Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126804 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leni Nurahmi
"Merokok masih menjadi faktor risiko penyakit kronis dan mematikan di dunia. Tahun 2014 terdapat 5,8 milyar perokok di dunia, 80 persennya mulai merokok saat remaja. Di Indonesia pun rata-rata usia pertama kali merokok sekitar 17,6 tahun. Untuk melindungi remaja dari bahaya merokok, peringatan kesehatan bergambar (PKB) dengan kesan menakutkan telah dicantumkan pada bungkus rokok. Per 24 Juni 2014, PKB telah berlaku di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran respon perokok remaja di Kota Depok terhadap pesan dengan kesan menakutkan pada PKB di Indonesia.
Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan kuesioner dari Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (PPK UI) sebagai instumen penelitian. Penelitian menemukan perbedaan gambaran rasa takut, keparahan, respon efikasi serta perbedaan frekuensi niat. Namun, tidak ditemukan perbedaan gambaran kerentanan, efikasi diri, penerimaan serta penolakan pesan terhadap pesan dalam PKB.

Smoking still become a risk factor for chronic and deadly diseases. In 2014, there were 5.8 billion smokers in the world, 80 percent started smoking as a teenager. In Indonesia, the average of age to initial smoking is 17,6 years. To protect adolescents from the dangers of smoking, Pictorial Health Warning (PHW) with fear appeal was imprinted on cigarette pack. As 24 June 2014, PHW has been applied in Indonesia. The research aims to describe the response of adolescent smoker in Depok City toward message with fear appeal on PHW in Indonesia.
The study used cross sectional design with a questionnaire from Center of Health Research Universitas Indonesia as research instrument. The study found differences fear, severity, response efficacy, and the frequency of quit smoking intention. However, there was no significant difference in susceptibility, self efficacy, acceptance and rejection toward message in PHW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Dwi Rahmawati
"Tujuan pencantuman Peringatan Kesehatan Bergambar (PKB) pada bungkus rokok adalah mencegah remaja dari kebiasaan merokok. Dengan melihat gambar menakutkan pada PKB, remaja perokok juga diharapkan termotivasi berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan persuasif yang berusaha memunculkan rasa takut berperan dalam proses penerimaan atau penolakan pesan pada siswa yang pernah mendapat intervensi program berhenti merokok bernama Not on Tobacco (NOT) dengan yang belum pernah mendapatkannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Asessment Procedures (RAP). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan siswa yang mendapat intervensi program berhenti merokok memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi untuk dapat mengurangi konsumsi rokok atau berhenti merokok dengan mudah dibandingkan siswa yang tidak mendapat intervensi. Mereka yang mendapat intervensi juga menunjukkan penerimaan pesan paling baik. Hal ini terlihat dari perubahan niat, sikap, dan perilaku informan ke arah yang positif, berkaitan dengan perilaku merokok. Sementara itu, siswa yang tidak mendapat intervensi menunjukkan penolakan pesan akibat tidak dapat mengendalikan rasa takut. Hal ini tercermin dari perilaku siswa yang menghindari melihat PKB. Guna meningkatkan keyakinan perokok remaja untuk berhenti merokok, perlu ditambahkan informasi rekomendasi berhenti merokok pada PKB putaran kedua.

The purpose of Pictorial Health Warning (PHW) on cigarette packs is preventing teenagers from smoking. By looking at the scary images on PHW, teenager smokers were also expected to feel motivated on quit smoking. This research was aimed to find out how fear appeal took a role in a process of acceptance or rejection the message among student who had received intervention of smoking cessation program called Not on Tobbaco (NOT) with student who has never got it. This research was a qualitative research with Rapid Asessment Procedures (RAP) design. The method used in data collection was in-depth interview.
Results showed that students who received intervention had higher self of confidence to be able to reduce cigarette consumption or quit smoking easily than students who didn’t receive the intervention. Those who received the intervention also showed a good acceptance of the message on PHW. This can be seen from intention, attitude, and behavior’s change in a positive way, related to smoke behavior. Meanwhile, students who didn’t receive the intervention showed rejection of the message because they couldn’t control the fear that aroused. This can be seen by student’s behavior which try to avoid saw the PHW. In order to increase teenager smoker’s efficacy to quit smoking, need to be added information about smoking cessation in a second round of PHW.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Dwi Rahmawati
"Tujuan pencantuman Peringatan Kesehatan Bergambar (PKB) pada bungkus rokok adalah mencegah remaja dari kebiasaan merokok. Dengan melihat gambar menakutkan pada PKB, remaja perokok juga diharapkan termotivasi berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesan persuasif yang berusaha memunculkan rasa takut berperan dalam proses penerimaan atau penolakan pesan pada siswa yang pernah mendapat intervensi program berhenti merokok bernama Not on Tobacco (NOT) dengan yang belum pernah mendapatkannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Asessment Procedures (RAP). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang mendapat intervensi program berhenti merokok memiliki keyakinan diri yang lebih tinggi untuk dapat mengurangi konsumsi rokok atau berhenti merokok dengan mudah dibandingkan siswa yang tidak mendapat intervensi. Mereka yang mendapat intervensi juga menunjukkan penerimaan pesan paling baik. Hal ini terlihat dari perubahan niat, sikap, dan perilaku informan ke arah yang positif, berkaitan dengan perilaku merokok. Sementara itu, siswa yang tidak mendapat intervensi menunjukkan penolakan pesan akibat tidak dapat mengendalikan rasa takut. Hal ini tercermin dari perilaku siswa yang menghindari melihat PKB. Guna meningkatkan keyakinan perokok remaja untuk berhenti merokok, perlu ditambahkan informasi rekomendasi berhenti merokok pada PKB putaran kedua.
The purpose of Pictorial Health Warning (PHW) on cigarette packs is preventing teenagers from smoking. By looking at the scary images on PHW, teenager smokers were also expected to feel motivated on quit smoking. This research was aimed to find out how fear appeal took a role in a process of acceptance or rejection the message among student who had received intervention of smoking cessation program called Not on Tobbaco (NOT) with student who has never got it. This research was a qualitative research with Rapid Asessment Procedures (RAP) design. The method used in data collection was in-depth interview. Results showed that students who received intervention had higher self of confidence to be able to reduce cigarette consumption or quit smoking easily than students who didn’t receive the intervention. Those who received the intervention also showed a good acceptance of the message on PHW. This can be seen from intention, attitude, and behavior’s change in a positive way, related to smoke behavior. Meanwhile, students who didn’t receive the intervention showed rejection of the message because they couldn’t control the fear that aroused. This can be seen by student’s behavior which try to avoid saw the PHW. In order to increase teenager smoker’s efficacy to quit smoking, need to be added information about smoking cessation in a second round of PHW."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58406
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Amin S
"ABSTRAK
Rokok merupakan faktor resiko utama dari penyakit jantung, kanker, penyakit paru
kronis, kanker mulut dan tenggorokan. Perilaku merokok bahkan dapat kita jumpai
pada kelompok umur yang lebih muda, yakni pelajar sekolah. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh peringatan kesehatan bergambar pada
kemasan rokok terhadap intensi berhenti merokok Siswa SMA laki-laki dengan
menggunakan studi cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan pada siswa
SMA di Makassar yang dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis beda proporsi
yaitu 96 responden dari SMU, 64 responden dari SMK, 11 responden dari MA.
Tingkat efektivitas pengaruh kesehatan bergambar pada kemasan rokok terhadap
intensi berhenti merokok Siswa SMA laki-laki diukur dengan menggunakan
kuesioner. Seluruh gambar memiliki hubungan yang signifikan dengan intensi
berhenti merokok responden, yaitu gambar 1 dengan nilai p = 0,001, gambar 2
dengan nilai p = 0,001, gambar 3 dengan nilai p = 0,002, gambar 4 dengan nilai p
= 0,001 dan gambar 5 dengan nilai p = 0,004. Dari keseluruhan variabel independen
yang diduga paling kuat mempengaruhi intensi berhenti merokok pada responden
adalah Gambar 4 dengan p value < 0,05. Dengan nilai OR sebesar 2,7 yang artinya
Gambar 4 memberikan peluang 2,7 kali menyebabkan tingginya intensi berhenti
merokok siswa.

ABSTRACT
Smoking is the main risk factor of heart disease, cancer, chronic lung disease,
cancer of the mouth and throat. Smoking behavior can even be encountered in the
younger age groups, the students of the school. This study was purposed to analyze
the impact pictorial health warnings on cigarette packs toward the intentions to quit
smoking of male high school students by using the cross sectional study. Sampling
is done on high school students in Makassar, which is calculated based on the
formula of hypothesis test different proportions of high school at 96 respondents,
64 respondents from SMK, 11 respondents from MA. The effectiveness of pictorial
health effect on cigarette packs to the intention to quit smoking male high school
students were measured using a questionnaire. The whole picture has a significant
relationship with the intention of quitting the respondents, namely figure 1 with a
value of p = 0.001, Figure 2 with p = 0.001, figure 3 with p = 0.002, Figure 4 with
p = 0.001 and figure 5 with p = 0.004. The total of independent variables that
suspect the most strongly influence on respondents' intention to quit smoking is
Figure 4 with p value <0.05. With OR of 2.7, which means Figure 4 provides 2.7
times the chance of causing high intention to quit smoking students"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Dwi Yanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran manajemen pelaksanaan program kesehatan jiwa di Kota Depok Tahun 2015 dengan melihat pencapaian program kesehatan jiwa, sumber daya, dan proses manajerial. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari 20% target Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk program kesehatan jiwa di Provinsi Jawa Barat, cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa di Puskesmas Jatijajar hanya 2.83%, Kedaung 0.92%, dan Rangkapan Jaya 0.08%. Selain itu, dari target 100%, cakupan penanganan pasien terdeteksi gangguan kesehatan jiwa Puskesmas Jatijajar hanya 41.68%, Kedaung 33.21%, dan Rangkapan Jaya 148.48%.
Hasil penelitian tersebut secara umum belum mencapai target SPM. Kondisi ini dikarenakan sumber daya dan proses manajerial yang belum dilaksanakan secara maksimal. Oleh karena itu, disarankan agar ada penyamaan pengetahuan terlebih dahulu antara pihak-pihak yang terlibat untuk kemudian dilakukan optimalisasi sumber daya dan proses manajerial.

This study aims to describe the implementation of the management of mental health program in Depok City in 2015 by looking at the achievement of mental health programs, resources, and managerial processes. This study used a qualitative research design.
The result shows, 20% of the West Java Minimum Health Care Standard target, coverage early detection of mental health disorders in Jatijajar Public Health Center only 2.83%, Kedaung 0.92%, and Rangkapan Jaya 0.08%. Moreover, 100% of the target, the coverage of handling patients diagnosed with mental health disorders in Jatijajar Public Health Center only 41.68%, Kedaung 33.21%, and Rangkapan Jaya 148.48%.
Generally, this result hasn't reached out for SPM's target. These conditions are due to the resources and managerial processes which have not been implemented optimally. It is suggested to ensure common understanding among everybody and sectors related to mental health program and optimalize the available resources and managerial process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni Retno Miranti
"Latar belakang: Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat, khususnya adalah berkaitan dengan permasalahan gizi. Berdasarkan data tahun 2018, prevalensi anemia remaja putri di Jawa Barat adalah 41,93%. Anemia remaja putri di tingkat provinsi Jawa Barat masuk ke dalam kategori berat (≥40%). Menurut data dari Profil Kesehatan Kota Depok tahun 2017 menyebutkan sebesar 34,5% remaja putri di Kota Depok mengalami anemia.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap terhadap upaya pencegahan anemia yang dilakukan oleh remaja putri di Kota Depok tahun 2022.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan metode kuantitatif serta menggunakan data primer yang dikumpulkan oleh 520 responden.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, sedangkan sebagian responden memiliki perilaku yang kurang baik terhadap perilaku pencegahan anemia. Pengetahuan tentang penyebab anemia dan upaya pencegahannya memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi makanan sedangkan pengetahuan dasar, gejala dan tanda, penyebab, dan pencegahan anemia memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku konsumsi TTD. Semua variabel sikap juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku pencegahan anemia.
Kesimpulan: Sebagian besar remaja putri telah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap upaya pencegahan anemia, namun sebagian besar remaja putri masih memiliki perilaku yang kurang baik terhadap perilaku pencegahan anemia.

Background: anemia is still the one of public health problems, especially it related to nutritional problem. Basen on 2018 data, the prevalence of anemia among adolescent female in west java is 41,93%. Anemia among adolescent female at provincial level in west java is in the severe category. According to data from Depok City Health Profile 2017, 34,5% adolescent female in Depok city are anemia.
Objective: the purpose of this study is to describe knowledge and attitude toward anemia prevention by adolescent female in Depok City in 2022.
Methods: this study using cross sectional design with quantitative methods and use primary data collected by 520 respondents.
Results: most of respondents have good knowledge and attitude. But most of respondents have poor attitudes towards anemia prevention behavior. Knowledge about causes of anemia and it’s prevention efforts have a significant relationship with food consumption behavior while basic knowledge, symptoms and signs, causes, prevention of anemia have a significant relationship with the consumption behavior of iron supplementation. All attitude variables also have a significant relationship with anemia prevention behavior.
Conclusion: most adolescent female have good knowledge and attitude toward anemia prevention, but most adolescent female still have poor behavior toward anemia prevention behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Filiyanti
"ABSTRAK
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS mewajibkan secara bertahap Badan Usaha menjadi peserta BPJS Kesehatan. Namun, dari data yang diperoleh peneliti, di wilayah Depok masih terdapat 664 Badan Usaha yang belum mendaftar BPJS Kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran persepsi badan usaha terkait keikutsertaan pada program jaminan kesehatan nasional di kota depok tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan tehnik wawancara mendalam pada informan kunci yaitu pihak HRD perusahaan atau perwakilan Perusahaan yang biasa berurusan dengan BPJS Kesehatan. Variabel yang diteliti menggunakan teori 3 atribut kepuasan pelanggan oleh Dutka dan Parasuraman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keikutsertaan Badan Usaha menjadi peserta BPJS Kesehatan dipengaruhi oleh persepsi Badan Usaha. Persepsi Badan Usaha terhadap BPJS Kesehatan bervariasi, baik dari pelayanan kantor maupun pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan. Badan Usaha sudah mendaftar BPJS Kesehatan karena BPJS Kesehatan bersifat wajib dan keterpaksaan. Bagi Badan Usaha yang belum mendaftar karena pelayanan yang diberikan BPJS belum baik, belum tersedia anggaran untuk membayar iuran BPJS Kesehatan dan belum tersedia waktu bagi Badan Usaha untuk mendaftar. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah meningkatkan kualitas pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Tingkat Lanjut, meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan meningkatkan kinerja pegawai BPJS kesehatan.

ABSTRACT
Building on Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 About Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS requires enterprises to become a BPJS?s participants gradually. However, based on data obtained by researchers, there are still 664 enterprises which have not registered as participants of BPJS Kesehatan. The objectives is knowing description of the factors that influence enterprises become participant of BPJS Kesehatan Depok 2015. This research is qualitative study by using in-depth interview techniques on key informants, such as HRD enterprises or representative enterprises who are used to deal with BPJS Kesehatan. Variabels use theory of three atributes of customer satisfaction by Dutka and Pasuraman. This result showed that the participation of enterprises is influenced by perception entreprises. The perception of the business entity BPJS good health varies from ministry office and service in health care facilities. such as BPJS Kesehatan is mandatory and compulsion, not good services, Its budget haven?t created, and there is no time for enterprises to register. Some suggestions from researcher are improving quality of services from health facilities in first level and advance level, increasing the number of health facilities that make collaboration with BPJS Kesehatan, and improving employees performance of BPJS Kesehatan."
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Sapta Yuliana
"Pictorial Health Warning merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengurangi jumlah perokok. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui keefektifan penggunaan PHW dengan melihat tingkat pengetahuan, persepsi, dan motivasi berhenti merokok perokok berdasarkan karakteristik seperti usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan frekuensi merokok. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat gambar manakah yang dinilai paling efektif dan tidak. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perokok aktif di Kota Tangerang dan teknik sampling yang digunakan ialah consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 107 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (55,1%) memiliki pengetahuan cukup, sebagian besar responden (57,9%) memiliki persepsi positif, dan sebagian besar responden (70,1%) memiliki motivasi yang sedang untuk berhenti merokok. Gambar yang paling efektif ialah gambar kanker paru-paru dan bronkitis kronik, sedangkan gambar yang paling tidak efektif ialah gambar rokok membunuhmu. Pembuat kebijakan terkait harus melakukan suatu evaluasi terhadap PHW.

Pictorial Health Warning is a method that is used to decrease the number of smoker. The research aimed to know the effectiveness of the use of PHW by seeing smoker’s knowledge, perception, and their motivation to quit smoking based on some characteristics such as age, education, occupation, and smoking frequency. Besides, this research is also aimed to know which one is the most effective and which is not between the five pictures. The research design was descriptive with cross-sectional approach. The population of this research was smokers in Tangerang City and the sampling techniques was consecutive sampling with 107 respondents. The result shows that smokers mainly have moderate level of knowledge (55,1%), positive perception (57,9%), and moderate motivation to quit smoking (70,1%). The most effective picture is lung cancer and chronic bronchitis picture, and the most inecffetive one is smoking kills you picture. The policy maker should do an evaluation related to PHW.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristya Trianggi Juwita
"Latar Belakang: Sistem informasi pengelolaan obat di Dinas Kesehatan telah diganti dengan sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) berbasis jaringan internet yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok sejak Bulan Februari tahun 2015. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan SIPO di Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan analisis PIECE (performance, information, control, efficiency,service). Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian pelaksanaan dan pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Obat (SIPO) di Dinas Kesehatan Depok.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara. Hasil: Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIPO sudah akurat dan tepat waktu, aplikasi SIPO mudah digunakan dan meringankan beban kerja.
Simpulan & saran: Faktor yang mendukung dilaksanakannya SIPO adalah tersedianya sarana yang menunjang. Saran: Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut tentang sarana, jumlah petugas obat dan beban kerja petugas dalam melaksanakan SIPO.

Background: drug management information system in the Department of Health has been replaced by a new system which Medication Management Information System (SIPO) -based Internet network developed by the Depok City Health Department since February 2015. The evaluation was conducted to determine how the use of SIPO in health centers and Health Department with the analysis PIECE (performance, information, control, efficiency, service). The purpose of this study was to assess the implementation and utilization of Drug Management Information System (SIPO) in Depok Health Department.
Methods: This study used qualitative methods to interview. Results: The information generated by the SIPO application is accurate and timely, SIPO application is easy to use and help out the workload.
Conclusions and suggestions: Factors that support the implementation of the SIPO is the availability of means of support. Suggestion: Necessary to evaluate the facilities and human resources in the implementation of the SIPO.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita Candra Oktafiyani
"Tuberkulosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia. Tuberkulosis dapat ditanggulangi dengan kepatuhan klien dalam menyelesaikan pengobatan. Perilaku kesehatan klien tuberkulosis dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku klien TB dalam menjalankan pengobatan. Desain penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan 96 responden. Pengambilan sampel di lima puskesmas Kota Depok. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan sampel penderita TB dewasa yang menjalani pengobatan kurang dari tiga bulan. Hasil penelitian menunjukkan masih ada 39 responden yang belum siap menjalankan pengobatan. Hal ini dilihat dari komponen persepsi terhadap keseriusan responden terhadap penyakit. Penelitian ini dapat dilakukan di wilayah yang berbeda.

Tuberculosis is a major health problem in Indonesia. Tuberculosis can be overcome by clients' compliance. This study aimed to describe tuberculosis clients? health behavior on undergoing treatment. A descriptive method with purposive sampling technique applied to 96 respondents. Samples were recruited from five community health centers in Depok, who have treatment less than three months. Data was retrieved by questionnaire. Result showed that 39 respondents who are not ready to undergo the treatment. It is seen from the component of respondents' perception to the seriousness of the disease. It is suggested to increase socialization of tuberculosis treatment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>