Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 246307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Rahmadini
"Menurut MDGs pengetahuan komprehensif HIV/AIDS merupakan pengetahuan mengenai penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang terdiri dari 5 kategori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV/AIDS dengan perilaku berisiko pada remaja belum menikah usia 15-24 tahun di Indonesia. Desain studi penelitian adalah desain cross- sectional dengan menggunakan data SDKI-KRR tahun 2012. Hasil uji penelitian ini menunjukkan persentase perilaku berisiko pada responden adalah 7,4% sedangkan persentase remaja yang mengetahui pengetahuan komprehensif adalah 27,5%. Analisis multivariabel menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan komprehensif HIV/AIDS dengan perilaku berisiko HIV pada remaja belum menikah (P = 0,359).

Comprehensive knowledge of HIV/AIDS is a knowledge about transmission and prevention of HIV/AIDS are elaborated based on 5 things, namely: HIV can be prevented by having sex only with husband/wife, do not needles sharing, using condom when having sex with risky partner, HIV can?t be spread by eating within on plate with the people effected by HIV, and HIV can?t be spread through mosquito bites. This study was conducted to know how the relationship between comprehensive knowledge of HIV/AIDS with risk behavior of HIV in unmarried adolescent age 15 ? 24 years old in Indonesia. Study design is observational study with cross-sectional design, using the Indonesia Demographic and Health Survey ? Adolescent Reproductive Health in 2012. Total respondents are 17.194 adolescents. Chi-squared test result of this study demonstrate is percentage of risky behavior unmarried adolescent was 7,4% while the percentage of comprehensive knowledge was 27,5%. Multivariate analysis showed there no significant relationship between the comprehensive knowledge of HIV/AIDS with risk behavior of HIV in unmarried adolescent (P = 0,359).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shena Masyita Deviernur
"Perilaku seksual berisiko HIV/AIDS pada LSL dapat dipengaruhi oleh pengetahuan pencegahan dan miskonspsi terkait HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS pada LSL di 3 kota Yogyakarta, Tangerang, Makassar di Indonesia tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data STBP 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah 343 LSL di 3 kota di Indonesia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan dianalilsis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi. Hasil penelitian yang didapatkan adalah 16 LSL memiliki tingkat perilaku seksusal berisiko tinggi, 30.9 LSL memiliki pengetahuan pencegahan dan miskonsepsi kurang, 52.5 LSL berusia >24 tahun, 48 LSL kurang berpartisipasi dalam program pelayanan kesehatan HIV/AIDS, 51 LSL mendapat sumber informasi kurang. Berdasarkan analisis bivariat yang dilakukan hubungan dengan perilaku seksual berisiko HIV AIDS yaitu kurang memiliki pengetahuan HIV/AIDS PR=2.0;95 CI 1.2-3.2 , usia le; 24 tahun PR=1.7 ; 95 CI 1.0-2.7 , kurang berpartisipasi pada program kesehatan PR=2.0 ; 95 CI 1.2-3.4 , kurang mendapatkan sumber media informasi PR=0.6 ; 95 CI 0.4-1.0 . Hasil stratifikasi antar strata pada variabel kovariat yaitu PR lebih tinggi pada LSL berusia >24 tahun PR=2.14 ; 95 CI 0.98-4.66 , LSL yang kurang mengikuti program pelayanan kesehatan PR=2.10; 95 CI 1.17-3.77 , dan LSL yang baik mendapat media sumber informasi PR=2.05 ; 95 CI 1.11-3.77 . Oleh karena itu disarankan untuk meningkatkan kembali program IPP, memberikan edukasi sesuai dengan usia, dan memberikan sumber informasi yang lebih efektif dan massive.Kata kunci: Lelaki Seks Lelaki LSL ; pengetahuan HIV/AIDS; perilaku seksual berisiko.

Sexual risk behavior HIV AIDS among MSM can be influenced by prevention and misconception knowledge of HIV AIDS. This study aims to determine the relations about knowledge of HIV AIDS and sexual risk behavior HIV AIDS among MSM in 3 cities Yogyakarta, Tangerang, Makassar in Indonesia on 2013. This study used cross sectional design by using data IBBS 2013. Samples in this study were 343 MSM in 3 cities in Indonesia meet the criteria inclusion and exclusion and analyzed by univariate, bivariate, and stratification. Form the result, the percentage were 16 MSM have high risk of sexual risk behavior, 30.9 MSM have prevention and misconception knowledge less, 52.5 MSM 24 years, 48 MSM less participate in the health services HIV AIDS, 51 MSM less of source information. Based on analysis bivariate relationships with sexual risk behavior HIV AIDS less having knowledge HIV AIDS PR 2.0 95 CI 1.2 3.2 , age le 24 years PR 1.7 95 CI 1.0 2.7 , less participate in the health program PR 2.0 95 CI 1.2 3.4 , less get media source information PR 0.6 95 CI 0.4 1.0 . Stratification results of the strata on the variables of covariate variable have higher PR on MSM aged 24 years PR 2.14 95 CI 0.98 4.66 , MSM less follow the program health service PR 2.10 95 CI 1.17 3.77 , and MSM got a better media source information PR 2.05 95 CI 1.11 3.77 . It is therefore advisable to improve program IPP back, give education in according by age, and provide a source of information that is more effective and massive.Keywords Men Sex with Men MSM , sexual behavior risk HIV AIDS, knowledge of HIV AIDS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S66466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Pusmaika
"Di usia remaja dengan keterampilan hidup yang belum memadai dapat menyebabkan remaja berperilaku seksual hingga melakukan hubungan seksual. Hal ini dapat menempatkan remaja pada risiko terinfeksi Human Immunodeficiency Virus HIV, Infeksi menular seksual IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh wilayah tempat tinggal terhadap perilaku seksual pada remaja di Indonesia dengan menganalisis data sekunder Survey Demografi Kesehatan Indonesia-Kesehatan reproduksi Remaja SDKI-KRR tahun 2012. Sampel sebanyak 19.868 remaja yang berusia 15-24 tahun dan belum menikah. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan multivariable regresi logistik . Hasil penelitian menunjukkan perilaku potensial seks berisiko pada remaja di Indonesia sebesar 19,65, hubungan seksual pertama kali 42,67 dilakukan di rumah rumah sendiri dan rumah pasangan, 90,27 melakukan hubungan seksual pertama kali dengan pacar. Hasil penelitian juga menunjukkan 20,94 remaja perkotaan berperilaku potensial berisiko cOR 0,82; OR; 0,95. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan wilayah tempat tinggal terhadap perilaku seksual remaja. Hasil analisis stratifikasi dengan status ekonomi keluarga menunjukkan bahwa Remaja di perkotaan dengan status ekonomi terbawah terdapat beda efek yang sangat kecil untuk berperilaku potensial seks berisiko dibandingkan remaja di perkotaan dengan status ekonomi teratas. Peningkatan keterlibatan pemerintah, dinas pendidikan dan kesehatan untuk dapat memberikan informasi terkait kesehatan reproduksi khusunya seksualitas yang tepat dan merata bagi remaja.
In adolescence with adequate life skills can cause adolecense sexual behavior to sexual intercourse. This can put them at risk of Human Immunodeficiency Virus HIV , Sexual Transmitted Infections STI, and unwanted pregnancies. The research analyzed the seconder data of Indonesia Demographic and Health Survey Adolescent Reproductive Health in 2012. The sample is 19,868 of teenagers in the age between 15 24 years old and single. It used descriptive analysis and multivariable logistic regression. The research results showed that 19.65 for risk sexual behavior amongst the adolescent in Indonesia, 42.67 for first sexual contact at home at home or in couple rsquo s home, 90.27 for first sexual contact with girlfriend boyfriend. It also showed that 20.94 of urban youth having risk sexual behavior cOR 0,82 OR 0,95. It showed that there no difference between the residential areas to the adolescent sexual behavior. The results of economic stratification status analysis with family showed that there small difference effect between the low level and high level economic teenagers who live in the rural that is potential for risk sexual. The increased engagement of the government, education service, and health service can give contribution for giving information about health reproduction, especially the right sexual behavior for teenager. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Luthfiana
"Skripsi ini membahas tentang perilaku berisiko HIV/AIDS pada pekerja bangunan di Proyek World Class University. Salah satu kontributor utama penyebaran global HIV adalah migrant workers Tujuannya untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku berisiko HIV/AIDS. Penelitian ini dilakukan dengan desain Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh pekerja yang ada berjumlah 316 orang, dan sampel yang diambil berjumlah 100 orang. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret- April tahun 2012. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik individu, pengetahuan dan sikap tidak ada hubungan dengan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS. Pengetahuan dengan p=0,865 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku berisiko terhadap HIV/AIDS.

This thesis discusses the risk behaviors of HIV / AIDS on the construction workers at the World Class University Project. One of the main contributors to the global spread of HIV are migrant workers. Aim to find out if there is relationship of knowledge, attitudes and risk behaviors of HIV / AIDS. The research was conducted by Cross Sectional design with quantitative approach. The study population was all workers who have totaled 316 people, and samples taken of 100 people. Retrieval of data held in March-April 2012. Data analysis included univariate and bivariate analysis. These results indicate that individual characteristics, knowledge and attitudes no association with risk behaviors for HIV / AIDS. Knowledge with p = 0.865 showing no significant relationship between knowledge of risk behavior for HIV / AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Handayani
"Transmisi seksual adalah faktor utama pertumbuhan epidemi HIV/AIDS di dunia. Kasus HIV/AIDS paling banyak adalah pada pria dan kelompok umur 20-39 tahun. Upaya untuk menekan pertumbuhan epidemi tercepat adalah menurunkan insiden HIV dengan mengubah perilaku berisiko menjadi aman dan mengurangi stigma/diskriminasi terhadap ODHA. Penelitian terdahulu menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan HIV/AIDS dengan sikap dan perilaku berisiko HIV. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan HIV/AIDS terhadap sikap positif dan perilaku aman HIV/AIDS. Desain studi cross-sectional menggunakan data SDKI 2012. Hasil penelitian menunjukkan pria kawin dan pria belum kawin dengan tingkat pengetahuan tinggi berpeluang lebih besar untuk memiliki sikap positif dan perilaku aman HIV/AIDS dibanding pria dengan tingkat pengetahuan rendah.

The major factor of HIV spreading is sexual transmission. Most cases happened on men and people in 20-39 years old range. One of HIV-growth suppressing effort is to reduce HIV incidence. It can be done by switching the risk behaviour into safe behaviour and decreasing the stigma towards PLWHA. The earlier studies showed that there are association between knowledge of HIV/AIDS attitudes and risk behavior related to HIV/AIDS. The objective of study is to investigate the effects of HIV/AIDS knowledge toward attitudes and HIV/AIDS risk behavior on men. This cross-sectional study using DHS Indonesian Year 2012 and inform us that either married men and unmarriedmen who have highly knowledge have more chance to gain possitive attitude and HIV/AIDS safe behavior rather than low HIV/AIDS knowledge men.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelia Rachma Dewi
"Latar Belakang: Anak jalanan yang jumlahnya terus meningkat, merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap berbagai masalah sosial dan kesehatan, namun belum ada informasi tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka yang berisiko penularan HIV/AIDS.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS, serta perilaku berisiko tinggi penularan HIV/AIDS dan faktor yang memengaruhinya pada anak jalanan usia remaja di Jakarta.
Metode: Studi kuantitatif (kuesioner yang divalidasi) dan kualitatif (wawancara, focus group discussion, dan observasi) terhadap 100 subjek usia 10-18 tahun yang dipilih secara konsekutif. Analisis statistik menggunakan analisis bivariat (uji kai kuadrat atau uji Fischer) dan multivariat (uji regresi logistik).
Hasil: Sebagian besar (85%) subjek memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang masih kurang terhadap HIV/AIDS, 35% subjek belum pernah mendengar istilah HIV/AIDS. Tingkat pendidikan dan status ekonomi keluarga merupakan faktor yang memengaruhi pengetahuan dan sikap terhadap HIV/AIDS. Perilaku risiko tinggi penularan HIV/AIDS melibatkan 27% subjek, risiko sedang 18% subjek, risiko rendah 55% subjek. Sebanyak 17% subjek pernah berhubungan seksual (82,4% tidak pernah menggunakan kondom), 58% perokok; 45% peminum alkohol, 26% pengguna obat-obatan terlarang. Prostitusi dan homoseksualitas juga didapatkan pada anak jalanan. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama bekerja, jumlah jam kerja, tempat tinggal, frekuensi bertemu orangtua kandung, dan sumber informasi utama merupakan faktor yang memengaruhi tingkat perilaku risiko tinggi.
Simpulan: Anak jalanan memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang kurang terhadap HIV/AIDS serta banyak terlibat perilaku berisiko tinggi, sehingga membutuhkan penanganan yang komprehensif dan multidisiplin.

Background: Street children are increasing and highly vulnerable to many social and health problems, but very little is known about their knowledge, attitudes, and behavior related to HIV/AIDS transmission.
Objectives: To identify level of knowledge, attitudes, and high-risk behavior related to HIV/AIDS transmission among adolescent street children in Jakarta and its related factors.
Methods: Quantitative (validated questionnaire) and qualitative (in-depth interview, focus group discussion, and observation) study were conducted among 100 participants aged 10-18 years old which were recruited consecutively. Statistical analysis was done using bivariate (Chi-square or Fischer tests) and multivariate (logistic regression) analysis.
Results: Most participants (85%) had low knowledge about HIV/AIDS and 35% subjects never heard about HIV/AIDS. Low education level and low socio-economic status increased likelihood of having low knowledge about HIV/AIDS. High-risk behaviors were engaged by 27% participants, moderate risk 18%, low risk 55% participants. Seventeen percent subjects were sexually experienced (82,4% never use condom), 58% smokers, 45% alcohol drinkers, and 26% drug abusers. Prostitution and homosexuality were also prevalent among street children. Factors that increased the likelihood of displaying risky behavior were being male, older age, low education level, being street children more than 5 years, working on the street more than 35 hours a week, living on the street, less contact with parents, and having friend as major source of information.
Conclusions: Street children had low knowledge and attitude toward HIV/AIDS and high engagement on high-risk behavior, thus require comprehensive and multidisciplinary approaches.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Berliana
"Stigma terhadap ODHA menjadi salah satu hambatan paling besar dalam pencegahan, perawatan, pengobatan, dan dukungan HIV/AIDS. Pengetahuan mempengaruhi terjadinya stigma terhadap ODHA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan stigma terhadap ODHA di kalangan remaja usia 15-19 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia SDKI Tahun 2012 dengan disain cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 8.316 orang total sampling.
Hasil studi menunjukkan 71,63% remaja mempunyai stigma terhadap ODHA, 49,10% remaja mempunyai pengetahuan yang kurang tentang HIV. Pengetahuan yang kurang tentang HIV/AIDS berhubungan dengan stigma terhadap ODHA (PR= 1,210 95% CI: 1,149-1,273) setelah dikontrol oleh keterpaparan media massa. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja guna mengurangi stigma terhadap ODHA.

Stigma towards people living with HIV/AIDS is one of biggest obstacle in HIV/AIDS prevention, treatment, care, and support. HIV/AIDS knowledge affected stigma towards people living with HIV/AIDS. This study aimed to identify the relationship HIV/AIDS knowledge related stigma towards people living with HIV/AIDS among adolescent 15-19 years old in Indonesia. The study used Indonesian Demographic and Health Survey IDHS in 2012 with cross sectional design. Subject of the study were as many as 8.316 persons.
The result showed 71,63% adolescent had stigma towards people living with HIV/AIDS, 49,10% adolescent had lack of HIV/AIDS knowledge. Lack of HIV/AIDS knowledge were significantly related to stigma towards people living with HIV/AIDS (PR= 1,210 95% CI 1,149 1,273) after controlling exposure to mass media. Need to improve HIV/AIDS knowledge among adolescent to reduce stigma towards people living with HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Sudradjat
"ABSTRAK
HIV/AIDS telah menjadi pandemik dan masalah besar di hampir seluruh dunia, termasuk di Indonesia karena selain menular dan fatal juga belum ditemukan obat maupun vaksinnya. Penularannya antara lain dapat terjadi dari pasien kepada petugas rumah sakit, seperti kepada petugas pelayanan perinatal. Ini mungkin terjadi karena pada saat ini proporsi wanita yang terkena HIV/AIDS semakin meningkat dan bila hamil kebanyakan mereka memilih untuk melanjutkan kehamilannya. Oleh karena itu, petugas pelayanan perinatal, khususnya yang bekerja di rumah sakit pendidikan dan rujukan harus siap mengantisipasi kemungkinan menerima ibu dengan infeksi HIV/AIDS yang memerlukan pelayanan perinatal.
Walaupun menular, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah secara mudah dengan menerapkan tindakan pencegahan (universal precautions). Namun demikian, dari penelitian-penelitian di luar negeri terungkap bahwa tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS di kalangan petugas rumah sakit masih kurang baik. Menurut Para ahli ilmu perilaku (kesehatan), terwujud tidaknya suatu tindakan pencegahan seseorang di antaranya dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap orang itu terhadap penyakit atau terhadap tindakan pencegahannya. Berdasarkan hal di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi sampai sejauhmana pengetahuan dan sikap terhadap penyakit HIV/AIDS serta tindakan pencegahan risiko tertularnya di kalangan petugas pelayanan perinatal di lima rumah sakit pendidikan dan rujukan di Indonesia serta untuk mengidentifikasi hubungan di antara ketiganya.
Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional survey yang bersifat deskripsi dan analitik. Besar sampel 330 orang, terdiri dari dokter ahli kebidanan dan dokter ahli anak, para residennya serta bidan/perawat dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Soetomo Surabaya, RS Sanglah Denpasar, RS Dadi Ujungpandang dan RS Pirngadi Medan.
Dari penelitian ini terungkap bahwa pengetahuan HIV/ AIDS mereka berada pada tingkat sedang, sikap terhadap penyakit HIV/AIDS berada pada tingkat lebih baik dan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS pada tingkat jelek.
Selanjutnya dari uji Goodman and Kruskal's Coefficient of Ordinal Association terbukti bahwa:
1. Antara pengetahuan HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS tidak ada hubungan yang positif.
2. Antara pengetahuan HIV/AIDS dengan sikap terhadap penyakit HIV/AIDS ada hubungan yang positif hanya pada petugas pelayanan perinatal yang berpendidikan perawat/bidan, yang bekerja di rumah sakit tipe B, yang sudah bekerja 11 s/d 34 tahun, dan yang berumur antara 20 s/d 49 tahun.
3. Antara sikap terhadap penyakit HIV/AIDS dengan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS tidak ada hubungan yang positif.
Hasil di atas, menunjukkan adanya faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap jeleknya tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS di kalangan petugas pelayanan perinatal. Faktor-faktor tersebut mungkin dapat berupa kurangnya motivasi di kalangan mereka untuk menerapkan tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS, kurangnya supervisi atau sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, untuk mencegah risiko tertular HIV/AIDS di kalangan petugas pelayanan perinatal disarankan adanya penyebaran informasi, terutama yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menerapkan "universal precautions" selain supervisi yang teratur dan penyediaan sarana dan prasarana yang terkait dengan pelaksanaan universal ini.
Di samping itu perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut yang dapat mengungkap faktor-faktor yang bertanggung jawab atas jeleknya kualitas tindakan pencegahan risiko tertular HIV/AIDS ini sehingga intervensinya akan lebih tepat.

ABSTRACT
HIV/AIDS disease becomes a pandemic and global concern(s) all over the world, including in Indonesia. It is not only a communicable but also currently a fatal disease. Its transmission can take place both outside and inside the hospital settings. The transmission has been reported from patient to patient, patient to hospital workers but rarely from hospital worker to patient.
The proportion of women contracting HIV/AIDS is in-creasing rapidly and it was reported when they are pregnant, most of them choose to complete their pregnancies. There-fore, the perinatal health care providers particularly those who work in the teaching and referral hospitals have a greater risk of contracting the dangerous epidemic.
Based on the above considerations, this study was conducted with the aim to obtain information concerning HIV/AIDS-related knowledge, attitudes towards HIV/AIDS disease and preventive actions to reduce the risk of contracting HIV/AIDS among the perinatal health care providers in five teaching and referral hospitals in Indonesia.
This study was cross section ally done and took samples of 330 perinatal health care providers, consisting of obstetricians, pediatricians and their residents as well as midwives/nurses from Cipto Mangunkusumo (Jakarta), Soetomo (Surabaya), Sanglah (Denpasar), Dadi (Ujungpandang) and Pirngadi General Hospitals (Medan).
The results of this study indicate that HIV/AIDS -related knowledge and attitudes towards HIV/AIDS among the perinatal health care providers were fairly good. However, their preventive actions to reduce the risk of contracting HIV infection/AIDS were unfavorable.
The Gamma statistical test shows the following:
1. There was no positive correlation between the HIV/AIDS related knowledge and the preventive actions to reduce the risk of contracting HIV/AIDS.
2. A positive correlation was observed between the HIV/AIDS-related knowledge and the attitudes towards HIV/AIDS disease among the perinatal health care providers who had each of the following characteristics:
a. Those who worked at the type B hospitals
b. Those who were between 20 to 49 years of age
Those who had nursing/midwifery educational background
Those who had 11 to 34 years of working experience.
3. Furthermore, among them, there was no positive correction between the attitudes and the preventive actions to reduce the risk of contracting HIV/AIDS.
It was suggested that the noncompliance in preventing the risk of contracting the disease was associated with other factors which were not included in this study such as lack of motivation, quality of supervision and shortage of medical supplies.
Recommendations are made to reduce the risk of contracting HIV/AIDS disease among the perinatal health care providers. Adoption of policy concerning universal precautions is of utmost importance. Dissemination of correct information especially among midwives/nurses responsible for perinatal health care is urgently needed. In addition, total quality management of infection in the hospital setting is required besides improving supervision and the insuring availability of medical supplies such as surgical gloves, water-resistant aprons/gowns, masks, face/ eye shields, disposable syringes and puncture-resistant containers.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanitya Dwi Ratnasari author
"Pengetahuan pencegahan dan penularan HIV/AIDS merupakan pengetahuan mengenai penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang dikompositkan berdasarkan 5 hal: HIV dapat dicegah dengan berhubungan seksual dengan suami/istri saja, menggunakan kondom saat berhubungan seksual dengan pasangan berisiko, tidak menggunakan jarum suntik bersama, HIV tidak dapat ditularkan melalui makan sepiring dengan orang yang terkena HIV, dan melalui gigitan nyamuk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan pencegahan dan penularan HIV/AIDS penduduk umur ≥ 15 tahun menurut karakteristik kelompok umur, jenis kelamin, status kawin, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rumah tangga per kapita, berdasarkan data Riskesdas 2010. Desain studi penelitian ini adalah potong lintang. Populasi studi penelitian ini adalah seluruh responden Riskesdas 2010 dan diambil 101.604 responden sebagai sampel secara total sampling, yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil uji regresi logistik penelitian ini menunjukkan karakteristik kelompok umur, status kawin, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran rumah tangga per kapita, memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan komprehensif HIV/AIDS (nilai p ≤ 0,05). Sedangkan karakteristik jenis kelamin dan tempat tinggal tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan komprehensif HIV/AIDS (nilai p > 0,05). Berdasarkan analisis multivariat didapat faktor yang paling berpengaruh yaitu umur, status kawin, pekerjaan, dan pengeluaran. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan komprehensif HIV/AIDS, intervensi peningkatan pengetahuan HIV/AIDS dapat ditujukan pada karakteristik yang paling memerlukan informasi.

Comprehensive knowledge of HIV/AIDS is a knowledge about transmission and prevention of HIV/AIDS which composed based on 5 things: HIV can be prevented by having sex only with husband/wife, using condom when having sex with risky partner, do not needles sharing, HIV can?t spread by eating within one plate with the people affected by HIV, and through mosquito bites. This study was conducted to determine factors associated comprehensive knowledge of HIV/AIDS at population aged ≥ 15 years old according to the characteristics of age group, gender, marital status, residence place, education, employment, and household expenditure per capita, based on Riskesdas 2010 data. Study design was cross-sectional. Study population of this research is all respondents of Riskesdas 2010 and taken as a sample of 101,604 respondents by total sampling methods, which appropriate with inclusion criteria.
Chi-squared test results of this study demonstrate the characteristics of the age group, marital status, education, employment, and household expenditure per capita, have significant value with comprehensive knowledge of HIV/AIDS (p value ≤ 0.05). While the characteristics of gender and residence place doesn?t have significant value with comprehensive knowledge of HIV/AIDS (p value > 0.05). Based on multivariate analysis obtained the most influential factors are age, marital status, occupation, and expenditure. By knowing factors associated comprehensive knowledge of HIV/AIDS, intervention programs to increase HIV/AIDS knowledge can be addressed on the most information needed of the characteristics.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kistiyah Aini Sri Prabasanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perilaku kesehatan preventif remaja terkait HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan hubungan perilaku kesehatan preventif dengan attitudes terkait HIV/AIDS yang dimiliki remaja akhir di wilayah Depok dan hubungan perilaku kesehatan preventif dengan subjective norms terkait HIV/AIDS yang dimiliki remaja akhir di wilayah Depok.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tehnik penggumpulan data survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku kesehatan preventif remaja terkait HIV/AIDS tinggi. Mayoritas responden memiliki attitudes mengenai perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS tinggi dengan perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS yang tinggi; dan mayoritas responden memiliki subjective norms mengenai perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS rendah dengan perilaku kesehatan preventif terkait HIV/AIDS yang tinggi.

ABSTRACT
This thesis discusses about preventive health behavior of adolescent. The purpose of this research are to describe relation between preventive health behavior with attitudes about HIV/AIDS of late adolescent in Depok and to describe relation between preventive health behavior with subjective norms about HIV/AIDS of late adolescent in Depok.
This research uses quantitative method of data collection through survey. The result of research indicate that participant of this research has high preventive health behavior in HIV/AIDS. Almost all of participant of this research has high attitudes about preventive health behavior in HIV/AIDS with high preventive health behavior in HIV/AIDS, and almost all of participant of this research has low subjective norms about preventive health behavior in HIV/AIDS with high preventive health behavior in HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>