan kota yang di dalamnya terdapat 4 empat faktor dalam proses perencanaan, yaitu pendekatan iterative, keterlibatan masyarakat, keahlian profesional, dan mencapai kesepakatan tindakan pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian post-positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa secara signifikan 4 empat faktor dalam proses perencanaan mempengaruhi rangkaian proses penyusunan RTRW Kota Depok Tahun 2012-2032. Faktor tersebut terbagi menjadi dua, faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong tersebut adalah faktor keterlibatan masyarakat dan keahlian profesional, sedangkan faktor penghambat adalah faktor pendekatan iterative dan mencapai kesepakatan tindakan pelaksanaan.

This study aims to explain the factors that affect the process of Spatial Plan RTRW Depok City Year 2012 2032. The theory used is the concept of town planning in which there are four 4 factors in the planning process, the iterative approach, community involvement, professional expertise, and reach agreement implementation act. This study uses a post positivist research approach with data collection study of literature and in depth interviews. The results of this study explains that significantly four 4 factors in the planning process that affecting a series of process RTRW Depok City Year 2012 2032. These factors are divided into two, factors driving and inhibiting factors. The driving factor is community involvement and professional expertise, while inhibiting factor is iterative approach and reach agreement implementation act."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Safrida
"Penataan ruang didefinisikan sebagai proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang (berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan), serta pengendalian pemanfaatan ruang. Penataan ruang merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah, bai pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah daerah kabupaten/kota. Namun, karena penataan ruang menyangkut masa depan masyarakat yang berkehidupan dalam ruang tersebut, maka keterlibatan masyarakat di dalamnya mutlak diperlukan.
Peran serta masyarakat dalam suatu kegiatan dipengaruhi oleh berbagai faktor Internal dan faktor Eksternal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap Penyusunan Rencana Lingkungan RW 08, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kotamadya Jakarta Timur dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut tidak sepenuhnya merupakan kegiatan yang partisipatif Dari lima prinsip yang harus ada dalam suatu kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat, ternyata hanya tiga prinsip yang ditemui dalam kegiatan tersebut, yaitu 'Pemberdayaan', 'Keterlibatan Seluruh Individu/Kelompok', serta 'Transparansi'. Selanjutnya, diketahui pula bahwa kegiatan Penyusunan Rencana Lingkungan RW 08 bare berada pada jenjang Partisipasi Semu, yaitu pada jenjang Konsultasi (menurut jenjang partisipasi Malcivini) atau pada jenjang Degree of Tokenism (menurut tangga partisipasi Arnstein).
Adapun faktor yang secara nyata berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam kegiatan tersebut adalah Keahlian dan Pengetahuan Masyarakat untuk Berpartisipasi dalam Kegiatan/Program. Dengan demikian, semakin tinggi keahlian dan pengetahuan masyarakat untuk berpartisipasi, akan semakin tinggi pula Tingkat Partisipasi masyarakat dalam party usunan Rencana Lingkungan. Namun, berdasarkan wawancara yang lebih medalam, juga dapat diketahui bahwa faktor-faktor Motivasi
untuk Berpartisipasi, Keberadaan Tokoh Masyarakat, Keberadaan
Organisasi Masyarakat, Pembagian Peran dan Tanggung Jawab, serta Lembaga Pendamping dan Swasta, turut mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam Penyusunan Rencana Lingkungan RW 08.
"
2007
T 22540
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubaib Shiddiqi
"Manusia memiliki kebutuhan primer yang harus dipenuhi, kebutuhan primer itu salah satunya adalah kebutuhan akan papan (tempat bertinggal). Untuk menyiasati masalah kebutuhan akan tempat bertinggal (masalah ketersediaan lahan dan harga), dicarilah suatu solusi yang bertujuan untuk menjawab masalah-masalah tersebut. Kota Depok yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta dinilai feasible sebagai tempat untuk membangun hunian-hunian baru yang dapat menjawab masalah akan ketersediaan lahan dan masalah akan harga. Untuk membangun perumahan, tentunya pihak developer tidak akan membangun tanpa perencanaan yang matang. Untuk itu, penulisan ini dilakukan untuk mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi developer dalam membangun perumahan landed housing di Kota Depok. Melihat pertumbuhan perumahan yang cukup masif, penulisan mengenai faktor yang memengaruhi developer dalam membangun perumahan di Kota Depok menarik untuk diketahui supaya pengembang dapat memahami kondisi pasar terhadap suplai. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan cara studi teori pada literatur. Berdasarkan hasil penulisan, didapatkan kesimpulan faktor-faktor yang memengaruhi pengembang dalam membangun perumahan landed housing di Kota Depok adalah; harga pasar, pendapatan masyarakat, segmentasi pasar, jumlah penduduk, dan peraturan terkait. Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi developer yang bergerak di dalam bidang properti, khususnya developer perumahan landed housing di Kota Depok.

Humans have primary needs that must be met, one of them is the need for shelter (dwelling). To get around the issues of dwelling needs (issues of land availability and prices), a solution was sought that aims to answer and solve these issues. Depok city, which borders with the capital city of Indonesia (Jakarta), is considered feasible as a place to build new dwellings that can answer the issue of land availability and the issue of the price of dwelling. In order to build landed housing, the developer must start from the proper planning. This thesis was conducted to look for any factors that influence developers in building landed housing in Depok city. Based on the massive growth of housing, it is interesting to finding on the factors that influence developers in building landed housing in the Depok city. Thus, developers can understand market conditions (supply and demand). The method used in this thesis is reviewing theoretical studies from literatures. Based on the results of the writing, it is concluded that the factors that influence developers in building landed housing in Depok city are; market prices, community incomes, market segmentation, population numbers, and related regulations. The results of this thesis are expected to be useful for developers, especially for landed housing developers in Depok city."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weni Widhanti
"Dilatar belakangi oleh perkembangan internet dan teknologi informasi, toko online mengalami peningkatan peran dalam pemasaran modern. Pengguna internet Indonesia yang meningkat dari waktu ke waktu dapat dipandang sebagai peluang pasar tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keinginan membeli konsumen pada toko pakaian online yang dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, kualitas produk, resiko yang dipersepsikan, kenyamanan dan kesenangan. Data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada konsumen toko pakaian online serta wawancara kepada responden dan pelaku usaha toko pakaian online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen Kota Depok dalam melakukan pembelian pada toko pakaian online didasarkan pada kesenangan pribadi konsumen, yaitu kesenangan menikmati proses belanja pada toko pakaian online, serta bagi mereka berbelanja di toko pakaian online sangat menarik dan merupakan cara untuk mengisi waktu luang. Pada bagian akhir, penulis merumuskan beberapa upaya yang dapat ditempuh oleh pelaku usaha toko pakaian online untuk mendapatkan pelanggan dan beberapa saran untuk penelitian lanjutan.

Against the background by the development of Internet and information technology, online stores have increased the role of modern marketing. Indonesian Internet users increased from time to time may be viewed as a separate market opportunities. This study aims to determine the purchase intention of consumers to buy online clothing stores that are affected by the quality of service, product quality, perceived risk, convenience and fun. Data were collected by distributing questionnaires to consumers online clothing stores as well as an interview to the respondent and businesses online clothing store. The results showed that consumers Depok City in making a purchase at an online clothing store based on consumer personal fun, that is fun to enjoy the process of shopping at online clothing stores, as well as for those shopping at online clothing stores are very exciting and a great way to spend leisure time. In the end, the authors formulate several attempts that can be taken by businesses online clothing store to get customers and some suggestions for further research."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho
"ABSTRAK
Demokrasi dituntut dengan adanya masyarakat yang aktif dalam berpartisipasi politik. Namun partisipasi politik sendiri diukur dengan pengetahuan politik. Sudah sejauh mana pengetahuan politik pemilih pemula di Kota Depok. Studi ini ingin mencari tahu faktor apa saja yang membentuk pengetahuan politik di masyarakat Kota Depok.
Penelitian ini menggunakan enam konsep yang dikembangkan oleh Penny S Visser. Konsep self-interest, social identification, value-relevance, media use, attitude-importance dan attitude-relevant knowledge. Dengan menggunakan metode path analysis dalam pengujiannya, penelitian ini menghasilkan modifiikasi model yang telah dikembangkan.
Setelah menghitung koefisien model fit, penelitian ini menemukan bahwa variabel self-interest dibuang dari model dikarenakan tidak signifikan. Jadi dapat ditetapkan bahwa pengetahuan pemilih pemula Kota Depok dipengaruhi oleh empat faktor utama.

ABSTRACT
Democracy is demanded by a society that is active in participating politics. Yet political participation itself is measured by political knowledge. The extent of the political knowledge of newbie voters in the city of Depok. This study wants to find out what factors make up the political knowledge in the people of Depok City.
This study uses six concepts developed by Penny S Visser. The concept of self-interest, social identification, value-relevance, media use, attitude-importance and attitude-relevant knowledge. By using path analysis method in testing, this research resulted modifiikasi model that has been developed.
After calculating the fit model coefficients, this study found that the self-interest variable was removed from the model because it was not significant. So it can be determined that the knowledge of beginner voters in Depok City is influenced by four main factors."
2018
T50087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Dewi Kurnia
"Kota Depok sebagai Kota Hinterland merupakan wilayah yang sedang tumbuh dan berkembang sejak pemekaran dari Kabupaten Bogor pata tahu 1999. Akibat dari perkembangan dan pertumbuhan yang semakin pesat maka Kota Depok juga mengalami peningkatan guna memenuhi berbagai kebutuhan kota dan penduduknya. Jumlah penduduk Kota Depok yang saat ini dengan jumlah penduduk 1.738.570 juta jiwa per tahun 2010 dan lahan yang seluas 118,50 km², tergolong padat yang cukup padat. Dengan jumlah penduduk dan luas wilayah tersebut maka kondisi RTH sudah mulai jauh dari kata cukup untuk perbandingan kebutuhan RTH dengan jumlah wilayah dan jumlah penduduk. Dalam meningkatkan kualitas hidup Kota Depok perlu peningkatan luas RTH. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kurang tersedianya RTH Publik di Kota Depok.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara terstruktur yang dilakukan pada dinas-dinas yang terkait, faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab kurang tersedianya RTH Publik adalah faktor keterbatasan lahan, faktor lemahnya pengawasan, faktor keterbatasan dana, faktor fokus perencanaan, faktor implementasi perencanaan, faktor peraturan yang menjadi acuan, faktor kinerja kelembagaan.

City of Depok city as a Hinterland region growing and evolving since the expansion of the Bogor Regency pata know 1999. As a result of the development and rapid growth of the city of Depok also increased in order to meet the various needs of the city and its inhabitants. The population of the city of Depok is currently with a population of 1,738,570 million people per year in 2010 and a land area of 118.50 km ², which is relatively dense solid enough. With the population and the area of the green space conditions have started far from enough for comparison with the amount of green space needs of area and population. Improve the quality of life in the city of Depok need vast improvement RTH. Therefore this study aimed to determine the factors that influence the lack of public green space in the city of Depok.
Based on the results of research conducted structured interviews were conducted with the relevant agencies, the factors that were identified as the cause of the lack of public green space is a factor of limited land, weak supervision factors, factors limited funds, focus factor of planning, implementation planning factors, factors regulations to be a reference, institutional performance factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vica Asrianti Dwiputri
"Populasi di Kota Depok pada tahun 2021 mencapai 2.085.935 jiwa, dengan tingkat laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.92% per tahun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk ini menghasilkan efek ledakan penduduk yang berdampak pada kualitas kelestarian dan keseimbangan lingkungan di suatu daerah. Sanitasi lingkungan adalah upaya untuk mengendalikan semua faktor yang berpengaruh terhadap fisik lingkungan dan memiliki dampak berbahaya pada perubahan keseimbangan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Rata-rata ketercapaian lima pilar STBM di Kota Depok baru mencapai 79.12 persen. Tujuan dari penelitian ini adalah Merentangkan faktor yang mempengaruhi ketercapaian lima pilar STBM di Kota Depok dengan kurun waktu hampir 10 tahun, sebagai Lessons Learned dalam mengintervensi STBM. Metode penelitian ini menggunakan (Analytical Hierarchy Process) dan wawancara yang dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Sehingga hasil penelitiannya adalah faktor- faktor yang mempengaruhi ketercapaian STBM di Kota Depok ditinjau dari 3 Aspek, yaitu aspek kontekstual, aspek psikososial dan aspek teknologi. Pada aspek kontekstual faktor kebijakan, faktor akses ke sumber daya dan faktor latar belakang individu memiliki pengaruh yang sama-sama kuat. Pada aspek psikososial faktor yang berpengaruh adalah pengetahuan pentingnya sanitasi masyarakat dan inisiatif masyarakat, berikutnya pada aspek teknologi faktor yang berpengaruh adalah kepemilikan dan pemeliharaan fisik produk. Hal ini bisa dilihat dari pengaruh faktor terhadap satu pilar maupun beberapa pilar secara bersamaan.

The population in Depok City in 2021 is projected to reach 2,085,935 people, with a population growth rate of 1.92% per year. The high population growth rate has led to a population explosion effect, which impacts the quality of environmental sustainability and balance in the area. Environmental sanitation is an effort to control all factors that affect the physical environment and hurt the balance of the environment, health, and human life sustainability. The average achievement of the five STBM pillars in Depok City has only reached 79.12 per cent. This study explores the factors influencing the achievement of the five STBM pillars in Depok City for nearly ten years, providing valuable lessons in intervening STBM. This research method utilizes the Analytical Hierarchy Process (AHP) and interviews compared to previous studies. The results of this research identify the factors influencing the achievement of STBM in Depok City across three aspects: contextual, psychosocial, and technological. Regarding contextual aspects, policy factors, access to resources, and individual background factors have an equally strong influence. Regarding psychosocial aspects, knowledge of the importance of community sanitation and community initiatives plays a significant role. Regarding technological aspects, ownership and physical maintenance of the product has an influence. This influence can be observed simultaneously in the impact on one or multiple pillars."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Andreas Romulus P.
"Kota Baru Bandar Kemayoran merupakan bagian dari wilayah adminsitrasi DKI Jakarta. Oleh karena kebutuhan akan lahan, maka sejak dilakukan perubahan fungsi tata ruang, mulai dari bandar udara sampai pada saat ini yaitu sebagai sentra bisnis kawasan, telah ada permasalahan yang menjadikan kawasan tersebut tidak sesuai lagi dengan rencana peruntukan semula. Pergeseran ini menyebabkan perubahan pada keseimbangan lingkungan, fungsi serta sosial ekonomi. Lewat metode SWOT untuk melakukan proses identifikasi faktor internal serta eksternal yang ada sehingga didapatkan prioritas untuk melakukan pembenahan lewat strategi serta skenario yang telah dibentuk. Faktor kekuatan pada KBBK adalah sarana dan prasarana ekonomi, sosial dan budaya seperti perkantoran, sarana olahraga, ruang interaksi sosial masyarakat, gedung pertemuan, bank, permukiman, serta sarana pendidikan dan kesehatan yang memiliki skor rata-rata 7,33. Disamping itu faktor kelemahan yang tertinggi diperoleh sebesar 4,33 untuk pengelolaan sistem keuangan yang menyebabkan berkurangnya fleksibilitas dalam pengelolaan ruang. Peluang terbesar diperoleh sebesar 6,83 dengan faktor kontinuitas jaringan listrik, air, gas dan telekomunikasi dengan wilayah DKI Jakarta. Tantangan terbesar yang ada adalah kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di wilayah DKI Jakarta sebesar 4,83. Daerah yang kumuh serta tingkat perekonomian yang tidak merata menyebabkan semakin berkurang kohesi antar masyarakat. Dari hal tersebut diatas maka diperoleh perolehan strategi terbaik yaitu pada perbaikan dan peningkatan infrastruktur yang telah terbangun dengan nilai 0,365 diikuti dengan estate manajemen sebesar 0,355. Proses ini melibatkan bentuk skenario progresif yang menitikberatkan pada perbaikan ruang-ruang tertentu yang dianggap sudah fatal (0,532).

New Town Bandar Kemayoran is a part of DKI Jakarta administration. Because of the need for land, since made changes to the spatial functions, ranging from airport until this time as a business center for the Jakarta, had problems for making the area no longer in line with the original allocation plan. This shift causes a change in the balance of environmental, economic and social functions. Through the SWOT method to make the process of identifying the internal and external factors that exist to obtain a priority to make improvement through the strategies and scenarios that have been established. Factors strength is economic infrastructure, social and cultural such as office buildings, sports facilities, social interaction spaces, conference hall, banks, housing, and education and health facilities had an average score of 7.33. Afterwards, the weakness of the highest factor of 4.33 is obtained for the management of the financial system that reduces the flexibility in the management of space. Obtained the greatest opportunities for continuity factor of 6.83 to the power grid, water, gas and telecommunications to Jakarta. The biggest challenge is that there are social, economic and environmental issues in the Jakarta area of 4.83. Slum areas and uneven levels of economic causes diminishing cohesion between communities. From the above, gained the best strategy. It is the acquisition and improvement of infrastructure improvements that have been awakened to the value of 0.365 followed by 0.355 of estate management. This process involves a progressive form of scenarios that focus on the improvement of certain spaces that are considered fatal (0.532).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malau, Ervinawati
"Kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan anak usia sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi kemandirian anak kelas satu sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Pondok Cina Depok dengan responden adalah orangtua yang berjumlah 85 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase anak yang mandiri lebih rendah dibandingkan dengan anak yang kurang mandiri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hanya faktor pola asuh yang memiliki hubungan bermakna terhadap kemandirian anak (p = 0,008 ; α = 0,05). Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi orangtua dan guru untuk meningkatkan kemandirian anak.

Independence is one of the developmental tasks of school age children. The purpose of this research was to determine the external factors that affect the independence of first-grade elementary school children. The research was conducted in State elementary school 1 of Pondok Cina Depok which the respondents are parents that amount about 85 people. The method that used was a cross sectional quantitative method. These results indicated that the percentage of children who were independent was bigger than children who were lack independent. The results also showed that the only factor which has a significant relationship to the children independence was parenting (p = 0.008; α = 0.05). This research can be a recommendation for parents and teachers to enhance the children independence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>